• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PANDUAN PROGRAM SARJANA (S1) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BUKU PANDUAN PROGRAM SARJANA (S1) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BUKU PANDUAN

PROGRAM SARJANA (S1)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Tahun Akademik Periode 2012 - 2016

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM, BANDA ACEH

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH Subhanahu wa Ta’ala, Buku Panduan Program Sarjana (S1) Tahun 2012-2016 untuk masing-masing jurusan dalam lingkungan Fakultas Teknik Unsyiah telah dapat diterbitkan. Isi dari Buku Panduan Program Sarjana Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala adalah pendahuluan, pengertian dasar sistem kredit semester, nilai kredit semester dan beban studi, perkuliahan, evaluasi keberhasilan dan batas waktu studi, bimbingan akademik dan asistensi, administrasi akademik, sekilas tentang Jurusan, dan kurikulum Jurusan. Revisi kurikulum disesuaikan dengan dinamika kebutuhan dan tuntutan masyarakat serta perkembangan ilmu dan teknologi. Penyesuaian kurikulum ini juga berkaitan erat dengan kebutuhan masyarakat, kebutuhan industri, kebutuhan kalangan profesi, dan sumber daya yang dimiliki daerah.

Dasar pokok pembuatan kurikulum ini mengacu pada Undang-undang No. 20 Tahun 2003, Peraturan Pemerintah RI No. 60 Tahun 1999, Kepmendikbud No. 0218/U/1995, Kepmendiknas No. 232/U/2000, Keputusan Dirjen Dikti No. 30/Dikti/Kep./2003, dan Keputusan Dirjen Dikti No. 38/Dikti/Kep./2002. Berdasarkan Undang-undang, Peraturan Pemerintah, dan Keputusan Menteri dan Dirjen Dikti tersebut maka Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala menetapkan bahwa jumlah satuan kredit semester (SKS) minimum yang harus ditempuh oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik adalah 144 SKS dan maksimum 160 SKS yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester (dapat ditempuh kurang dari 8 semester) dan selama-lamanya 14 semester setelah pendidikan menengah. Mata kuliah terdiri dari muatan nasional (kurikulum inti) dan muatan lokal (kurikulum institusional) dengan kurikulum inti 40-80% dari jumlah SKS kurikulum program sarjana.

Panitia penyusunan buku panduan ini telah bekerja cukup maksimal, dengan demikian diharapkan buku panduan ini dapat memenuhi kebutuhan pendidikan secara memuaskan. Namun demikian, kekurangan, kesalahan, ketidaklengkapan, dan mungkin sulitnya operasional dapat terjadi pada saat pelaksanaan. Untuk itu, perbaikan, penyempurnaan dan pengembangan secara berkala harus terus dilakukan di masa mendatang. Semoga buku panduan kurikulum ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu akademik di Fakultas Teknik Unsyiah. Buku panduan ini digunakan sebagai panduan utama dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan kepada para mahasiswa diharapkan untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya semua butir ketentuan di dalamnya, berikut suplemennya yang setiap saat akan dituangkan dalam pengumuman-pengumuman. Kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh anggota panitia yang telah bekerja keras dalam menyelesaikan tugasnya. Terima kasih setinggi-tingginya juga kami sampaikan kepada senat fakultas dan Satuan Penjaminan Mutu Fakultas (SJMF) yang telah memberikan masukan bagi penyempurnaan Buku Panduan Program Sarjana (S1) Fakultas Teknik Unsyiah ini. Akhirnya kepada semua pihak yang telah bekerja keras hingga tersusunnya buku panduan ini, diucapkan Jazakumullah khairan katsira.

Darussalam, Agustus 2012 Dekan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala,

Dr. Ir. Marwan

(3)

iii KETENTUAN UMUM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Visi, Misi dan Tujuan ... 3

1.1.1 Visi ... 3

1.1.2 Misi ... 3

1.1.3 Tujuan ... 3

BAB II. SISITEM PENYELENGGARAAN SEMESTER ... 4

2.1. DEFINISI ... 4

3.1.2. Nilai Kredit Semester Untuk Seminar dan Kapita Selekta ... 6

3.1.3. Nilai Kredit Untuk Praktikum, Penelitian, Kerja Lapangan dan Sejenisnya ... 7

3.2. BEBAN STUDI ... 7

3.3. PENGAMBILAN MATA KULIAH LINTAS FAKULTAS/ PROGRAM STUDI ... 7

7.4. MENINGGALKAN KEGIATAN AKADEMIK ... 23

7.5. KECURANGAN AKADEMIK ... 24

7.6. PEMBERHENTIAN MAHASISWA ... 24

7.7. MUTASI MAHASISWA ... 24

(4)

iv

7.7.2. Perpindahan Antar Fakultas dalam Lingkungan

Universitas Syiah Kuala ... 24

7.7.3. Perpindahan Antar Jurusan/Program Studi dalam Lingkungan Fakultas ... 25

7.7.4. Alih Program Diploma - Sarjana ... 26

7.8. YUDISIUM ... 26

7.9. IJAZAH ... 26

7.10. WISUDA ... 27

BAGIAN II PANDUAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA BAB VIII. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO ... 28

8.1. SEKILAS TENTANG JURUSAN TEKNIK ELEKTRO ... 28

8.2. KEADAAN STAF ... 28

8.3. FASILITAS ... 28

BAB IX. KURIKULUM JURUSAN TEKNIK ELEKTRO ... 30

9.1. PENDAHULUAN ... 30

9.2. VISI DAN MISI ... 30

9.3. TUJUAN ... 31

9.4. BIDANG STUDI ... 31

9.5. KETENTUAN PERUBAHAN KURIKULUM ... 32

9.6. DISTRIBUSI MATA KULIAH ... 33

LAMPIRAN Lampiran 1. Struktur Organisasi Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala ... 129

Lampiran 2. Konversi Nilai Angka ke Nilai Huruf ... 130

Lampiran 3. Daftar Nama Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Syiah Kuala ... 131

Lampiran 4 Kartu Rencana Studi (KRS) ... 133

Lampiran 5. Kartu Hasil Studi (KHS) ... 134

Lampiran 6. Perubahan Kartu Rencana Studi (PKRS) ... 135

Lampiran 7. Daftar Kumpulan Nilai (DKN)... 136

(5)

1

BAGIAN SATU

KETENTUAN UMUM FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BAB I

PENDAHULUAN

Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala didirikan pada tahun 1963 dengan satu jurusan yaitu Jurusan Teknik Sipil. Pada tahun 1977 dibuka dua jurusan baru, Jurusan Teknik Mesin dan Teknik Kimia. Kemudian pada tahun 1996 dibuka dua jurusan baru, Jurusan Teknik Arsitektur dan Teknik Elektro. Dengan demikian hingga kini Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala telah memiliki delapan jurusan. Disamping kelima jurusan reguler ini, Fakultas Teknik Unsyiah telah memiliki program ekstensi Jurusan Teknik Sipil, Jurusan Teknik Mesin, dan Jurusan Teknik Kimia, yang dibuka pada tahun 1996. Struktur organisasi Fakultas Teknik dapat dilihat pada Lampiran 1.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala kepada publik, maka setiap jurusannya telah memperoleh peringkat terakreditasi sebagai berikut:

 Jurusan Teknik Kimia memperoleh akreditasi A berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI No. 022/BAN-PT/Ak-XIII/S1/IV/2010.

 Jurusan Teknik Sipil memperoleh akreditasi A berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI No. 016/BAN-PT/Ak-VII/S1/V/2004.

 Jurusan Teknik Mesin memperoleh akreditasi B berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI No. 051/BAN-PT/Ak-XIV/S1/I/2012.

 Jurusan Teknik Elektro memperoleh akreditasi B berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI No. 045/BAN-PT/Ak-X/S1/VII/2011.

 Jurusan Teknik Arsitektur memperoleh akreditasi B berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI No. 014/BAN-PT/Ak-XI/S1/VII/2008.

Proses pembelajaran di Fakultas Teknik berpedoman kepada kurikulum yang berlaku. Hingga saat ini kurikulum tersebut telah mengalami penyesuaian sebanyak sepuluh kali. Penyesuaian kurikulum ini berkaitan dengan kebutuhan masyarakat, lapangan kerja dan pembangunan.

Kurikulum pertama merupakan paket semester yang disusun berdasarkan pengalaman penyelenggaraan pendidikan dan disesuaikan dengan keperluan pengiriman mahasiswa tingkat akhir ke Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Berdasarkan petunjuk penyusunan kurikulum minimum dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, pada tahun 1973 diberlakukan bentuk kurikulum ketiga yang berdasarkan sistem kredit. Namun, pelaksanaan kurikulum ini masih dalam bentuk paket yang bersifat menyeluruh, dengan mengharuskan mahasiswa mengambil seluruh mata kuliah yang diadakan untuk menyelesaikan kesarjanaannya.

Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0214/U/1979, tanggal 8 Juni 1979 dilakukan perubahan pada kurikulum 1973. Secara terinci penyusunanan kurikulum ini didasarkan pada hasil Musyawarah Besar dalam lingkungan Konsorsium Teknologi pada tanggal 4 Februari-5 Maret 1980. Kurikulum ini merupakan generasi keempat yang diberlakukan pada tahun 1981 dan mulai diadakan sejumlah mata kuliah pilihan.

(6)

2

Juli 1995, tentang Kurikulum Yang Berlaku Secara Nasional Program Sarjana Ilmu Teknik. Kurikulum ini mewajibkan jumlah SKS mata kuliah muatan nasional dan muatan lokal yang harus ditempuh oleh seorang mahasiswa hingga mencapai jumlah minimal SKS sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (ST). Pada tahun 2002 kembali dilakukan perubahan kurikulum yang merupakan bentuk kesepuluh yang disusun berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, dan pada tahun 2004 kembali dilakukan perubahan kurikulum yang merupakan bentuk kesebelas untuk menyeleraskan dengan perkembangan dan kondisi serta arah kebijakan pembangunan Nasional. Dalam SK tersebut dikemukakan struktur kurikulum berdasarkan tujuan belajar (1) Learning to know, (2) Learning to do, (3) Learning to live together, dan (4) Learning to be. Berdasarkan tujuan tersebut maka mata kuliah dalam jurusan dibagi atas: (1) Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), (2) Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK), (3) Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), (4) Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB), dan (5) Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB). Sedangkan SK Mendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi mendefinisikan kompetensi sebagai seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Harus diingat bahwa kompetensi bersifat terus berkembang sesuai dengan tuntutan dunia kerja atau dunia profesi maupun dunia ilmu. Sesuai SK Mendiknas No. 045 pasal 2 ayat (2), kelima kelompok mata kuliah yang dikemukakan di dalamnya merupakan elemen-elemen kompetensi.

Pada tahun 2012 ini kembali dilakukan perubahan kurikulum yang disusun dalam sebuah Buku Panduan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Tahun 2012 -2016. Dalam melaksanakan penyempurnaan kurikulum mengacu pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003; Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 tahun 1999; Kepmendikbud No. 0218/U/1995; Kepmendiknas No. 232/U/2000; Keputusan Dirjen Dikti No 30/Dikti/Kep./2003 dan Keputusan Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep./2002; Keputusan DIRJEN DIKTI No. 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Pedoman dan Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat di Perguruan Tinggi, dan ketentuan akademik Fakultas Teknik UNSYIAH dengan menitikberatkan pada kurikulum berbasiskan kompotensi dengan penguatan daya saing ditingkat lokal maupun nasional dengan memperhatikan potensi dan pemanfaatan sumberdaya lokal secara arif dan bijakasana. Sebagai kaidah umum di bidang keteknikan, rumusan kompetensi yang ditetapkan oleh

Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) pada tahun 2000 telah disepakati secara luas.

Dengan merujuk kriteria ABET tentang program outcomes (http://www.abet.org), kurikulum di Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala harus dapat menghasilkan lulusan dengan kompetensi sebagai berikut:

i. Menguasai pengetahuan, teknik, keahlian, dan perangkat modern pada masing-masing disiplin ilmu keteknikan.

ii. Berkemampuan untuk menerapkan pengetahuan terbaru dan menyesuaikan dengan perkembangan matematika, sains, rekayasa, dan teknologi masing-masing disiplin ilmu keteknikan.

iii. Berkemampuan kreatif untuk mendesain sistem, komponen, dan proses yang tepat sesuai dengan tujuan program studi.

iv. Berkemampuan bekerja secara efektif di dalam sebuah tim.

v. Berkemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan persoalan dalam masing-masing disiplin ilmu keteknikan.

vi. Berkemampuan berkomunikasi secara efektif. vii. Memiliki kesadaran untuk belajar seumur hidup.

viii. Berkemampuan memahami tanggung jawab profesi, etika, dan sosial.

(7)

3 1.1 Visi, Misi, dan Tujuan

Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (FT Unsyiah) berdiri pada tanggal 1 September 1963 dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 103 Tahun 1963. Secara geografis, FT Unsyiah terletak di ibukota Propinsi Aceh yang merupakan Fakultas Teknik negeri pertama di Provinsi Aceh. Lulusannya sudah berkiprah di mana-mana baik di dalam maupun di luar negeri seperti Malaysia dan Timur Tengah. Sebagian besar lulusannya telah bekerja di berbagai sektor khususnya bidang industri, pemerintahan, pendidikan, dunia usaha, jasa, perbankan dan lain-lain. FT Unsyiah dalam mengemban mandatnya telah merumuskan visi dan misi, tujuan dan sasaran serta strategi pencapaiannya seperti diuraikan berikut. Seiring dengan upaya pencapaian visi Universitas Syiah Kuala, maka FT Unsyiah mengharapkan visi fakultas akan terwujud pada tahun 2025.

1.1.1. Visi

Fakultas Teknik Unsyiah menjadi lembaga pendidikan dan riset yang terkemuka di Indonesia yang mampu bersaing dalam era global berdasarkan nilai yang islami.

1.1.2. Misi

Meningkatkan mutu pendidikan, membekali mahasiswa agar mampu mengembangkan diri menjadi insan yang berguna, responsif, proaktif dalam memberi pelayanan kepada industri, pelaku bisnis, pemerintah dan masyarakat di tingkat nasional dan internasional.

1.1.3. Tujuan

(1) Memenuhi kebutuhan sarjana teknik pada berbagai lembaga penelitian, industri, jasa konstruksi, jasa konsultasi, jasa perencanaan, instansi pemerintah dan swasta, khususnya di Pemerintah Aceh dan Indonesia pada umumnya.

(2) Melayani kebutuhan pelatihan dan penelitian dari berbagai instansi dan lembaga penelitian.

(8)

4 BAB II

SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

2.1. DEFINISI

2.1.1. Sistem Kredit Semester

Sistem Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan Satuan Kredit Semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program.

2.1.2. Semester

a. Semester Reguler Semester Reguler adalah satuan waktu kegiatan akademik yang terdiri dari 18 (delapan belas) minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya secara efektif termasuk 2 (dua) minggu kegiatan penilaian, berikut kegiatan iringannya. b. Semester Pendek (i) Semester Pendek adalah semester tambahan yang ditawarkan oleh

program studi atas dasar kebijakan akademik fakultas. Semester pendek tidah harus diambil oleh semua mahasiswa. (ii) Kegiatan perkuliahan untuk Semester Pendek adalah kegiatan akademik yang setara dengan kegiatan 1 (satu) semester, yang dilaksanakan selama minimum 8 (delapan) minggu efektif.

2.1.3. Satuan Kredit Semester (SKS)

SKS adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan, atau 2-3 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh 1-2 jam kegiatan terstruktur dan 1-2 jam kegiatan mandiri. Jumlah SKS per semester dan tata cara pelaksanaannya di setiap Fakultas harus mendapatkan pengesahan Senat Fakultas sebelum diterapkan.

2.2. TUJUAN

2.2.1. Tujuan Umum

Tujuan umum penerapan Sistem Kredit Semester di Universitas Syiah Kuala adalah untuk menyajikan program pendidikan yang beraneka ragam dan luwes, sehingga mahasiswa dapat memilih mata kuliah - mata kuliah yang sejalan dengan minat, bakat, dan tuntutan lapangan kerja.

2.2.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penerapan sistem kredit adalah sebagai berikut:

1. Untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

2. Untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar dapat mengambil mata kuliah-mata kuliah yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya.

3. Untuk memberikan kemungkinan agar sistem pendidikan dengan sistem “input” dan “output” jamak dapat dilaksanakan.

4. Untuk mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

5. Untuk memungkinkan agar sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.

6. Untuk memungkinkan pengalihan (transfer) kredit antar program studi, jurusan, atau antar fakultas dalam lingkungan Universitas Syiah Kuala.

(9)

5 2.3. CIRI-CIRI

Ciri-ciri dasar sistem kredit adalah sebagai berikut:

1. Tiap-tiap mata kuliah diberi harga yang dinamakan nilai kredit. 2. Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata kuliah tidak sama.

(10)

6 BAB III

NILAI KREDIT SEMESTER DAN BEBAN STUDI

3.1. NILAI KREDIT

Beban pendidikan, yang menyangkut beban studi mahasiswa dan beban mengajar bagi dosen, memerlukan ukuran. Ukuran ini dinyatakan dalam satuan kredit. Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala menganut sistem semester, sehingga satuan kreditnya disebut satuan kredit semester (SKS). SKS ini menjadi takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester. Satuan kredit semester ini perlu ditentukan untuk setiap kegiatan pendidikan seperti perkuliahan, seminar dan kapita seleksa, praktikum laboratorium, praktikum lapangan, studio perancangan, kerja praktek, kuliah kerja nyata, tugas akhir, dan kegiatan lainnya. Jumlah SKS untuk masing-masing kegiatan pendidikan ditentukan oleh banyaknya jam yang digunakan untuk kegiatan itu.

3.1.1. Nilai Kredit Semester Untuk Perkuliahan

Untuk perkuliahan, nilai satu Satuan Kredit Semester ditentukan berdasarkan atas beban kegiatan yang meliputi keseluruhan dari tiga macam kegiatan per minggu sebagai berikut: 1. Untuk mahasiswa:

 50 menit acara tatap muka dengan tenaga pengajar secara terjadwal, misalnya dalam bentuk kuliah.

 60 menit acara kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan studi yang tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh tenaga pengajar, misal dalam bentuk membuat pekerjaan rumah atau menyelesaikan soal-soal.

 60 menit acara kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri untuk mendalami, mempersiapkan, atau menyelesaikan suatu rujukan (referensi).

2. Untuk tenaga pengajar:

 50 menit acara tatap muka dengan mahasiswa secara terjadwal.

 60 menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur.

 60 menit pengembangan materi kuliah.

3.1.2. Nilai Kredit Semester Untuk Seminar dan Kapita Selekta

Untuk mata kuliah seminar dan kapita selekta, nilai satu SKS sama dengan acara 50 menit tatap muka per minggu.

3.1.3. Nilai Kredit Untuk Praktikum, Penelitian, Kerja Praktek, Kerja Lapangan, Studio Perancangan, Kuliah Kerja Nyata dan Sejenisnya

Nilai kredit semester untuk praktikum, penelitian, kerja lapangan, studio perancangan, dan sejenisnya ditentukan sebagai berikut:

1. Nilai Kredit Semester untuk Praktikum di Laboratorium dan studio perancangan. Untuk praktikum di laboratorium dan studio perancangan, nilai satu kredit semester adalah beban tugas di laboratorium dan studio perancangan sebanyak 2-3 jam perminggu selama satu semester.

2. Nilai Kredit Semester untuk Kerja Praktek.

Untuk Kerja Praktek dan sejenisnya, nilai satu kredit semester adalah beban tugas di lapangan sebanyak 4-5 jam per minggu selama satu semester.

3. Nilai Kredit Semester untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN).

(11)

7

4. Nilai Kredit Semester untuk Penelitian dan Penulisan Tugas Akhir dan Sejenisnya. Untuk tugas Penelitian, penulisan Tugas Akhir, dan sejenisnya, nilai kredit semester adalah beban tugas sebanyak 3-4 jam sehari selama satu bulan, dimana satu bulan dianggap setara dengan 21-22 hari kerja.

3.2. BEBAN STUDI

Beban studi mahasiswa pada semester ganjil dan genap tahun pertama ditetapkan sebesar 19-21 SKS, yang harus diselesaikan dalam bentuk paket. Untuk semester-semester berikutnya, beban studi mahasiswa ditetapkan berdasarkan Indeks Prestasi Semester (IPS) yang diperolehnya. Beban studi mahasiswa minimum program sarjana adalah 144 (seratus empat puluh empat) SKS yang dijadwalkan dalam 8 (delapan) semester dengan masa penyelesaian maksimum 14 (empat belas) semester 7.

3.3 PENGAMBILAN MATA KULIAH LINTAS FAKULTAS/PROGRAM STUDI Mahasiswa dapat mengambil beberapa mata kuliah yang merupakan bagian dari beban studinya pada fakultas/program studi lain sejauh memiliki bobot SKS yang sama. Nilai mata kuliah lintas program studi diakui dalam transkip nilai mahasiswa setelah diekuivalensikan.

3.4 PENGAKUAN KREDIT (CREDIT EARNING)

(12)

8 BAB IV PERKULIAHAN

4.1. PERKULIAHAN

Sistem perkuliahan di Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala diatur seperti berikut ini: 1. Masing-masing kuliah diberikan oleh seorang dosen atau tim dosen dalam bentuk

komunikasi dua arah dan dilakukan secara tatap muka.

2. Mahasiswa diwajibkan mengikuti semua kegiatan tata muka perkuliahan, praktikum, dan kegiatan akademik lainnya sesuai dengan mata kuliah yang terdaftar pada Kartu Rencana Studi (KRS) di setiap semester atas dasar ketentuan-ketentuan yang berlaku. 3. Pemberian kuliah berpedoman pada Garis-garis Besar Pedoman Pengajaran (GBPP)

dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) yang isinya disesuaikan dengan silabus.

4. Perkuliahan hanya dapat diikuti oleh para mahasiswa yang telah memenuhi syarat-syarat sebagai mahasiswa yang ditetapkan berdasarkan peraturan universitas.

5. Kuliah hanya dapat diikuti oleh para mahasiswa vang telah mencantumkan rencana perkuliahan pada Kartu Rencana Studi (KRS). Formulir tersebut disahkan oleh Dosen Pembimbing Akademik dan diserahkan kepada Sub Bagian Pendidikan sebelum perkuliahan dimulai.

6. Jumlah mata kuliah yang boleh diikuti oleh seorang mahasiswa sesuai dengan besar beban SKS yang boleh diambil berdasarkan prestasi akademik yang dicapai pada semester sebelumnya, kecuali pada semester pertama, disesuaikan dengan jumlah SKS pada masing-masing jurusan.

7. Pada mata kuliah yang sama dan terdiri dari beberapa bagian dan ditawarkan pada semester yang berbeda, disyaratkan bahwa mata kuliah yang lebih rendah harus sudah memperoleh minimal D untuk dapat mengikuti mata kuliah yang lebih tinggi. Ketentuan ini sekaligus mempertegas prasyarat yang tertulis pada silabus.

8. Perbaikan nilai E dilakukan dalam waktu sesegera mungkin dengan tenggang waktu tidak lebih dari 2 semester. Bagi mata kuliah yang telah diambil ulang untuk keperluan perbaikan nilai, perhitungan IP dan IPK didasarkan kepada nilai yang terakhir yang dicapai oleh mahasiswa untuk mata kuliah tersebut.

9. Mahasiswa hanya boleh memperbaiki nilai C dan nilai yang diambil untuk perhitungan IPK adalah nilai terakhir yang dicapai oleh mahasiswa untuk mata kuliah tersebut. 10.Semester Pendek berlangsung dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Semester pendek tidak harus diambil oleh semua mahasiswa.

b. Semester pendek hanya boleh diambil oleh mahasiswa yang memperbaiki nilai suatu mata kuliah, tetapi bagi mahasiswa yang memiliki IPK > 3, maka diperbolehkan mengambil mata kuliah yang baru.

c. Kegiatan perkuliahan untuk Semester Pendek adalah kegiatan akademi yang setara dengan kegiatan 1 (satu) semester, yang dilaksanakan selama minimum 8 (delapan) minggu efektif.

d. Kegiatan perkuliahan pada SP adalah kegiatan akademik yang setara dengan kegiatan 1 (satu) semester dalam dua belas kali tatap muka..

e. Mahasiswa diizinkan mengambil maksimal 9 (sembilan) SKS pada setiap SP. Kurikulum dan peraturan akademik pada SP tetap mengacu pada kurikulum dan peraturan akademik yang berlaku saat itu.

4.2. PRAKTIKUM

(13)

9

Kepala Laboratorium, sedangkan dosen pembimbing praktikum disyaratkan minimal memiliki jabatan fungsional Lektor atau berpendidikan S2 atau S3. Dalam pelaksanaannya, materi praktikum ini diatur menurut kebutuhan kurikulum.

4.3. KERJA PRAKTEK

Seorang mahasiswa dapat melakukan Kerja Praktek setelah menyelesaikan minimal 100 SKS mata kuliah dengan IPK > 2,00. Lama KP adalah minimal satu bulan dan maksimal dua bulan tergantung permintaan tempat mahasiswa melakukan KP yang diikuti dengan penulisan Laporan KP yang harus diselesaikan pada semester yang sama atau paling lambat enam bulan setelah mahasiswa melakukan KP. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini, seorang mahasiswa dibimbing dan dibahas oleh seorang dosen dengan kualifikasi sebagai berikut:

a. Berpendidikan S2 atau S3, atau

b. Berpendidikan S1 dengan jabatan Lektor, atau

c. Berpendidikan S1 dengan jabatan Asisten Ahli minimal selama 2 tahun.

Nilai akhir kerja praktek adalah gabungan dari nilai pembimbing dan pembahas KP. Nilai KP sesuai dengan lampiran 2.

4.4. TUGAS AKHIR

Tugas Akhir selanjutnya disingkat menjadi TGA berbentuk pembuatan laporan dengan bobot 4-8 SKS, dan mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakannya pada tahapan akhir masa studinya. TGA direncanakan dapat menyelesaikannya dalam satu semester dan dapat dilakukan perpanjangan dengan pertimbangan dan alasan yang diajukan oleh dosen pembimbing.

Dalam melakukan Tugas Akhir atau Ketua Bidang, seorang mahasiswa dibimbing oleh seorang Dosen senior dengan bantuan atau tidak seorang co-Pembimbing yang ditetapkan dengan surat keputusan dari Koordinator Tugas Akhir, dengan kriteria sebagai berikut: 1. Pembimbing TGA adalah adalah dosen dengan kriteria:

a. Berpendidikan S2 atau S3, atau

b. Berpendidikan S1 dengan jabatan minimal Lektor 2. Co-Pembimbing adalah dosen dengan kriteria:

a. Berpendidikan S2 atau S3, atau

b. Berpendidikan S1 dengan jabatan minimal Asisten Ahli selama 2 tahun.

Penilaian Tugas Akhir dilakukan melalui seminar dihadapan Panitia Ujian Tugas Akhir yang ditetapkan dengan surat keputusan Ketua/Sekretaris Jurusan. Panitia seminar terdiri dari seorang ketua (moderator), dua atau tiga dosen pembahas, dan dosen pembimbing dan co-pembimbing. Ujian Tugas Akhir dilaksanakan setelah mahasiswa memenuhi ketentuan berikut:

a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang bersangkutan dengan menunjukkan bukti pembayaran SPP.

b. Telah menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang disetujui oleh dosen pembimbing utama dan dosen co-pembimbing untuk diseminarkan.

c. Prestasi dan nilai dari mata kuliah: 1. IPK > 2,00.

2. Nilai D sebesar 7-8 SKS sesuai dengan ketentuan masing-masing jurusan. 3. Tidak ada nilai E.

(14)

10

Kriteria anggota Panitia Ujian TGA selain dosen pembimbing dan co-pembimbing adalah sebagai berikut:

1. Ketua Sidang (Moderator):

a. Berpendidikan S2 atau S3, atau

b. Berpendidikan S1 dengan jabatan Lektor.

c. Ketua sidang harus memiliki jabatan fungsional lebih tinggi dari anggota sidang lainnya.

2. Dosen Pembahas:

a. Berpendidikan S2 atau S3, atau

b. Berpendidikan S1 dengan jabatan akademik minimal Asisten Ahli selama 2 tahun (dalam hal ini dua dosen pembahas lainnya harus berjabatan akademik minimal Lektor atau sesuai kriteria point 2.a).

Seminar bersifat terbuka dan dihadiri oleh mahasiswa yang lainnya. Buku laporan TGA yang telah diseminarkan, dan disetujui oleh Jurusan dan Fakultas harus diserahkan ke Perpustakaan Fakultas, Perpustakaan Universitas dan Jurusan masing-masing 1 (satu) eksemplar untuk dokumentasi.

4.5. PERPUSTAKAAN

(15)

11 BAB V

EVALUASI KEBERHASILAN DAN BATAS WAKTU STUDI

5.1. UJIAN

Maksud dan tujuan penyelenggaraan ujian adalah untuk:

1. Menilai tingkat pemahaman dan penguasaan mahasiswa terhadap bahan-bahan yang telah diberikan pada perkuliahan.

2. Mengelompokkan mahasiswa berdasarkan perolehan nilainya ke dalam beberapa golongan, yaitu:

a. golongan istimewa (nilai A), b. golongan sangat baik (nilai B+), c. golongan baik (nilai B),

d. golongan sedang (nilai C+), e. golongan cukup (nilai C), f. golongan kurang (nilai D),

g. dan golongan sangat kurang (nilai E). 5.2. SISTEM EVALUASI

1. Evaluasi dilakukan dalam rentang waktu tertentu terhadap komponen-komponen evaluasi yang terdiri dari kehadiran, tugas, kuis, ujian pertengahan semester, ujian akhir semester, laporan kerja dan ujian praktikum jika praktikum merupakan bagian dari mata kuliah bersangkutan.

2. Evaluasi dapat dilakukan dalam bentuk ujian lisan, ujian tertulis, ujian dalam bentuk seminar, ujian dalam bentuk penulisan karangan ataupun kombinasi dari bentuk-bentuk ujian tersebut.

3. Dalam bentuk Sistem Kredit Semester tidak dikenal adanya ujian remedial (ujian perbaikan nilai)

5.3. PERSYARATAN UJIAN SEMESTER

Ujian semester dapat dilakukan setelah terpenuhinya persyaratan-persyaratan sebagai berikut.

a. Ujian semester untuk suatu mata kuliah dilaksanakan jika dosen memenuhi syarat

minimum mengajar ≥ 75% dari total kehadiran yang seharusnya.

b. Mahasiswa terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada semester tersebut dengan menunjukkan bukti pembayaran SPP.

c. Mahasiswa terdaftar sebagai peserta perkuliahan mata kuliah tersebut pada semester bersangkutan.

d. Mahasiswa mengikuti kuliah minimal 75% dari total tatap muka dalam mata kuliah dan semester yang bersangkutan.

e. Mahasiswa yang disebabkan oleh kondisi tertentu tidak mengikuti ujian, maka berdasarkan pertimbangan dosen pengasuh mata kuliah dapat diberikan ujian susulan, yang dilaksanakan sebelum batas akhir penyerahan Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) kepada Pembantu Dekan Bidang Akademik.

SANKSI

(16)

12 5.4. PENILAIAN

5.4.1. Sistem Penilaian

1. Nilai akhir evaluasi untuk setiap mata kuliah diberikan atas dasar penilaian terhadap komponen-komponen evaluasi yang diadakan sepanjang semester (lihat Butir 5.2. point 1) dengan memperhitungkan bobot nilai yang ditetapkan oleh jurusan/dosen pengasuh untuk masing-masing mata kuliah tersebut yang ditentukan secara proporsional sesuai dengan beban materi yang dievaluasi.

2. Nilai akhir evaluasi mahasiswa dalam bentuk skala dari 0 – 100 diubah ke dalam bentuk huruf dengan berpedoman kepada metode PAP (Penilaian dengan Acuan Patokan) berdasarkan pertimbangan tuntutan tingkat kompetensi bidang pengetahuan yang diemban oleh suatu mata kuliah tertentu, mengingat sifat dan kedudukan mata kuliah yang bersangkutan dalam paket kurikulum suatu program studi, dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Pemilihan salah satu diantara kedua varian PAP diserahkan sepenuhnya kepada pertimbangan jurusan/dosen pengasuh mata kuliah yang bersangkutan.

2) Varian PAP adalah sebagai berikut: Tingkat Kompetensi Sedang

(Varian I)

Tingkat Kompetensi Tinggi (Varian II)

A ≥ 85 75 ≤ B+ < 85

65 ≤ B < 75

55 ≤ C+ < 65 45 ≤ C < 55 35 ≤ D < 45

E < 35

A ≥ 87 78 ≤ B+ < 87

69 ≤ B < 78 60≤ C+ < 69

51 ≤ C < 60 41 ≤ D < 51

E < 41

3. Mahasiswa yang tidak dapat memenuhi syarat minimal perkuliahan 75% dari total tatap muka dalam mata kuliah tersebut dan pada semester yang bersangkutan diberikan nilai E. 4. Nilai akhir evaluasi dapat dipengaruhi oleh kecurangan-kecurangan akademik yang

dilakukan oleh mahasiswa bersangkutan.

5. Nilai akhir evaluasi dapat dipengaruhi oleh faktor non-akademik seperti hal-hal yang berhubungan dengan sikap dan tingkah laku mahasiswa yang bersangkutan.

6. Mahasiswa yang disebabkan oleh kondisi tertentu tidak mengikuti ujian, maka berdasarkan pertimbangan dosen pengasuh mata kuliah, dapat diberikan ujian susulan, yang dilaksanakan sebelum batas akhir penyerahan Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) kepada Pembantu Dekan Bidang Akademik.

7. Untuk dapat mengikuti ujian akhir semester, mahasiswa harus memiliki kehadiran ≥75% dari total kehadiran dosen.

8. Ujian akhir semester untuk suatu mata kuliah tidak dilaksanakan jika dosen mengajar <75% dari total kehadiran yang seharusnya dan seluruh mahasiswa untuk mata kuliah tersebut diberikan nilai C+.

9. Kertas lembaran ujian mahasiswa harus dikembalikan ke mahasiswa yang bersangkutan.

SANKSI

(17)

13 5.4.2 Penyerahan Hasil Penilaian

(Prosedur Operasional Baku 007/H11/PP-SOP/2010)

Penyerahan hasil penilaian dilakukan dengan cara sebagai berikut:

(1) Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) untuk setiap mata kuliah dicetak sebelum ujian akhir semester dimulai. DPNA ditandatangani oleh mahasiswa sebagai bukti keikutsertaan ujian.

(2) Dosen pengasuh mata kuliah mengisikan nilai-nilai mahasiswa pada DPNA dan menyerahkannya kepada Pembantu Dekan Bidang Akademik paling lambat 5 hari kerja setelah ujian dilaksanakan. DPNA diserahkan bersama dengan daftar hadir dosen dan peserta kuliah.

(3) Dosen harus mengumumkan nilai kepada mahasiswa sebelum menyerahkan DPNA dan memberikan kesempatan mahasiswa untuk mengajukan keberatan atas nilai yang diberikan dalam waktu 2 (dua) hari kerja setelah pengumuman dikeluarkan.

(4) Komponen-komponen nilai, beserta nilai akhir yang sudah dikonversikan, harus diisikan seluruhnya pada DPNA sesuai dengan penilaian yang dilakukan oleh dosen atau dilampirkan print outnya bila tidak dibuat pada DPNA.

(5) Apabila dosen tidak menyerahkan DPNA sampai batas waktu yang ditetapkan, maka semua mahasiswa yang menempuh mata kuliah tersebut dinyatakan lulus dengan nilai C+.

(6) Nilai mahasiswa pada DPNA dimasukkan pada KHS online, agar Kartu Hasil Studi (KHS) dapat dicetak sebelum masa pengisian KRS semester baru dimulai.

(7) Dosen yang tidak memenuhi ketentuan-ketentuan di atas tidak berhak mendapatkan surat keterangan mengajar untuk mata kuliah tersebut, tidak diberikan tugas mengajar pada semester berikutnya dan dapat diberikan sanksi akademik lainnya.

5.4.3. Nilai Akhir untuk Setiap Mata kuliah

1. Dimasukkan langsung ke dalam Kartu Hasil Studi (KHS) bila tidak ada masalah lain (lihat Butir 5.4.2 point 2) yang menghambatnya.

2. Dapat dipengaruhi oleh faktor non-akademik seperti hal-hal yang berhubungan dengan sikap dan tingkah laku mahasiswa yang bersangkutan.

3. Diberikan dalam bentuk nilai T apabila tugas-tugas khusus yang diberikan oleh tenaga pengajar belum dapat diselesaikan oleh seorang mahasiswa sampai batas saat pemberian nilai akhir mata kuliah yang bersangkutan. Mata kuliah dengan nilai T tidak diperkirakan dalam perhitungan IP ataupun IPK.

4. Nilai akhir yang diperoleh oleh mahasiswa untuk setiap mata kuliah per semester dilaporkan oleh dosen yang bersangkutan pada Sub-Bagian Pendidikan dengan

mencantumkannya pada “Nilai Akhir” dari DPNA yang telah tersedia untuk setiap mata kuliah.

5. Apabila dosen tidak memasukkan nilai dalam batas waktu yang ditetapkan maka mahasiswa yang menempuh mata kuliah tersebut dinyatakan lulus dengan nilai C+. 6. Perubahan nilai T yang dimaksud pada Butir 5.4.3 dilaporkan segera oleh dosen yang

bersangkutan kepada pihak jurusan dan Sub-Bagian Pendidikan (SBP).

7. Dosen harus mengembalikan kertas jawaban ujian kepada mahasiswa yang mengikuti mata kuliah tersebut.

5.4.4. Perubahan Nilai T

Perubahan Nilai Tmenjadi nilai A, B+, B, C+, D atau E dilakukan oleh tenaga pengajar yang bersangkutan atas dasar sebagai berikut:

(18)

14

bersangkutan dapat mengajukan perubahan KRS (PKRS) atas dasar perubahan nilai yang diperolehnya.

b. Nilai T secara otomatis akan berubah menajdi nilai E apabila mahasiswa yang bersangkutan belum dapat menyelesaikan tugas yang dimaksud pada butir 5.4.2. point 3, selambat-lambatnya 2 minggu setelah berakhirnya masa pengisian KRS.

c. Perubahan nilai T akan diberlakukan setelah mahasiswa yang bersangkutan mengisi kembali KRS pada semester berikutnya.

5.4.5 Pelaksanaan Penilaian

Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Nilai akhir ujian dinyatakan dalam skala 1 -100. Skala nilai 100 diberikan kepada mahasiswa yang mampu menjawab dengan benar semua pertanyaan yang diberikan. 2. Skala nilai tersebut pada butir 1, diubah dalam bentuk huruf mengikuti cara yang

tercantum dalam Lampiran 2.

3. Cara konversi nilai yang dipakai merujuk pada Lampiran 2.

4. Nilai akhir yang diperoleh oleh mahasiswa untuk setiap mata kuliah per semester dilaporkan oleh dosen yang bersangkutan pada Sub-Bagian Pendidikan dengan

mencantumkannya pada “Nilai Akhir” dari DPNA yang telah tersedia untuk setiap

mata kuliah.

5. Apabila dosen tidak memasukkan nilai dalam batas waktu yang ditetapkan maka mahasiswa yang menempuh mata kuliah tersebut dinyatakan lulus dengan nilai C+. 6. Perubahan nilai T yang dimaksud pada butir 5.4.3 dilaporkan segera oleh dosen

bersangkutan kepada pihak jurusan dan Sub-Bagian Pendidikan (SBP). 5.4.6. Evaluasi Keberhasilan Studi

1. Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa dilaksanakan pada akhir semester dari studi 2 tahun pertama, pada akhir studi 2 tahun berikutnya, dan pada akhir masa studi program sarjana. Evaluasi dilakukan oleh pihak universitas.

2. Keberhasilan studi dinyatakan dalam ukuran nilai Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Perhitungan IPS maupun IPK dilakukan dengan terlebih dahulu mengalikan nilai yang berbentuk huruf kedalam bentuk nilai masing-masing bobot sebagai berikut:

A = 4; B+ = 3,5, B = 3; C+ = 2,5, C = 2; D = 1; E = 0 Selanjutnya perhitungan IPS dan IPK adalah sebagai berikut:

(1) Indeks Prestasi Semester (IPS): dimana:

IP S = ∑ K x N

∑ K

K = Beban kredit (dalam SKS) dari setiap mata kuliah pada semester tersebut. N= Bobot Nilai masing-masing mata kuliah yang diambil pada semester tersebut. (2) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK):

Dimana:

IPK = ∑ Kt x N

∑ Kt

(19)

15

3. Indek Prestasi dan Beban Studi tiap Semester

(1) Setiap mahasiswa yang mengikuti program pendidikan semester pertama dan kedua diharuskan mengambil seluruh mata kuliah yang telah ditetapkan untuk semester tersebut.

(2) Beban studi yang boleh diambil oleh mahasiswa untuk semester-semester lainnya tergantung kepada pencapaian IPS pada semester sebelumnya, dengan ketentuan sebagai berikut:

PROGRAM STUDI SARJANA (S1) Indeks Prestasi Beban Studi

Maksimum

> 3,50 24 SKS

3,00 – 3,49 22 SKS 2,50 – 2,99 20 SKS 2,00 – 2,49 18 SKS 1,50 – 1,99 16 SKS

< 1,50 14 SKS

4. Evaluasi Keberhasilan Studi Empat Semester Pertama

Pada akhir masa studi empat semester pertama, keberhasilan studi mahasiswa dievaluasi bagi penentuan kelanjutan studinya. Mahasiswa yang bersangkutan diperbolehkan melanjutkan studi di Fakultas Teknik apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Telah mengumpulkan minimum 36 SKS, dan b. Mencapai IPK > 2,00.

Jika dalam masa empat semester pertama mahasiswa yang bersangkutan telah mengumpulkan lebih dari 36 SKS tetapi IPK < 2,0, maka untuk keperluan evaluasi dimaksud, diambil 36 SKS dari mata kuliah dengan nilai terbaik. Mahasiswa yang tidak berhasil memenuhi persyaratan tersebut akan diberhentikan sebagai mahasiswa melalui keputusan Rektor.

5. Evaluasi Keberhasilan Studi Empat Semester Berikut

Pada akhir masa-masa studi empat semester berikutnya mahasiswa diwajibkan: a. Telah mengumpulkan minimum 80 SKS, dan

b. Mencapai IPK > 2,00.

Jika dalam empat semester berikutnya mahasiswa yang bersangkutan telah mengumpulkan lebih dari 80 SKS tetapi IPK < 2,0, maka untuk keperluan evaluasi dimaksud, diambil 80 SKS dari mata kuliah dengan nilai terbaik. Mahasiswa yang tidak berhasil memenuhi persayaratan tersebut akan diberhentikan sebagai mahasiswa melalui keputusan Rektor.

6. Evaluasi Keberhasilan Studi pada Akhir Masa Studi Program Strata 1 (S1)

Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan Program S1 apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Telah mengumpulkan sejumlah SKS yang ditetapkan oleh Fakultas Teknik atas dasar paket kurikulum dari Jurusan;

b. IPK > 2,00;

c. Terdaftar aktif sebagai mahasiswa maksimal 14 semester dan apabila melakukan nonaktif atau cuti akademik maksimum bertambah dua semester;

d. Memiliki nilai D maksimum 5% dari total SKS yang telah diselesaikan e. Tidak ada mata kuliah yang harus diperbaiki nilainya;

f. Tidak ada nilai E;

(20)

16

i. Telah menyelesaikan skripsi/tugas akhir/karya tulis yang disyaratkan untuk program studi yang bersangkutan.

5.5. PERBAIKAN NILAI

Perbaikan nilai diatur sebagai berikut:

1. Nilai akhir terendah yang tidak boleh diperbaiki adalah nilai C+.

2. Mata kuliah yang nilai akhirnya perlu diperbaiki turut diperhitungkan dalam penentuan beban studi semester berikutnya.

3. Perhitungan Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) didasarkan kepada nilai terakhir yang dicapai oleh mahasiswa untuk mata kuliah tersebut.

4. Usaha perbaikan nilai harus dilaksanakan sesegera mungkin dalam rentang waktu studi yang telah ditetapkan.

5. Mahasiswa yang sudah berhasil melewati tahap evaluasi empat semester pertama, tidak diperbolehkan untuk memperbaiki nilai mata kuliah semester 1 dan 2.

5.6 BEBAN SKS DAN NILAI D

Perincian beban SKS menurut komponen/kelompok mata kuliah dan jumlah maksimal nilai D sesuai dengan masing-masing kelompok mata kuliah yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel Kelompok Mata kuliah dan SKS

Komponen/Kelompok Mata kuliah SKS Maksimum Nilai D Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)

Mata kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) Mata kuliah Keahliah Berkarya (MKB)

Mata kuliah Perilaku Berkarya (MPB)

Mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)

- 2 3 2 1

Jumlah 7

SANKSI

(1) Mahasiswa yang tidak berhasil memenuhi persyaratan tersebut di atas akan diberhentikan sebagai mahasiswa oleh Rektor setelah mendapatkan pertimbangan Senat Fakultas yang bersangkutan.

(2) Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studi tepat pada waktunya diharuskan membayar biaya pendidikan yang dikenakan pada mahasiswa baru pada tahun ajaran tersebut, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Mahasiswa program diploma membayar biaya pendidikan mahasiswa baru mulai semester ke-9.

(21)

17 BAB VI

BIMBINGAN AKADEMIK DAN ASISTENSI

6.1. BIMBINGAN AKADEMIK

1. Untuk membantu keberhasilan studinya, mahasiswa perlu mendapatkan bimbingan akademik secara teratur, terpadu, dan menyeluruh dari dosen wali.

(Mahasiswa wajib mendapatkan bimbingan akademik secara teratur, berkala, terpadu, dan menyeluruh dari dosen wali dalam rangka meningkatkan kemampuan akademik mereka sehingga di harapkan mereka dapat menyelesaikan studinya tepat waktu). 2. Jumlah mahasiswa yang dibimbing oleh seorang dosen wali atau pembimbing

akademik tergantung pada kondisi dalam lingkungan masing-masing jurusan.

(Besaran jumlah mahasiswa yang perlu mendapatkan bimbingan oleh seorang dosen wali atau pembimbing akademik di sesuaikan dengan kondisi dalam lingkungan masing-masing jurusan).

3. Tugas dosen wali adalah:

a. Membantu mahasiswa dalam menyusun rencana studi, memberikan pertimbangan kepada mahasiswa dalam menentukan jumlah SKS dan jenis mata kuliah yang akan diambil tiap semester.

b. Mengarahkan mahasiswa dalam menyusun rencana studi, memberikan pertimbangan dan saran kepada mahasiswa dalam menentukan jumlah SKS dan jenis mata kuliah yang akan diambil tiap semesternya.

c. Memantau dan mengamati perkembangan studi mahasiswa yang dibimbingnya. d. Mengamati dan mengevaluasi perkembangan studi mahasiswa yang dibimbingnya. e. Membantu memecahkan masalah akademik dan non-akademik yang dihadapi

mahasiswa yang dibimbingnya.

f. Membantu memberikan solusi terhadap masalah akademik dan non-akademik yang dihadapi mahasiswa yang dibimbingnya.

g. Melaporkan kepada ketua jurusan/dekan jika mahasiswa walinya menghadapi masalah yang memerlukan penanganan khusus.

(Segera memberitahukan ketua jurusan/dekan jika mahasiswa yang di bimbingnya menghadapi masalah yang memerlukan penanganan khusus).

4. Untuk menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan 3 diatas, maka mahasiswa dan dosen wali harus melakukan pertemuan secara terstruktur, minimum 4x dalam satu semester. Untuk mengontrol sistem bimbingan akademik 4x dalam satu semester maka mahasiswa wajib memiliki buku catatan bimbingan akademik mahasiswa.

(Mahasiswa dan dosen wali perlu melakukan pertemuan secara terstruktur, minimal 4x per semester untuk memastikan ketentuan-ketentuan 3 diatas dapat di jalankan sebagaimana mestinya).

5. Dosen Pembimbing Akademik yang berhalangan hadir untuk memberikan bimbingannya pada masa pengisian KRS karena alasan yang dapat diterima, tugasnya dapat dilimpahkan kepada seorang Dosen Pembimbing Akademik Pengganti yang ditunjuk oleh Ketua Jurusan.

(Dosen Pembimbing Akademik yang berhalangan dalam memberikan bimbingannya pada masa pengisian KRS karena alasan yang dapat diterima, tugasnya dapat dilimpahkan kepada seorang Dosen Pembimbing Akademik Pengganti yang ditunjuk oleh Ketua Jurusan).

(22)

18

(Apabila mahasiswa gagal atau terlambat dalam dalam memenuhi perwalian dan pengisian KRS di luar jadwal yang telah ditetapkan (masa perwalian) maka mahasiswa tersebut tidak akan dilayani, dan sebagai resikonya tidak diterima secara resmi dalam mengikuti semua kegiatan akademik, termasuk tidak di perbolehkan mengikuti ujian-ujian).

7. Jika ada dosen wali yang tidak melaksanakan fungsinya dengan baik, maka ketua program studi/dekan berhak mencabut status dosen wali dan tidak mengeluarkan surat keterangan sebagai dosen wali.

Jika ada dosen wali yang tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, maka ketua jurusan/dekan berhak mencabut status dosen walinya dan melimpahkan status dosen wali tersebut kepada dosen lain yang di anggap lebih kompeten.

6.2. ASISTENSI

Dalam rangka melancarkan kegiatan praktikum melancarkan kegiatan praktikum, studio arsitektur, dan perkuliahan, maka setiap praktikum maupun mata kuliah dapat dibentuk tim asistensi. Kegiatan praktikum dan studio arsitektur akan dibantu asisten laboratorium/studio dan kegiatan perkuliahan akan dibantu oleh asisten kuliah. Tim asistensi akan dipimpin oleh ketua/koordinator laboratorium/studio. Berikut ketentuan yang berlaku untuk asistensi:

1. Asisten laboratorium/studio, diangkat dari mahasiswa senior. 2. Asisten kuliah, adalah staf pengajar dengan jabatan asisten ahli.

3. Dosen yang sekurang-kurangnya mempunyai jabatan fungsional lektor kepala dapat mengusulkan penunjukan asisten dalam mata kuliah yang diasuh.

Tim asistensi dipandang perlu untuk dibentuk dalam rangka melancarkan setiap kegiatan praktikum, studio arsitektur, dan perkuliahan. Setiap kegiatan praktikum dan studio arsitektur akan dibantu oleh asisten laboratorium (laboran)/asisten studio dan kegiatan perkuliahan akan dibantu oleh asisten pengajar. Tim asistensi akan dipimpin oleh ketua/koordinator laboratorium/koordinator studio. Berikut ini adalah ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk masalah asistensi:

1. Asisten laboratorium/studio, diangkat dari mahasiswa senior. 2. Asisten pengajar, adalah staf pengajar dengan jabatan asisten ahli.

(23)

19 BAB VII

ADMINISTRASI AKADEMIK

Untuk melaksanakan administrasi akademik dalam sistem kredit semester diperlukan beberapa tahapan kegiatan pada setiap semester, yaitu:

7.1. REGISTRASI MAHASISWA

7.1.1. Definisi

Registrasi adalah proses yang harus dilalui oleh mahasiswa pada setiap awal semester yang mencakup proses 1) registrasi adminstrasi, (2) registrasi akademik dan (3) registrasi mata kuliah. Keseluruhan proses registrasi harus dilakukan secara berurutan pada masa-masa yang telah ditentukan dalam kalender akademik.

7.1.2. Tujuan

* Untuk menghimpun data mahasiswa yang dapat memberikan gambaran yang tepat dan benar tentang jumlah dan statistik mahasiswa yang terdaftar dan berhak mendapatkan program pendidikan.

* Untuk menangani penerimaan pembayaran SPP.

* Untuk memberikan status terdaftar kepada mahasiswa sehingga dengan demikian berhak untuk menggunakan semua fasilitas yang ada di Universitas Syiah Kuala.

7.1.3. Jenis Registrasi

(i) Registrasi Administrasi Registrasi administrasi dilakukan oleh setiap mahasiswa pada awal semester untuk memperoleh status aktif pada semester tersebut. Registrasi dapat dilakukan setelah mahasiswa melunaskan biayal pendidikan yang ditetapkan.

Berdasarkan status mahasiswa, refistrasi administrasi terdiri dari:

1. Registrasi administrasi calon mahasiswa baru (Prosedur Operasional Baku 002/H11/PP-SOP/2010).

Registrasi ini merupakan kelanjutan dari seleksi penerimaan mahasiswa baru. Mereka yang dinyatakan lulus seleksi diharuskan mendaftakan diri untuk memperoleh status sebagai mahasiswa Unsyiah. Syarat-syarat registrasi administrasi calon mahasiswa baru adalah:

a. Setiap calon mahasiswa baru diharuskan datang sendiri untuk melakukan registrasi administrasi.

b. Menyerahkan kartu tanda peserta ujian seleksi (SNMPT/ujian) local/tanda panggilan USMU dsb).

c. Memperlihatkan ijazah asli, rapor asli, nilai UN asli, dan menyerahkan foto kopi yang dilegalisir, masing-masing 2 (dua) rangkap

d. Menyerahkan pas foto ukuran 2x3 cm dan 4x6 cm masing-masing 2 (dua) lembar.

e. Menyerahkan surat izin belajar dari DIKTI dan persyaratan Unsyiah lainnya bagi warga negara asing.

(24)

20

2. Registrasi administrasi mahasiswa lama (Prosedur Operasional Baku 003/H11/PP-SOP/2010)

Registrasi administrasi mahasiswa lama dinyatakan selesai dengan pembayaran biaya pendidikan melalui bank yang ditunjuk.

(ii) Registrasi Akademik

Registrasi Akademik adalah pelayanan memperoleh hak untuk mengikuti kegiatan akademik bagi mahasiswa pada semester tersebut di Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala. Registrasi akademik dilakukan oleh setiap mahasiswa pada awal semester untuk memeperoleh hak mengikuti kegiatan akademik pada semester tersebut. Registrasi akademik dilakukan setelah mahasiswa registrasi administrasi.

a. Bahan yang diperlukan untuk registrasi akademik (lihat Lampiran 9 sampai12) adalah sebagai berikut:

 Formulir Kartu Rencana Studi (KRS)

 Kartu Hasil Studi (KHS) semester yang lalu

 Formulir Kartu Perbaikan Rencana Studi (KPRS)

 Jadwal kuliah

 Daftar Kumpulan Nilai (DKN).

b. Kegiatan dalam registrasi akademik (Prosedur Operasional Baku 003/H11/PP-SOP/2010):

1. Menjelang dimulainya kegiatan studi tiap semester sesuai dengan jadwal waktu yang ditetapkan, mahasiswa diharuskan memilih mata kuliah yang diikutinya pada semester yang bersangkutan. Pemilihan mata kuliah tersebut dilakukan mahasiswa dibawah bimbingan dosen wali atau ketua jurusan (jika dosen wali berhalangan) dengan memperlihatkan KHS yang dicapai semester sebelumnya. Mata kuliah yang dipilih dicantumkan dalam KRS.

2. Setelah mengisi KRS, maka mahasiswa diwajibkan mengisi KRS online dengan benar dan teliti. Mahasiswa yang tidak/salah mengisi KRS online tidak akan tercantum dalam Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA), sehingga nilai mata kuliah tersebut tidak akan dikeluarkan di akhir semester (lihat Lampiran 13).

3. Mahasiswa dapat mengubah/membatalkan rencana studi yang telah disahkan dengan ketentuan:

 Perubahan/pembatalan rencana studi tersebut dilakukan dalam 2 minggu pertama sejak permulaan masa kuliah seperti yang ditetapkan dalam kalender akademik.

 Jumlah beban studi sebelum dan sesudah perubahan tidak melebihi ketentuan yang berlaku yaitu sesuai dengan perhitungan beban studi atas dasar IP semester sebelumnya.

 Perubahan dan pembatalan tersebut atas izin dosen wali atau ketua jurusan (bila dosen wali berhalangan) dengan mempertimbangkan alasan yang diajukan dan daya tampung kelas mata kuliah baru.

Sanksi

 Mahasiswa yang terlambat melakukan berbagai jenis registrasi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam kalender akademik, diharuskan mengambil cuti akademik

 Mahasiswa yang tidak melakukan registrasi administrasi pada satu semester tertentu tanpa izin dekan, ia dinyatakan bukan mahasiswa terdaftar pada semester bersangkutan dan masa studinya tetap diperhitungkan.

(25)

21

4. Prosedur perubahan dan pembatalan rencana studi dan pemberian catatan untuk mata kuliah yang dibatalkan dengan/tanpa pengambilan mata kuliah baru dilakukan sebagai berikut:

 Mahasiswa mengisi KRS baru dengan mencantumkan mata kuliah yang dibatalkan dan/atau mata kuliah baru.

 Pada kolom yang tersedia dari KRS diberikan tanda: H : Mata kuliah yang dibatalkan

P : Mata kuliah baru

U : Mata kuliah diambil ulang karena sebelumnya tidak lulus X : Mata kuliah yang diambil dalam rangka perbaikan nilai

 Sub-Bagian Pendidikan Fakultas Teknik menyerahkan KRS lama dan memberitahukan perubahan dan pembatalan yang dimaksud kepada tenaga pengajar yang bersangkutan.

 Mahasiswa yang terpaksa meninggalkan kegiatan akademik sampai dengan 2 (dua) minggu pertama dari masa kuliah semester yang bersangkutan karena melaksanakan tugas tertentu untuk kepentingan lembaga/negara atas izin Dekan/Rektor diperlakukan sama dengan mereka yang mengisi KRS baru. Mata kuliah yang diambil dianggap mata kuliah baru (dengan membubuhkan tanda P pada kolom yang disediakan) dan ditulis kata-kata

“dispensasi khusus” pada kolom keterangan, disertai dengan keterangan

singkat tentang jenis tugas yang dilaksanakan.

 KRS diproses dengan komputer sehingga diperoleh Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) untuk setiap mata kuliah. Lembaran DPNA ini disampaikan pada staf pengajar dari masing-masing mata kuliah paling lambat pada minggu pertama dari masa kuliah tiap semester. Pada akhir setiap semester segera setelah diberi penilaian terhadap ujian akhir semester staf pengajar yang bersangkutan menyerahkan DPNA mata kuliah yang diasuh kepada Pusat Komputer dan Sistim Informasi (PUKSI) melalui kepala Sub-Bagian Pendidikan Fakultas Teknik. Selanjutnya informasi pada DPNA diolah sehingga diperoleh KHS untuk setiap mahasiswa dan DKN untuk setiap Dosen Wali.

 Pada akhir masa studi, dengan bantuan PUKSI, dekan akan mengeluarkan transkrip akademik untuk setiap lulusan.

c. Pembayaran Sumbangan Pembangunan dan Pendidikan (SPP)

1. Setiap mahasiswa yang melakukan registrasi administrasi wajib membayar SPP terlebih dahulu.

2. SPP dibayar untuk satu semester.

3. Jadwal pembayaran SPP sesuai dengan Kalender Akademik. 4. Besarnya SPP ditetapkan dengan keputusan rektor.

5. Mahasiswa yang mendapat keringanan SPP ditetapkan dengan keputusan rektor.

6. Bagi mahasiswa yang sudah mempunyai KTM/ATM BNI 1946 dapat membayar SPP secara Auto Debet.

b.Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)

1. KTM diberikan kepada mahasiswa yang sudah menyelesaikan registrasi administrasi.

2. KTM berfungsi sebagai bukti mahasiswa Unsyiah sekaligus sebagai bukti pemilik rekening pada bank yang ditunjuk. Dengan menggunakan KTM ini mahasiswa dapat melakukan pembayaran biaya pendidikan secara auto debet dan menarik uang dari bank yang ditunjuk melalui anjungan tunai mandiri (ATM).

(26)

22

4. Setiap semester, KTM harus diaktifkan ulang dengan memberikan tanda bukti pendaftaran.

7.2. REGISTRASI MATA KULIAH

Registrasi mata kuliah dilakukan agar mahasiswa terdaftar pada beberapa mata kuliah tertentu, seperti mata kuliah umum dan praktikum. Registrasi mata kuliah dilakukan langsung di unit kerja yang melayani mata kuliah tersebut. Registrasi perlu dilakukan untuk memudahkan pembagian kelas dan alokasi ruang. Mahasiswa yang tidak melakukan registrasi mata kuliah dapat dianggap tidak mengikuti mata kuliah tersebut.

7.3. PERUBAHAN RENCANA STUDI

Mahasiswa diperbolehkan untuk melakukan perubahan terhadap rencana studinya ketika semester sedang belangsung. Perubahan dapat dilakukan melalui dua cara yaitu Perubahan Kartu Rencana Studi (PKRS) atau Pembatalan Mata Kuliah.

(1) Perubahan Kartu Rencana Studi (PKRS, Prosedur Operasional Baku 005/H11/PP-SOP/2010)

Sesuai kebijakan akademik fakultas, mahasiswa dapat melakukan perubahan KRS dalam 2 (dua) minggu pertama sejak permulaan masa kuliah, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Perubahan KRS dilakukan pada masa yang telah ditetapkan dalam kalender akademik.

b. Jumlah beban studi sebelum dan sesudah perubahan tidak melebihi ketentuan yang berlaku, yaitu sesuai dengan perhitungan beban studi atas dasar indeks prestasi semester sebelumnya.

c. Perubahan KRS tersebut dilakukan dengan seizin dosen wali atau ketua program studi (dalam hal dosen wali berhalangan) dengan mempertimbangkan alasan yang diajukan dan daya tampung kelas.

d. Prosedur perubahan KRS dilakukan sebagai mekanisme sebagai berikut:

(i) Hasil cetak KRS online (seperti dijelaskan pada poin 3.3 butir (2)) dicopy 4 (empat) rangkap.

(ii) Mahasiswa lalu secara manual melakukan perubahan rencana studi dengan mencantumkan mata kuliah yang dibatalkan dan mata kuliah baru yang diambil.

(iii) Perubahan pada hasil cetak KRS online dilakukan dengan memberikan tanda pada kolom yang tersedia sebagai berikut:

H: untuk mata kuliah yang dibatalkan P : untuk mata kuliah baru

U : untuk mata kuliah yang diambil ulang karena sebelumnya tidak lulus X : untuk mata kuliah yang diambil dalam rangka perbaikan nilai

(iv) Dosen wali selanjutnya menandatangani seluruh lembar hasil cetak KRS online yang telah memuat perubahan mata kuliah.

(v) Hasil cetak KRS online yang memuat perubahan mata kuliah ini didistribusikan kepada mahasiswa yang bersangkutan, dosen wali, program studi dan Subbag Pendidikan fakultas.

(vi) Perubahan mata kuliah pada KRS online dilakukan oleh Subbag Pendidikan fakultas masing-masing.

(27)

23

keterangan, disertai dengan keterangan singkat tentang jenis tugas yang dilaksanakan.

(2) Pembatalan Mata Kuliah (Prosedur Operasional Baku 006/H11/PP-SOP/2010)

Mahasiswa dapat membatalkan mata kuliah yang telah diprogramkan sebelumnya pada minggu kesembilan perkuliahan, dengan ketentuan:

a. Pembatalan mata kuliah dilakukan pada masa yang telah ditetapkan dalam kalender akademik.

b. Perubahan rencana studi tersebut dilakukan dengan seizin dosen wali atau ketua program studi (dalam hal dosen wali berhalangan) dengan mempertimbangkan alasan yang diajukan.

c. Pembatalan hanya dapat dilakukan dengan menyisakan minimum 12 (dua belas) SKS dari seluruh mata kuliah yang diambil pada semester tersebut.

d. Prosedur pembatalan mata kuliah dilakukan sebagai berikut:

(1) Hasil cetak KRS online (sesuai poin 3.3 butir (2) jika tidak melakukan perubahan KRS atau sesuai poin 3.5 butir (1) jika sebelumnya telah melakukan perubahan KRS) dicopy 4 (empat) rangkap.

(ii) Mahasiswa lalu secara manual melakukan pembatalan mata kuliah dengan dengan membubuhkan tanda H pada kolom yang telah disediakan pada lembar KRS tersebut.

(iii) Dosen wali selanjutnya menandatangani seluruh lembar hasil cetak KRS online yang memuat pembatalan mata kuliah.

(iv) Hasil cetak KRS online yang memuat pembatalan mata kuliah ini selanjutnya didistribusikan kepada mahasiswa yang bersangkutan, dosen wali, program studi dan Subbag Pendidikan fakultas.

(2) Pembatalan mata kuliah pada KRS online dilakukan oleh Subbag Pendidikan fakultas masing-masing.

7.4. MENINGGALKAN KEGIATAN AKADEMIK

1. Yang dimaksud dengan istilah meninggalkan kegiatan akademik ialah keadaan dimana mahasiswa tidak terdaftar untuk melakukan kegiatan akademik pada suatu semester tertentu. Mahasiswa yang tidak membayar SPP dianggap sebagai tidak terdaftar secara resmi.

2. Mahasiswa yang tidak menerima beasiswa/ikatan dinas dibenarkan meninggalkan kegiatan akademik dengan izin (cuti akademik), maksimum dua semester selama masa studi yang telah ditetapkan. Masa meninggalkan kegiatan akademik tersebut tidak diperhitungkan dalam penghitungan masa studi.

3. Mahasiswa yang tidak melakukan registrasi administrasi dan tidak mengajukan cuti akademik dianggap meninggalkan kegiatan akademik tanpa izin.

4. Apabila mahasiswa meninggalkan kegiatan akademik tanpa izin, maka waktu meninggalkan kegiatan akademik tersebut diperhitungkan dalam masa studi keseluruhan.

5. Bagi mahasiswa yang telah melakukan registrasi administrasi, tetapi kemudian mengajukan cuti akademik, maka biaya pendidikan yang telah dibayarkan tidak dapat diminta kembali.

(28)

24

7. Mahasiswa yang menerima beasiswa/ikatan dinas tidak dibenarkan meninggalkan kegiatan akademik terhitung mulai saat yang bersangkutan menerima beasiswa/ikatan dinas.

8. Pengajuan permohonan cuti akademik setiap semester hanya diperkenankan sampai batas waktu tertentu yang telah ditetapkan dalam kalender akademik.

9. Dekan mengeluarkan izin tertulis (yang tembusannya disampaikan kepada Rektor) setelah mempertimbangkan permohonan tertulis dari mahasiswa yang bersangkutan. 10.Dekan melaporkan kepada Rektor, mahasiswa yang diizinkan cuti akademik untuk

pendataan.

11.Setelah melakukan cuti akademik, jumlah beban studi yang diambil berdasarkan pada IP semester terakhir sebelum mengambil cuti akademik.

12.Mahasiswa yang dalam menjalankan tugas untuk kepentingan universitas/negara atas izin Rektor terpaksa meninggalkan kegiatan akademik maksimum lima minggu pada semester tertentu, dapat dipertimbangkan (oleh Fakultas) sebagai mengikuti kegiatan akademik sepenuhnya. Kalau masa waktu studi semester yang terpakai untuk tugas tersebut lebih dari lima minggu, yang bersangkutan dianggap telah meninggalkan kegiatan akademik dengan izin.

7.5. KECURANGAN AKADEMIK

Bentuk-bentuk kecurangan akademik berikut ini dapat menyebabkan mahasiswa mendapatkan hukuman pembatalan nilai, skorsing atau pemberhentian sebagai mahasiswa. (1) Melakukan tindakan plagiat dalam setiap aspek kegiatan akademik.

(2) Melakukan kecurangan dalam kegiatan evaluasi proses pembelajaran. (3) Melakukan pemalsuan data akademik.

Bentuk hukuman diputuskan oleh Senat Fakultas yang bersangkutan dengan mempertimbangkan berat ringannya bentuk kecurangan. Mahasiswa harus diberikan kesempatan yang cukup untuk menyampaikan pembelaannya.

7.6. PEMBERHENTIAN MAHASISWA

1. Pemberhentian mahasiswa dilakukan atas dasar: a. Permintaan sendiri; atau

b. Tidak memenuhi persyaratan akademik; atau c. Melanggar ketentuan universitas.

2. Pemberhentian mahasiswa ditetapkan melalui Keputusan Rektor.

3. Mahasiswa yang pindah dari Universitas Syiah Kuala karena tidak memenuhi persyaratan akademik dan/atau karena melanggar ketentuan universitas tidak dapat diterima kembali sebagai mahasiswa dalam lingkungan Universitas Syiah Kuala.

7.7. MUTASI MAHASISWA

7.7.1. Pindahan dari Universitas/Institut Negeri Lain (Prosedur Operasional Baku 012/H11/PP-SOP/2010)

1. Perpindahan dari Unsyiah dapat dilakukan di awal setiap semester. 2. Prosedur perpindahan:

a. Mahasiswa yang bersangkutan mengajukan permohonan kepada dekan fakultas. b. Dekan meneruskan permohonan pindah ke Rektor.

c. Rektor menetapkan persetujuan pindah dari Unsyiah.

(29)

25

7.7.2. Perpindahan Antar Fakultas dalam Lingkungan Universitas Syiah Kuala (Prosedur Operasional Baku 010/H11/PP-SOP/2010)

1. Perpindahan antar fakultas dalam lingkungan Unsyiah dilakukan di awal setiap semester pada masa yang telah ditetapkan dalam kalender akademik.

2. Perpindahan hanya dapat dilakukan ketika mahasiswa akan memasuki semester ketiga. 3. Mahasiswa yang bersangkutan disyaratkan aktif mengikuti kegiatan akademik dalam

dua semester terakhir di Fakultas asal.

4. Mahasiswa yang bersangkutan dikenakan masa percobaan selama dua semester, dengan ketentuan bahwa jika selama masa percobaan tidak berhasil mencapai IPK minimum 2,00, yang bersangkutan akan dikeluarkan dari Unsyiah dengan Keputusan Rektor. 5. Selama masa percobaan pada fakultas yang dituju, mahasiswa yang bersangkutan hanya

dibenarkan mengambil beban studi 12-18 SKS.

6. Masa studi yang telah ditempuh di program studi asal diperhitungkan dalam masa studi lanjutan di program studi tujuan, dan secara total tidak melebihi ketentuan.

7. Prosedur perpindahan:

a. Mahasiswa yang bersangkutan mengajukan permohonan kepada Rektor Unsyiah, dengan menjelaskan alasan kepindahan, dan menyampaikan tembusan kepada Dekan Fakultas yang dituju dengan melampirkan:

(1) Biodata mahasiswa yang bersangkutan yang disahkan oleh pimpinan fakultas asal.

(2) Transkrip akademik terakhir.

b. Rektor meminta pertimbangan Pusat Pelayanan Psikologi dan Konseling Unsyiah. Untuk keperluan itu, Pusat Pelayanan Psikologi dan Konseling akan melakukan psikotes terhadap mahasiswa yang bersangkutan pada masa yang telah ditentukan. c. Berdasarkan pertimbangan Pusat Pelayanan Psikologi dan Konseling, Rektor

meminta pertimbangan Dekan Fakultas asal dan tujuan.

d. Keputusan Rektor disampaikan kepada mahasiswa yang bersangkutan dengan tembusan kepada Dekan Fakultas asal dan Dekan Fakultas yang dituju.

e. Ketentuan Khusus.

Mahasiswa yang bersangkutan diwajibkan mengambil seluruh mata kuliah pada program studi yang baru, kecuali yang telah lulus (minimum C) dan diakui pengalihan kreditnya. Pengakuan kredit dilakukan oleh program studi tujuan. NIM mahasiswa pindah akan disesuaikan dengan kode fakultas/program studi tujuan.

7.7.3. Perpindahan Antar Jurusan/Program Studi dalam Lingkungan Fakultas

1. Ketentuan yang tercantum pada Butir 7.7.2 diatas berlaku bagi perpindahan antar jurusan atau antar program studi dalam lingkungan suatu Fakultas tertentu. Keputusan perpindahan tersebut ditetapkan dengan Surat Keputusan Dekan setelah mendengar pendapat kedua Ketua Jurusan yang bersangkutan.

(30)

26 7.7.4. Alih Program Diploma – Sarjana

(Prosedur Operasional Baku 013/H11/PP-SOP/2010)

1. Alih program berarti pemindahan dari program pendidikan professional (diploma) ke program pendidikan akademik (S1) atau sebaliknya. Keputusan alih program ditetapkan dengan surat keputusan Dekan setelah mendengar pertimbangan senat Fakultas.

2. Ketentuan alih program:

a. Lulusan D3 dengan IPK ≥ 3,00 b. Lulusan D3 lima tahun terakhir.

c. Masa studi selama menempuh program D3, maksimal 4,5 tahun. d. Lulus test tertulis dan wawancara.

7.8. YUDISIUM

1. Pada saat pendaftaran untuk yudisium, mahasiswa harus menyerahkan nilai TOEFL Institusional yang masih berlaku dengan skor minimal 475.

2. Mahasiswa yang telah memenuhi semua persyaratan bagi penyelesaian program studi sarjana akan diberikan predikat yudisium Pujian, Sangat Memuaskan dan Memuaskan masing-masing dengan persyaratan sebagai berikut:

Predikat kelulusan Ketentuan

IPK Masa studi*

Pujian 3,51 – 4,00 Sarjana: n + 1 semester Sangat Memuaskan 2,76 – 3,50 Sarjana: n + 3 semester

Memuaskan 2,00 - 2,75

* n adalah masa studi normal sesuai dengan beban studi (lihat bagian 3.2 tentang ketentuan masa studi)

3. Pemberian predikat yudisium pujian untuk program diploma dan sarjana ditentukan juga dari terpenuhinya persyaratan berikut ini:

a. Tidak pernah mengulang mata kuliah b. Tidak ada nilai D

c. Tidak pernah cuti akademik

4. Masa studi mahasiswa untuk menentukan predikat yudisium ditentukan dari saat registrasi pada semester pertama sampai saat dinyatakan lulus ujian skripsi/tugas akhir.

7.9. IJAZAH

1. Ijazah merupakan surat tanda bukti yang diberikan kepada seseorang mahasiswa yang telah menyelesaikan suatu program studi pada Universitas Syiah Kuala.

2. Setiap Ijazah ditandatangani oleh Rektor dan Dekan.

3. Apabila Ijazah asli hilang atau rusak Universitas Syiah Kuala dapat mengeluarkan ijazah pengganti.

4. Ijazah diterbitkan 4 kali setahun, yaitu tiap tanggal 1 Pebruari, 1 Mei, 1 Agustus, dan 1November terhadap lulusan dalam kurun waktu 3 bulan sebelum tanggal penerbitan tersebut.

5. Ijazah diberikan pada upacara wisuda.

(31)

27 7.10. WISUDA

1. Para lulusan Universitas Syiah Kuala berhak untuk mengikuti upacara wisuda. (Prosedur Operasional Baku 014/H11/PP-SOP/2010).

2. Upacara wisuda dilaksanakan 4 (empat) kali dalam satu tahun akademik, yaitu tiap bulan Pebruari, Mei, Agustus, dan Nopember.

Gambar

Tabel Kelompok Mata kuliah dan SKS
Tabel 9.1 Distribusi SKS Berdasarkan Kelompok

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil citra struktur internal Gunungapi Semeru tersebut tampak bahwa semakin mendekati kawah Jonggring Seloka maka warna konturnya adalah biru, yang berarti

tingkat suku bunga deposito adalah jumlah uang yang beredar (inflasi).. serta penetapan tingkat suku

As the current research asks how institutional pressures are implicated in different features of taxi hailing apps available in the Finnish market, case study is a suitable

Komputasi FFT 2-titik merupakan satu operasi butterfly yang terdiri dari penjumlahan dan pengurangan antara dua variabel komplek kemudian perkalian antara hasil

Apabila kredit yang disalurkan lancar maka pengembalian pokok pinjaman akan lancar yang diikuti dengan kenaikan pendapatan bunga lebih besar dari biaya bunga,

Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Suhaidi (2003) mengenai pengaruh lama perendaman kedelai dan jenis penggumpal terhadap mutu tahu menunjukan bahwa

Lampiran E : Hasil Perhitungan Profil Muka Air dengan Metode Tahapan Standar Lampiran F : Hasil Simulasi Pola Aliran Cross Section Sungai Baki dengan. Software

Mulai edisi Mei 2016 hingga Mei 2017, jurnal SOSIOHUMANIKA telah dikelola oleh para Dosen dari UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) di Bandung, dan diterbitkan