• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Ana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Ana"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1. TIARA DEWI TUALEKA

( 1300013244)

2. KASIH LARASATI

(1300013305)

KELAS : D

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada sang kuasa, Allah SWT karena atas hidayah dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Ilmu Sosial Dan Budaya ini.

Sholawat serta salam kami sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang penuh cahaya.

Tugas yang akan kami paparkan pada kesempatan kali ini berjudul “ Analisis Cerita Dari Buku Sang Pembelajar Sejati . Dengan segala kemampuanˮ

dan keterbatasan kami, Alhamdulilah dapat terselesaikan meskipun terdapat banyak kekurangan.

Kami selaku penyusun sadar bahwa tugas ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami membuka kesempatan yang selebar-lebarnya untuk dapat memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan tugas ini.

Harapan kami selaku penyusun, semoga tugas ini dapat memberikan manfaat khususnya demi penambahan ilmu serta wawasan kita dalam Ilmu Sosial Dan Budaya.

Yogyakarta, 21 oktober 2013

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

………

Daftar Isi

………

Latar Belakang

………

Konsep Teoritik ………

Pembahasan

………

Kesimpulan

………

(4)

LATAR BELAKANG

 MR. DW

Sebelum kami kupas lebih lanjut lagi tentang profil kehidupan Mr. DW dari buku “Sang Pembelajar Sejati” yang kami ambil sebagai bahan kajian dengan menganalisis dari sudut pandang manusia sebagai makhluk individu, social dan budaya banyak sekali nilai nilai kemanusiaan yang dapat dipetik dari profil Mr.DW.

Kondisi ligkungan social kini sangat mempengaruhi keadaan mental anak-anak bangsa karena kemajuan teknologi membuat norma-norma dalam masyarakat semakin tergeser perlahan. Dari kasus kehidupan Mr. DW banyak sekali hal yang mempengaruhi terjadinya watak social, individu dan berbudaya yang sangat menarik untuk kami analisis.

Pada hakikatnya seorang pemuda seumur Mr.DW sangatlah mudah terbawa arus lingkungannya jika tidak benar-benar mampu mawas diri dengan baik dan ada kontrol dari orang tua. Dalam hidup manusia selalu berkembang membentuk diri akan menjadi seperti apakah kelak pribadinya, apakah baik atau buruk. Mengaktualisasikan diri dalam masyarakat sebagai sosok dewasa yang bertanggung jawab atas status kehidupannya dan mampu bersaing dalam perkembangan dunia.

Namun yang terjadi dalam kehidupan Mr. DW terlalu besar penghambat kesuksesannya sehingga ia gagal dalam membentuk pribadi yang mampu diakui dalam masyarakat. Selanjutnya akan kami kupas kedalam pembahasan yang lebih rinci hakikat manusia sebagai makhluk individu, social dan budaya untuk menganalisa hidup Mr. DW.

 Cerita Dari Sungai Lilin

(5)

pada era orde baru. Presiden Soeharto waktu itu memang menggalakan program transmigrasi.

Dari ribuan orang yang dating kesungai lilin, tersimpan banyak cerita. Namun pada intinya bahwa tidak semua berhasil menjadi petani kelapa sawit. Hanya orang-oang yang memiliki semangat hidup membara dan konsisten menjalani proses bias bertahan menjadi transmigran. Kesetiaan menjalani proses ini menjadikan mereka sebagi petani kelapa sawit yang sukses.

Bagi orang-orang yang punya mimpi, tetapi tak diimbangi dengan upaya keras untuk merealisasikan, maka tak tahan menjadi transmigran. Beberapa orang membangun mimpi yang terlalu muluk. Impian mereka melambung : datang didaerah baru akan mendapatkan hidup enak. Rumah tinggal dihuni. Lahan beberapa hektar diberikan gratis, dan tinggal ditanami. Mereka terbuai dengan mimpi indah. Karena itu, sebagian dari mereka ada yang menjual sawah, lading, dan rumah dikampung halaman.

Ketika sampai disungai lilin, ternyata realitasnya tidak seperti imajinasi yang telah mereka bangun melalui mimpi. Ternyata, tanah dilokasi transmigrasi sama sekali tak siap tana, mendapati kenyataan lahan tak sesubur didaerah asal, hati mereka menjadi gamang. Maka, mereka yang tak tahan dengan tantangan mulai memikirkan untuk meninggalkan lokasi transmigrasi.

Takut dengan masa depan yang suram, serta tak yakin dengan keadaan bahwa mereka akan sukses disungai lilin, sebagian transmigran segera mau pulang kampung. Sementara itu sebagian lain dari transmigran yang mau berusaha keras dan tetap bertahan dikemudian hari berhasil menjadi petani kelapa sawit yang sukses.

 Ketidakadilan Pendidikan

(6)

masyarakarat Indonesia, karena pendidikan sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan “mencerdaskan kehidupan bangsa”.

Seperti kita ketahui bersama pendidikan di Indonesia sangatlah tidak merata dalam hal otonomi daerah. Pendidikan yang memiliki kualitas baik hanyalah dikota-kota besar saja sedangkan mereka yang berada didaerah terpencil, bahkan daeah yang trisolir sangat sulit untuk mencapai pendidikan yang layak. Mereka berada didaerah yang sulit dijangkau menjauhkan perjuangan yang besar untuk mencapai sekolah, dan untuk menerima pendidikan. Mereka rela berjuangan melewati banjir hanya untuk mencapai sekolah demi menerima pendidikan. Hal ini berbanding trbalik dengan kota-kota besar, mereka mudah untuk mencapai sekolah dan tidak dengan melalui tantangan yang bisasaja nyawa mereka menjadi taruhnnya. Sedangkan mereka yang berada diadaerah terpencil harus mengorbankan nyawa untuk mendapatkan pendidikan.

(7)

KONSEP TEORITIK

Manusia Sebagai Makhluk Budaya

Apa Itu Budaya?

Bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cipta, rasa, dan karsa. Berasal dari bahasa sansekerta, bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

Definisi budaya menurut para ahli?

1) E.B. Taylor

 Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan,

kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lain.

 Kebiasaan manusia yang diperoleh sebagai anggota masyarakat.

2) Koentjoroningrat

Seluruh sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.

3) R. Linton

Konfigurasi tingkah laku yang dipelajari. Hasil tingkah laku yang di pelajari. Unsur pembentukannya di dukung dan di teruskan oleh anggota masyarakat lain.

4) Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi

Semua hasil cipta, rasa, dan karsa masyarakat.

5) Herkovits

Bagian dari lingkungan hidup yang di ciptakan manusia.

Bagaimana Wujud Kebudayaan?

1. Ide, gagasan, nilai-nilai, norma, dan peraturan.

 Sifatnya abstrak, tak dapat di raba, tak dapat di pegang, dan tak

dapat di foto.

 Kebudayaan ideal ini disebut pula tata kelakuan

 Fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah tindakan,

kelakuan, dan perbuatan manusia dalam masyarakat. 2. Aktivitas atau tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat

 Dinamakan sistem sosial.

 Bisa di observasi, di foto, dan di dokumentasikan

(8)

 Perilaku dan bahasa saat berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari

1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.

2. Budaya telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan. 3. Budaya di perlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya. 4. Budaya mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban,

tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan diizinkan.

Apa Itu Sistem Budaya?

 Komponen kebudayaan yang bersifat abstrak.

 Terdiri dari pikiran, gagasan, keyakinan, dan tindakan.  Bagian kebudayaan yang biasa di sebut adat istiadat.  Ada unsur-unsur pokok, jenis, dan dimensi.

Apa unsur pokok kebudayaan?

 Unsur kebudayaan menurut Bronislaw Malinowski

o Sistem norma yang memungkinkan kerjasama antar manusia untuk menguasai lingkungan.

o Organisasi ekonomi.

o Alat-alat dan lembaga pendidikan. o Organisasi kekuatan.

 Unsur kebudayaan menurut M.J. Herkovits

o Alat teknologi.

o Sistem ekonomi, keluarga. o Kekuasaan politik.

(9)

1. Kebudayaan material

 Hasil cipta dan karsa, berwujud benda.

 Barang pengolahan alam (pabrik, gedung, jalan, rumah, dll). 2. Kebudayaan non material

Hasil cipta dan karsa berwujud kebiasaan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, antara lain:

Volkways (norma kelaziman), mores (norma kesusilaan), norma hukum, atau mode (fashion).

Dimensi wujudnya?

 Sistem budaya : ide, gagasan, nilai, peraturan, dsb.

 Sistem sosial : aktifitas berpola manusia dalam organisasi dan masyarakat.  Sistem kebendaan : wujud benda fisik

Manusia Sebagai Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan

Mengapa manusia mencipta?

Karena allah swt member berkah akal. Sebagai khalifah di muka bumi. Memiliki kemampuan intelegensi, perasaan, kemauan, fantasi, dan perilaku.

Manusia sebagai pencipta kebudayaan merupakan hasil interaksi manusia dengan alam. Kebudayaan adalah produk manusia. Manusia bagian dari kebudayaan. Kebudayaan akan terus hidup, bila manusia masih ada.

Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai :

1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya. 2. Wadah untuk menyalurkan perasaan dan kemampuan lain. 3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia. 4. Pembeda manusia dan binatang.

(10)

6. Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.

7. Sebagai modal dasar pembangunan.

Manusia merupakan makhluk yang berbudaya, melalui akalnya manusia dapat mengembangkan kebudayaan. Begitu pula manusia dapat hidup dan tergantung pada kebudayaan sebagai hasil ciptaannya. Kebudayaan juga memberikan aturan bagi manusia dalam mengolah lingkungan dengan teknologi hasil ciptaannya.

Kebudayaan masyarakat tersebut sebagian besar di penuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Dalam tindakan untuk melindungi diri dari lingkungan alam, pada taraf permulaan manusia bersikap menyerah dan semata-mata bertindak di dalam batas-batas untuk melindungi dirinya. Keadaaan yang berbeda pada masyarakat yang telah kompleks, di mana taraf kebudayaannya lebih tinggi. Hasil karya tersebut yaitu teknologi yang memberikan kemungkinan yang luas untuk memanfaatkan hasil alam bahkan menguasai alam.

Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan

Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan ciri khas dari masyarakatnya yang tampak dari luar. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan, seseorang dapat mengetahui mengapa suatu lingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan menghasilkan kebudayaan yang berbeda pula.

Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaa dan lingkungan :

Physical Environment, menunjuk pada lingkungan natural seperti :

temperatur, curah hujan, iklim, wilayah geografis, flora, dan fauna.

Cultural Social Environment, meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta

(11)

Environmental Orientation And Representation, mengacu pada persepsi

dan kepercayaaan kognitif yang berbeda pada setiap masyarakat mengenai lingkungannya.

Environmental Behavior And Process, meliputi bagaimana masyarakat

menggunakan lingkungan dalam hubungan social.

Out Carries Product, meliputi hasil tindakan manusia seperti membangun

rumah, komunitas, kota beserta usaha-usaha manusia dalam memodifikasi lingkungan fisik seperti budaya pertanian dan iklim.

Problematika Kebudayaan

1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaaan.

2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang.

3. Hambatan budaya berkaitan dengan factor psikologi atau kejiwaan.

4. Masyarakat yang terasing atau kurang komunikasidengan masyarakat luar. 5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk pada hal-hal baru.

6. Sikap etnosentrisme serta perkembangan IPTEK disalahgunakan. Perubahan Kebudayaan

 Perubahan lingkungan alam  Kontak dengan kelompok lain  Penemuan (discovery)

 Mengadopsi beberapa elemen dari kebudayaan lain  Memodifikasi cara hidup

Manusia Sebagai Makhluk Individu

Arti kata manusia sebagai makhluk individu o Bahasa Latin

 Individu adalah manusia yang memiliki kesatuan yang terbatas, yaitu

sebagai manusia “perseorangan” atau “orang seorang” yang memiliki keunikan.

(12)

memiliki keunikan tersendiri. Sekalipun orang itu terlahir secara kembar, mereka tidak ada yang memiliki ciri fisik dan psikis yang persis sama. Setiap anggota fisik manusia tidak ada yang persis sama, meskipun sama-sama terlahir sebagai manusia kembar.

 Individu merupakan perpaduan faktor genotip dan fenotip.

1. Faktor genotip : faktor keturunan yang di bawa sejak lahir, ada kemiripan.dengan orang tua atau keluarga.

2. Faktor fenotip : faktor yang dipengaruhi oleh lingkungan social.

 Setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Contoh, orang

yang tinggal di daerah pegunungan pasti punya karakter yang berbeda dengan orang yang tinggak di pesisir pantai. Maka kepibadian yaitu :  Karakteristik khas pada diri seseorang

 Perilaku individu hasil interaksi potensi fisik dan psikis yang terbawa

sejak lahir dengan situasi lingkungan masing-masing.

 Terungkap melalui tindakan, perbuatan dan reaksi mental (psikologis)

saat menghadapi lingkungan.

Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia memiliki potensi akal untuk mempertahankan diri dan hidupnya. Namun potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin berkembang bila ia hidup dan belajar di tengah-tengah manusia. Untuk bias berjalan saja, manusia harus belajar dari manusia lainnya.

Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bias berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bias berkomunikasi atau bicara, dan bias mengembagkan seluruh potensi kemanusiaannya. Maka dari itu manusia disebut sebagai makhluk sosial.

 Manusia sebagai makhluk sosial

 Tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh orang lain.

 Mendapat pengaruh factor luar : aturan, norma, dan respon positif.  Dorongan berinteraksi dengan orang lain.

 Butuh pertolongan orang lain.

(13)

1. Persepsi tentang pandangan orang lain terhadapnya. 2. Persepsi penilaian orang lain terhadap dirinya. 3. Perasaan sebagai hasil terhadap penilaian orang lain.

Apa yang terjadi bila seseorang tidak berinteraksi dengan manusia? Seseorang yang tidak hidup dengan manusia lainnya tidak akan dapat berinteraksi dengan orang lain. Salah satu teori peranan dikaitkan dengan sosialisai oleh teori

George Herbert Mead. Dalam teorinya yang diuraikan dalam buku Mind, Self, And Society (1972), Mead menguraikan tahap-tahap pengembangan secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain. Menurut Mead pengembangan diri manusia ini berlangsung melalui beberapa tahapan.

 Tahapan perkembangan manusia menurut George Herbert Mead

1. Play Stage : anak belajar mengambil peran 2. Game Stage : anak tahu peranan yang diambil

3. Generalized Others : individu mampu berperan dalam kehidupan masyarakat

(14)

Menganalisis manusia sebagai makhluk individu, sosial dan budaya dari profil Mr. DWdalam buku “Sang Pembelajar Sejati”.

MR. DW

o Mr. DW Sebagai Makhluk Individu

Mr. DW adalah anaklaki-laki yang terlahir normal secara fisik, namun dalam perkembangan mentalnya ia tidak dapat berkembang baik untuk mengaktualisasikan diri sebagai makhluk sosial, individu dan budaya.Karena hal tersebut Mr. DW jadi tidak mampu meliliki kematangan emosional.Secara etimologi manusia sebagai makhluk individu yaitu manusia sebagai makhluk yang berakal budi dan mampu menguasai makhluk lain.

Sesungguhnya disadari atau tidak setiap manusia senantiasa berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi hakikat individualitasnya. Hal terpenting yang membedakan manusia dengan makhluk lain adalah manusia memiliki akal pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya . Sedangkan yang terjadi dalam kehidupan Mr. DW tidak menunjukan proses aktualisasi diri yang baik bagi anak muda se-umuran dia. Mr. DW tidak menunjukan sedikit pun perilaku untuk mengaktualisasikan diri yang baik. Dia hanya mampu menjadi seorang pelajar SMA yang tidak lulus karena tidak mengikuti ujian nasional.

Kehidupannya hanya di isi dengan perbuat yang berpotensi merusak masa depan diri sendiri, ia bergabung dengan anak-anak nakal yang membawanya untuk hancur dalam lembah pecandu narkoba, pembolos sekolah dan pembangkangan terhadap orang tua.

Sangat mengecewakan kedua orang tua perilaku hidup Mr. DW , ia sudah tidak pernah menurut apa yang orang tua nyakatakan, ia sudah sangat tidak peduli dengan nasihat nasihatnya.

(15)

penyebab terbesar yang membuat ia gagal dalam menjadi makhluk individu yang baik adalah lingkungan tempat ia bergaul sehingga ia salah memilih teman. Jadi kesimpulannya Mr. DW belum bias menjadi makhluk individu yang baik dan ia gagal mengaktualisasikan diri sebagai manusia yang terus berusaha meningkatkan kualitas hidupnya.

o Mr. DW Sebagai Makhluk Social

Makhluk social merupakan ciri paling utama dari manusia. Esensi manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya adalah kesadaran manusia tentang status dirinya dan posisi dirinya dalam kehidupan bersama serta bagaimana bertanggung jawab didalam kebersamaan. Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat. Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial dalam hubungannya dengan makhluk sosial lainnya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri, manusia tidak dapat menyadari individualitas kecuali melalui medium kehidupan social.

Manifestasi manusia sebagai makhluk sosial Nampak pada kenyataan bahwa tidak pernah ada manusia yang mampu menjalani kehidupan tanpa bantuan orang lain. Kesadaran manusia sebagai makhluk sosial justru memberikan rasa tanggung jawab untuk mengayomi individu yang jauh lebih lemah.

(16)

atas. Namun yang ditunjukan Mr.DW sebagai makhluk sosial ia tidak mampu menjadikan dirinya sadar akan posisi ia hidup dibesarkan siapa dan untuk siapa.

Dalam pergaulan lingkungan sosialnya dengan teman pun ia salah, ia bergaul dengan anak-anak pembawa pengaruh buruk yang besar bagi kelangsungan hidupnya sebagai seorang pemuda yang sebenarnya berpotensi menjadi baik. Mr. DW gagal membentuk diri sebagaipemuda yang mampu bersaing degan kemajuan dunia, ia hanya terpuruk dan jatuh kedalam lembah pecandu narkoba, itu semua sungguh disayangkan.

o Mr. DW Sebagai Makhluk Budaya

Manusia sebagai makhluk budaya artinya adalah makhluk yang mempunyai akal budi atau pikiran yang digunakan untuk memperhitungkan segala perbuatan yang dilakukan. Dengan dasar itulah manusia diciptakan Tuhan dengan diberi akal. Seperti dalam kisah hidup Mr. DW yang selalu menjadi trouble maker untuk orang-orang yang menyayanginya seperti kedua orang tuanya yang telah memperjuangkan untuk menghidupi dia hingga mensekolahkan di sekolah menengah atas.

Mr.DW tidak menunjukan sebagai manusia yang memiliki akal untuk memperhitungkan segala tindakanya sehari-hari seolah ia sudah tidak memiliki control akan dirinya.

(17)

Cerita Dari Sungai Lilin

o Manusia sebagai Makhluk Budaya

Seperti dalam materi kebudayaan kita tahu bahwasannya, manusia sebagai pencipta kebudayaan merupakan hasil interaksi manusia dengan alam.

Para petani di Sungai Lilin mereka telah berhasil menjadi makhluk budaya, karena mampu berinteraksi dengan alam dengan menciptakan sistem lapangan kerja yakni membangun pertanian kelapa sawit. Sehingga menjadi budaya untuk bersama belajar memajukan dan menjadi sumber peningkatan taraf hidup mereka.

o Manusia sebagai Makhluk Individu

Setiap manusia memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri.

Para transmigran yang datang ke Sungai Lilin setiap orang dari mereka punya mimipi dan tujuan yang berbeda dalam mengikuti program ini. Mereka semua punya cirri khas tersendiri dalam mengejar mimpi mereka, oleh sebabitu mereka termasuk dalam kriteria makhluk individu. Sebagian dari para transmigran yang mau berusaha mgejar mimpi mereka akhirnya berhasil, dan mereka juga berhasil memperbaiki kualitas dirinya. Mereka berhasil menjadi makhluk individu yang hebat.

Namun bagi sebagian orang yang mudah menyerah dan hanya bermimipi tanpa mau berusaha akhirnya tidak berhasil memperbaiki kualitas diri dan taraf hidup mereka. Mereka tidak berhasil menjadi makhluk individu yang maju.

o Manusia sebagai Makhluk Sosial

(18)

potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin berkembang bila ia hidup dan belajar di tengah-tengah manusia.

Para petani di Sungai Lilin berasal dari beberapa kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Mereka mengikuti program transmigrasi pada era orde baru. Mereka di katakan sebagai makhluk sosial karena adanya interaksi sosial dengan pemerintah orde baru, dibawah kepemimpinan Pak Soeharto yang saat itu menggalakkan program transmigrasi, membuat mereka memanfaatkan potensi mereka untuk memperbaiki taraf hidup dengan berusaha dan belajar bersama dalam mengembangkan kemampuan terutama di bidang pertanian.

Jadi kesimpulannya, para petani di Sungai Lilin telah berhasil membangun kualitas diri mereka dalam mencapai kriteria sebagai Makhluk Individu, Makhluk Sosial, dan Makhluk Budaya.

Ketidakadilan Pendidikan

Seperti pembahasan dalam kasus Mr. DW.

o Isna sebagai makhluk Individu

Sesungguhnya disadari atau tidak setiap manusia senantiasa berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi hakikat individualitasnya.

Isna belum memenuhi kriteria sebagai makhluk individu karena ia sebagai salah satu anak bangsa tidak mau berusaha meningkatkan kualitas hidup dengan bekerja untuk menopang kehidupanya selama ia menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi tanpa menyusahkan orang tuanya.

o Isna sebagai makhluk sosial

(19)

Isna belum bisa dikatakan sebagai makhluk social karena ia tidak bisa memposisikan dirinya di masyarakat atas status sosialnya sebagai seorang siswi SMK jurusan sistem informasi. Sesungguhnya jika ia mau memanfaatkan potensi dirinya dengan baik ia akan mapu menopang kehidupan keluarganya serta orang lain seperti dengan cara berwirausaha kecil-kecilan.

o Isna sebagai makhluk budaya

Manusia sebagai makhluk budaya artinya adalah makhluk yang mempunyai akal budi atau pikiran yang digunakan untuk memperhitungkan segala perbuatan yang dilakukan.

(20)

KESIMPULAN

Maka dapat di simpulkan bahwa :

1. Manusia di sebut sebagai makhluk budaya sebab;

 Memiliki akal yang mampu mengembangkan kebudayaan.  Manusia hidup tergantung pada kebudayaan hasil ciptaan.

 Aturan mengelola lingkungan menggunakan teknologi dari hasil

ciptaan.

 Implikasi pada lingkungan.

 Menentukan proses perkembangan kebudayaan.

2. Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. 3. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan yaitu;

 Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.

 Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.  Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.  Potensi menusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah

manusia.

(21)

o Setiadi, M., E., Hakam, A., K., Effendi, R. 2012. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Bandung : Kencana

o Hand Out dari Bapak Hadi Suyono

Referensi

Dokumen terkait

Lingkungan yang kondusif adalah hal yang sangat penting bagi peran keluarga dalam pendidikan kecakapan hidup personal pada anak usia dini karena lingkungan

Jika 2 t it ik let is mempunyai parit as yang sama maka sesuai sif at penj umlahan maka dapat dipast ikan kedua t it ik let is memiliki j arak mendat ar dan j arak vert

...,.... LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN AGAMA KHONGHUCU. SMA

In this study, social capital is measured by three indicators, namely, trust, cooperativeness and the social network (a person’s participation in community activities).Welfare

Metode Eliminasi Gauss merupakan metode yang dikembangkan dari metode eliminasi, yaitu menghilangkan atau mengurangi jumlah variable sehingga dapat diperoleh nilai dari suatu

Sehubungan dengan Penetapan Hasil Evaluasi Penawaran Pelelangan Paket Pekerjaan PERENCANAAN TEKNIK PEMELIHARAAN PERIODIK/ BERKALA JALAN SEBADU - SOMPAK, SEBADU - SEKILAP,

[r]

This study aims to find translation procedures from source language (English) to target language (Indonesian) used in translating the Eclipse novel which have