• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYAKIT PRIMER gunawan jurnal DUNIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENYAKIT PRIMER gunawan jurnal DUNIA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

“PENYAKIT PRIMER DUNIA”

I. PENDAHULUAN

Isu global merupakan persoalan lintas budaya dan bangsa yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat dunia. Isu ini tidak hanya dihadapi oleh satu negara saja, melainkan dihadapi oleh berbagai negara di belahan dunia. Salah satu isu global yang menyangkut tentang kemanusian adalah isu tentang penyakit-penyakit yang sedang mewabah di beberapa negara.

Penyakit yang mewabah sekarang ini makin banyak dan beragam dan cepat sekali menyebar menembus batas-batas wilayah dan negara. Penyakit yang sebelumnya hanya melanda sebuah negara atau suatu kawasan dengan cepat menyebar ke negara dan kawasan lain di bumi. Tepat kiranya jika sekarang ini terdapat istilah globalisasi penyakit.

Selain wabah membahayakan kesehatan masyarakat karena dapat mengakibatkan sakit, cacat, dan kematian. Wabah juga akan mengakibatkan hambatan dalam pelaksanaan nasional. Penyakit dapat menurunkan tingkat produktivitas manusia dalam bekerja yang bisa berpengaruh teradap pendapatan mereka.

II. PEMBAHASAN

1. DEFINISI PENYAKIT PRIMER DI DUNIA A. DEFINISI PENYAKIT

Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang menyebabkan ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang dipengaruhinya. Untuk menyembuhkan penyakit, orang-orang biasa berkonsultasi dengan seorang dokter.

Beberapa Pengertian Penyakit :

1.DR. Beate Jacob

(2)

2.Thomas Timmreck

Menurut Thomas Timmreck, penyakit dapat diartikan sebagai sebuah keadaan dimana terdapat gangguan terhadap bentuk ataupun fungsi salah satu bagian tubuh yang menyebabkan tubuh menjadi tidak dapat bekerja dengan normal.

3.Elizabeth J. Crown

Menurut Elizabeth J. Crown, penyakit merupakan perihal hadirnya sekumpulan respons tubuh yang tidak normal terhadap agen, yang mana manusia memiliki toleransi yang sangat terbatas atau bahkan tidak memiliki toleransi sama sekali.

4.Kathleen Meehan Arias

Menurut Kthleen Meehan Arias, pengertian penyakit adalah suatu kesakitan yang biasanya mempunyai setidaknya dua sifat dari beberapa kriteria berikut ini : perubahan anatomi yang konsisten, telah diketahuinya agen atiologik, atau telah teridentifikasinya beberapa tanda ataupun gejala tertentu.

5.George Pickett & John J. Hanlon

Menurut George Pickett & John J. Hanlon, penyakit merupakan sebuah fungsi dari kekuatan agen penyebabnya dan sistem kekebalan tubuh manusia.

6. Munadjad Iskandar

Menurut Munajid Iskandar, penyakit merupakan sebuah proses alami yang normal terjadi dalam tubuh manusia yang harus dihadapi dan tidak perlu dimusuhi.

7. Azizan Haji Baharuddin

(3)

8. DR. Eko Dudiarto

Menurut Dr. Eko Dudiarto, penyakit merupakan jegalan mekanisme adaptasi suatu organisme untuk beraksi secara tepat terhadap setiap tekanan ataupun rangsangan yang menimbulkan gangguan pada fungsi ataupun struktur organ dan sistem di dalam tubuh.

9. Wahyudin Rajab, M. Epid

Menurut Wahyudin Rajab, M. Epid, penyakit merupakan sebuah keadaan yang bersifat objektif dan rasa sakit merupakan dampaknya yang bersifat subjektif.

B. KLASIFIKASI PENYAKIT 1. Penyakit Menular

Penyakit yang disebabkan oleh kuman yang menyerang tubuh manusia. Kuman dapat berupa virus, bakteri, ameba, atau jamur. Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan atau berpindah dari orang yang sakit ke orang yang sehat atau belum terkena penyakit menular tersebut. Penularan penyakit tersebut dapat terjadi baik melalui perantara maupun secara langsung.

2. Penyakit Tidak Menular

(4)

3. Penyakit kronis

Penyakit yang berlangsung sangat lama. Beberapa penyakit kronis yang sering menyebabkan kematian kepada si penderitanya. Penyakit kronis adalah penyakit yang terjadi secara menahun atau status riwayat penyakit yang telah berlangsung lama pengobatan yang dilakukan pun membutuhkan waktu yang panjang. Ada berminggu minggu berbulan bulan bahkan ada yang diderita seumur hidup dan Sebagian penyakit kronis mempunyai peluang untuk menjadi akut.

Menurut KBBI, KRONIS artinya adalah berlangsung dalam waktu lama/terus menerus. Secara medis dapat diartikan adalah kondisi (penyakit) yang berlangsung dalam waktu lama dan secara terus menerus.

4. Penyakit Akut

Penyakit akut merupakan jenis-jenis penyakit yang terjadi secara mendadak atau secara tiba-tiba dan terkadang membutuhkan pertolongan segera seperti pendarahan akut Atau penyakit lain nya. Tetapi sebagian penyakit akut ini juga ada yang tidak memerlukan penangan secara darurat dan dan frekuensi resikonya pun lemah.

Menurut KBBI, AKUT artinya adalah sesuatu yang timbul secara mendadak dan cepat memburuk. Secara medis artinya adalah penyakit yang timbul secara mendadak dengan kondisi yang cepat memburuk. Jadi tidak hanya mendadak, namun juga kondisinya memburuk dengan cepat.

C. DEFINISI PENYAKIT PRIMER

Penyakit primer merupakan penyakit yang menyita banyak perhatian dunia. Hal ini disebabkan karena korban jiwa yang direnggut cukup banyak dan diluar batas normal. Tidak hanya satu wilayah kecil, namun mencakup wilayah yang cukup besar, hingga antar negara.

(5)

Ada beberapa jenis penyakit yang ada di dunia. Berikut jenis penyakit dilihat dari luas penyebaran infeksi penyakit :

1. Endemik

1. Definisi

Endemik adalah suatu keadaan dimana penyakit secara menetap berada dalam masyarakat pada suatu tempat / populasi tertentu. Endemik ialah mewabahnya penyakit dalam komunitas / daerah tertentu dalam jumlah yang melebihi batas jumlah normal atau yang biasa. Sedangkan pandemik ialah endemik yang terjadi dalam daerah yang sangat luas dan mencakup populasi yang banyak di berbagai daerah / negara di dunia.

Suatu infeksi dikatakan sebagai endemik pada suatu populasi jika infeksi tersebut berlangsung di dalam populasi tersebut tanpa adanya pengaruh dari luar.

Suatu infeksi penyakit dikatakan sebagai endemik bila setiap orang yang terinfeksi penyakit tersebut menularkannya kepada tepat satu orang lain (secara rata-rata). Bila infeksi tersebut tidak lenyap dan jumlah orang yang terinfeksi tidak bertambah secara eksponsial, suatu infeksi tersebut dikatakan berada dalam keadaan tunak endemik (endemic steady state). Suatu infeksi yang dimulai sebagai suatu endemik pada akhirnya akan lenyap atau mencapai tunak endemik, bergantung pada sejumlah faktor termasuk virotensi dan cara penulisan penyakit bersangkutan.

Dalam bahasa percakapan, penyakit endemik sering diartikan sebagai suatu penyakit yang ditemukan pada daerah tertentu.

2. Dampak Endemik

(6)

2. Pandemi

1. Definisi

Pandemi merupakan epidemik yang terjadi dalam daerah yang sangat luas dan mencakup populasi yang banyak di berbagai daerah / negara di dunia. Pandemi atau epidemi global atau wabah global adalah kondisi dimana terjangkitnya penyakit menular pada banyak orang dalam daerah geografi yang luas. Berasal dari bahasa Yunani “pan” yang artinya semua dan “demos” yang artinya rakyat.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), suatu pandemi dikatakan terjadi bila ketiga syarat berikut telah terpenuhi :

• Timbulnya penyakit bersangkutan merupakan suatu hal baru pada populasi bersangkutan.

• Agen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit serius. • Agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan berkelanjutan pada manusia.

Pandemi adalah epidemi penyakit menular yang menyebar melalui populasi manusia di kawasan yang luas, misalnya benua, atau bahkan di seluruh dunia. Sebuah penyakit endemik luas yang stabil dalam hal yang membuat berapa banyak orang yang sakit dari itu tidak pandemi.

2. Dampak Pandemi

Pandemi ialah epidemik yang terjadi dalam daerah yang sangat luas dan mencakup populasi yang banyak di berbagai daerah / negara di dunia. Dampak dari infeksi penyakit pandemi yaitu masyarakat yang terkena meluas hinggake berbagai daerah atau dunia.

3. Epidemi

(7)

Wabah atau epidemi adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut penyakit yang menyebar tersebut. Epidemi adalah keadaan dimana didapat frekuensi penyakit melebihi frekuensi biasa, atau dalam waktu yang singkat terdapat penyakit yang berlebih.

Epidemi dipelajari dalam epidemiologi. Dalam epidemiologi, epidemi berasal dari bahasa Yunani yaitu “epi” berarti pada dan “demos” berarti rakyat. Dengan kata lain, epidemi adalah wabah yang terjadi secara lebih cepat daripada yang diduga. Jumlah kasus baru penyakit di dalam suatu populasi dalam periode waktu tertentu disebut incide rate (laju timbulnya penyakit).

Dalam peraturan yang berlaku di Indonesia , pengertian wabah dapat dikatakan sama dengan epidemi, yaitu “kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.

2. Dampak Epidemi

Epidemi adalah keadaan dimana didapat frekuensi penyakit melebihi frekuensi biasa, atau dalam waktu yang singkat terdapat penyakit yang berlebih. Dampak dari epidemi sendiri yaitu wabah ini datang secara tidak diduga serta menular dengan cepat di masyarakat.

4. Sporadik

1. Definisi

(8)

2. Dampak Sporadik

Sporadik yang dimana merupakan penyakit yang ada di suatu wilayah yang frekuensinya berubah ubah sesuai waktu mempunyai dampak yang lumayan buruk karena sewaktu waktu dapat berubah menjadi epidemik.

3.JENIS-JENIS PENYAKIT PRIMER DI DUNIA DAN PENYEBARANNYA 1. Endemi

Setelah mengetahui jenis penyakit primer dan dampaknya, berikut merupakan contoh penyakit endemi.

a. Malaria

Penyakit Malaria bukan hanya persoalan kesehatan secara nasional, namun masalah ini juga terjadi di beberapa negara besar lainnya baik pada benua Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah dan benua Afrika. Penyakit Malaria salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah masyarakat di dunia. Setiap tahun, lebih 500 juta manusia terinfeksi malaria dan lebih dari 1 juta diantaranya meninggal dunia,” katanya. Kasus terbanyak yang ditemukan terdapat di benua Afrika, namun juga melanda Asia, Amerika Latin, Timur Tengah dan beberapa di benua Eropa.

Resiko penyakit malaria, kata dia, dapat mempengaruhi tingginya kematian bayi, anak balita, wanita hamil dan dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia.

b. HIV/AIDS

(9)

tergantung daya tahan tubuh. Setelah kondisi membaik orang yang terinfeksi HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan secara perlahan kekebalan tubuhnya akan menurun karena serangan demam yang berulang.

Sejak pertama kali ditemukan pada 1987, angka kasus HIV/AIDS diIndonesia yang dilaporkan hampir mencapai angka 100 ribu. Lebih dari itu, risiko penyebarannya berpotensi mengalami peningkatan, sebagaimana data yang disampaikan oleh Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, bahwa tercatat setidaknya 5.000 kasus baru HIV, dan 1.300 kasus AIDS yang terjadi sepanjang Juli hingga September pada 2012 yang lalu.

Dari angka tersebut, untuk kasus HIV saja, hampir setengahnya didominasi oleh kalangan dewasa berumur 25-40 tahun (sekira 75 persen). Hampir sama buruknya untuk kasus AIDS, dengan jumlah penderitanya yang lebih banyak berumur kisaran 20-40 tahun (sebanyak 69 persen).

HIV AIDS dapat ditularkan melalui hubungan seks bebas, transfusi darah, penggunaan jarum secara bergantian, dan penularan dari ibu pada calon janinnya.

c. Chikungunya

Chikungunya merupakan jenis demam yang disebabkan oleh alphavirus yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti (nyamuk yang juga dapat menularkan penyakit demam berdarah dengue). Penyakit chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus chikungunya.

(10)

Dari sejarah diduga KLB Chikungunya pernah terjadi pada tahun 1779 di Bataviadan Kairo; 1823 di Zanzibar; 1824 di India; 1870 di Zanzibar; 1871 di India; 1901 di Hongkong, Burma, dan Madras; 1923 di Calcuta. Pada tahun 1928 di Cuba pertama kali digunakan istilah “dengue”, ini dapat diartikan bahwa infeksi Chikungunya sangat mirip dengan Dengue. Istilah “Chikungunya” berasal dari bahasa suku Swahili yang berarti “Orang yang jalannya membungkuk dan menekuk lututnya”,suku ini bermukim di dataran tinggi Makonde Provinsi Newala, Tanzania (yang sebelumnya bernama Tanganyika). Istilah Chikungunya juga digunakan untuk menamai virus yang pertama kali diisolasi dari serum darah penderita penyakit tersebut pada tahun 1953 saat terjadi KLB di negara tersebut.

Pada demam Chikungunya adanya gejala khas dan dominan yaitu nyeri sendi. Dari tahun 1952 sampai kini virus telah tersebar luas di daerah Afrika dan menyebar ke Amerika dan Asia. Virus Chikungunya menjadi endemis di wilayah Asia Tenggara sejak tahun 1954. Pada akhir tahun 1950 dan 1960 virus berkembang di Thailand, Kamboja, Vietnam, Manila dan Burma. Tahun 1965 terjadi KLB di Srilanka. Di negara berkembang seperti Indonesia, angka kematian penyakit menular cukup tinggi dan prevalensinya meningkat karena banyak dipengaruhi faktor lingkungan dan perilaku hidup masyarakat. Terlebih lagi dalam kondisi sosial ekonomi yang memburuk, tentunya kejadian kasus penyakit menular memerlukan penanganan yang lebih serius, profesional, dan bermutu. Indonesia juga menghadapi beban ganda dalam pembangunan kesehatan atau yang dikenal dengan double burden.

d. Flu Burung

(11)

peternakan unggas, penjual dan penjamah unggas, serta pemilik unggas peliharaan rumahan.

Awal wabah pada peternakan di dunia yang telah dikonfirmasi sejak Desember 2003 wabah flu burung juga melanda benua Afrika. Pada 8 Februari 2006, OIE mengumumkan Nigeria sebagai sebagai negara pertama yang memiliki kasus positif flu burung di benua itu. Dua pekan kemudian, virus H5N1 ditemukan di sebuah desa kecil di Niger, sekitar 72 km dari perbatasannya dengan Nigeria. Virus ini juga menyebar ke Mesir dan Kamerun.

Pada 21 Juli 2005, tiga kasus fatal terjadi di Tangerang, Indonesia, yang disebabkan oleh flu burung subtipe H5N1. Berbeda dengan kasus lainnya di Asia Tenggara (Thailand, Kamboja, dan Vietnam), kasus ini dianggap unik karena korban tidak banyak berhubungan dengan unggas.

Hingga 6 Juni 2007, WHO telah mencatat sebanyak 310 kasus dengan 189 kematian pada manusia yang disebabkan virus ini dengan rincian sebagai berikut: Indonesia 99 kasus dengan 79 kematian, Vietnam 93 kasus dengan 42 kematian, Mesir 34 kasus dengan 14 kematian, Thailand 25 kasus dengan 17 kematian, Cina 25 kasus dengan 16 kematian, Turki 12 kasus dengan 4 kematian, Azerbaijan 8 kasus dengan 5 kematian, Kamboja 7 kasus dengan 7 kematian, Irak 3 kasus dengan 2 kematian, Laos 2 kasus dengan 2 kematian, Nigeria 1 kasus dengan 1 kematian, Djibouti 1 kasus tanpa kematian. Keterangan: jumlah kasus yang dilaporkan WHO adalah jumlah kasus yang telah diverifikasi dengan hasil laboratorium.

2. Pandemi

Berikut ini adalah beberapa contoh wabah besar yang pernah tercatat dalam sejarah:

a. Kolera

(12)

1820. Penyebarannya sampai ke Republik Rakyat China dan Laut Kaspia sebelum akhirnya berkurang.

Pandemi kedua (1829–1851) mencapai Eropa, London pada tahun 1832, Ontario Kanada dan New York pada tahun yang sama, dan pesisir Pasifik Amerika Utara pada tahun 1834.

Pandemi ketiga (1852–1860) terutama menyerang Rusia, memakan korban lebih dari sejuta jiwa.

Pandemi keempat (1863–1875) menyebar terutama di Eropa dan Afrika.

Pandemi keenam (1899–1923) sedikit memengaruhi Eropa karena kemajuan kesehatan masyarakat, namun Rusia kembali terserang secara parah.

Pandemi ketujuh dimulai di Indonesia pada tahun 1961, disebut “kolera El Tor” (atau “Eltor”) sesuai dengan nama galur bakteri penyebabnya, dan mencapai Bangladesh pada tahun 1963, India pada tahun 1964, dan Uni Soviet pada tahun 1966.

b. Influenza

“Flu Asiatik”, 1889–1890. Dilaporkan pertama kali pada bulan Mei 1889 di Bukhara, Rusia. Pada bulan Oktober, wabah tersebut merebak sampai Tomsk dan daerah Kaukasus. Wabah ini dengan cepat menyebar ke barat dan menyerang Amerika Utara pada bulan Desember 1889, Amerika Selatan pada Februari–April 1890, India pada Februari–Maret 1890, dan Australia pada Maret–April 1890. Wabah ini diduga disebabkan oleh virus flu tipe H2N8 dan mempunyai laju serangan dan laju mortalitas yang sangat tinggi.

(13)

diperkirakan bahwa jumlah total korban jiwa di seluruh dunia sebanyak dua kali angka tersebut. Diperkirakan 17 juta jiwa tewas di India, 500.000 di Amerika Serikat dan 200.000 di Inggris. Virus penyebab wabah tersebut baru-baru ini diselidiki di Centers for Disease Control and Prevention, AS, dengan meneliti jenazah yang terawetkan di lapisan es (permafrost) Alaska. Virus tersebut diidentifikasikan sebagai tipe H1N1.

Flu Asia, 1957–1958. Wabah ini pertama kali diidentifikasi di Tiongkok pada awal Februari 1957, kemudian menyebar ke seluruh dunia pada tahun yang sama. Wabah tersebut merupakan flu burung yang disebabkan oleh virus flu tipe H2N2 dan memakan korban sebanyak satu sampai empat juta orang.

c. Cacar (10.000 SM – 1979)

Cacar sudah menjadi pandemik sejak tahun 10.000 sebelum Masehi dan telah menelan lebih dari 300 juta korban jiwa. Beberapa ahli percaya bahwa sebagian besar penduduk Bumi pernah habis lenyap oleh karena penyakit yang satu ini.

Gejala: demam, sakit kepala, cepat lelah, batuk, diare, dan timbul bercak-bercak pada kulit.

d. Campak (Abad ke-7 SM – 1963)

Seperti halnya cacar, wabah campak juga sudah terjadi sebelum Masehi. Campak sendiri menempati peringkat kedua dalam wabah paling mematikan sepanjang sejarah karena telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa hingga 200 juta orang.

Gejala: demam, muncul ruam, batuk, sakit tenggorokan, dan mata menjadi merah.

(14)

Epidemi adalah keadaan dimana didapat frekuensi penyakit melebihi frekuensi biasa, atau dalam waktu yang singkat terdapat penyakit yang berlebih.

Berikut Contoh epidemik:

a. Penyakit jantung dan kanker

Penyakit jantung dan kanker di Indonesia terdapat dalam frekuensi yang lebih besar daripada 30 tahun yang lalu. Dalam waktu 30 tahun telah terjadi banyak hal, misalnya ahli diagnosis semakin banyak dan canggih, kebiasaan untuk berobat ke dokter semakin baik, sehingga pencatatan penyakit lebih sempurna, juga status sosial ekonomi masyarakat sudah banyak berubah. Maka data 30 tahun yang lalu tidak komparabel dengan tahun sekarang, atau tidak dapat dibandingkan. Maka, perbandingan sebaiknya dilakukan terhadap data tiga-lima tahun terakhir saja, kecuali perubahan dalam kurun waktu tadi yang sangat besar.

Konsep epidemi sebagai prevalensi yang berlebih harus pula dibatasi oleh waktu. Secara popular dapat dikatakan bahwa wabah itu ada, apabila didapat prevalensi penyakit yang ‘banyak’ dalam waktu yang ‘singkat’. Istilah ‘banyak’ lebih akurat dinyatakan sebagai lebih banyak dari normal. Istilah ‘singkat’ dalam definisi wabah tersebut sangat relatif mengingat banyak penyakit kronis, dan tidak tampak kapan dimulainya, sehingga dapat saja ditemukan wabah yang tidak akut tetapi kronis. (Soemirat, 2010).

4. Sporadik

Setelah mengetahui jenis penyakit primer dan dampaknya, berikut merupakan contoh penyakit sporadik.

a. Penyakit Poliomielitis

(15)

poliovirus (PV) yang masuk ke tubuh melalui mulut dan mengifeksi saluran usus. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan (paralisis).

(16)

4. PENELITIAN TERDAHULU

1. Pandemi

 Paruh pertama abad ke-19 paling tidak terdapat tiga epidemic penyakit ganas yang menimbulkan angka kematian penduduk Jawa di atas normal. Epidemic penyakit tersebut adalah cacar, kolera dan demam tipus. Sementara itu fokus laporan Kolonial Verslag setelah tahun 1855 dititikberatkan kepada beberapa epidemic penyakit yang disebutnya sebagai the great killer in nineteenth century Java penaykit tersebut adalah disentri, kolera, demam dan cacar.

 Dalam sebuah jurnal penelitian yg berjudul “WABAH KOLERA DI JAWA TIMUR TAHUN 1918-1927” oleh Wisnu dikatakan bahwa Masa kolonial Belanda sudah banyak terjadi berbagai macam penyakit di wilayah Hindia-Belanda, salah satunya adalah penyakit Kolera. Penyakit kolera banyak ditemukan ditemukan di wilayah Jawa Timur seperti halnya di Surabaya dan Madura. Jawa Timur merupakan wilayah yang memiliki penderita kolera terbanyak sepanjang tahun 1918-1923. Hal ini tentunya ada faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya wabah Kolera di Jawa Timur tahun 1918-1923.

Epidemi atau wabah penyakit merupakan salah satu faktor penyebab terbesar kematian penduduk. Wabah dapat menyerang tanpa pandang bulu, dapat menimpa anak-anak, orang tua, wanita, pria dan dari kalangan sosial manapun. Penyebab terjangkitnya wabah yang menimbulkan kematian bisa disebabkan faktor alam, manusia, maupun keganasan penyakit yang menyerang. Faktor alam dapat berupa gunung meletus, banjir, dan kekeringan. Faktor manusia misalnya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari seperti masalah pembuangan limbah rumah tangga dan cara memperdayakan sumber daya alam.

(17)

sedang berkembang dengan pertumbuhan penduduk besar, hal ini juga menimpa penduduk di pulau Jawa pada masa kolonial khususnya di daerah pedesaan.

Kolera merupakan suatu sindrom epidemiologik klinis yang disebabkan oleh Vibrio cholerae. Dalam bentuknya yang berat, penyakit ini ditandai oleh diare yang hebat dengan tinja menyerupai air cucian beras (rice water), yang dengan cepat dapat menimbulkan dehidrasi. Ada dua perangai epidemiologik (pola kesehatan dan penyakit serta faktor yang terkait di tingakat populasi) yang khas dari kolera, yaitu (1) kecenderungannya untuk menimbulkan wabah secara eksplosif atau cepat, dan (2) kemampuannya untuk menjadi pandemik yakni terjangkitnya penyakit menular pada banyak orang dalam daerah geografi yang luas yang secara progresif mengenai banyak tempat di dunia.

Angka kematian di Jawa pada tahun 1880 menunjukkan jumlah 525.101 jiwa dan tahun 1916 angka kematian mencapai 586.757 jiwa dan penduduk Jawa tahun 1880 berjumlah 18.736.757 jiwa.3 Data kematian tidak seluruhnya menyebutkan secara jelas penyebab kematian, tetapi salah satu penyebabnya adalah seringnya muncul wabah penyakit di Jawa. Penyakit-penyakit yang banyak menyerang penduduk adalah: pes, thypus, desentri, kolera, malaria, cacar, sipilis atau raja singa, berbagai jenis penyakit kulit dan penyakit cacing tambang.

2. Endemi

(18)

besar Timur Tengah, sebagian besar Karibia, sebagian Amerika Selatan. Australia dan Cina.

Laporan WHO tahun 2005 menyebutkan, di seluruh dunia jumlah kasus baru malaria berkisar 300-500 juta orang dengan kematian 2,7 juta orang/tahun, sebagian besar anak-anak di bawah lima tahun yang merupakan kelompok paling rentan terhadap penyakit dan kematian akibat malaria; dengan jumlah negara endemis malaria pada tahuin 2004 sebanyak 107 negara.

Di Indonesia yang merupakan negara tropis, malaria tetap menjadi salah satu penyakit menular utama khususnya di beberapa wilayah yang dinyatakan masih endemis terutama di luar Pulau Jawa. Hal ini disebabkan karena malaria masih merupakan penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian pada kelompok berrisiko tinggi yaitu bayi, balita, dan ibu hamil dan secara langsung dapat menurunkan produktivitas kerja. Pada tahun 2006 terdapat sekitar 2 juta kasus malaria klinis, sedangkan tahun 2007 menjadi 1,75 juta kasus. Jumlah penderita positif malaria (hasil pemeriksaan mikroskop positif terdapat kuman malaria) tahun 2006 sekitar 350 ribu kasus, dan pada tahun 2007 sekitar 311 ribu kasus. Penyakit Malaria di Indonesia semakin tinggu sejak tahun 2006 silam dengan jumlah kasus yang ditemukan sekitar 2 juta kasus malaria klinis, kemudian menurun pada tahun 2007 yang hanya menjadi 1,75 kasus.

(19)

genetik.8 Keadaan ini akan mengakibatkan penderita carrier (pembawa penyakit) atau penderita malaria tanpa gejala klinis (asymptomatic), setiap saat bisa menularkan parasit kepada orang lain, sehingga kasus baru bahkan kejadian luar biasa (KLB) malaria bisa terjadi pada waktu yang tidak terduga.7 Selain penularan secara alamiah, malaria juga bisa ditularkan melalui transfusi darah atau trans plasenta dari ibu hamil ke bayi yang dikandungny.

Kejadian luar biasa (KLB) ditandai dengan peningkatan kasus yang disebabkan adanya peningkatan populasi vektor sehingga transmisi malaria meningkat dam jumlah kesakitan malaria juga meningkat. Sebelum peningkatan populasi vektor, selalu didahului perubahan lingkungan yang berkaitan dengan tempat perindukan potensial seperti luas perairan, flora serta karakteristik lingkungan yang mengakibatkan meningkatnya kepadatan larva. Untuk mencegah KLB malaria, maka peningkatan vektor perlu diketahui melalui pengamatan yang terus menerus (surveilans).

Ketika parasit dalam bentuk sporozoit masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles spp, kurang lebih dalam waktu 30 menit akan sampai ke dalam sel hati. Selanjutnya akan melakukan siklus dalam sel hati dengan berubah dari sporozoit menjadi schizon hati muda, kemudian tua dan matang. Selanjutnya schizon hati yang matang akan melepaskan merozoit untuk masuk ke dalam sistem sirkulasi.

(20)

daerah dengan daerah lainnya.7 Pengalaman tenaga medis yang melakukan diagnose sangat menentukan tepat atau tidaknya diagnose, sehingga diagnose klinis tidak bisa dijadikan acuan utama dalam pengobatan malaria sebab tingkat kesalahannya cukup tinggi.

Pemeriksaan parasit malaria berdasarkan mikroskopis, pada umumnya dilakukan pada penderita dengan gejala klinis umum malaria yaitu panas dan demam berkala. Dilakukan pada specimen darah yang diambil dari darah tepi, biasanya dari ujung jari tangan atau jempol kaki. Spesimen darah dibuat preparat pada slide glass dan dibuat bentuk lingkaran dengan diameter 1 cm, setelah kering selanjutnya diwarnai dengan Giemsa dengan pewarnaan cepat atau lambat. Setelah dicuci dengan air yang mengalir, selanjutnya diperiksa di bawah mikroskop dengan pembesaran 10 x 100 kali. Dianjurkan untuk membuat sediaan darah tipis untuk melihat morfologi parasit dalam menentukan spesiesnya dan tebal untuk menentukan kepadatannya. Pemeriksaan dilakukan paling sedikit 200 sampai 300 lapangan pandang dengan minyak emersi atau anisol sebelum menyimpulkan negative, serta dilakukan pemeriksaan ulang 36 jam kemudian.

 Seperti dalam jurnal penelitian oleh Pratiwi pada tahun 2012 yang berjudul

”GANGGUAN IMUNODEFISIENSI PRIMER (PID)”, disebutkan bahwa Gangguan immunodefisiensi primer (PID) merujuk beragam gangguan yang ditandai dengan berkurangnya atau tidak adanya salah satu atau lebih komponen dari sistem kekebalan tubuh. Gangguan tersebut dapat bersifat kronis dan biasanya merupakan gangguan yang cukup penting. IPD menyebabkan pasien tidak dapat merespon secara kuat infeksi yang ada sehingga respon terhadap gangguan infeksi tidak kuat.

(21)

yang merawat, teman kerjalsekolah dan orang-orang yang berdekatan secara fisik dengan kasus terkonfirmasi virus H5N 1. Adanya tanda-tanda yang mengarah pada terjadinya penularan antar manusia secara luas, merupakan tanda bahaya bagi terjadi- nya pandemi flu burung pada manusia di dunia. Selain itu, perlu dilakukan berbagai penelitian yang mencakup penelitian epi- demiologis, klinis, virologis dan biomole- kular, agar perjalanan penyakit alarniah H5N 1 dapat diketahui, sehingga tindakan pencegahan dan pengendalian yang tepat dapat dilakukan.

Dari kasus-kasus yang dilaporkan selama ini, tampak bahwa sumber penular- an H5N1 utama adalah unggas yang sakitl mati, dan infeksi ini ditularkan kepada manusia secara langsung, maupun tidak langsung. Cara langsung yang dimaksud meliputi kontak langsung penderita dengan bulu, kotoran dan ayamlunggas itu sendiri, sedangkan cara tidak langsung adalah me- lalui kotoran binatang tersebut (pupuk). Sebagian kasus menyatakan adanya kontak langsung ataupun tidak langsung dengan unggas yang hidup. Sedangkan sebagian kecil (19%) tidak dapat diterangkan sum- ber infeksinya. Di antara mereka, kemung- kinan adanya penularan dari manusia ke manusia masih perlu diwaspadai. Data memperlihatkan bahwa kalaupun ada penularan seperti ini, yang terjadi masih terbatas pada keluarga yang sedarah, yang mempunyai kontak lama dan erat dengan penderita.

Hingga saat ini. terapi Flu Burung yang dianjurkan WHO adalah derivat amantadin (amantadin, rimantadin) atau inhibitor neuraminidase (oseltamivir, zana- mivir). Di Indonesia, yang ada hanya oseltarnivir dengan nama Tamiflu. Namun Tamiflu dianggap hanya bermanfaat bila diberikan ada 48 jam pertama sejak onset P penyakit.

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan yang dilakukan oleh praktikan tidak lepas dari pengawasan guru pamong dan dosen pembimbing. Praktikan melakukan bimbingan kepada guru pamong sebelum

Karena ingo (隠語) bertujuan untuk menjaga rahasia yang ada di dalam suatu kelompok, ada beberapa metode yang biasa digunakan dalam pembentukan kosa kata yang termasuk ke

Adapun menurut Majid, Rantelangi, dan Iskandar (2015) dalam penelitian nya mengatakan bahwa “Ketika wajib pajak orang pribadi merasa tarif yang dikenakan telah diterapkan

Pembagian zoning permukiman pada jaman awal Kesultanan Palembang Darussalam yang mengatur bahwa warga pendatang ditempatkan pada dipinggiran Sungai Musi dengan rumah rakit

Pelatihan pengenalan represen- tasi emosi diri sendiri melalui self monitoring dilakukan agar peserta didik menyadari ekspresi emosinya mulai memonitor ekspresi emosi agar

Bahwa faktor halal memiliki frekuensi 59 dengan persentase (65,56%), berarti saat lipstik wardah telah mendapat sertifikat halal oleh MUI, maka akan semakin

peraturan yanglebih tinggi mengesampingkan peraturan yang lebih rendah, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28B ayat (2) bahwa Anak memiliki hak untuk kelangsungan hidup,

Estimasi dalam arti luas pada hake- Estimasi dalam arti luas pada hake- katnya adalah upaya untuk menilai katnya adalah upaya untuk menilai atau memperkirakan suatu nilai..