Brozk 1956 pengukuran tubuh dan nutrisi manusia
Jellife (1965) Pengukuran variasi dimensi tubuh dan komposisi
kotor tubuh manusia yang berbeda menurut kelompok umur dan
tingkat nutrisi.
Sekarang : pengukuran anthropometri secara luas digunakan
Pada tingkat individu di negara berpenghasilan rendah, secara luas
anthropometri berguna ketika terjadi keteidakseimbangan antara asupan energi
dan protein.
Pada tingkat populasi, anthropometri berperan penting dalam
menetapkan target intervensi melalui skrening, penilaian respon
Di negara maju, anthropometri dipakai untuk
kepentingan klinis dalam mendiagnosa kegagalan
Adalah suatu pengukuran dari bermacam-macam
ukuran fsik dan komposisi tubuh pada berbagai kelompok umur dan tingkat gizinya
Ukuran fsik : Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB), Lingkar Kepala, Lingkar Lengan Atas (LILA) Komposisi tubuh : Tebal Lemak, Fat Mass, Fat
Free Mass
Berbagai kelompok umur : standar berbeda
untuk tingkat umur tertentu misal : untuk balita lain dengan untuk dewasa
Pengukuran antropometri dibagi menjadi 2 macam :
1. Penilaian ukuran tubuh
Pengukuran komposisi tubuh dikelompokkan
menjadi 2 macam pengukuran yaitu :
1. Pengukuran massa lemak tubuh
Pengukuran fsik dapat digunakan :
untuk mengidentifkasikan apakah
penderita kekurangan energi saja / protein saja / energi dan protein atau tidak
Pengukuran Tinggi Badan
Dilakukan pada anak dan orang dewasa yang dapat berdiri
Pengukuran Panjang Badan
Untuk bayi atau anak < 2 tahun Pengukuran Lingkar Kepala
Untuk mengukur pertumbuhan otak Pengukuran Berat Badan
Dilakukan pada bayi dengan timbangan bayi Dilakukan untuk anak dan orang dewasa yang
dapat berdiri dengan menggunakan “beam balance scale”
Pengukuran Panjang Lutut
Hasil pengukuran fsik
dinyatakan dalam bentuk
parameter antara lain : Berat
Badan (BB) dalam kg, Tinggi
SENSITIFITAS PARAMETER BERAT BADAN
Sensitif terhadap perubahan karena penyakit
SPESIFIKASI PARAMETER BERAT BADAN
Timbangan adalah alat ukur untuk
menentukan berat atau massa obyek.
Timbangan digunakan dalam aplikasi
industri dan komersial.
Skala medis khusus dan skala kamar
SENSITIFITAS ALAT UKUR BERAT BADAN
Kelompok Umur
Tergantung pada faktor lingkungan dan
genetik. Tinggi badan manusia beragam menurut pengukuran antropometri.
Kelainan variasi tinggi badan (sekitar 20% penyimpangan dari rata-rata)
menyebabkan seseorang mengalami
Pertumbuhan rata-rata untuk setiap jenis kelamin
dalam populasi berbeda secara bermakna, di
mana pria dewasa rata-rata lebih tinggi daripada wanita dewasa. Selain itu, tinggi badan manusia juga berbeda menurut kelompok etnis
Pertumbuhan tinggi badan biasanya berhenti
ketika lempeng pertumbuhan (lempeng efifisis) di ujung tulang menutup. Penutupan ini terjadi
sekitar usia 16 tahun pada wanita atau 18 tahun pada pria. Tetapi, kadang-kadang pada sebagian orang, baru menutup pada usia sekitar 20-21
Namun ada beberapa informasi yang
menyebutkan tinggi badan khususnya pada
tulang rawan intervertebralis dan efifisis masih dapat bertumbuh pada usia diatas 25 tahun
Rumus untuk menghitung Panjang Lutut disebut RUMUS CHUMLEA bila Tinggi Badan
tidak dapat diukur karena ostoporosis, sakit dsb :
Pria TB (cm)=(2,02 x PL (cm)) – ( 0,04 x umur
(thn)) + 64,19
Wanita TB (cm)=(1,83 x PL (cm)) – ( 0,24 x
SENSITIFITAS PARAMETER TINGGI BADAN
microtoise staturmeter alat ukur tinggi badan
200 cm
adalah alat yang digantung di tembok setinggi
200 cm atau 2 meter dari lantai.
tata cara pengukuran : merapat tegak di
tembok dan berada tepat di bawah stature-meter.
Seorang asisten atau temannya akan menarik
staturmeter hingga pas ubun-ubun kepala,
dan membaca hasil pengukuran pada jendela
SENSITIFITAS ALAT UKUR TINGGI BADAN
sensitif
SPESIFIKASI ALAT UKUR TINGGI BADAN
Dapat digunakan untuk menilai status gizi
protein-energi pada masa 2 tahun pertama kehidupan.
Pada keadaan kurang gizi kronik pada masa awal
kehidupan atau terjadinya gangguan perkembangan janin semasa dalam kandungan akan mengakibatkan menurunnya jumlah sel otak dan pada akhirnya akan berpengaruh pada lingkar kepala.
Di atas usia 2 tahun, pengukuran lingkar kepala tidak
Ukuran rata-rata lingkar kepala bayi ketika lahir adalah 34-35 cm.
Lingkar kepala ini akan bertambah 2 cm per bulan pada usia 0-3 bulan.
usia 4-6 bulan akan bertambah 1 cm per bulan,
Jika ukuran lingkar kepala bayi lebih kecil daripada ukuran normalnya, maka disebut kelainan mikrosefali.
Sebaliknya, bila ukuran lingkaran kepala si bayi lebih besar daripada ukuran normalnya, dikatakan kelainan makrosefali.
Biasanya kelainan mikrosefali dan makrosefali dibawa sejak lahi
SENSITIFITAS PARAMETER LINGKAR KEPALA
Indikator ini tidaklah terlalu sensitif untuk menilai status gizi,
selain itu banyak faktor lain yang
mempengaruhinya seperti penyakit, genetik, dan adat tertentu .
Cukup sensitif untuk anak usia 2 tahun
SPESIFIKASI PARAMETER LINGKAR KEPALA
Spesifik unutk menentukan lingkar kepala anak usia
Cara: melingkarkan alat ukur berupa pita seperti yang digunakan oleh tukang jahit di kepala bayi, tepat di atas alis dan telinga bayi
lingkar kepala ini wajib dilakukan secara rutin pada bayi kurang dari usia 2 tahun. Ukuran lingkar
kepala ini penting karena berkaitan dengan volume otak
Lingkar kepala berkaitan erat dengan volume otak, artinya kalau lingkaran kepala anak dalam usia
tertentu kurang dari nilai yang normal,
kemungkinan volume otak kurang dari cukup.
SENSITIFITAS ALAT UKUR LINGKAR
KEPALA
- SPESIFIKASI ALAT UKUR LINGKAR KEPALA
- Pada masa pertumbuhan bayi dan balita,
berlangsung perubahan ukuran dan jumlah sel, serta jaringan intraseluler pada tubuh bayi dan balita. dengan kata lain
ukuran-ukuran tubuhnya akan membesar,
Salah satu cara untuk mengetahui baik atau tidaknya pertumbuhan anak, adalah dengan menukur lingkar lengan atasnya.
berdasarkan standar Walanski,perkembangan ukuran lingkar lengan atas bayi dan balita berdasarkan umur terbilang normal pada ukuran berikut:
Lingkaran lengan atas adalah suatu cara
untuk menghitung skala gizi wanita usia subur, baik ibu hamil maupun calon ibu untuk mengidentifikasi wanita yang
SENSITIFITAS PARAMETER LINGKAR
LENGAN ATAS Tidak sensitif
SPESIFIKASI PARAMETER LINGKAR
SENSITIFITAS ALAT UKUR LINGKAR
LENGAN ATAS
- SPESIFIKASI ALAT UKUR LINGKAR
- Berdasarkan pengukuran tersebut maka ada
beberapa indikator yang dapat digunakan, bisa satu atau dua indeks atau dalam bentuk rasio
Indeks antropometri diperoleh melalui kombinasi
pengukuran.
Indeks BB/U, jumlah triseps dan lipatan kulit
subscapular, rasio lingkar pinggang-panggul. Indeks
Kombinasi lipatan kulit triseps dan LILA bisa
digunakan untuk mengestimasi area lengan tengah atas
dan lemak lengan tengah atas, dimana masing-masing
bisa mengestimasi massa otot dan kandungan lemak
Sedangkan kombinasi lain seperti Indeks Massa Tubuh
(BB/TB2) dan rasio lingkar pinggang-panggul
digunakan dalam studi populasi sebagai indikator
Khususnya pertimbangan sensitifitas, spesifisitas, dan nilai prediktif dari indeks antropometri
Indeks sensitif menunjukkan perubahan besar
selama kekurangan gizi dan setelah intervensi gizi serta secara tepat mengidentifikasi individu yang bebar-benar kekurangan gizi
Konsekuensinya adalah, indeks antropometri dengan sensitifitas tinggi seharusnya digunakan untuk sistem penilaian gizi yang melibatkan
Indeks antropometri dengan spesifikasi tinggi digunakan untuk
mengidentifikasi orang sehat secara tepat, maka dengan demikian
menghindari intervensi gizi yang tidak dibutuhkan.
Baik sensitifitas dan spesifisitas sebuah indeks antropometri adalah
bervariasi menurut usia, cutoff point yang digunakan, dan keparahan serta
prevalensi masalah gizi dalam populasi.
Semua faktor ini harus dipertimbangkan ketika menentukan suatu indeks
Standar Lokal :
Kartu Menujut Sehat (KMS) yang
merupakan modifkasi dari standar WHO
Standar Internasional
Standar NCHS
Direkomendasikan oleh WHO untuk menjadi
standar internasional, standar ini sudah mencerminkan populasi sampel dari
Standar Harvard
NCHS lebih teliti dibanding dengan
Harvard, populasi yang digunakan lebih sedikit (dari 2 negara bagian di Amerika Serikat : Boston dan Iowa)
Standar WHO
Merupakan modifkasi dari standar NCHS Digunakan untuk negara yang belum
mempunyai standar
Klasifkasi digunakan untuk menentukan tingkat status gizi
Pemilihan klasifkasi tergantung pada
Klasifkasi Gomez
Menggunakan indeks BB/U
Standar Harvard
Untuk menentukan tingkat status gizi
Status gizi normal bila BB/U > 90%
Malnutrisi ringan bila BB/U 76 - 90 %
Malnutrisi sedang bila BB/U 61 – 75 %
Klasifkasi Wellcome
Menggunakan indeks BB/U dengan standar Harvard
Membedakan apakah malnutrisi ini marasmus ataukah kwashiorkhor dengan melihat adanya oedema atau tidak
Kwashiorkor bila BB/U 60 – 80 % dan ada oedema
Marasmus bila BB/U < 60% dan tidak ada oedema
Marasmic Kwashiorkor bila BB/U < 60% dan ada oedema
Klasifkasi Waterlow
Menggunakan indeks TB/U dan BB/TB Menggunakan standar Harvard
Untuk membedakan wasting dan stunting Wasting bila TB/U > 90% dan BB/TB < 80% Stunting bila TB/U < 90% dan BB/TB > 80% Stunting dan Wasting bila TB/U < 90% dan
BB/TB < 80%
IMT = Berat Badan (kg) / Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)
Klasifkasi :
Kurus
Kekurangan Berat Badan Tingkat Berat bila IMT <
17,0
Kekurangan Berat Badan Tingkat Ringan bila IMT
antara 17,0 – 18,5
Normal bila IMT antara 18,5 – 25,0 Gemuk
Kelebihan Berat Badan Tingkat Ringan bila IMT
antara > 25,0 – 27,0
Pengukuran komposisi tubuh ini ada kaitannya
dengan pengukuran lemak/timbunan lemak dan bagian lain yang tidak ada lemak (otot)
Pengukuran komposisi lemak ini penting untuk
mengetahui apakah individu menderita malnutrisi / tidak
Pengukuran ini banyak dilakukan di Rumah
Sakit untuk mengetahui pasien menderita malnutrisi akut atau malnutrisi kronis
Selain itu juga untuk memonitor perubahan
fsik akibat terapi nutrisi pada waktu yang lama
Sedangkan di masyarakat untuk mengetahui
1k Pengukuran Skinfold Thickness
Triceps skinfold
Biceps skinfold
Subscapular skinfold
Suprailiaca skinfold
Midaxillary skinfold
1k Hitung umur dalam tahun dan berat badan dalam kg
2k Ukur skinfold thickness (tebal lemak dibawah kulit)
dalam mm pada tempat biceps, triceps, subscapular
dan suprailiac
3k Jumlahkan tebal lemak dari keempat skinfold
thickness
4k Ukur nilai logaritma dari keempat penjumlahan
skinfold
Menghitung body density (D dalam g / cc) Untuk laki-laki :
17-19 D=1k1620 -0k0630 x (logΣ)
20-29D=1k1631-0k0632 x (logΣ)
30-39D=1k1422-0k0544 x (logΣ)
40-49D=1k1620-0k0700 x (logΣ)
50+ D=1k1715-0k0779 x (logΣ)
Untuk perempuan :
17-19 D=1k1549 -0k0678 x (logΣ)
20-29D=1k1599-0k0717 x (logΣ)
30-39D=1k1423-0k0632 x (logΣ)
40-49D=1k1333-0k0612 x (logΣ)
Fat mass (kg) = Berat Badan (kg) x 4,95/D – 4,5
Fat Free Mass (kg) = Berat Badan (kg) – fat