• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Tanggung Jawab Developer Perumahan Kepada Konsumen Perumahan Terhadap Iklan dan Brosur Perumahan yang Menyesatkan Konsumen Perumahan Dikaitkan dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen (Studi pada CV. Surya Abadi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Tanggung Jawab Developer Perumahan Kepada Konsumen Perumahan Terhadap Iklan dan Brosur Perumahan yang Menyesatkan Konsumen Perumahan Dikaitkan dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen (Studi pada CV. Surya Abadi)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. latar Belakang

Rumah pada dasarnya adalah sebuah tempat untuk bertahan diri bagi

manusia dari perubahan iklim atau cuaca. Tetapi dalam perkembangannya fungsi

rumahpun mengalami perubahan. Rumah sudah dianggap sebagai sebuah

kebutuhan pokok. Pada saat ini kebutuhan akan rumah semakin meningkat tetapi

hal ini tidak diikuti dengan persediaan lahan yang memadai. Hal inilah yang

mendorong pihak pemerintah dan pihak swasta yaitu pihak developer atau

pengembang perumahan untuk membangun rumah di sebuah perumahan nasional

(PERUMNAS) oleh pemerintah atau komplek perumahan atau cluster-cluster

oleh pihak swasta dimana dalam hal ini disebut developer perumahan.

Undang-Undang No.4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman

(UUPP) juga mennyatakan bahwa setiap warga negara berhak memiliki rumah

yang layak. Lebih khusus lagi dalam bab III Pasal 5 ayat 1 dinyatakan bahwa “

Setiap warga negara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan

atau memiliki rumah yang layak dan lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan

(2)

mulai membangun rumah atau perumahan yang sesuai dengan standar lingkungan

hidup.

Seiring dengan perkembangannya para pihak developer perumahan

memerlukan sebuah media dalam memasarkan rumah yang telah mereka buat.

Dimana media ini menggunakan sebuah iklan atau brosur yang menampilkan

sebuah contoh rumah yang mereka buat dan kelebihan dari rumah atau perumahan

yang telah dibangun tersebut.Karena iklan dan brosur dainggap sebagai sebuah

sarana bagi masyarakat untuk memperoleh sebuah informasi dan dalam

peredarannya iklan dan brosur sangat mudah untuk didapat. Tetapi dalam

perkembangannya banyak dari pihak developer perumahan atau pengembang

perumahan yang menyalahgunakan media iklan dan brosur tersebut. Dimana para

pihak pengembang tidak memberikan informasi yang sebenarnya didalam

mengiklankan rumah atau perumahan yang mereka buat tersebut.

Informasi yang mereka berikan tersebut menyesatkan atau membohongi

masyarakat sehingga dapat merugikan masyarakat. Dimana hal ini membuat

sebuah unsur kerugian pada salah satu pihak yaitu masyarakat yang tertipu dengan

informasi pada brosur atau iklan tersebut yang ketika membeli rumah tersebut

tidak sesuai dengan apa yang tercantum dalam iklan atau brosur yang dibuat oleh

pihak developer tersebut. Atau fasilitas yang dicantumkan dalam brosur atau iklan

yang disebar tidak terdapat dalam komplek perumahan tersebut. Seperti contoh

iklan dan brosur sebuah rumah atau perumahan yang menyatakan bahwa daerah

(3)

atau perumahan tersebut tidak sesuai dengan fakta yang tertera dalam iklan dan

brosur tersebut.

Menyadari bahwa posisi konsumen untuk memperoleh informasi yang

jujur dan benar dari pelaku usaha sangat lemah, maka pemerintah telah

memberikan sebuah perlindungan terhadap konsumen dalam Undang-Undang

No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK) yang secara jelas

juga tercantum dalam Pasal 9 ayat (1) yang dinyatakan bahwa pelaku usaha

dilarang menawarkan, mempromosikan, mengiklankan suatu barang atau jasa

secara tidak benar.Kemudian, dalam Pasal 9 ayat (2) dan (3) dinyatakan agar

barang dan atau jasa sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1) dilarang untuk

diperdagangkan serta dilarang untuk dilanjutkan proses penawaran, promosi dan

pengiklananannya.

Memperhatikan substansi ketentuan Pasal 9 UUPK ini, pada intinya

merupakan bentuk larangan yang tertuju pada perilaku pelaku usaha khususnya

developer perumahan untuk menawarkan atau mempromosikan suatu barang

dalam arti rumah atau perumahan yang seolah-olah barang tersebut memiliki

standar mutu tertentu atau dalam keadaan barang itu tidak memiliki cacat

tersembunyi.Meskipun larangan tersebut telah dibuat pemerintah dalam UUPK

tetapi dalam praktiknya masih ada saja developer perumahan atau pengembang

perumahan yang membandel dan melanggar aturan yang tercantum dalam UUPK

tersebut.Seperti aksi hukum (Legal Action) yang dilakukan sejumlah konsumen

(4)

261.120.000,- (Dua Ratus Enam Puluh satu Juta Seratus Dua Puluh Ribu Rupiah)

sebagai kompensasi biaya akibat tak dipenuhinya biaya rekreasi dan fasilitas

pemancingandilokasi perumahan. Pengembang digugat karena tidak konsisten

dengan brosur yang diterbitkannya.

Dalam kasus lainnya, PT Putra Alvita Pramata, sebuah pengembang kota

legenda Bekasi digugat orleh Ir.Dra. Devi Widjajanti, konsumen yang

dikecewakannya.Di dalam brosurnya pengembang menyatakan bahwa untuk

pembelian kavling/tanah, pengurusan Kredit Perumahan(KPR) menjadi tanggung

jawab konsumen. Sedangkan untuk pembelian rumah dan tanah tidak ada

keterangan apa-apa. Hal itu berarti pengurusan KPRnya menjadi tanggung jawab

pengembang. Tak ada salah tafsir konsumen atas brosur itu. Tetapi justru

informasi yang disajikan pengembang itu diduga menyesatkan konsumen.

Maka berdasarkan latar belakang diatas penulis mengangkat skripsi yang

berjudul “TANGGUNG JAWAB DEVELOPER PERUMAHAN KEPADA

KOSUMEN PERUMAHAN TERHADAP IKLAN DAN BROSUR YANG MENYESATKAN KONSUMEN DIKAITKAN DENGAN UU NO.8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN (CV.SURYA MAS ABADI)”.

B. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah diatas, maka penulisan skripsi ini

(5)

1. Bagaimanakah bentuk perlindungan pembeli perumahan dalam

perjanjian jual beli rumah?

2. Bagaimanakah bentuk tanggung jawab developer perumahan kepada

pembeli perumahan yang merasa dirugikan dengan adanya iklan dan

brosur perumahan yang tidak benar dilihat dari undang-undang No.8

tahun 1999 sebagai upaya perlindungan konsumen?

3. Bagaimanakah bentuk tindakan hukum yang dapat dilakukan oleh

konsumen perumahan yang merasa telah dirugikan akibat dari iklan

dan brosur perumahan yang tidak benar?

C. Tujuanpenulisan

Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka tujuan dari penulisan

skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum bagi pembeli

perumahan akibat iklan dan brosur yang menyesatkan pembeli

perumahan.

2. Untuk mengetahui bagaimana tanggung jawab developer perumahan

terhadap pembeli perumahan akibat dari iklan dan brosur yang

menyesatkan pembeli perumahan.

3. Dalam rangka penyusunan penulisan skripsi sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas

(6)

D. Manfaat penulisan

Manfaat penulisan dapat dibagi dua yaitu manfaat teoretis dan manfaat

praktis. Manfaat teoritis disebut juga manfaat akademis artinya hasil penelitian

bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan obyek

penelitian.Secara teoretis penelitian bermanfaat bagi pernkembangan Ilmu

Hukum, khususnya ilmu hukum perlindungan konsumen lebih khusus lagi terkait

dengan penerapan teori-teori hukum terkait pelaksanaan tanggung jawab

developer perumahan kepada konsumen perumahan terhadap iklan dan brosur

perumahan yang menyesatkan.

Manfaat praktis yakni bermanfaat bagi pihak yang memerlukannya. Secara

praktis, penelitian ini diharapkan membawa manfaat sebagai berikut:

1. Bagi masyarakat yang terlibat iklan dan brosur perumahan yang

menyesatkan yang berkaitan dengan Undang-Undang Perlindungan

Konsumen (UUPK)

2. Bagi masyarakat agar mengetahui bentuk tanggung jawab developer

perumahan terhadap konsumen perumahan yang merasa dirugikan

akibat dari iklan dan brosur yang menyesatkan.

3. Bagi masyarakat agar mengetahui bentuk peranan pemerintah dalam

menyelesaikan permasalahan iklan dan brosur perumahan yang

(7)

E.Metode penulisan

1.Metode dan sifat penulisan

Dalam penulisan ini metode penulisan yang digunakan adalah metode

penelitian yuridis normatif. Metode penulisan yuridis normatif adalah suatu

pendekatan terhadap hubungan antara factor-faktor yuridis (hukum positif) dan

faktor normatif (asas-asas hukum).Dalam penulisan ini, penulis bekerja secara

analitis induktif. Prosesnya bertolak dari premis-premis yang berupa

norma-norma hukum positif yang diketahui, dan berakhir pada penemuan asas-asas

hukum, yang menjadi pangkal tolak pencarian asas adalah norma hukum positif. 1

Sifat penulisan dari skripsi ini adalah deskriptif analitis yaitu suatu

penulisan yang menggambarkan dan, menelaah, menjelaskan dan menganilis

suatu peraturan hukum. Dalam hal ini menelaah dan mengkaji berbagai benuk

peraturan yang tentunya terkait dengan penulisan ini.

2. Jenis data dan sumber data

Jenis data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data

sekunder yang diperoleh dari:

a. Bahan hukum primer, bahan-bahan hukum yang mempunyai otoritas,

dan terdiri dari:

1) Norma atau kaidah dasar, yaitu Pembukaan Undang-Undang

(8)

2) Peraturan dasar, yaitu batang tubuh UUD 1945 dan Ketetapan

MPR(S).

3) Peraturan Perundang-undangan.

4) Bahan hukum yang tidak dikodifikasikan, misalnya hukum

adat.

5) Yurisprudensi.

6) Traktat.

b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan

mengenai bahan hukum primer, seperti buku, makalah dalam seminar,

hasil penelitian hukum, dan sebagainya yang berkaitan dengan

penelitian ini.

c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun

penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder contohnya

kamus hukum sepanjang memuat informasi yang relevan dengan

penelitian ini.

3.Metode pengumpulan data

Dalam menyusun skripsi prnulis menggunakan metode-metode ilmiah

dalam pengumpulan data, antara lain :

a. Penelitian kepustakaan (Library Research)

Dalam pengumpulan data melalui library research ini penulis

mempelajari dan menganalisa data dan petunjuk melalui buku-buku

(9)

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengunjungi

langsung objek penelitian. Penelitian ini dilakukan di CV.Surya Mas

Abadi.

F. Keaslian penulisan

Penulisan skripsi mengenai perlindungan hukum bagi konsumen sudah

pernah dibahas seperti :

1. Tanggung jawab PT.Unitwin Indonesia medan sebagai developer

kepada konsumen dalam perjanjian Jual beli perumahan (studi kasus

perumahan cemara hijau Medan). Oleh : Adi Suryadi Tarigan.

2. Perlindungan Hukum Konsumen dalam Perjanjian Jual Beli Perumahan

ditinjau dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999. Oleh : Anna Doreba

Tampubolon.

Tetapi didalam penelitian penulis kali ini memiliki permasalahan yang

berbeda. Adapun judul tulisan ini adalah “TANGGUNG JAWAB

(10)

G. Sistematika Penulisan

Secara garis besar skripsi ini dibagi dalam 5 (lima) Bab dan

masing-masing bab dibagi lagi dalam beberapa sub bagian sesuai dengan kepentingan

penulisan :

Bab I: Dalam bab ini menerangkan secara ringkas mengenai latar

belakang, perumusan masalah, tinjauan penulisan, manfaat

penulisan, keaslian penulisan, metode penulisan, dan sistematika

penulisan.

Bab II: Dalam bab ini membahas tentang pengertian, syarat-syarat,

azas-azas, dan jenis perjanjian, pelaksanaan perjanjian dan perjanjian

jual beli rumah

Bab III: Dalam bab ini menguraikan tentang ketentuan umum perlindungan

konsumen, iklan dan brosur, dan dasar hukum perlindungan

konsumen terhadap iklan dan brosur

BabIV: Menguraikan secara jelas mengenai bentuk perlindungan pembeli

perumahan dalam perjanjian jual beli rumah, tanggung jawab

developer perumahan terhadap iklan dan brosur yang tidak benar

Bab V: Bab ini berisikan kesimpulan dari bab-bab yang telah dibahas

sebelumnya dan saran yang mungkin berguna dan dapat

Referensi

Dokumen terkait

dari konseli yang harus dinyatakan dalam perilaku tentang apa yang harus dikerjakan dan diinginkan oleh konseli. Tanggung jawab dan perilaku nyata yang harus

Sementara itu, makna religius adalah penghayatan dan implementasi ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. 31 Teori akan tak ada gunanya tanpa adanya suatu praktek,

Suwardi Endraswara, Mistik Kejawen sinkretisme, simbolisme, dan sufisme dalam budaya spiritual Jawa, (Jogjakarta: PT Narasi, 2003), Hal 41... akan lebih baik jika mulut digunakan

Hal semacam ini masih terdapat pada sistem tata naskah Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Seperti halnya dalam proses peminjaman surat yang mengharuskan Bagian Tata

Hasil penelitian menunjukkan bahwa diagram scatter pada variabel pengetahuan dan kepatuhan membentuk pola yang menyerupai garis lurus. Hal ini mengindikasikan bahwa

Hasil ini menunjukan bahwa Ha serta hipotesis penelitan H4 diterima yang mengartikan bahwa variabel Islamic Governance, Investment Account Holder, dan Profitabilitas

Comparison of these two methods showed that the powder obtained by hydrothermal process is much smaller than solgel method.The sol-gel synthesis method produced

Percobaan III : KAJIAN RESPON KETAHANAN GALUR CABAI YANG DIIMUNISASI DENGAN ISOLAT RHIZOBAKTERIA INDIGENUS.. tabaci dalam Menimbulkan Penyakit Kuning Keriting Cabai.. A).10