• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP. docx"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA

Jean Imaniar Djara, Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES Semarang 50299, Indonesia

djarajean@gmail.com

Abstrak : Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena anak mengenal pendidikan pertama kali adalah di dalam lingkungan keluarga, bahkan pendidikan tersebut dapat berlangsung pada saat anak masih berada dalam kandungan ibunya. Peran orang tua dalam pendidikan kecakapan hidup pada anak usia dini merupakan kunci perkembangan dan pendidikan anak pada saat berikutnya. Tujuan pengembangan yang ingin diberikan bukanlah semata-mata menambah wawasan dan bahan pengembangan pengetahuan tentang penerapan fungsi keluarga dalam pendidikan kecakapan hidup personal pada anak usia dini namun lebih jauh mengubah pola pikir orang tua dan sikap orang tua sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, hal ini diiringi dengan proses pengembangan yang belum berjalan secara maksimal karena berbagai faktor. Penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana pengembangan pendidikan kecakapan hidup anak usia dini di lingkungan keluarga serta faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Orang tua yang memiliki anak berusia 4 tahun berlaku sebagai subjek penelitian. Teknik keabsahan yang digunakan adalah teknik triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian yaitu dalam orang tua melahirkan, menjaga anak dan mendidik anak dengan cara pembiasaan, pembelajaran dan menjadi model atau contoh bagi anak. Faktor yang mendukung yaitu hubungan, pengetahuan, pola pengasuhan orang tua, dukungan dari anggota keluarga, dan lingkungan yang kondusif. Faktor penghambat: kurangnya pengetahuan masyarakat, perbedaan pendapat dan cara mendidik anak, rendahnya tingkat pendidikan, terbatasnya waktu, kurangnya perhatian pemerintah, minimnya informasi dan terbatasnya fasilitas dan sarana pendidikan dalam lingkungan sekolah dan masyarakat Desa Kesetnana.

Kata Kunci : Keluarga, pendidikan kecakapan hidup, anak usia dini.

(2)

research to describe how the development of life skills education early childhood in the family as well as environmental factors and inhibitors of supporters faced .Data collection techniques conducted by means of an interview , observation , and documentation .Parents with children 4 years old valid as the subject of research .The validity of the technique used is a source of triangulation techniques and methods. The research results which are in the old bore , keep children and educate children with habituation way , learning and become a model or example for children .Factors that support is the relationship , knowledge , the pattern of their parents , support from family members , and a conducive environment .The barrier: lack of knowledge of the community , differences of opinion and the manner of educating children , low level of education , the limited time , the government lack of attention , the lack of information and the limited facilities and environmental education in schools and village community kesetnana

Keyword : The family , education life skills , early childhood

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Konsep pendidikan mengenal adanya tiga lingkungan pendidikan yaitu lingkungan pendidikan keluarga (Informal), lingkungan pendidikan sekolah (Formal), dan lingkungan pendidikan dalam masyarakat ( Non Formal).

Horton dan Hunt (2013:214) mengemukakan keluarga merupakan kelompok primer (primary group) yang pertama dari seorang anak dan dari situlah

perkembangan kepribadian bermula.

Lingkungan pendidikan keluarga atau pendidikan informal merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama, karena di dalam keluargalah setiap orang sejak pertama kali dan untuk seterusnya belajar memperoleh pengembangan pribadi, sikap dan tingkah laku, nilai-nilai dan pengalaman hidup, pengetahuan dan keterampilan melalui interaksi sosial yang berlangsung setiap hari di antara sesama anggota keluarga. Pendidikan yang dilaksanakan di dalam keluarga ada yang sengaja dan ada yang tidak disengaja, misalnya berkelakuan baik, memberikan pelajaran agama, dan sebagainya. Sedangkan pendidikan yang tidak disengaja misalnya tingkah laku orang tua, hubungan keduanya, suasana keluarga yang baik atau tidak.

Kecakapan pribadi pada dasarnya merupakan penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, anggota masyarakat dan warga negara serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki (Anwar, 2006:29).

(3)

dijadikan model atau contoh bagi anak karena memerlukan nasihat dan model untuk ditiru (imitasi) dalam meumbuhkan rasa cinta Kepada Tuhan Yang Maha Esa, pengenalan akan diri sendiri dan potensi yang dimiliki, kemandirian, kebiasaan hidup hemat dan sehat, dan kepribadian yang baik sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat. Pengembangan pendidikan kecakapan hidup pribadi anak usia dini di lingkungan keluarga dilakukan dengan cara pembiasaan, pembelajaran dan teladan atau contoh.

Banyak orang tua yang dua-duanya berkarier sehingga mereka sibuk dengan usahanya hingga seringkali mereka lupa akan kewajiban dan perannya sebagai orang tua. Anak sering merasa kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya tersebut. Pendidikan dari keluarga memberikan pengaruh dan kontribusi yang sangat besar bagi pengembangan diri anak. Pengembangan di lingkungan keluarga merupakan suatu tindakan dan peran yang dilakukan dengan sengaja oleh keluarga khusunya orang tua guna mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan atau mencapai kondisi yang lebih baik bagi anak.

Usia dini merupakan masa keemasan seorang anak manusia, masa peletakkan pondasi kecerdasan manusia, masa perkembangan pembentukkan kemampuan kognitif, bahasa motorik, seni, sosial, emosional, moral dan nilai-nilai agama (Herawati, 2005:1).

Pendidikan kecakapan hidup personal pada anak usia dini harus dipandang sebagai suatu bentuk upaya yang dapat memberikan dampak pada kehidupan anak tidak hanya ketika anak berada pada usia dini tetapi juga ketika anak memasuki masa remaja dan dewasa.

Anak usia 4 sampai dengan 6 tahun dalam perkembangan fisik sangat aktif melakukan berbagai kegiatan untuk melatih otot-ototnya baik itu otot besar maupun otot kecil, dalam perkembangan bahasa juga mulai semakin naik, anak sudah mampu memahami pembicaraan orang lain dan mampu mengungkapkan pikirannya dalam bahasa (Hibana, 2005:34).

Anak usia dini memiliki rentang usia yang sangat berharga dibanding usia-usia selanjutnya karena perkembangan kecerdasannya sangat luar biasa.usia-usia tersebut merupakan fase perubahan berupa pertumbuhan, perkembangan, pematangan dan penyempurnaan, baik pada aspek jasmani maupun rohaninya yang berlangsung seumur hidup, bertahap, dan berkesinambungan (Mulyasa, 2012:16).

Pendidikan kecakapan hidup personal yang diterapkan dalam keluarga tidak semata-mata hanya untuk pendidikan semata tetapi diupayakan agar dapat menghasilkan suatu perubahan perilaku dan pemikiran yang positif bagi anak shingga dapat memberikan pengalaman bemakna pula bagi anak.

METODE PENELITIAN

(4)

triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis data adalah deskriptif kualitatif dengan tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan.

Lokasi penelitian Desa Kesetnana Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa

Tenggara Timur. Subyek dalam penelitian ini orang tua yang memiliki anak berusia 4 tahun.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Desa Kesetnana merupakan salah satu desa yang berada di Kabuptaen Timor Tengah Selatan 685.000 Ha.

Dalam keluarga, orang tua menjadi contoh dalam mengembangkan pendidikan kecakapan hidup pada anak usia dini dengan membiasaakan anak untuk berdoa, hidup sehat dan hemat, mandiri dan disiplin serta mengembangkan potensi yang dimilki dan memiliki sikap terbuka dalam keluarga dengan bercerita bersama keluarga. Kebiasaan-kebiasaan yang baik seharusnya di tanamkan sejak anak berada dalam tahap perkembangan atau pada usia dini karena dalam masa ini anak-anak memiliki kemampuan meniru, mengingat dan mencoba hal baru yang tinggi sehingga dalam prosesnya orang tua menjadi tempat pertama ketika anak mengalami kesulitan dan masalah.

Pembahasan

Kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan yang wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya (Depdiknas, 2003). Montessori (dalam Hurlock,2013) mengemukakan bahwa usia dini merupakan periode sensitif atau masa peka pada anak, yaitu suatu periode ketika suatu fungsi tertentu perlu dirangsang, dan diarahkan sehingga tidak terhambat perkembangannya. Sebagai contoh masa peka untuk berbicara pada periode ini tidak terlewati maka anak akan mengalami hambatan dalam perkembangan kemampuan bahasa pada periode berikutnya. Santi (2009:73) juga mengungkapkan pada usia dibawah lima tahun adalah usia yang paling kritis atau paling menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seseorang termasuk juga intelegensi hampir seluruhnya terjadi pada usia dibawah lima tahun. Kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan yang wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya (Depdiknas, 2003).

(5)

pendekatan agar anak mudah menyerap informasi dan stimulus yang diberikan. Pendekatan yang dilakukan orang tua dengan cara pembiasaan, pembelajaran dan dengan menjadi model atau contoh bagi anak. Dengan cara pembiasaan yaitu dengan anak dibiasakan hidup sehat, mandi dua kali sehari dan menggosok gigi, dengan cara pembelajaran seperti orang tua memberikan pembelajaran secara tatp muka atau langsung contohnya anak diajarkan untuk menuliskan angka sendiri dan belajar menghitung dirumah. Sedangkan pengembangan pendidikan kecakapan hidup anak usia dini di lingkungan keluarga dengan cara menjadi contoh melalui sikap contohnya orang tua mengajarkan anak untuk mengucapkan salam ketika hendak masuk dan keluar rumah, orang tua melakukan kebiaasan mengucapkan salam agar anak melihat dan mengikuti apa yang dilakukan oleh orang tuanya setiap hari, menjadi teladan contohnya dengan tidak berkata kotor, rajin beribadah dan mengajak anaknya untuk ikut beribadah di rumah maupun ditempat- tempat ibadah.

Tingkat pendidikan yang rendah dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan biaya untuk melanjutkan pendidikan di daerah Timor Tengah Selatan menyebabkan banyaknya para orang tua yang mendidik anaknya menurut pengalaman terdahulu dan masukan dari kakek-nenek sang anak ketika mengasuh sang ayah waktu kecil. Pengalaman dan pengetahuan tentang anak itu pun yang diterapkan oleh orang tua kepada anaknya.

Terbatasnya waktu yang dimiliki oleh orang tua untuk anaknya menjadi salah satu faktor penghambat yang dijumpai dalam lingkungan masyarakat. Pekerjaan yang dilakukan oleh orang tua dari pagi hingga sore mengakibatkan terkurasnya waktu baik ayah dan ibu untuk anaknya. Sehingga mempengaruhi intensitas waktu dan komunikasi dan pengawasan dari orang tua terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak.

Selain itu, adanya perbedaan pendapat dan cara dalam mengasuh serta mendidik juga merupakan salah satu faktor penghambat peran keluarga dalam pendidikan keckapan hidup pada anak usia dini. Sang ayah yang memiliki pola asuh yang berbeda dengan sang ibu sering membuat anak bingung harus memilih sehingga anak lebih dekat dengan sang ayah dan sebaliknya pola asuh yang diterapkan sang ibu dan menurut anak cocok untuknya biasanya mendorong anak untuk lebih dekat dan akrab dengan sang ibu.

Pendidikan tentang perkembangan anak yang baik dilihat dari segi psikologis dan pola pengasuhan orang tua membuat anak tidak merasa tertekan dan kasih sayang diberikan tidak memandang status dan umur anak karena perhatian dan kasih sayang yang diberikan merata.

(6)

Lingkungan yang kondusif adalah hal yang sangat penting bagi peran keluarga dalam pendidikan kecakapan hidup personal pada anak usia dini karena lingkungan yang baik dapat mempengaruhi cara berfikir, cara pandang, cara berteman dan cara bersosialisasi dengan orang lain. Lingkungan sangat mempenagruhi pendidikan kecakapan hidup pada anak usia dini karena anak tidak hanya berada dalam lingkungan keluarga tetapi juga dalam lingkungan sekolah dan masyarakat. Tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, status keluarga dan pekerjaan orang tua tidak membuat anak susah untuk bersosialisasi karena sikap orang tua terhadap masyarakat di lingkungannya selalu baik dan tidak adanya rasa minder antar anggota masyarakat sehingga anak leluasa untuk berteman dengan teman sebayanya.

Usia anak yang masih dalam tahap perkembangan merupakan salah satu pendukung peran keluarga dalam mengembangkan pendidikan kecakapan hidup. Anak dalam usia dini dapat dengan mudah menyerap segala informasi dan meniru setiap tingkah laku yang dilakukan oleh anggota keluarga, pendidik dan masyarakat seperti belajar mengenal objek-objek yang ada didalam rumah, belajar bahasa, berjalan, bernyanyi, berpakaian, makan dan cara berkomunikasi dengan orang lain.

SIMPULAN

Peran keluarga dalam pendidikan kecakapan hidup pada anak usia dini sangat diperlukan dalam perkembangan dan pembentukan karakter anak di usia dini yang membutuhkan perhatian, kasih sayang dan pelatihan orang tua dalam rangka menumbuhkembangkan sikap dan potensi yang dimiliki.

Faktor pendukung pengembangan pendidikan kecakapan hidup anak usia dini di lingkungan keluarga yaitu : partisipasi orang tua yang sangat baik dalam memberikan dukungan moral kepada anak yaitu dengan memberikan motivasi kepada anak untuk mengikuti pembelajaran di sekolah dan kerjasama antara orang tua dengan pendidik di sekolah sehingga dengan selaras menanmkan pendidikan kecakapan hidup mpada anak dilingkungan sekolah dan keluarga. Orang tua juga mencukupi kebutuhan dan gizi anak dengan akan tiga kali dalam sehari serta membawa bekal ketika hendak kesekolah. Orang tua yang mampu menjadi teladan, motivator, guru dan teman bagi anak sehingga anak dapat berprestasi di sekolah karena dengan adanya partisipasi dan motivasi dari orang tua yang baik dalam kegiatan-kegiatan PAUD dan dalam keluarga memberikan stimulus yang baik kepada anak.

(7)

SARAN

Kepada Pemerintah hendaknya lebih mengembangakn pendidikan kecakapan hidup di Kota Soe, memperhatikan PAUD-PAUD yang ada di Kota Soe agar hendaknya para pendidik dapat diikutsertakan dalam pelatihan dibidang pendidikan anak usia dini, agar para pendidik lebih kreatif dalam menciptakan dan menggunakan ragam media contohnya dengan menggunakan alat peraga dan menonton bersama film pendek tentang kebiasaan dalam pendidikan kecakapan hidup personal.

Kepada orang tua untuk terus melatih dan mengembangkan pendidikan kecakapan hidup personal anak usia dini melalui pembiasaan, pembelajaran dan teladan dengan mengembangkan rasa percaya diri anak, membantu anak untuk dapat berpikir rasional dan bertanggungjawab agar perkembangan anak lebih optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, 2006. Pendidikan Kecakapan Hidup (life skill education). Bandung:Alfa Beta Herawati. 2005. Buku Pendidikan Anak Usia Dini

Referensi

Dokumen terkait

iv Esrayanti, 201310225126, Fakultas Teknik Informatika Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, dengan Judul skripsi “ Pengembangan Sistem Informasi Rute Bus Transjakarta

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk

kontrol sistem pendingin primer melebihi 100 mili detik maka sistem kontrol pada sistem pendingin primer akan mematikan suplai catu daya listrik utama PLN ke

Besarnya Bea Meterai yang harus dilunasi dengan cara pemeteraian kemudian adalah (Heru Supriyanto, 2010): a) Dokumen yang semula tidak terhutang Bea Meterai, namun akan

Sedangkan 6 (enam) kelompok lainnya mengalami kenaikan indeks, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,36 persen, kelompok perumahan, air, listrik,

Berdasarkan teori tentang pembentukan mineral liat yang dikembangkan oleh NOLL, pada dasarnya mengenai perbedaan hasil pembentukannya adalah ditentukan oleh reaksi

[r]