MATA KULIAH
SISTEM KENDALI INDUSTRI
Struktur Organisasi PT.PLN (Persero) dari Pusat sampai Rayon Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Kendali Industri Semester V
Disusun oleh :
ARY TRI FARISMANSYAH D3 TEKNIK LISTRIK 3A
1131120128 / 03
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2013
PT. PLN (Persero)
uap berbahan bakar batu bara maupun gas, ke pengguna akhir seperti kawasan industri, komersial, pemukiman maupun sarana publik.
Untuk mentransmisikan tenaga listrik tersebut, Perseroan mengelola jaringan transmisi dan distribusi di atas tanah maupun kabel bawah tanah, beserta serangkaian pusat trafo dan gardu induk pengatur tegangan dan beban atau daya listrik untuk kemudian disalurkan ke terminal instalasi listrik domestik di tempat pengguna.
Perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia dimulai sejak awal abad ke-19, saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di industri gula dan teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan pabriknya sendiri. Melalui serangkaian peristiwa sejarah, kemudian seluruh pusat pembangkit ini dikelola oleh perusahaan induk, yang kemudian dikenal sebagai PLN.
PLN kini mengelola jaringan listrik mulai dari pusat pembangkitan yang dikelola sendiri maupun milik swasta, dengan daerah operasi melingkupi seluruh kawasan wilayah Indonesia, mulai dari perkotaan hingga ke area terpencil.
Secara singkat, tonggak penting yang telah dicapai PLN dapat digambarkan berikut ini.
TONGGAK PENTING PLN
Awal abad ke-19 - Beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di industri gula dan teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan pabriknya sendiri.
Tahun 1942-1945 - Pengalihan pengelolaan perusahaanperusahaan Belanda kepada Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.
Agustus 1945 - Peralihan pengelolaan perusahaan pengelola listrik kepada pihak Sekutu, bersamaan dengan menyerahnya Jepang pada Perang Dunia II.
27 Oktober 1945 - Pembentukan Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga oleh Presiden Soekarno dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.
1 Januari 1961 – Perubahan nama Jawatan Listrik dan Gas menjadi Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas.
1 Januari 1965 – Pembubaran BPU-PLN disertai peresmian 2 perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas.
Tahun 1972 - Sesuai Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
SAHAM PERSEROAN
Perseroan merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara dengan badan hukum berbentuk persero, bersifat terbuka, namun sahamnya tidak terdaftar dan tidak diperdagangkan di pasar saham Bursa Efek Indonesia. Seluruh saham Perseroan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Selama periode pelaporan tidak ada perubahan kepemilikan yang signifikan terkait dengan kepemilikan saham Perseroan.
SKALA EKONOMI
VISI, MISI, MOTO DAN STRATEGI UMUM PERUSAHAAN
VISI
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
MISI
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham;
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. 4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
MOTTO
Electricity for a Better Life (Listrik untuk kehidupan yang lebih baik). .
Nilai – Nilai PT. PLN (Persero)
Nilai – nilai perusahaan PT. PLN (Persero) yang dapat digunakan sebagai prinsip dalam menjalankan roda organisasi antara lain :
a. Jujur; b. Integrasi; c. Peduli;
d. Pembelajaran; e. Teladan.
Makna Logo PLN
a. Bentuk Lambang
Gambar Bentuk Lambang PLN
b. Elemen – elemen Dasar Lambang 1. Bidang Persegi Panjang Vertikal
Gambar Bidang Persegi Panjang Vertikal
Menjadi bidang dasar bagi elemen - elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala - nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.
2. Petir atau Kilat
Gambar Petir atau Kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman
Gambar Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan - insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.
Maksud dan Tujuan Utama PT. PLN (Persero)
Maksud dan Tujuan Utama PT. PLN (Persero) antara lain sebagai berikut :
a. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus akumulasi profit berdasarkan prinsip pengelola perusahaan.
b. Mengusahakan penyedia tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai dengan tujuan :
1. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi;
2. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan; 3. Merintis kegiatan usaha menyediakan tenaga listrik;
4. Menyelenggarakan usaha – usaha lain, menunjang tenaga listrik sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Jenjang Unit Organisasi
Jenjang Unit Organisasi Kantor Distribusi sebagai berikut :
a. Jenjang pertama adalah Kantor Unit induk yang mempunyai peranan, visioner, strategik, perencanaan komporat, regulaso, supervise dan pengendalian, serta advokasi;
b. Jenjang kedua adalah pelaksana, yaitu Area Pelayanan dan Jaringan (APJ); Area Pelayanan (AP); Area Jaringan (AJ); Area Penganturan Distribusi (APD); yang mempunyai peran operasional, perencanaan jangka pendek serta koordinasi tentang kegiatan rutin pada unit asuhan bawahannya;
GRUP USAHA PLN
PLN saat ini memiliki 12 anak usaha dengan kepemilikan mayoritas dan satu anak usaha dengan kepemilikan minoritas. Bidang usaha anak perusahaan bervariasi, namun pada intinya bergerak di sektor yang memberikan efek sinergi bagi Perseroan. Bidang usaha anak-anak perusahaan PLN adalah pembangkit listrik, bidang keuangan, rancang bangun, pemasokan batu bara dan konstruksi. Grup usaha PLN saat ini terdiri atas:
BIDANG USAHA
Sesuai Undang-undang No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan dan berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, berikut adalah rangkaian kegiatan usaha Perseroan:
• Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang mencakup: - P embangkitan tenaga listrik.
- P enyaluran tenaga listrik. - Distribusi tenaga listrik.
- P erencanaan dan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik. - P engembangan penyediaan tenaga listrik.
- P enjualan tenaga listrik.
• Menjalankan usaha penunjang tenaga listrik yang mencakup: - Konsultasi ketenagalistrikan.
- P embangunan dan pemasangan peralatan ketenagalistrikan. - P emeliharaan peralatan ketenagalistrikan.
- P engembangan teknologi peralatan yang menunjang penyediaan tenaga listrik. Kegiatan-kegiatan lainnya mencakup:
- Kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber energi lainnya untuk kepentingan tenaga listrik.
- P emberian jasa operasi dan pengaturan (dispatcher) pada pembangkitan, penyaluran, distribusi dan retail tenaga listrik.
- Kegiatan perindustrian perangkat keras dan lunak di bidang ketenagalistrikan dan peralatan lain terkait dengan tenaga listrik.
- Usaha jasa ketenagalistrikan.
Unit Bisnis PLN tersebar di Indonesia, terdiri dari : PLN Wilayah & Distribusi
1. Wilayah Aceh
2. Wilayah Sumatera Utara 3. Wilayah Sumatera Barat
4. Wilayah Riau dan Kepulauan Riau 5. Wilayah Bangka Belitung
6. Wilayah Sumatra Selatan, Jambi, dan Bengkulu 7. Wilayah Kalimantan Barat
8. Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah 9. Wilayah Kalimantan Timur
10. Wilayah Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo 11. Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat 12. Wilayah Maluku dan Maluku Utara
13. Wilayah Nusa Tenggara Barat 14. Wilayah Nusa Tenggara Timur 15. Wilayah Papua dan Papua Barat 16. Distribusi DKI Jaya & Tangerang 17. Distribusi Jawa Barat dan Banten 18. Distribusi Jawa Timur
19. Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta 20. Distribusi Bali
21. Distribusi Lampung
PLN Jasa
1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan 2. Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan 3. Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan
4. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan 5. Jasa Sertifikasi
6. Jasa Manajemen Konstruksi
PLN Pembangkitan
1. Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan 2. Pembangktian Sumatera Bagian Utara 3. Pembangkitan Lontar
4. Pembangkitan Tanjung Jati B 5. Unit Pembangkitan Jawa Bali
1. Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali (P3B Jawa Bali) 2. Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera (P3B Sumatera)
PLN Unit Induk Proyek (UIP)
1. UIP Pembangkitan Sumatera I (UIP I)
2. UIP Pembangkitan Sumatera II (UIP I) 3. UIP Jaringan Sumatera I (UIP II) 4. UIP Jaringan Sumatera III (UIP III)
5. UIP Transmisi Interkoneksi Sumatera Jawa (UIP IV) 6. UIP Jaringan Jawa Bali I (UIP V)
7. UIP Pembangkitan Hidro Jawa Bali (UIP VI) 8. UIP Jaringan Jawa Bali II (UIP VII)
9. UIP Pembangkitan Thermal Jawa Bali (UIP VIII) 10. UIP Pembangkitan Kalimantan (UIP IX)
11. UIP Jaringan Kalimantan (UIP X)
12. UIP Pembangkitan & Jaringan Nusa Tenggara (UIP XI) 13. UIP Pembangkitan Sulawesi Maluku Papua (UIP XII) 14. UIP Jaringan Sulawesi Maluku Papua (UIP XIII)
Unit PLN Distribusi (Jawa Timur)
PT.PLN ( PERSERO ) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
Kelistrikan untuk kemanfaatan umum mulai ada pada saat Perusahaan Swasta Belanda yaitu NV. NIGN yang semula bergerak di bidang Gas memperluas usahanya di bidang listrik untuk kemanfaatan umum. Dengan menyerahnya Pemerintah Belanda kepada Jepang maka Perusahaan Listrik dan Gas beserta personilnya diambil alih oleh Jepang.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, dilakukan penyerahan Perusahaan-Perusahaan Listrik dan Gas kepada Pemerintah Republik Indonesia. Kemudian dengan Penetapan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1945 tertanggal 27 Oktober 1945 dibentuk Jawatan Listrik dan Gas Sumatra, Jawa dan Madura di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga ( kemudian tanggal 27 Oktober ditetapkan sebagai Hari Listrik Nasional dengan keputusan Menteri Pertambangan dan Energi RI Nomor 1134/43/MPE/1992).
Peraturan Pemerintah Nomer 18 tahun 1959 tentang "Penentuan Perusahaan Listrik dan/atau Gas milik Belanda yang dikenakan Nasionalisasi", dimana semua Perusahaan yang ada di wilayah Indonesia dinyatakan menjadi Perusahaan-Perusahaan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), antara lain Perusahaan Listrik "ANIEM", N.V.C.A Kantor Pusat di Surabaya.
Seiring dengan itu dan dalam rangka Optimasi Corporate Gain dan penyusunan organisasinya berdasarkan Value Chain ,sehingga tugas pokok dan susunan seperti yang telah ditetapkan dengan Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara Nomor 154.K/023/DIR/1993 perlu disempurnakan lagi disertai perubahan status dan nama menjadi PT.PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Timur yang tertuang pada Keputusan Direksi PT.PLN (Persero) Nomor 26.K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari 2001.
Keputusan Direksi PT.PLN (Persero) No.120.K/010/2002. Tanggal 27 Agustus 2002 tentang Nama Unit Bisnis di lingkungan PT.PLN (Persero) yang intinya Organisasi dengan status Unit Bisnis hanya untuk anak Perusahaan PT.PLN (Persero) sedangkan PLN Jawa Timur menjadi PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur.
Berdasarkan KEPUTUSAN DIREKSI PT.PLN (PERSERO) nomor 012.K/010/DIR/2003 Tanggal 16 Januari 2003,dengan susunan Organisasi :
a. General Manager
1. Perencanaan
2. Operasi
3. Niaga
4. Keuangan
5. Sumber Daya Manusia dan Organisasi
6. Komunikasi, Hukum, dan Administrasi
c. Audit Internal
d. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ)
e. Area Pelayanan (AP)
f. Area Jaringan (AJ)
g. Area Pengatur Distribusi (APD)
Saat ini PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur telah berhasil melayani 7.350.425 pelanggan memakai energi listrik rata – rata sebulan 1.152.907.858 kWh, dengan pendapatan rata – rata Rp 974.332.119.601 per bulan, 92,77% terdiri dari kelompok Rumah Tangga yang memberikan konstribusi pendapatan sebesar 35,13% sedangkan industri sejumlah 0,18% memberikan pendapatan sebesar 46,83% daya tersambung sebesar 7.568.614.211 VA pemakaian energi Jawa Timur pada siang hari tertinggi 933 MW pada malam hari 2.151 MW. Dikelola oleh 4010 orang pegawai PLN Distribusi dan 14 area Pelayanan, 1 Unit Pengaturan Distribusi, 108 UPPTR, 81 Unit Kantor Jaga 1715 Unit Payment Point. Sarana kelistrikan terdiri dari jaringan tegangan menengah 27.756,6 Kms, Jaringan Tegangan Rendah 49.953,5 Kms, Pelanggan Daerah Pelayanan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa timur dengan luas 47.922 Km2, yang terdiri dari 29 Kabupaten, 9 Kota Madya, 607 Kecamatan, 8.402 Desa.
9,19% langganan tersambung 6.118.120 langganan daya tersambung 7.813.398 kVA. Pengembangan Organisasi menambah 3 Area, Area layanan Surabaya Barat, Area Jaringan Surabaya Barat dan Area Pelayanan Ponorogo. Konstribusi pendapatan keuangan PT. PLN (Persero) sebesar 25% terhadap kelistrikan Indonesia.
Urutan puncak Pimpinan PLN di Daerah Tingkat I disebut PEMIMPIN sejak Exploitasi IX (1972) sampai dengan tahun 2001, sedangkan sejak bulan Maret 2001 disebut GENERAL MANAGER.
Nama – nama pejabat pimpinan yaitu :
a. Ir. Krisnisoetji : s.d tahun 1972 b. Ir. Pudjiantoro Sudjono (Caretaker) : tahun 1972 – 1972 c. Ir. Soejoedi Soerachmad : tahun 1972 – 1976 d. Ir. R.M.Sajid Budihardjo : tahun 1976 – 1982 e. Ir. Djoko Soemarno : tahun 1982 – 1989 f. Ir. Moeljadi Oetji : tahun 1989 – 1993 g. Ir. Soekardi : tahun 1993 – 1996 h. Ir. Margo Santoso PS : tahun 1996 – 1998 i. Ir. Hizban Ahmad : tahun 1998 – 1999 j. Ir. Budi Harjanto : tahun 1999 – 2001 k. Ir. Fahmi Mochtar : tahun 2001 – 2003 l. Ir. Hariadi Sadono, MM : tahun 2003 – 2008 m. Ir. Budi Harsono, MM : tahun 2008 – 2009 n. Ir. Muhammad Sulastyo : tahun 2009 – 2011 o. Ir. Haryanto WS, MM : tahun 2011 – sekarang
Struktur organisasi Unit PLN Distribusi Jawa Timur :
h.
i.
j.l.
m.
n.
MANAJEMEN
PT PLN Distribusi Jawa Timur
Ir. Budi Harsono, MM
General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
Ir. Tundung Witjaksono, MM Manager Bidang SDM & Organisasi
Suprapto Manager Bidang Distribusi
Ir. Hadi Sanjoto, MBA Manager Bidang Komunikasi,
Hukum & Adminis
Ir. Achmad Mudakkir, MM Manager Bidang Perencanaan
Drs. Hirmas Fuady
URAIAN JABATAN
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI
A. Manajer
1. Kinerja utama : Rasio operasi, Susut, Kepuasan Pelanggan dan Citra perusahaan disamping kinerja unit lainnya.
2. Uraian fungsi utama :
a. Mensinergikan seluruh APJ dalam mengoptimalkan sumber daya dan kemitraan untuk memaksimalkan Kinerja Unit dan Citra Perusahaan berdasarkan hukum dan ketentuan yang berlaku, termasuk surat kuasa dan kebijakan General Manager, termasuk pengembangan sistem informasi terintegrasi dan online.
b. Menjalin komunikasi dan hubungan kerja internal dan eksternal yang efektif dan mengembangkan dan memberdayakan seluruh potensi SDM untuk meningkatkan Budaya Perusahaan (Integritas, Saling Percaya, Peduli dan Pembelajar) dan Good Corporate Governance (Respnsibility, Accountability, Fairness, dan Transparancy) disertai apresiasi dan pembinaan SDM.
c. Berkoordinasi dengan unit P3B terkait, Unit Distribusi lain (bila ada) dan APD yang berbatasan.
d. Melengkapi pengaturan lebih lanjut (yang belum diatur oleh kantor Distribusi), melaksanakan monitoring dan avaluasi/audit internal.
B. Asisten Manajer Scada dan Teknologi Informasi Fungsi utama Asisten Manajer Scada dan Teknologi Informasi adalah :
1. Mengelola fungsi sistem informasi, fungsi administrasi scada dan telekomunikasi, fungsi pengendalian dan pemeliharaan Remote Terminal Unit (RTU), fungsi pengelolaan dan pemeliharaan Power Supply.
2. Bekerjasama dengan Asisten Manajer Operasi Sistem Distribusi, Asisten Manajer Keuangan dan SDM, Asisten Manajer Gardu Iduk, Ahli, fungsi terkait di APD untuk memaksimalkan kinerja APD dan Distribusi Jawa Barat dan Banten, khususnya penekanan susut dan tunggakan, antara lain upaya Unit Garis Depan untuk program gardu sisipan (sekaligus untuk perbaikan tegangan dan pemasaran), program analisis susut per penyulang dan per gardu dan program pengurangan tagihan listrik akibat Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) tidak terpenuhi, program kehumasan, apresiasi dan promosi pegawai dll.
1. Mengelola fungsi perencanaan operasi distribusi, pengaturan operasi distribusi, pengusahaan operasi distribusi, serta mengkoordinasikan pengoperasian mobil deteksi Jaringan Tegangan Menengah (JTM), fungsi pengusahaan jaringan dan gambar, logistic bekerjasama dengan Ahli dan fungsi terkait di APD untuk memaksimalkan kinerja APD. 2. Mengkoordinasi pemanfaatan anggaran bersama Asisten Manajer Scada dan Teknologi Informasi, Asisten Manajer Keuangan dan SDM, Asisten Manajer Gardu Induk, Ahli, fungsi terkait di APD untuk memaksimalkan kinerja APD dan Distribusi Jawa Barat & Banten, khususnya penekanan susut dan tunggakan, antara lain upaya Unit Garis Depan untuk program gardu sisipan (sekaligus untuk perbaikan tegangan dan pemasaran), program analisis susut per penyulang dan per gardu dan program pengurangan tagihan listrik akibat TMP tidak terpenuhi), program kehumasan, apresiasi dan promosi pegawai, dll.
D. Asisten Manajer Keuangan Fungsi utama Asisten Manajer Keuangan adalah : 1. Mengelola fungsi keuangan, bekerjasama dengan Asisten Manajer Scada dan Teknologi Informasi, Asisten Manajer Operasi Sistem Distribusi, Asisten Manajer Gardu Induk, Asisten Manajer SDM, Ahli dan fungsi terkait di APD, untuk memfasilitasi unit garis depan dalam memaksimalkan kinerjanya.
2. Mengkoordinasikan penyediaan likuiditas operasional dan apresiasi dan promosi pegawai, dll.
E. Asisten Manajer Sumber Daya Manusia Fungsi Utama Asisten Manajer SDM adalah : 1. Mengelola fungsi SDM, fungsi administrasi, hokum dan komunikasi bekerjasama dengan Ahli dan fungsi terkait di APD, untuk memfasilitasi unit garis depan dalam memaksimalkan kinerjanya.
2. Mengkoordinasi apresiasi dan promosi pegawai, program kehumasan, pengembangan sarana, dll. Bersama Asisten Manajer Scada dan Teknologi Informasi, Asisten Manajer Operasi Sistem Distribusi, Asisten Manajer Gardu Induk dan Asisten Manajer Keuangan.
F. Asisten Manajer Gardu Induk Fungsi utama Asisten Manajer Gardu Induk adalah :
SEKILAS WILAYAH USAHA PT PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
Wilayah usaha PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dibagi menjadi beberapa daerah Pelayanan yang melayani wilayah administrasi propinsi Jawa Timur :
Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Selatan, Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Utara, Area Pelayanan Surabaya Barat, Area Jaringan Surabaya Barat. Keempat Area pelayanan tersebut di atas melayani Kota Surabaya.
Area Pelayanan & Jaringan Malang melayani Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten
Malang.
Area Pelayanan & Jaringan Pasuruan melayani Kota Pasuruan, Kota Probolinggo,
Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo.
Area Pelayanan & Jaringan Kediri melayani Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten
Kediri, Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Blitar.
Area Pelayanan & Jaringan Mojokerto melayani Kota Mojokerto, Kabupaten
Jombang, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Mojokerto.
Area Pelayanan & Jaringan Madiun melayani Kota Madiun, Kabupaten Magetan,
Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Madiun.
Area Pelayanan & Jaringan Jember melayani Kabupaten Jember dan Kabupaten
Lumajang.
Area Pelayanan & Jaringan Bojonegoro melayani Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten
Lamongan dan Kabupaten Tuban.
Area Pelayanan & Jaringan Banyuwangi melayani Kabupaten Banyuwangi.
Area Pelayanan & Jaringan Pamekasan melayani Kabupaten Pamekasan, Kabupaten
Sampang, Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Bangkalan.
Area Pelayanan & Jaringan Situbondo melayani Kabupaten Situbondo dan Kabupaten
Manajer Area Malang
Asman Transaksi Energi listrik Asman
Konstruksi Perencanaan Asman & Evaluasi
Asman
Jaringan Pelayanan Asman dan Administrasi
Manajer Rayon Se-malang Raya (Kota Malang, Kabupaten
malang, Kota Batu )
Area Pelayanan & Jaringan Gresik melayani Kabupaten Gresik sampai Kecamatan
Bawean.
Area Pelayanan & Jaringan Sidoarjo melayani Kabupaten Sidoarjo.
Area Pelayanan & Jaringan Ponorogo melayani Kabupaten Ponorogo, Kabupaten
Trenggalek dan Kabupaten Pacitan
SEKILAS TENTANG PT PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYAN&JARINGAN (APJ) MALANG
URAIAN JABATAN
PT PLN (PERSERO) APJ Malang 1. Job Diskripsi
PT.PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan berkedudukan atau mempunyai wilayah kerja di Unit PT.PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) existing.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, Manajer Area Pelayanan dan Jaringan (MAPJ) dibantu oleh Asisten Manajer dan Tenaga Fungsional serta bertanggung jawab kepada General Manager PT.PLN (Persero) Distribusi.
Manajer Area Pelayanan dan Jaringan (MAPJ) diangkat dan diberhentikan oleh Direksi PT.PLN (Persero) dan Asisten Manajer diangkat dan diberhentikan oleh General Manager PT.PLN (Persero) Distribusi, adapun tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut : Uraian tugas :
a. Manajer Area Pelayanan dan Jaringan Tugas Pokok:
- Bertanggung Jawab atas pelaksanaan pengelolaan usaha ketenagalistrikan secara efisien dan efektif yang meliputi:
a) Pemasaran dan niaga
b) Perencanaan, pendistribusian energi listrik c) Keuangan, SDM & Administrasi
d) Membina hubungan kerja kemitraan & komuniskasi yang efektif guna menjaga citra perusahaan serta mewujudkan Good Coorporate Governance
e) Serta melakukan pembinaan terhadap unit asuhannya.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, Manajer Area Pelayanan dan Jaringan mempunyai fungsi :
1. Melakukan koordinasi dengan seluruh manajer bidang dan manajer APD mengenai rencana dan pelaksanaan pekerjaan APJ
2. Menyusun program kerja dan anggaran sebagai pedoman kerja 3. Mengusulkan PRK Unit sebagai bahan penyusunan RKAP
4. Mengelola fungsi pemasaran dan niaga yang meliputi strategi pemasaran, peningkatan pelayanan serta Tata Usaha Pelanggan
5. Mengelola fungsi perencanaan yang meliputi perencanaan sistem dan konstruksi serta sistem teknologi informasi
6. Mengelola fungsi distribusi yang meliputi operasi distribusi dan penetiban, Pemeliharaan Jaringan, pengendalian pengukuran, serta Logistik
7. Mengelola fungsi keuangan yang meliputi pengendalian anggara dan keuangan, pengawasan pendapatan serta akuntansi
8. Mengelola SDM dan administrasi yang meliputi SDM dan kesekretariatan 9. Mengevaluasi dan menganalisis semua laporan, baik yang bersifat rutin maupun
berkala
10. Melakukan pembinaan terhadap UPJ
11. Mengelola hubungan dengan mitra kerja, lembaga pemerintahan, swasta, tokoh masyarakat serta mass media
- Bertanggung jawab atas pelaksanaan strategi pemasaran
- Peningkatan pelayanan pelanggan, tata usaha langganan serta pembinaan terhadap UPJ sesuai fungsi pekerjaannya.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, Asisten Manajer Pemasaran dan Niaga mempunyai fungsi :
1. Menyusun rencana kerja dan anggaran strategi pemasaran, peningkatan pelayanan, dan tata usaha langganan
2. Melakukan riset dan segmentasi pasar
3. Melaksanakan analisa dan evaluasi kinerja pemasaran, pelayanan pelanggan serta tata usaha langganan
4. Membuat Surat Ijin Penyambungan (SIP), mengelola dan mengevaluasi Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SP JBTL) pelanggan besar agar tercapai tertib administrasi
5. Mengkoordinir pemasaran kreatif, promosi produk / penjualan dan sosialisasi produk, perubahan harga jual listrik
6. Melaksanakan proses penyambungan baru untuk pelanggan diatas 197 kVA 7. Mengusulkan kuota PB dan target penjualan untuk UPJ
8. Memonitor dan mengevaluasi proses pelaksanaan penyambungan baru, perubahan daya (PB/PD) dan penyambungan sementara
9. Mengelola dan memutakhirkan Data Induk Pelanggan (DIL) 10. Mengelola sistem baca meter
11. Mengelola pembukuan langganan
12. Melaksanakan fungsi pengelolaan data termasuk proses billing 13. Mengendalikan sistem administrasi Data Induk Saldo (DIS) 14. Mengendalikan sistem administrasi pelanggan sesuai dengan TUL 15. Memantau dan mengelola proses billing
16. Bekerja sama dengan fungsi terkait untuk melakukan rekonsiliasi 17. Mengendalikan susut non teknis
18. Mengelola dan memonitor Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) sesuai dengan standar pelayanan yang berkaitan dengan kecepatan penyambungan baru dan perubahan daya serta pembacaan meter
19. Melaksanakan pemutusan sementara dan bongkar rampung pelanggan Tegangan Menengah (TM)
20. Membuat Laporan rutin dan berkala sesuai dengan bidang tugasnya 21. Melaksanakan pembinaan terhadap UPJ sesuai dengan bidang tugasnya
22. Melaksanakan hubungan dengan mitra kerja, lembaga pemerintahan, swasta, tokoh masyarakat serta mass media sesuai dengan bidang tugasnya
23. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasannya
c. Asisten Manajer Perencanaan
Tugas Pokoknya adalah Bertanggung jawab atas :
- Pelaksanaan kegiatan penyusunan Rencana Umum Pengembangan Tenaga Listrik (RUPTL)
- Perencanaan pengembangan jaringan distribusi dan Gardu Induk (GI)
- Penyusunan rencana pengembangan sistem aplikasi teknologi Informasi dan pengendalian aplikasi-aplikasi teknologi informasi, data base serta penyiapan SOP pengelolaan aplikasi sistem informasi.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, Asisten Manajer Perencanaan mempunyai tugas:
1. Menyusun Rencana Umum Pengembangan Tenaga Listrik (RUPTL) dan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) bersama dengan fungsi terkait.
2. Memberikan masukan kepada Pemda dalam rangka penyusunan Rencana Umum Kelistrikan Daerah (RKUD).
3. Menyusun perkiraan kebutuhan tenaga listrik.
4. Menyusun rencana pengembangan dan pembenahan Sistem kelistrikan (JTM, JTR, dan gardu distribusi termasuk Gardu Induk).
5. Melaksanakan koordinasi dengan Kantor Induk atas penanganan masalah pola rencana sistem JTL yang terkait dengan pihak eksternal/Pemda dan Instalasi lainnya. 6. Mengkoordinasi fungsi terkait (pemasaran dan niaga, distribusi) dalam data PDPJ. 7. Menyusun Load Forecasting (peramalan beban) trafo Gardu Distribusi, penyulang 20
kV dan rencana kebutuhan tenaga listrik APJ.
8. Menyusun Kajian Kelayakan Operasi (KKO) dan Kajian Kelayakan Finansial (KKF) dan Analisa Manajemen Resiko (Bila Diperlukan), pengembangan sistem kelistrikan dan dampak lingkungannya.
9. Mengevaluasi dan mengusulkan perubahan standar / desain konstruksi sesuai perkembangan teknologi dan kondisi lapangan berdasarkan masukan dari fungsi terkait.
10. Mengelola dan mengevaluasi kinerja operasi jaringan distribusi.
11. Mengkoordinir dengan fungsi terkait dalam merencanakan pengembangan aplikasi sistem teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
12. Mengelola dan Mengevaluasi pemakaian aplikasi sistem teknologi informasi untuk menyusun rencana pengembangan sistem teknologi informasi.
13. Memelihara sistem teknologi informasi untuk pengendalian manajemen dan pengambilan keputusan.
14. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi perbaikan, upgrading infrastruktur untuk mengoptimalkan pengoperasian aplikasi sistem teknologi informasi.
15. Mengelola dan mengevaluasi sarana perangkat keras, jaringan untuk efisiensi dan efektivitas penggunaannya.
16. Menyusun rencana pengembangan database untuk memenuhi kebutuhan sistem teknologi informasi.
17. Memonitor dan mengevaluasi dan memelihara unjuk kerja database 18. Membuat laporan rutin dan berkala sesuai dengan bidang tugasnya. 19. Melaksanakan pembinaan terhadap UPJ sesuai dengan bidang tugasnya.
20. Melaksanakan hubungan dengan mitra kerja, lembaga pemerintahan, swasta, tokoh masyarakat serta mass media sesuai dengan bidang tugasnya.
Tugas Pokok nya adalah Bertanggung jawab atas :
- Pelaksanaan pembuatan rencana kerja konstruksi, membuat SOP, - Merencanakan operasi dan pemeliharaan distribusi,
- Evaluasi pengelolaan distribusi yang dikelola oleh unit-unit.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, Asisten Manajer Distribusi mempunyai fungsi :
1. Menyusun program kerja dan anggaran fungsi Distribusi sebagai pedoman kerja. 2. Melakukan analisa dan evaluasi neraca energi.
3. Menyusun usulan rencana pengembangan sistem operasi distribusi.
4. Menyusun SOP pekerjaan operasi, pemeliharaan dan pembangunan jaringan distribusi.
5. Mengelola dan memonitor pengoperasian sarana pendistribusian tenaga listrik secara efektif dan efisien, dalam rangka menjaga kontinuitas serta menjamin mutu
keandalam penyaluran tenaga listrik.
6. Mengelola dan memonitor pelaksanaan inspeksi dan pengukuran jaringan untuk beban perencanaan / pemeliharaan / pengoperasian sarana pendistribusian tenaga listrik.
7. Mengelola dan memonitor asset jaringan distribusi.
8. Mengelola, memonitor, dan mengevaluasi data aset jaringan distribusi (PDPJ) serta melakukan Updating
9. Menganalisa dan mengevaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan pengaturan operasional jaringan distribusi.
10. Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB).
11. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan peneraan, perakitan dan pemeliharaan APP pelanggaran besar (Daya > 200kVA)
12. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan peneraan, perakitan dan pemeliharaan APP (termasuk AMR).
13. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi susut distribusi.
14. Melaksanakan koordinasi dengan fungsi terkait dalam pelaksanaan P2TL serta penyimpanan dokumen dan barang bukti penyalahgunaan tenaga listrik.
15. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi pelayanan / penanggulangan gangguan sistem distribusi tenaga listrik.
16. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi pengoperasian dan pemeliharaan genset mobile serta pembangkit kecil (PLTMH) (bila ada)
17. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi pemasangan, pengukuran, pemeliharaan, trafo, kapasitor dan proteksi distribusi.
19. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi PK/SPK/kontrak yang berkaitan dengan bagian distribusi.
20. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi pembangunan jaringan distribusi (termasuk program listrik pedesaan dan hibah).
21. Melaksanakan koordinasi dengan unit terkait dalam rangka pengembangan dan operasi sistem distribusi.
22. Melaksanakan pengelolaan tata usaha gudang sesuai ketentuan. 23. Membuat laporan rutin dan berkala sesuai dengan bidang tugasnya. 24. Melaksanakan pembinaan terhadap UPJ sesuai dengan bidang tugasnya.
25. Melaksanakan hubungan dengan mitra kerja, lembaga pemerintah, swasta, tokoh masyarakat serta mass media sesuai dengan bidang tugasnya.
26. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasannya. e. Asisten Manajer Keuangan
Tugas Pokok:
Bertanggung jawab atas perencanaan, pengelolaan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan bidang anggaran, keuangan, pengawasan pendapatan dan akuntansi sehingga memenuhi target pengendalian keuangan unit.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, Asisten Manajer Keuangan mempunyai fungsi :
1. Melakukan koordinasi, mensupervisi serta bertanggung jawab atas tersusunnya Cash Flow (Laba/Rugi dan neraca).
2. Melaksanakan koordinasi, evaluasi dan memberikan persetujuan atas pengajuan permintaan anggaran dari Asman terkait, agar penggunaan anggaran dapat terkendali sesuai dengan RKAP.
3. Memverifikasi dan memvalidasi terhadap kelengkapan bukti-bukti pembayaran, tentang kesesuaian persyaratan berkas tagihan serta kelayakannya.
4. Memberikan persetujuan (sesuai batas kewenangan) atas penerimaan dan pengeluaran dana imprest, berdasarkan bukti-bukti yang sah.
5. Memvalidasi buku kas / Bank harian
6. Mengelola dan memonitor kas opname secara harian
7. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi terhadap keamanan penyimpanan surat berharga, fisik uang di kantor APJ.
8. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi Credit Nota (CN) / Debet Nota (DN) rekening Bank Receipt dan Imprest
9. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi arus keluar masuk pada rekening Bank Receipt dan Imprest.
10. Melaksanakan rekonsiliasi dengan Bank.
11. Mengelola, meonitor dan mengevaluasi ketepatan dan kecepatan penerimaan pendapatan. 12. Memonitor Daftar Pelunasan Harian (DPH) dan Saldo Piutang.
13. Mengendalikan piutang pelanggan.
14. Mengkoordinir penerimaan dan penyetoran Pajak Penerangan Jalan (PPJ).
15. Melaksanakan usaha-usaha penanggulangan atas penyimpangan penerimaan pendapatan (dengan pihak eksternal) dengan pemberian sanksi.
17. Merencanakan kebutuhan kas jangka pendek dan melaksanakan pembayaran dengan giro / cheque.
18. Membuat laporan rutin dan berkala sesuai dengan bidang tugasnya. 19. Melaksanakan pembinaan terhadap UPJ sesuai dengan bidang tugasnya.
20. Melaksanakan hubungan dengan mitra kerja, lembaga pemerintah, swasta, tokoh masyarakat serta mass media sesuai dengan bidang tugasnya.
21. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasannya. 1. f. Asisten Manajer SDM dan Administrasi
Tugas Pokok Asman SDM dan Administrasi adalah mengawasi : - Pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan SDM,
- Tata usaha sekretariat, rumah tangga, keamanan, keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja dan kegiatan umum lainnya,
- Pengendalian tenaga kerja tata laksana perbekalan,
- Pelaksanaan bidang kehumasan serta penanganan masalah hukum.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, Asisten Manajer SDM dan Administrasi mempunyai fungsi :
1. Menyusun program kerja dan anggaran fungsi SDM dan Administrasi sebagai pedoman kerja.
2. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi proses dan biaya pegawai, administrasi, kesekretariatan dan pencapaian target HOP untuk mendapatkan efisiensi biaya perusahaan.
3. Mengevaluasi kinerja dan mengusulkan peningkatan kompetensi staf untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
4. Menyusun usulan formasi tenaga kerja (FTK) termasuk tenaga Outsourcing.
5. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi usulan peningkatan kompetensi SDM dan merencanakan usulan diklat / kursus untuk meingkatkan kompetensi staf untuk meningkatkan kompetensi SDM.
6. Memverifikasi perhitungan pajak penghasilan (PPh Ps.21) pegawai dan pensiunan serta rekonsiliasi tagihan dana pensiun PLN.
7. Melaksanakan administrasi perkantoran sesuai dengan ketentuan. 8. Mengelola gedung, kebutuhan sarana kerja serta peralatan kantor. 9. Melaksanakan kegiatan rumah tangga kantor.
10. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan keamanan, keselamatan kerja dan kesehatan lingkungan kerja.
11. Membuat laporan rutin dan berkala sesuai dengan bidang tugasnya. 12. Melaksanakan pembinaan terhadap UPJ sesuai dengan bidang tugasnya.
13. Melaksanakan hubungan dengan mitra kerja, lembaga pemerintah, swasta, tokoh masyarakat serta mass media sesuai dengan bidang tugasnya.
Gambaran Lokasi PLN Persero APJ Malang
Lokasi PLN Persero APJ Malang terletak di Jalan Jendral Basuki Rahmad No. 100 Malang 65111. APJ atau Area Pelayanan dan Jaringan Malang memiliki 14 Unit Pelayanan dan Jaringan atau disingkat UPJ.
Tabel Lokasi PLN Persero UPJ Malang
Nama Unit Alamat
Unit Pelayanan dan Jaringan Lawang Jl. Pungkur Argo No 2 Lawang
Unit Pelayanan dan Jaringan Bululawang Jl. Raya Bululawang
Unit Pelayanan dan Jaringan Batu Jl. Trunojoyo No. 14 Batu
Unit Pelayanan dan Jaringan Singosari Jl. Kertanegara No. 7 Singosari
Unit Pelayanan dan Jaringan Kepanjen Jl. Panji 2 Kepanjen
Unit Pelayanan dan Jaringan Tumpang Jl. Raya Tulus Ayu Tumpang
Unit Pelayanan dan Jaringan Gondanglegi Jl. P. Diponegoro 16 Gondanglegi
Unit Pelayanan dan Jaringan Ngantang Jl. Raya Ngantang
Unit Pelayanan dan Jaringan Dinoyo Jl. MT. Haryono 189 Malang
Unit Pelayanan dan Jaringan Blimbing Jl. Raya Mangliawan Malang
Unit Pelayanan dan Jaringan Kota Jl. Basuki Rahmat 100 Malang
Unit Pelayanan dan Jaringan Kebonagung Jl. Satsui Tubun No 28 Malang
Unit Pelayanan dan Jaringan Dampit Jl. Gunung Jati 11 Ds. Dampit
Unit Pelayanan dan Jaringan Suberpucung Jl. Basuki Rahmat Krg.kates No. 9 Suberpucung
Secara garis besar PT. PLN Rayon Lawang terdiri dari dua fungsi
utama, yaitu Unit Pelayanan dan Unit Jaringan.
Kegiatan operasional PT. PLN (Persero) Rayon Lawang meliputi
Pelayanan gangguan listrik, penyediaan aliran listrik, pelayanan produksi
pasang aliran listrik, serta melakukan penagihan kepada pelanggan atas
pemakaian daya dan energi listrik yang merupakan piutang usaha
(piutang listrik) bagi perusahaan.
Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ)
PT.PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan berkedudukan atau mempunyai wilayah kerja di eks PT.PLN (Persero) Unit Pelayanan (UP) atau eks PT.PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) eksisting.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab, Manajer Unit Pelayanan dan Jaringan (MUPJ) dibantu oleh Supervisor / Tenaga Fungsional serta bertanggung jawab kepada Manajer Area Pelayanan dan Jaringan (MAPJ).
Manajer Unit Pelayanan dan Jaringan (MUPJ) diangkat dan diberhentikan oleh General Manager dan Supervisor diangkat dan diberhentikan oleh Manajer Area Pelayanan dan Jaringan (MAPJ), adapun tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut :
a. Manajer Unit Pelayanan dan Jaringan (MUPJ) Tugas pokok:
- Bertanggung jawab dalam meningkatkan pelayanan pelanggan, - Pengelolaan administrasi pelanggan,
- Pendistribusian tenaga listrik, pengoperasian, pemeliharaan jaringan dan gardu distribusi di wilayah kerjanya secara efisien dan efektif, serta
- Pelaksanaan penyambungan baru (PB) dan perubahan daya (PD) untuk mendukung peningkatan penjualan tenaga listrik kepada pelanggan, membina hubungan kerja, kemitraan dan komunikasi yang efektif guna menjaga citra perusahaan serta mewujudkan Good
Corporate Governance.
Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana disebutkan diatas, Manajer Unit Pelayanan dan Jaringan mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Unit.
2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pemasaran, pelayanan pelanggan, pengelolaan administrasi pelanggan, pencetakan rekening, penagihan dan pengawasan piutang.
3. Mengkoordinir pengelolaan pembacaan meter, evaluasi dan analisa hasil pembacaan meter serta pengolahan hasil pembacaan meter.
4. Mengkoordinir pelaksanaan pendistribusian tenaga listrik, pelayanan komplain pelanggan, kecepatan penyambungan dan pemutusan, perubahan daya serta kegiatan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL).
5. Menganalisa dan Mengevaluasi kinerja operasi jaringan distribusi.
6. Bertanggung jawab atas pelaksanaan manajemen asset distribusi.
7. Mengkoordinir pelaksanaan konstruksi untuk mendukung program pemasaran, mutu keandalan dan efisiensi.
9. Melaksanakan Koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka meningkatkan penyaluran tenaga listrik.
10. Bertanggung jawab atas pelaksanaan K3 dan peralatan kerja.
11. Melaksanakan kegiatan pembinaan dan administrasi personalia, pengelolaan kesekretariatan, kehumasan dan pengendalian keuangan.
b. Supervisor Pelayanan Pelanggan Tugas pokok:
- Bertanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pelayanan pelanggan yang meliputi :
a.) Informasi pelayanan, pelayanan pasang baru, perubahan daya dan layanan lainnya, b.) Administrasi pelanggan,
c.) Rencana penjualan, d.) Kehumasan,
e.) Pelaksanaan dan pengendalian penagihan atas piutang pelanggan dan usulan penghapusan piutang ragu-ragu.
Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana disebutkan diatas, Supervisor Pelayanan Pelanggan mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengelola informasi dan penyuluhan PB / PD / layanan lainnya yang berhubungan dengan sambungan tenaga listrik kepada calon pelanggan, pelanggan dan masyarakat.
2. Melaksanakan promosi penjualan tenaga listrik.
3. Mengendalikan pelayanan PB/PD, penyambungan sementara, perubahan tarif, ganti nama pelanggan, balik nama pelanggan, P2TL dan perubahan lainnya serta pengaduan pelanggan yang berhubungan dengan sambungan tenaga listrik.
4. Mengendalikan, memonitor proses pelaksanaan Perintah Kerja (PK).
5. Memeriksa kuitansi pembayaran yang berhubungan dengan pelaksanaan PB/PD, penyambungan sementara, perubahan tarif, ganti nama pelanggan, balik nama pelanggan, P2TL dan perubahan lainnya.
6. Bertanggung jawab atas penerimaan pembayaran Biaya Penyambungan (BP) / Uang Jaminan Langganan (UJL), Penyambungan Sementara, Biaya perubahan, Tagihan Susulan dan Biaya Lainnya.
7. Menjamin atas kebenaran Perubahan Data Pelanggan dan hasil Peremajaan Data Induk Pelanggan (DIL).
8. Mengelola Arsip Induk Pelanggan (AIL) dan UJL.
9. Melaksanakan pengumpulan data potensi pasar dan informasi pengembangan jaringan distribusi.
Tugas pokok:
- Bertanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian manajemen baca meter,
- Pengelolaan rekening atas penjualan tenaga listrik kepada pelanggan yang dilaksanakan secara akurat dan tepat waktu,
- Memelihara perangkat lunak dan perangkat keras serta memutakhirkan database pelanggan (Data Base Administrator – DBA).
Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana disebutkan diatas, Supervisor Pembacaan Meter dan Pengelolaan Rekening mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Melaksanakan Manajemen Baca Meter 2. Melaksanakan Pengelolaan Rekening
3. Bertanggung jawab atas pengoperasian dan pemeliharaan perangkat lunak dan perangkat keras
4. Bertanggung jawab atas pemeliharaan data base (sebagai Data Base Administrator)
d. Supervisor Pelayanan Teknik Tugas Pokok:
- Bertanggung jawab dalam perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan pelayanan teknik yang meliputi :
1. survei perencanaan kebutuhan material dan pasang Sambungan Rumah (SR) dan Alat Pengukur dan Pembatas (APP) untuk pekerjaan PB/PD,
2. Penyambungan sementara, pemutusan dan penyambungan kembali, 3. Operasi dan pemeliharaan distribusi,
4. Pengendalian konstruksi,
5. Pengolahan data asset sesuai dengan ketentuan dan target yang telah ditetapkan Perusahaan.
Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana disebutkan diatas, Supervisor Pelayanan Teknik mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Memantau dan mengendalikan permintaan PB/PD, penyambungan sementara, pemutusan dan penyambungan kembali, pembongkaran sementara/rampung dan layanan lainnya.
2. Merencanakan dan mengendalikan kebutuhan material Jaringan Tegangan Menengah (JTM), Jaringan Tegangan Rendah (JTR), Trafo, SR & APP serta kebutuhan anggaran sesuai dengan kewenangannya.
3. Menyusun SOP pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi.
5. Mengkoordinir dan memantau pelaksanaan operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi, cubicle, proteksi dan pembangunan jaringan.
6. Melaksanakan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) bersama tim.
7. Memantau susut kWH dan melakukan penekanannya.
8. Melaksanakan pembacaan kWH meter transaksi pada gardu Induk dan kWH batas antar Unit.
9. Memantau Pembebanan Jaringan Distribusi, mutu tegangan dan SAIDI/SAIFI. 10. Melaksanakan pengelolaan sarana dan peralatan kerja.
11. Membuat usulan pembangunan listrik pedesaan 12. Melakukan pengelolaan data asset
e. Supervisor Keuangan dan Administrasi Tugas pokok:
- Bertanggung jawab dalam penyusunan anggaran, pengelolaan keuangan, penyelenggaraan kesekretariatan dan rumah tangga kantor,
- Pengelolaan SDM dan penyelenggaraan kegiatan hukum dan kehumasan.
Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana disebutkan diatas, Supervisor Keuangan dan Administrasi mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Memverifikasi dan memvalidasi bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran dana imprest.
2. Melaksanakan opname saldo kas setiap bulan.
3. Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap pengiriman (transfer otomatis) dan penyimpanan fisik uang.
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penerimaan pendapatan.
5. Memonitor atas perekaman data transaksi keuangan dan pengiriman data SIMKEU.
6. Melakukan rekonsiliasi/konfirmasi pendapatan operasi, saldo Bank, saldo hutang, piutang, persekot pegawai/dinas, PUMP-KPR/BPRP dan fungsi terkait
7. Mempersiapkan dokumen berdasarkan transaksi keuangan, untuk keperluan penyelenggaraan akuntansi di kantor APJ.
8. Menyelenggarakan sub-sub administrasi yang terkait dengan transaksi keuangan (persekot pegawai/dinas, PUMP-KPR, pajak, hutang usaha, hutang biaya dan lain-lain)
9. Mengelola surat-surat masuk dan keluar sesuai TLSK
11. Mengelola administrasi SDM yang meliputi : SPPD, absensi pegawai, penilaian kinerja pegawai, pembayaran gaji dan tunjangan lainnya dan biaya perawatan kesehatan
12. Mengelola rumah tangga kantor dan kendaraan, serta memantau pelaksanaan kegiatan hukum
13. Membuat SPK untuk pekerjaan rumah tangga kantor dengan pihak ketiga.
f. Supervisor Penagihan Tugas pokok:
1. Menyusun rencana dan melakukan pembukuan pendapatan operasi.
2. Bertanggung jawab atas penerimaan, penghitungan dan pendistribusian rekening ke tempat pembayaran
3. Bertanggung jawab atas pelaksanaan penagihan dan pelayanan penerimaan piutang pelanggan.
4. Melakukan uji petik pemeriksaan saldo piutang, daftar pelunasan rekening dan penyetoran uang ke Bank di Payment Point.
5. Bertanggung jawab atas penyetoran uang / giral / cek atau bukti setoran dari hasil penagihan ke fungsi keuangan
6. Mengelola, mengawasi dan mengevaluasi saldo piutang listrik (Tunggakan Rekening Listrik dan Piutang Ragu-Ragu)
Pelanggan PT. PLN Unit Distribusi dikelompokkan menjadi beberapa golongan tariff, antara lain:
Golongan Tarif Dasar istrik (TDL) 1. Tariff Rumah Tangga
200 kVA sampai dengan sedang.
3. S-3/TM di atas 200
kVA Golongan tarif untuk keperluan pelayanan sosial besar.
4. R-1/TR 450 VA s.d
2.200 VA Golongan tarif untuk keperluan rumah tangga kecil.
5. R-2/TR 3.500 VA
s.d.5.500 VA Golongan tarif untuk keperluan rumah tangga menengah.
6. R-3/TR 6.600 VA ke
atas Golongan tarif untuk keperluan rumah tangga besar.
7. B-1/TR 450 VA s.d.
5.500 VA Golongan tarif untuk keperluan bisnis kecil.
8. B-2/TR 6.600 VA s.d.
200 kVA Golongan tarif untuk keperluan bisnis menengah.
9. B-3/TM di atas 200
kVA Golongan tarif untuk keperluan bisnis besar.
10. I-1/TR 450 VA s.d.
14 kVA Golongan tarif untuk keperluan industri kecil/rumah tangga.
11. I-2/TR
di atas 14 kVA s.d. 200
kVA
Golongan tarif untuk keperluan industri sedang.
12. I-3/TM di atas 200
kVA Golongan tarif untuk keperluan industri menengah.
13. I-4/TT 30.000 kVA
ke atas Golongan tarif untuk keperluan industri besar.
14. P-1/TR 450 VA s.d.
200 kVA
Golongan tarif untuk keperluan kantor pemerintah kecil dan sedang.
15. P-2/TM di atas 200
kVA Golongan tarif untuk keperluan kantor pemerintah besar.
16. P-3/TR Golongan tarif untuk keperluan penerangan jalan umum.
17. T/TM di atas 200
kVA
Golongan tarif untuk keperluan traksi diperuntukkan bagi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Kereta Api Indonesia.
18. C/TM di atas 200
kVA
Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik.
19. L/TR, TM, TT
Golongan tarif untuk keperluan layanan khusus diperuntukkan hanya bagi pengguna listrik yang memerlukan pelayanan dengan kualitas khusus dan yang
karena berbagai hal tidak termasuk dalam ketentuan golongan tarif S, R, B, I dan P.
*) Keterangan :
TR : Tegangan Rendah TM : Tegangan Menengah TT : Tegangan Tinggi
1. Tarif Rumah Tangga
TARIF DASAR LISTRIK UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA
NO. GOL.
1. R-1/TR 450 VA 11.000
Blok I 0 ; s.d. 30 kWh : 169 Blok II : di atas 30 kWh s.d. 60
kWh : 360
Blok III : di atas 60 kWh : 495
415
2. R-1/TR 900 VA 20.000
Blok I : 0 s.d. 20 kWh : 275
5. R-2/TR 3.500 s.d 5.500
VA *) 890 890
*) Diterapkan Rekening Minimum (RM):
RM1 = 40 (Jam Nyala) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian. **) Diterapkan Rekening Minimum (RM):
RM2 = 40 (Jam Nyala) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian Blok I. Jam nyala : kWh per bulan dibagi dengan kVA tersambung.
H1 : Persentase batas hemat terhadap jam nyala rata-rata nasional x daya tersambung (kVA).
H2 : Pemakaian listrik (kWh) - H1.
Besar persentase batas hemat dan jam nyala rata-rata nasional ditetapkan oleh Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara dengan persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
2. Tarif Bisnis
TARIF DASAR LISTRIK UNTUK KEPERLUAN BISNIS
5.500 VA
*) Diterapkan Rekening Minimum (RM):
RM1 = 40 (Jam Nyala) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian. **) Diterapkan Rekening Minimum (RM):
RM2 = 40 (Jam Nyala) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian Blok I. ***) Diterapkan Rekening Minimum (RM):
RM3 = 40 (Jam Nyala) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian LWBP. Jam nyala : kWh per bulan dibagi dengan kVA tersambung.
H1 : Persentase batas hemat terhadap jam nyala rata-rata nasional x daya tersambung (kVA).
H2 : Pemakaian listrik (kWh) - H1.
****) Biaya kelebihan pemakaian daya reaktif (kVArh) dikenakan dalam hal faktor daya rata-rata setiap bulan kurang dari 0,85 (delapan puluh lima per seratus). Besar persentase batas hemat dan jam nyala rata-rata nasional ditetapkan oleh Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara dengan persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
K : Faktor perbandingan antara harga WBP dan LWBP sesuai dengan karakteristik beban sistem kelistrikan setempat ( 1,4 ≤ K ≤ 2 ), ditetapkan oleh Direksi
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara. WBP : Waktu Beban Puncak.
LWBP : Luar Waktu Beban Puncak.
3. Tarif Sosial
TARIF DASAR LISTRIK UNTUK KEPERLUAN PELAYANAN SOSIAL
NO GOL.
1. S-1/TR 220 VA - Abonemen per bulan
(Rp) :14.800
-2. S-2/TR 450 VA 10.000
Blok III : di atas 60
*)Diterapkan Rekening Minimum (RM) : RM1 = 40 (Jam Nyala) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian.
**)Diterapkan Rekening Minimum (RM) : RM2 = 40 (Jam Nyala) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian Blok LWBP. Jam nyala : kWh per bulan dibagi dengan kVA tersambung.
***)Biaya kelebihan pemakaian daya reaktif (kVArh) dikenakan dalam hal faktor daya rata-rata setiap bulan kurang dari 0,85 (delapan puluh lima per seratus).
K : Faktor perbandingan antara harga WBP dan LWBP sesuai dengan karakteristik beban sistem kelistrikan setempat ( 1,4 ? K ? 2 ), ditetapkan oleh Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik
Negara.
P : Faktor pengali untuk pembeda antara S-3 bersifat sosial murni dengan S-3 bersifat sosial komersial.
Untuk pelanggan S-3 yang bersifat sosial murni P = 1.
Untuk pelanggan S-3 yang bersifat sosial komersial P = 1,3.
Kategori S-3 bersifat sosial murni dan S-3 bersifat sosial komersial ditetapkan oleh Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara dengan mempertimbangkan kemampuan bayar dan sifat usahanya.
WBP : Waktu Beban Puncak. LWBP : Luar Waktu Beban Puncak.
TARIF DASAR LISTRIK UNTUK KEPERLUAN INDUSTRI
*) Diterapkan Rekening Minimum (RM):
RM1 = 40 (Jam Nyala) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian. **) Diterapkan Rekening Minimum (RM):
RM2 = 40 (Jam Nyala) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian LWBP. ***) Diterapkan Rekening Minimum (RM):
RM3 = 40 (Jam Nyala) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian WBP dan LWBP.
Jam nyala : kWh per bulan dibagi dengan kVA tersambung.
****) Biaya kelebihan pemakaian daya reaktif (kVArh) dikenakan dalam hal faktor daya rata-rata setiap bulan kurang dari 0,85 (delapan puluh lima per seratus). K : Faktor perbandingan antara harga WBP dan LWBP sesuai dengan karakteristik beban sistem kelistrikan setempat ( 1,4 ≤ K ≤ 2 ), ditetapkan oleh Direksi
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara. WBP : Waktu Beban Puncak.
LWBP : Luar Waktu Beban Puncak.
TARIF DASAR LISTRIK UNTUK KEPERLUAN KANTOR PEMERINTAH DAN
*) Diterapkan Rekening Minimum (RM):
RM1 = 40 (Jam Nyala) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian.
**) Diterapkan Rekening Minimum (RM):
***) Diterapkan Rekening Minimum (RM):
RM2 3 = 40 (Jam Nyala) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian LWBP.
H1 : Persentase batas hemat terhadap jam nyala rata-rata nasional x daya tersambung (kVA).
H2 : Pemakaian listrik (kWh) - H1.
Jam nyala : kWh per bulan dibagi dengan kVA tersambung.
****) Biaya kelebihan pemakaian daya reaktif (kVArh) dikenakan dalam hal faktor daya rata-rata setiap bulan kurang dari 0,85 (delapan puluh lima per seratus).
Besar persentase batas hemat dan jam nyala rata-rata nasional ditetapkan oleh Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara dengan persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
K : Faktor perbandingan antara harga WBP dan LWBP sesuai dengan karakteristik beban sistem kelistrikan setempat ( 1,4 ≤ K ≤ 2 ), ditetapkan oleh Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara.
WBP : Waktu Beban Puncak. LWBP : Luar Waktu Beban Puncak.
6. Tarif Curah
TARIF DASAR LISTRIK UNTUK KEPERLUAN CURAH (BULK)
NO GOLONGAN
*) Biaya kelebihan pemakaian daya reaktif (kVArh) dikenakan dalam hal faktor daya rata-rata setiap bulan kurang dari 0,85 (delapan puluh lima per seratus). Tarif ini untuk keperluan penjualan secara curah kepada Pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik.
K : Faktor perbandingan antara harga WBP dan LWBP sesuai dengan karakteristik beban sistem kelistrikan setempat ( 1,4 ≤ K ≤ 2 ), ditetapkan oleh Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara.
WBP : Waktu Beban Puncak. LWBP : Luar Waktu Beban Puncak.
TARIF DASAR LISTRIK UNTUK KEPERLUAN TRAKSI
*) Perhitungan biaya beban didasarkan pada hasil pengukuran daya maksimum bulanan untuk :
a. daya maksimum bulanan > 0,5 dari daya tersambung, biaya beban dikenakan sebesar daya maksimum terukur;
b. daya maksimum bulanan ≤ 0,5 dari daya tersambung, biaya beban dikenakan 50% daya tersambung terukur.
K : Faktor perbandingan antara harga WBP dan LWBP sesuai dengan karakteristik beban sistem kelistrikan setempat ( 1,4 ≤ K ≤ 2 ), ditetapkan oleh Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara.
WBP : Waktu Beban Puncak. LWBP : Luar Waktu Beban Puncak.
8. Layanan Khusus
TARIF DASAR LISTRIK UNTUK KEPERLUAN LAYANAN KHUSUS
NO GOLONGAN TARIF BATAS DAYA BIAYA BEBAN (Rp/kVA/bulan)
BIAYA PEMAKAIAN (Rp/kWh)
1 L/TR, TM, TT - - 1.450 *)
Catatan :
Tarif untuk dasar perhitungan harga atas tenaga listrik yang oleh karena sesuatu hal tidak dapat dikenakan menurut tarif baku sebagaimana tercantum dalam Lampiran II, III, IV, V, VI, VII dan VIII, Peraturan Presiden ini, yaitu :
a. ekspor impor, dengan pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik lainnya dan pemegang izin operasi;
b. bersifat sementara maksimum 3 (tiga) bulan, khusus untuk kegiatan konstruksi maksimum 24 (dua puluh empat) bulan dan dapat
diperpanjang;
d. untuk keperluan bisnis dan industri yang mempunyai wilayah kerja tersebar dan menginginkan pembayaran terpusat; atau
e. adanya bisnis para pihak yang saling menguntungkan dengan kualitas layanan tertentu, khusus untuk keperluan bisnis dan industri dengan daya di atas 200 kVA.
Pelaksanaan penerapan tarif untuk keperluan Layanan Khusus ditetapkan lebih lanjut oleh Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara.
Keterangan :
*) Sebagai tarif maksimum.
Di dalam mengimplementasikan, angka tarif ini dikalikan terhadap faktor pengali “N” dengan nilai “N” tidak lebih dari 1 (satu).
PLN Pembangkitan
Memiliki wewenang dan tanggung jawab akan asset (peralatan dan jaringan) mulai dari konversi energy sampai pada output generator dan trafo step up dari 11kV/ 150 kV.
PLN Penyaluran (Transmisi) P3B
Memiliki wewenang dan tanggung jawab akan asset (peralatan dan jaringan) mulai dari output trafo step-up 150 kV sampai pada incoming PMT 20 kV di Gardu Induk (substation).
PLN Distribusi
Memiliki wewenang dan tanggung jawab akan asset (peralatan dan jaringan) mulai dari Outgoing PMT 20 kV di Gardu Induk (substation) sampai pada output MCB KwH meter pelanggan.
Permasalahan di Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kV.
Beban-beban pada pelanggan-pelanggan utama dari sistem jaringan tegangan menengah merupakan beban industri-industri besar seperti industri tekstil, keramik, otomotif, penggilingan, perikanan, semen, makanan dan lain-lain yang pada umumnya mempunyai beban yang bersifat induktif sehingga faktor daya pada sistem jaringan distribusi menjadi rendah.
Hal ini yang penting adalah kualitas dan keandalan penyaluran tegangan. Namun adalah suatu hal yang sulit untuk mempertahankan tegangan konsta pada sistem distribusi karena drop tegangan akan terjadi pada hampir semua bagian sistem dan akan berubah sesuai dengan adanya perubahan beban.
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi drop tegangan da memperbaiki faktor daya. Salah satu diantaranya adalah dengan pemasangan kapasitor daya di dalam jaringan sebagai pengatur tegangan dan perbaikan faktor daya.
Penyulang 20 kV Kapasitor
Kualitas dan Keandalan penyaluran tegangan.