• Tidak ada hasil yang ditemukan

MITOS,PENALARAN, DAN Cara Memperoleh Pengetahuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MITOS,PENALARAN, DAN Cara Memperoleh Pengetahuan"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

MITOS,PENALARAN, DAN

CARA MEMPEROLEH

PENGETAHUAN

Oleh:

▸ Baca selengkapnya: cara memperoleh helium

(2)

PENGANTAR

(3)

PENGANTAR

(4)

PENGANTAR

(5)

PENGANTAR

(6)

PENGANTAR

(7)

PENGANTAR

(8)

PENGANTAR

PENGANTAR

Mungkin saudara pernah mendengar ucapan berikut :

 Gunung Api meletus hebat disebabkan

oleh karena dewa sakti lagi marah besar.

 Gempa Bumi terjadi karena dewa atlas

yang memikul bumi memindahkan

bumi dari bahu yang satu ke bahu yang lainnya.

 Gerhana bulan disangka terjadi karena

bulan dimakan raksasa.

 Bunyi Guntur timbul karena roda kereta

(9)

 Cerita terjadinya mado-mado atau marga di

Nias (Sumatra Utara)

 Cerita barong di Bali.

 Cerita pemindahan Gunung Suci Mahameru di

India oleh para dewa ke Gunung Semeru yang dianggap suci oleh orang Jawa dan Bali.

 Cerita Nyai Roro Kidul (Ratu Laut Selatan)  Cerita Joko Tarub

(10)

Pada awal prasejarah kemampuan manusia masih terbatas, baik keterbatasan pada

peralatan maupun keterbatasan pemikiran. Keterbatasan peralatan menyebabkan

pengamatan menjadi kuratig seksama, dan cara berpikir yang sederhana menyebabkan hasil pemecahan masalah memberikan

kesimpulan yang kurang tepat.

Dengan demildan pengetahuan yang terkumpul belum dapat memberikan

jawaban yang baik terhadap rasa ingin tahu manusia, dan masih jauh dari kebenaran.

PENGANTAR

(11)

TAHAP PERKEMBANGAN PIKIRAN MANUSIA

Menurut A. Comte Tahap Perkembangan manusia ada 3 tahap, yaitu :

• Tahap Teologi / Metafsika

• Tahap Filsafat

(12)

TAHAP TEOLOGI / METAFISIKA

TAHAP TEOLOGI / METAFISIKA

 Mitos diciptakan hanya untuk menjawab rasa ingin

tahu manusia akan suatu kejadian yang mereka amati.

 Mitos merupakan cerita yang dibuat-buat atau

dongeng yang pada umumnya menyangkut tokoh kuno, seperti dewa atau manusia perkasa, yang ada kaitannya dengan apa yang terdapat di alam.

pengetahuan yang subyektif (tidak Obyektif)

 Manusia menyusun mitos / dogeng untuk mengenal

realita atau kenyataan.

 Dalam alam mitos, Pikiran rasional atau penalaran

(13)

 Mitos dibedakan atas 3 macam, yaitu mitos sebenarnya, cerita rakyat,

dan legenda.

 Dalam. mitos sebenamya manusia berusaha dengan

sungguh-sungguh dan dengan imajinasinya menerangkan gejala alam yang ada, namun belum tepat karena kurangnya pengetahuan, sehingga orang mengaitkannya dengan seorang tokoh atau dewa.

 Mitos yang merupakan cerita rakyat adalah usaha manusia

mengisahkan peristiwa petting yang menyangkut kehidupan

masyarakat, biasanya juga disampaikan dari mulut ke mulut sehingga, sulit diperiksa kebenarannya.

 Dalam mitos sebagai legenda, dikemukakan tentang seorang tokoh

yang dikaitkan dengan terjadinya suatu daerah.

 Menurut C.A. Van Peursen, MITOS adalah suatu cerita yang

memberikan pedoman atau arah tertentu pada sekelompok orang dan dapat ditularkan kepada kelompok lain atau diungkapkan melalui

pementasan tari-tarian, wayang, dan sebagainya

 Inti Cerita terkait dengan lambang-lambang, kejahatan, kebaikan,

kehidupan, kematian, dosa, dan penyucian, sorga, neraka

TAHAP TEOLOGI / METAFISIKA

(14)

Pada masa prasejarah tersebut, mitos dapat diterima dan dipercaya

kebenaranya karena:

keterbatasan pengetahuan yang disebabkan karena keterbatasan

pengindraan, balk langsung maupun dengan slat:

keterbatasan penalaran manusia pada masa itu

hasrat ingin tahunya texpenuhi.

TAHAP TEOLOGI / METAFISIKA

(15)

 Pada tahap ini manusia menemukan

identitas diri.

 Manusia yang ada dialam hidup menyatu

dengan alam dan terpengaruh dengan alam == kemasukan kekuatan alam

 Pada tahap mitos, manusia terikat,

manusia menerima keadaan sebagai takdir

TAHAP TEOLOGI / METAFISIKA

(16)

TAHAP FILSAFAT

TAHAP FILSAFAT

 Rasio sudah terbentuk, tapi belum

ditemukan metoda berfkir yang obyektif

 Menggunakan rasio secara dangkal, tapi

obyek yang dimasuki belum obyektif (contoh bumi datar)

 Pola pikir belum metodologis yang

(17)

TAHAP ILMU ATAU TAHAP POSITIF

TAHAP ILMU ATAU TAHAP POSITIF

 Adanya ketidakpuasan pikiran

 Rasio dikembangkan kearah yang lebih

obyektif

 Manusia menghadapi obyek dengan

(18)
(19)

PENALARAN

PENALARAN

 Dari pengamatan yang sistematis dan kritis

serta makin bertambanhnya pengalaman yang diperoleh, lambat laun menusia mencari jawab secara rasional atau berdasarkan fakta-fakta

 Pemecahan masalah mengandalkan penalaran

yang rasional atau berdasarkan fakta dalam usaha memperoleh kebenaran

 Model Penalaran ada 2, yaitu :

 Penalaran Deduktif

(20)

PENALARAN DEDUKTIF (RASIONALISME)

PENALARAN DEDUKTIF (RASIONALISME)

 Penalaran Deduktif, pola pikir yang

bertolak dari pernyataan yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus.

 Penarikan kesimpulan menggunakan pola

pikir yang disebut silogisme

 Kaum rasionalis mengembangkan paham

(21)

SILOGISME

SILOGISME

 Silogisme terdiri atas dua pernyataan

dan sebuah kesimpulan

 Kedua pernyataan disebut premis mayor

dan premis minor

 Kesimpulan diperoleh dari penalaran

(22)

CONTOH

 Misal :

 Semua mahluk bernapas (premis mayor)

 Si Ali adalah seorang mahluk (Premis minor)

 Jadi si Ali juga bernapas ( kesimpulan)

 Kesimpulan benar bila :  Kedua premis benar

 Cara penarikan kesimpulan juga benar

(23)

Apakah penalaran deduktif pasti diterima kebenarannya

 Pada jaman alkimia aristoteles mengemukakan teori

perkembangan, yang menyatakan bahwa setiap

benda akan mengalami perkembangan kearah dewasa

 Logam yang telah dewasa adalah emas atau perak.

contoh lain kelapa, dari bungsil – kuwud – nyuh

 Contoh silogisme :

 Semua logam akan mengalami perkembangan menjadi

emas (premis mayor)

 Air raksa adalah logam (Premis minor)

 Jadi, air raksa dapat berubah menjadi emas (kesimpulan)

Apakah silogisme ini benar ? Dapatkah air raksa berubah

menjadi emas ?

 Tidak semua penalaran deduktif menghasilkan

(24)

Pendekatan induktif (empirisme)

 Pengetahuan diperoleh dari pengamatan

lapangan (emipiris)

 Kaum empiris mengembangkan paham

empirisme == menggunakan penalaran induktif

 Penalaran induktif, bertolak dari pola

(25)

 Misalkan :

 Dari pengamatan diperoleh bahwa : Besi

dipanaskan memuai, Tembaga dipanaskan memuai, aluminium dipanaskan memuai. Maka maka disimpulkan bahwa semua logam bila dipanaskan akan memuai.

 Dari pengamatan diperoleh bahwa : kucing

(26)

Apakah semua hasil penalaran

Induktif pasti dapat diterima

kebenarannya

 Misal :

 Pengamatan lapangan menemukan bahwa anak-anak yang

berprestasi bagus di banyak sekolah adalah anak-anak yang berhidung mancung.

 Apakah dapat disimpulkan bahwa setiap anak yang berhidung

mancung akan memiliki prestasi bagus ?

 Apakah pengalaman yang dimaksud paham ini

merupakan stimulus pancaindra ataukah hanya persepsi ?

 Adanya keterbatasan kemampuan panca indra.

 Misalkan : Sendok yang dimasukkan kedalam gelas berisi air

terlihat patah. Apakah sesungguhnya sendok itu patah ?

 Celupkan kedua tangan pertama ke air dingin, tangan kedua

(27)

 Panca indra punya kelemahan

 Penalaran induktif yang mengacu pada

(28)

 Penalaran Deduktif masih diragukan

 Penalaran Induktif masih diragukan

(29)

ILMU ALAMIAH DASAR

A. Manusia Selalu Ingin Tahu

Issac Asimov (1920), mengatakan bahwa

binatang sebagai Idle Curiosity

(keingintahuan yang terbatas). Manusia justru daya pikirnya lebih berperan

daripada daya fsiknya.

Hubungan Kehidupan Manusia dengan Alam :

(30)

Perbedaan Manusia dengan binatang :

a. Manusia dapat berpikir (homo sapien)

b. Manusia dapat membuat alat (homo

faber)

c. Manusia dapat berbicara (homo

longuens)

d. Manusia hidup bermasyarakat (homo

socius)

e. Manusia dapat berdagang (homo

economicus)

f. Manusia sadar ada kekuatan diluar

(31)

B. Rasa Ingin Tahu dan Mitos

Mitos merupakan cerita yang dibuat-buat atau dongeng yang pada umumnya menyangkut tokoh kuno seperti

dewa,

manusia perkasa, yang gunanya untuk menjawab keterbatasan pengetahuan manusia tentang alam.

Pengetahuan tentang Mitos disebut Mitologi.

Mitologi banyak muncul dalam zaman pra sejarah. Ada tiga macam Mitos :

1. Mitos sebenarnya

2. Cerita rakyat.

3. Legenda.

(32)

Faktor Mitos dipercayai kebenarannya saat itu:

1. Keterbatasan pengetahuan manusia 2. Keterbatasan penalaran manusia

3. Keingintahuan manusia sementara

terpenuhi.

C. Manusia berperasaan dan Rasional : Perasaan adalah fungsi jiwa untuk mempertimbangkan dan mengukur

(33)

Perasaan rendah sifatnya biologis yang dimiliki oleh

binatang. Misal rasa lapar, rasa seksual.

Perasaan luhur, sifatnya rohani yang hanya dimiliki

oleh manusia. Misal cinta kasih, tanggung jawab.

Rasional adalah, menerima sesuatu atas dasar

kebenaran pikiran atau rasio.

(34)

Cara-cara lama dalam memperoleh pengetahuan

dilakukan manusia dengan masih mengandalkan

perasaan daripada pikiran. Yaitu :

1. Prasangka

2. Intuisi

3. Coba-coba (trial and error).

Pikiran manusia berkembang, ke arah rasional

dan didukung oleh pengalaman (empiris). Dalam menerima kebenaran manusia

menggunakan logika, yaitu pengetahuan

dan

(35)

Lima pentahapan progresivitas manusia :

1. Antroposentris 2. Geosentris

3. Heliosentris

(36)

IKHTISAR PERKEMBANGAN WAWASAN MANUSIA

Tingkatan Pengertian Contoh Antroposentris

Geosentris

Heliosentris

Galaktosentris

Asentris

Manusia yg menjadi pusat segala-galanya

Bumi yg menjadi pusat Segala-galanya

Matahari yg menjadi pusat Sistem tata surya

Galaksi menjadi pusat dari Sejumlah tata surya

Tidak ada yg menjadi pusat, semua beredar dlm Kontelasi alamiah.

Kelahiran, kematian org

penting mempengaruhi kondisi alam (raja).

Matahari, bulan, bintang Berputar mengelilingi bumi (Ptolomeus)

Matahari memiliki sejumla Planet dan planet memiliki Satelit (Rotasi)

Bima sakti menjadi pusat Galaksi dalam tata surya

(37)

DASAR-DASAR PENGETAHUAN

Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu

Pengetahuan mampu dikembangkan manusia karena : 1. Bahasa yang bersifat komunikatif

2. Pikiran yang mampu menalar.

A. PENALARAN

Kegiatan berpikir yg mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran.

Ciri-ciri Penalaran :

a. Pola berpikir logika b. Analitik.

(38)

Pengetahuan yang dipergunakan dalam penalaran pada

dasarnya bersumber pada rasio atau fakta.

Rasionalisme adalah paham yang mengembangkan bahwa

rasio adalah sumber kebenaran.

Empirisme, adalah paham yang menyatakan bahwa fakta

yang tertangkap lewat pengalaman manusia merupakan sumber kebenaran.

B. LOGIKA

Dua jenis cara penarikan kesimpulan, yakni logika deduktif

dan logika induktif.

Logika deduktif , cara berpikir dimana ditarik kesimpulan yg bersifat khusus dari pernyataan bersifat umum.

(39)

C. SUMBER PENGETAHUAN :

Paham Rasionalisme menggunakan metode deduktif. Paham Empirisme menggunakan metode induktif

D. METODE ILMIAH

Prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu.

Ilmu adalah pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah.

Pengetahuan disebut ilmu atau ilmiah jika:

1. Objektif (sesuai dgn objek atau didukung fakta empiris) 2. Metodik (cara-cara tertentu yg teratur dan terkontrol)

3. Sistematik (saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan) 4. Berlaku umum (dapat diuji coba orang lain dan hasilnya

sama).

(40)

Teori-teori ilmiah yang menyusun pengetahuan harus Memenuhi dua syarat utama yaitu:

a. Harus konsisten dengan teori-teori sebelumnya. b. Harus cocok dengan fakta-fakta empiris.

Kriteria Metode Ilmiah : c. Berdasarkan fakta

d. Bebas dari prasangka

e. Menggunakan prinsip-prinsip analitis f. Menggunakan hipotetis

(41)

Deduksi

Induksi

METODE ILMIAH

PERUMUSAN MASALAH

PENG ILMIAH KERANGKA PIKIR

RUMUSAN HIPOTESIS

UJI HIPOTESIS

(42)

Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang

disusun secara konsisten dan kebenarannya telah

teruji secara empiris.

Sarana berpikir Ilmiah :

Adalah merupakan alat bagi metode ilmiah dalam

melakukan fungsinya secara baik berupa :

Referensi

Dokumen terkait

Saat ini kerap terjadi pelanggaran privasi di media sosial berbasis ojek online, timbulnya pelanggaran privasi pada ojek online ini karena aplikasi

Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan berkah- Nya, sehingga skripsi dengan judul “ ANALISIS PELATIHAN, DISIPLIN KERJA DAN ETOS

Gereja Katolik mengajarkan bahwa manusia diciptakan menurut gambaran Allah, yang artinya adalah: 1) manusia dapat mengenal dan mengasihi Penciptanya; 2) manusia

Setelah kita mengetahui betapa tinggi perhatian Islam terhadap ilmu pengetahuan dan betapa Allah SWT mewajibkan kepada kaum muslimin untuk belajar dan terus belajar, maka Islampun

Akankah esok kembali ,aku masih kau beri kehidupan yang berarti?. Wahai dunia dan

Dari hasil pengujian aktivitas antibakteri fraksi n -heksana, etilasetat dan metanol aktif terhadap bakteri uji yang ditunjukkan dengan terbentuknya zona hambat di se- kitar

– Zat atau obat yg berasal dari tanaman a bukan tanaman, sintetis a semi sintetis yg dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi

Dehidrasi yang dilakukan yaitu dengan cara adsorbsi menggunakan molecular sieve 3A, silica gel, dan kombinasi dari molecular sieve 3A + silica gel. Dari percobaan adsorbsi dari