• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang - Modal Sosial Dalam Operasional Credit Union (Studi Deskriptif pada Credit Union Cinta Kasih, Pulo Brayan, Kota Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang - Modal Sosial Dalam Operasional Credit Union (Studi Deskriptif pada Credit Union Cinta Kasih, Pulo Brayan, Kota Medan)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

11 BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dalam sejarahnya rentenir atau tengkulak adalah pemodal yang bersentuhan

langsung dengan masyarakat, atau dengan kata lain berada dalam lingkungan

masyarakat. Kelompok ini adalah tempat untuk peminjaman modal usaha bagi

masyarakat dalam menjalankan usaha ataupun produksinya. Namun dengan suku

bunga yang sangat tinggi, membuat masyarakat menjadi tidak mendapat

keuntungan dalam usahanya, karena hasil usaha masih tidak sebanding dengan

pinjaman yang harus dibayar.

Artinya adalah lebih besar hutang yang harus dibayar daripada hasil produksi

yang didapat. Dari sisi ini jelas terlihat bahwa meminjam modal usaha kepada

rentenir ataupun tengkulak adalah bukan solusi tepat untuk produktivitas usaha

masyarakat, karena dengan meminjam kita akan terjebak dalam situasi yang tidak

dapat diselesaikan, atau dengan kata lain masyarakat akan dijadikan sapi perah

untuk keuntungan para tengkulak ataupun rentenir. Kondisi ini secara terus

menerus yang menyebabkan kemiskinan pada masyarakat pada umumnya. Di

Sumatera utara, kemiskinan juga masih menjadi masalah utama yang harus

diselesaikan oleh birokrasi daerah, di tahun 2011 angka kemiskinan meningkat

10,62 % dibandingkan tahun 2010. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi

kemiskinan semakin meningkat untuk wilayah Sumatera Utara, hal ini senada

(2)

12

Maret 2011 bahwa penduduk miskin di Sumatera Utara berjumlah 1.481.300

orang atau sebesar 11,33 % dari jumlah penduduk keseluruhan di Provinsi

Sumatera Utara.

Sekarang ini telah semakin banyak pilihan yang diberikan oleh lembaga

keuangan kepada masyarakat untuk memperoleh modal usaha, baik melalui

lembaga seperti bank ataupun lembaga yang bukan perbankan. Namun untuk

memperoleh modal usaha terutama bagi usaha kecil menengah juga dapat

diperoleh melalui Credit Union yang notabene adalah lembaga keuangan bukan

bank. Koperasi Kredit (Credit Union) adalah salah satu jenis koperasi di

Indonesia, credit union termasuk kedalam jenis koperasi jasa yakni jasa usaha di

bidang keuangan. Credit Union memiliki ciri khusus dibandingkan dengan model

koperasi simpan pinjam lain, dimana prinsip koperasi internasional menjadi

landasan dalam kegiatan Credit Union.

Credit Union adalah bentuk lembaga permodalan yang dibentuk secara

swadaya masyarakat artinya tidak menggunakan bantuan pemerintah dalam

subsidi modal kepada usaha masyarakat, yakni adalah masyarakat tersebut

sendirilah yang bergotong royong dalam pemenuhan modal usaha secara

bersama-sama. Karena itu Credit Union sendiri lahir dari bentuk perlawanan terhadap

pemburu rente atau tengkulak, yang merugikan masyarakat. Pada awalnya Credit

Union merupakan bentuk koperasi kredit. Gagasan koperasi kredit pertama kali

lahir pada abad ke XVIII (18) di benua Eropa, tepatnya di negeri Jerman. Gerakan

CU berawal dari gagasan para Pekerja dan Penenun Rochdale di England

(Inggris) yang membentuk Koperasi konsumtif secara demokratis pada tahun

(3)

13

Hermann Schulze Delitzsch dan Friedrich Wilhelm Raiffeisen menjadi Credit

Union. Negara Jerman dilanda krisis ekonomi yang hebat, akibat gagal panen

yang terjadi hampir di seluruh wilayah. Keadaan ini menarik perhatian seorang

pejabat walikota di Heddesdorf (Jerman) Friedrich Wilhelm Raiffeisen

(1818-1883). Beliau mencoba mengulurkan bantuan dengan cara memberikan uang

tunai, namun cara ini bukannya membantu tetapi malah menjadikan

ketergantungan yang berlanjut (menghilangkan nilai kemandirian).

Memahami keadaan ini ahirnya Raiffeisen berpendapat “MEREKA hanya

dapat ditolong oleh DIRI MEREKA SENDIRI”, dengan jalan mengumpulkan

uang mereka yang sangat kecil dan dipinjamkan kepada sesama mereka dengan

bunga yang layak untuk mengembangkan usaha. Pemikiran sang walikota inilah

yang mendorong lahirnya Gerakan Koperasi Kredit Credit Union (CU) yang

pertama kali pada tahun 1864, dengan nama “HEDDESDORF CREDIT

UNIOUN”. Maka pada tahun 1913, lebih dari 60 % Koperasi di Pedesaan Jerman

adalah Koperasi Kredit (Credit Union) sebagai pelaku ekonomi yang membawa

Jerman bangkit dari kemiskinan.

Masuknya Credit Union ke Indonesia oleh seorang pastor yang

berkewarganegaraan Jerman yang bertugas di Kalimantan Barat yaitu Karl

Albrectht Karim, SJ (almarhum). Bibit-bibit Credit Union yang ditabur,

berkembang dan mengalami inkultarasi sesuai budaya Kalimantan (Dayak)

menjadi CU “ala Kalimantan”. Dari wilayah Kalimantan Barat sesuai dengan

perkembangannya, telah membentuk Credit Union di berbagai daerah di

(4)

14

Perkembangan Credit Union di Sumatera Utara dimulai di era 1971

dengan didirikannya Credit Union pertama, yakni C.U Cinta Mulia di Pematang

Siantar oleh Drs. Pintaraja Marianus Sitanggang. Dengan menggagasi berdirinya

CU dikalangan guru / pegawai SMA Budi Mulia sekitar 20 orang. Sungguh tidak

mudah, dengan sedikit paksaan, potong gaji, jadilah berdiri CU CINTA MULIA,

sebuah nama yang diambil dari nama gabungan sekolah BUDI MULIA dan

CINTA RAKYAT, yang kebetulan pada saat itu guru-guru dan pegawai-pegawai

dari kedua sekolah tersebut menjadi anggota awal, sehingga disepakati bernama

CU CINTA MULIA. CU ini juga sekaligus embrio Gerakan CU di Sumtera

Utara.Tahun berikutnya, 1972 tepatnya bulan Juni, suatu team dari CUCO (Credit

Union Counceling Office) yang didatangkan oleh PANSOS (Panitia Sosial)

Keuskupan Agung Medan, menyelenggarakan Kursus CU di Medan dan

kemudian di P.Siantar (Wisma PEMUDA KATOLIK) Jl.Lingga 1, P.Siantar, pada

bulan Juni 1972. Sesudah Kursus CU Perdana ini, oleh Ketua PANSOS KA

Medan, Pastor Fidelis Sihotang, dibentuklah suatu TEAM MOBILE CU.

Tugasnya, mempromosikan gerakan Credit Union di paroki-paroki se Keuskupan

Agung Medan.

Ada beberapa Credit Union di Kota Medan, salah satunya adalah Credit Union

Cinta Kasih di daerah Pulo Brayan, Kota Medan. Bahwasanya Credit Union Cinta

Kasih pada awalnya terbentuk melalui perkumpulan doa agama katolik di

lingkungan St.Bonaventura di wilayah Pulo Brayan. Alasan mendasar

terbentuknya Credit Union Cinta Kasih, dikarenakan sebagian besar anggota

(5)

15

kondisi tersebut Pastor Hubertus Tamba, dimana adalah pimpinan kelompok doa

tersebut menyarankan untuk membentuk koperasi simpan pinjam bagi internal

anggota tersebut. Uang yang ditabung tersebut dapat dipinjam oleh anggota untuk

tujuan produktif dan kesejahteraan. Solusi ini diharapkan mampu menjawab

persoalan yang terjadi terkait peningkatan taraf hidup anggota tersebut. Agar

memperkuat hal tersebut, tiap-tiap anggota dibekali pendidikan mengenai

koperasi kredit, karena dengan pendidikan perubahan pola pikir anggota koperasi

menjadi lebih baik dalam pengelolaan koperasi kredit. Anggota merupakan

pilar-pilar yang sangat berpengaruh terhadap CU Cinta Kasih dalam menjalankan

kegiatannya. Di mana hal ini dapat dilihat dari kesediaan para anggotanya dalam

melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota secara bertanggung jawab,

dalam hal simpan pinjam serta partisipasi anggota dalam mengikuti pendidikan

yang diadakan CU bagi anggota maupun calon anggota.

Anggota-anggota CU kebanyakan memanfaatkan pinjaman yang ada

sebagai modal usaha untuk mengembangkan aktivitas kegiatan ekonomi mereka.

Tujuan CU Cinta Kasih untuk meningkatkan taraf hidup anggotanya agar menjadi

lebih baik dari sebelumnya dapat terlaksana, jika para anggotanya dapat

memanfaatkan dengan baik pinjaman yang ada sebagai modal usaha. Secara resmi

pada tahun 1996 menerima anggota secara nasional yang berarti ialah menerima

siapa saja menjadi anggota tanpa membedakan suku dan agama. Hal yang

diutamakan adalah keinginan untuk menabung uang diantara para anggotanya

sehingga dapat menciptakan modal bersama yang nantinya dipinjamkan ke

mereka dengan bunga yang layak untuk tujuan produktif dan kesejahteraan.

(6)

16

lokasi tinggal calon anggota, karena wilayah kerja CU. Cinta Kasih adalah Kota

Medan. CU Cinta Kasih yang merupakan koperasi simpan pinjam pada dasarnya

adalah untuk memenuhi kebutuhan akan uang dari para anggotanya, maka untuk

dapat memperoleh uang, terlebih dahulu harus melakukan penyimpanan yang

berdasarkan pada prinsip koperasi kredit. Berikut ini merupakan 3 prinsip utama

koperasi kredit yaitu:

1.Tabungan hanya diperoleh dari anggota-anggotanya

2. Pinjaman hanya diberikan kepada anggota-anggotanya saja

3. Jaminan terbaik bagi pinjaman adalah watak si peminjam itu sendiri

Ketiga prinsip tersebut mencerminkan adanya usaha swadaya dari

kelompok masyarakat yang senasib sepenanggungan, karena dilakukan “Dari,

Oleh dan Untuk Anggota”. Sedangkan caranya adalah melalui usaha simpan

pinjam yang berdasarkan kerjasama dan saling percaya.

CU Cinta Kasih bukanlah bank walaupun memiliki kesamaan dalam usaha

pelayanan yang dilakukan, yaitu pelayanan jasa keuangan. Perbedaan yang

mendasar diantara keduanya adalah CU Cinta Kasih lebih mengutamakan modal

sosial sedangkan bank lebih mengutamakan modal uang. Dalam praktiknya bank

akan bekerja semata-mata mengejar keuntungan, sedangkan CU berorientasi

untuk membangun manusia melalui kegiatan ekonomi. Bagi CU Cinta Kasih,

keuntungan akan dikembalikan dalam bentuk pelayanan dan pembagian sisa hasil

usaha. Sehingga kerjasama, kebersamaan dan kepedulian (solidaritas) bersama

akan menjadi kekuatan utama dalam menjaga dan mempertahankan

(7)

17

perkumpulan orang bukan sekedar perkumpulan uang, yang artinya orang-orang

yang ada di dalam CU ini menjadi subyek sekaligus fokus perhatian. Di dalam CU

Cinta Kasih terdapat falsafah yang mengatakan “manusia yang kita utamakan

sedangkan uang hanya sebagai alat saja”. Yang berarti bahwa meningkatkan

penghasilan dan taraf hidup anggota-anggotanya itu merupakan tujuan CU dan

uang menjadi alat untuk mencapai tujuan tersebut.

CU Cinta Kasih melayani anggotanya dalam bentuk peminjaman baik

peminjaman produktif (peningkatan kegiatan usaha ataupun pengadaan) dan

kesejahteraan (membeli tanah, perbaikan rumah dll.) Namun dalam hal ini CU

lebih mengutamakan pinjaman untuk hal-hal yang bersifat produktif. Sesuai

dengan Anggaran Rumah Tangga CU Cinta Kasih dapat melakukan peminjaman.

Untuk mendapatkan pinjaman maka seorang anggota di CU, harus mendapatkan

kepercayaan dari tiga anggota lain yang ada di CU Cinta Kasih. Mereka disebut

penjamin yang berkewajiban menmbayar hutang apabila yang dijamin tidak dapat

membayar hutangnya. Dengan konsep seperti ini, maka kepercayaan adalah hal

yang sangat penting dalam CU Cinta Kasih. Setelah mendapat kepercayaan dari

anggota maka dapat melakukan persayaratan administratif, yakni :

1. Sudah menjadi anggota aktif dan menabung secara aktif dan rutin selama 4

bulan.

2. Membuat berkas permohonan kredit minimal yang terdiri dari :

1. Surat permohonan yang ditandatangani lengkap.

2. Mengisi daftar isian yang disediakan CU Cinta Kasih.

(8)

18

4. Mengikuti wawancara oleh pihak bidang Kredit CU Cinta Kasih, yakni

:

- Tujuan Pinjaman

- Kerajinan Menabung

- Kemampuan mengembalikan pinjaman

- Prestise

- Partisipasi masa lampau.

Perlu mengikuti kegiatan CU terutama kegiatan pendidikan karena

merupakan pilar utama dalam CU Cinta Kasih. Besarnya pinjaman yang

dikabulkan oleh pihak perkreditan ialah diatas dengan pinjaman maksimum 3 kali

besarnya saham/simpanan, dan bunga pinjaman sebesar 2,75% menurun serta

pengembalian pinjaman sesuai dengan kontrak perjanjian.

Modal sosial adalah bagian-bagian keorganisasian seperti kepercayaan (trust),

norma (norm), jaringan (network). Modal sosial juga didefinisikan sebagai

kapabilitas yang muncul dari kepercayaan umum di dalam sebuah masyarakat

atau bagian-bagian tertentu dari masyarakat tersebut. Selain itu, konsep ini juga

diartikan sebagai serangkaian nilai atau norma informal yang dimiliki bersama di

antara para anggota suatu kelompok yang memungkinkan terjalinnya kerjasama.

Modal sosial merupakan sumberdaya sosial yang dapat dipandang sebagai

investasi untuk mendapatkan sumberdaya baru dalam masyarakat. Oleh karena itu

modal sosial diyakini sebagai salah satu komponen utama dalam menggerakkan

kebersamaan, mobilitas ide, saling kepercayaan dan saling menguntungkan untuk

(9)

19

memegang peranan yang sangat penting dalam memfungsikan dan memperkuat

kehidupan masyarakat modern.

Modal sosial merupakan syarat yang harus dipenuhi bagi pembangunan

manusia, pembangunan ekonomi, sosial, politik dan stabilitas demokrasi,

Berbagai permasalahan dan penyimpangan yang terjadi di berbagai negara

determinan utamanya adalah kerdilnya modal sosial yang tumbuh di tengah

masyarakat. Modal sosial yang lemah akan meredupkan semangat gotong royong,

memperparah kemiskinan, meningkatkan pengangguran, kriminalitas, dan

menghalangi setiap upaya untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang tersebut maka

yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Bagaimana penerapan modal sosial dalam sistem operasional Credit Union.

I.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dari

penelitian ini adalah :

1. Untuk menggambarkan dan mengetahui upaya atau program yang

diterapkan oleh Credit Union Cinta Kasih dalam konteks yang

menggunakan modal sosial.

2. Untuk melihat dan mendeskripsikan pola pertukaran sosial dan

pemanfaatan modal sosial pada Credit Union Cinta Kasih Pulo Brayan,

(10)

20 I.4 Manfaat Penelitian

Setiap penelitian diharapkan mampu memberikan manfaat baik bagi diri

sendiri maupun orang lain, terlebih lagi untuk perkembangan ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu manfaat dari penelitian ini adalah :

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini kiranya dapat memberikan sumbangsih dan kontribusi

positif yang ilmiah bagi kajian sosiologis, khususnya dalam bidang

pengembangan masyarakat dan modal sosial.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini harapannya adalah selain meningkatkan

kemampuan dan wawasan penulis dalam menulis karya ilmiah serta

penerapan ilmu ditengah-tengah masyarakat, harapannya penelitian ini

juga dapat memberikan sumbangsih dan kontribusi bagi ilmu sosial dan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini penulis akan mencoba memaparkan beberapa aspek terkait peran FKUB kota Banjarmasin meliputi dasar berdirinya forum kerukunan umat beragama, maksud dan

Bahwa benar, karena masalah ekonomi keluarga Saksi-3 dan Terdakwa tidak bisa membayar angsuran/cicilan sepeda motor berikutnya dan untuk memperlancar cicilan

Kurikulum Standard Sekolah Rendah (KSSR) Pendidikan Khas (Masalah Pembelajaran) dibina selaras dengan Falsafah Pendidikan Kebangsaan berlandaskan prinsip-prinsip pendekatan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden penelitian yaitu siswi SMA Stella Duce 1 memiliki kebutuhan yang ingin dipernuhi tentang Korean Pop dengan membaca media massa

Disampaikan dalam Forum Komunikasi Pengelola Perpustakaan Disampaikan dalam Forum Komunikasi Pengelola Perpustakaan Universitas Diponegoro di Fakultas Teknik, 10 Maret 2010... `

Penelitian ini bertujuan untuk (a) hasil belajar siswa setelah diterapkan model Novick menggunakan media riil dan media simulasi virtual, (b) profil minat belajar siswa pada

HasH pengolahan data parameter fisika-kimia menunjukkan kondisi lingkungan yang hampir seragam dan dalam keadaan baik, namun, berdasarkan data

Dalam Program Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas di Kelurahan Sambiroto ini, berupa masalah teknis pengangkutan sampah dari rumah-rumah yang berada di dalam