• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ORNAMENTIK PADA GOTONG DAN BULANG SIMALUNGUN DITINJAU DARI FUNGSI, DAN MAKNA SIMBOL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS ORNAMENTIK PADA GOTONG DAN BULANG SIMALUNGUN DITINJAU DARI FUNGSI, DAN MAKNA SIMBOL."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS ORNAMENTIK PADA GOTONG DAN BULANG

SIMALUNGUN DITINJAU DARI FUNGSI, DAN MAKNA

SIMBOL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

CHRIS TOMMY OKTAFIANUS SARAGIH

NIM. 2113151009

JURUSAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Chris Tommy Oktafianus Saragih, NIM. 2113151009. Analisis Ornamentik Pada Gotong dan Bulang Simalungun Ditinjau Dari Fungsi dan Makna Simbol

Latar belakang dalam penelitian ini adalah orang –orang sudah lupa bahkan tidak mengerti lagi dengan makna yang terkandung pada setiap ornamentik pada Gotong dan Bulang serta kurangnya kepedulian masyarakat Simalungun dalam melestarikan makna simbol yang terdapat pada ornamentik tersebut. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui fungsi dan makna simbol yang terdapat pada setiap ornamentik pada Gotong dn Bulang

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh ornamentik yang terdapat pada Gotong dan Bulang . adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 4 ornamentik yang terdapat pada Gotong dan 2 ornamentik yang terdapat pada Bulang. Sampel yang diambil dengan teknik Purposive sample yaitu sampel yang disesuaikan dengan kreteria perlengkapan ornamnetik pada Gotong dan Bulang dan dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriftif kualitatif penulis mendeskripsikan hasil dari data-data lapangan hal ini untuk mengetahui fungsi dan makna simbol dari ornamentik yang terdapat pada Gotong dan Bulang Simalungun. Adapun 4 ornamentik yang terdapat pada Gotong seperti Doramani, Rudang Hapias, Rante Gotong, Heper-heper dan pada Bulang terdapat 2 jenis yaitu Buah Ban-ban dan Sutting Hudung-hudung.

Makna simbol yang terdapat pada setiap bagian ornamentik pada dasarnya menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Simalungun seperti nilai-nilai kewibawa, dan nilai tanggung jawab. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ornamentik yang dikenakan pada Gotong dan Bulang pada acara adat terdapat beberapa macam bentuk yang bervariasi dan bahannya juga berbeda. ornamentik pada Gotong dan Bulang merupakan hiasan yang memiliki makna yang digunakan saat mengikuti prosesi adat Simalungun dan pengetahuan masyarakat terhadap makna serta aturan dalam penggunaan ornamentik pada Gotong dan Bulang masih rendah dimana mereka menganggap bahwa ornamentik tersebut hanya sebatas penghias saja.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan Kasih dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. Disamping persyaratan akademis juga ungkapan tanggung jawab penulis sebagai seorang akademisi, melalui usaha penelitian ilmiah yang diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Skripsi ini yang berjudul Analisis Ornamentik Pada Gotong Dan Bulang Ditinjau Dari Fungsi, dan Makna Simbol ” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Segala Sesuatu yang dilakukan dalam penulisan Skripsi ini tidak akan berjalan baik tanpa adanya dorongan, bimbingan, arahan dan motivasi dari beberapa pihak, oleh sebab itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Mesra, M.Sn Ketua Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan..

4. Drs. Gamal Kartono, M.Si, Sekretaris Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

5. Dr. Daulat Saragi, M.Hum, Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan Skripsi ini.

6. Drs. Fuad Erdansyah, M.Sn, Dosen Pembimbing Akademik.

7. Drs. Brisman Silaban, M.Si, Dan Drs. Osberth Sinaga, M.Si, Dosen Penguji.

(8)

iii

9. Kedua Orang Tua Penulis ( Alm, Udin Delfinus Saragih dan Rasmauli Purba, SPd), atas bantuan doa, materi, moral dan motivasinya. Dan Seluruh Keluarga yang Penulis cintai dan Penulis sayangi atas dukungannya dan yang turut mendoakan dan memberi dukungan dalam penyusunan Skripsi Penulis ini.

10.Kepala Lurah Dalig Raya yang memberi izin untuk penelitian di kelurahan Dalig Raya.

11.Sanggar Tor-tor Elak-elak dan terkhusus kepada Kela Sahat Damanik yang telah membantu sebagai narasumber.

12.Teman – teman stambuk 2011 terima kasih atas kebersamaan, bantuan, dukungan dan doanya selama Penulis menyusun Skripsi ini terkhusus kepada Maylista Damanik, SPd, Sutrisni Manalu, SPd, Rutni Purba, SPd, Wahid Khairul Huda, SPd, dan Laeku Mustafa, SPd, Apriyanti Maya Sari, SPd, Punia Simatupang SPd, Wansix Sidauruk, SPd, dan untuk Pekjhon terus semangat dan seluruh kelompok Pameran GAZEBO 2015.

Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu Demikian yang

dapat penulis sampaikan, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan

perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Seni Rupa.

Medan, Juli 2016

Penulis,

Chris Tommy Oktafianus Saragih

(9)

iv

2. Pengertian Ornamen/Ornamentik ... 10

(10)

v BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

(11)

vi

D. Gambar Bulang dengan Ornamentiknya ... 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 86

B. Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 89

LAMPIRAN DAFTAR WAWANCARA ... 91

DAFTAR NARASUMBER DAN LAMPIRAN ... 94

DAFTAR GAMBAR PENDUKUNG ... 104

GLOSARIUM ... 105

DAFTAR SURAT

(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Jadwal Penelitian ... 34

Tabel 4.1 : jenis-jenis Gotong Simalungun ... 45

Tabel 4.2 : jenis-jenis Bulang Simalungun ... 47

Tabel 4.3 : . Bentuk dan Nama Ornamentik pada Gotong ... 49

Tabel 4.4 :. Bentuk dan Nama Ornamentik pada Bulang ... 49

Tabel 4.5 : Keterangan Fungsi dan Makna Simbol Ornamentik Gotong ... 84

(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Teknik full repeat ... 11

Gambar 2.2 : Teknik full drop repeat ... 12

Gambar 2.3 : Teknik full half repeat ... 12

Gambar 2.4 : Teknik rotasi ... 13

Gambar 2.5 : Teknik reverse ... 13

Gambar 2.6 : Teknik interval ... 13

Gambar 2.7 : Teknik random ... 14

Gambar 2.8. Pola Geometris ... 15

Gambar 2.9. Pola Binatang ... 16

Gambar 2.10. Pola Tumbuh-tumbuhan ... 17

Gambar 2.11. Pola berbentuk Manusia ... 18

Gambar 2. 12. Pola Raksasa ... 19

Gambar 2.13. Pola Kosmos ... 19

Gambar 2.14. Gambar Gotong ... 20

Gambar 2.15. Gambar Detail Gotong ... 21

Gambar 2.16. Rudang Hapias ... 21

Gambar 2. 17. Rantei Gotong ... 22

Gambar 2. 18. Heper-heper ... 22

(14)

ix

Gambar 2. 20. Bulang ... 26

Gambar 2. 21. Bulang ... 27

Gambar 2. 22. Gambar Bulang Detail ... 27

Gambar 2. 23. Sutting Hudung-hudung ... 27

Gambar 2. 24. Gambar Bagan Kerangka Konseptual ... 33

Gambar 4.1. Peta Kecamatan Raya ... 40

Gambar 4.2. Gotong Sapari ... 53

Gambar 4.3. Gotong Potik………... 55

Gambar 4.4. Gotong Porsa……….. 57

Gambar 4.5. Gotong Pandihar………. 59

Gambar 4.6. Gotong Potik……….. 60

Gambar 4.7. Gotong………... 60

Gambar 4.8. Doramani………... 61

Gambar 4.9. Rudang Hapias………. 65

Gambar 4.10. Rante Gotong………. 68

Gambar 4.11. Heper-heper………. 70

Gambar 4.12. Bulang Salalu……… 75

Gambar 4.13. Bulang Sulappei……….. 76

Gambar 4.14. Bulang Teget………... 77

Gambar 4.15. Bulang Gijjang………. 79

(15)

x

Gambar 4.17. Sutting Hudung-hudung………... 81

Gambar 4.18. Gambar Detail Bulang………. 83

(16)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Guru Besar Sanggar Tor-tor Elak-elak ... 97

Wawancara Dengan Bapak Markus Saragih ... 103

Foto Bersama Guru Besar Sanggar Tor-tor Elak-elak ... 104

Peneliti berada di Kator Lurah Sirpang Dalig Raya... 105

Peneliti berada di Sanggar Tor-tor Elak-elak ... 105

Wawancara Dengan Bapak Jan Vareadi Sumbayak ... 106

Peneliti berfoto di depan Kantor Bupati Simalungun ... 107

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang yang memiliki

kekayaan alam, budaya dan suku adat istiadat, yang braneka ragam. salah satu

contohnya di daerah Sumatera Utara yang memiliki kekayaan budaya yang

beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional, dan bahasa daerah.

Sumatera Utara juga terdiri dari beberapa suku, seperti Melayu, Nias, Batak

Toba, Pakpak, Karo, Simalungun, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan,serta

penduduk pendatang seperti Minang, Jawa dan Aceh yang membawa budaya serta

adat-istiadatnya masing-masing.

Sumatera Utara adalah daerah yang pantas untuk diperhitungkan sebagai

tujuan wisata, mulai dari wisata alam yang memiliki panorama yang indah, wisata

kuliner sampai dengan wisata sejarah yang memiliki berbagai situs yang tersebar

di wilayah Sumatera Utara. Salah satunya banyak para wisatawan berkunjung ke

daerah Simalungun karena Batak Simalungun memiliki kekayaaan nilai-nilai

budaya, adat istiadat, ritual agama, kesenian, arsitektur bangunan rumah adat,

benda-benda tradisional, dan pakaian tradisional salah satunya seperti Kain Adat

disebut Hiou atau dalam bahasa Batak Toba sering disebut dengan Ulos.

Sedangkan Penutup kepala lelaki disebut dengan Gotong, begitu juga penutup

(18)

2

Benda-benda seni Batak Simalungun sangatlah indah dan unik karna

setiap benda dihiasi dengan berbagai rangam hias atau sering disebut dengan

Ornamen/Ornamentik pada zaman dahulu Ornamen/Ornamentik merupakan alat

komunikasi yang memiliki makna-makna tersendiri yang diwujudkan dalam

bentuk visual dan Ornamen/Ornamentik juga memiliki simbol-simbol yang

dianggap memiliki kekuatan magis, Sedangkan menurut Fuad Erdansyah dalam

bukunya yang berjudul Gerga Rumah Adat Batak Karo Symbol dan

Pemaknaannya bahwa: Ornamen/Ornamentik juga dahulu digunakan sebagai

pelindung atau penangkal bagi roh-roh jahat dan ritual-ritual yang tidak terlepas

dengan sikap penghormatan kepada roh-roh nenenek moyang untuk menjamin

keselamatan keluarga (Erdansyah 2013:23). tetapi pada masa sekarang dengan

adanya Agama dan seiring majunya perkembangan zaman orang-orang sudah

meninggalkan dan melupakan makna-makna simbol yang terkandung. Dan pada

zaman sekarang juga generasi muda dan kebanyakan masyarakat awam tidak

mengerti bahkan mengabaikan fungsi dari setiap (ornamen/ornamentik) tersebut

dikarenakan terpesona akan keindahannya saja. Hal ini mengakibatkan nilai-nilai

yang terkandung dalam setiap hiasan ornamen/ornamentik kehilangan makna

yang sesungguhnya.

Gotong dan Bulang merupakan bagian dari struktur pakaian adat

Simalungun ditambah aksesoris untuk melengkapi. Hiou sebagai penutupi tubuh

sampai kaki (atau dengan sarung), dan selendang. Gotong yang berarti penutup

kepala (Bahasa Batak Toba Tahuluk) dikenal merupakan khas suku Batak

(19)

3

Gotong khusus digunakan pada saat ritual acara suka cita (perkawinan)

dan duka cita (meninggal dunia). Namun pada acara duka cita (meninggal dunia)

Gotong yang dikenakan oleh kaum laki-laki berwarna putih atau sering disebut

dengan Gotong Porsa sebagai tanda kehormatan dalam mengikuti prosesi adat.

Sedangkan kaum perempuan menggunakan Bulang yang berbahan dasar tenunan

Hiou Simalungun.

Demikian juga dengan Gotong dan Bulang merupakan produk seni yang

mengandung makna disetiap Ornamentik pada penerapannya.

Bahan yang digunakan pada umumnya bermotif Batik yang sering dan

bahkan kini semuanya dibuat untuk menjadi bahan dasar Gotong. Topi Kopiah

atau disebut juga peci juga sebagai bahan dalam pembuatan Gotong dan ada juga

Ornamentik yang di gunakan pada Gotong dan Bulang yaitu: Simbola pagar

atau rantei Gotong, Rudang Hapias, Heper-heper yang masing masing terbuat

dari perak maupun emas. Dan ada juga Doramani yang merupakan perwujudan

simbol hirarki pada masa pemerintahan di Simalungun, Doramani merupakan

hiasan di Gotong Simalungun letaknya di sebelah kiri Gotong, bergantung dengan

jumlah yang ganjil dan ukuran yang sama besar, Doramani berbentuk bulat

namun bolong di tengahnya seperti donat namun ukurannya lebih kecil dengan

tujuan sebagai tempat menggantungkan Doramani tersebut di Gotong. Dan ada

juga Buah Ban-ban dan Sutting Hudung-hudung yang terdapat sebagai

(20)

4

Namun pada masa sekarang orang-orang sudah lupa dengan makna simbol

yang terkandung pada setiap Ornamentik yang terdapat pada Gotong dan Bulang

bahkan pada masa sekarang orang sudah bebas menggunakan Ornamentik tanpa

memikirkan makna simbol sebenarnya. Begitu juga halnya dengan Bulang

Simalungun yang berbahan tenunan tangan asli dari Hiou Simalungun yang juga

memiliki ornamentik yang memiliki makna tersendiri. Namum pada masa

sekarang kaum wanita yang menggunakan Bulang tidak mengerti apa makna dan

simbol pada bulang yang dikenakannya. mereka mengaanggap Bulang hanya

sebagai penghias pada acara adat saja. Mereka sudah lupa dengan makna

simbol-simbol budaya yang terkandung pada Gotong dan Bulang.

Dahulu setiap tokoh adat, atau orang tua, diharuskan untuk memahami

jenis-jenis Ornamentik, dan makna simbol yang terdapat pada Gotong dan

Bulang. tujuanya agar memahami setiap motif, Ornamentik, dan simbol dan agar

mengerti makna yang terkandung pada setiap motif dan Ornamentik, juga mampu

menempatkan sesuai aturannya.

Dari Studi awal yang peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa Gotong

dan Bulang sarat dengan nilai dan fungsi makna simbol dari setiap Ornamentik.

kebanyakan masyarakat suku Batak Simalungun tidak mengerti makna dari setiap

Ornamentik yang terdapat pada Gotong dan Bulang. Karna pada sekarang ini

hanya digunakan untuk hiasan semata,dan sebagai pengindah pada acara-acara

(21)

5

Bedasarkan hal ini penulis tertarik untuk meneliti dan mengangkat tema

dengan judul. “Analisis Ornamentik Gotong dan Bulang Simalungun Ditinjau dari Fungsi, dan Makna Simbol”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah di uraikan peneliti maka dapat identifikasi masalah dalam penelitian ini ialah:

1. Kebanyakan Generasi muda Simalungun sekarang sudah tidak

mengetahui lagi apa simbol yang terkandung pada Gotong dan Bulang

dikarenakan terpesona akan keindahanya saja.

2. Hilangnya makna simbol dan nilai estetis yang terkandung dalam

Ornamentik pada Gotong dan Bulang.

3. Adanya perubahan fungsi pada masa sekarang orang-orang sudah

bebas menggunakan Ornamentik atau hiasan dengan jumlah sesuka

hatinya tanpa memikirkan makna simbol yang terkandung didalamnya.

4. Kebanyakan Masyarakat awam dan generasi muda kurang mengerti

apa fungsi dari setiap Ornamentik yang diterapkan pada Gotong dan

(22)

6

C. Pembatasan Masalah

Bedasarkan dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang

telah dikemukakan tersebut, maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian

ini karena keterbatasan Waktu,dan menghindari terlalu luasnya masalah yang

akan diteliti. Penulis memfokuskan penelitian pada ruang lingkup tentang Fungsi

dan Makna Simbol Ornamentik pada Gotong dan Bulang Simalungun.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah diuraikan di atas,

maka penulis akan merumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah makna simbol dari Ornamentik yang diterapkan pada Gotong

dan Bulang.?

2. Bagaimana jenis Ornamentik yang diterapkan pada Gotong dan

Bulang?

E. Tujuan Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian tujuan merupakan langkah yang paling

awal dan mendasar. Sebab dengan penetapan tujuan tersebut arah langkah

penelitian akan lebih jelas dan terarah, sasaran yang diharapkan akan tercapai

(23)

7

Sesuai dengan judul penelitian, maka yang menjadi tujuan utama

penelitian ini adalah untuk mengetahui akan Kekayaan budaya yang dimiliki suku

Batak Simalungun diantaranya.

1.Untuk mengetahui jenis-jenis Ornamentik yang diterapankan pada benda

pakai tradisional yaitu Gotong dan Bulang.

2. Untuk mengetahui jenis dan makna fungsi Gotong dan Bulang

Simalungun.

3.Untuk mengetahui makna dan fungsi Ornamentik pada Gotong dan

Bulang Simalungun.

F. Manfaat Penelitian

Sesuai hasil penelitian ini di harapkan memberikan suatu mamfaat sebagai

berikut:

Manfaat secara Teoritis:

1. Sebagai refrensi dan masukan bagi Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan serta sumbangan pemikiran bagi dunia

pendidikan

2. Untuk lebih mengenal dan lebih memahami bagaimana penempatan

ornamentik, dan makna simbol yang sebenarnya

(24)

8

4. Sebagai bahan reprensi bagi penulis yang ingin melakukan penelitian

sejenisnya.

5. Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan setempat dan

lembaga pendidikan nasional.

Manfaat Praktis:

1. Sebagai Bahan masukan bagi masyarakat suku batak Simalungun agar

hendak nya mengetahui makna simbol Gotong dan Bulang

Simalungun.

2. Sebagai pelestarian budaya Batak Simalungun khususnya untuk

menjaga dan mengabadikan benda pakai taradisional.

3. Bagi masyarakat sebagai sumbangan pemikiran untuk memahami

fungsi, ornamentik, dan makna simbol yang sebenarnya yang terdapat

(25)

86

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan dari bab-bab terdahulu dan

berdasarkan data observasi lapangan maka dapat di buat kesimpulan bahwa

ada 4 jenis Gotong dan 4 jenis Bulang Simalungun dan Ornamentik yang

terdapat pada Gotong dan Bulang memiliki jumlah 6 jenis Ornamentik yang

terbagi menjadi dua bagian yaitu Dornamni, Rudang Hapias, Rante Gotong,

Heper-heper yang terdapat pada Gotong. Sedangkan pada Bulang terdapat

Ornamentik Buah Ban-ban dan Sutting Hudung-hudung

Makna simbol yang terdapat pada setiap bagian Ornamentik pada

Gotong da Bulang yang digunakan pada acara adat Simalugun pada intinya

menjunjung tinggi nilai-nilai budaya pada masyarakat Simalungun seperti

nilai-nilai kewibawaan, nilai-nilai kehormatan, nilai kesuburan dan

kemakmuran

Jenis-jenis Ornmentik yang digunakan pada saat acara adat simalungun

memiliki hubungan dengan simbol status keluarga dalam masyarakat

Simalungun. karena dalam Ornamentik pada Gotong dan Bulang seperti Buah

ban-ban memilki makna bahwa seorang perempuan telah memiliki suami.

Tiga bentuk Ornamentik yang dikenakan tersebut memilki makna bahwa

(26)

87

tiga ikatan yaitu: 1. Ikatan pertama diikat dan terikat kepada pasangan

(suami/istri), 2. Ikatan kedua di ikat dan terikat kepada orang tua dan keluarga

kedua belah pihak, dan 3. Ikatan ketiga terikat kepada Tuhan Yang Maha Esa.

a. Ornamentik pada Gotong dan Bulang merupakan Hiasan yang

memiliki makna yang digunakan pada saat upacara adat Simalungun

dan tidak semua orang bisa menggunakan Hiasan ini karena dalam

penggunaannya memiliki aturan dalam setiap pemakaiannya.

b. Kesadaran dan pengetahuan masyarakat Suku Simalungun terhadap

makna serta aturan dalam penggunaan Ornamentik pada Gotong dan

Bulang masih rendah dimana mereka menganggap bahwa Ornamentik

tersebut hanya sebatas penghias saja.

c. Gotong dan Bulang adalah penutup Kepala yang digunakan saat

mengikuti acara adat. Penutup kepala ini merupakan kelengkapan dari

pakaian adat Simalungun yang memiliki makna tersendiri bagi

sipemakai dan masih banyak orang yang besukukan Simalungun yang

tidak mengerti tentang makna yang sesungguhnya.

B. Saran

a. Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan kepada pemerintah

daerah Simalungun untuk lebih memperhatikan hasil kebudayaan

daerah agar nilai-nilai yang terdapat di setiap benda peninggalan

sejarah tetap terpelihara dan wajib dilestarikan agar tidak hilang

(27)

88

luar masuk dan berkembang ditengah-tengah kehidupan generasi

muda.

b. Kepada Generasi muda Simalungun hendaknya agar tetap peduli dan

memelihara, serta menjaga dan menjunjung tinggi serta melestarikan

hasil budaya sendiri. Hendaknya mempelajari serta mengenal lebih

mendalam tentang Ornamentik pada Gotong dan Bulang serta makna

simbol yang terkandung di dalamnya.

c. Demi kelestarian Produk seni dalam kelengkapan dari pakain adat

Simalungun khususnya Ornamentik pada Gotong dan Bulang

hendaknya masyarakat Suku Simalungun di manapun berada agar tidak

melupakan akan kekayaan benda seni dan budaya sendiri.

d. Penyuluh tentang produk seni atau tentang adat Simalungun hendaknya

dilakukan secara berulang-ulang seperti mengadakan seminar-seminar

kecil dan penerbitan buku-buku pedoman bagi masyarakat oleh

pemakalah-pemakalah atau yang lebih paham tentang produk seni

Simalungun khususnya Ornamentik pada Gotong dan Bulang agar

masyarakat Suku Simalungun di berbagai daerah mengerti aturan

dalam penggunaannya dan tidak salah dalam menggunakan

(28)

89

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono, 2008.Kriya Tekstil untuk SMK Jilid 2. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Erdansyah, Fuad, 2013 Gerga Rumah Adat Batak Karo. Medan : UNIMED

Gustami, Sp. 1980. Nukilan Seni Ornamen Indonesia. Yogyakarta:ASRI

Hermawati, 2008. Seni Budaya Jilid 2 untuk SMK .Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

KBBI. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Phoenix.

Lingga, Sayur. 2010. Seni Ukir Relief Motif Dan Rumah Adat Tradisional Simalungun. Pematang Raya.

Mayer, F. S. 1892. Hand Book Of Ornament. New York. United States Of America:

Dover Publications

Purba, Gandam. 2015. Simalungun Center. Simalungun. CV TRANSISI BINAAN

LSM IPAR SIMALUNGUN

Purba, Sukarman. 2014. Esensi dan Relevansi Nilai-nilai Seni-Budaya Tradisional

Simalungun dalam Kehidupan Modern, Hasil Seminar Kebudayaan Simalungun II . Pematang Siantar : Penerbit gop@s MULTIMEDIA.

Purba, Fransiskus. 2013. Mengenal Kabupaten Simalungun. Penerbit CV, MITRA

Pohan, Rusdin. 2007. Metodologi Penelitia Pendidikan. Yokyakarta ; LanarkaPublisher

Saragih, Jaiman. 2008. Arsitektur dan Seni Rupa Simalungun. Pematang Siantar.

Saragih, J.E. 1989. Kamus Simalungun Indonesia. Pematang Siantar : Sekawan

Saragi, Daulat. 2013. Buku ajar Estetika. Medan : UNIMED.

Sachari, Agus. 2005. Metodologi Penelitian Budaya Rupa. Jakarta :Erlangga

(29)

90

Sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan Aneka Model lukisan Cindera Mata Reproduktif. Jurnal Seni Rupa Vol 10. No. 02 FBS UNIMED

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan,

Kuantitatif,Kualitatif,

dan R&B). Bandung; Afabeta

Sugito. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Seni Rupa. Medan : UNIMED

Subagyo, Joko. 2015. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik. Jakarta :Rineka Cipta.

Sumbayak, St. Drs. Japiten. 2001. Repleksi Habonaron Do Bona Dalam AdatBudaya

Simalungun. Pematang Siantar.

Suryahadi.A, 2008. Seni Rupa Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif

Jilid 1 untuk SMK. Jakarta : Direktorat Pembina Sekolah Menengah Kejuruan.

Sirait, Baginda 1980. Desain Ornamen Tradisional Di Sumatera Utara. Medan:IKIP

Medan

Siahaan, E.K. dkk 1980/1981. Survei Monografi Kebudayaan Suku Batak Simalungun. Medan : Museum Negeri Sumatera Utara.

Sipayung, Hernauli. Ginting, Samaria. 2000. Tenunan Tradisional Batak Simalungun. Medan: Museum Negeri Medan

Sony Kartika, Dharsono. 2007. Kritik Seni. Bandung : Rekayasa Sains.

W. Triatmojo, TM Sitorus. 2012. Analisis penerapan Ornamen Tradisional Batak Toba Pada Alat Musik Tradisional Batak Toba Di Kabupaten Samosir. Jurnal Seni Rupa Vol. 09 No. 2 FBS UNIMED

https://id.wikipedia.org/wiki/Simbol

https:jurnalgorga.wordpress.com/2012/05/06/analisis-semiotika-ornamen batak/

http://www.kompasiana.com/janroipurba/penutup-kepala-pria-simalungun-gotong

Gambar

Tabel 3.1:  Jadwal Penelitian  .........................................................................
Gambar 4.17. Sutting Hudung-hudung………………………………………... 81

Referensi

Dokumen terkait

O-yoroi yang merupakan bentuk dasar dari pakaian tempur Jepang sudah tidak digunakan lagi pada pertempuran.. Terlihat model dengan struktur yang baru

Pandiangan, Tionar.2009“Tor-Tor Nasiaran Pada Masyarakat Simalungun Kajiian Terhadap Makna, Fungsi, dan Bentuk Penyajian.”.Skripsi untuk memperoleh gelar S1 pada program studi

Makna yang Terkandung dalam Nyanyian Sunyi Perkemenjen Bagi Masyarakat Tanah Pakpak Salak Kabupaten Pakpak Bharat.....

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai sejarah dan latar belakang, alat yang digunakan, prosesi dan aspek pendidikan nilai religius dan gotong-royong tradisi

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, untuk lebih bermanfaat, penelitian ini akan lebih difokuskan pada makna yang terkandung

Dalam menerjemahkan idiom bahasa Inggris ke bahasa Indonesia terjadi pergeseran makna dari penerjemahan foregrounding yaitu terjemahan yang tidak diharapkan pada

Naga yang merupakan ornamen terpenting dalam klenteng memiliki kedudukan yang tinggi, bahkan posisi naga pada atap menjadi identitas bangunan Cina, karena memberikan makna

Dalam konteks Proposal skripsi tentang “FUNGSI DAN MAKNA SIMBOL PADA MEMORIAL MAKAM MUNSON DAN LYMAN : KAJIAN SEMIOTIKA”, Teori semiotik dapat diterapkan untuk menganalisis