MITOS,PENALARAN, DAN
CARA MEMPEROLEH
PENGETAHUAN
Oleh:▸ Baca selengkapnya: cara memperoleh helium
(2)PENGANTAR
PENGANTAR
PENGANTAR
PENGANTAR
PENGANTAR
PENGANTAR
PENGANTAR
PENGANTAR
Mungkin saudara pernah mendengar ucapan berikut :
Gunung Api meletus hebat disebabkan
oleh karena dewa sakti lagi marah besar.
Gempa Bumi terjadi karena dewa atlas
yang memikul bumi memindahkan
bumi dari bahu yang satu ke bahu yang lainnya.
Gerhana bulan disangka terjadi karena
bulan dimakan raksasa.
Bunyi Guntur timbul karena roda kereta
Cerita terjadinya mado-mado atau marga di
Nias (Sumatra Utara)
Cerita barong di Bali.
Cerita pemindahan Gunung Suci Mahameru di
India oleh para dewa ke Gunung Semeru yang dianggap suci oleh orang Jawa dan Bali.
Cerita Nyai Roro Kidul (Ratu Laut Selatan) Cerita Joko Tarub
Pada awal prasejarah kemampuan manusia masih terbatas, baik keterbatasan pada
peralatan maupun keterbatasan pemikiran. Keterbatasan peralatan menyebabkan
pengamatan menjadi kuratig seksama, dan cara berpikir yang sederhana menyebabkan hasil pemecahan masalah memberikan
kesimpulan yang kurang tepat.
Dengan demildan pengetahuan yang terkumpul belum dapat memberikan
jawaban yang baik terhadap rasa ingin tahu manusia, dan masih jauh dari kebenaran.
PENGANTAR
TAHAP PERKEMBANGAN PIKIRAN MANUSIA
Menurut A. Comte Tahap Perkembangan manusia ada 3 tahap, yaitu :
• Tahap Teologi / Metafsika
• Tahap Filsafat
TAHAP TEOLOGI / METAFISIKA
TAHAP TEOLOGI / METAFISIKA
Mitos diciptakan hanya untuk menjawab rasa ingin
tahu manusia akan suatu kejadian yang mereka amati.
Mitos merupakan cerita yang dibuat-buat atau
dongeng yang pada umumnya menyangkut tokoh kuno, seperti dewa atau manusia perkasa, yang ada kaitannya dengan apa yang terdapat di alam.
pengetahuan yang subyektif (tidak Obyektif)
Manusia menyusun mitos / dogeng untuk mengenal
realita atau kenyataan.
Dalam alam mitos, Pikiran rasional atau penalaran
Mitos dibedakan atas 3 macam, yaitu mitos sebenarnya, cerita rakyat,
dan legenda.
Dalam. mitos sebenamya manusia berusaha dengan
sungguh-sungguh dan dengan imajinasinya menerangkan gejala alam yang ada, namun belum tepat karena kurangnya pengetahuan, sehingga orang mengaitkannya dengan seorang tokoh atau dewa.
Mitos yang merupakan cerita rakyat adalah usaha manusia
mengisahkan peristiwa petting yang menyangkut kehidupan
masyarakat, biasanya juga disampaikan dari mulut ke mulut sehingga, sulit diperiksa kebenarannya.
Dalam mitos sebagai legenda, dikemukakan tentang seorang tokoh
yang dikaitkan dengan terjadinya suatu daerah.
Menurut C.A. Van Peursen, MITOS adalah suatu cerita yang
memberikan pedoman atau arah tertentu pada sekelompok orang dan dapat ditularkan kepada kelompok lain atau diungkapkan melalui
pementasan tari-tarian, wayang, dan sebagainya
Inti Cerita terkait dengan lambang-lambang, kejahatan, kebaikan,
kehidupan, kematian, dosa, dan penyucian, sorga, neraka
TAHAP TEOLOGI / METAFISIKA
Pada masa prasejarah tersebut, mitos dapat diterima dan dipercaya
kebenaranya karena:
keterbatasan pengetahuan yang disebabkan karena keterbatasan
pengindraan, balk langsung maupun dengan slat:
keterbatasan penalaran manusia pada masa itu
hasrat ingin tahunya texpenuhi.
TAHAP TEOLOGI / METAFISIKA
Pada tahap ini manusia menemukan
identitas diri.
Manusia yang ada dialam hidup menyatu
dengan alam dan terpengaruh dengan alam == kemasukan kekuatan alam
Pada tahap mitos, manusia terikat,
manusia menerima keadaan sebagai takdir
TAHAP TEOLOGI / METAFISIKA
TAHAP FILSAFAT
TAHAP FILSAFAT
Rasio sudah terbentuk, tapi belum
ditemukan metoda berfkir yang obyektif
Menggunakan rasio secara dangkal, tapi
obyek yang dimasuki belum obyektif (contoh bumi datar)
Pola pikir belum metodologis yang
TAHAP ILMU ATAU TAHAP POSITIF
TAHAP ILMU ATAU TAHAP POSITIF
Adanya ketidakpuasan pikiran
Rasio dikembangkan kearah yang lebih
obyektif
Manusia menghadapi obyek dengan
PENALARAN
PENALARAN
Dari pengamatan yang sistematis dan kritis
serta makin bertambanhnya pengalaman yang diperoleh, lambat laun menusia mencari jawab secara rasional atau berdasarkan fakta-fakta
Pemecahan masalah mengandalkan penalaran
yang rasional atau berdasarkan fakta dalam usaha memperoleh kebenaran
Model Penalaran ada 2, yaitu :
Penalaran Deduktif
PENALARAN DEDUKTIF (RASIONALISME)
PENALARAN DEDUKTIF (RASIONALISME)
Penalaran Deduktif, pola pikir yang
bertolak dari pernyataan yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Penarikan kesimpulan menggunakan pola
pikir yang disebut silogisme
Kaum rasionalis mengembangkan paham
SILOGISME
SILOGISME
Silogisme terdiri atas dua pernyataan
dan sebuah kesimpulan
Kedua pernyataan disebut premis mayor
dan premis minor
Kesimpulan diperoleh dari penalaran
CONTOH
Misal :
Semua mahluk bernapas (premis mayor)
Si Ali adalah seorang mahluk (Premis minor)
Jadi si Ali juga bernapas ( kesimpulan)
Kesimpulan benar bila : Kedua premis benar
Cara penarikan kesimpulan juga benar
Apakah penalaran deduktif pasti diterima kebenarannya
Pada jaman alkimia aristoteles mengemukakan teori
perkembangan, yang menyatakan bahwa setiap
benda akan mengalami perkembangan kearah dewasa
Logam yang telah dewasa adalah emas atau perak.
contoh lain kelapa, dari bungsil – kuwud – nyuh
Contoh silogisme :
Semua logam akan mengalami perkembangan menjadi
emas (premis mayor)
Air raksa adalah logam (Premis minor)
Jadi, air raksa dapat berubah menjadi emas (kesimpulan)
Apakah silogisme ini benar ? Dapatkah air raksa berubah
menjadi emas ?
Tidak semua penalaran deduktif menghasilkan
Pendekatan induktif (empirisme)
Pengetahuan diperoleh dari pengamatan
lapangan (emipiris)
Kaum empiris mengembangkan paham
empirisme == menggunakan penalaran induktif
Penalaran induktif, bertolak dari pola
Misalkan :
Dari pengamatan diperoleh bahwa : Besi
dipanaskan memuai, Tembaga dipanaskan memuai, aluminium dipanaskan memuai. Maka maka disimpulkan bahwa semua logam bila dipanaskan akan memuai.
Dari pengamatan diperoleh bahwa : kucing
Apakah semua hasil penalaran
Induktif pasti dapat diterima
kebenarannya
Misal :
Pengamatan lapangan menemukan bahwa anak-anak yang
berprestasi bagus di banyak sekolah adalah anak-anak yang berhidung mancung.
Apakah dapat disimpulkan bahwa setiap anak yang berhidung
mancung akan memiliki prestasi bagus ?
Apakah pengalaman yang dimaksud paham ini
merupakan stimulus pancaindra ataukah hanya persepsi ?
Adanya keterbatasan kemampuan panca indra.
Misalkan : Sendok yang dimasukkan kedalam gelas berisi air
terlihat patah. Apakah sesungguhnya sendok itu patah ?
Celupkan kedua tangan pertama ke air dingin, tangan kedua
Panca indra punya kelemahan
Penalaran induktif yang mengacu pada
Penalaran Deduktif masih diragukan
Penalaran Induktif masih diragukan
ILMU ALAMIAH DASAR
A. Manusia Selalu Ingin Tahu
Issac Asimov (1920), mengatakan bahwa
binatang sebagai Idle Curiosity
(keingintahuan yang terbatas). Manusia justru daya pikirnya lebih berperan
daripada daya fsiknya.
Hubungan Kehidupan Manusia dengan Alam :
Perbedaan Manusia dengan binatang :
a. Manusia dapat berpikir (homo sapien)
b. Manusia dapat membuat alat (homo
faber)
c. Manusia dapat berbicara (homo
longuens)
d. Manusia hidup bermasyarakat (homo
socius)
e. Manusia dapat berdagang (homo
economicus)
f. Manusia sadar ada kekuatan diluar
B. Rasa Ingin Tahu dan Mitos
Mitos merupakan cerita yang dibuat-buat atau dongeng yang pada umumnya menyangkut tokoh kuno seperti
dewa,
manusia perkasa, yang gunanya untuk menjawab keterbatasan pengetahuan manusia tentang alam.
Pengetahuan tentang Mitos disebut Mitologi.
Mitologi banyak muncul dalam zaman pra sejarah. Ada tiga macam Mitos :
1. Mitos sebenarnya
2. Cerita rakyat.
3. Legenda.
Faktor Mitos dipercayai kebenarannya saat itu:
1. Keterbatasan pengetahuan manusia 2. Keterbatasan penalaran manusia
3. Keingintahuan manusia sementara
terpenuhi.
C. Manusia berperasaan dan Rasional : Perasaan adalah fungsi jiwa untuk mempertimbangkan dan mengukur
Perasaan rendah sifatnya biologis yang dimiliki oleh
binatang. Misal rasa lapar, rasa seksual.
Perasaan luhur, sifatnya rohani yang hanya dimiliki
oleh manusia. Misal cinta kasih, tanggung jawab.
Rasional adalah, menerima sesuatu atas dasar
kebenaran pikiran atau rasio.
Cara-cara lama dalam memperoleh pengetahuan
dilakukan manusia dengan masih mengandalkan
perasaan daripada pikiran. Yaitu :
1. Prasangka
2. Intuisi
3. Coba-coba (trial and error).
Pikiran manusia berkembang, ke arah rasional
dan didukung oleh pengalaman (empiris). Dalam menerima kebenaran manusia
menggunakan logika, yaitu pengetahuan
dan
Lima pentahapan progresivitas manusia :
1. Antroposentris 2. Geosentris
3. Heliosentris
IKHTISAR PERKEMBANGAN WAWASAN MANUSIA
Tingkatan Pengertian Contoh Antroposentris
Geosentris
Heliosentris
Galaktosentris
Asentris
Manusia yg menjadi pusat segala-galanya
Bumi yg menjadi pusat Segala-galanya
Matahari yg menjadi pusat Sistem tata surya
Galaksi menjadi pusat dari Sejumlah tata surya
Tidak ada yg menjadi pusat, semua beredar dlm Kontelasi alamiah.
Kelahiran, kematian org
penting mempengaruhi kondisi alam (raja).
Matahari, bulan, bintang Berputar mengelilingi bumi (Ptolomeus)
Matahari memiliki sejumla Planet dan planet memiliki Satelit (Rotasi)
Bima sakti menjadi pusat Galaksi dalam tata surya
DASAR-DASAR PENGETAHUAN
Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu
Pengetahuan mampu dikembangkan manusia karena : 1. Bahasa yang bersifat komunikatif
2. Pikiran yang mampu menalar.
A. PENALARAN
Kegiatan berpikir yg mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran.
Ciri-ciri Penalaran :
a. Pola berpikir logika b. Analitik.
Pengetahuan yang dipergunakan dalam penalaran pada
dasarnya bersumber pada rasio atau fakta.
Rasionalisme adalah paham yang mengembangkan bahwa
rasio adalah sumber kebenaran.
Empirisme, adalah paham yang menyatakan bahwa fakta
yang tertangkap lewat pengalaman manusia merupakan sumber kebenaran.
B. LOGIKA
Dua jenis cara penarikan kesimpulan, yakni logika deduktif
dan logika induktif.
Logika deduktif , cara berpikir dimana ditarik kesimpulan yg bersifat khusus dari pernyataan bersifat umum.
C. SUMBER PENGETAHUAN :
Paham Rasionalisme menggunakan metode deduktif. Paham Empirisme menggunakan metode induktif
D. METODE ILMIAH
Prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu.
Ilmu adalah pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah.
Pengetahuan disebut ilmu atau ilmiah jika:
1. Objektif (sesuai dgn objek atau didukung fakta empiris) 2. Metodik (cara-cara tertentu yg teratur dan terkontrol)
3. Sistematik (saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan) 4. Berlaku umum (dapat diuji coba orang lain dan hasilnya
sama).
Teori-teori ilmiah yang menyusun pengetahuan harus Memenuhi dua syarat utama yaitu:
a. Harus konsisten dengan teori-teori sebelumnya. b. Harus cocok dengan fakta-fakta empiris.
Kriteria Metode Ilmiah : c. Berdasarkan fakta
d. Bebas dari prasangka
e. Menggunakan prinsip-prinsip analitis f. Menggunakan hipotetis
Deduksi
Induksi
METODE ILMIAH
PERUMUSAN MASALAH
PENG ILMIAH KERANGKA PIKIR
RUMUSAN HIPOTESIS
UJI HIPOTESIS
Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang
disusun secara konsisten dan kebenarannya telah
teruji secara empiris.
Sarana berpikir Ilmiah :
Adalah merupakan alat bagi metode ilmiah dalam
melakukan fungsinya secara baik berupa :