MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS
TENTANG ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI (AMDAL)
(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis)O
L
E
H
KELOMPOK 11
ANDI ARIF MAULANA
AYU IRMAYANTI
OCTI IZZATI LUBIS
RANI TAMALA
SAFRIANSYAH
SEMESTER : V A Perbankan Syariah
DOSEN PEMBIMBIN : ANJUR PERKASA ALAM ST.M.E.I
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TANJUNG PURA
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya bisa menyelesaikan tugas makalah ini yang judul “Aspek Lingkungan Industri (AMDAL)” Shalawat dan salam penulis hantarkan keharibaan junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Penulis ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak terutama kepada Bapak Anjur Perkasa Alam,S.T,M.E.I selaku Dosen Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini dan teman-teman semester V-A Perbankan Syariah yang sudah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari titik kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran untuk kesempurnaan makalah ini
Akhir kata penulis memanjatkan doa semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Tanjung Pura, 07 NOVEMBER 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang...1
B. Rumusan Masalah...1
BAB II PEMBAHASAN...2
A. ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI...2
B. PERSAINGAN SESAMA PERUSAHAAN DALAM INDUSTRI...4
C. ANCAMAN DARI PRODUK PENGGANTI...5
D. KEKUATAN TAWAR MENAWAR PEMBELI (BUYERS)...5
E. KEKUATAN TAWAR MENAWAR PEMASOK (SUPPLIERS)...6
F. PENGARUH KEKUATAN STAKEHOLDER LAINNYA...6
G. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)...6
BAB III PENUTUP...10
A. Kesimpulan...10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap perusahaan dipastikan berada dalam satu struktur industri persaingan yang memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan industri lainnya, terkecuali kalau perusahaan tersebut memang melakukan monopoli sehingga hanya ada satu perusahaan dalam satu industri. Jika hal ini terjadi, maka aturan kompetisi industri adalah identik dengan strategi perusahaan monopoli itu sendiri.
Sebelum membahas tentang industri, yang perlu ditentukan adalah dari hasil penemuan ide usaha awal, industri seperti apa yang ingin kita masuki atau bisnis apa yang mau kita jalankan. Karena bisnis model awal ini, akan menentukan struktur kompetisi dengan pesaing di industri, pasar yang ingin kita masuki, strategi pemasaran apa yang kita pakai, kualitas produk yang akan kita produksi dan sumberdaya manusia yang akan kita pakai.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Aspek lingkungan industri ?
2. Bagaimana persaingan sesama perusahaan dalam industry ?
3. Bagaimana kekuatan dan penawaran pembeli?
4. Bagaimana analisis mengenai dampak lingkungan hdiup ?
5. Bagaimana pengaruh kekuatan stakeholder lainnya ?
7. Bagaimana analisis mengenai dampak lingkungan hidup (amdal) ?
C.Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Bagaimana aspek lingkungan industri
2. Untuk mengetahui Bagaimana kekuatan dan penawaran pembeli
3. Untuk mengetahui persaingan sesama perusahaan dalam industri
4. Untuk mengetahui analisis mengenai dampak lingkungan hidup
5. Untuk mengetahui pengaruh kekuatan stakeholder lainnya
6. Untuk mengetahui pengaruh tawar menawar pemasok lainya
7. Untuk mengetahui Bagaimana analisis mengenai dampak lingkungan hidup (amdal)
BAB II
PEMBAHASAN
A. ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI
Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan dimana bisnis perusahaan berada. Akibatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan, seperti ancaman pada perusahaan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri menjadi perlu untuk dianalisis guna studi kelayakan bisnis.
Kekuatan Bersaing. Lalu, R.E Freeman sebagaimana dikutip oleh Wheelen merekomendasikan aspek yang keenam untuk melengkapinya.
Keenam aspek yang menjadi pokok bahasan tersebut adalah : 1. Ancaman Masuk Pendatang Baru
Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar serta perebutan sumber daya produksi yang terbatas. Ada beberapa faktor penghambat pendatang baru masuk kedalam suatu industri yang sering disebut dengan Hambatan Masuk :
a. Skala Ekonomi
Apabila pendatang baru berproduksi dengan skala kecil, maka mereka akan dipaksa berproduksi pada biaya per unit yang tinggi padahal perusahaan yang ada tengah berupaya pada skala produksi yang terus diperbesar dan proses produksi yang terus menerus diefisienkan sehingga harga per unit barang menjadi lebih rendah.
b. Diferensiasi Produk
Diferensiasi yang menciptakan hambatan masuk memaksa pendatang baru untuk mengeluarkan biaya dan usaha yang besar untuk merebut para
pelanggan yang loyal kepada perusahaan utama. Usaha besar itu misalnya adalah dengan iklan yang gencar dan pelayanan yang baik. Pada tahap awal, usaha-usaha ini membutuhkan biaya yang besar dan bahkan mendatangkan kerugian. Sering kali kondisi ini berjalan cukup lama.
c. Kecukupan Modal
Jenis industri yang memerlukan modal besar merupakan hambatan yang besar bagi pemain baru, terutama pada jenis industri yang memerlukan biaya yang besar untuk riset dan pengembangan serta eksplorasi.
d. Biaya Peralihan
Apabila biaya peralihan yang diperlukan cukup besar, pesaing baru harus memberikan penawaran yang jauh lebih menarik terutama soal harga.
e. Akses Kesaluran Distribusi
Jalur distribusi sangat menentukan penyebaran produk. Perusahaan yang mempunyai jalur distribusi yang luas dan bekerja secara baik akan sangat menghambat masuknya produk baru kedalam pasar. Pendatang baru mungkin sulit memasuki saluran yang ada dan harus mengeluarkan biaya yang besar untuk membangun saluran sendiri. 1
f. Ketidakunggulan Biaya Independen
Keunggulan biaya yang dipunyai oleh perusahaan yang sudah ada sulit ditiru oleh pendatang baru. Keunggulan itu mungkin timbul dari teknologi yang telah dipatenkan perusahaan, konsensi bahan baku, atau subsudi pemerintah.
g. Peraturan Pemerintah
Pemerintah biasanya menerbitkan sejumlah aturan yang mengatur bidang-bidang tertentu seperti yang selalu diterbitkan oleh pemerintah
Indonesia, misalnya lewat Daftra Investasi Negatif (DIN). Peraturan pemerintah dapat menimbulkan hambatan masuk bagi pendatang baru.
B. PERSAINGAN SESAMA PERUSAHAAN DALAM INDUSTRI
Persaingan dalam industri sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan. Dalam situasi persaingan yang oligopoli, perusahaan mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi pasar. Persaingan pasar yang sempurna biasanya akan memaksa perusahaan menjadi follower termasuk dalam hal harga produk. Menurut Porter, tingkat persaingan dipengaruhi beberapa faktor, yaitu:
a.Jumlah Kompetitor
Jumlah kompetitor atau pesaing sudah tentu akan mempengaruhi tingkat persaingan. Kompetitor hendaknya dilihat dari beberapa sisi, seperti jumlah, ukuran, dan kekuatannya.
b.Tingkat Pertumbuhan Industri
Pertumbuhan industri yang besar biasanya menyediakan sejumlah peluang bagi perusahaan untuk tumbuh bersama industrinya. Pertumbuhan industri yang lambat sebaiknya tidak direspon dengan ekspansi pasar kecuali peusahaan mampu mengambil pangsa pasar pesaing. Kondisi ini dapat menimbulkan trend penurunan harga atau terjadinya perang harga.
c.Karakteristik Produk perusahaan hendaknya beroperasi pada skala ekonomi yang tinggi. Akibatnya, perusahaan kadang kala terpaksa menjual produk dibawah biaya produksi.
e.Kapasitas
Kapasitas selalu berkorelasi dengan biaya produk per unit. Produksi pada kapasitas yang tinggi diperlukan untuk menjaga efisiensi biaya per unit. Penambahan fasilitas produksi dapat dilakukan apabila perusahaan telah mampu berproduksi pada tingkat maksimal.
f.Hambatan Keluar
Hambatan keluar memaksa perusahaan untuk tidak keluar dari imdustri. Hambatan ini dapat berupa aset-aset khusus ataupun kesetiaan manajemen pada bisnis tersebut. Contohnya adalah idealisme dalam bisnis. Dalam kondisi demikian, perusahaan biasanya akan berusaha bertahan dan menghindari kerugian yang besar sambil menunggu waktu yang tepat untuk keluar.2
C. ANCAMAN DARI PRODUK PENGGANTI
D. KEKUATAN TAWAR MENAWAR PEMBELI (BUYERS)
Pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk memotong harga, meningkatkan mutu dan pelayanan serta mengadu perusahaan dengan kompetitor melalui kekuatan yang mereka miliki.
Beberapa kondisi yang mungkin dihadapi perusahaan antara lain adalah:
Pembeli membeli dalam jumlah yang besar.
Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan.
Sifat produk tidak terdiferensiasi dan banyak pemasok.
Switching cost pemasok adalah kecil.
Produk yang dibeli perusahaan mempunyai andil presentase yang besar bagi biaya produksi pembeli, sehingga pembeli akan menawarkan insentif kepada pegawainya yang mampu menyediakan produk yang sama dengan harga yang lebih murah.
Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah sehingga sensitif terhadap harga dan diferensiasi servis.
Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembeli, sehingga pembeli dengan mudah mencari substitusinya.
E. KEKUATAN TAWAR MENAWAR PEMASOK (SUPPLIERS)
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka menaikan harga atau megurangi kualitas produk atau servis. Pemasok akan kuat apabila beberapa kondisi berikut terpenuhi:
Jumlah pemasok sedikit.
Produk/pelayanan yang ada adalah unik dan mampu menciptakan switching cost yang besar.
Tidak tersedia produk substitusi.
Pemasok mampu melakukan integrasi kedepan dan mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang dihasilkan perusahaan.
Perusahaan hanya membeli dalam jumlah yang kecil dari pemasok.
F. PENGARUH KEKUATAN STAKEHOLDER LAINNYA
kepentingan secara langsung kepada perusahaan. Stakeholder yang dimaksud antara lain adalah pemerintah, serikat pekerja, lingkungan masyarakat, kreditor, pemasok, asosiasi dagang, kelompok yang mempunyai kepentingan lain, dan oemegang saham. Pengaruh dari masing-masing stakeholder adalah bervariasi di antara industri yang satu dengan yang lain.
G. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
AMDAL adalah hasil studi atau telaah secarah cermat tentang dampak penting suatu kegiatan yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan terhadap kegiatan atau proyek yang akan dilaksanakan, sedangkan AMDAL adalah keseluruhan dari hsil studi yang disusun secara sistematis dan merupakan satu kesatuan dalam bentuk dokumentasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan.3
AMDAL yaitu singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Dalam Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan disebutkan bahwa AMDAL merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. AMDAL sendiri merupakan suatu kajian mengenai dampak positif dan negatif dari suatu rencana kegiatan/proyek, yang dipakai pemerintah dalam memutuskan apakah suatu kegiatan/proyek layak atau tidak layak lingkungan. Kajian dampak positif dan negatif tersebut biasanya disusun dengan mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi, sosial-ekonomi, sosial budaya dan kesehatan masyarakat.
Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika berdasarkan hasil kajian AMDAL, dampak negatif yang timbulkannya tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia. Demikian juga, jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif lebih besar daripada manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan, maka rencana kegiatan tersebut
dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu rencana kegiatan yang diputuskan tidak layak lingkungan tidak dapat dilanjutkan pembangunannya.
AMDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap dampak penting dari suatu rencana kegiatan. Dampak-dampak penting yang telah diindetifikasi di dalam dokumen KA-ANDAL kemudian ditelaah secara lebih cermat dengan menggunakan metodologi yang telah disepakati. Tujuannya untuk menentukan besaran dampak. Setelah besaran dampak diketahui, selanjutnya dilakukan penentuan sifat penting dampak dengan cara membandingkan besaran dampak terhadap kriteria dampak penting yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Tahap kajian selanjutnya adalah evaluasi terhadap keterkaitan antara dampak yang satu dengan yang lainnya. Evaluasi dampak ini bertujuan untuk menentukan dasar-dasar pengelolaan dampak yang akan dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif. Bisa dibilang AMDAL ini merupakan isi sebenar-benarnya dari Kajian AMDAL nantinya. Tujuan secara umum AMDAL adalah menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan serta menekan pencemar an sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin. Dengan demikian AMDAL diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang pelaksanaan rencana kegiatan yang mempunyai dampak terhadap lingkungan hidup.
MANFAAT AMDAL
a. Sebagai bahan untuk perencana pembangunan wilayah
b. Membantu dalam proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan
c. Memberikan masukan dalam menyusun desain rinci teknis atau rencana usaha dan atau kegiatan
d. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
e. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang bisa ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan (sebelum usaha dan atau kegiatan itu dilaksanakan)
Sedangkan bagi setiap pihak yang terlibat penyusunan AMDAL memiliki manfaat, antara lain:
1. Manfaat AMDAL bagi pemerintah
a. Mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan b. Menghindari konflik dengan masyarakat
c. Menjaga agar pembangunan sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan
d. Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup
2.Manfaat AMDAL bagi pemrakarsa
a. Menjamin keberlangsungan usaha
b. Menjadi referensi dalam peminjaman kredit
3.Manfaat AMDAL bagi masyarakat
a. Mengetahui sejak dini dampak dari suatu kegiatan b. Melaksanakan control
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam aspek industri perlu diperlukan beberapa analisa yang meliputi persaingan industri yang saat ini, kekuatan dan penawaran pembeli terhadap produk, bentuk barang subtitusi yang bisa menggantikan produk, kekuatan supplier dalam industri, kemampuan pesaing baru untuk masuk dengan menawarkan produk yang sejenis. Dalam aspek lingkungan industri ada beberapa aspek yang perlu dikaji diantaranya :
Persaingan sesama perusahaan dalam industrinya
Ancaman dari produk pengganti
Kekuatan tawar-menawar pembeli (buyers)
Kekuatan tawar-menawar pemasok (suppiers)
Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Husein,Umar.2000. Studi Kelayakan Bisnis Manajemen, Metode dan Kasus.Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kasmir,SE,MM. & Jakfar,SE,MM.2003.Studi Kelayakan Bisnis. Kencana. Jakarta. Yacob Ibrahim, Drs.MM.2003.Studi Kelayakan Bisnis. Rineka Cipta. Jakarta.