85 Pengaruh Hypnobreastfeeding Terhadap Sikap Ibu Hamil Trimester II Dalam Pemberian ASI
Eksklusif Di Desa Ujungjaya Kecamatan Ujungjaya Kabupaten Sumedang Tahun 2013
Nandang Mulyana, Siti Nur Azizah
ABSTRAK
ASI mengandung komposisi gizi yang paling lengkap dan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi selama 6 bulan pertama. Berdasarkan Riskesdas 2010, persentase cakupan bayi yang mendapat Asi eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 15,3 %. Desa Sindangjaya Sumedang merupakan salah satu desa yang cakupan pemberian asi ekslusifnya juga masih rendah yaitu 46.60 %. Rendahnya cakupan pemberian Asi eklusif di Desa Ujungjaya Sumedang ini sangat tergantung dari sikap ibu terhadap pentingnya pemberian Asi Ekslusif. Upaya untuk menanamkan sikap yang positif terhadap pentingnya pemberian asi Ekslusif dalam dilakukan dengan dengan mengelola fikiran ibu tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk merubah sikap ibu terhadap pemberian Asi Ekslusif dapat diakukan melalui hypnotis. Hypnotis yang dilakukan untuk dapat memberikan ASI secara ekslusif disebut hypnobreastfeeding. Hypnobreastfeeding adalah seni komunikasi untuk mengelola pikiran dan mempengaruhi seseorang dimana kondisi dalam alfa-theta yang dapat secara sengaja dilakukan dalam kondisi terhipnotis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hypnobreastfeeding terhadap sikap ibu hamil trimester II dalam pemberian ASI Eksklusif. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Experiment dengan pendekatan One group Pre Test-Post Test Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester II di Desa Ujungjaya. Teknik pengambilan sempel dilakukan dengan menggunakan Purposive Sampling berjumlah 53 ibu hamil trimester II. Prosedur intevensi dilakukan dengan cara terlebih dahulu melakukan pengukuran sikap (pre test) selama 20 menit selanjutnya dilakukan intervensi berupa hypnobreasfeeding terhadap setiap ibu dengan waktu selama 1 jam. Setelah dilakukan intervensi selanjutnya dilakukan pengukuran sikap kembali (post test). Pengolahan data mempergunakan Uji T Berpasangan (Dependent). Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu yang bersikap positif sebelum dilakukan hypnobreastfeeding adalah 50.90 % sedangkan yang bersikap positif setelah hypnobreasfeeding adalah 66%. Dengan nilai p value 0,00 < α (0.05) sehingga hypothesa Nol ditolak. Kesimpulan terdapat pengaruh hypnobreastfeeding terhadap sikap ibu hamil dalam pemberian ASI ekslusif. Disarankan agar petugas kesehatan mendapat pelatihan tentang hypnobreasfeeding untuk dapat merubah sikap ibu terhadap asi eklusif yang lebih positif dan hynobreastfeeding dapat dilakukan untuk merubah sikap ibu tentang pemberian asi ekslusif.
86 Effect of Maternal Attitude Against Hypnobreastfeeding Second Trimester In Exclusive
Breastfeeding In the village of the District Ujungjaya Ujungjaya
Sumedang In 2013
Nandang Mulyana, Siti Nur Azizah
Abstract
Breast milk contains the most complete nutritional composition and ideal for the growth and development of infants during the first 6 months. Based Riskesdas 2010, the percentage of coverage of infants who received breast milk exclusively until 6 months is only 15.3%. Sumedang Sindangjaya village is one of the villages that breast feeding (ASI Ekslusif) coverage is still low at 46.60%. The low coverage of Asi exclusive village Sumedang Ujungjaya is highly dependent on the mother's attitude toward the importance of exclusive breastfeeding. Efforts to instill a positive attitude towards the importance of exclusive breast feeding is done by managing the mind of the mother. One effort that can be done to change the attitude of mothers towards exclusive breastfeeding can be provided through hypnosis. Hypnosis is done to be able to provide breast milk exclusively called hypnobreastfeeding. Hypnobreastfeeding is the art of communication to manage a person's mind and affect the conditions in which the alpha-theta can be deliberately done in a hypnotized state. This study aims to determine the effect on attitudes hypnobreastfeeding second trimester pregnant women in exclusive breastfeeding. The research method used is a research approach Quasi Experiment with One Group Pre-Post Test Design Test. The population in this study were all pregnant women in the second trimester Ujungjaya village. Sampling technique is done by using purposive sampling totaled 53 second-trimester pregnant women. Intervention procedure done by first doing attitude measurement (pre-test) for 20 minutes then performed hypnobreasfeeding against any intervention in the form of a mother with a time of 1 hour. After the intervention of attitude measurement is then performed again (post-test). Data processing using Paired T Test (Dependent). The results showed that mothers who are positive before hypnobreastfeeding was 50.90%, while the positive attitude after hypnobreasfeeding is 66%. With p value 0.00 <α (0.05), so hypothesa Zero rejected. Conclusion There hypnobreastfeeding influence on the attitudes of pregnant
women in exclusive breastfeeding.
It is recommended that health workers received training on hypnobreasfeeding to be able to change the attitude of mothers towards exclusive breast milk more positive and hynobreastfeeding can be done to change the attitude of mothers on exclusive breast feeding.
87
A. PENDAHULUAN
UNICEF bersama World Health Assembly ( WHA ) dan negara-negara lainnya memberikan klarifikasi tentang rekomendasi jangka waktu pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Rekomendasi ini didasarkan pada bukti ilmiah manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan dan perkembangannya. ASI memberi semua nutrisi yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama hidupnya.1 Riset WHO pada tahun 2005 menyebutkan bahwa 42% penyebab kematian balita di dunia adalah akibat penyakit, yang terbesar adalah pneumonia ( 20%), selebihnya (58%) terkait dengan malnutrisi yang seringkali terkait dengan asupan ASI. Pemberian ASI eksklusif mengurangi tingkat kematian bayi yang disebabkan berbagai penyakit seperti diare dan pneumonia serta mempercepat pemulihan apabila sakit.2
Menurut Riset Kesehatan Dasar ( RisKesDa ) tahun 2010 menunjukan pemberian ASI di Indonesia Saat ini memprihatinkan, persentasi bayi yang menyusu eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 15,3% . Hal ini disebadalam mendorong peningkatan pemberian ASI masih relatif rendah. Padahal kandungan ASI kaya akan karotenoid dan selenium, sehingga ASI berperan dalam sistem pertahanan tubuh bayi untuk mencegah berbagai penyakit. Setiap tetes ASI juga mengandung mineral dan enzim untuk pencegahan penyakit dan antibodi yang lebih efektif. 3 sedangkan menurut penelitian di Propinsi Jawa Barat menunjukan bahwa 16% kematian bayi dapat dicegah dengan pemberian ASI eksklusif. Pemberian ASI eksklusif dapat mencegah kematian bayi karena kandungan dalam ASI sangat di butuhkan oleh perkembangan dan pertumbuhan bayi, selain itu ASI juga dapat memberikan kekebalan tubuh pada bayi sehingga bayi akan terhindar dari segala penyakit.4
Sejalan dengan program pemerintah dalam bidang kesehatan adalah pentingnya ASI eksklusif bagi kualitas hidup bayi melalui Surat Keputusan (SK) Menkes RI nomor 450/Menkes/SK/IV/2004 tentang Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif pada bayi di Indonesia. Dalam SK tersebut ditetapkan bahwa pemberian ASI eksklusif bagi bayi di Indonesia sejak bayi lahir sampai bayi berumur 6 (enam) bulan dan dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun bagi yang ingin pemberian ASI secara sempurna.5
88 memberikan ASI bagi bayinya sampai usia dua tahun tanpa harus mengalami ketakutan karena berkurangnya kandungan nutrisi atau anggapan bahwa menyusui dalam waktu lama akan merusak keindahan payudara ibu menyusui, kendala lain ibu merasa kurang percaya diri atau bahkan tidak yakin bahwa dirinya bisa menyusui. Padahal ASI yang diproduksi tubuhnya cukup untuk kebutuhan bayinya.6
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus. Pada kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan predisposisi tindakan atau perilaku.8 salah satu upaya untuk
merubah sikap seseorang dilakukan dengan memberikan sugesti. Adapun untuk meningkatkan sugesti sebagai efek sikap kooperatif pada seseorang bisa dilakukan hipnosis agar seseorang mempunyai sugestibilitas yang baik dan diharapkan mempengaruhi sikap yang positif. Hipnosis untuk persiapan ibu yang akan menyusui bisa dilakukan dengan Hypnobreastfeeding oleh tenaga terlatih.
Hypnobreastfeeding adalah seni komunikasi untuk mengelola pikiran dan mempengaruhi seseorang dalam pemberian ASI dimana kondisi yang alfa-theta yang dapat secara sengaja dilakukan bahkan akan terhipnotis. Seseorang yang dihipnotis bisa menjawab pertanyaan yang diajukan, serta menerima sugesti tanpa perlawanan.9 Hypnobreastfeeding merupakan salah satu cara yang menggunakan pendekatan tehnik hypnosis sebagai bagian dari proses dengan tujuan untuk menyikap masalah masalah dalam pemberian ASI yang mungkin mempengaruhi pola berpikir seseorang. Metode ini bekerja di alam bawah sadar untuk memberikan sugesti baik dan mampu berdamai dengan hal-hal yang menjadi akar permasalahan dan tujuannya bukan untuk melupakan atau menghilangkannya dari pikiran namun untuk merubah persepsi salah yang mungkin selama ini dimiliki dan mendorong untuk berfikir positif dalam menghadapi masalah yang ada.10
B. METODE PENELITIAN
89 Pre Test Intervensi Post Test
Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu hamil Trimester II di Desa Ujungjaya Kecamatan Ujungjaya Kabupaten Sumedang dengaqn jumpal sampel sebanyak 53 orang dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Prosedur pengumpulan data dan intevensi dilakukan dengan cara terlebih dahulu melakukan pengukuran sikap (pre test) selama 20 menit selanjutnya dilakukan intervensi berupa hypnobreasfeeding terhadap setiap ibu dengan waktu selama 1 jam. Setelah dilakukan intervensi selanjutnya dilakukan pengukuran sikap kembali (post test). Teknik analisa data dilakukan mempergunakan Uji T Berpasangan (dependen) setelah dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu dimana data menunjukan berdistribusi normal.
C. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 53 orang sampel selanjutnya dilakukan analisis univariat dan bivariat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sikap ibu hamil trimester II tentang pemberian ASI Eksklusif, dan bivariat disajikan dalam bentuk tabel dengan pengkajian T dependent dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Hamil Trimester II Sebelum Di Berikan Hypnobreastfeeding (Pre Test) Dalam Pemberian ASI Eksklusif
Sikap Frekuensi Persentase
Negatif 26 49,1 %
Positif 27 50,9 %
Total 53 100,0 %
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, menunjukan bahwa dari 53 responden hampir setengahnya (49,1%) mempunyai sikap dengan kategori negatif, sedangkan lebih setengahnya (50,9%) mempunyai sikap dengan kategori positif terhadap pemberian ASI Eksklusif.
90 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Hamil Trimester II Sesudah Di Berikan
Hypnobreastfeeding(Post Test) Dalam Pemberian ASI Eksklusif
Sikap Frekuensi Persentase
Negatif 18 34 %
Positif 35 66 %
Total 53 100 %
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, menunjukan bahwa dari 53 responden terdapat kurang dari setengahnya (34%) mempunyai sikap dengan kategori negatif, sedangkan lebih dari setengahnya (66 %) mempunyai sikap dengan kategori positif terhadap pemberian ASI Eksklusif.
Tabel 4.3 Pengaruh Sikap Ibu Hamil Trimester II Sebelum Dan Sesudah Diberikan Hypnobreastfeeding Tentang Pemberian ASI Eksklusif
t hitung P Value
19,99 0,00
Berdasarkan tabel 4.3 diatas bahwa nilai p value 0,00 < α (0,05), maka Ho ditolak yang berarti terdapat Pengaruh Hypnobreastfeeding terhadap sikap ibu hamil Trimester II Dalam Pemberian ASI Eksklusif.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapan di simpulan sebagai berikut ini :
1. Hampir setengah (49.10 %) responden sebelum dilakukan hypnobreastfeeding memiliki sikap yang negative (tidak mendukung) terhadap pemberian Asi eklusif. Sedangkan setelah dilakukan hypnobreastfeeding ibu yang memiliki sikap negative (tidak mendukung ) terhadap pemberian ASI eklusif hanya sebagian kecil (34 %).
91 DAFTAR PUSTAKA
Roesli, Utami.2011. Peran kunci bidan dalam keberhasilan peningkatan produksi ASI. Jakarta. 2011 Word Health Organitation ( WHO ), Asuhan intrapartum. www.umy.ac.id, diakses pada tanggal 14 Maret 2013.
Kementrian Kesehatan RI. Banyak sekali manfaat ASI bagi bayi dan ibu. www.depkes.go.id, diakses pada tanggal 15 Maret 2013.
Dinkes Jabar. Pemberian ASI Eksklusif .2007
Departemen Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI. www.perpustakaan.depkes.go.id,
diakses pada tanggal 15 Maret 2013. Kitab suci AlQur’an( Q.S. Albaqoroh : 233)
Hasrimaya. Hubungan sikap ibu dengan pemberian ASI eksklusif di
wilayah kerja puskesmas Kedung II Sragen. 2009 www.unimus.ac.id, diakses pada tanggal 14 Maret 2013.
Notoatmodjo, S. promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta. Rineka Cipta. 2007. Hal. 28-31 Aprilia, Yesie. Hipnostetri rileks, nyaman, dan aman saat hamil dan melahirkan. Jakarta. Gagas Media. 2010. Hal. 51-54
Marfuah. Metode hipnoterapi pada penanganan anak phobia di trancaze Mampang Prapatan Jakarta Selatan. 2009 www.uinjkt.ac.id, diakses pada tanggal 14 Maret 2013
Data Posyandu .Rekapan Angka pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Ujungjaya. 2012
Pratama, Ardany. Peran hipnoterapi dalam pemulihan penyalahgunaan narkoba pada remaja. 2011
www.unika.ac.id, diakses pada tanggal 14 Maret 2013
Andriana, Evariny. Melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode relaksasi hypnobirthing. Jakarta. PT Bhuana Ilmu Populer.2010
Marie. F. Mongan. 2007. Hypnobrithing. Jakarta. PT Bhuana Ilmu Populer.
Notoatmodjo, S.2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta .
Azwar. S.A 2009. Sikap manusia dan teori pengukurannya. Jakarta : Pustaka Pelajar.
Notoatmodjo, S. 2003 Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. 2005. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta .Jakarta: Rineka Cipta.
92 Saefudin, Abdul Bari. Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta 2006: 89
Rohmah, nikmatur. Pendidikan prenatal upaya promosi kesehatan bagi ibu hamil. Cetakan pertama. Gramata Punlishing. Jakarta.2010. Hal. 34-40
Sulistyawati,ari. Asuhan kebidanan pada masa kehamilan. Salemba Medika. Jakarta. 2009. Hal. 33-38
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu kebidanan edisi keempat. YBP.SP. Jakarta.2008 Hal. 12-16
Paath, Erna Francin. Gizi dalam kesehatan reproduksi. EGC. Jakarta. 2004. Hal. 24-27
Ambarwati, wulandari. Asuhan kebidanan nifas. Cetakan Kelima. Nuha Medika.Jakarta. 2010. Hal. 30-36
Maryunani, anik. Asuhan pada ibu dalam masa nifas (postppartum). Cetakan Pertama. Trans Info Media. Jakarta.2009. Hal. 32-39
Sulistyaningsih, Metodologi penelitian kuantitatif-kualitatif . Graha Ilmu Yogyakarta.2011. Hal. 2-15 Hidayat, A. Aziz Alimul. Metodologi kebidanan dan teknik analisa data. Jakarta.2007. Hal. 12-19 Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi penelitian kesehatan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.2010. Hal. 2-12
Arikunto, Suharsimi. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. PT Rineka Cipta. Jakarta 2006. Hal. 24-26
I. Sastroasmoro, Sudigdo. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Bina Pura Aksara. Jakarta.1995. Hal 1-5
Susanti, Meilia. Statistik deskriftif&deduktif. Graha Ilmu.Yogyakarta.2010. Hal. 2
Murti, Bhisma. Prinsip dan metode riset epidemiologi. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. 2003. Hal. 6-17
Firmansyah.Nurhuda. Pengaruh karakteristik (pendidikan, pekerjaan), pengetahuan dan sikap ibu menyusui terhadap pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Tuban.2012 www.unair.ac.id, diakses tanggal 6 Juli 2013
Nancy. Hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu menyusui dengan pemberian air susu ibu eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Tompaso di Kecamatan Tompaso.2012