• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan Kadar Protein Dan Non Protein Nitrogen Pada Belut (Monopterus Albus) Beserta Hasil Olahannya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Penetapan Kadar Protein Dan Non Protein Nitrogen Pada Belut (Monopterus Albus) Beserta Hasil Olahannya"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Lampiran 3. Bagan Penetapan Kadar Protein Kasar Belut dengan Metode Kjeldahl Mikro

Dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl, tambahkan 3 ml H2SO4 pekat dan 2 gram katalisator campuran CuSO4.5H2O dan K2SO4 (1 : 1)

Dihubungkan ke alat Kjeldahl, dan dipanaskan dalam lemari asam sampai warna hijau jernih (± 3 jam), dinginkan Setelah dingin, ke dalam labu Kjeldahl ditambahkan 10 ml

aqua destilata, aduk sampai larut

Pindahkan ke dalam erlenmeyer, tambahkan 30 ml NaOH 40% sampai berwarna hitam

Dihubungkan ke alat destilasi

Disediakan penampung yang berisi 25 ml larutan H2SO4 0,02 N dan indikator mengsel di dalam erlenmeyer

Didestilasi hingga diperoleh destilat yang tidak bereaksi basa

Dititrasi dengan larutan NaOH 0,02 N sampai terjadi perubahan warna dari ungu menjadi hijau

0,2 gram sampel

Destilat Residu

Hasil Alat Destilasi Erlenmeyer

(4)

Lampiran 4. Perhitungan Kadar Air Pada Sampel

�Berat sebelum dikeringkan – Berat setelah dikeringkan �

Berat sebelum dikeringkan x 100%

Contoh perhitungan kadar air pada belut segar 1. Berat sebelum dikeringkan = 5,0000 gram

Berat setelah dikeringkan = 1,2000 gram Kadar air (%) = 5,0000 −1,2000

5,0000 x 100%

= 76%

2. Berat sebelum dikeringkan = 5,0134 gram Berat setelah dikeringkan = 1,2050 gram Kadar air (%) = 5,0134 −1,2050

5,0134 x 100%

= 75,96% 3. Berat sebelum dikeringkan = 5,0093 gram

Berat setelah dikeringkan = 1,2001 gram Kadar air (%) = 5,0093 −1,2001

5,0093 x 100%

= 76,04% Kadar air rata-rata (%) = 76+75,96+76,04

3

= 76%

(5)

Lampiran 5. Data Hasil Penetapan Kadar Air Pada Sampel

No Sampel Berat

Sebelum Dikeringkan

(g)

Berat Setelah Dikeringkan

(g)

Kadar Air (%)

Kadar Air Rata-Rata

(%)

1. Belut Segar 5,0000 1,2000 76

5,0134 1,2050 75,96 76

5,0093 1,2001 76,04

2. Belut Goreng 5,0138 2,6974 46,20

5,0712 2,7360 46,05 46,07

5,0806 2,7458 45,96

3. Belut Rebus 5,0452 1,5123 70,02

5,0061 1,4930 70,18 70,22

(6)

Lampiran 6. Tabel Hasil Data Mentah Hasil Kadar Protein dan Non Protein Nitrogen

1. Belut Segar

1.1 Data Protein Kasar (Normalitas NaOH 0,0187 N ; V.blanko = 24,9 ml) No B.Sampel

1.2 Data protein murni (Normalitas NaOH 0,02181 N ; V.blanko = 85 ml) No B.Sampel

Cara perhitungan data nomor 1 Kadar protein 1

(24,9−42,0)ml x 0,0187 x 14,007

200 mg x 6,25 x 100% = 13,9737% Kadar Nitrogen 1

�24,9 – 42,0�ml

0,2 g x 1000 x 0,0187 x 14,007 x 100% = 2,2395%

2. Belut Goreng

(7)

No B.Sampel

2.2 Data protein murni (Normalitas NaOH 0,02181 N ; V.blanko = 85 ml) No B.Sampel

(g)

V. Titrasi (ml)

% N % Protein % NPN

(%P.kasar - %P.murni) 1

3.1 Data Protein Kasar (Normalitas NaOH 0,0187 N ; V.blanko = 24,9 ml) No B.Sampel

3.2 Data protein murni (Normalitas NaOH 0,02181 N ; V.blanko = 85 ml) No B.Sampel

(g)

V. titrasi (ml)

% N % Protein % NPN

(8)

Lampiran 7. Perhitungan Kadar Protein Kasar Belut Segar Sebenarnya No Kadar Protein (%) Xi - 𝐗𝐗� (Xi -𝐗𝐗�)2

1 13,9737 -0,0117 0,00013689

2 13,9737 -0,0117 0,00013689

3 13,9737 -0,0117 0,00013689

4 13,0087 0,035 0,001225

5 13,9737 -0,0117 0,00013689

6 13,0087 0,035 0,001225

X

� = 13,9854 ∑= 0,000499593

SD = �∑ 2

(Xi − X� )

n−1

= √0,000499593 6−1

= 0,0099

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai ∝ = 0,05 dan dk 6-1 diperoleh t-tabel = 2,57.

Data diterima jika t-hitung < t-tabel.

t-hitung = Xi−X� SD / n

t-hitung data 1 = 13,9737 – 13,9854

(9)

t-hitung data 2 = 13,9737 – 13,9854

0,0099/ √6 = -2,8949

t-hitung data 3 = 13,9737 – 13,9854

0,0099/ 6 = -2,8949

t-hitung data 4 = 14,0087 – 13,9854

0,0099/ √6 = 8,6598

t-hitung data 5 = 13,9737 – 13,9854

0,0099/ 6 = -2,8949

t-hitung data 6 = 14,0087 – 13,9854

0,0099/ √6 = 8,6598

Karena nilai t-hitung < t-tabel, maka data yang dipakai adalah keseluruhan data 1, 2, 3, dan 5; sebab data 4 dan data 6, t-hitung > t-tabel sehingga data tersebut ditolak.

µ = X� ± t x SD/ √n

(10)

Lampiran 8. Perhitungan Kadar Protein Kasar Belut Goreng Sebenarnya No Kadar Protein (%) Xi - 𝑿𝑿� (Xi - 𝑿𝑿�)2

1 10,6409 -0,0273 0,00074529

2 10,7228 0,0546 0,00298116

3 10,7228 0,0546 0,00298116

4 10,5591 -0,1091 0,01190281

5 10,7228 0,0546 0,00298116

6 10,6409 -0,0273 0,00074529

𝑋𝑋�= 10,6682 ∑= 0,003722811

SD = �∑ 2

(Xi −X� )

n−1

= √0,003722811 6−1

= 0,0273

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai ∝ = 0,05 dan dk 6-1 diperoleh t-tabel = 2,57.

Data diterima jika t-hitung < t-tabel.

t-hitung = Xi−X� SD / n

t-hitung data 1 = 10,6409 − 10,6682

(11)

t-hitung data 2 = 10,7228 − 10,6682

0,0273 / √6 = 4,8989

t-hitung data 3 =10,7228 − 10,6682

0,0273 / 6 = 4,8989

t-hitung data 4 = 10,5591 − 10,6682

0,0273 / 6 = -9,7889

t-hitung data 5 = 10,7228 − 10,6682

0,0273 / 6 = 4,8989

t-hitung data 6 = 10,6409 − 10,6682

0,0273 / √6 = -2,4495

Karena nilai t-hitung < t-tabel, maka data yang dipakai adalah keseluruhan data 1, 4, dan 6; sebab data 2, data 3 dan data 5, t-hitung > t-tabel sehingga data tersebut ditolak.

µ = X� ± t x SD/ √n

(12)

Lampiran 9. Perhitungan Kadar Protein Kasar Belut Rebus Sebenarnya No Kadar Protein (%) Xi - 𝑿𝑿� (Xi - 𝑿𝑿�)2

1 6,6301 -0,0409 0,00167281

2 6,6301 -0,0409 0,00167281

3 6,7119 0,0409 0,00167281

4 6,7938 0,1228 0,01507984

5 6,6301 -0,0409 0,00167281

6 6,6301 -0,0409 0,00167281

𝑋𝑋� = 6,6710 ∑= 0,003907315

SD = �∑ 2

(Xi −X� )

n−1

= √0,003907315 6−1

= 0,0279

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai ∝ = 0,05 dan dk 6-1 diperoleh t-tabel = 2,57.

Data diterima jika t-hitung < t-tabel.

t-hitung = Xi−X� SD / n

t-hitung data 1 = 6,6301 – 6,6710

0,0279/ 6 = -3,5908

t-hitung data 2 = 6,6301 – 6,6710

(13)

t-hitung data 3 == 6,7119 – 6,6710

0,0279/ √6 = 3,5908

t-hitung data 4 = 6,7938 – 6,6710

0,0279/ 6 = 10,7813

t-hitung data 5 = = 6,6301 – 6,6710

0,0279/ √6 = -3,5908

t-hitung data 6 = 6,6301 – 6,6710

0,0279/ 6 = -3,5908

Karena nilai t-hitung < t-tabel, maka data yang dipakai adalah keseluruhan data 1, 2, 5, dan 6; sebab data 3 dan data 4, t-hitung > t-tabel sehingga data tersebut ditolak.

µ = X� ± t x SD/ √n

(14)

Lampiran 10. Perhitungan Kadar Protein Murni Belut Segar Sebenarnya No Kadar Protein (%) Xi - 𝐗𝐗� (Xi - 𝐗𝐗�)2

1 9,5466 0 0

2 9,5466 0 0

3 9,5466 0 0

4 9,5466 0 0

5 9,5466 0 0

6 9,5466 0 0

X

� = 9,5466 ∑=0

SD = �∑ 2

(Xi − X� )

n−1

= √0 6−1

= 0

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai ∝ = 0,05 dan dk 6-1 diperoleh t-tabel = 2,57.

Data diterima jika t-hitung < t-tabel.

t-hitung = Xi−X� SD / n

t-hitung data 1 = 9,5466−9,5466 0/ √6 = 0

(15)

t-hitung data 3 = 9,5466−9,5466 0/ 6 = 0

t-hitung data 4 = 9,5466−9,5466 0/ 6 = 0

t-hitung data 5 = 9,5466−9,5466 0/ 6 = 0

t-hitung data 6 = 9,5466−9,5466 0/ √6 = 0

Karena nilai t-hitung < t-tabel, maka data yang dipakai adalah keseluruhan data 1, 2, 3, 4, 5, dan 6;

µ = X� ± t x SD/ √n

(16)

Lampiran 11. Perhitungan Kadar Protein Murni Belut Goreng Sebenarnya No Kadar Protein (%) Xi - 𝐗𝐗� (Xi -�𝐗𝐗)2

1 6,2694 -0,1428 0,02039184

2 6,3644 -0,0478 0,00228484

3 6,3644 -0,0478 0,00228484

4 6,4917 0,0795 0,00632025

5 6,4917 0,0795 0,00632025

6 6,4917 0,0795 0,00632025

X

�= 6,4122 ∑=0,006939571

SD = �∑ 2

(Xi − X� )

n−1

= √ 0,006939571 6−1

= 0,0373

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai ∝ = 0,05 dan dk 6-1 diperoleh t-tabel = 2,57.

Data diterima jika t-hitung < t-tabel.

t-hitung = Xi−X� SD / n

t-hitung data 1 = 6,2694 – 6,4122

(17)

t-hitung data 2 = 6,3644 – 6,4122

0,0373 / √6 = -3,1390

t-hitung data 3 = 6,3644 – 6,4122

0,0373 / 6 = -3,1390

t-hitung data 4 = 6,4917 – 6,4122

0,0373 / √6 = 5,2208

t-hitung data 5 = 6,4917 – 6,4122

0,0373 / 6 = 5,2208

t-hitung data 6 = 6,4917 – 6,4122

0,0373 / √6 = 5,2208

Karena nilai t-hitung < t-tabel, maka data yang dipakai adalah keseluruhan data 1, 2, dan 3; sebab data 4, data 5 dan data 6, t-hitung > t-tabel sehingga data tersebut ditolak.

µ = X� ± t x SD/ √n

(18)

Lampiran 12. Perhitungan Kadar Protein Murni Belut Rebus Sebenarnya No Kadar Protein (%) Xi - 𝐗𝐗� (Xi -�𝐗𝐗)2

1 3,6223 0,065 0,004225

2 3,5235 -0,0338 0,00114244

3 3,2249 -0,3324 0,11048976

4 3,7233 0,166 0,027556

5 3,6277 0,0704 0,00495616

6 3,6223 0,065 0,004225

X

�= 3,5573 ∑= 0,025432393

SD = �∑ 2

(Xi − X� )

n−1

= √0,025432393 6−1

= 0,0713

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai ∝ = 0,05 dan dk 6-1 diperoleh t-tabel = 2,57.

Data diterima jika t-hitung < t-tabel.

t-hitung = Xi−X� SD / n

t-hitung data 1 = 3,6223 – 3,5573

(19)

t-hitung data 2 = 3,5235 – 3,5573

0,0713 / √6 = -1,1612

t-hitung data 3 = 3,2249 – 3,5573

0,0713 / 6 = -11,4195

t-hitung data 4 = 3,7233 – 3,5573

0,0713 / √6 = 5,7029

t-hitung data 5 = 3,6277 – 3,5573

0,0713 / 6 = 2,4186

t-hitung data 6 = 3,6223 – 3,5573

0,0713 / √6 = 2,2331

Karena nilai t-hitung < t-tabel, maka data yang dipakai adalah keseluruhan data 1, 2, 3, 5, dan 6; sebab data 4, t-hitung > t-tabel sehingga data tersebut ditolak.

µ = X� ± t x SD/ √n

(20)
(21)
(22)
(23)

Referensi

Dokumen terkait

Padasaatini yang bersangkutanmenjabatsebagai Kasi Teknologi di SubdirektoratBawangdanSayuranUmbiLainnya, padaDirektoratSayurandanTanamanObatsejaktanggal 4 Maret2016,

KELOMPOK KERJA GURU (KKG) MADRASAH IBTIDAIYAH KECAMATAN GENUK KOTA

[r]

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel kontrol diri dan kepatuhan terhadap aturan

Impuls (I) adalah perkalian antara gaya dengan selang waktu bekerjanya gaya tersebut pada benda, atau sama dengan perubahan momentum yang dialami benda.... Jenis-jenis tumbukan,

Lingkungan keluarga yang juga mempengaruhi perilaku altruistik tidak terlepas dari peran orang tua dalam mengasuh serta mendidik anak untuk dapat berperilaku

Alat angkut tidak bisa beroperasi secara optimal dikarenakan salah satunya karena kondisi jalan angkut yang sempit, karna ketidaksesuaian kondisi geometri jalan angkut

pendekatan spiritual direction, obedience, acceptance (DOA) terhadap coping keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa” untuk diujikan dalam Ujian Disertasi Tahap