• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian pada Bank Umum Syariah (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penelitian pada Bank Umum Syariah (1)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Penelitian pada Bank Umum Syariah (PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia, Tbk. dan PT. Bank Syariah Mandiri) ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Untuk mengetahui penerapan metode CAMELS pada Bank Umum Syariah; (2) Untuk mengetahui kinerja keuangan Bank Umum Syariah ditinjau dari konsep Capital, Asset,

Management, Earning, Liquidity, Sensitivity To Market Risk (CAMELS); (3) Untuk mengetahui Bank Umum Syariah yang memiliki kinerja keuangan paling baik ditinjau dari metode

CAMELS.

Alat analisis yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan pada kedua Bank Syariah tersebut adalah metode CAMELS sebagai alat penilai kinerja keuangan dan tingkat kesehatan Bank sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004. Langkah-langkah dalam menganalisis data meliputi: (1) Menghitung rasio dan peringkat komponen CAMELS; (2) Menetapkan Peringkat Faktor CAMELS; (3) Menenetapkan Peringkat Komposit CAMELS.

Hasil perhitungan dengan metode CAMELS selama dua tahun pada perusahaan PT. Bank

Syariah Muamalat Indonesia, Tbk. diperoleh hasil bahwa Bank Muamalat Indonesia berada pada peringkat 3 dengan total nilai komposit masing-masing tahun sebesar 30,5, artinya kinerja keuangan PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia, Tbk. tergolong cukup baik namun terdapat kelemahan yang dapat menyebabkan peringkat kompositnya memburuk apabila bank tidak segera melakukan tindakan yang korektif. Kelemahan tersebut terletak pada faktor kualitas aset BSM yang berada dalam peringkat 4. Sedangkan pada PT. Bank Syariah Mandiri diperoleh hasil bahwa bank tersebut berada pada peringkat 3 dengan total nilai komposit masing-masing tahun sebesar 28, artinya kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri tergolong cukup baik namun terdapat beberapa kelemahan yang dapat menyebabkan peringkat kompositnya memburuk apabila bank tidak segera melakukan tindakan yang korektif. Kelemahan tersebut antara lain terletak pada faktor permodalan dan faktor kualitas aset BSM yang berada dalam peringkat 4. Dari hasil penelitian dengan metode CAMELS dapat diketahui bahwa PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia, Tbk. yang mempunyai kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan PT. Bank Syariah Mandiri.

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat mengimplikasikan bahwa penggunaan CAMELS dalam menilai kinerja keuangan Bank Syariah dapat menjadi pertimbangan, karena dihitung secara cermat berdasarkan berbagai indikator dan segala macam resiko yang dihadapi perbankan dapat diketahui

Matriks Perhitungan / Analisis Komponen Faktor

(CAMELS)

CAMELS adalah Suatu metode yang digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank, dimana komponen CAMELS terdiri dari :

(2)

- Assets - Management - Earnings - Liquidity

- Sensitifity to market Risks

Matriks Perhitungan / Analisis komponen Capital

Pada Analisis/Perhitungan ini saya akan menjelaskan salah satu dari beberapa komponen yang ada, yaitu:

- Kecukupan Pemenuhan KPMM terhadap ketentuan yang berlaku, maksudnya adalah KPMM (Kecukupan Penyediaan Modal Minimum) sama dengan CAR(Capital Adequacy Ratio), dimana semakin tinggi CAR maka semakin bagus perusahaan tersebut dan semakin siap untuk menghadapi segala resiko yang akan terjadi. Sedangkan modal digunakan untuk mengcover resiko kerugian. (Rumus=Modal /ATMR)

- Aktiva Produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan modal bank, tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan bank dengan mengakumulasikan aktiva produksi bank. Dimana aktiva produktif lancar sebesar 0 % dan 100% digolongkan sebagai aktiva produktif yang macet. Dalm perhitungan ini semakin kecil ratio maka akan menunjukkan pembayaran kredit yang baik serta tingkat kesehatan bank yang semakin baik. (Rumus =Aktiva produktif yang diklasifikasikan / Modal Bank)

Matriks Perhitungan/Analisis Komponen Asset Quality

Pada Analisis/Perhitungan ini saya akan menjelaskan salah satu dari bebrapa komponen yang ada, yaitu:

- Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan total aktiva produktif, dalam perhitungan ini semakin kecil ratio maka semakin baik kondisi bank. (Rumus = Aktiva produktif yang diklasifikasikan / Aktiva Produktif).

- Debitur inti kredit di luar pihak terkait dibandingkan dengan total kredit, maksudnya debitur inti adalah debitur kelas kakap(besar)yang meminjam kredit dalam jumlah besar. Dalam perhitungan ini semakin kecil ratio maka semakin baik. (Rumus=Debitur inti/Total Kredit)

(3)

Matriks Perhitungan/Analisis Komponen Management

Pada Analisis/Perhitungan ini saya akan menjelaskan salah satu dari beberapa komponen yang ada, yaitu:

- Management Umum, dinilai berdasarkan Good Corporate Governance yang terdiri dari struktur dan komposisi pengurus bank, Penanganan conflict of interest, Independensi pengurus bank dan mencegah penurunan kualitas Good Corporate Governance.

- Kepatuhan Bank, maksudnya adalah BMPK (Batas maksimum pemberian kredit) sama dengan Legal Lending Limit yang mengalirkan kredit pada orang yang masih memiliki hub dekat, dan harus sesuai dengan batas yang telah ditetapkan oleh bank Indonesia tentang BMPK yang berlaku, dimana penilaiannya berdaarkan frekuensi materialitas pelanggaran dan pelampauan, dan penyeselesaian BMPK.

Matriks Perhitungan/Analisis Komponen Earning

Pada Analisis/Perhitungan ini saya akan menjelaskan salah satu dari beberapa komponen yang ada, yaitu:

- Return on Asset, dimana return yang diperoleh berrdasarkan total asset (Rumus= laba sebelum pajak / Rata-rata total asset)

- Return on Equity, dimana return yang dihasilkan berdasarkan jumlah equity (Rumus= laba setelah pajak / rata-rata modal inti)

Matriks Perhitungan/Analisis Komponen Liquidity

Pada Analisis/Perhitungan ini saya akan menjelaskan salah satu dari beberapa komponen yang ada, yaitu:

- Loan to deposits ratio(LDR), dimana kredit diberikan pada pihak ketiga dan dana pihak ketiga terdiri dari giro, tabungan dan dposito. (Rumus= kredit/ dana pihak ketiga)

- Proyeksi cash flow 3 bulan mendatang, dimana Net cash flow merupakan proyeksi cash flow selama 3 bulan. (Rumus=net cash flow/ dana pihak ketiga)

Matriks Perhitungan/Analisis Komponen sensitivity to market Risk

Pada Analisis/Perhitungan ini saya akan menjelaskan salah satu dari beberapa komponen yang ada, yaitu:

(4)

Pada kertas kerja dalam menetapkan peringkat komponen permodalan yang melakukan pemeriksaan dan pemberian peringkat/rating adalah orang yang benar-benar mengetahui kondisi bank dengan baik. Dimana berdasarkan kertas kerja tersebut analisis dan kesimpulannya mempertimbangkan unsure judgment yang didasarkan pada materialitas dan siqnifikan dari setiap komponen penilaian.

Untuk mengetahui lebih jelas lagi Tentang Lampiran Matriks Perhitungan/Analisis Komponen Faktor CAMELS, clik disini.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

dengan judul Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan di Kota Surakara.. Peneliti mengharapkan bahwa penelitian ini dapat digunakan

Dari analisis dapat disimpulkan bahwa kegiatan komunikasi pemasaran yang efektif sebagaimana pada Integrated Marketing Communication (IMC) yang telah digunakan oleh rumah

Volume II-2/W1, ISPRS 8th 3DGeoInfo Conference & WG II/2 Workshop, 27 – 29 November 2013, Istanbul, Turkey.. its implementation demonstrated that RESTful web services can be used

Untuk semua guru-guruku, atas keikhlasannya berbagi ilmu dan pengalaman hidup yang tidak mampu ku ukur, dengan penuh hormat saya ucapkan terima kasih bagi bapak

Metode yang digunakan untuk meningkatkan minat belajar matematika materi penjumlahan pada siswa kelas II As-Salam SDIT Luqman Al Hakim Kudus2012/2013 adalah dengan

Dalam rangka pengembangan kawasan permukiman di Kabupaten Morowali Utara sesuai sasaran sebagaimana pada tabel 7.6 di atas, maka secara rinci usulan kebutuhan program

Total real ruminansia livestock population 43.652 ST in Bireuen district, the result of analysis Kapasitas Penambahan Populasi Ternak Ruminansia (KPPTR) is 22.329 ST..