• Tidak ada hasil yang ditemukan

Community Development Local Economic Dev

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Community Development Local Economic Dev"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Community Development, Local Economic Development dan Sustainability Economic Development Sebagai Upaya Membangun Wilayah yang Lebih Baik

Oleh Danang Rivadhonni Abstrak

Istilah Community Development, Local Economy Development dan Sustainability Economic Development pada dasarnya adalah upaya melibatkan masyarakat sebagai subjek dan objek pembangunan. Externalitas negatif dari agenda industrialisasi besar (agenda coklat) lebih besar berdampak negatif berupa kerusakan alam pada masyarakat. Untuk itu pembangunan perlu mengembangkan ekonomi kerakyatan yang langsung bersentuhan dengan kegiatan ekonomi berkelanjutan dan melibatka masyarakat untuk monitoring lingkungan. Dengan berbasis masyarakat diharapkan pembangunanwilayah menjadi lebih baik karena dibangun berprinsip dari, oleh dan untuk masyarakat.

Keyword: Community Development, Local Economy Development, Sustainability Economic Development, Pembangunan Masyarakat

I. Latar Belakang

(2)

Masyarakat lokal apabila mampu menciptakan swasembada ekonomi sendiri akan mampu bertahan terhadap gempuran kapitalisme global dan tidak terpengaruh terhadap nilai kurs rupiah dan krisis moneter. Sudah lazim diketahui bahwa dalam era sekarang tidak ada negara yang tidak bergantung negara lain. Singapura tidak mempunyai lahan pertanian dan sumber daya air namun bisa mencukupi pangan negerinya dari perdagangan barang dan jasa. America, Jepang dan Cina dan Eropa yang telah terlebih dahulu menguras sumber daya alamnya, memperluas “jarahan” ke negara-negara lain di Timur Tengah, Afrika, Asia dan Indonesia. Negara “penjarah” tersebut sangat bergantung pada sumber daya alam negara lain dan juga memasarkan hasil produksinya pada negara-negara tersebut. Kompensasi negara “penjarah” tersebut agar tidak timbul letupan-letupan reaksi perlawanan dari masyarakat negara “terjarah” maka diberikan bantuan hibah, pinjaman lunak dan beasiswa.

II. Rumusan Masalah

Bagaimanakah konsep framework model Sustainability Economic Development berbasis aspek Community Development dan Local Economic Development?

III.Kajian Pustaka Development

Definisi Development dalam website www.dictionary.cambridge.org adalah proses dimana seseorang atau sesuatu tumbuh atau berubah dan menjadi lebih maju. Prof.MT Zen dalam buku Tiga Pilar Pengembangan Wilayah (2001) menyampaikan bahwa definisi development/pembangunan/pengembangan adalah kemampuan yang ditentukan oleh apa yang penduduk setempat dapat lakukan dengan apa yang dimiliki guna meningkatkan kualitas hidupnya, dan juga kualitas hidup orang lain. Diartikan juga bahwa pengembangan sebagai keinginan memperoleh perbaikan, serta kemampuan merealisasikannya.

Community Development

Definisi Community Development menurut United Nation (1946) dalam website www.ohcc-ccso.ca adalah proses yang didesign yang menciptakan kemajuan kondisi ekonomi dan social untuk keseluruhan masyarakat dengan pastisipasi aktif dan kepercayaan penuh terhadap inisitifnya. Community Development mengintegrasikan pengetahuan spesifik dari berbagai aspek pendidikan, kesehatan pengembangan ekonomi dan politik. Dokumen UNESCO (1956) menyebutkan definisi Community Development adalah proses dimana masyarakat lokal dapat memperoleh standar hidup sendiri. Proses ini melibatkan organisasi atau

(3)

pelayanan perusahan untuk kesejahteraan sosial, perlindungan kesehatan, pendidikan, peningkatan pertanian, pengembangan industri skala kecil.

Local Economic Development

Local Economic Development menurut Blakely (1994) adalah sebuah proses dimana pemerintah daerah atau organisasi kemasyarakatan ikut serta dalam mendorong atau menjaga aktivitas bisnis dan atau tenaga kerja, dengan tujuan mendorong kesempatan tenaga kerja lokal pada sektor yang mengembangkan komunitas, mendayagunakan tenaga SDM, alam dan institusi yang ada. Definisi Local Economic Development menurut LGSP (Local Government Support Program) (2005) yaitu proses dimana para aktor kota/kawasan (kemitraan bisnis, publik dan masyarakat) bekerja secara bersama-sama meningkatkan kualitas hidup dengan menciptakan kondisi yang lebih baik terhadap pertumbuhan ekonomi, angkatan tenaga kerja dan mendampingi pemerintah daerah memberikan pelayanan yang lebih baik ke masyarakatnya. Sedangkan menurut publikasi BPPT (2001) menyebutkan bahwa ada tiga pilar pengembangan wilayah yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia dan teknologi. Sustainability Economic Development

Menurut Robinson dkk, (1990) dalam Mitchell, Setiawan & Rahmi, (2003) menyebutkan bahwa pembangunan berkelanjutan dapat dilihat dari pendekatan prinsip keberlanjutan dari aspek lingkungan/ekologi dan sosio politik.

Menurut Guidebook to the Green Economy, (2012) disebutkan pandangan ekonomi berkelanjutan adalah pengembangan ekonomi dengan memperhatikan daya dukung lingkungan, mengurangi ketergantungan pertumbuhan ekonomi dan degradasi lingkungan melalui peningkatan efisiensi dan keberlanjutan dalam penggunaan sumber daya dan proses produksi, dan mengurangi degradasi sumber daya, polusi dan limbah. Setiap negara dapat mentafsirkan tindakan yang dapat menuju pembangunan ekonomi berkelanjutan/green economy dengan membuat aturan perundangan dan lainnya.

Menurut UU Nomor 32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mendefinisikan pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

(4)

Kaitan Community Development, Local Economy Development dan Sustainability Economic Development

Ketiga istilah tersebut sama-sama menggunakan istilah development yaitu suatu proses memperbaiki suatu wilayah dengan melibatkan masyarakat. Masyarakat disini harus berperan sebagai subyek dan objek yang terdampak langsung ataupun tidak langsung adanya pembangunan. Ketiga istilah tersebut bukan merupakan istilah baru karena sudah terjadi sejak awal peradaban manusia yang saling membangun ekonomi dan sosial. Istilah tersebut muncul sebagai resistansi terhadap agenda massif industialisasi dan kapitalisme global. Sejak dulu sistem perekonomian seperti produksi skala kecil yang mempekerjakan masyarakat sekitar, pembagian hasil keuntungan, sewa, leasing, angsuran, kredit, pinjaman, pertukaran, berdagang di luar wilayah, pasar lokal, serta adanya pimpinan/raja yang membangun untuk keperluan masyarakat dalam jangka panjang, memberikan pendidikan, kaderisasi SDM dan kearifan lokal merupakan istilah developmet yang tidak pernah dicatat secara akademis. Adanya manusia sekarang karena adanya manusia sebelumnya, begitu pula adanya kita memastikan adanya manusia di masa depan. Istilah sustainability berkaitan munculnya kerusakan alam secara besar-besaran yang terjadi akibat revolusi industri dan globalisasi. Externalitas negatif pembangunan yang beragenda “coklat” berakibat terhadap masyarakat sendiri. Sungguh benar Firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala dalam QS Ar Rum, 41-42 artinya: telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Alloh menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah (Muhammad)”berpergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Alloh)”.

Desentralisasi, Demokrasi , Community Development, Local Economy Development dan Sustainability Economic Development

Dalam sambutan seminar Keberlanjutan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (2008), Prof.Atkinson menyatakan bahwa desentralisasi dan demokrasi mendorong penguatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan yang lebih baik dan merupakan prasyarat desentralisasi itu sendiri. Dalam buku publikasi hasil seminar tersebut disampaikan teori dasar partisipasi Arstein (1969) dimana tingkatan tertinggi adalah citizen power. Tangga Arstein skala 1 dan 8 terdiri 3 klasifikasi yaitu 1)Non participation tangga 1-2 terdiri therapy dan manipulation; 2)Tokenism/penghargaan tangga 3-5 terdiri informing, consultation, placation; 3)Citizen power tangga 6-8 terdiri partnership, delegated power, citizen control.

(5)

Dari kedua pendapat tersebut ada dikotomi penerapan konsep partisipasi hanya ada pada negara-negara bersistem demokrasi (pemilihan umum) tidak pada negara berbentuk kerajaan. Padahal development sendiri tidak dibatasi pada sistem kenegaraan yang dianut. Partisipasi dan pengembangan masyarakat di Indonesia jaman dahulu yang berbentuk kerajaan telah ada konsep musyawarah di pendopo desa dan gotong royong. Apabila melihat konsep Arstein, menunjukkan bahwa tangga terbaik adalah ke 6-8 yaitu citizen power, maka dalam Negara demokrasi sudah ada Dewan Perwakilan Rakyat yang dianggap representasi masyarakat yang sudah menjaring aspirasi rakyat dan bersama pemerintah menetapkan APBN/D yang sejatinya adalah dokumen perencanan pembangunan. Pada kenyataannya sistem demokrasi tidaklah sebagus yang dibayangkan. Suara rakyat adalah suara sebagian rakyat saja, konsep kebaikan-keburukan moral dan agama menjadi rancu akibat legitimasi kebenaran adalah suara terbanyak serta menganggap suara rakyat suara Tuhan (misal: jika hanya ada 5 orang menentukan putusan apakah boleh beribadah, 2 orang beragama dan 3 orang atheis maka berdasarkan sistem pemilu suara terbanyak diputuskan tidak boleh beribadah. Apakah Tuhan menyuruh untuk tidak menyembah-Nya?). Dalam demokrasi tetap akan terjadi komunitas kuat akan mendominasi berjalannya suatu negara. Konsep development sendiri harus dipastikan untuk kebaikan masyarakat, atas dasar orang-orang baik, pemimpin yang baik, sistem baik dan tidak sekuler.

NIMBY, Community Development, Local Economy Development dan Sustainability Economic Development

NIMBY seyogyanya harus dipahami sebagai externalitas yang dibuat (subjek) oleh masyarakat dan berakibat (objek) pada masyarakat. NIMBY terkait sampah dan limbah semestinya bukan seperti paribahasa lempar batu sembunyi tangan. Apabila kita membuang sampah kita ke tetangga rumah dengan kompensasi apa menjamin tetangga kita tidak keberatan?. Tetangga mempunyai keterbatasan ruang penampungan limbah. Sampah kita dan tetangga kita akan semakin bertambah, bisa jadi suatu saat kita yang diperlakuan sebaliknya. Untuk itulah seharusnya masyarakat menyelesaikan pemasalahan persampahan secara mandiri dan kreatif. Ada wacana pembangunan ruang terbuka hijau 30% dapat dilaksanakan dengan membangun di luar daerahnya. Apakah Kota Bogor akan disalahkan jika semua ruang dipakai untuk komersil meski telah membeli lahan RTH di Sumedang atas banjirnya Jakarta?. Framework Sustainability Economic Development berbasis Community Development dan Local Economy Development

Konsep development disini dikhususkan pada sektor ekonomi. Adapun bagan sbb:

(6)

Antara masyarakat, pemerintah dan swasta harus saling berpartispasi dan berbagi infromasi pengetahuan dalam pengembangan industri kecil dan menengah. Pelaku ekonomi baik produsen, konsumen, distributor harus ber-ecological footprint rendah dan membangun sustainability. Keuntungan ekonomi dan ekologis naik dapat bermanfaat kembali kepada masyarakat, pemerintah dan swasta berupa pajak, PNBP, revenue dan jasa lingkungan. Apabila valuasi SDA berdasarkan Enveronmental Rent maka nilainya akan jauh lebih tinggi.

V. Kesimpulan dan Saran

Dari tulisan ini dapat disimpulkan bahwa istilah Community Development, Local Economy Development dan Sustainability Economic Development melibatkan masyarakat sebagai subjek dan objek pembangunan. Externalitas negatif dari agenda industrialisasi besar (agenda coklat) lebih besar berdampak negatif berupa kerusakan alam pada masyarakat daripada mengembangkan ekonomi kerakyatan yang langsung bersentuhan dengan kegiatan ekonomi berkelanjutan dan monitoring lingkungan. Saran tulisan ini agar dapat dimanfaatkan untuk masyarakat luas.

Daftar Pustaka

BPPT.2001. Tiga Pilar Pengembangan Wilayah: Sumber daya Alam, Sumber Daya Manusia, dan Teknologi. BPPT Press. Jakarta

Bruce Mitchell, B.Setiawan & Dwita Hadi Rahmi, 1997, Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Buku 1-4 Intisari. 2008. Seminar Nasional Keberlanjutan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan.GTZ-URDI. Yogyakarta.

Edward J.Blakely. 1994. Planning Local Economic Developmnet. Sage Publication. California.USA

Guidebook to the Green Economy. 2012. UN Division for Sustainable Development.

(7)

Robinson Tarigan, 2006. Perencanaan Pembangunan Wilayah.

Risfan Munir dan Bahtiar Fitanto.2005. Pengembangan Ekonomi Lokal Partisipatif: Masalah, Kebijakan dan Panduan Pelaksanaan Kegiatan. LGSP-USAID

http://www.ohcc-ccso.ca/en/courses/community-development-for-health-promoters/module-one-concepts-values-and-principles/defini-0

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) produk yang dikembangkan berupa aplikasi pembelajaran tari Cendrawasih yang disajikan kedalam smartphone berbasis android dengan sajian

Peneliti melihat dilapangan bahwa pimpinan melakukan evaluasi pekerjaan disetiap tiga bulan sekali, pada saat itulah pimpinan melihat hasil kerja dari para petugas

Hasil penelitian menunjukkan: 1 terdapat perubahan jenis pekerjaan masyarakat sesudah adanya Desa Wisata; sebelum ada desa wisata masyarakat yang menganggur sebanyak 28% dan

The relationship between the adoption rate of e-government and the expenditure for the development of e-government in Bandung city which will be allocated to

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengungkap nilai berita ( news value ) yang muncul dalam tayangan penyergapan terorisme di Temanggung, meliputi nilai tentang ketepatan

Dikatakan cukup tinggi karena menghasilkan volume limbah cair sebesar ±568 m³ per hari dengan menghasilkan produk ± 1.400 potong kain batik per hari, Kampoeng Batik juga

Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client

Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa kejadian gempa bumi dengan M>6,0 di wilayah Morotai disebabkan oleh 2 jenis sumber gempa, yaitu berasal dari subduksi dengan