• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan IPA Terpadu Tipe Connected Dengan Model Cooperative Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perubahan Fisika Dan Kimia Di SMP Muhammadiyah 6 Surabaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan IPA Terpadu Tipe Connected Dengan Model Cooperative Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perubahan Fisika Dan Kimia Di SMP Muhammadiyah 6 Surabaya"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

95

PENERAPAN IPA TERPADU TIPE CONNECTED DENGAN MODEL

COOPERATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN FISIKA DAN KIMIA

DI SMP MUHAMMADIYAH 6 SURABAYA

Dian Khoirul Huda

1)

, Supriyono

2)

, dan Ahmad Qosyim

3)

1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA, e-mail: dyanhd9@gmail.com 2) Dosen Jurusan Fisika FMIPA UNESA

3) Dosen Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA

Abstrak

Telah dilakukan penelitian tentang penerapan IPA Terpadu tipe connected dengan model Cooperative Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran, hasil belajar siswa, dan respons siswa. Penelitian ini dilakukan dengan metode pre-test and post-test group design, dan analisis dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Hasil data penelitian tentang penerapan IPA Terpadu tipe connected dengan model Cooperative Learning menunjukkan bahwa: (1) Keterlaksanaan pembelajaran memperoleh skor rata-rata pada pertemuan pertama sebesar 3,4 dan pada pertemuan kedua sebesar 3,3, masing-masing dengan kriteria baik. (2) Hasil belajar kognitif siswa diperoleh nilai rata-rata pre-test sebesar 41,94 dan nilai rata-rata post-test sebesar 74,54 dan setelah hasil pre-test dan post-test dilakukan uji t berpasangan dan uji t satu pihak menyatakan bahwa hasil post-test lebih baik daripada hasil pre-test, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran IPA Terpadu tipe connected dengan model Cooperative Learning hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hasil kinerja siswa aspek psikomotor pada pertemuan pertama dan kedua diperoleh persentase rata-rata skor sebesar 90% dan 94%, masing-masing dengan kriteria sangat baik, serta hasil kinerja siswa aspek afektif pada pertemuan pertama dan kedua diperoleh persentase rata-rata skor sebesar 86% dan 84%, masing-masing juga dengan kriteria sangat baik. (3) Respons siswa dalam pembelajaran IPA Terpadu tipe connected dengan model Cooperative Learning adalah siswa memberikan respons positif terhadap pembelajaran tersebut.

Kata Kunci: IPA Terpadu tipe connected, model cooperative learning, hasil belajar siswa.

Abstract

Has done research about implementation of Connected Science with Cooperative Learning model. The aims of this research are describe the learning activity, study result, and student’s response. This research done by pre-test and post-test group design, and performed by descriptive analysis of quantitative. The result of implementation of Connected Science with Cooperative Learning model show that: (1) Learning activity got average score in first meeting is 3.4 and in second meeting is 3.7, it’s are in good criteria. (2) Study result that got by student, average score of pre-test is 41.94 and average score of post-test is 74.54, after the result of pre-test and post-test calculated by t-test and one tile test show that the result of post-test is better than the result of pre-test. So, we can conclude that after implemented Connected Science with Cooperative Learning the study result of students are increase. Student’s activity aspect psychomotor in first and second meeting got percentage of average score are 90% and 94%, it’s are in very good criteria, and student’s activity aspect attitude in first and second meeting got percentage of average score are 86% and 84%, it’s are also in very good criteria (4) Student’s response in implementation of Connected Science with Cooperative Learning is students give possitive response to this learning.

Keywords: connected science, cooperative learning model, student’s response

PENDAHULUAN

Dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pendidikan merupakan salah satu aspek yang memegang peran penting dan menjadi acuan utama dalam mewujudkan hal tersebut. Sejalan dengan pesatnya perkembangan IPTEK saat ini menuntut dunia pendidikan untuk dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin

maju pula. Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah berupaya sebaik mungkin untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di negara Indonesia, upaya tersebut antara lain dengan penyempurnaan-penyempurnaan kurikulum pendidikan. Kurikulum terbaru yang kini dilaksanakan di Indonesia yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang diterapkan sejak tahun 2006. KTSP merupakan strategi

(2)

p y j k r ( m m p y b i d d 2 k m p p p k d p d d l T e m k p d d k b m K k m m h t 4 k d pengembangan yang efektif, p juga merupa kurikulum yan satuan pendid rangka mengak (Mulyasa, 200 mengatakan menghasilkan pengetahuan, yang direflek bertindak. Pembelaj implementasi dianjurkan untu di sekolah m 2007:1). Hal kejadian yan mengkajinya d penerapan p pembelajaran I Pembelaj pembelajaran kajian IPA d dengan kata l pelajaran serta dapat member didik dapat m lebih bermakn seperti yang te Terpadu (Pusk efisiensi da meningkatkan kompetensi da Menurut pembelajaran diantaranya tel di Indonesia. konsep dalam berbeda-beda, memberikan h Ketiga tipe y (connected), t keterpaduan (in Berdasark mendeskripsik serta penerapan menyimpulkan hasil percobaan terjadinya reak 4.4) dapat dip konsep tersebu disiplin ilmu. D n kurikulum u produktif, dan akan paradig ng memberika dikan dan me ktifkan proses 07:20). Dalam bahwa KTSP lulusan ya keterampilan, ksikan dalam aran terpadu kurikulum K uk diterapkan d menengah per ini dikarenak ng ada dalam dari berbagai bi pembelajaran IPA Terpadu. aran IPA Terp

yang memad alam suatu p ain mengkaji a dalam tema ri pengalaman menemukan sen na. Tujuan p ercantum pada kur, 2007:7), an an efektivita minat dan sar dapat dicap

Fogarty (199 terpadu. Dari lah dikembang Tiga tipe ters m KD IPA m

sehingga mem hasil yang op ang dimaksud tipe jaring lab ntegrated). kan analisis kan peran kalor

nnya dalam keh n perubahan fi

n sederhana (K ksi kimia melal padukan secara ut saling berka Dengan diadak untuk mewuju berprestasi. Se gma baru p an otonomi lua elibatkan masy belajar menga m buku yang s P dirancang ang kompete sikap, dan n m kebiasaan u merupakan KTSP. Pembela di sekolah dasa rtama (SMP/M kan pada hak

m kehidupan idang ilmu. Sal terpadu ter padu merupaka dukan beberap okok bahasan suatu konsep atau topik. Pe n langsung seh ndiri suatu kon pembelajaran

panduan peng ntara lain untuk as pembelaj motivasi, s pai sekaligus.

91: xiv) ada i sepuluh tipe gkan dalam pem

sebut dipilih k memiliki kara merlukan tipe ya timal (Subali d adalah tipe ba-laba (webb Kompetensi r dalam mengu hidupan sehari fisika dan kim KD 4.3), dan m lui percobaan a connected, k aitan serta ma kannya pembe udkan sekolah elain itu KTSP pengembangan as pada setiap yarakat dalam ajar di sekolah sama, Mulyasa untuk dapa en, memilik nilai-nilai dasar berpikir dan n salah satu ajaran terpadu ar (SD/MI) dan MTs) (Puskur ekatnya setiap n, kita dapa

lah satu contoh rsebut adalah an suatu bentuk a konsep dan n tertentu atau dari sisi mata embelajaran in

hingga peserta nsep IPA yang IPA Terpadu gembangan IPA k meningkatkan jaran, untuk erta beberapa sepuluh tipe e tersebut tiga mbelajaran IPA karena konsep akteristik yang

ang sesuai agar dkk, 2009:2) keterhubungan bed), dan tipe Dasar, yaitu ubah wujud za i-hari (KD 3.4) mia berdasarkan mengidentifikas sederhana (KD karena konsep

sih dalam satu lajaran terpadu h P n p m h a at ki r n u u n r, p at h h k n u a ni a g u A n k a e a A -g r ). n e u at , n i D -u u dari KD-pembelaj setelah di dengan to Berd Muhamm menerapk IPA mas fisika, sed pelajaran masih san kimia di pelajaran belum di menunjuk kimia has siswa seb ketuntasan sekolah te Pen SMP Mu ketika pr mengajar sehingga menggan aktif. Ha tersebut kelompok kurang b Oleh ka pembelaj jawab s kelompok pembelaj Pem strategi m menemuk diskusi d 1995:15) yang me siswa dib bekerja s siswa u menumbu sendiri da Sala adalah St merupaka guru yan kooperati kooperati paling se (Slavin, 1 KD di atas, m aran yang sem ipadukan hany opik “Perubaha dasarkan waw madiyah 6 Sur kan pembelaja ih terpisah me dangkan mater fisika karena ngat sedikit. M iajarkan oleh tersebut masih iajarkan secara kkan bahwa p sil belajar siswa besar 67. Nilai n minimal (KK ersebut adalah 7 galaman penul uhammadiyah roses pembela r didominasi siswa-sisw tungkan diri m al ini menunj kurang b knya, demikia ertanggung jaw arena itu, pen aran yang dap siswa terhada knya, model pe aran kooperatif mbelajaran ko mengajar yang kan konsep-ko dengan siswa . Hal ini sesua enyatakan bah beri kesempatan sama. Kondisi untuk berkom uhkan sikap b an kelompokny ah satu tipe tudent Team Ac an sebuah mo ng baru mem if dalam kel if tipe STAD ederhana dalam 1995:71). Mod

maka guru dapa mula terdiri dar ya menjadi satu an Fisika dan K wancara yang rabaya, di SM aran IPA terpa

enjadi mata pe ri kimia dimasu materi kimia Mekipun mata satu guru, n h diajarkan per a terpadu. Ha pada materi pe a masih rendah rata-rata ini ma KM) di sekola 70.

lis pada saat m 6 Surabaya m ajaran di kela

oleh siswa-wa yang mereka pada tem jukkan bahwa bertanggung an pula siswa wab terhadap nulis menerap apat meningkat ap diri me embelajaran te f (Cooperative ooperatif meru g dapat mem onsep yang su lain secara be ai dengan prins hwa dalam pr n untuk belajar i yang demik mpetisi secara bertanggung j ya. model pemb chievement Div del pembelaja mulai menera las karena m merupakan sa m model pemb del pembelajar at menghemat w ri tiga bahasan u bahasan saja Kimia”. dilakukan di MP tersebut b adu. Mata pel

elajaran biolog ukkan ke dalam untuk tingkat pelajaran fisik namun kedua r pokok bahasa asil wawancara erubahan fisik h, yaitu nilai rat

asih dibawah k ah tersebut, KK melaksanakan P menunjukkan b as, kegiatan b -siswa yang lainnya ( man-temannya a siswa yang jawab ter a yang pasif diri mereka se pkan suatu m tkan rasa tang ereka sendiri ersebut adalah m e Learning). upakan salah mbantu siswa ulit melalui ke erkelompok (S sip belajar men roses pembela r mandiri dan b kian memungk sportif sek awab terhadap belajaran koop vision (STAD), aran yang baik apkan pembel model pembel alah satu tipe

belajaran koop ran kooperatif waktu maka a yaitu SMP belum ajaran gi dan m mata SMP ka dan mata an dan a juga ka dan ata-rata kriteria KM di PPL di bahwa belajar aktif, (pasif) a yang aktif rhadap f juga endiri. model ggung dan model satu dalam giatan Slavin, ngajar ajaran, belajar kinkan kaligus p diri peratif , yang k bagi ajaran ajaran yang peratif STAD

(3)

c k f d p b E T p 3 d y d i o a m T L M M T m b m M L m h c m r c m p k d p d d b P cocok diterapk karena materi fakta-fakta da dengan jelas ( pada materi sehingga mem siswa untuk m bersama. Berdasark Eka Noviana Terpadu tipe STAD diper peningkatan, y 39,59, setelah diperoleh hasi yang dilakukan diteliti hanya ingin meninda oleh Eka Novi aspek kognitif, Berdasark mengadakan p Terpadu Tip Learning untu Materi Perub Muhammadiya Terpadu dihar melaksanakan baik sehingga maksimal. Tujuan Mendeskripsik Learning pada materi perubah hasil belajar si connected den materi perubah respons siswa connected den materi perubah Pembelaj pembelajaran kajian IPA d dengan kata l pelajaran serta dapat member didik dapat m bermakna dan Tujuan d Puskur (2007:7 1. Menin pemb 2. Menin

kan pada mater tersebut menu an konsep-kon (Slavin, 1995:5 tersebut meli mbutuhkan kerj menganalisis d kan hasil pen

(2011) yaitu connected de roleh hasil yaitu dari hasil r h diberi perlak il rata-rata nil n oleh Eka No dari aspek ko aklanjuti pene ana dengan me , psikomotor, d kan uraian penelitian yang pe Connected uk Meningkatk bahan Fisika ah 6 Suraba rapkan guru te pembelajaran, hasil belajar dari peneliti kan keterlaksa a pembelajaran

han fisika dan iswa dalam pem ngan model han fisika dan terhadap pem ngan model han fisika dan k

aran IPA Terp yang memad alam suatu p ain mengkaji a dalam tema ri pengalaman menemukan sen otentik. dari pembelaja 7), antara lain: ngkatkan ef elajaran ngkatkan mina ri perubahan fi untut siswa unt

nsep yang te 5), serta proses

ibatkan kegiat rja sama dan dan menyeles nelitian yang d melalui pem ngan model k belajar sisw rata-rata nilai p kuan dan diad lai sebesar 78

oviana ini has ognitif saja, seh elitian yang te

eneliti hasil bel dan afektif.

di atas, m g berjudul “ P

dengan Mode kan Hasil Belaj a dan Kim aya”. Dari pe epat waktu dan materi tersam siswa dapat t ian ini anta anaan model IPA Terpadu n kimia. (2) M mbelajaran IPA Cooperative L n kimia. (3) M mbelajaran IPA Cooperative L kimia. padu merupaka dukan beberap okok bahasan suatu konsep atau topik. Pe n langsung seh ndiri suatu kon aran IPA Ter fisiensi dan at dan motivasi

isika dan kimia tuk memaham elah terdefinis s pembelajaran tan percobaan interaksi antar aikan masalah dilakukan oleh mbelajaran IPA kooperatif tipe wa mengalam pre-test sebesar dakan post-tes ,29. Penelitian il belajar yang hingga penulis elah dilakukan lajar siswa dar maka penulis Penerapan IPA el Cooperative jar Siswa pada mia di SMP enerapan IPA n tuntas dalam mpaikan dengan tercapai secara ara lain: (1) l Cooperative tipe connected Mendeskripsikan A Terpadu tipe Learning pada Mendeskripsikan Terpadu tipe Learning pada an suatu bentuk a konsep dan n tertentu atau dari sisi mata embelajaran in

hingga peserta nsep IPA yang rpadu menuru n efektivitas 97 a mi i n n r h h A e mi r t n g s n ri s A e a P A m n a ) e d n e a n e a k n u a ni a g ut s 3. B s Men keterpadu telah di Indonesia konsep d berbeda-b memberik tipe yan (connecte keterpadu Tipe keterpadu menghub topik den keteramp laba-laba ilmu yan tipe kete interdisip tindih (Fo Pad keterpadu (1991:14) integrasi mengorga keteramp kembang bahasan atau kem bahasan diadakan dahulu. D bermakna pembelaj pembelaj pokok b mengaitk mengaitk lain, dan hari yang studi (Fog Mod penelitian yang lebi pembelaj pembelaj kecildan memaham pembelaj kelompok siswa un Beberapa kom sekaligus nurut Fogarty uan. Dari sepu ikembangkan a. Tiga model

dalam KD IP beda, sehingga kan hasil yang ng dimaksud ed), tipe jarin uan (integrated e keterhubun uan yang sec bungkan satu k ngan topik lai pilan lain dalam

(webbed) yai ng menggunaka

erpaduan (inte plin ilmu yang

ogarty, 1991:63 a penelitian uan keterhubun ) tipe keterhub inter bidang anisasikan ata pilan, atau

kan dalam sua yang dikaitka mampuan pada lain, dalam secara spon Dengan demik a dan efekt aran terpadu aran yang dil bahasan deng kan satu kon kan satu ketera dapat juga me g lain atau har

garty, 1991:14) del pembelaj n ini adalah m ih dikenal den aran kooperat aran dimana s saling mem mi materi pel aran kooperat k untuk menca ntuk memaha mpetensi das y (1991: xiv)

uluh tipe terseb dalam pemb l tersebut dipi PA memiliki a memerlukan t g optimal (Suba d adalah ti ng laba-laba ( d). ngan (conne cara sengaja konsep dengan in, dan satu k

m satu disipli itu tipe keterpa an pendekatan egrated) yaitu konsep-konsep 3-64). ini, penulis ngan (connecte bungan (connec g studi. Tipe au mengitegra kemampuan atu pokok bah an dengan ko a pokok baha satu bidang s ntan atau dir kian pembelaj tif. Dengan u tipe conn lakukan denga gan pokok b sep dengan ampilan dengan ngaitkan peker ri berikutnya ). jaran yang model pembelaj ngan Cooperati tif merupakan siswa dalam k mbantu satu lajaran (Slavi tif menekanka apai tujuan yan ami konsep-k

sar dapat d ada sepuluh but tiga dianta mbelajaran IPA

ilih karena ko karakteristik tipe yang sesua ali, 2009:2). K ipe keterhubu (webbed), dan ected) yaitu diusahakan n konsep lain keterampilan d n ilmu. Tipe aduan antar di tematik. Kem u tipe keterp pnya saling tum

menggunakan ed). Menurut Fo cted) merupaka e ini secara asikan satu ko yang ditum hasan atau subp onsep, keteram

asan atau subp studi. Kaitan rencanakan te aran menjadi kata lain b nected meru an mengaitkan bahasan beriku konsep yang n keterampilan rjaan hari itu d dalam suatu b digunakan aran kooperati ive Learning, m n salah satu m kelompok-kelo sama lain n, 1995:2). M an kerjasama ng sama, mem konsep yang dicapai h tipe aranya A di onsep-yang ai agar Ketiga ungan n tipe tipe untuk n, satu dengan jaring isiplin mudian paduan mpang n tipe ogarty an tipe nyata onsep, mbuh-pokok mpilan, pokok dapat erlebih lebih bahwa upakan n satu utnya, lain, n yang dengan bidang dalam if atau model model ompok untuk Model dalam mbantu sulit,

(4)

m p m p k m b h m d k m M k p k p m p b H M 2 m m a P p p m t y w k b m d P p membantu sis sama, berfikir k Pembelaj salah satunya a (STAD). STA pembelajaran merupakan mo pembelajaran k kooperatif tipe menjadi bebe beranggotakan heterogen, yan memiliki ke dimungkinkan kelompok sal memahami ba Menurut Slav komponen uta perkembangan Tolok uk siswa. Hasil kriteria bahw pembelajaran. memahami m perubahan ting Perubaha berupa kecaka Hasil belajar b siswa terhadap Menurut Bloo 2006:117) tin mencakup rana Materi ya materi peruba adalah perubah sifat kompon Perubahan fis perubahan w perubahan ben menjadi kursi terjadinya paru yang berubah Sedangkan pe wujud dapat ki ke dalam lema berubah dari merupakan per diikuti oleh p Perubahan kim perkaratan atau swa menumbu kritis, dan kem aran kooperat adalah Student

AD merupaka kooperatif y odel yang baik kooperatif dala e STAD, sisw erapa kelomp n 4-5 siswa. ng terdiri dar mampuan ya berasal dar ling memban ahan pelajaran vin (1995:71) ama, yaitu pres n individu, dan kur dalam pene belajar digun wa siswa tela Hal ini dapat materi pelajar gkah laku yang an yang terjadi apan, sikap, bisa dijadikan p materi pela om dan kawa

gkah laku seb ah kognitif, afe ang digunakan ahan fisika da

han yang tidak nen penyusun

ika dapat ber wujud. Peruba ntuk contohny i kayu. Perub ubahan bentuk, h sedangkan erubahan fisik ita lihat misaln ari es maka aka cair menjad rubahan yang perubahan sifa mia dapat dis u korosi, dan pe uhkan keteram mampuan memb tif mempunyai t Team Achieve an salah sa yang paling s bagi guru yang am kelas. Pada wa dalam satu pok dengan m . Setiap kel ri laki-laki da ang beragam i berbagai s ntu satu sam n atau melak ) STAD terd sentasi kelas, t

penghargaan ti elitian ini adala nakan sebagai ah mencapai tercapai apabi ran dengan lebih baik. i setelah prose kebiasaan, da indikator tingk ajaran yang te an-kawan (da bagai hasil b ektif, dan psiko n dalam peneli an kimia. Per k menghasilkan nnya masih rupa perubaha ahan fisika ya adalah kayu bahan tersebut karena hanya sifat-sifatnya ka yang beru nya pada air yan

an membeku, y di padat. Per menghasilkan at kimia dan sebabkan oleh embusukan. mpilan bekerja bantu teman. i banyak tipe ement Devision atu tipe dar

sederhana dan g baru memula a pembelajaran u kelas dibag masing-masing lompok harus an perempuan m, dan jika uku. Anggota ma lain untuk kukan diskusi diri dari lima

tim, kuis, skor im.

ah hasil belajar i ukuran atau suatu tujuan ila siswa sudah diiringi oleh s belajar dapa an kepandaian kat penguasaan elah diberikan lam Arikunto belajar tersebu omotor.

itian ini adalah rubahan fisika n zat baru, serta tetap sama an bentuk dan yang berupa u gelondongan menunjukkan bentuknya saja masih sama upa perubahan ng dimasukkan yaitu wujudnya rubahan kimia zat baru, serta reaksi kimia h pembakaran a e, n ri n ai n gi g s n, a a k i. a r r u n h h at n. n n. o, ut h a a a. n a n n a a. n n a a a a. n, METOD Jenis pen adalah pr Rancanga and post-Pen Surabaya 2013. Tek meliputi digunakan kognitif s adalah p “Perubah digunakan afektif da pembelaj pembelaj yaitu satu menilai d yang ters penilaian data hasi yang dite memberik pendapat kegiatan p Tek analisis k kognitif, Hasil be normalita normalita yang dig mengetah pre-test d untuk me test HASIL D Hasil Pen Pengamat dilakukan kelas V Keberhas Terpadu Learning Gambar 1 DE nelitian yang re experimenta an penelitian i -test group desi elitian ini dila a, kelas VII C s knik pengump

teknik tes, ob n untuk memp siswa. Tes yan

re-test dan po han fisika d n untuk memp an psikomotor) aran melalui aran berlangsu u guru kelas dan dengan membe sedia pada lem

. Teknik angk il motivasi bel erapkan di kel kan tanda cek mereka. Peng pembelajaran b knik analisis da keterlaksanaan p analisis penila elajar kognitif as, uji t berpa as digunakan un gunakan, uji hui adanya perb dan hasil post-t

engetahui apak DAN PEMBAH nelitian tan terhadap n oleh 1 orang VII C SMP

silan guru dalam tipe connect g tersebut disaj 1.1 berikut: dilakukan da al design atau ini menggunak ign”. akukan di SMP semester genap pulan data da bservasi, dan peroleh data t ng digunakan ost-test pada m dan kimia”. peroleh data k ) dan data peng pengamatan ung. Pengamat an dua teman m erikan tanda c mbar observasi ket digunakan lajar siswa terh las. Siswa men k (√) pada ko gisian angket in

berakhir. ata dalam pen pembelajaran, aian kinerja, d kemudian di sangan, dan u ntuk mengetah t berpasangan bedaan yang si test, dan uji t s kah hasil

post-HASAN p keterlaksan pengamat yait Muhammadi m melaksanaka ted dengan m jikan dalam d alam penelitia u eksperimen kan desain “pr P Muhammadi p tahun ajaran alam penelitia angket. Tekn tentang hasil b dalam peneliti materi IPA te Teknik obs kinerja siswa ( gamatan penge n selama ke terdiri dari 3 mahasiswa. Pen cek (√) pada k sesuai dengan untuk mendap hadap pembel ngisi angket d olom sesuai d ni dilakukan s nelitian ini me analisis hasil b dan analisis an igunakan untu uji t satu pihak hui kenormalan

n digunakan ignifikan antara atu pihak digu -test lebih baik

naan pembel tu guru IPA fis iyah 6 Sura an pembelajara model Coope iagram batang an ini semu. re-test iyah 6 2012-an ini ik tes belajar ian ini erpadu servasi (aspek lolaan giatan orang gamat kolom n skala patkan ajaran dengan dengan setelah eliputi: belajar ngket. uk uji k. Uji n kelas untuk a hasil unakan k pre-ajaran sika di abaya. an IPA erative g pada

(5)

d p k p n m m p b d 4 t k t d n a u p h 6 Berdasark diketahui bah pembelajaran kegiatan 11 y pertemuan ked nilai terendah memotivasi si mempresentasi Data hasi pre-test dan p siswa dapat d berikut. Berdasark diketahui bahw 41,94 dan set tipe connecte kemudian diad test sebesar 74 digunakan un normalitas) dan Hasil pre analisis untuk untuk mengeta penelitian berd hasil perhitung 6,53, sedangka Gam Keterlaksan 0 1 2 3 4 Skor 0 10 20 30 40 50 60 70 80 N ilai   Ra ta ra ta Gambar 1 kan diagram ba hwa pada pe yang menda yaitu pengelola dua kegiatan p adalah kegia iswa dan mem ikan hasil disku il belajar kogn post-test. Rata dinyatakan dal kan diagram ba wa nilai rata-r elah diadakan d dengan mo dakan post-test 4,54. Hasil pre ntuk menguj n uji t berpasan e-test pada pe k menghitung ahui apakah sa distribusi norm gan uji normal

an X2 tabel deng mbar 1.1. Diag naan Pembelaja Pertem 1 3 4 6 8 Kegiatan  41.94 Pre‐test .2 Diagram Ni Post

atang pada Gam ertemuan pert apat nilai ter aan waktu, se pembelajaran y atan 1 dan ke

mbimbing kel usi.

nitif siswa yait a-rata hasil b lam bentuk d

atang pada Gam rata pre-test s

pembelajaran odel Coopera diperoleh nilai -test dan post i kenormalan ngan.

ertemuan perta g normalitas y ampel kelas y mal atau tidak

itas diperoleh gan taraf signi gram Hasil Pen aran pada Perte muan 2 10 12 ke‐ 7 Po Test ilai Rata-rata P t-test mbar 1.1 dapa tama kegiatan rendah adalah edangkan pada yang mendapa giatan 7 yaitu lompok dalam tu berupa hasi belajar kogniti diagram batang mbar 1.2 dapa siswa sebesar n IPA Terpadu ative Learning i rata-rata post-t-test kemudian n kelas (uj ama dilakukan yang bertujuan yang digunakan k. Berdasarkan X2 hitung sebesar fikansi sebesar ngamatan emuan 1

dan

Skor Pert 1 Skor Pert 2 74.54 st‐test Pre-test dan 99 at n h a at u m l f g at r u g -n i n n n n r r 0,05 dan diketahui H1 ditola digunakan yang berd Has berpasang mengetah pre-test berpasang ttabel deng hasil ya menunjuk antara ha Has pihak da berdasark nilai ttabel ttabel,mak baik darip Pen aspek ps kinerja as rata selam diagram b Berd diketahui pembelaj Cooperat pertemua karena p lebih dari kedua per Pers selama 2 batang be 2 4 6 8 10 Pe rs e n ta se   Sk o r   Ra ta ra ta Gam Kinerj dk sebesar 3 a i karena X2 hitun

ak. Jadi, dapat n sebagai sam distribusi norm

il pre-test dan gan. Uji t hui adanya perb

dan post-test. gan diperoleh n gan taraf signi ang diperoleh

kkan bahwa te sil pre-test dan il pre-test dan an diperoleh kan tabel denga

sebesar 1,67. K a hal ini menun pada hasil

pre-ilaian kinerja ikomotor dan spek psikomot ma 2 kali pe batang berikut. dasarkan diagr i bahwa kinerj aran IPA Terp tive Learning d an 1 dan perte presentase skor i 80% maka kin rtemuan berkri sentase skor ra kali pertemua erikut. 9 20% 40% 60% 80% 00% mbar 1.3 Diag ja Siswa Aspek dan dalah 7,81, den ng < X2tabel, ma t disimpulkan mpel penelitia mal dengan taraf

post-test kemu berpasangan bedaan yang si . Berdasarkan nilai thitung sebe

fikansi 0,05 se thitung > tta erdapat perbed n post-test. post-test juga nilai thitung an taraf signifi Karena hasil ya njukkan bahwa test. siswa terdiri aspek afektif tor diperoleh p ertemuan disaj

ram batang pad ja siswa aspek padu tipe conn

diperoleh perse emuan 2 sebe r rata-rata dar nerja siswa asp iteria sangat ba ata-rata kinerja an dapat disaji 90% 1 Pertemuan ram Persentase k Psikomotor p n Pertemuan 2 ngan demikian aka H0 diterim bahwa kelas an merupakan f signifikansi 0 udian dilakuka dilakukan ignifikan antara perhitungan esar 14,443 dan ebesar 2,04. K abel, maka ha

daan yang sign dilakukan uji sebesar -9,82 kansi 0,05 dipe ang diperoleh t a hasil post-test dari 2 aspek f. Hasil penga persentase skor jikan dalam b da Gambar 1.3 k psikomotor ected dengan m entase skor rat esar 90% dan ri kedua perte pek psikomotor aik.

a siswa aspek a ikan dalam dia

94% 2 n ke‐ e Skor Rata-rat pada Pertemuan dapat ma dan yang kelas 0,05. an uji t untuk a hasil uji t n nilai Karena al ini nifikan t satu 2 dan eroleh thitung < t lebih yaitu amatan r rata-bentuk dapat dalam model ta-rata 94%, emuan r pada afektif agram ta n 1

(6)

Berdasarkan diagram batang pada Gambar 1.4 dapat diketahui bahwa kinerja siswa aspek afektif dalam pembelajaran IPA Terpadu tipe connected dengan model Cooperative Learning diperoleh persentase skor rata-rata pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 sebesar 86% dan 84%, karena persentase skor rata-rata dari kedua pertemuan lebih dari 80% maka kinerja siswa aspek afektif pada kedua pertemuan berkriteria sangat baik.

Respons siswa merupakan apresiasi siswa terhadap segala perlakuan dan media yang diberikan dalam proses pembelajaran. Adapun hasil penyebaran angket respons terhadap siswa yang telah diberi perlakuan dapat disajikan pada grafik berikut.

Diagram batang hasil respons siswa pada Gambar 1.5,. menunjukkan respons siswa terhadap pembelajaran yang telah diterapkan. Berdasarkan hasil penyebaran angket kepada siswa yang telah diberi perlakuan yang disajikan dalam diagram batang (Gambar 1.5) menunjukkan bahwa siswa memberikan respons yang positif terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hal tersebut terbukti dengan adanya 100% siswa menjawab senang terhadap pembelajaran IPA Terpadu tipe connected dengan model Cooperative Learning pada materi perubahan fisika dan kimia. Pada pernyataan lainnya yang terdapat pada angket memiliki prosentase minimal 79% dan rata-rata prosentase respons positifnya sebesar 96%, karena prosentase rata-rata respons

positifnya lebih dari 80% maka respons positif tersebut berkategori sangat kuat. Hal ini dapat disimpulkan bahwa siswa memberikan respons yang positif terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

Pembahasan

Pada pertemuan pertama pengelolaan waktu mendapatkan skor terendah, hal ini dikarenakan pada pertemuan pertama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembelajaran lebih dari 2 jam pelajaran (2x40 menit), penyebab utamanya adalah persiapan dan pelaksanaan praktikum LKS 1 yang membutuhkan waktu yang lama karena siswa belum pernah menggunakan termometer sehingga guru harus membimbing tiap kelompok secara detail sesuai dengan fase 4 dalam pembelajaran kooperatif yaitu membimbing kelompok bekerja dan belajar (Ibrahim, 2000:10).

Pada pertemuan kedua kegiatan memotivasi siswa dan membimbing kelompok dalam mempresentasikan hasil diskusi mendapatkan skor terendah, hal ini dikarenakan kegiatan memotivasi siswa memperoleh skor rendah karena kegiatan demonstrasi sebagai motivasi tidak berjalan dengan lancar, minuman bersoda yang digunakan untuk memotivasi siswa ternyata sudah berbusa terlebih dahulu sebelum direaksikan dengan permen mentos, sehingga kegiatan motivasi kurang mendapat perhatian dari siswa. Sedangkan kegiatan membimbing kelompok dalam mempresentasikan hasil diskusi memperoleh skor terendah dikarenakan guru lebih berkonsentrasi mengendalikan siswa yang tidak presentasi daripada membimbing kelompok yang sedang mempresentasikan hasil diskusinya.

Tes hasil belajar kognitif siswa dilakukan melalui pre-test dan post-test. Hasil pre-test diperoleh nilai rata-rata sebesar 41,94 dan setelah diadakan pembelajaran IPA Terpadu tipe connected dengan model Cooperative Learning kemudian diadakan post-test dan diperoleh nilai rata-rata sebesar 74,54. Hasil pre-test dan post-test kemudian dilakukan uji t berpasangan untuk mengetahui adanya pengaruh dari perlakuan yang telah diberikan. Setelah hasil pre-test dan post-test dilakukan uji t berpasangan diperoleh nilai thitung sebesar 14,443 dan

berdasarkan tabel dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh nilai ttabel sebesar 2,04. Menurut Arikunto (2006: 308)

karena hasil yang diperoleh thitung > ttabel,maka hal ini

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan test. Hasil pre-test dan post-test juga dilakukan uji t satu pihak dan diperoleh nilai thitung sebesar -9,82 dan berdasarkan tabel dengan taraf

signifikansi 0,05 diperoleh nilai ttabel sebesar 1,67.

Menurut Sudjana (2005: 239) karena hasil yang diperoleh thitung < ttabel,maka hal ini menunjukkan bahwa hasil

post-test lebih baik daripada hasil pre-post-test.

86% 84% 20% 40% 60% 80% 100% 1 2 Pe rs e n ta se   Sk o r   Ra ta ra ta Pertemuan ke‐

Gambar 1.4 Diagram Persentase Skor Rata-rata

Kinerja Siswa Aspek Afektif

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 100% 97% 97%100%100%100%97%100% 79% 91% 0% 3% 3% 0% 0% 0% 3% 0% 21% 9% Pe rs e n ta se Pernyataan Respons Positif Respons Negatif

Gambar 1.5 Diagram Hasil Respons Siswa Terhadap

(7)

a p a p d k p p m a d p j a a p k H d m l p d p 7 j a K h j d p m r p 7 a y b h p Penilaian aspek psikom pembelajaran aspek kinerja pengamat perta dan 3, sedangk kelompok 4, 5, Persentas psikomotor pa pada pertemu meningkat men antusias terha dibandingkan d pertemuan per 81% dan perse juga pada pert adalah 81% 100%. Karena 80%, maka h aspek psikomo Persentas pada pertemua kedua persenta Hal ini dikaren dan keempat memberikan p lain mengalam penyampaian dibandingkan pertemuan per 70% dan perse juga pada pert adalah 70% da Karena persent hal ini menun juga berkatego Berdasark diketahui bahw pada angket r siswa. Dari 1 mendapat resp respons positi positif 91%, d 79%. Pernyata adalah pernya yang dibagika bahwa LKS ya hal ini karena b praktikum pad

n kinerja siswa motor dan aspe berlangsung p siswa dilakuk ama mengama kan pengamat k , dan 6. se rata-rata ada pertemuan uan kedua p njadi 94%. Ha adap praktiku dengan praktik rtama persenta entase skor terti temuan kedua dan persentas a persentase sk hal ini menunj otor berkategor se rata-rata sko an pertama sebe ase rata-rata sko

nakan pada pe t yaitu men pendapat serta mi penurunan hasil diskusi dengan per rtama persenta entase skor terti temuan kedua an persentase s tase rata-rata s njukkan bahwa ori sangat baik. kandiagram ba wa hampir sem respons menda 0 pernyataan pons positif 10 if 97%, 1 pe dan 1 pernyata aan yang mend ataan ke-9 yai an. Siswa yan ang dibagikan m beberapa siswa a pertemuan pe a terdiri dari ek afektif. Se pengamatan te kan oleh 2 ora ati dan menilai

kedua mengam skor kinerja n pertama seb ersentase rata al ini dikarenak um pada pert kum pertemuan ase skor teren ingginya adalah persentase sko se skor tertin kor rata-rata k jukkan bahwa ri sangat baik. or kinerja sisw esar 86% dan p ornya menurun ertemuan kedu ngajukan pe menanggapi p karena kegia berlangsung rtemuan pert ase skor teren ingginya adalah

persentase sko skor tertingginy skornya lebih d a kinerja siswa atang pada Gam mua pernyataan apatkan respon pada angket, 00%, 3 diantara ernyataan men aan mendapat dapat respons p tu tanggapan ng memberi r mudah dipaham a kesulitan dala ertama. 2 aspek, yaitu elama kegiatan erhadap kedua ang pengamat kelompok 1,2 mati dan menila siswa aspek besar 90% dan a-rata skornya kan siswa lebih temuan kedua n pertama. Pada ndahnya adalah h 100%, begitu or terendahnya ngginya adalah kelas lebih dar

kinerja siswa wa aspek afektif pada pertemuan n menjadi 84% ua aspek ketiga rtanyaan dan pendapat orang atan presentas lebih singka tama. Pada ndahnya adalah h 100%, begitu or terendahnya ya adalah 90% dari 80%, maka a aspek afekti mbar 1.5, dapa n yang terdapa ns positif dar 5 diantaranya anya mendapa ndapat respons respons positi positif terendah terhadap LKS respons positi mi hanya 79% am pelaksanaan 101 u n a t, , ai k n a h a a h u a h ri a f n %. a n g i at a h u a %. a f at at ri a at s f h S f %, n PENUTU Simpulan Berdasark ditarik sim 1.Keter conne memi adalah Rata-r keterl 2.Hasil Terpa Learn dan n test berpa meny hasil bahwa conne belaja Hasil pertam rata-ra skor menun berkat aspek memi 84%, 80%, aspek 3.Respo tipe c pada memb rata-ra Saran Berdasark peneliti m 1. Jumla jumla orang dalam 2. Kegia henda sehing (meng orang UP n kan penelitian mpulan sebaga laksanaan pe ected dengan iliki skor rat h 3,4 dan pa rata skor ked laksanaan deng belajar kogni adu tipe conne ning adalah nil nilai rata-rata p dan post-tes sangan dan uji atakan bahwa pre-test, deng a melalui pe ected dengan m ar siswa menga kinerja siswa ma dan pertem

ata skor sebesa rata-ratanya njukkan bahw tegori sangat b k afektif pada iliki persentase karena persen maka hal ini m k afektif juga be

ons siswa terh connected deng materi perubah berikan respon

ata respons pos

kan

peneliti menyampaikan ah pengamat ah siswanya leb g pengamat, s m mengamati ki atan presenta aknya diberika gga kegiatan t gajukan pend g lain) lebih me

yang telah dil ai berikut: embelajaran I model Coo a-rata pada p da pertemuan dua pertemuan gan kategori ba

itif siswa pada ected dengan lai rata-rata pr post-test sebesa st kemudian i t satu pihak, d hasil post-test gan demikian embelajaran I model Coopera alami peningka aspek psikomo muan kedua m ar 90% dan 94% lebih dari 80 wa kinerja sisw baik. Sedangka a pertemuan p e rata-rata sko ntase rata-rata menunjukkan b erkategori sang hadap pembel gan model Co han fisika dan ns positif yaitu sitif sebesar 97

ian yang telah beberapa saran kinerja siswa bih dari 30 seh sehingga lebih inerja tiap sisw asi penyampa an waktu leb tanya jawab te apat dan me eningkat. lakukan maka IPA Terpadu operative Lea pertemuan pe kedua adalah n memiliki k ik. a pembelajaran model Coope re-test sebesar ar 74,54. Hasi dilakukan dari hasil uji st tlebih baik dar

dapat disimp IPA Terpadu ative Learning tan.

otor pada perte memiliki perse %, karena perse 0%, maka ha wa aspek psiko an hasil kinerja pertama dan or sebesar 86% skornya lebih bahwa kinerja gat baik. ajaran IPA te ooperative Lea kimia adalah u dengan prose 7%. h dilakukan, n, antara lain: untuk kelas harusnya lebih h efektif dan wa. aian hasil d bih dari 15 entang hasil d enanggapi pen dapat tipe arning ertama h 3,3. kriteria n IPA erative 41,94 il pre-uji t tatistik ripada pulkan u tipe g hasil emuan entase entase al ini omotor siswa kedua % dan h dari siswa erpadu arning siswa entase maka yang dari 2 fokus diskusi menit diskusi ndapat

(8)

D A A A B F I K M N N R 3.Guru dap Terpadu ti Learning pembelajar dalam beke akan lebih t DAFTAR PUS Arikunto, Suh Pendekat Arikunto, Su Pendidika Atkins, PW. 19 Brady, James Struktur. Forgaty, Robin Palatine: Ibrahim, Musl Surabaya Keenan, Charl 1. Jakarta Mulyasa. 2007 Bandung Nur, Moham Surabaya Noviana, Eka Terpadu tipe STAD pada Tem 2 Budura Universit Riduwan. 201 Penelitian Sanjaya, Igm dipublika Surabaya Slavin, Robert Research Allyn and Subali, Bamba Model P Depdikna Sudaryono. 20 Yogyakar Sudjana. 2005 Sugiyono. 200 Alfabeta Syaodih Suk Penelitian Rosdakar pat mengaplik ipe connected sebagai altern ran tersebut b

erja sama dan tertarik dan tid

STAKA

harsimi. 2006. tan Praktik. Jak uharsimi. 200 an. Jakarta: Bi 994. Kimia Fis E. 2002. K Tanggerang: B n. 1991. How IRI/Skylight P limin dkk. 200 a: Unesa Unive les W. 1995. K a: Erlangga. 7. Kurikulum : PT Remaja R mad. 2008. a: PSMS Unesa a. 2011. Pen dengan Mode D untuk Menin ma Bahan Kim an. Skripsi. Tid tas Negeri Sura 10. Skala Pe n. Bandung: A ma. 2010. Wu asikan, Sur a. t E. 1995. Co h, and Practic d Bacon. ang, dkk. 200 Pembelajaran as. 012. Dasar-da rta: Graha ilmu . Metoda Statis 07. Statistika kmadinata, N n Pendidikan rya. kasikan pemb dengan mode rnatif pembela erguna untuk dalam berdisku dak jenuh. Prosedur Pe karta: Renika C 06. Dasar-da na Aksara. sika Jilid 1. Jak Kimia Universi Binapura Aksar w to Integrate Publishing, Inc 00. Pembelajar ersity Press. Kimia Untuk U Tingkat Satua Rosdakarya Pembelajaran a. nerapan Pemb el Pembelajar ngkatkan Hasil mia dalam Mak dak dipublikasi abaya. engukuran Var Alfabeta. ujud Zat. Ha rabaya:Univers operative Lea ce. Second ed 09. Panduan P IPA Terpa asar Evaluasi u. stika. Bandung Untuk Penelit Nana. 2007. n. Bandung: belajaran IPA el Cooperative ajaran, karena melatih siswa usi, serta siswa

enelitian Suatu Cipta. asar Evaluas karta: Erlangga

itas Asas dan ra. the Curricula . ran Kooperatif Universitas Jilid an Pendidikan n Kooperatif belajaran IPA ran Kooperatif l Belajar Siswa kanan di SMPN ikan. Surabaya riabel-variabe andout. Tidak sitas Neger rning: Theory dition. London Pengembangan adu. Jakarta Pembelajaran g: Tarsito. tian. Bandung . Metodolog PT. Remaja A e a a a u i a n a. f. d n. f. A if a N a: el k ri y, n: n : . : gi a Tim P Pem Bali Puskur. 200 mbelajaran IP itbang Depdikn 07. Panduan PA Terpadu nas. n Pengemba SMP/MTs. Jaakarta: angan

Gambar

Diagram batang hasil respons siswa pada Gambar  1.5,. menunjukkan respons siswa terhadap pembelajaran  yang telah diterapkan

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Penerapan Pendekatan Problem Centered Learning (PCL) Terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Adaptif Siswa SMP.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Bahwa pemberian ganti rugi oleh Pemerintah kepada bekas pemilik tanah kelebihan maksimum dan absentee/guntai yang dikuasai Negara, berdasarkan perhitungan pasal 6

Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, total luas daun, bobot kering tajuk, bobot kering akar, jumlah polong berisi, jumlah polong hampa, jumlah

“Bagaimana Perilaku Sosial Remaja Tunadaksa yang Menggunakan Jejaring Sosial ” khusunya remaja tunadaksa yang menggunakan facebook. Kemudian dari. fokus penelitian yang

Prinsip kerja alat penggiling biji kopi tipe flat burr mill ini, menggunakan dua besi berbentuk bulat ( flat burr ) yang terdapat gerigi disekelilingnya berukuran lebih kecil

Adakah faktor pelancar atau faktor pendukung dalam pengembanga nGabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Tempuran, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi? Wisnu Raharja

 Koordinasi dengan demikian merupakan Koordinasi dengan demikian merupakan g g p p upaya untuk menghasilkan pembangunan upaya untuk menghasilkan pembangunan yang efisien

Rekening yang disertakan / Account to be included Rekening yang tidak disertakan / Account to be excluded Berikut adalah perubahan rekening perusahaan (termasuk rekening