• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN PROSE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN PROSE"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN “PROSES BISNIS DAN FUNGSIONAL AREA

DI PT.Fastrata Buana Cabang Singaraja”

Disusun Oleh :

I Wayan Cikayana 1315051024

I Putu Juni Adipura Diana 1315051079

Semester/Kelas : VII/C

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNya-lah penulis bisa menyelesaikan tugas mata kuliah studi kelayakan bisnis dengan tepat pada waktunya.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu agar terselesaikannya laporan ini sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan.

1. Dosen pengampu mata kuliah kuliah studi selaku pembimbing dalam penulis menyelesaikan tugas ini.

2. Orang tua atau keluarga penulis yang telah mendukung baik dari segi moril maupun materil.

3. Rekan-rekan mahasiswa atas bantuan kerjasamanya dan semangat dalam menyelesaikan makalah ini

Penulis menyadari tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis memberi kesempatan kepada pembaca untuk memberikan kritik maupun saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini. Kesempurnaan tugas ini akan melebarkan terbukanya jendela pengetahuan bagi kita semua. Semoga tugas ini benar-benar dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Singaraja, September 2016

(3)

DAFTAR ISI Cover

Kata pengantar...i

Daftar isi...ii

BAB I Latar Belakang 1.1 Pendahuluan………..1

1.2 Rumusan masalah………..2

1.3 Tujuan………2

BAB II Kajian Teori 2.1 Aspek pemasaran………..3

2.2 Aspek tekhnik dan operasi………....4

2.3 Aspek managemen dan organisasi……….5

2.4 Aspek hokum dan amdal………...7

2.5 Aspek ekonomi, social, dan budaya………..……12

2.6 Aspek keuangan………12

BAB III Pembahasan 3.1 Penjelasan singkat mengenai “PT.Fastrata Buana Cabang Singaraja”. ...18

3.2 Kuisioner Analisis Studi Kelayakan Bisnis pada “PT.Fastrata Buana Cabang Singaraja”...23

(4)

BAB IV PENUTUP

4.1 Simpulan……….50

4.2 Saran……...………53

DAFTAR PUSTAKA

(5)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Di abad 21 ini dimana setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian, ketrampilan dan juga kreatifitas sebagai nilai jual lebih pada dirinya untuk mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan sesuai dengan ilmu dan bidangnya masing- masing. Apalagi sekarang ini dunia bisnis sudah menggunakan alat-alat teknologi dan informasi teknologi untuk memudahkan akses dan juga operasi usahanya. Terlihat sekarang ini seperti usaha manufaktur yang dulunya masih menggunakan cara tradisional yaitu masihmenggunakan sebagian besar tenaga manusia dan sekarang sudah tergantikan oleh mesin-mesin yang canggih dengan kemampuan memproduksi berkali-kali lipat daripada menggunakan tenaga manusia.

Bisnis di dalam ilmu ekonomi merupakan suatu organisasi yang menghasilkan dan menjual produk atau jasa yang dibutuhkan konsumen pada tingkat keuntungan tertentu. Dalam menjalankan bisnis tersebut tersebut tentu para pelaku usaha memperhatikan aspek-aspek dalam melaksanakan bisnis. Adapun aspek tersebut adalah aspek pemasaran, aspek tekhnik dan operasi, aspek manajemen dan organisasi, aspek hukum dan amdal, aspek ekonomi, sosil, dan budaya, serta aspek keuangan.

Tuntutan masyarakat dan perkembangan demokrasi serta derasnya arus globalisasi dan pasar bebas, sehingga memunculkan kesadaran dari dunia industri tentang pentingnya aspek-aspek tersebut dalam perusahaan.

(6)

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat di tarik rumusan masalah sebagai berikut. 1.2.1 Bagaimana aspek pemasaran dari PT. Fastrata Buana cabang Singaraja? 1.2.2 Bagaimana aspek tekhnik dan operasi dari PT. Fastrata Buana cabang

Singaraja?

1.2.3 Bagaimana aspek manajemen dan organisasi dari PT. Fasrata Buana cabang Singaraja?

1.2.4 Bagaimana aspek hukum dan amdal dari PT. Fastrata Buana cabang Singaraja?

1.2.5 Bagaimana aspek ekonomi, sosial, dan budaya dari PT. Fastrata Buana cabang Singaraja?

1.2.6 Bagaimana aspek keuangan dari PT. Fastrata Buana cabang Singaraja?

1.3 Tujuan

Dari rumusan masalah di atas maka dapat diperoleh tujuan sebagai berikut. 1.3.1 Mengetahui aspek pemasaran dari PT. Fastrata Buana cabang Singaraja.

1.3.2 Mengetahui aspek tekhnik dan operasi dari PT. Fastrata Buana cabang Singaraja.

1.3.3 Mengetahui aspek manajemen dan organisasi dari PT. Fasrata Buana cabang Singaraja.

1.3.4 Mengetahui aspek hukum dan amdal dari PT. Fastrata Buana cabang Singaraja.

1.3.5 Mengetahui aspek ekonomi, sosial, dan budaya dari PT. Fastrata Buana cabang Singaraja.

(7)

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Aspek Pemasaran

Pada era tahun 1960-an, titik berat pemasaran beralih pada manajemen perusahaan sehingga pemasaran dapat didefinisikan sebagai manajemen aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Hal ini senada dengan pengertian pemasaran yang dikemukakan oleh ahli berikut ini:

1. Koller dan Amstrong: Pemasaran adalah proses manajerial yang didalamnya, individu serta kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan saling mempertukarkan produk-produk dan nilai satu sama lain.

2. Lamb, Hair dan Mc. Daniel: Marketing is the process of planning and executing the conception, pricing promotional and distribution of ideas, goods and service to create exchanges that satisty individual and organizational objectives.

3. William J. Stanton: Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

(8)

2.2 Aspek Teknik dan Operasi

Aspek teknis dan operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Penentuan kelayakan teknis atau operasi perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan teknis/operasi, sehingga apabila tidak dianalisis dengan baik, maka akan berakibat fatal bagi perusahaan dalam perjalanannyadi kemudian hari. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (layout), penyusunan peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi. Kelengkapan kajian aspek operasi sangat tergantung dari jenis usaha yang akan dijalankan, karena setiap jenis usaha memiliki prioritas tersendiri.

Jadi, analisis dari aspek operasi adalah untuk menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan lokasi, luas produksi dan layout serta kesiagaan mesin-mesin yang akan digunakan. Penentuan lokasi, misalnya perlu dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Pemilihan lokasi terdiri dari lokasi untuk kantor pusat, cabang, gudang, dan pabrik. Dalam kaitannya dengan studi kelayakan bisnis hal yang paling kompleks dan rumit adalah penentuan lokasi pabrik, mengingat banyaknya pertimbangan yang harus diperhitungkan sebelum suatu lokasi pabrik diputuskan. Pertimbangannya adalah apakah dekat bahan baku atau dekat pasar atau dekat konsumen.

Kemudian, dalam melakukan pertimbangan adalah faktor biaya yang harus dikeluarkan untuk suatu lokasi. Penilaian lokasi pabrik nantinyadapat dilakukan dengan hasil penilaian value, perbandingan biaya, atau analisis ekonomi (economic analysis), tergantung dari keinginan pihak yang melakukannya. Kemudian penentuan luas produksi yaitu berapa jumlah produksi yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan biaya yang paling efisien, sehingga dapat diperoleh profit margin yang tinggi.

(9)

dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti produk yang dihasilkan atau ragam produk.

Selanjutnya adalah pemilihan teknologi melalui proses produksi yang diinginkan, apakah continuous process atau intermitten process. Pemilihan proses produksi biasanya terkait dengan teknologi yang diinginkan apakah padat karya atau padat modal. Untuk negara berkembang seperti Indonesia biasanya lebih diutamakan teknologi padat karya, mengingat tingginya tingkat pengangguran di negeri ini. Terakhir adalah penentuan metode persediaan yang akan digunakan nantinya. Metode persediaan yang akan digunakan tergantung dari jenis usaha yang dijalankan. Secara keseluruhan aspek operasi ini akan dinilai bekerja secara efisien atau tidak, karena pada akhirnya efisiensilah yang akan menentukan salah satu faktor besar kecilnya laba yang akan diperoleh perusahaan.

2.3 Aspek Manajemen dan organisasi

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen dapat didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing) dan penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading) dan pengawasan (controlling).

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Ada tiga alasan utama diperlukannya aspek manajemen yaitu:

1. Untuk mencapai tujuan

2. Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan

(10)

Sedangkan menurut Peter Drucke konsep yang digunakan untuk mengukur prestasi manajer antara lain:

1. Efisiensi adalah kemampuan menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar (doing things right)

2. Efektivitas adalah kemampuan memilih tujuan atau peralatan yang benar atau tepat untuk pencapain tujuan yang telah ditetapkan (doing the right things).

Manajemen dikelompokkan menjadi 4 yaitu:

a. Manajemen Sumber Daya Manusia

Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh SDM yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagiamana SDM yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah. b. Manajemen Operasional

Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen,dengan teknik produksi yang seefesien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produksi akhir yang dihasilkan dalam proses produksi.

c. Manajemen Pemasaran

Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dan bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan.

d. Manajemen Keuangan

Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan.

(11)

Hukum adalah suatu sistem yang dibuat manusia untuk membatasi tingkah laku manusia agar tingkah laku manusia dapat terkontrol, aspek terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan, hukum mempunyai tugas untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat. Oleh karena itu setiap masyarakat berhak mendapatkan pembelaan didepan hukum sehingga dapat diartikan bahwa hukum adalah peraturan atau ketentuan tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan sangsi bagi yang melanggarnya.

Bisnis sering kali mengalami kegagalan karena terbentur masalah hukum atau tidak memperoleh izin dari pemerintah daerah setempat. Oleh karena itu, sebelum ide bisnis dilaksanakan, analisis secara mendalam terhadap aspek hukum harus dilakukan agar di kemudian hari bisnis yang akan dilaksanakan tidak gagal karena terbentur masalah hukum dan perizinan. Aspek hukum merupaka aspek yang pertama kali harus dikaji karena jika berdasarkan analisis aspek hukum sebuah ide bisnis tidak layak, maka proses analisis aspek yang lain tidak perlu dilakukan.

Apek hukum mengkaji ketentuan hukum yang harus dipenuhi sebelum menjalankan usaha. Ketentuan hukum untuk setiap jenis usaha berbeda-beda, tergantung pada kompleksitas bisnis tersebut. Adanya otonomi daerah menyebabkan ketentuan hukum dan perizinan antara daerah yang satu dengan yang lain berbeda-beda. Oleh karena itu, pemahaman mengenai ketentuan hukum dan perizinan investasi untuk setiap daerah merupakan hal yang sangat penting untuk melakukan analisis kelayakan aspek hukum.

Pemerintah menetapkan ketentuan hukum dan perizinan investasi dengan tujuan menjaga ketertiban masyarakat secara luas. Masyarakat di sekitar lokasi bisnis diharapkan akan mendapatkan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan dampak negatif dari adanya suatu investasi bisnis.

(12)

a. Menganalisis legalitas atas usaha yang akan dijalankan.

b. Menganalisis ketepatan bentuk badan hukum dengan ide bisnis yang akan dilaksanakan

c. Menganalisis kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam memenuhi persyaratan perizinan.

d. Menganalisis jaminan-jaminan yang bisa disediakan jika bisnis akan dibiayai dengan pinjaman

Bagi penilai studi kelayakan bisnis, dokumen yang perlu ditelitii keabsahan, kesempurnaan, dan keasliannya meliputi badan hukum, izin-izin yang dimiliki, sertifikat tanah atau dokumen lainnya yang mendukung kegiatan usaha tersebut. Kegagalan dalam penelitian aspek ini akan berakibat tidak sempurnanya hasil penelitian, dengan kata lain apabila ada dokumen yang tidak sempurna pasti akan menimbulkan masalah dikemudian hari. Oleh karena itu, hendaknya dalam melakukan analisis aspek hukum ni dilakukn secara teliti dan cermat dengan mencari sumber-sumber informasi yang jelas sampai ketangan yang memang berkompeten untuk mengeluarkan surat-surat yang hendak kita teliti. Demikian juga bagi mereka yang hendak menyiapkan suatu proyek atau usaha maka perlu dilakukan berbagai persiapan yang berkaitan dengan aspek hukum ini.

Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk ditelaah sebelum suatu investasi atau usaha dijalankan. Pengutamaan telaah AMDAL secara khusus meliputi dampak lingkungan disekitanya, baik di dalam usaha atau proyek maupun di luar suatu proyek yang akan dijalankan. Arti keberadaan suatu usaha atau proyek akan memengaruhi kegiatan-kegiatan yang berada di sekitar rencana lokasi, baik dampak rencana usaha dan atau kegiatan terhadap kegiatan-kegiatan yang sudah ada sebaliknya maupun dampak komulatif dari rencana usaha dan atau kegiatan yang sudah ada terhadap lingkungan hidup.

(13)

Bahkan analisis mengenai dampak lingkungan hidup sudah merupakan bagian kegiatan studi kelayakan rencana usaha dan kegiatan yang harus dijalankan. Hasil studi kelayakan ini nantinya akan sangat berguna untuk para perencana, serta juga bagi pengambilan keputusan.

Pengertian analisis dampak lingkungan hidup (AMDAL) menurut PPNo. 27 Tahun 1999 Pasal 1 adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha kegiatan. Arti lain analisis dampak lingkungan hidup adalah teknik untuk menganilisis apakah proyek akan dijalankan akan mencemarkan lingkungan atau tidak dan jika iya, maka diberikan jalan alternatif pencegahannya.

AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan. Hal –hal yang dikaji dalam proses AMDAL: aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosialbudaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup di satu sisi merupakan bagian studi kelayakan untuk melaksanakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, di sisi lain merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha dan/atau kegiatan. Berdasarkan analisis ini dapat diketahui secara lebih jelas dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, baik dampak negatif maupun dampak positif yang akan timbul dari usaha dan/atau kegiatan sehingga dapat dipersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak negatif dan mengembangkan dampak positif.

Untuk mengukur atau menentukan dampak besar dan penting tersebut di antaranya digunakan kriteria mengenai :

a. besarnya jumlah manusia yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;

b. luas wilayah penyebaran dampak;

(14)

d. banyaknya komponen lingk ungan hidup lain yang akan terkena dampak;

e. sifat kumulatif dampak;

f. berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak. Tujuan secara umum AMDAL adalah menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan serta menekan pencemar an sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin. Dengan demikian AMDAL diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang pelaksanaan rencana kegiatan yang mempunyai dampak terhadap lingkungan .hidup

Analisis Dampak Lingkungan sudah dikembangkan oleh beberapa negara maju sejak tahun 1970 dengan nama Environmental impact analysis atau environmental impact Assesment yang keduanya disingkat EIA. AMDAL diperlukan untuk melakukan suatu studi kelayakan dengan dua alasan pokok, yaitu.

a. Karena undang – undang dan peraturan pemerintah menghendaki demikian.Jawaban ini cukup efektif untuk memaksa para pemilik proyek yang kurang memperhatikan kualitas lingkungan dan hanya memikirkan keuntungan proyeknya sebesar mungkin tanpa menghilangkan dampak samping yang timbul.

b. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya proyek – proyek poroduksi. Manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan melakukan aktivitas yang makin lama makin mengubah lingkuangannya.Pada awalnya perubahan lingkungan itu belum menjadi masalah,tapi seteleh perubahan itu menjadi di luar ambang batas,maka manusia tidak dapat mentolerir lagi perubaahan yang merugikan itu.

(15)

pemerintah.Namun,pemrakarsa proyek tetap sebagai pihak yang bertanggung jawab,bukan pihak konsultan swasta pembuat AMDAL tersebut.

Agar pelaksanaan AMDAL berjalan efektif dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan, pengawasannya dikaitkan dengan mekanisme perijinan. Peraturan pemerintah tentang AMDAL secara jelas menegaskan bahwa AMDAL adalah salah satu syarat perijinan, dimana para pengambil keputusan wajib mempertimbangkan hasil studi AMDAL sebelum memberikan ijin usaha/kegiatan. AMDAL digunakan untuk mengambil keputusan tentang penyelenggaraan/pemberian ijin usaha dan/atau kegiatan. Dalam PP 51 Tahun 1993 ditetapkan 4 jenis studi AMDAL, yaitu :

1. AMDAL Proyek, yaitu AMDAL yang berlaku bagi satu kegiatan yang berada dalam kewenangan satu instansi sektoral. Misalnya rencana kegiatan pabrik tekstil yang mempunyai kewenangan memberikan ijin dan mengevaluasi studi AMDALnya ada pada Departemen Perindustrian. 2. AMDAL Terpadu / Multisektoral, adalah AMDAL yang berlaku bagi

suatu rencana kegiatan pembangunan yang bersifat terpadu, yaitu adanya keterkaitan dalam hal perencanaan, pengelolaan dan proses produksi, serta berada dalam satu kesatuan ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi. Sebagai contoh adalah satu kesatuan kegiatan pabrik pulp dan kertas yang kegiatannya terkait dengan proyek hutan tanaman industri (HTI) untuk penyediaan bahan bakunya, pembangkit tenaga listrik uap (PLTU) untuk menyediakan energi, dan pelabuhan untuk distribusi produksinya. Di sini terlihat adanya ket erlibatan lebih dari satu instansi, yaitu Departemen Perindustrian, Departemen kehutanan, Departemen Pertambangan dan Departemen Perhubungan.

(16)

4. AMDAL Regional, adalah AMDAL yang diperuntukan bagi rencana kegiatan pembangunan yang sifat kegiatannya saling terkait dalam hal perencanaan dan waktu pelaksanaan kegiatannya. AMDAL ini melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi, berada dalam satu kesatuan ekosistem, satu rencana pengembangan wilayah sesuai Rencana Umum Tata Ruang Daerah. Contoh AMDAL Regional adalah pembangunan kota -kota baru.

2.5 Aspek Ekonomi, Sosial, dan Budaya

Aspek ekonomi dan sosial merupakan pengaruh apa yang akan terjadi dengan adanya perusahaan, khususnya dibidang perekonomian masyarakat tempatan dan bidang sosial kemasyarakatan. Setiap usaha yang dijalankan akan memberikan dampak positif dan negatif bagi berbagai pihak.

Bagi masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatan, sedangkan bagi pemerintah akan memberikan pemasukan berupa pendapatan baik bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Dalam Aspek ekonomi dan sosial perlu ditelaah apakah keberadaaan suatu proyek atau usaha akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada berbagai pihak atau sebaliknya.

A. Dampak Aspek Ekonomi dan Sosial

Dampak yang ditimbulkan dengan berdirinya sebuah perusahaan melalui kaca mata ekonomi dan Sosial yaitu sebagai berikut :

a) Dampak dari aspek ekonomi dengan adanya suatu proyek atau usaha meliputi :

1. Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui :

i. Terbukanya kesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekaligus mengurangi angka pengangguran. ii. Tersedianya sarana dan prasarana umum yang kelak akan

(17)

iii. Tersedianya beragam produk barang dan jasa di masyarakat, sehingga meningkatkan persaingan dalam menciptakan dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

2. Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi sumber daya alam melalui :

a. Penggunaaan lahan yang efisien dan efektif b. Peningkatan nilai tambah sumber daya alam c. Membangkitkan lahan tidur

3. Meningkatkan perekonomian pemerintah yaitu:

a. Menambah peluang dan kesempatan kerja bagi masyarakat. b. Pemerataan pendistribusian pendapatan.

c. Meningkatkan devisa negara.

d. Memperoleh pendapatan berupa pajak dari sumber-sumber yang dikelola oleh perusahaan.

4. Pengembangan wilayah

a. Meningkatan pemerataan pembangunan( dengan prioritas daerah tertentu).

b. Membuka isolasi wilayah dan cakrawakala pemikiran masyarakat dengan masuknya pembangunan.

Dampak negatip yang mungkin timbul dari aspek ekonomi : 1. Eksplorasi sumberdaya yang berlebihan.

2. Masuknya pekerja dari luar yang mengurangi kesempatan atau peluang kerja bagi masyarakat sekitar.

Sedangkan dampak sosial dengan adanya suatu proyek atau investasi meliputi :

1. Komponen Demografi a. Struktur penduduk

b. Tingkat pendapatan penduduk.

c. Pertumbuhan penduduk.

d. Tenaga kerja.

(18)

a. Kebudayaan (adat istiadat, nilai dan norma budaya)

b. Proses sosial.

c. Warisan budaya .

d. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha atau kegiatan.

3. Kesehatan masyarakat

a. Parameter lingkungan masyarakat yang diperkirakan terkena dampak

rencana pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan. b. Proses dan potensi terjadinya pencemaran.

c. Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit(angka kesakitan dan

angka kematian).

d. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran

penyakit.

Dampak negatif aspek sosial :

a) Perubahan gaya hidup, budaya, adat istiadat dan struktur sosial lainnya. b) Meningkatnya kriminalitas.

Pengukuran manfaat ekonomis lebih sulit dibanding pengukuran biaya ekonomis, karena di samping manfaat ekonomis yang diterima secara langsung berupa output proyek yang dapat diukur dengan satuan moneter, terdapat juga manfaat sekunder yang sulit diukur dengan satuan moneter.

Manfaat sekunder ekonomi yang sulit diukur dengan satuan moneter : 1. Naiknya tingkat konsumsi.

2. Membantu proses pemerataan pendapatan.

3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

4. Mengurangi ketergantungan (menambah swadaya negara).

5. Mengurangi pengangguran (menambah kesempatan kerja).

6. Manfaat sosial, budaya dll.

Pengukuran manfaat ekonomi lebih sulit dibanding biaya ekonomi, karena: 1. Beberapa manfaat primer sulit diukur dengan uang.

2. Kebanyakan manfaat memerlukan perkiraan jangka panjang.

3. Banyak manfaat yang bersifat tidak langsung dan dalam perwujudannya

(19)

Ada manfaat yang dinikmati oleh pihak yang berkembang secara tidak seimbang, artinya kadang-kadang sulit mencapai efek distributif yang seimbang

C. Peningkatan Pendapatan Nasional

Apabila suatu investasi bisa meningkatkang pendapatan masyarakat, maka secara otomatis akan meningkatkan pendapatan nasional. Artinya dengan adanya investasi akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan secara nasional dan pendapatan daerah dimana investasi tersebut dilakukan.

Untuk menghitung Pendapatan Nasional dapat dilakukan melallui tiga pendekatan :

1. Pendekatan Produksi (Production Approach) yaitu nilai keseluruhan barang

dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun tertentu. Cara menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah dengan menjumlahkan nilai seluruh barang dan jasa.

2. Pendekatan Pengeluaran (Ekpenditure Approach) yaitu pendapatan nasional

yang dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai golongan masyarakat dalam perekonomian. Pengeluaran yang dimaksud disini yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, konsumsi dan investasi pemerintah,ekspor impor.

Pendekatan Pendapatan (Income Approach) yaitu pendapatan nasional yang dihitung dengan menjumlahkan balasan jasa yang diterima oleh faktor produksi. Yang termasuk dalam jenis pendapatan yaitu gaji dan upah, sewa,bunga,pajak tidak langsung,dan lail-lain.

2.6 Aspek Keuangan

Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan aspek lainnya, bahkan ada beberapa perusahaan menganggap justru aspek inilah yang paling utama untuk dianalisis karena dari apek ini tergambar jelas hal-hal yg berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakannya.

(20)

dengan secara efisien, sehingga memberikan tingkat keuntungan yang menjanjikan bagi investor. Dalam menentukan jumlah dana dan pengalokasian dana, investor harus dapat menentukan seberapa besar seharusnya dana yang ditanamkan ke dalam proyek investasi dan mengalokasikan secara tepat ke dalam aktiva tetap dan modal kerja, sehingga dapat mengestimasikan proyeksi aliran kas dari proyek yang diusulkan. Sementara itu, mencari sumber dana, investor harus dapat menentukan tingkat biaya modal (cost of capital) yang paling rendah sehingga dapat ditutup dengan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return) dari proyek investasi yang diusulkan.

Investasi yang dilakukan dalam berbagai bidang bisnis atau usaha, sudah barang tentu memerlukan sejumlah modal atau uang, disamping keahlian lainnya. Modal yang digunakan untuk membiayai suatu bisnis, mulai dari biaya prainvestasi, biaya investasi dalam aktiva tetap, hingga modal kerja.

Untuk pertama kali modal digunakan untuk membiayai biaya prainvestasi dan seperti pengurusan izin-izin dan pembuatan studi usaha. Kemudian yang harus dikeluarkan adalah untuk pembelian aktiva tetap seperti pembelian tanah, pendirian bangunan atau gedung, pembelian mesin-mesin, dan pembelian aktiva lainnya. Modal juga digunakan untuk biaya operasi pada saat bisnis tersebut dijalankan, misalnya untuk biaya bahan baku, gaji, dan biaya operasi lainnya. Besarnya modal untuk investasi yang diperlukan tergantung dari jenis bisnis yang akan digarap. Perhitungan terhadap besarnya kebutuhan investasi perlu dilakukan sebelum investasi dilakukan.

(21)

Dalam peraktiknya pembiayaan suatu usaha bersumber dari sumber dana yang diperoleh secara gabungan antara modal sendiri dan modal pinjaman. Apalagi untuk usaha baru tak akan mungkin memperoleh modal secara pinjaman seratus persen, mengingat belum adanya kepercayaan dari pihak investor.

Masalah yang perlu memperoleh perhatian berkaitan dengan perolehan modal adalah masa pengembalian modal dalam jangka waktu tertentu. Tingkat pengembalian ini tergantung dari perjanjian dan estimasi keuntungan yang akan diperoleh pada masa-masa mendatang. Estimasi keuntungan diperoleh dari selisih pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Besar kecilnya keuntungan sangat berperan dalam pengembalian dana suatu usaha. Oleh karena itu, perlu dibuat estimasi pendapatan dan biaya sebelum usaha dijalankan.

Dalam membuat estimasi pendapatan yang akan diperoleh di masa yang akan datang perlu dilakukan perhitungan secara cermat dengan membandingkan data dan informasi yang ada sebelumnya. Begitu juga dengan estimasi baya-biaya yang akan dikeluarkan selama periode tertentu, termasuk jenis-jenis biay yang akan dikeluarkan perlu diperinci serinci mungkin. Semua ini tentunya menggunakan asumsi-asumsi tertent yang akhirnya akan dituangkan dalam aliran kas (cash flow) perusahaan selama periode usaha.

(22)

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Penjelasan singkat mengenai “PT.Fastrata Buana Cabang Singaraja”. PT Fastrata Buana adalah salah satu bisnis unit dari Kapal Api Grup yang bergerak dalam bidang distributor consumer goods. Adapun sejarah dari Kapal Api Grup dimulai dari perjalanan Raja kopi dari kota buaya ya kota surabaya, Soedomo Mergonoto memang tak sebeken Kopi Kapal Api meskipun dialah pendiri sekaligus pemilik merek kondang itu. Dari tangan pria ini, lahir sejumlah merek kopi lain seperti kopi ABC (Second brand kopi), Kopi Ya (Untuk Lapisan ketiga), Wenz (Hongkong), Santos, sulotco, Excelso(Kategori ground dan roasted coffee), Serta Kopi instan Good Day.

Perjuangan pria yang hanya mengecam pendidikan sampai kelas 1 SMA Sin Cong di Ngaglik, Surabaya ini memang luar biasa. mengayuh sepeda ontel mulai dari kawasan pelabuhan Tanjung perak surabaya sampai kaampung-kampung sekitarnya untuk menawarkan kopi. Sejak akhir 1970-an dipercaya memegang perusahaan orangtuanya, Soedomo mulai merambah ke bisnis ‘beraroma kopi’ sejak tahun 1986. Ia mendirikan PT Sulotco Jaya Abadi, perusahaan yang memproduksi Kalosi Toraja Coffee sembari mengiringi langkah suksesnya mengembangkan nama Kapal Api (PT Santos Jaya Abadi). Empat tahun kemudian, Soedomo pun mulai merambah bisnis kedai kopi melalui PT Excelso Multi Rasa yang membawahkan bisnis kedai kopi Excelso. Lantas di 1991 ia meluncurkan permen merek Relaxa dan Dorini di bawah bendera PT Agel Langgeng.

(23)

menengah-bawah. Di samping itu, ia mendirikan pabrik mesin kopi mini. Mesin seduh kopi itu dijual ke sejumlah hotel-hotel berbintang.

Tak heran Soedomo sangat ulet dalam berbisnis. Nurani bisnis pria bernama asli Go Tek Whie ini sudah terasah sejak ia masih muda. Meski ia tak bisa menamatkan pendidikan di SMA Sin Cong yang berada di Jl Ngaglik Surabaya karena terburu ditutup pemerintah, Soedomo tetap sukses membesarkan bisnis kopi yang dirintis orang tuanya ke panggung internasional. Tak bisa bersekolah, pria kelahiran Surabaya 3 Juni 1950 itu tidak putus asa. Ia pun membantu orangtuanya berjualan kopi dengan sepeda ontel keliling di Pelabuhan Tanjung Perak dan keluar-masuk kampung. Selama inilah, ia belajar otodidak tentang cara berbisnis kopi. Ia banyak mengamati dan bertanya tentang seluk-beluk kopi dan mesin produksinya.

Soedomo sebenarnya memiliki tujuh orang saudara. Namun, bakat dagang orangtuanya agaknya lebih banyak diwarisi Soedomo. Tak heran, akhirnya anak pasangan Go Soe Loet dan Poo Guan Cuan ini dipercaya memegang tongkat estafet bisnis keluarga. Sekedar diketahui, Go Soe Loet (almarhum) mendirikan cikal bakal perusahaan Kapal Api pada tahun 1927. Bukannya tanpa maksud Go Soe Loet memilih nama Kapal Api untuk produk kopinya. Pria asal Fujian China ini berlayar dari negara asalnya dan sampai di Indonesia ternyata menggunakan kapal api sebagai sarana transportasi.

Babak baru perkembangan bisnis kopi Soedomo ini dimulai pada 1975, ketika Soedomo ditunjuk mengendalikan Kapal Api. Investasi awal dibenamkan dalam bentuk sewa pabrik di Jalan Panggung IX/12 Surabaya, beli mesin goreng lokal Rp 150 ribu dan mesin giling Rp 10 ribu. Saat itu, Kapal Api baru mempekerjakan 10 orang. Keinginan untuk terus berkembang membuat Soedomo merasa perlu melakukan sejumlah terobosan, antara lain, pengadaan mesin penggorengan yang lebih canggih guna meningkatkan kapasitas produksi, pembuatan kemasan eceran, promosi yang agresif dan lainnya, kebutuhan lahan luas untuk pabrik dan kantor.

(24)

mendapatkannya setelah ia bertemu personel PT Triasa agen mesin Jerman itu di Jakarta. Soedomo hanya dipersyaratkan membayar uang muka 20%. Sisanya dibayar tiap 6 bulan selama 1,5 tahun. "Saya memberanikan diri ambil kredit yang hanya Rp 5 juta demi mendapatkan mesin itu," ia menjelaskan. Dengan mesin baru tadi, kapasitas produksi Kapal Api melonjak dari 300 kg/hari menjadi 500 kg/jam. Selain itu, kualitas produknya pun makin bagus dan aroma kopi lebih harum.

Persoalan mesin sedikit tertanggulangi, Soedomo pun memikirkan cara praktis memasarkan produk kopi buatannya. Ia pun terinspirasi oleh kesuksesan Unilever pada 1970-an yang berhasil memasarkan produk sabunnya dalam kemasan apik, tapi dijual eceran. "Saat itu saya berpikir mengapa tidak mencoba kopi dipasarkan dengan kemasan ritel," ujarnya. Maka, kopi bubuk yang sebelumnya diproduksi ukuran 50 kg per kaleng, selanjutnya dijual ketengan dengan cara ditimbang dan dibungkus kertas koran itu, disulap dalam kemasan plastik 1 ons. Variasi kemasan ini berikutnya dikembangkan 250 gram, 500 gram, sachet dan lainnya.Mesin sudah lumayan bagus, kemasan pun menarik, Soedomo pun mulai mempertimbangkan luasan cakupan. Salah satu cara waktu itu yang ditempuh dengan beriklan di TV dengan mennggandeng tokoh populer saat itu di Surabaya. “Untuk itu, dipilihlah Paimo (almarhum) pelawak Srimulat kondang sebagai bintang iklan Kapal Api pada 1978,” ujar Soedomo. Apa yang dilakukan Soedomo boleh disebut merupakan gebrakan dunia pemasaran kala itu. Disebut inovasi karena waktu itu tidak satu pun produsen kopi berpromosi di TVRI. Beberapa tahun kemudian Kopi Gelatik mencoba mengikuti, tapi tidak berlangsung lama karena pemerintah menghentikan acara Siaran Niaga (iklan) di TVRI. Maklum, saat itu teve swasta belum ada.

(25)

industri yang dimiliki Kapal Api mencapai 10 ha. Pabriknya sendiri menempati areal 3 ha. Sementara itu, kantornya menempati gedung berlantai tiga, berdiri di atas lahan 15 x 50 meter.

Berkat kemajuan yang dicapai Kapal Api, pada 1982 produk ini masuk pasar Jakarta. Lalu, pada 1984 meluaskan jaringan pemasaran ke Bandung, Semarang, Palembang, Medan, Pontianak Makassar dan Denpasar. Pendeknya, hampir semua provinsi di tanah Air sudah dirambah Kapal Api. Hebatnya, tidak hanya pasar dalam negeri yang direngkuh. "Kami tidak bisa cuma berdiam diri di Indonesia. Bisa-bisa nanti orang luar yang akan menyerang kita terus," ujar Soedomo tentang alasan perlunya ekspansi ke mancanegara. Pada 1985, Kapal Api memenetrasi pasar Arab Saudi. Mula-mula ekspor itu hanya 500-600 kg, sekarang 6-7 kontainer/tahun. Pasar Hong Kong ditaklukkan pada 1987, lalu menyusul Taiwan dan Malaysia (1990). "Kapal Api adalah yang pertama kali mengajari orang Taiwan cara membuat kopi yang praktis," Soedomo mengklaim.

Namun, merek Kapal Api tak selalu bisa diterima di pasar mancanegara. Di Hong Kong, Kapal Api mengganti mereknya menjadi Wenz, dan di Taiwan mengibarkan merek Excelso. Hanya pasar Malaysia dan Arab Saudi yang bisa menerima merek Kapal Api. Kini, di pasar dalam negeri, Kapal Api tampil sebagai pemimpin pasar. Merek ini menaklukkan para pendahulunya, misalnya Kopi Kedung Laju, Kopi Cap Gadis, Kopi Supiah, Kopi Wanita Utama, Kopi Gelatik dan Kopi Cap Oto Terbang.

PT. Fastrata Buana mempuai sejarah yang cukup panjang, adapun sejarahnya adalah sebagai berikut. PT Fastrata Buana didirikan pada tahun 1992 di Jakarta. Fastrata Buana menangani penjualan dan distribusi produk Kapal Api Group untuk memastikan pengiriman kepada pelanggan.

(26)

Buana secara bertahap memperluas lokasi cabang yang ada dengan membangun cabang baru atau lembaga untuk memenuhi tuntutan konsumen di daerah-daerah dengan potensi pasar masa depan yang potensial. Fastrata Buana memiliki fasilitas gudang dengan kapasitas penyimpanan yang tinggi yang dilengkapi dengan sistem manajemen persediaan yang canggih untuk memastikan bahwa produk selalu siap dan tersedia di pasar.

Sebagai salah satu bagian yang paling penting dari sebuah perusahaan distribusi, armada Fastrata Buana mencakup ribuan besar, menengah, dan kendaraan kapasitas kecil untuk memastikan produk yang baik didistribusikan ke semua tingkatan-dari grosir, semi-grosir, pengecer-di semua daerah dari Indonesia.

Fastrata adalah bisnis profesional dioperasikan dilengkapi dengan orang-orang yang handal dan terampil dengan integritas yang tinggi. Selain itu, hal ini didukung oleh terbaru mutakhir teknologi informasi memastikan on-line, real-time dan akses informasi yang lengkap sehingga semua data distribusi dan penjualan dapat digunakan oleh mitra bisnis (kepala sekolah) untuk membuat keputusan dengan cepat dan akurat.

Adapun visi dan missi dari PT. Fastrata Buana adalah sebagai berikut.

VISI: Menjadi perusahaan makanan dan minuman yang dominan dan dihormati di Asia .

MISSI: Kami bertujuan untuk mencapai posisi kepemimpinan pasar yang berkelanjutan dengan memberikan nilai yang sangat baik kepada pelanggan kami melalui inovasi yang berkelanjutan , proses kelas dunia , kekuatan keuangan dan orang-orang hebat .

(27)

3.2 Kuisioner Analisis Studi Kelayakan Bisnis pada “PT.Fastrata Buana Cabang Singaraja”.

Dari kajian teori diatas, maka dilakukan penelitian analisis studi kelayakan bisnis pada PT. Fastrata Buana cabang Singaraja. Adapun kuisioner yang ditanyakan adalah sebagai berikut.

A. Kuisioner tentang aspek pemasaran di PT. Fastrata Buana cabang Singaraja dengan narasumber I Nyoman Ari Saputra.

1. Bagaimana segmentasi pasar dari perusahaan ini? 2. Bagaimana strategi pemasaran dari perusahaan ini?

3. Produk yang ditawarkan ditunjukan pada konsumen kalangan mana saja?

4. Perusahaan ini melakukan pemasaran melalui media apa saja? 5. Apakah perusahaan inii mempunyai chanelling atau rekan kerja

perusahaan lain dalam melakukan distribusinya?

6. Bagaimana perusahaan menangani permintaan produk yang berlebih dari konsumen?

7. Apakah ada kiat-kiat khusus dari perusahaan ini tentang peramalan dimasa yang akan datang? Tentang roduk yang di distribusikan apakah produk ini masih diminati di masa yang akan datang? 8. Apakah pernah terjadi complain dari konsumen terhadap

perusahaan ini?

B. Kuisioner tentang aspek tekhnik dan operasi di PT. Fastrata Buana cabang Singaraja dengan narasumber I Nyoman Ari Saputra.

1. Apa yang menjadi pertimbangan dari pihak perusahaan mengapa perusahaan ini di dirikan di Pemaron bukan di singaraja kota? 2. Berapa jumlah barang yang di distribusikan oleh perusahaan dalam

satu hari?

3. Apakah perusahaan ini hanya mencangkup daerah pemasaran di Singaraja saja, atau meliputi daerah lain yang terdekat?

4. Dilihat dari kondisi perusahaan, apakah bangunan perusahaan ini sudah layak untuk dijadikan distributor PT. Fastrata Buana cabang Singaraja?

(28)

C. Kuisioner tentang aspek manajemen dan organisasi di PT. Fastrata Buana cabang Singaraja dengan narasumber I Nyoman Ari Saputra.

1. Bagaimana aturan dan kebijakan-kebijkan perusahaan ini? 2. Bagaimana struktur organisasi perusahaan ini?

3. Bagaimana pengaturan (manajemen) dalam setiap bidang yang terdapat dalam perusahaan ini?

4. Bagaimana sistem perekrutan karyawan di perusahaan ini?

5. Bagaimana tahapan karyawan disini sebelum menjadi karyawan tetap?

D. Kuisioner tentang aspek Hukum dan Amdal di PT. Fastrata Buana cabang Singaraja dengan narasumber I Nyoman Ari Saputra.

1. Apakah perusahaan ini memiliki ijin usaha?

2. Apakah perusahaan ini teregistrasi sebagai perusahaan jasa? (No Regestrasi)

3. Sepengetahuan Anda, adakah program pemerintah yang mendukung bisnis perusahaan Anda?

4. Apakah ada hambatan dalam bisnis yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah?

5. Bagaimana dengan penanggulangan dari limbah hasil produksi dari produk tersebut?

6. Apakah limbah yang dihasilkan berdampak buruk kepada lingkungan sekitar?

7. Bagaimana respon masyarakat sekitar mengenai adanya industry ini?

E. Kuisioner tentang aspek ekonomi, sosial, dan budaya di PT. Fastrata Buana cabang Singaraja dengan narasumber I Nyoman Ari Saputra.

1. Apakah perusahaan ini merekrut tenaga kerja di sekitar pemaronj saja atau wilayah lain juga?

2. Apakah perusahaan ini melakukan CSR? 3. Kemana saja perusahaan melakukan CSR?

4. Bagimana tanggapan warga sekitar dengan CSR yang dilakukan oleh perusahaan?

5. Apakah CSR ini terus berlanjut atau hanya diadakan sekali saja? 6. Pernahkah perusahaan melakukan sebuah perayaan yang

melibatkan masyarakat setempat?

(29)

2. Kapan terjadi peningkatan pendapatan? Hari-hari khusus adanya peningkatan pendapatan?

3. Bagaimana pendapatan perusahaan ini dari bulan ke bulan?

4. Apakah gaji karyawan diberikan berdasarkan UMR (Upah Minimum Kerja)?

5. Untuk tenaga kerja outscourching (tenaga kerja kontrak) apakah gajinya menyesuaikan dengan UMR (Upah Minimum Kerja) atau ditentukan oleh perusahaan?

3.3 Analisis dari Interview Analisis Studi Kelayakan Bisnis pada “PT.Fastrata Buana Cabang Singaraja”

A. Analisis Aspek Pemasaran dari PT. Fastrata Buana cabang Singaraja Bali.

Dari kuisioner diatas dapat diperoleh hasil analisis aspek pemasaran sebagai berikut. Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Berdasarkan definisi diatas diketahui bahwa pasar suatu produk tidaklah homogen, akan tetapi pada kenyataannya adalah heterogen. Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang orientasinya adalah konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.

Melalui wawancara dengan I Nyoman Ari Saputra selaku kepala bagian marketing, promotion and communication dari PT. Fastrata Buana cabang Singaraja diketahui bahwa segmentasi pasar dari perusahaan ini lebih diarahkan pada toko-toko yang berada di kawasan sepanjang Gilimanuk hingga Karangasem.

(30)

memilih segmen sasaran yang diingnkan. Pasar sasaran merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan.

Setiap perusahaan pastinya akan melakukan peningkatan omset penjualan dalam setiap bulannya. PT. Fastrata Buana cabang Singaraja melakukan strategi pemasarannya dengan cara memperkuat bagian marketing perusahaan terutama bagian salles. Dimana perusahaan ini akan memberikan reward berupa insentif kepada para karyawan di bagian salles yang mampu menjual sesuai target, maupun di atas target bisa mencapai 4 (empat) kali gaji. Selain memberikan reward perusahaan juga memberikan pengarahan maupun pembinaan terhadap para salles. Karena perusahaan mendistribusikan produk yang memang sudah dikenal oleh masyarakata, jadi tidak terlalu sulit untuk perusahaan melakukan pemasaran. Melalui reward dan pembinaan serta pelatihan ini salles akan menjual produknya lebih semangat sehingga target perusahaan dapat tercapai.

Sasaran dari distribusi PT. Fastrata Buana cabang Singaraja adalah meliputi banyak kalangan baik dari kalagan anak-anak, siswa, remaja, maupun orang dewasa. Karena jumlah barang yang di distribusi oleh PT. Fastrata Buana cabang Singaraja sangat beraneka ragam.

PT. Fastrata Buana cabang Singaraja tidak terlalu melakukan promosi karena dari pihak pusat sudah intens melakukan promosi dari berbagai media, baik itu media elektronik maupun media cetak. Selain itu produk yang di distribusikan sudah dikenal oleh masyarakat.

Dalam pemasaran ini pihak dari PT. Fastrata Buana cabang Singaraja tidak memiliki chanellig atau rekan kerja perusahaan lain dalam melakukan distribusi produknya di kawasan Singaraja.

(31)

PT. Fastrata Buana cabang Singaraja melakukan berbagai kiat-kiat khusus dalam melakukan distribusinya dalam peramalan dimasa yang akan datang. Adapun kiat-kiat khusus tersebut adalah selalu melakukan survey ke lokasi-lokasi yang dilakukan distribusi apakah produk masih diminati atau sudah mulai di geser oleh produk-produk competitor. Dan apabila produk-produk yang di distribusikan sudah mulai mendapat gesekan dari produk-produk competitor maka perusahaan dari pusat akan melakukan inovasi-inovasi baru tentang produk yang dikeluarkan, apakah inovasi dari kemasan serta cita rasa maupun mengeluarkan produk yang baru.

Dalam setiap distribusi tentunya perusahaan akan mengalami komplain dari konsumen dimana untuk mengatasi complain dari konsumen perusahaan melakukan cara-cara sebagai berikut.

a. Memberikan hotline pada produk dimana apabila konsumen merasa ada produk yang tidak sesuai atau ada produk yang kurang.

b. Perusahaan menangani khusus keluhan tersebut dengan cara menyakan keluhannya konsumen dan menangani sesuai dengan keluhan tersebut. Apabila ada barang yang tidak sesuai maka pihak perusahaan akan menggatikan barang tersebut sesuai dengan pesanan konsumen, dan apabila ada barang yang kurang atau ada uang yang di terima oleh pihak perusahaan maka uang dari konsumen tersebut akan di kembalikan. tentu saja tujuan utama dari perusahaan ini adalah kepuasan konsumen.

(32)

dimana sekarang ini perusahaan mengendalikan perusahaan, mulai dari penciptaan merek,produk,nilai dan harga. Perusahaan sudah tidak dapat lagi menjadi pemain tunggal yang mampu mendikte pasar.

Perusahaan ini juga mempunyai Positioning strategy yaitu : 1. Developing the posiyioning strategy

Menurut kotler positioning diartikan sebagai tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas (dibanding dengan para kompetitor) di dalam benak pelanggan yang menjadi target nya dan tujuannya adalah menempatkan bran dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan potensi manfaat perusahaan, sehingga dengan menentukan positioning brand yang baik membantu strategi marketing dalam hal mengklarivikasi esensi merek, tujuan yang hasil akhirnya adalah penciptaan proporsi nilai yang berfokus pada pelanggan.

Positioning yang dilakukan kopi kapal api didukung oleh marketing mix yang baik dengan komponen-komponen 5P.

a. Produk (product)

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar yang dapat memuaskan kebutuhan atau keinginan konsumen. Apapun yang dapat memuaskan konsumen dapat disebut juga sebagai produk (Sampurno, 2009).

(33)

Membangun ekuitas merek dalam pemasaran produk atau jasa sangat penting karena ekuitas merek membangun keunggulan kompetitif, menciptakan nilai positif bagi konsumen dan perusahaan. Ekuitas merek dapat dibangun dengan cara melakukan investasi dan pengembangan dalam hal brand association, perceived quality, brand awareness, brand loyalty, other proprietary physical assets (paten, merek dagang, channel, relationship). Dalam pemasaran produk secara khusus pemasaran kopi bubuk di Indonesia terjadi persaingan yang ketat antara sesama produsen besar. Persaingan yang ketat mendorong produsen – produsen secara intensif melakukan promosi – promosi dan memperkenalkan produk kopi yang baru dengan merek – merek yang baru. Jumlah konsumsi kopi bubuk di tahun – tahun mendatang diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya penduduk dan perbaikan perekonomian.

Kopi Kapal Api berawal dari tahun 1927 sebagai kopi dalam kemasan tanpa merk di Pasar Pabean, Surabaya. Dikarenakan mutu yang selalu terkendali produk tersebut disambut secara antusias oleh pasar. Pada saat itu, pasar di Indonesia belum pernah mendapatkan pilihan kopi dengan kualitas sebaik Kapal Api. Ramuan istimewa Kapal Api menawarkan kualitas yang terbaik, rasa yang mantap dan aroma yang memikat.

Untuk memenuhi kebutuhan akan kenikmatan kopi, konsumen kini mendapatkan pilihan yang beragam mulai dari Kapal Api Special (kopi bubuk murni), Kapal Api Special Mix (kopi plus gula), Kapal Api Kopi Susu (kopi, gula dan susu) sampai ke produk yang baru saja diluncurkan, Kapal Api Mocha (kopi, gula, susu dengan campuran coklat).

1) Brand awareness

Ingatan konsumen terhadap iklan yang ditayangkan dapat mempengaruhi tingkat awareness suatu merek produk. Kopi Kapal Api paling banyak dikenal iklannya di media televisi.

(34)

Kopi kapal api terbukti selama puluhan tahun dimulai dari tahun 1927 berhasil menjaga kualitas produk ini sehingga mendapat tanggapan baik dari konsumen.

3) Brand assosiaton

yang dimiliki oleh kopi kapal api sangat kuat. Ketika orang menyebut kopi kemudian yang menjadi maksud dari kopi tersebut adalah kopi kapal api.

4) Brand loyality

juga kuat melalui saluran distribusi dan menjaga kualitas nya.

2. Pengembangan strategi kopi kapal api

Line exstention dengan mengeluarkan produk beragam mulai dari Kapal Api Special (kopi bubuk murni), Kapal Api Special Mix (kopi plus gula), Kapal Api Kopi Susu (kopi, gula dan susu), Kapal Api Mocha (kopi, gula, susu dengan campuran coklat) sampai ke produk yang baru saja diluncurkan, Kapal Api Kopi Susu Ginseng (kopi, gula, susu dengan tambahan ekstrak ginseng). Produk ini dapat meraih sukses di pasar, terutama produk kopi susu yang sekarang telah memimpin pasar Lewat dua merek andalannya, Kapal Api Susu dan ABC Susu, grup perusahaan asal Surabaya ini masih mendominasi pasar.Posisi grup Kapal Api ditempel ketat oleh PT Mayora Indah Tbk. lewat merek andalannya, Torabika. Di kategori kopi susu Torabika menempati posisi strategis yang menghasilkan kontribusi signifikan pada penjualan produk kopi seduh di Mayora. Formula baru Torabika mendapat tanggapan yang sangat bagus dari konsumen.

3. Harga (Price)

(35)

harga, Kapal Api, kopi + gula sachet 25 g Rp 900, 00. Ini merupakan harga yang sangat terjaukau oleh masyarakat luas sehingga mampu bersaing dengan kompetitornya. Adapun daftar produk dan harganya adalah sebagai berikut.

No

Capucino 134.800 11.300 1 karton=12 renteng

3

Kapal Api Grande 96.800 8.200 1 karton=12

(36)

8

Kapal Api Kopi

Susu 92.200 7.800 1 karton=12 renteng

9

Kapal Api Mantap 70.200 6.000 1 karton=12

renteng

10

Kapal Api Mocca

40 gr 184.200 18.500 1 karton=10 pak

11

Kapal Api Mocha 93.500 7.900 1 karton=12

(37)

17

Kapal Api Spesial

Mix 25 gr 83.200 7.100 1 karton=12 pak

18

Kopi ABC Brownies

93.500 7.900 1 karton=12

pak

19

Kopi ABC Mocca 93.500 7.900 1 karton=12

renteng

20

Kopi ABC Plus 45.500 3.900 1 karton=12

renteng

21

Kopi ABC STMJ 81.000 6.800 1 karton=12

renteng

22

Kopi ABC Susu 93.500 7.900 1 karton=12

renteng

23

Kopi ABC White Coffee

24

Kopi Ayam Merak 79.200 6.700 1 karton=12

renteng

25

Kopi Fresco Krim Susu

58.500 5.000 1 karton=12

(38)

26

Kopi Fresco Mocca 58.000 5.000 1 karton=12 renteng

Sidomuncul (Wali) 91.000 7.700 1 karton=12 renteng

(39)

35

Nescafe Pas/3 in 1 8.300 Harga per rtg

36

Torabika Capucino 142.00

0 11.900 1 karton=12 renteng

37

Torabika Moka 93.000 7.900 1 karton=12

renteng

38

Torabika Oke 91.800 3.900 1 karton=24

renteng

39

Torabika Susu 93.000 7.900 1 karton=12

renteng

4. Distribusi (Place)

(40)

kebutuhan konsumen di semua kalangan, khususnya usia 18-35 tahun yang dalam kehidupannya penuh dengan aktivitas.

Produk special yang ditawarkan merupakan kunci dan strategi PT Santos Jaya Abadi untuk membidik pasar sehingga tetap melekat dengan lidah konsumen. Kopi Kapal Api yang diklaim menggunakan 100% biji kopi pilihan dan tanpa campuran mampu mempertahankan konsumennya sejak awal berproduksi hingga sekarang. Promosi yang dilakukan tidak tanggung-tanggung di media cetak, elektronik maupun secara bersinggungan langsung dengan konsumen yang dikemassecara inovatif, dedukatif, dan inpiratif yang mampu menggiring konsumen menjadi berpikir positif. Oleh karena itu, konsumen Kopi Kapal Api menjadi semakin dekat dan selalu banyak menarik perhatian masyarakat luas.

5. Promosi (Promotion)

Spesialisasi produk yang ditawarkan merupakan kunci dan strategi PT Santos Jaya Abadi untuk membidik pasar sehingga tetap melekat dengan lidah konsumen. Kopi Kapal Api yang diklaim menggunakan 100% biji kopi pilihan dan tanpa campuran mampu mempertahankan konsumennya sejak awal berproduksi hingga sekarang. Hal itulah yang memicu rasa optimisme Marketing Manager PT Santos Jaya Abadi Soegiono bahwa produk kopi tubruk yang diproduksi oleh perusahaannya mampu bersaing dengan produk lainnya. Menurut dia, keunikan rasa dari biji kopi yang diolah membuat kopi tubruk hingga saat ini masih tetap bertahan di tengah persaingan dengan kopi instan.

Promosi yang dilakukan tidak tanggung-tanggung di media cetak, elektronik maupun secara bersinggungan langsung dengan konsumen yang dikemassecara inovatif, dedukatif, dan inpiratif yang mampu menggiring konsumen menjadi berpikir positif. Oleh karena itu, konsumen Kopi Kapal Api menjadi semakin dekat dan selalu banyak menarik perhatian masyarakat luas.

(41)

Berdirinya sebuah perusahaan yang merupakan perusahaan cabang tentunya mempunyai berbagai pertimbangan yang diperhatikan oleh pihak perusahaan pusat. Peretimbangan tersebut dilihat dari tata letak, dan sebagainya. Begitupula dengan alasan mengapa PT. Fastrata Buana cabang Singaraja di dirikan di Desa Pemaron Singaraja. Alasanya yakni PT. Fastrata Buana cabang Singaraja merupakan perusaan distributor yang memerlukan adanya gudang untuk menyimpan barang-barang yang akan di distribusikan. Dilihat dari tata letaknya perusahaan ini memang terletak di kawasan yang memang banyak berdiri gudang-gudag penyimpanan barang-barang. Meskipun terletak di daerah pinggiran kota singaraja namun areal ini masih termasuk kawasan dari daerah singaraja. Dan dilhat dari daerahnya sangat strategis untuk menjangkau kawasan distribusi dari perusahaan ini.

PT. Fastrata Buana cabang Singaraja mampu mendistribusikan barang hingga 1000 dus dalam satu hari. Dan dalam satu bulan mampu mendstribusikan barang sampai 25.000 dus.

PT. Fastrata Buana cabang Singaraja Bali saat ini terbagi atas kawasan distribusi yang mengcover area Singaraja dan Negara, dimana batas timur sampai dengan Desa Tianyar Kabupaten Karangasem, batas barat sampai dengan daerah Gilimanuk kabupaten Negara, serta batas selatan sampai dengan daerah Pupuan kabupaten Tabanan.

Jika dilihat dari kondisi gedung tidak perlu lagi diperbaiki dalam waktu dekat, karena kami selalu melakukan renovasi secara berkala dalam waktu lima tahun sekali, karena faktor keamanan karyawan sangat kami perhitungkan. Sehingga karyawan tidak perlu takut bekerja di ruangan ini.

(42)

memudahkan karyawan memantau keadaan gudang dan memudahkan karyawan dalam mendata barang-barang yang terdapat di gudang.

C. Analisis Aspek Manajemen dan Organisasi dari PT. Fastrata Buana cabang Singaraja Bali.

Aturan dari perusahaan serta kebijakan-kebijakan perusahaan sudah di atur dalam COC (Cound Of Condact). Dimana COC ini mengatur cara kerja karyawan perusahaan agarbertindak sesuai dengan tujuan perusahaan yang tertuang dalam SOP, dimana apabila karyawan tidak bertindak sesuai dengan tujuan perusahaan dan apabila karyawa melakukan kesalahan maka akan di berikan surat peringatan dari surat peringatan 1, 2, dan 3 bahkan akan di adakan pemutusan kerja (PHK). karena perusahaan ini sudah terdaftar dalam ISO jadi segala bentuk peraturan erusahaan sudah mengikuti standar dunia.

Dalam perusahaan ini dibagi atas tiga bagian yaitu :

1. Bagian sales (penjualan). 2. Bagian logistic

3. Bagian accounting.

Dari ketiga bagian di atas di kepalai oleh supervisor-supervisor seperti yang terlihat pada struktur perusahaan di bawah ini.

Struktur Perusahaan PT. Fastrata Cabang Singaraja

Manajer Cabang

Surpevisor Sales Surpevisor Logistik

(43)

Adapun tugas- tugas dari struktur perusahaan yakni :

1. Manajer cabang adalah untuk melakukan pengawasan dan mengcover seluruh kegiatan dan perusahaan ini.

2. Supervisor Salles adalah melakukan pengawasan yang bergerak di bidang penjualan yang di bantu oleh seorang koordinator.

3. Supervisor Logistik adalah melakukan pengawasan yang bergerak di bidang ketersediaan barang yang akan di distribusikan yang di bantu oleh seorang koordinator.

4. Supervisor Accounting adalah melakukan pengawasan di bidag keuangan perusahaan yang di bantu oleh seorang koordinator.

5. Koordinator Sales adalah mengkoordinir sales di bawah pantauan dari manajer sales dan supervaisor sales.

6. Koordinator Logistik adalah mengkoordinir karyawan logistik di bawah pantauan dari manajer logistik dan supervaisor logistik

7. mengkoordinir staff accounting di bawah pantauan dari manajer accounting dan supervaisor accounting.

Untuk pengaturan dalam setiap bidang itu dilakukan oleh setiap supervisor yang terdapat dalam bidang tersebut.

a. Dalam bidang penjualan (sales)

Perusahaan memperkuat bagian penjulan dimana perusahaan akan memberikan reward dan insetif bagi sales yang mampu menjual sesuai target yang disebut dengan KPM. setiap karyawan dalam bidang ini, yang mampu menjual hingga 100% lebih dari target maka akan memperoleh insentif 4x gaji di bulan februari, begitupula bagi sales Koordinator Sales

Karyawan Logistik Sales

Koordinator Accounting Koordinator

Logistik

(44)

yang mampu menjual 75% lebih dari target maka akan memperoleh 3x gaji, untuk sales yang mampu menjual 50% lebih dari target maka akan memperoleh insentif 2x gaji, dan bagi sales yang mampu menjual 25% lebih dari target akan memperoleh insenif 1x gaji.

b. Dalam bidang logistic

Dalam bidang ini di awasi penuh oleh supervisor perusahaan ini, dimana setiap performace karyawan diperhatikan penuh oleh perusahaan serta apabila memiliki performace yang bagus maka akan diberikan reward baik berupa material maupun non material.

c. Dalam bidang accounting

Begitu pula dengan bidang accounting yang diawasi penuh oleh supervisornya tidak jauh berbeda dengan bidang logistic setiap performace karyawan diperhatikan penuh oleh perusahaan serta apabila memiliki performace yang bagus maka akan diberikan reward baik berupa material maupun non material.

Secara umum perfomace dari karyawan sangat di perhitungkan oleh perusahaan, karena selain adanya reward berupa insentif perusahaan juga memberikan promosi jabatan. Apabila kinerja karyawan terus meningkat maka bisa saja karyawan dari golongan 1, bisa naik jabatan menjadi coordinator kemudian naik menjadi supervisor, bahkan bisa menjadi manajernya. Karena disini setiap jenjang karir itu bisa dikejar.

Untuk sistem perekrutan karyawan itu dilaksanakan secara terbuka jadi siapapun boleh bergabung dengan perusahaan ini, namun tetap harus melaksanakan berbagai jenis tes, seperti psikotest, tergantung juga dari posisi yang dicari untuk golongan satu dari perusahaan masih menerima karyawan dari tamatan SMA, namun untuk golongan dua perusahaan sudah mulai menerima karyawan dari luan S1.

Tahapan yang harus dilalui oleh karyawan sebelum menjadi karyawan tetap, tentunya harus melalui berbagai tahapan yaitu :

(45)

berbagai daerah kawasan distribusi dari PT. Fastrata Buana Cabang Singaraja yaitu kawasan Negara, Singaraja, serta Karangasem.

2. Tahap Kedua, Setelah lolos tahap pertama yaitu uji coba selama tiga bulan, karyawan tersebut naik ke level karyawan kontrak (outschourcing. 3. Tahap ketiga, yaitu tahap terakhir dilihat dari kinerja karyawan, apabila

kinerja karyawan tersebut baik dan memberikan kemajuan kepada perusahaan, maka karyawan akan di angkat menjadi karyawan tetap perusahaan. Dan memungkin kan apabila kinerja karyawanstabil dan meningkatkan omset dari perusahaan. maka karyawan tersebut akan mendapatkan bonus bahkan promosi jabatan.

D. Analisis Aspek Hukum dan Amdal dari PT. Fastrata Buana cabang Singaraja Bali.

Semua perusahaan tentunya memiliki ijin usaha apalagi kami PT. Fastrata Buana cabang Singaraja Bali tentunya memiliki ijin usaha. Adapun ijin usaha yang kami miliki adalah sebagai berikut. ISO, SIUP (Surat Ijin Usaha Dagang), SITU ( Surat ijin tempat usaha), IUI (Ijin Usaha Industri), Keputusa menteri perindustrian nomor 148/M/SK/7/1995, Perda No. 1 tahun 2010 bab V pasal 46 ayat 1 serta Lampiran 2 peraturan menteri negara lingkungan hidup nomor 11 tahun 2006. NPWP, TDG (Tanda Daftar Gudang).

(46)

Untuk mengukur atau menentukan dampak besar dan penting tersebut di antaranya digunakan kriteria mengenai :

1. besarnya jumlah manusia yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;

2. luas wilayah penyebaran dampak;

3. intensitas dan lamanya dampak berlangsung;

4. banyaknya komponen lingk ungan hidup lain yang akan terkena dampak; 5. sifat kumulatif dampak;

6. berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak.

Berdasarkan pernyataan diatas bahwa perusahaan ini tidak berdampak apapun terhadap lingkungan hidup.

Berdasarkan hasil wawancara , ary saputra menyatakan bahwa iya, karena sudah dijelaskan bahwa perusahaan ini bergerak pada pendistribusian barang seluruh wilayah siangaraja dan Negara. Selama ini kebijakan pemerintah yang menaikkan atau menurunkan harga bbm lah yang membuat perusahaan kami mengalami peningkatan atau pun penurunan, tapi tidak sampailah perusahaan mengalami kenaikkan yang sangat pesat maupun penurunan yang sangat cepat pula.

Sebelum saya menjelaskan tentang limbah, saya akan menjelaskan mengenai proses pengolahan kopi. Adapun proses pengolahan kopi adalah sebagai berikut. Secara umum dikenal dua cara pengolahan buah kopi menjadi biji kopi, yakni prosese basah dan proses kering. Selain itu ada ada juga proses semi basah atau semi kering, yang merupakan modifikasi dari kedua proses tersebut. Setiap cara pengolahan mempunyai keunggulan dan kelemahan, baik dari mutu biji yang diahasilkan maupun komponen biaya produksi.

1. Pengelohan dengan proses basah Biaya produksi basah lebih mahal daripada proses kering, proses basah sering dipakai untuk mengolah biji kopi arabika. Alasanya karena jenis kopi ini dihargai cukup tinggi. Sehingga biaya pengolahan yang dikeluarkan masih sebanding dengan harga yang diterima. Adapun tahapan pengolahan biji kopi basah adalah sebagai berikut.

(47)

superior) dengan buah inferior berguna untuk membedakan kulaitas biji kopi yang dihasilkan.

b. Pengupasan kulit buah Kupas kulit buah kopi, disarankan dengan bantuan mesin pengupas. Terdapat dua jenis mesin pengupas, yang diputar manual dan bertenaga mesin. Selama pengupasan, alirakan air secara terus menerus kedalam mesin pengupas. Fungsi pengaliran air untuk melunakan jaringan kulit buah agar mudah terlepas dari bijinya. Hasil dari proses pengupasan kulit buah adalah biji yang masih memiliki kulit tanduk, atau disebut juga biji kopi HS.

c. Fermentasi biji kopi HS Lakukan femertasi pada biji kopi yang telah dikupas. Terdapat dua cara, pertama dengan merendam biji kopi dalam air bersih. Kedua, menumbuk biji kopi basah dalam bak semen atau bak kayu, kemudian atasnya ditutup dengan karung goni yang harus selalu dibasahi. Lama proses fermentasi pada iklim tropis berkisaran 12-36 jam. Proses fermentasi juga bisa diamati dari lapisan lendir yang menyelimuti biji kopi. Apabila lapisan sudah hilang, proses fermentasi bisa dikatakn selesai. Setelah di fermentasi cuci kembali biji kopi dengan air. Bersihkan sisa-sisa lendir dan kulit buah yang masih menempel pada biji.

(48)

pengering hingga kadar air mencapai 12%. Langkah ini akan lebih menghemat waktu dan tenaga.

e. Pengupasan kulit tanduk Setelah biji kopi HS mencapai kadar 12%, kupas kulit tanduk yang menyeliputi biji. Pengupasan bisa ditumbuk atau dengan bantuan mesin pengupas (huller). Dianjurkan dengan mesin untuk mengurangi resiko kerusakan biji kopi. Hasil pengupasan pada tahan ini disebut dengan biji kopi beras (green bean).

f. Sortasi akhir biji kopi Setelah dihasilkan biji kopi beras, lakukan sortasi akhir. Tujuanya untuk memisahkan kotoran dan biji pecah. Selanjutnya, biji kopi dikemas dan disimpan sebelum didistribusikan.

2. Pengolahan dengan proses kering Proses kering lebih sering digunakan untuk mengolah biji kopi robusta. Pertimbangannya, karena biji kopi robusta tidak semahal arabika. Peralatan yang diperlukan untuk pngelohan proses kering lebih sederhana dan beban dan beban kerja lebih sedikit, sehingga bisa menghemat biaya produksi. Berikut tahapan untuk mengolah biji kopi dengan proses kering.

a. Sortasi buah kopi Tidak berbeda dengan proses basah, segera lakukan sortasi begitu selesai panen. Pisahkan buah superior dengan buah inferior sebagai penanda kualitas.

b. Pengeringan buah kopi Jemur buah kopi yang telah disortasi diatas lantai penjemuran secara merata. Ketebalan kopi yang dijemur hendaknya tidak lebih dari 4cm. Lakukan pembalikan minimal 2 kali dalam satu hari. Penjemuran biasanya memerlukan waktu sekitar 2 minggu dan akan menghasilkan buah kopi kering dengan kadar air 15%. Bila kadar air masih tinggi lakukan penjemuran ulang hingga mencapai kadar air yang diinginkan.

c. Pengupasan kulit buah dan kulit tanduk Buah kopi yang telah kering siap untuk dikupas kulit buah dan kulit tanduknya. Usahakan kadar air buah kopi berada pada kisaran 15%. Karena, apabila lebih akan sulit dikupas, sedangkan kalau urang beresiko pecah biji. Pengupasan bisa dilakukan dengan cara ditumbuk atau menggunakan mesin huller. Kelemahan ditumbuk adalah persentase biji pecah tinggi, dengan mesin resiko tersebut rendah.

(49)

buah, kulit tanduk, biji kopi pecah dan kotoran lainnya. Biji kopi stabil bila kadar airnya 12%. Bila belum mencapai 12% lakukan pengeringan lanjutan. Bisa dengan penjemuran atau dengan bantuan mesin pengering. Apabila kadar air lebih dari angka tersebut, biji kopi akan mudah terserang jamur. Apabila kurang biji kopi akan mudah menyerap air dari udara yang bisa mengubah aroma dan rasa kopi. Setelah mencapai kadar air kesetimbangan, biji kopi tersebut sudah bisa dikemas dan disimpan.

e. Pengemasan dan penyimpanan Kemas biji kopi dengan karung yang bersih dan jauhkan dari bau- baun. Untuk penyimpanan yang lama, tumpuk karung-karung tersebut diatas sebuah palet kayu setebal 10 cm. Berikan jarak tumpukan karung dengan dinding gudang. Kelembaban gudang sebaiknya dikontrol pada kisaran kelembaban (RH) 70%. Penggudangan bermaksud untuk menyimpan biji kopi sebelum didistribusikan kepada pembeli. Biji kopi yang disimpan harus terhindar dari serangan hama dan penyakit. Jamur merupakan salah satu pemicu utama menurunya kualitas kopi terlebih untuk daerah tropis.

Dari penjelasan di atas tentunya limbah yang kami miliki hanyalah limbah kopi dan limbah plastik. untuk limbah plastic kami daur ulang kembali menjadi aneka kerajinan dengn bekerjasama dengan PKK atau kempulan ibu-ibu setemat. sedangkan untuk limbah kopinya kami proses dan kami jadikan pupuk.

Dari penjelasan tadi tentunya tidak ada dampak buruknya justru yang ada hanya dampak baiknya saja karena dengan adanya daur ulang limbah kami, dapat membuka lapangan pekerjaan baru untuk para ibu-ibu di lingkungan ini. sedangkan untuk pupuk sendiri bisa kami gunakan di perkebunan kopi kami, atau kami sumbangkan ke warga sekitar.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, alasan Pencabutan 7 (Tujuh) Peraturan Daerah Kota Bogor Yang Mengatur Tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, meliputi:

Pipa PVC DIA 2" vinilon / 4 meter Pipa PVC DIA 3" vinilon / 4 meter Pipa PVC DIA 4" vinilon / 4 meter Pipa PVC DIA 1/2" wavin / 4 meter Pipa PVC DIA 3/4" wavin

Berdasarkan kecermatan diagnostik yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa Ret-He merupakan tolok ukur cukup baik untuk mendeteksi kekurangan zat besi di ibu hamil.. Kata kunci :

Nama Laboratorium : Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia Alamat : Komplek Pasar Wisata Kedensari, Tanggulangin, Sidoarjo. Telp.031-8855149 Fax.03l-8855149

kan jika sebelum makan, subyek peneli- tian tidak mau mencuci tangan. Skor yang diberikan untuk motivasi BSPT juga berkisar antara 0-3. Skor 3 diberikan jika tindakan

Tepi luka merup merupakan aspek akan aspek yang paling sering diabaikan dalam yang paling sering diabaikan dalam perawa perawatan luka, tan luka,  padahal tepi luka

Anugerah Tuhan yang telah kita terima akan teruji pada saat kita menghadapi berbagai pilihan-pilihan dalam hidup ini.. Dalam pilihan itu, apakah kita tetap

Lombok, Nusa Tenggara Barat sebagai strategi peningkatan investasi asing bidang kepariwisataan berupa insentif keringanan pajak sebesar 25 %, pemangkasan izin