Nama : Ely Yusnani
POSISI PERAWAT DALAM SIKLUS MANAJEMEN
BENCANA SEBELUM, SAAT DAN SESUDAH
BENCANA
A. Definisi Bencana (Disaster)
Bencana adalah peristiwa/kejadian pada suatu daerah yang mengakibatkan kerusakan ekologi, kerugian kehidupan manusia serta memburuknya kesehatan dan pelayanan kesehatan yang bermakna sehingga memerlukan bantuan luar biasa dari
pihak luar (Depkes RI).
Dalam konsep penanganan bencana seorang perawat
harus dapat
Menurut Barbara Santamaria (1995), ada 3 fase dalam terjadinya suatu bencana yaitu;
– fase preimpact, – fase impact
– dan fase postimpact.
1. Fase preimpact merupakan warning phase, tahap awal dari bencana. Informasi didapat dari badan satelit dan meteorologi cuaca. Seharusnya pada fase inilah segala persiapan dilakukan baik oleh pemerintah, lembaga, dan warga masyarakat.
adalah S1 maka tugas utamanya adalah peneliti, bila D3 maka tugas utamanya adalah perawat pelaksana.
Posisi perawat sendiri dalam manajemen bencana fase ini adalah sebagai tenaga medis formal yang bekerja dalam disiplin ilmunya atau tenaga medis informal yang dapat sewaktu-waktu melayani masyarakat.
2. Fase impact merupakan fase terjadinya klimaks dari bencana. Inilah saat-saat dimana manusia sekuat tenaga mencoba untuk bertahan hidup (survive). Fase impact ini terus berlanjut hingga terjadi kerusakan dan bantuan-bantuan darurat dilakukan.
Posisi perawat dalam manajemen bencana fase impact adalah sebagai bagian dari komunitas dalam masyarakat yang mampu menjadi katalisator untuk mengatasi persoalan medis dan non medis pertolongan bencana.
3. Fase postimpact adalah saat dimulainya perbaikan dan penyembuhan dari fase darurat, juga tahap dimana masyarakat mulai berusaha kembali pada fungsi komunitas normal. Secara umum dalam fase postimpact ini para korban akan mengalami tahap respon psikologis mulai penolakan, marah, tawar-menawar, depresi hingga penerimaan.