• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TENTANG CA COLON TUGAS KEPERAWAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH TENTANG CA COLON TUGAS KEPERAWAT"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TENTANG CA COLON

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

ASKEP PADA PASIEN CANCER COLON

Oleh:

Muhammad Arifin

P13.005007

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

RSU DAYA MAKASSAR

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji Syukur kepada Tuhan, akhirnya saya dapat

menyelesaikan makalah ini dengan judul “Ca Colon”. Makalah ini ditulis sebagai

salah satu persyaratan untuk memperole nilai dalam mata kuliah KMB III.

Dengan telah selesainya penulisan makalah ini saya berkenan mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Arwil Fadillah S.Kep.NS selaku dosen KMB III yang telah membimbing

penulis dari awal hingga akhir penyusunan makalah.

2. Rekan-rekan Angkatan Perawat 2013 dan pihak lain yang telah membantu

selama penyusunan makalah ini.

Semoga Allah membalas budi baik semua pihak yang telah memberi

kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami

sadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, tetapi kami berharap makalah ini

bermanfaat bagi pembaca dan bagi keperawatan.

Makassar, 27 Desember 2016

(3)

DAFTAR ISI

G. PENATALAKSANAAN... 20

BAB III ASKEP TEORITIS... 25

A. PENGKAJIAN... 25

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN... 28

C. INTERVENSI KEPERAWATAN... 29

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang

tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis

lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan

(invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan

yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen

vital yang mengontrol pembagian sel, dan fungsi lainnya [ CITATION Gal00 \l

1057 ]

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari colon [ CITATION

Bro01 \l 1057 ]

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh

pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya [ CITATION Tam00 \l 1057 ]

Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam

permukaan usus besar atau rektum [ CITATION Boy00 \l 1057 ]

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui penyebab pasti dari ca.colon.

2. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ca. Colon.

3. Dapat membuat asuhan keperawatan dengan baik tentang penyakit ca.

(5)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Defenisi

Tumor adalah suatu benjolan atau struktur yang menempati area tertentu

pada tubuh, dan merupakan neoplasma yang dapat bersifat jinak atau ganas

[ CITATION FKU08 \l 1057 ]

kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan

(invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan

mutasi di genvital yang mengontrol pembagian sel, dan fungsi lainnya [ CITATION Gal00 \l 1057 ]

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa

abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari colon [ CITATION

(6)

Gambar 2.1 : Usus besar dan dubur kanker

Sumber : http://umm.edu/health/medical/reports/articles/colon-and-rectal-cancers

Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam

permukaan usus besar atau rektum[ CITATION Boy00 \l 1057 ]. Kanker kolon

adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada kolon dan

menginvasi jaringan sekitarnya[ CITATION Tam00 \l 1057 ]. Dari beberapa

pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kanker kolon adalah suatu

pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak sel DNA dan jaringan sehat

disekitar kolon (usus besar)

B. ETIOLOGI

Penyebab dari pada kanker Colon tidak diketahui. Diet dan pengurangan

waktu peredaran pada usus besar (aliran depan feces) yang meliputi faktor

(7)

Penyebab dari pada kanker Colon tidak diketahui. Diet dan pengurangan

waktu peredaran pada usus besar (aliran depan feces) yang meliputi faktor

kausatif. Petunjuk pencegahan yang tepat dianjurkan oleh Amerika Cancer Society (The National Cancer Institute), dan organisasi kanker lainnya.

Makanan-makanan yang pasti di curigai mengandung zat-zat kimia yang

menyebabkan kanker pada usus besar. Makanan tersebut juga mengurangi waktu

peredaran pada perut, yang mempercepat usus besar menyebabkan terjadinya

kanker. Makanan yang tinggi lemak terutama lemak hewan dari daging

merah,menyebabkan sekresi asam dan bakteri anaerob, menyebabkan timbulnya

kanker didalam usus besar. Daging yang di goreng dan di panggang juga dapat

berisi zat-zat kimia yang menyebabkan kanker. Diet dengan karbohidrat murni

yang mengandung serat dalam jumlah yang banyak dapat mengurangi waktu

peredaran dalam usus besar. Beberapa kelompok menyarankan diet yang

mengadung sedikit lemak hewan dan tinggi sayuran dan buah-buahan

(e.g Mormons, seventh Day Adventists).

Makanan yang harus dihindari :

 Daging merah

 Lemak hewan

 Makanan berlemak

 Daging dan ikan goreng atau panggang

(8)

Makanan yang harus dikonsumsi:

 Buah-buahan dan sayur-sayuran khususnya Craciferous Vegetables dari

golongan kubis (seperti brokoli,brussels sprouts)

 Butir padi yang utuh

 Cairan yang cukup terutama air

(e.g Mormons, seventh Day Adventists).

Karena sebagian besar tumor Colon menghasilkan adenoma, faktor utama

yang membahayakan terhadap kanker Colon menyebabkan adenoma. Ada tiga

type adenoma Colon : Tubular, Villous dan Tubulo Villous. Meskipun hampir

sebagian besar kanker Colon berasal dari adenoma, hanya 5% dari semua

Adenoma Colon menjadi manigna, Villous Adenoma mempunyai potensial tinggi

untuk menjadi manigna.

Faktor yang menyebabkan adanya adenoma benigna atau manigna tumor

tidak diketahui, poliposis yang bergerombol bersifat herediter yang tersebar pada

gen autosom dominan. Ini di karakteristikkan pada permulaan adematus polip

pada colon dan rektum. Resiko dari kanker pada tempat femiliar poliposis

mendekati 100 % dari orang yang berusia 20 – 30 tahun.

Orang-orang yang telah mempunyai Ulcerative Colitis atau penyakit

Crohn’s juga mempunyai resiko terhadap kanker Colon. Penambahan resiko pada

permulaan usia muda dan tingkat yang lebih tinggi terhadap keterlibatan colon.

Resiko dari kanker Colon akan menjadi 2/3 kali lebih besar jika anggota keluarga

(9)

C. PATOFISIOLOGI

Penyakit kanker mengenai sel sebagai unit dasar kehidupan. Sel akan

tumbuh dan membelah untuk mempertahankan fungsi normalnya, tetapi

kadang-kadang pertumbuhan ini diluar kontrol sehingga sel terus membelah meskipun

sel-sel baru tersebut tidak diperlukan. Pertumbuhan yang berlebihan ini dapat

merupakan suatu keadaan prekanker, contohnya adalah polip di daerah usus besar.

Setelah melalui periode panjang, polip ini dapat menjadi ganas. Pada keadaan

lanjut, kanker ini dapat menembus dinding usus besar dan menyebar melalui

saluran pembuluh getah bening.

Hampir semua karsinoma kolon rektum berasal dari polip, terutama polip

adenomatus. Ini disebutadenoma-carsinoma sequence. Menurut P. Deyle, perkembangannya dibagi atas 3 fase. Fase pertama yaitu fase karsinogen yang

bersifat rangsangan. Fase kedua adalah fase pertumbuhan tumor, fase ini tidak

menimbulkan keluhan atau fase tumor asimtomatis. Kemudian fase ketiga dengan

timbulnya keluhan dan gejala yang nyata, karena keluhan dan gejala yang nyata.

Karena keluhan tersebut timbulnya perlahan-lahan dan tidak sering, biasanya

penderita merasa terbiasa dan baru memeriksakan dirinya ke dokter setelah

memasuki stadium lanjut.

Tipe nodularsecara makroskopik karsinoma kolon dapat dibagi atas 3 tipe, yaitu:

Bentuk nodular berupa suatu massa yang keras dan menonjol ke dalam

lumen, dengan permukaan noduler. Biasanya tidak bertangkai dan meluas ke

dinding kolon. Sering juga terjadi ulserasi, dengan dasar ulkus yang nekrotik

(10)

bentuk tumor ini kemungkinan tumbuh menjadi suatu massa yang besar, tumbuh

menjadi fungoid atau tipe ensefaloid. Permukaan ulkus akan mengeluarkan pus

dan darah.

 Tipe Koloid

Tipe koloid ini tumbuhnya mengalami degenerasi mukoid.

 Skirous (Schirrous)

Pada tipe ini reaksi fibrous sangat banyak sehingga terjadi pertumbuhan yang

keras serta melingkari dinding kolon sehingga terjadi konstriksi kolon untuk

membentuk napkin ring.

 Papilary atau polipoid

Tipe ini merupakan pertumbuhan yang sering berasal dari papiloma simple atau

adenoma.

Secara histologis, hampir semua kanker usus besar adalah adenokarsinoma

yang berasal dari epitel kolon. Bentuk dan diferensiasinya sempurna mempunyai

struktur glandula dan kelenjar-kelenjarnya sendiri membesar, terjadi

pembengkakan sel kolumna dengan nuklei hipokromasi dengan sel yang

mengalami mitosis. Pada bentuk yang kurang berdifirensiasi sel-sel epitel terlihat

didalam kolumna atau massa.

Desar sel barvariasi dan mungkin terdapat invasi dari pembuluh darah dan

pembuluh limfe. Pada pertumbuhan anplastik kadang terlihat signet ring cell (inti

(11)

D. TANDA dan GEJALA

Mula-mula gejalanya tidak jelas, seperti berat badan menurun (sebagai

gejala umum keganasan) dan kelelahan yang tidak jelas sebabnya. Setelah

berlangsung beberapa waktu barulah muncul gejala-gejala lain yang berhubungan

dengan keberadaan tumor dalam ukuran yang bermakna di usus besar. Makin

dekat lokasi tumor dengan anus biasanya gejalanya makin banyak. Bila kita

berbicara tentang gejala tumor usus besar, gejala tersebut terbagi tiga, yaitugejala

lokal, gejala umum, dan gejala penyebaran (metastasis).

Gejala lokalnya adalah :

Perubahan kebiasaan buang air

Perubahan frekuensi buang air, berkurang (konstipasi) atau bertambah (diare)

Sensasi seperti belum selesai buang air, (masih ingin tapi sudah tidak bisa

keluar) dan perubahan diameter serta ukuran kotoran (feses). Keduanya adalah ciri

khas dari kanker kolorektal

Perubahan wujud fisik kotoran/feses

 Feses bercampur darah atau keluar darah dari lubang pembuangan saat

buang air besar

 Feses bercampur lendir

 Feses berwarna kehitaman, biasanya berhubungan dengan terjadinya

(12)

Timbul rasa nyeri disertai mual dan muntah saat buang air besar, terjadi

akibat sumbatan saluran pembuangan kotoran oleh massa tumor

Adanya benjolan pada perut yang mungkin dirasakan oleh penderita

Timbul gejala-gejala lainnya di sekitar lokasi tumor, karena kanker dapat

tumbuh mengenai organ dan jaringan sekitar tumor tersebut, seperti kandung

kemih (timbul darah pada air seni, timbul gelembung udara, dll), vagina

(keputihan yang berbau, muncul lendir berlebihan, dll). Gejala-gejala ini terjadi

belakangan, menunjukkan semakin besar tumor dan semakin luas penyebarannya

Gambar 2.2 : Kanker usus besar

Sumber : http://nch.adam.com/content.aspx?productId=117&pid=1&gid=000262

Gejala umumnya adalah :

Berat badan turun tanpa sebab yang jelas (ini adalah gejala yang paling

umum di semua jenis keganasan)

 Hilangnya nafsu makan

 Anemia, pasien tampak pucat

 Sering merasa lelah

(13)

Gejala penyebarannya adalah :

Penyebaran ke Hati, menimbulkan gejala :

 Penderita tampak kuning

 Nyeri pada perut, lebih sering pada bagian kanan atas, di sekitar lokasi hati

 Pembesaran hati, biasa tampak pada pemeriksaan fisik oleh dokter

 Timbul suatu gejala lain yang disebut paraneoplastik, berhubungan dengan

peningkatan kekentalan darah akibat penyebaran kanker.

Gambar 2.3 :Penjelasan Penyakit Kanker Rektum atau Kolon

(14)

Tingkatan / Staging / Stadium Kanker Kolon

Terdapat beberapa macam klasifikasi staging pada kanker kolon, ada

klasifikasi TNM, klasifikasi Dukes, namun yang akan saya jabarkan

klasifikasinya adalah sebagai berikut (klasifikasi Dukes. 2009) :

 Stadium 1 : Kanker terjadi di dalam dinding kolon

 Stadium 2 : Kanker telah menyebar hingga ke lapisan otot kolon

 Stadium 3 : Kanker telah menyebar ke kelenjar-kelenjar limfa

 Stadium 4 : Kanker telah menyebar ke organ-organ lain

(klasifikasi Dukes. 2009).

Gambar 2.4 : kanker usus besar, kolonoskopi

Sumber:http://www.pathologyoutlines.com/topic/

(15)

E. KLASIFIKASI dan JENIS

Derajat keganasan karsinoma kolon berdasarkan gambaran histolik dibagi

menurut klasifikasi Dukes, berdasarkan dalamnya infiltrasi karsinoma di dinding

usus, yaitu :

Dukes A : dalamnya infiltrasi; terbatas pada dinding usus atau mukosa.

Dukes B : dalam infiltrasi; menembus lapisan muskularis mukosa.

Dukes C : dalamnya infiltrasi metastasi kelenjar limfe dengan :

C1 : beberapa kelenjar limfe dekat tumor primer.

C2 : dalam kelenjar limfe jauh.

Dukes D : sudah metastasis jauh

Berdasarkan besar diferensiasi sel, terdapat klasifikasi yang terdiri dari 4

tingkat, yaitu:

Grade I : Sel-sel anaplastik tidak melebihi 25%

Grade II : Sel-sel anaplastik tidak melebihi 25-50%

Grade III : Sel-sel anaplastik tidak melebihi 50-75%

(16)

Klasifikasi karsinoma kolon menurut DUKES:

Stage I tidak ada penyebaran pada

limfonodi, tidak ada

Stage II tidak ada penyebaran pada

(17)

Stage

kelenjar limfe perikolon dan mesokolon dan melalui aliran darah, biasanya ke hati

karena kolon mengalirkan darah ke sistem portal.

Karsinoma kolon dan rektum mulai berkembang pada mukosa dan tumbuh

sambil menembus dinding dan memperluas secara sirkuler ke arah oral dan

aboral. Di daerah rektum penyebaran ke arah anal jarang melebihi 2 cm.

penyebaran per kontinuitatum menembus jaringan sekitar atau organ sekitarnya

misalnya ureter, buli-buli, uterus, vagina atau prostat. Penyebaran limfogen ke

kelenjar parailliaka, mesenterium, dan paraaorta. Penyebaran peritoneal

menyebabkan paritonitis karsinomatosa dengan atau tanpa asites. Tumor ganas

terdiri atas:

 Karsinoma

 Sarkoma

Untuk menemukan tumor jinak ini, harus dilakukan pemeriksaan radiologis

dan endoskopis yang meliputi pemeriksaan sigmoidaskopi dan kolonoskopi.

(18)

Sebagian besar penderita tumor jinak biasanya tidak mempunyai keluhan, kecuali

jika telah ada komplikasi tidak menyebabkan diare. Apabila letak tumor ada

dibagian kolon paling bawah, biasanya menimbulkan perdarahan. Keluhan lain,

yang jarang terjadi, yaitu diare berlendir yang kadang-kadang disertai dengan

nyeri perut.

Kanker rektum atau kanker usus besar atau kolorektal termasuk penyakit

ganas urutan ke-10 tersering di dunia, termasuk Indonesia. Kanker rektum biasanya ditemukan pada pria dan wanita berusia di atas 50 tahun. Seiring dengan perubahan gaya hidup, pada saat ini, 50% penderita kanker kolon berusia

di bawah 40 tahun.Kanker kolon tergolong fatal karena diperkirakan 50% penderitanya meninggal akibat penyakit ini.

F. WOC

Tumor terjadi ditempat yang berada dalam colon mengikuti kira-kira pada

bagian (Sthrock, 1991):

 26 % pada caecum dan ascending colon

 10 % pada transfersum colon

 15 % pada desending colon

 20 % pada sigmoid colon

 30 % pada rectum

Karsinoma Colon sebagian besar menghasilkan adenomatus polip. Biasanya

tumor ini tumbuh tidak terdeteksi sampai gejala-gejala muncul secara berlahan

(19)

Tumor mungkin menyebar dalam tempat tertentu pada lapisan dalam di

perut,mencapai serosa dan mesenterik fat.

Kemudian tumor mulai melekat pada organ yang ada disekitarnya,

kemudian meluas kedalam lumen pada usus besar atau menyebar ke limpa atau

pada sistem sirkulasi. Sistem sirkulasi ini langsung masuk dari tumor utama

melewati pembuluh darah pada usus besar melalui limpa, setelah sel tumor masuk

pada sistem sirkulasi,biasanya sel bergerak menuju liver.

Tempat yang kedua adalah tempat yang jauh kemudian metastase ke

paru-paru. Tempat metastase yang lain termasuk :

 Kelenjar Adrenalin

 Ginjal

 Kulit

 Tulang

 Otak

Penambahan untuk infeksi secara langsung dan menyebar melalui limpa dan

sistem sirkulasi tumor colon juga dapat menyebar pada bagian peritonial sebelum

pembedahan tumor belum dilakukan. Penyebaran terjadi ketika tumor dihilangkan

dan sel kanker dari tumor pecah menuju ke rongga peritonial.

G. PENATALAKSANAAN

Perawatan penderita tergantung pada tingkat staging kanker itu sendiri.

Terapi akan jauh lebih mudah bila kanker ditemukan pada stadium dini. Tingkat

(20)

ditemukan pada stadium yang lanjut, atau ditemukan pada stadium dini dan tidak

diobati, maka kemungkinan sembuhnya pun akan jauh lebih sulit.

Di antara pilihan terapi untuk penderitanya, opsi Operasi masih menduduki

peringkat pertama, dengan ditunjang oleh kemoterapi dan/atau radioterapi

(mungkin diperlukan).

Penatalaksanaan Medis

1. Pengobatan.

Bila sudah pasti ditemukan karsinoma kolorektal, kemungkinan

pengobatannya adalah:

a. Pembedahan Reseksi.

Satu-satunya pengobatan definitif adalah pembedahan reseksi dan biasanya

diambil sebanyak mungkin dari kolon, batas minimal adalah 5 cm di sebelah

distal dan proksimal dari tempat kanker. Untuk kanker di sekum dan kolon

asendens biasanya dilakukan hemikolektomi kanan dan dibuat anastomosis

ileo-transversal. Untuk kanker di kolon transversal dan di pleksura lienalis, dilakukan

kolektomi subtotal dan dibuat anastomosis ileosigmoidektomi. Pada kanker di

kolon desendens dan sigmoid dilakukan hemikolektomi kiri dan dibuat

anastomosis kolorektal transversal. Untuk kanker di rektosigmoid dan rektum atas

dilakukan rektosigmoidektomi dan dibuat anastomosis. Desenden kolorektal. Pada

kanker di rektum bawah dilakukan proktokolektomi dan dibuat anastomosis

kolorektal.

(21)

Kolostomi merupakan tindakan pembuatan lubang (stoma) yang dibentuk

dari pengeluaran sebagian bentuk kolon (usus besar) ke dinding abdomen (perut),

stoma ini dapat bersifat sementara atau permanen.

Tujuan Pembuatan Kolostomi adalah.

Untuk tindakan dekompresi usus pada kasus sumbatan / obstruksi usus.

Sebagai anus setelah tindakan operasi yang membuang rektum karena adanya

tumor atau penyakit lain. Untuk membuang isi usus besar sebelum dilakukan

tindakan operasi berikutnya untuk penyambungan kembali usus (sebagai stoma

sementara).

Perawatan Pasca Operasi Kolostomi

1. Keseimbangan cairan dan elektrolit.

Asenden colostomy atau colostomy yang diikuti dengan reseksi mungkin

faecesnya cair diperlukan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.

2. Perawatan kulit.

Jika ada iritasi kulit harus dikaji secara tepat guna sehingga tindakan yang

diambil tepat.

Prinsip pencegahan kulit sekitar stoma :

a. Pencegahan primer bertujuan untuk proteksi : Bersihkan dengan

perlahan-lahan, gunakan skin barier, ganti segera kantong bila terjadi kebocoran /

(22)

b. Pencegahan sekunder / penanganan kulit yang sudah terjadi kerusakan.

Kulit dengan eritema : ganti kantong kolostomi setiap 24 jam, bersihkan

ku1it dengan air hangat pakai kapas dan keringkan, gunakan kantong

kolostomi yang tidak menimbulkan alergi ku1it yang erosi, sama dengan

eritema tetapi setelah dibersihkan olesi daerah erosi dengan zalf misalnya

zinksalf.

3. Diet.

Dianjurkan mengkonsurnsi diet yang seimbang terutama dengan stoma

permanen. Diet yang dikonsurnsi sifatnya individual asal tidak menyebabkan

diare, konstipasi dan menimbu1kan gas.

4. Irigasi kolostomi bertujuan untuk:

a. Mengeluarkan faeses, gas dan lendir/mukus yang memenuhi kolon.

b. Membersihkan saluran pencernaan bagian bawah.

c. Menetapkan suatu pengeluaran sehingga dapat melakukan aktivitas

normal.

5. Membantu pasien stoma.

a. Pertemuan grup

b. Penyuluhan untuk pasien dan keluarga serta, support mental

c. Radioterapi

Setelah dilakukan tindakan pembedahan perlu dipertimbangkan untuk

(23)

neoplasma. Karena pengaruh radiasi yang mematikan lebih besar pada sel-sel

kanker yang sedang proliferasi, dan berdiferensiasi buruk, dibandingkan terhadap

sel -sel normal yang berada di dekatnya, maka jaringan normal mungkin

mengalami cidera da1am derajat yang dapat ditoleransi dan dapat diperbaiki,

sedangkan sel-sel kanker dapat dimatikan, selanjutnya dilakukan kemoterapi.

d. Kemoterapi

Kemoterapi yang diberikan ialah 5-flurourasil (5-FU). Belakangan ini sering

dikombinasi dengan leukovorin yang dapat meningkatkan efektifitas terapi.

Bahkan ada yang memberikan 3 macam kombinasi yaitu: 5-FU, levamisol, dan

leuvocorin. Dari hasil penelitian, setelah dilakukan pembedahan sebaiknya

dilakukan radiasi dan kemoterapi.

1. Penatalaksanaan Keperawatan

2. Dukungan adaptasi dan kemandirian

3. Meningkatkan kenyamanan.

4. Mempertahankan fungsi fisiologis optimal.

5. Mencegah komplikasi.

6. Memberikan informasi tentang proses/ kondisi penyakit, prognosis, dan

kebutuhan pengobatan.

Penatalaksanaan Diet

1. Cukup mengkonsumsi serat, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Serat

dapat melancarkan pencemaan dan buang air besar sehingga berfungsi

(24)

yang terlalu lama mengendap di usus akan menjadi racun yang memicu sel

kanker.

2. Kacang-kacangan (lima porsi setiap hari)

3. Menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh dan kolesterol

tinggi terutama yang terdapat pada daging hewan.

4. Menghindari makanan yang diawetkan dan pewarna sintetik, karena hal

tersebut dapat memicu sel karsinogen / sel kanker.

5. Menghindari minuman beralkohol dan rokok yang berlebihan.

6. Melaksanakan aktivitas fisik atau olahraga secara teratur.

Prognosis pasien yang terkena kanker kolon lebih baik bila lesi masih terbatas

pada mukosa dan submukosa pada saat operasi; dan jauh lebih buruk bila telah

terjadi penyebaran di luar usus (metastasis) ke kelenjar limfe, hepar. paru, dan

organ-organ lain.

BAB III

ASKEP TEORITIS

(25)

1. Identitas Klien

Meliputui nama,umur, jenis kelamin, MR, pekerjaan.

2. Riwayat Kesehatan

a. RKD

b. Memiliki riwayat merokok, minum alkohol, masalah TD, perdarahan pada

rektal, perubahan feses.

c. RKS

d. Biasanya alopesia,lesi,mual muntah, nyeri ulu hati, perut begah, pusing,

e. RKK

f. Riwayat penyakit keluarga adanya riwayat kanker.

g. Pemeriksaan Fisik

h. Pengkajian pada pasien dengan kanker kolon [ CITATION Mar99 \l

1057 ]diperoleh data sebagai berikut sbb:

3. Aktivitas/istirahat

Pasien dengan kanker kolorektal biasanya merasakan tidak nyaman pada

abdomen dengan keluhan nyeri, perasaan penuh, sehingga perlu dilakukan

pengkajian terhadap pola istirahat dan tidur.

4. Sirkulasi

Gejala: Palpitasi, nyeri dada pada pergerakan kerja. Kebiasaan: perubahan

(26)

5. Integritas ego

 Faktor stress (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi

stress ( misalnya merokok, minum alkohol, menunda mencari pengobatan,

keyakinan religius/ spiritual)

 Masalah tentang perubahan dalam penampilan misalnya, alopesia, lesi,

cacat, pembedahan.

 Menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu,

tidak merasakan, rasa bersalah, kehilangan.

6. Eliminasi

 Adanya perubahan fungsi kolon akan mempengaruhi perubahan pada

defekasi pasien, konstipasi dan diare terjadi bergantian. Bagaimana

kebiasaan di rumah yaitu: frekuensi, komposisi, jumlah, warna, dan cara

pengeluarannya, apakah dengan bantuan alat atau tidak adakah keluhan

yang menyertainya. Apakah kebiasaan di rumah sakit sama dengan di

rumah.

 Pada pasien dengan kanker kolerektal dapat dilakukan pemeriksaan fisik

dengan observasi adanya distensi abdomen, massa akibat timbunan faeces.

 Massa tumor di abdomen, pembesaran hepar akibat metastase, asites,

pembesaran kelenjar inguinal, pembesaran kelenjar aksila dan supra

klavikula, pengukuran tinggi badan dan berat badan, lingkar perut, dan

colok dubur.

(27)

Gejala: kebiasaan makan pasien di rumah dalam sehari, seberapa banyak

dan komposisi setiap kali makan adakah pantangan terhadap suatu makanan, ada

keluhan anoreksia, mual, perasaan penuh (begah), muntah, nyeri ulu hati sehingga

menyebabkan berat badan menurun.

Tanda: Perubahan pada kelembaban/turgor kulit; edema

8. Neurosensori

Gejala: Pusing; sinkope, karena pasien kurang beraktivitas, banyak tidur

sehingga sirkulasi darah ke otak tidak lancar.

9. Nyeri/kenyamanan

Gejala: Tidak ada nyeri, atau derajat bervariasi misalnya ketidaknyamanan

ringan sampai nyeri berat (dihubungkan dengan proses penyakit)

10. Pernapasan

Gejala: Merokok (tembakau, mariyuana, hidup dengan seorang perokok).

Pemajanan asbes

11. Keamanan

Gejala: Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen. Pemajanan matahari

lama/berlehihan.

Tanda: Demam. Ruam ku1it, ulserasi

(28)

Gejala: Masalah seksual misalnya dampak pada hubungan peruhahan pada

tingkat kepuasan. Multigravida lebih besar dari usia 30 tahun Multigravida,

pasangan seks multipel, aktivitas seksual dini, herpes genital.

13. Interaksi sosial

Gejala: Ketidakadekuatan/kelemahan sistem pendukung

Riwayat perkawinan (berkenaan dengan kepuasan di rumah, dukungan, atau

bantuan).

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan berdasarkan analisa data menurut [ CITATION

Mar99 \l 1057 ] [ CITATION Bru01 \l 1057 ] dan [ CITATION Car97 \l 1057 ]

Ansietas / ketakutan berhubungan dengan krisis situasi (kanker)

1. Nyeri (akut) berhubungan dengan trauma jaringan dan reflek spasme otot

sekunder akibat kanker usus besar.

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status

hipometabolik berkenaan dengan kanker.

3. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan

kurang masukan cairan

4. Keletihan berhubungan dengan perubahan kimia tubuh: efek samping

obat-obatan, kemoterapi.

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

(29)

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ansietas dapat berkurang atau

dapat dikontrol.

Intervensi :

1. Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan.

2. Berikan lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman.

3. Pertahankan kontak sering dengan pasien.

4. Bantu pasien/ orang terdekat dalam mengenali rasa takut

5. Tingkatkan rasa tenang dan lingkungan tenang

2. Nyeri (akut) berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan kulit

sekunder terhadap tindakan pembedahan.

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien dapat

melaporkan penghilangan nyeri maksimal/kontrol dengan pengaruh minimal.

Intervensi:

1. Tentukan riwayat nyeri, misalnya lokasi nyeri, frekuensi, durasi, dan

2. intensitas, serta tindakan penghilang yang dilakukan.

3. Berikan tindakan kenyamanan dasar dan aktivitas hiburan.

4. Dorong ketrampilan manajemen nyeri misalnya teknik relaksasi napas

dalam (dengan cara tarik nafas melalui hidung tahan sampai hitungan

sepuluh lalu hembuskan pelan -pelan melalui mulut sambil dirasakan),

tertawa, musik, dan sentuhan terapetik.

5. Evaluasi penghilangan nyeri/ kontrol.

(30)

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien dapat

mendemonstrasikan berat badan stabil.

Intervensi :

1. Pantau masukan setiap hari.

2. Timbang berat badan setiap hari atau sesuai indikasi.

3. Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori dan kaya nutrien dengan

masukan cairan adekuat.

4. Dorong pasien untuk makan dengan porsi kecil tetapi sering.

5. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan.

6. Identifikasi pasien yang mengalami mual/muntah yang diantisipasi.

D. IMPLEMENTASI

Setelah rencana keperawatan disusun, selanjutnya dilakukan dalam tindakan

yang nyata untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien. Tindakan tersebut harus

dijelaskan secara terperinci sehingga dapat dengan mudah diterapkan.

E. EVALUASI

Merupakan tahap akhir dalam proses keperawatan, dimana perawat mampu

menilai apakah tujuan dapat tercapai atau tidak.

BAB IV

PENUTUP

(31)

Kanker colon adalah suatu kanker yang yang berada di colon. Kanker colon

adalah penyebab kedua kematian di Amerika Serikat setelah kanker paru-paru

(ACS 1998) Penyakit ini termasuk penyakit yang mematikan karena penyakit ini

sering tidak diketahui sampai tingkat yang lebih parah. Pembedahan adalah

satu-satunya cara untuk mengubah kanker Colon.

Penyebab dari pada kanker Colon tidak diketahui. Diet dan pengurangan

waktu peredaran pada usus besar (aliran depan feces) yang meliputi faktor

kausatif. Petunjuk pencegahan yang tepat dianjurkan oleh Amerika Cancer Society (The National Cancer Institute), dan organisasi kanker lainnya.

B. SARAN

Kepada pembaca diharapkan dengan adanya makalah ini dapat memahami

dan mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari bagaimana tindakan yang dapat

dilakukan jika menderita ca. Colon dan tindakan yang dilakukan untuk mencegah

penyakit ca.colon dengan memakan makanan yang tidak mengandung zat kimia

yang berlebihan dengan mengkonsumsi makanan yang seimbang.

DAFTAR PUSTAKA

Boyle, P., & Langman, J. (2000). ABC of colorectal cancer. Epidemiology.

(32)

Brooker, C. (2001). Kamus Saku Keperawatan. Jakarta: ECG.

Brunner, & Suddarth. (2001). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC. FKUI. (2008). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta.: FKUI.

Gale, D., & Charette, J. (2000). Rencana asuhan keperawatan onkologi.

Jakarta: EGC.

Lynda Juall, C. (1997). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC. Marilynn E, D. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.

Setiadi. (2007). Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gambar

Gambar 2.1 : Usus besar dan dubur kanker
Gambar 2.2 : Kanker usus besar
Gambar 2.3 : Penjelasan Penyakit Kanker Rektum atau Kolon
Gambar 2.4 : kanker usus besar, kolonoskopi

Referensi

Dokumen terkait

Kanker adalah salah satu penyakit paling berbahaya yang disebabkan oleh pertumbuhan atau pembelahan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal, yang berkembang

paru, kanker usus, kanker rahim, dan jenis penyakit kanker lainnya. Penyakit itu perlu dicegah sejak dini. Mengapa sebuah tulisan tidak dibaca orang? Salah satu alasan

Kanker adalah penyakit yang tidak terkait dengan status sosial dan dapat menyerang siapa saja dan muncul akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh

• Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh

hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi. virus yang menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak

Jika sel-sel abnormal menyebar lebih dalam ke dalam serviks atau ke jaringan maupun organ lainnya, mada keadaannya disebut kanker serviks atau kanker serviks invasif Kanker

Ca Hepar atau yang biasa disebut kanker hati adalah Tumor ganas primer pada hati yang berasal dari sel parenkim atau epitel saluran empedu atau metastase dari tumor jaringan lainnya

Insidensnya meningkat sesuai dengan usia keba- nyakan pada pasien yang berusia lebih dari 55 tahun dan makin tinggi pada individu dengan riwayat keluarga mengalami kanker kolon,