• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJANJIAN PERLINDUNGAN KESEHATAN TERHADAP STAF, KARYAWAN DAN PENSIUNAN (STUDI PADA PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT MEDAN) SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERJANJIAN PERLINDUNGAN KESEHATAN TERHADAP STAF, KARYAWAN DAN PENSIUNAN (STUDI PADA PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT MEDAN) SKRIPSI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERJANJIAN PERLINDUNGAN KESEHATAN TERHADAP

STAF, KARYAWAN DAN PENSIUNAN

(STUDI PADA PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT MEDAN)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

OLEH :

MUHAMMAD ROIHAN 070200404

Departemen Hukum Keperdataan Program Kekhususan Hukum Perdata Dagang

Disetujui Oleh :

Ketua Departemen Hukum Keperdataan

Dr. H. Hasim Purba, SH., M.Hum. NIP : 196603031985081001

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Hasim Purba, SH., M.Hum. Aflah, SH., M.Hum. NIP : 196603031985081001 NIP : 197005192002122002

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang selalu

mencurahkan rahmad dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat mengikuti

perkuliahan dan menyelesaikan penulisan skripsi yang merupakan salah satu

syarat untuk meraih gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara. Dalam kesempatan ini, penulis menulis skripsi dengan judul

“Perjanjian Perlindungan Kesehatan terhadap Staf, Karyawan dan Pensiunan

(Studi Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan).

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, banyak

kekurangan yang terdapat baik dari isi maupun penyusunan kalimatnya yang

disebabkan keterbatasan penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang sifatnya membangun demi memperkaya materi yang berkaitan dengan

skripsi ini.

Di dalam masa penulisan skripsi ini , penulis mendapat banyak bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Sebagai

penghargaan dan ucapan terima kasih terhadap semuanya itu, maka penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum, Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum, Pembantu Dekan I Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara dan selaku dosen penasehat akademik

selama penulis menjalani perkuliahan di Fakultas Hukum.

(3)

5. Bapak Dr. Hasim Purba, S.H., M.Hum, selaku Ketua Departemen Hukum

Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen

Pembimbing I yang telah bersedia memberikan pengarahan, bimbingan, serta

petunjuk bagi penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Ibu Aflah SH., M.Hum, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah banyak

mengorbankan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam membantu penulis

menyelesaikan skripsi ini.

7. Para dosen, pegawai tata usaha, dan petugas perpustakaan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis selama masa

perkuliahan termasuk dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Teristimewa penulis ucapkan kepada kedua orangtua penulis Drs. H. Irwan

Matondang dan Hj. Anna Machrani Rangkuti, yang tidak hentinya

memberikan dukungan, kasih sayang, pengorbanan serta doa dalam setiap

perjalanan hidup penulis hingga sampai sekarang ini.

9. Bapak Parlindungan Rangkuti, SE dan Keluarga selaku Paman yang telah

banyak memberi dukungan dan masukan kepada penulis selama masa

pendidikan dan penyelesaiaan skripsi ini.

10. Bapak Suryanto Sinaga, SH, selaku Kepala Bagian Urusan SDM Dan Hukum

Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan, yang telah membantu penulis dalam

memperoleh data-data serta keterangan yang dibutuhkan demi kepentingan

penulisan skripsi ini.

11. Wiwin Azmi Harahap, SH, yang telah memberikan dukungan dan masukan

kepada Penulis.

12. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini baik

langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Demikianlah penulis sampaikan, semoga Allah SWT membalas segala

kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.

Medan, 29 Mei 2014.

Muhammad Roihan.

(4)

PERJANJIAN PERLINDUNGAN KESEHATAN TERHADAP STAF, KARYAWAN DAN PENSIUNAN

(STUDI PADA PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT MEDAN)

Muhammad Roihan

Dr. Hasim Purba, S.H., M.Hum.**

Aflah, S.H., M.Hum.***

ABSTRAK

Dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan produksi terhadap kelapa sawit, Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan didukung oleh para staf dan karyawan yang sehat dan mempunyai kualitas kerja. Untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja dari para karyawan ini, maka perlu diberikan perlindungan kesehatan agar karyawan ini dapat bekerja dengan tenang dan mendapatkan hak-haknya sebagaimana yang ditetapkan dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan. Perlindungan dan jaminan kesehatan yang diberikan tidak hanya kepada karyawan tetapi juga kepada karyawan yang sudah pensiun dan keluarga batih (keluarga intinya) dari karyawan dan pensiunan tersebut, yaitu isteri atau suami dan anak-anak yang belum menikah.

Metode penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian yuridis normatif, yang didukung dengan data-data yang diperoleh dari sumber kepustakaan dan data dari lapangan yaitu kantor PPKS Medan, baik berupa wawancara maupun dokumen-dokumen tentang perjanjian perlindungan kesehatan terhadap staf, karyawan dan pensiunan dalam lingkungan perusahaan PPKS Medan dalam bentuk tertulis.

(5)

DAFTAR ISI

BAB II : RUANG LINGKUP TENTANG PERJANJIAN ….…… 15

A. Pengertian Perjanjian ……… 15

B. Jenis-Jenis Perjanjian ……… 19

C. Subjek dan Objek Perjanjian ……… 23

D. Syarat-Syarat Perjanjian ……… 25

E. Asas-Asas Perjanjian ……… 30

F. Wanprestasi dalam Perjanjian ……… 33

BAB III : PERJANJIAN PERLINDUNGAN KESEHATAN …… 38

A. Pengertian Perjanjian Perlindungan Kesehatan …………. 38

B. Dasar Hukum Perjanjian Perlindungan Kesehatan ……….. 40

C. Hubungan Hukum Para Pihak dalam Perjanjian Perlindungan Kesehatan ………. 44

D. Aspek-Aspek Hukum Keperdataan dalam Perjanjian Perlindungan Kesehatan ………. 48

BAB IV : PERJANJIAN PERLINDUNGAN KESEHATAN TERHADAP STAF, KARYAWAN DAN PENSIUNAN PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT MEDAN …………. 52

A. Gambaran Umum Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan …. 52 B. Pengaturan Tentang Pemberian Perlindungan Kesehatan Terhadap Staf, Karyawan dan Pensiunan PPKS Medan …… 55

(6)

D. Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Perjanjian

Perlindungan Kesehatan ……….. 69

E. Penyelesaian Klaim Kepada Rumah Sakit Terhadap Staf, Karyawan dan Pensiunan PPKS Medan yang dirawat di Rumah Sakit ………. 70

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ………. 76

A. Kesimpulan ……….. 76

B. Saran ……….. 78

DAFTAR PUSTAKA ……… 79

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua sisi kehidupan manusia mengalami perubahan dan perkembangan,

termasuk halnya dalam hubungan antara manusia dengan manusia lainnya

maupun manusia dengan lembaga-lembaga yang diciptakan oleh manusia itu

sendiri. Semua sisi kehidupan yang berkembang tersebut mau tidak mau tidak

luput dari ketentuan undangan karena dengan adanya

perundang-undangan maka segala sesuatunya dapat dipertanggungjawabkan dan itu berarti

masuk ke dalam masalah hukum.

Di satu sisi kehidupan manusia adalah kesehatan. Kesehatan sangat

penting bagi manusia dalam menjalankan aktivitasnya dalam kehidupan

sehari-hari. Tanpa adanya tubuh yang sehat maka manusia tidak dapat mengerjakan

aktivitasnya atau pekerjaannya. Oleh karena itu kesehatan sangat penting dan

tidak dapat dinilai dalam bentuk materi.

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemajuan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat yang optimal sebagaimana diatur dalam Undang-Undang

Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Pembangunan kesehatan

diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat dengan

(8)

diselenggarakan berbagai upaya kesehatan yang didukung oleh sumber daya

tenaga kesehatan.

Dalam Pasal 1 ayat (11) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan, dinyatakan upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau

serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan

berkesinambungan untuk memelihara derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk

pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan

pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat. Selanjutnya dalam

Pasal 1 ayat (12) dinyatakan, Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan

dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan

kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.

Pembangunan kesehatan didasari oleh cita-cita bangsa Indonesia yang

tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 ditegaskan bahwa “Pemerintahan Negara Indonesia melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi

dan keadilan sosial. Dalam rangka mencapai cita-cita bangsa tersebut

diselenggarakan pembangunan nasional di semua bidang kehidupan yang

berkesinambungan yang merupakan suatu kegiatan pembangunan yang

(9)

Untuk mencapai cita-cita bangsa tersebut, kesehatan merupakan modal

utama dan merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum yang harus

diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa tersebut kesejahteraan umum meliputi

pelayanan kesehatan seluruh rakyat Indonesia, maka ketentuan dalam

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut diatur lebih lanjut dengan

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1960 yang telah dirubah dan ditambah dengan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan dan kemudian diubah

dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (selanjutnya

disingkat Undang-Undang Kesehatan).

Undang-Undang Kesehatan juga memuat tentang tugas pemerintah di

bidang pemeliharaan kesehatan, antara lain menyebutkan pemerintahan berusaha

agar kesempatan untuk pengobatan dan perawatan bagi rakyat diberikan secara

merata di wilayah Indonesia, dengan biaya seringan-ringannya sampai kepada

cuma-cuma untuk usaha itu diadakan rumah sakit, poliklinik dan

lembaga-lembaga lain yang bergerak di bidang kesehatan. Dalam peraturan perburuhan,

peraturan kepegawaian, peraturan pensiunan, juga diperlukan kesehatan pegawai,

baik yang bersifat preventif maupun kuratif diatur dengan seksama, juga

diperhatikan agar pegawai tersebut dilindungi terhadap hal-hal yang mengganggu

atau membahayakan kesehatan1

Hal ini berarti sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk melakukan

pemerataan pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat. Karena itu, .

1

(10)

diperlukan pengaturan untuk melindungi pemberi dan penerima jasa pelayanan

kesehatan.

Perlindungan hukum kesehatan yang diatur dalam Undang-Undang

Kesehatan hanyalah menyangkut perlindungan hukum terhadap pemberi jasa

pelayanan kesehatan saja. Hal ini dapat dilihat di dalam Pasal 53 Undang-Undang

Kesehatan dinyatakan: “Tenaga Kesehatan berhak memperoleh perlindungan

hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya”. Sedangkan

perlindungan hukum terhadap penerima jasa pelayanan kesehatan tidak diatur

secara jelas di dalam Undang-Undang Kesehatan ini.

Perihal perlindungan tenaga kerja di dalam Undang-Undang Nomor 13

Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pada Pasal 86 dinyatakan:

1. Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:

a. Keselamatan dan kesehatan kerja

b. Moral dan kesusilaan; dan

c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta

nilai-nilai agama.

2. Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas

kerja yang optimal di selenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.

3. Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilkasanakan

(11)

Pemerintah melakukan pembinaan terhadap tenaga kerja, sebagaimana

diatur dalam pasal 173 ayat (1) dinyatakan “pemerintah melakukan pembinaan

terhadap unsur-unsur dan kegiatan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan”.

Dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan produksi terhadap kelapa

sawit, Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan didukung oleh 580 (lima ratus

delapan puluh) karyawan, yang meliputi tenaga peneliti, teknisi, dan karyawan

penunjang. Sebanyak 105 (seratus lima) orang menjabat sebagai karyawan

pimpinan yang terdiri dari 56 (lima puluh enam) orang peneliti, 15 (lima belas)

orang pada bagian pelayanan, 34 (tiga puluh empat) orang pada bagian penunjang

dan sisanya 475 orang adalah karyawan pelaksana yang tersebar di seluruh unit

Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).2

Untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja dari para karyawan

ini, maka perlu diberikan perlindungan kesehatan agar karyawan ini dapat bekerja

dengan tenang dan mendapatkan hak-haknya sebagaimana yang ditetapkan dalam

Undang-Undang Ketenagakerjaan. Perlindungan dan jaminan kesehatan yang

diberikan tidak hanya kepada karyawan tetapi juga kepada karyawan yang sudah

pensiun dan keluarga batih (keluarga intinya) dari karyawan dan pensiunan

tersebut, yaitu isteri atau suami dan anak-anak yang belum menikah.

Untuk mengetahui tentang bentuk perlindungan dan jaminan kesehatan

yang diberikan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan kepada Staf, Karyawan

dan pensiunan ini, telah menjadi latar belakang dan mendorong penulis untuk

2Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Profil Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Medan, 2013, hal.

(12)

menulis dan menguraikannya dalam skripsi dengan judul “Perjanjian

Perlindungan Kesehatan Terhadap Staf, Karyawan dan Pensiunan (Studi

Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan)”.

B. Perumusan Masalah

Adapun yang merupakan permasalahan dalam penulisan skripsi ini, antara

lain, sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaturan tentang pemberian perlindungan kesehatan

terhadap staf, karyawan dan pensiunan Pusat Penelitian Kelapa Sawit

(PPKS) Medan?

2. Bagaimana pelaksanaan perjanjian perlindungan kesehatan Staf, Karyawan

dan Pensiunan Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan?

3. Bagaimana penyelesaian klaim kepada Rumah Sakit terhadap Staf,

Karyawan dan Pensiunan Balai Riset Kelapa Sawit Medan yang dirawat di

Rumah Sakit?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini, antara lain, sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaturan tentang pemberian perlindungan

kesehatan terhadap staf, karyawan dan pensiunan Pusat Penelitian

(13)

2. Untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian perlindungan kesehatan Staf,

Karyawan dan Pensiunan Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan.

3. Untuk mengetahui penyelesaian klaim kepada Rumah Sakit terhadap

Staf, Karyawan dan Pensiunan Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan

yang dirawat di Rumah Sakit.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan skripsi ini antara lain, sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Kiranya penulisan skripsi ini dapat mengembangkan khasanah ilmu

pengetahuan hukum perdata sekaligus dapat menambah literatur

khususnya mengenai perlindungan kesehatan terhadap Staf, Karyawan dan

Pensiunan Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan.

2. Secara Praktis

Secara praktis penulisan skripsi ini dapat menambah pengetahuan

masyarakat tentang proses perlindungan kesehatan yang diberikan oleh

Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan terhadap Staf, Karyawan dan

Pensiunan sehingga masyarakat mengetahui tentang arti pentingnya

perlindungan kesehatan bagi para tenaga kerja khususnya.

E. Keaslian Penulisan

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh penulis pada Perpustakaan

(14)

berjudul “Perjanjian Perlindungan Kesehatan Terhadap Staf, Karyawan dan

Pensiunan (Studi Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan)”, pada prinsipnya

merupakan buah pikiran penulis sendiri, dibuat dengan melihat beberapa referensi

sumber bacaan seperti buku-buku dari perpustakaan, media cetak, ataupun media

elektronik yang memiliki hubungan dengan judul skripsi ini, sekaligus bersumber

dari riset lapangan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan sebagai sumber

langsung dari penyusunan skripsi ini.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Penulis pada

Perpustakaan Fakultas Hukum USU, bahwa judul skripsi ini, tidak memiliki

kesamaan dengan judul skripsi yang telah ada sebelumnya, karena terdapat

perbedaan dalam rumusan permasalahannya. Adapun judul-judul skripsi yang

telah ada tersebut, antara lain :

1. Tinjauan Yuridis Perlindungan Konsumen Terhadap Kosmetik Impor

Yang Berbahaya Bagi Kesehatan dan Tidak Memiliki Izin Edar.

Oleh : Yuke Dwi Hidayati (NIM : 070200105)

2. Perlindungan Hukum Pasien Pengguna Jamkesmas Dalam Pelayanan

Kesehatan di RSUP H. Adam Malik Medan.

Oleh : Rizky Wirdatul Husna (NIM : 080200222)

3. Perjanjian Pelayanan Kesehatan Antara PT. Indosat Medan dengan

Rumah Sakit Sri Ratu Medan Ditinjau dari Segi Hukum Perdata.

(15)

F. Metode Penelitian

Penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu

pengetahuan maupun teknologi. Hal ini disebabkan karena penelitian bertujuan

untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis, dan konsisten.

Melalui proses penelitian tersebut diadakan analisa dan konstruksi terhadap data

yang telah dikumpulkan dan diolah.3

1. Metode Penelitian

Oleh karena itu penelitian merupakan suatu

sarana ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dalam

suatu penelitian diperlukan adanya metodologi penelitian yang disesuaikan

dengan ilmu pengetahuan tersebut.

Metode penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian yuridis normatif,

yaitu metode penelitian yang menekankan pada teori-teori hukum dan

aturan-aturan hukum yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.4

Aspek yuridis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah peraturan

perundang-undangan yang berkaitan dengan Perjanjian Kerja antara Staf,

Karyawan dan Pensiunan dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan antara

lain:

1) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, buku III;

2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentag

Kesehatan.

3

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan

Singkat), Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2004, hal. 1.

4Ibid

(16)

3) Perjanjian Perlindungan Kesehatan bagi Staf, Karyawan dan Pensiunan

dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan.

Aspek normatif yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Perjanjian

Perlindungan Kesehatan yang dibuat antara Staf, Karyawan, dan Pensiunan

dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan.

2. Spesifikasi Penelitian

Spesifikasi penelitian dalan penulisan skripsi ini termasuk penelitian

deskripstif analisis, yaitu penelitian bersifat pemaparan yang bertujuan untuk

memperoleh gambaran (deskriptif) lengkap tentang keadaan hukum yang berlaku

di tempat tertentu dan pada saat tertentu, atau peristiwa hukum yang terjadi di

dalam masyarakat5

Metode deskripstif analisis tersebut menggambarkan peraturan yang

berlaku yang kemudian dikaitkan dengan teori-teori hukum dan praktek

pelaksanaan hukum positif yang menyangkut perlindungan hukum bagi peserta

askes dalam perjanjian kerjasama tentang perlindungan kesehatan bagi staf,

karyawan dan pensiunan Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan. .

3. Sumber dan Jenis Data

Secara umum jenis data yang diperlukan dalam suatu penelitian hukum

terarah pada penelitian data sekunder dan data primer. Penelitian ini menggunakan

jenis sumber data primer yang didukung dengan data sekunder, yaitu data yang

(17)

dari perpustakaan dan koleksi pustaka pribadi penulis yang dilakukan dengan cara

studi pustaka atau literatur.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalan penelitian ini penulis

menggunakan sumber dan jenis data sebagai berikut :

a. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat dan

terdiri dari Undang-Undang Kesehatan.6

b. Bahan-bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang menjelaskan

tentang bahan hukum primer, terdiri dari buku-buku atau

literatur-literatur yang berkaitan dengan perjanjian.7

c. Bahan hukum tersier yaitu bahan hukum yang dapat memberikan

petunjuk atau penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder

seperti Kamus Hukum Indonesia dan Kamus Besar Bahasa Indonesia.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data difokuskan pada pokok-pokok permasalahan yang ada

sehingga dalam penelitian ini tidak terjadi penyimpangan dan kekaburan dalam

pembahasan. Data yang diperlukan dalam penulisan ini diperoleh melalui:

a. Studi Kepustakaan (library research)

Informasi data yaitu informasi yang berupa tulisan yang berbentuk

skripsi, buku ilmiah, hasil penelitian, majalah yang kemudian

disimpulkan. Dengan demikian data yang diteliti dalam suatu

6Ibid

, hal. 23.

7Ibid

(18)

penelitian dapat berwujud data yang diperoleh melalui bahan-bahan

kepustakaan dan/atau secara langsung dari masyarakat.

b. Studi Lapangan (field research)

Wawancara adalah cara memperoleh data/informasi dengan bertanya

langsung pada yang diwawancarai. Wawancara dalam penelitian ini

dilakukan sebagai pelengkap dari data sekunder yang ada.

5. Analisis Data

Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis kualitatif. Seluruh data yang diperoleh, yaitu data-data dari bahan hukum

primer berupa peraturan-peraturan hukum yang mengikat seperti KUH Perdata

dan UU Kesehatan, dan data dari lapangan sebagai data pendukung, yang berupa

hasil wawancara yang dilakukan terhadap responden akan dianalisis secara

keseluruhan.

Seluruh data primer maupun data sekunder yang terkumpul setelah

dianalisis, selanjutnya ditulis dalam bentuk uraian atau laporan yang terperinci,

kemudian disusun supaya lebih sistematis, dan selanjutnya ditarik kesimpulan.

Hasil dari kesimpulan yang merupakan data yang tersaji dalam bentuk sitematis

(19)

G. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi yang berjudul Perjanjian Perlindungan Kesehatan

Terhadap Staf, Karyawan dan Pensiunan (Studi pada : Pusat Penelitian Kelapa

Sawit Medan), sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang, perumusan

masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, keaslian penulisan,

metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II : RUANG LINGKUP TENTANG PERJANJIAN

Pada bab ini akan membahas tentang pengertian perjanjian, subjek

dan objek perjanjian, syarat-syarat perjanjian, asas-asas perjanjian

dan wanprestasi dalam perjanjian.

BAB III : PERJANJIAN PERLINDUNGAN KESEHATAN

Pada bagian ini akan membahas tentang pengertian perjanjian

perlindungan kesehatan, dasar hukum perjanjian perlindungan

kesehatan, hubungan hukum para pihak dalam perjanjian

perlindungan kesehatan dan aspek-aspek hukum keperdataan dalam

perjanjian perlindungan kesehatan.

BAB IV PERJANJIAN PERLINDUNGAN KESEHATAN TERHADAP

STAF, KARYAWAN DAN PENSIUNAN PUSAT PENELITIAN

(20)

Pada bagian ini berisikan mengenai gambaran umum Pusat

Penelitian Kelapa Sawit Medan, pengaturan tentang pemberian

perlindungan terhadap Staf, Karyawan dan Pensiunan Pusat

Penelitian Kelapa Sawit Medan, pelaksanaan perjanjian

perlindungan kesehatan terhadap Staf, Karyawan dan Pensiunan

Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan, hak dan kewajiban para

pihak dalam perjanjian perlindungan kesehatan, dan penyelesaian

klaim kepada Rumah Sakit terhadap Staf, Karyawan dan Pensiunan

Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan yang dirawat di Rumah

Sakit.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bagian penutup dalam skripsi ini yang berisikan

mengenai kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran dari

penulis.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya Museum Komik Indonesia, diharapkan masyarakat indonesia semakin mengal komik buatan dalam negeri, dan para pembuat komik atau komikus akan termotivasi untuk membuat

Suatu kegiatan yang dilakukan oleh para pimpinan untuk melatih para bawahannya guna meraih kinerja yang optimum dan mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi serta bagaimana

Syarat dan ketentuan dari produk Sequis Global EduPlan Insurance tercantum pada Ketentuan Umum dan/atau Ketentuan Tambahan dan/atau Ketentuan Khusus dan/atau

Field research adalah sumber data yang diperoleh dari lapangan penelitian yaitu mencari data terjun langsung ke obyek penelitian untuk memperoleh data yang kongret

bahwa dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler

Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian dan hasil analisis data yang telah diuraikan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1)..

4< ◆ ◆ Kagcbkbtj ugtuh Kagcbkbtj ugtuh kagcjlagtjejhbsj lbg kagcjlagtjejhbsj lbg karukushbg kbsbibo karukushbg kbsbibo tagtbgc fdyah 0 ljkagsj tagtbgc fdyah 0 ljkagsj ◆

Kesepakatan bersama yang dibuat antara PT Pelindo II Cabang Cirebon dengan perusahaan Bongkar Muat batu Bara atau pelaku usaha lainnya akan penulis dalami dari