• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 anestesi rawat jalan uwk new

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "3 anestesi rawat jalan uwk new"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DEFINISI

(3)

PENDAHULUAN

Pertama kali diperkenalkan tahun 1909 oleh Dr.

James Nicoll di Glasgow dan Dr. Ralp Waters di

Iowa.

Tahun1969 Ford dan Reed mendirikan fasilitas

anestesi untuk operasi rawat jalan yang berdiri

sendiri.

Tahun 1994 60-66% operasi elektif di USA dilakukan

dengan rawat jalan.

(4)

TUJUAN UTAMA BEDAH RAWAT

JALAN

(5)

KEUNTUNGAN

 Pengurangan biaya secara bermakna

 Efisiensi kamar operasi dan tempat tidur rumah sakit

 Meningkatkan kenyamanan pasien, mengurangi gangguan stres dan emosi penderita

 Fleksibilitas jadwal operasi

 Mengurangi komplikasi paska operasi

 Mengurangi kebutuhan pemeriksaan laboratorium preoperatif

(6)

PENATALAKSANAAN

PREOPERATIF / PERSIAPAN

OPERASI

Dokter anestesi berperan penting pada

operasi rawat jalan

(7)

TUJUAN PREOPERATIF

Menilai

status

klinis,

laboratorium,

konsultasi spesialis.

Informed consent

(8)

MACAM OPERASI

 Operasi yang simpel, pendek dengan perkiraan tidak lebih dari 2 jam.

 Minimal risiko setelah operasi.

 Perlu dipertimbangkan bila : operasi besar, perdarahan banyak, nyeri hebat paska operasi, waktu operasi lama.

 Minimal nyeri setelah operasi.

 Tidak perlu perawatan dan immobilisai yang lama.

(9)

CONTOH MACAM OPERASI

RAWAT JALAN

• Anak – anak : Herniotomi, sirkumsisi, hidrokel, sitoskopi, miringotomi dengan memasukkan gromet • Dewasa : kuretase, hiteroskopi, laparaskopi

(10)

PEMILIHAN PASIEN

Pasien harus bersedia dan mampu mengikuti semua instruksi anestesi dan bedah.

Jarak dengan rumah sakit tidak lebih 20 km dan terjangkau.

Akses komunikasi telepon 24 jam

Usia semata bukan dasar menentukan bisa tidaknya rawat jalan

(11)

TIDAK MEMUNGKINKAN RAWAT

JALAN

 Bayi dengan resiko tinggi

 Anak-anak yang membutuhkan perawatan spesialistik preoperatif

 Riwayat keluarga hipertermia maligna, hemofilia dan gangguan perdarahan  Airway sulit

 ASA III atau IV yang tidak terkontrol dengan baik  Morbid obesity dengan penyakit sistemik lain

 Tidak ada orang dewasa pendamping  Penderita menolak rawat jalan

 Tidak bersedia mengikuti semua instruksi dokter\

(12)

ANAMNESA

• Riwayat penyakit dahulu (sesak napas, nyeri dada) • Riwayat obat – obatan 3 bulan terakhir

• Riwayat allergi • Sedang hamil

• Riwayat operasi sebelumnya

(13)

PEMERIKSAAN FISIK

Sama dengan pemeriksaan fisik untuk

penderita rawat inap

(14)

LABORATORIUM

 Sebagian besar pusat pelayanan operasi rawat jalan dalam memilih pemeriksaan laboratorium mempertimbangkan :

- prosedur operasi - usia penderita

- kondisi klinis

(15)

 Pembedahan minor pasien berusia 1-40 tahun tidak memerlukan pemeriksaan laboratorium.

 Pemeriksaan Hb dan PCV dilakukan untuk operasi yang banyak berdarah, pasien dengan resiko anemia, pasien dengan riwayat anemia,,, penyakit jantung kongenital, pasien dengan penyakit kronis, wanita sedang menstruasi.

 Pemeriksaan lain tergantung komorbid (kondis pasien) yang ditemukan.

(16)

 Pemeriksaan faal hemostasis diperlukan bila : - riwayat gangguan pembekuan darah

- riwayat penggunaan obat anti pembekuan darah - penyakit hati

- status nutrisi jelek

(17)

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

 Foto thoraks hanya diindikasikan untuk pasien dengan riwayat penyakit paru atau ditemukan gejala penyakit paru aktif.

(18)

PEMERIKSAAN ECG

Indikasi :

 Pria berusia lebih dari 40 tahun

 Wanita berusia lebih dari 50 tahun

(19)

PERSIAPAN PENDERITA

 Waktu kedatangan pasien

 Pakaian yang boleh dan tidak boleh dikenakan

 Harus datang bersama seorang pengantar dewasa yang bertanggung jawab sampai penderita pulang

 Instruksi Puasa preoperatif (puasa 8 jam)

 Obat – obatan harus diminum (kecuali Aspirin, diuretik dan warfarin)

(20)

PENATALAKSANAAN

INTRAOPERATIF

Meliputi :

- Premedikasi

(21)

PREMEDIKASI

• Tujuan premedikasi : sedasi, analgesia, ansiolisis, vagolisis dan amnesia

• Biasanya diberikan kalau diperlukan

(22)

PREMEDIKASI

• Anxiolytics (memakai Midazolam) Benzodiazepin adalah obat yang paling sering digunakan untuk menurunkan kecemasan dan memberikan sedasi untuk pasien bedah rawat jalan.Diberikan 1 – 2 mg intravena

• Keuntungan

Amnesia anterograde Mual muntah minimal

Depresi respirasi dan kardiovaskular minimal Kerugian

Gejala ekstrapiramidal Hipotensi

(23)

PREMEDIKASI

• Profilaksis Aspirasi

• Digunakan pada pasien yang mempunyai risiko tinggi aspirasi pada paru, seperti diabetik gastroparesis, exstreme anxyety.

• Obat yang digunakan

*Nonparticulate antasida (30 cc per oral) sebelum operasi

*H2 Reseptor antagonis (ranitidin)150 mg peroral malam dan 50 mg iv sebelum operasi

(24)

PREMEDIKASI

• OPIOID (Fentanyl) digunakan prabedah untuk menimbulkan efek sedasi, mengendalikan hipertensi selama intubasi, dan untuk menurunkan nyeri setelah operasi

• Keuntungan Analgesia

Induksi lebih halus

Menurunkan kebutuhan anestesi Tersedia reversal / anti dotum

• Kerugian

Depresi pernafasan Hipotensi ortostatis Mual-muntah

(25)

PREMEDIKASI

(26)

TEHNIK ANESTESI

- Anestesi umum - Anestesi regional - Anestesi lokal

- Monitored anesthesia care (MAC Prinsip pemilihan anestesi :

• Memadai untuk tindakan operasi yang direncanakan • Mulai kerja obat cepat

(27)

PEMILIHAN TEHNIK

TERGANTUNG

:

Biaya

Kebutuhan pembedahan

Usia penderita dan ASA

Pengaruh terhadap fungsi kardiopulmonal

Durasi kerja obat anestesi

Kebutuhan perawatan paska operasi

(28)

Teknik anestesi yang optimal pada

bedah rawat jalan harus memenuhi

kriteria:

• Menciptakan kondisi pembedahan yang prima.

• Mulai kerja dan Pemulihan yang cepat (rapid recovery).

• Proteksi jalan nafas terjamin

• Tidak ada efek samping pascabedah. • Kepuasan pasien, meliputi

Analgesia dan amnesia intraoperatif

(29)

INDUKSI ANESTESI

• Propofol

Propofol menjadi drug of choice pada anestesi bedah rawat jalan

Hal ini dikarenakan durasi cepat, insiden muntah setelah operasi berkurang, memiliki klirens metabolik yang cepat.

• Sevoflurane

dengan sifat tidak iritatif terhadap saluran napas

dan solubility yang rendah dapat digunakan

(30)

General anesthesia

• Sekitar 70% operasi rawat jalan dilakukan dengan anestesi umum.

• Operasi rawat jalan bukan kontraindikasi intubasi. • LMA sebagai alternatif intubasi.

• Maintenance anesthesia bisa menggunakan inhalasi maupun TIVA.

• Biasanya untuk inhalasi dipakai sevoflurane, desflurane dan isoflurane

• TIVA yang dipakai Propofol

(31)

Regional anesthesia

• Dibandingkan anestesi umum, perubahan fisiologis lebih sedikit.

• Tehnik yang bisa digunakan : - Brachialis block

- Paravertebral block - Popliteal / Ankle bock - Subarachnoid block - Peridural block

(32)

Komplikasi Regional anestesi

Subarachnoid block dan epidural

Postdural Puncture Headache (PDPH)

Transient Radicular Irritation

(33)

Monitored anesthesia care

• Dilakukan injeksi anestesi lokal, disertai pemberian sedasi dan analgesia.

• Selama operasi dilakukan monitoring seperti anestesi umum.

• Pasien bisa dipulangkan lebih cepat.

(34)

MONITORING

Selama anestesi yang harus diawasi

• Pernafasan : Tanda-tanda sumbatan jalan nafas : nafas berbunyi, retraksi otot dada nafas, Tanda - tanda depresi pernafasan

• Kardiovaskular : Hipertensi, hipotensi, syok, aritmia, takikardia, tanda-tanda henti jantung.

• Warna : Sianosis, pucat.

(35)

PENATALAKSANAAN PASKA

OPERASI

Di ruang pulih sadar (RR) :

Monitor vital sign (A-B-C-D-E) / Airway

Breathing

Circulation

Disability

-

Environment

Evaluasi komplikasi anestesi dan pembedahan

(36)

PEMULIHAN

• Pemulihan adalah suatu proses yang secara tradisional dibagi atas 3 bagian yang saling tumpang tindih yaitu early recovery, intermediate recovery, dan late recovery.

Early recovery dimulai dari dihentikannya obat

anestesi supaya pasien bangun, kembalinya refleks proteksi jalan napas, dan dimulainya aktifitas motorik.

Intermediate recovery bila sudah mencapai kriteria

untuk dapat dipulangkan ke rumah.

Late recovery mulai dari dipulangkan sampai pulihnya

(37)

KRITERIA PASIEN PULANG

• Pasien sadar baik dan orientasi terhadap orang, tempat dan waktu baik

• Respirasi baik

• Tanda – tanda vital baik

• Pasien dapat mobilisasi dan memakai pakaian dan berjalan dengan baik sesuai umur

• Pasien nyaman dan relatif bebas nyeri

• Pasien tidak muntah dan dehidrasi dan dapat minum air serta minum obat

• Pendarahan dan drain minimal di tempat operasi

(38)

PASKA ANESTESI

REGIONAL

Mendapatkan perhatian yang sama dengan

anestesia umum

Perlu evaluasi

transient radicular irritation

dan

post dural puncture headache

(39)

PEMULANGAN (DISCHARGE)

Program bedah rawat jalan yang sukses

tergantung pada pemulangan pasien yang tepat

waktu setelah anestesi.

(40)
(41)

KOMPLIKASI RAWAT JALAN

• Dari 38.958 pasien rawat jalan didapatkan angka mortalitas dalam 30 hari paska operasi sebesar 1:11.273

• 2,7% pasien menghubungi dokter karena nyeri paska operasi.

• 35% penderita rawat jalan mengalami PONV saat di rumah, terutama pasien dengan riwayat PONV, wanita paska operasi kandungan, riwayat motion sickness,

(42)

KOMPLIKASI RAWAT JALAN

Pengelolaan Nyeri

Menggunakan NSAID yang poten (seperti

diklofenak, ketorolak)

Obat analgetik non steroid oral yang lebih

murah (seperti ibuprofen, naproxen)

(43)

KOMPLIKASI RAWAT JALAN

• PONV (Post Operative Nausea and Vomiting)

5-hydroxytryptamine (5-HT3) antagonist (seperti

ondansetron, granisetron,)

• Steroid (seperti deksametason)

• Butyrophenones (droperidol, haloperidol) • Antihistamin (dimenhidrinat)

• Penggunaan antiemetik profilaksis non farmakologi (akupunktur, transcutaneous electrical nerve

stimulation) juga memperlihatkan hasil yang efektif

(44)

PESANAN PULANG SETELAH

OPERASI

• Pesanan setelah operasi diberikan dalam bentuk tertulis dan diberikan nomor darurat rumah sakit

• Penderita didampingi orang dewasa paling tidak satu malam operasi

• Analgesia diberikan per-oral

• Aktivitas yang tidak boleh dikerjakan selama 24 jam setelah operasi

– Menyetir kendaraan

– Operator mesin pabrik

– Mengambil keputusan penting (Transaksi bisnis)

(45)

Referensi

Dokumen terkait

Media LKS Interaktif ini terbukti secara signifikan efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak Terpuji Kepada Allah swt kelas

Hasil dari penelitian Pratama (2019) memaparkan, kemampuan berpikir kreatif siswa, dengan PjBL memanfaatkan pendekatan STEM untuk mencari penyelesaian

Jika pin telah dikonfigurasi sebagai OUTPUT dengan pinMode(), tegangan akan diatur ke nilai yang sesuai: 5V (atau 3.3V) untuk HIGH, 0V (ground) untuk LOW. Jika pin

Marble bright merupakan larutan mengandung senyawa kimia yang bereaksi dengan permukaan lantai marmer sehingga terbentuk lapisan kristal yang keras dan mengkilap. Tersedia

Otomikosis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur baik bersifat akut, sub akut, maupun kronik yang terjadi pada liang telinga luar ( kanalis auditorius

Definisi Asuransi menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian Bab 1, Pasal 1 : "Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian

Diberitahukan dengan hormat bahwa hasil penilaian PLPG tahap I-IX Rayon 39 IKIP PGRI Semarang diumumkan lewat website dengan alamat : www.ikippgrismg.ac.id.. pada tanggal 11

Di sisi lain, untuk wilayah Kota Denpasar dan daerah selatan dari Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar (sekarang disebut sebagai wilayah Metropolitan Denpasar) dimana para