BAB I
PENDAHULUAN
1.1Umum
Transportasi adalah proses memindahkan suatu benda mencakup benda hidup
dan benda mati dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah
wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin, dimana kendaraan adalah
suatu sarana angkutan dijalan yang terdiri dari kendaraan bermotor dan kendaraan
tidak bermotor (UU RI Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Umum). Kegiatan transportasi ini membutuhkan tempat yang disebut dengan
prasarana transportasi. Ciri utama transportasi adalah melayani pengguna, bukan
berupa barang atau komoditas (Tamin, 1997). Sistem transportasi diusahakan
memberikan suatu transportasi yang aman, cepat, dan mudah.
Mobilitas manusia yang semakin banyak membuat kebutuhan pergerakan
meningkat dan harus didukung dengan sistem transportasi yang baik. Pergerakan
penduduk dalam memenuhi kebutuhan terjadi dari daerah bangkitan menuju
daerah tarikan seperti dari perumahan menuju sekolah, kampus, kantor, pasar
rumah sakit dan lain-lainnya. Pergerakan ini adalah pergerakan yang umum
dilakukan oleh penduduk, pada pagi hari sampai sore hari penduduk bergerak dari
perumahan menuju tempat kegiatan, dan sebaliknya pada sore hari penduduk
bergerak dari pusat kegiatan menuju daerah perumahan.
Sektor transportasi khususnya sistem angkutan umum dan pelanyanan
mendalam, persoalan transportasi untuk angkutan umum perkotaan disebabkan
tidak terkontrolnya trayek yang tujuan dari perjalanannya sama, sehingga terjadi
ketidakseimbangan. Ketidakseimbangan yang dimaksud dapat saja terjadi karena
ketidaksesuaian antara transport demand (permintaan akan transportasi) dan
transport supply ( ketersediaan kebutuhan akan transportasi) ataupun faktor-faktor
yang relevan lainya yang pada dasarnya menyebabkan pergerakan manusia dan
barang tidak efisien dan efektif (Tamin, 1997).
1.2Latar Belakang
Medan merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Sebagai salah satu kota
besar, Medan melaksanakan pembangunan di segala bidang untuk menuju sebuah
kota metropolitan. Hal ini menuntut penyediaan sarana dan prasarana yang baik
dan cukup demi menunjang segala aktifitas pada sebuah kota metropolitan.
Jumlah armada yang tepat untuk kebutuhan sulit dipastikan, yang dapat
dilakukan adalah jumlah mendekati besarnya kebutuhan. Hal ini disebabkan
karena pola pergerakan penduduk yang tidak merata sepanjang waktu, misalnya
pada saat jam sibuk permintaan tinggi dan pada saat jam sepi permintaan rendah.
(SK DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT NO.SK.687/AJ.206/DRJD/2002
tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang di Wilayah
Perkotaan dalam Trayek Tetap dan Teratur)
Jumlah armada jika tidak disesuaikan dengan demand supply dan kapasitas
jalan (terbatas) akan membuat persaingan angkutan kota sebagai angkutan umum
Hal ini membuat persaingan antara supir untuk mendapatkan penumpang
sehingga para supir tidak memperhatikan lagi kenyamanan dan keamanan
penumpang. Hal ini juga berpengaruh pada kelancaran lalu lintas, jika sarana dan
prasarana tidak seimbang maka lalu lintas secara kuantitas akan mengalami
kemacetan dari pada kelancaran.
Terminal Amplas merupakan pergerakan awal bagi seseorang dari arah selatan
Kota Medan (Kabupaten Deli Serdang) untuk melakukan berbagai tujuan
perjalanan di wilayah Kota Medan dan sekitarnya.
Salah satunya adalah perjalanan dari Amplas menuju UMA, dari pengamatan
yang dilakukan, jumlah perjalanan yang dilakukan oleh pelaku perjalanan pada
rute ini cukup besar dilihat dari pola pelaku perjalanan rute ini adalah pelajar yang
menuju sekolah Adven, Budi Murni1, universitas Nommensen, Universitas
Unimed, Universitas Medan Area, dan para pelaku perjalanan yang menuju pasar
Simpang Limun, dan pasar Sambu.
Perjalanan Amplas-UMA ini dapat dilayani oleh beberapa moda, diantaranya:
Rahayu m97, dan KPUM 04. Tetapi kedua armada ini mempunyai rute yang
berbeda hanya saja kedua armada ini mempunyai satu tujuan yaitu dari Amplas
menuju UMA. Tidak ada angkutan yang memiliki rute yang sama dengan
angkutan KPUM 04 dari Amplas-UMA, hanya ada beberapa angkutan yang
bersinggungan dengan angkutan KPUM 04 pada beberapa daerah yaitu, dari arah
Amplas-SAMBU bersinggungan dengan KPUM 03 dan mitra 30 bila dilihat dari
survei pendahuluan angkutan KPUM 04 bersinggungan sebesar 30%, kemudian
dari NOMENSEN-UMA bersinggungan dengan angkot KPUM 40, KPUM 31,
dan KPUM 65 bersinggungan sebesar 60%, dan dari arah PASAR 3-UMA
bersinggungan dengan angkot 74 sebesar 70%.
Dari beberapa moda diatas maka, dipilih armada jenis KPUM 04 untuk diteliti
berdasarkan pola pelaku perjalanan rute Amplas-UMA yang sudah dijelaskan
diatas dan dari hasil survei pendahuluan yang sudah dilakukan terlihat banyak
pelaku perjalanan yang lebih memilih menggunakan angkutan KPUM 04 untuk
mencapai tujuan perjalanan, namun terlihat sistem pelayanan operasinal angkutan
umum KPUM 04 ini belum melayani sesuai dengan standart kebutuhan
masyarakat. Indikator tersebut muncul dari permasalahan umum angkutan yaitu:
Waktu perjalanyan yang lama, waktu tunggu yang lama, Penumpang yang
berlebih pada jam-jam puncak dan kosong pada waktu jam sepi, serta terjadi
penumpukan angkutan pada derah-daerah tertentu saja. Maka untuk itu akan
diteliti bagaimana operasional pelayanan angkutan umum KPUM 04.
1.3Perumusan Masalahan
Penyelenggaraan angkutan umum bukanlah masalah yang sederhana, ini
disebabkan karena kepentingan antara pengguna jasa dan penyedia jasa angkutan
yang saling bertolak belakang. dari hasil survei pendahuluan terlihat permasalahan
pada sistem pelayanan operasinal angkutan umum KPUM 04 belum melayani
sesuai dengan standart kebutuhan masyarakat. Indikator tersebut muncul dari
permasalahan umum angkutan yaitu: Waktu perjalanyan yang lama, waktu tunggu
waktu jam sepi, serta terjadi penumpukan angkutan pada derah-daerah tertentu
saja. Maka analisis terhadap operasional angkutan menjadi hal yang penting untuk
melihat konflik kepentingan antara pengguna, sehingga akan diteliti bagaimana
operasional pelayanan angkutan umum KPUM 04 pada saat jam sibuk dan jam
sepi (peak dan off peak) untuk mengoptimalkan suatu keseimbangan supply dan
demand pada angkutan umum KPUM 04 yang melayani rute Amplas-UMA.
Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah angkutan umum KPUM 04 pada rute Amplas-UMA mampu untuk
memenuhi kebutuhan perjalanan pada penumpang koridor tersebut?
2. Apakah operasional pelayanan angkutan umum KPUM 04 telah memenuhi
kriteria dari World Bank dan Standart Dinas Perhubunga?
1.4Batasan Masalah
Dikarenakan keterbatasan waktu dan untuk menghindari penelitian yang
terlalu luas, maka dibuat batasan masalah yang menitik beratkan pada:
1. Analisis operasional pelayanan angkutan penumpang umum kota Medan
dengan armada KPUM 04,
2. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu rute yaitu jurusan Amplas –
UMA dengan armada KPUM 04,
3. Penelitian dilakukan selama 1 minggu,
4. Besar kebutuhan angkutan umum yang dihitung berdasarkan waktu rit
5. Operasional pelayanan angkutan KPUM 04 hanya ditinjau dari waktu
tempuh, rit, headway, dan jumlah armada,
6. Tidak dilakukan analisa biaya yang berhubungan dengan keberadaan
angkutan kota ini,
7. Standar yang dipakai sebagai acuan dalam penelitian ini adalah standar
Dinas Perhubungan dan dari The World Bank.
1.5Tujuan Penelitian
Penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan dari permasalahan yang ada
dalam rangka memberikan solusi tentang operasional pelayanan angkutan umum
KPUM 04 pada saat jam sibuk dan jam sepi (peak dan off peak) untuk
mengoptimalkan keseimbangan supply dan demand pada angkutan umum KPUM
04 yang melayani rute Amplas-UMA. Secara spesifik tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk melihat kemampuan angkutan KPUM 04 dalam memenuhi
kebutuhan perjalanan penumpang yang dihitung berdasarkan waktu rit
pada koridor trayek KPUM 04,
2. Untuk memberikan analisis bagi operasional pelayanan angkutan umum
KPUM 04 yang dilihat dari jumlah armada, waktu tempuh, rit, headway,
apakah sesuai dengan standar Dinas Perhubungan dan World Bank.
1.6Manfaat penelitian
Berdasarkan aspek praktisi maka tugas akhir ini dapat dimanfaatkan untuk
trayek Amplas-UMA, agar kondisi pelayanan angkutan KPUM 04 yang sekarang
dapat diperbaiki dan ditingkatkan pelanyanannya dan dapat menjadi salah satu
alternatif rekomendasi pada pemerintah daerah kota Medan sebagai regulator
dalam merumuskan kebijaksanaannya dalam bidang angkutan umum wilayah kota
Medan untuk perkembangan wilayah tersebut.
1.7Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang dilakukan dalam tugas akhir ini adalah:
1. Melakukan studi literatur yaitu, membaca dan mengambil teori dan
rumus dari buku serta jurnal yang terkait, berfungsi sebagai
pendekatan teori dan perbandingan pada saat mengkaji penelitian.
2. Melakukan metode pengumpulan data yaitu:
a. Data primer yaitu data yang diperoleh dari kondisi lapangan
dan data hasil kuisoner adalah: data kapasitas kendaraan
umum; data jumlah penumpang naik/turun; data faktor muat
(Load Factor); data waktu tempuh, waktu rit, waktu henti
kendaraan di terminal, dan waktu antara (headway); data
waktu tunggu penumpang, waktu sibuk angkutan, hari sibuk
angkutan, jumlah angkutan yang berjalan waktu sibuk.
b. Data sekunder yaitu data lapangan yang bersumber dari
instansi yang terkait yaitu, Data jumlah armada angkutan
KPUM 04, Data trakyek angkutan umum KPUM 04, yang
didapat dari Dinas Perhubungan Kota Medan
3. Melakukan Analisa Data yaitu pada tahap ini data primer dan data
sekunder yang didapat akan dianalisis dengan menggunakan metode
literatur, yaitu menggunakan rumusan - rumusan yang terdapat dalam
literatur yang diolah dengan menggunakan bantuan perangkat lunak
(sofware) yaitu microsft excel sehingga diperoleh nilai-nilai seperti
yang dimaksud dan disajikan dalam bentuk Tabulasi dan Grafik.
Gambar 1.1 Bagan Alir Penelitian
Menentukan Tujuan Penelitian
1.untuk melihat kemampuan angkutan KPUM 04 dalam memenuhi kebutuhan perjalanan penumpang yang dihitung berdasarkan waktu rit pada koridor trayek KPUm 04
2.untuk memberikan analisis bagi operasional pelayanan angkutan umum KPUM 04 yang dilihat dari jumlah armada, waktu tempuh, rit, dan headway, apakah sesuai dengan standart kinerja layanan angkutan umum dari Dinas Perhubungan dan World Bank
Studi Literatur
Pada tahapan ini penelitian melakukan apa yang disebut dengan kajian pustaka, yaitu mempelajari buku-buku referensi (menggunakan bahan bacaan) dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang sudah pernah dilakukan oleh orang lain.
Pengambilan Data
(Data Primer dan Data Sekunder)
Data Primer
Jumlah penumpang naik/turun
Jumlah penumpang di atas kendaraan
Waktu tempuh kendaraan
Waktu rit kendaraan
Waktu henti kendaraan di terminal
Waktu antara (headway)
waktu tunggu penumpang, waktu sibuk angkutan,
1.8 Gambaran Umum KPUM 04
1.8.1 Jumlah Armada
Jumlah armada angkutan umum KPUM 04 sebanyak 90 unit termasuk
cadangan data yang didapat dari mandor kendaraan yang aktif 80 unit dan
kendaraan cadangan 10 unit.
1.8.2 Waktu operasi, Jenis Angkutan dan Kapasitas
Waktu operasi angkutan umum KPUM 04 adalah 14 jam mulai dari pukul
06.00 WIB – 20.00 WIB dengan pengaturan jadwal keberangkatan antara
kendaraan satu dengan kendaraan berikutnya, untuk waktu peak 5 menit
sedangkan waktu off peak 4 menit, serta setiap kendaraan dapat melakukan 3
rit dalam satu hari. Waktu tempuh kendaraan dari AMPLAS - UMA sebesar
70 menit, dengan jarak tempuh AMPLAS-UMA sebesar 18 km, dan waktu Pengolahan data
Data yang didapat dari hasil survei dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk tabulasi dan gravik, yaitu:
Grafik perhitungan load faktor
Grafik perhitungan optimasi faktor pembebanan dan headway.
Kesimpulan dan Saran Analisa data
Menghitung faktor pembebanan dan headway KPUM 04 pada jam sibuk
Zebra 103 (pintu belakang) dan Espass (pintu samping), kapasitas penumpang
sebanyak 14 orang tidak termasuk pengemudi.
1.9SISTEMATIS PENULISAN
Metode dan prosedur pelaksanaan penelitian ini secara garis besar adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menceritakan tentang latar belakang masalah, tujuan, dan manfaat
penelitian, ruang lingkup penelitian, batasan masalah, dan sistematika penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan tentang kajian berbagai literature serta hasil studi terdahulu yang
relevan dengan pembahasan ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
pemilihan lokasi penelitian, pengumpulan data yang relevan dengan penelitian ini
dan langkah penelitian analisis data.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisikan pembahasan mengenai data-data yang dikumpulkan dari hasil
survey lapangan, lalu dianalisis atau diolah sesuai dengan metode yang dipakai.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang didapat dari pembahasan dan analisis
bab sebelumnya yang menjadi dasar untuk menyusun suatu saran sebagai suatu