• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri - Pelaksanaan Pengawasan Penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri - Pelaksanaan Pengawasan Penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Seiring dengan peningkatan kebutuhan pembiayaan pembangunan nasional,

maka peranan pajak sebagai salah satu sumber pembiayaan pemerintah menjadi

sangat penting, baik masa sekarang maupun masa yang akan datang. Peran serta

masyarakat dalam pembiayaan pembangunan diwujudkan dalam kepatuhan

pembayaran pajak sangat diperlukan untuk mewujudkan cita-cita pembangunan

nasional kearah masyarakat yang adil dan makmur.

Dengan berlakunya undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) sebagaimana telah diubah dengan

Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007, maka sistem pemungutan pajak di Indonesia

mengalami perubahan yang mendasar dari Official Assessment System ke Self Assessment System. Dalam Self Assessment System, masyarakat sebagai wajib pajak diberi kepercayaan untuk dapat memaksimalkan kegotong-royongan nasional melalui

sistem menghitung,memperhitungkan dan membayar sendiri pajak yang terutang.

Konsep perpajakan tersebut adalah sangat ideal dengan menempatkan dan

memberdayaan masyarakat (empowering people) sebagai subyek pelaku utama dalam sistem perpajakan. Keberhasilan sistem perpajakan nasional bergantung kepada

kesadaran dan kerelaan masyarakat untuk berperan serta secara aktif dalam sistem

(2)

Tulang punggung self assessment system adalah voluntary compliance dari masyarakat. Tinggi rendahnya kesadaran masyarakat akan mempengaruhi jumlah

penerimaan pajak yang pada giliran berikutnya jumlah data yang tersedia untuk

pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Dalam self assessment system

diasumsikan bahwa masyarakat adalah sebagai subjek (pelaku) yang paling tau

terhadap masalah perpajakannya. Karena semua transaksi dan informasi perpajakan

berada di tangannya, seberapa besar bentuk pengabdiannya sebgai wujud dari

kegotong-royongan nasional dapat direncanakan dengan matang dan akurat.

Di dalam self assessment system ini, wajib pajak datang ke Kantor Pelayanan

Pajak Pratama untuk mengambil sendiri formulir Surat Pemberitahunan (SPT)

Tahunan, kemudian mengisi dan menyampaikannya kembali pada batas waktu yang

telah ditentukan. Sedangkan aparat perpajakan (fiskus) dalam hal ini ditugaskan

untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kewajiban

perpajakan yang dilakukan Wajib Pajak berdasarkan ketentuan perundang-undangan

perpajakan yang berlaku. Sehingga melalui sistem ini diharapkan kesadaran

masyarakat, yang mempunyai penghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak

(PTKP), dalam melakukan kewajibannya dapat dilaksanakan dengan efektif dan

efisien serta mudah untuk dipahami oleh anggota wajib pajak.

Salah satu aspek yang menjadi objek pengawasan dari aparat pajak (fiskus)

dalam sistem perpajakan Self Assessment adalah pelaporan Surat Pemberitahuan

Tahunan (SPT Tahunan) dan Surat Pemberitahuan Masa (SPT Masa) Pajak

(3)

(SPT) masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan yang dijumpai oleh aparat pajak.

Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman sebagian wajib pajak akan

pedoman pedoman yang telah tertera di buku petunjuk pengisian Surat

Pemberitahuan (SPT), Serta kebutuhan sebagian wajib pajak akan proses yang instan

dan kemudahan dalam pengisian Surat Pemberitahuan (SPT). Sehingga wajib pajak

menggunakan jasa para konsultan pajak. Atas dasar itulah maka diperlukan sebuah

pengawasan, yang mana pengawasan ini dilakukan untuk memperlancar

pengadministrasian penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh Orang

Pribadi.

Dalam rangka pelaksanaan pengawasan penerimaan Surat Pemberitahuan

(SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) orang pribadi, pihak aparat telah melakukan

suatu tata cara pengawasan sebaik mungkin sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan perpajakan. Dengan adanya

pelaksanaan pengawasan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak

Penghasilan (PPh) Orang Pribadi ini, diharapkan penerimaan negara di sektor

perpajakan akan semakin meningkat yang diperlukan untuk pembiayaan nasional.

Namun dalam melaksanakan pengawasan penerimaan Surat Pemberitahuan

(SPT) Tahunan tersebut, masih ada masalah-masalah yang timbul, seperti masih

banyak terdapat kesalahan-kesalahan dalam pengisian Surat Pemberitahuan (SPT)

dan juga wajib pajak orang pribadi yang kurang aktif menyampaikan Surat

(4)

pelaksanaan penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT) belum bisa berjalan sepenuhnya

dengan efektif.

Dengan didasari pemikiran tersebut maka penulis mengangkat judul, yaitu

Pelaksanaan Pengawasan Penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai”.

B.TUJUAN DAN MANFAAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

1. Tujuan PKLM

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1.1 Untuk mengetahui Tata Cara Pelaksanaan Pengawasan Penerimaan Surat

Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi.

2.1 Untuk mengetahui Bagian-Bagian yang Terkait Dalam Pengawasan Penerimaan

Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi.

3.1 Untuk mengetahui Hasil Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Penerimaan Surat

Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi.

4.1 Untuk mengetahui Upaya-Upaya yang Dilakukan oleh Pihak KPP (fiskus) untuk

dapat meningkatkan Pelaksanaan Pengawasan Penerimaan Surat Pemberitahuan

(5)

2. Manfaat PKLM

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :

2.1. Bagi Mahasiswa

a. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai proses

Pelaksanaan Pengawasan Penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak

Penghasilan (PPh) Orang Pribadi.

b. Memberikan bekal pengetahuan tentang pengawasan terhadap Surat

Pemberitahuan (SPT) Tahunan.

c. Agar dapat meningkatkan keahlian dan keterampilan dalam bidang perpajakan

maupun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

d. Sebagai wadah untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja dengan dibekali

keahlian keterampilan yang diperoleh sewaktu melaksanakan Praktik Kerja

Lapangan Mandiri.

2.2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

a. Mendapat masukan dan saran untuk mengawasi Pelaksanaan Pengawasan

Penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang

Pribadi.

b. Membina hubungan baik dengan lembaga pendidikan khususnya Progam Studi

Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU.

(6)

2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Sumatra Utara (FISIP USU)

a. Untuk meningkatkan hubungan baik antara Universitas Sumatra Utara khususnya

Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial Dan

Ilmu Politik Sumatra Utara (FISIP USU) dengan instansi pemerintahan dalam hal

ini Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai.

b. Memberi masukan dan saran dalam rangka Pelaksanaan Pengawasan Penerimaan

Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi.

c. Mempromosikan sumber-sumber potensial dari Perguruaan Tinggi

C.URAIAN TEORITIS

Adapun uraian teoritis yang mendasari penelitian ini adalah :

1. Pengawasan

Pengawasan adalah salah satu fungsi managemen yang mengawasi

pelaksanaan pencapaian tujuan. Pengawasan bertujuan untuk mencegah terjadinya

kemungkinan penyimpangan-penyimpangan terhadap rencana-rencana,

instruksi-instruksi, saran-saran, dan sebagainya yang telah ditetapkan. Jadi dengan adanya

pengawasan yang baik maka tujuan yang diharapkan akan tercapai secara efektif dan

efesien. (Handayanigrat, 1980: 143)

Jadi pengawasan juga mengandung arti tindakan-tindakan yang dilakukan

untuk mengetahui atau menguji kepatuhan wajib pajak melaksanakan

(7)

2. Pengawasan Penerimaan SPT Tahunan

Pengawasan Penerimaan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi adalah suatu

kegiatan yang dilakukan oleh kantor pelayanan pajak untuk mengawasi penyampaian

SPT Tahunan Orang Pribadi yang dilakukan oleh wajib pajak Orang Pribadi setiap

tahun pajak.

Adapun yang menjadi tujuan pengawasan penerimaan SPT Tahunan PPh

Orang Pribadi adalah untuk mencegah terjadinya kemungkinan

penyimpangan-penyimpangan atau penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan oleh wajib pajak

dalam pelaksanaan perpajakannya pada suatu tahun pajak, disamping itu Pengawasan

Penerimaan SPT Tahunan Orang Pribadi dapat mendukung kelancaran administrasi

perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak

3. Pajak Penghasilan

Menurut Fidel, (2008 : 1) dalam bukunya yang berjudul “ Pajak

Penghasilan”, ada pengertian pajak menurut Prof. Dr Rochmat Soemitro, SH, yaitu

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat

dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa imbal (kontra pretasi) yang langsung dapat

ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Sementara itu jika mengacu kepada Undang Undang Nomor 28 Tahun 2007

tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 angka 1 disebutkan

arti pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi

(8)

mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Dari definisi di atas diketahui bahwa pajak memiliki beberapa unsur yaitu :

1. Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang

serta aturan pelaksanaannya.

2. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontra

pretasi individual oleh pemerintah.

3. Pajak dipungut oleh Negara baik pemerintah pusat maupun daerah.

4. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah.

Menurut Undang-Undang PPh Nomor 36 Tahun 2008 yang dimaksud dengan

penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau

diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun yang berasal dari

luar negeri, yang dapat digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib

Pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun.

Jadi pengertian pajak penghasilan adalah suatu pungutan resmi yang

ditujukan kepada masyarakat yang berpenghasilan atau atas suatu penghasilan yang

diterima atau yang diperolehnya dalam tahun pajak untuk kepentingan negara dan

masyarakat dalam hidup berbangsa dan bernegara sebagai suatu kewajiban yang

(9)

4. Wajib Pajak

Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, yang meliputi pembayaran

pajak, pemotongan pajak dan pemungutan pajak yang mempunyai hak dan kewajiban

perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

5. Subjek Pajak

Menurut Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan,

yang termasuk subjek pajak adalah :

a. 1). Orang Pribadi,

2). Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang

berhak.

b. Badan, dan

c. Bentuk usaha tetap

Kewajiban pajak subjektif orang pribadi/ badan/ warisan dimulai dan

berakhir pada saat :

• Orang pribadi dilahirkan, berada atau berniat untuk bertempat tinggal di Indonesia

dan berakhir pada saat meninggal dunia atau meninggalkan Indonesia untuk

selama-lamanya.

• Badan didirikan atau berkedudukan di Indonesia dan berakhir pada saat

dibubarkan atau tidak berkedudukan lagi di Indonesia.

(10)

6. Objek Pajak

Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan

kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal

dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau

untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam

bentuk apapun termasuk :

1. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterim atau

diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi,

uang pensiun atau imbalan dalam bentuk lainnya kecuali ditentukan lain dalam

Undang-Undang Pajak Penghasilan;

2. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan dan penghargaan;

3. Laba usaha;

4. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk:

a. Keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan, dan badan

lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal;

b. Keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan lainnya karena

pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu atau anggota ;

c. Keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran,

pemecahan atau pengambilalihan usaha;

d. Keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan atau sumbangan,

(11)

satu derajat, dan badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial

atau pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan oleh menteri keuangan,

sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan atau

penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan;

e. Keuntungan karena penjualan atau pengalihan sebagian atau seluruh hak

penambangan, tanda turut serta dalam pembiayaan, atau permodalan dalam

perusahaan pertambangan.

5. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya;

6. Bunga termasuk premium, diskonto dan imbalan karena jaminan pengembalian

utang;

7. Dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari

perusahaan asuransi kepada pemegang polis dan pembagian sisa hasil usaha

koperasi ;

8. Royalty atau imbalan atas penggunaan hak;

9. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;

10. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala;

11. Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu

yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah;

12. Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing;

13. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva;

(12)

15. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri

dari wp yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas;

16. Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan

pajak;

17. Penghasilan dari usaha berbasis syariah;

18. Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur

mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan;

19. Surplus Bank Indonesia.

7. Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh Orang Pribadi

Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP)

digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak

dan atau bukan objek pajak dan harta dan kewajiban. Menurut ketentuan Peraturan

perundang-undangan perpajakan, terdapat dua macam SPT yaitu :

a. SPT Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak.

b. SPT Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian

Tahun Pajak.

8. Fungsi SPT

a. Wajib Pajak PPh

Sebagai sarana WP untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan

(13)

 Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri atau melalui

pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam satu Tahun Pajak atau Bagian

Tahun Pajak;

 Penghasilan yang merupakan objek pajak dan atau bukan objek pajak;

 Harta dan kewajiban;

 Pemotongan/ pemungutan pajak orang atau badan lain dalam 1 (satu) Masa

Pajak.

b. Pengusaha Kena Pajak

Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan

penghitungan jumlah PPN dan PPnBM yang sebenarnya terutang dan untuk

melaporkan tentang :

 Pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran;

 Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri oleh PKP dan

atau melalui pihak lain dalam satu masa pajak, yang ditentukan oleh ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

c. Pemotong/ Pemungut Pajak

Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang.

(14)

D.RUANG LINGKUP PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

Adapun yang menjadi ruang lingkup adalah

1. Penyampaian SPT Tahunan

2. Tata cara penerimaan SPT Tahunan

3. Tata cara Pelaksanaan pengawasan tersebut oleh pihak fiskus

E. METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta memperoleh informasi

sesuai dengan metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini penulis melakukan berbagai persiapan yang dimulai dari

mengajukan judul, penetuan judul, penentuan tempat praktek kerja lapangan, mencari

bahan untuk pembuatan proposal, hinga pada tahapan konsultasi dengan dosen

pembimbing.

2. Studi Literatur

Yaitu kegiatan studi mencari data-data serta informasi-informasi dengan

membaca landasan teori, menelaah buku-buku literature, Peraturan

Perundang-undangan Perpajakan, Keputusan Menkeu, Informasi dari majalah, surat kabar,

catatan-catatan, maupun bahasa yang tertulis yang berhubungan secara langsung

(15)

3. Observasi Lapangan

Pengamatan yang dilakukuan sesuai dengan data yang ada pada instansi yang

bersangkutan, mengenai objek studi kasusnya, pelaksanaan pengawasan penerimaan

SPT Tahunan PPh Orang Pribadi.

4. Pengumpulan Data

Mengumpulkan data-data lapangan mengenai pelaksanaan pengawasan

penerimaan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak.

a. Data Primer

1. Wawancara

2. Pengamatan

b. Data Sekunder

1. Studi Kepustakaan

2. Dokumentasi

5. Analisis dan Evaluasi

Penulis menganalisa dan mengevaluasi data mengenai Pelaksanaan

Pengawasan Penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan

(16)

F. METODE PENGUMPULAN DATA

Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam Praktik

Kerja Lapangan Mandiri ini, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data

sebagai berikut :

1. Metode Wawancara (Interview guide)

Yaitu kegiatan mengumpulkan data dan mencari data dengan melakukan

wawancara dan mengajukan pertanyaan kepada pegawai instansi yang berkompeten

dan menambah objektif yang berkaitan dengan kebutuhan untuk melengkapi laporan

PKLM.

2. Metode Observasi (Observation Guide)

Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan cara langsung

maupun tidak langsung terjun ke lapangan untuk melakukan peninjauan dengan

mengamati, mendengar dan bila perlu ikut serta dalam mengerjakan tugas yang

diberikan pihak instansi dengan memberikan petunjuk atau memberikan arahan

terlebih dahulu dengan berpedoman pada ketentuan yang menjadi rahasia dan

memiliki resiko tinggi.

3. Metode Dokumentasi (Optional Guide)

Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan membuat daftar

(17)

G.Sistematika Penulisan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja

Lapangan Mandiri (PKLM) adalah :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang yang

menjadi dasar pemilihan dalam penyusunan laporan, uraian teoritis,

tujuan dan manfaat, ruang lingkup, metode praktik, metode

pengumpulan data, serta sistematika penulisan.

BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM

Pada bab ini akan dibahas mengenai sejarah singkat Kantor Pelayanan

Pajak (KPP) Pratama Binjai, Struktur organisasi, uraian tugas serta

data-data mengenai jumlah pegawai.

BAB III : GAMBARAN DATA DAN HASIL PKLM

Pada bab ini penulis menguraikan tentang pengertian dan ketentuan

ketentuan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan

perpajakan, khususnya Pelaksanaan Pengawasan Penerimaan Surat

Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang

(18)

BAB IV : ANALISA DAN EVALUASI

Pada bab ini penulis akan mengemukakan analisa data dan evaluasi

terhadap data-data yang berhubungan dengan judul laporan.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini merupakan inti sari yang bersumber dari hasil

penelitian, dan berdasarkan kesimpulan dapat dibuat rekomendasi

yang berisi saran-saran yang dapat diambil sebagai tindakan untuk

Referensi

Dokumen terkait

[r]

The hypothesis of this research are: (1) Viewed from the achievement of the target index, growth index and index suspected contribution levies that provide the largest contribution

Sebagaimana disinggung sebelumnya, permintaan Liyan Simbolis dalam judul-judul buku swa-bantu Islami dapat diungkapkan dalam kalimat “Jadilah muslim sejati!”, sementara yang

Tingkat pengetahuan responden tentang pola pemberian makan terhadap balita baik karena ditunjang juga dari tingkat pendidikan responden yang sebagian besar berpendidikan baik,

Sehubungan dengan adanya penawaran kembali program beasiswa Supersenar Tahun 2015 bagi mahasiswa Universitas Brawijaya. bersama ini kami informasikan persyaratan yang

The WTP functions estimated from single or multiple studies and the nature of most of the explanatory factors included in these functions suggest that full explanation and hence a

PricewaterhouseCoopers’ 11th Annual Global CEO Survey, launched at the World Economic Forum’s Annual Meeting in Davos, Switzerland, in January 2008, set out to discover how

In this article, a rapid visualization method of SDOG-ESSG model is proposed, which is based on layers and blocks storage model, data culling, LOD control and