ANALISIS ORNAMENTIK PADA GOTONG DAN BULANG
SIMALUNGUN DITINJAU DARI FUNGSI, DAN MAKNA
SIMBOL
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
CHRIS TOMMY OKTAFIANUS SARAGIH
NIM. 2113151009
JURUSAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Chris Tommy Oktafianus Saragih, NIM. 2113151009. Analisis Ornamentik Pada Gotong dan Bulang Simalungun Ditinjau Dari Fungsi dan Makna Simbol
Latar belakang dalam penelitian ini adalah orang –orang sudah lupa bahkan tidak mengerti lagi dengan makna yang terkandung pada setiap ornamentik pada Gotong dan Bulang serta kurangnya kepedulian masyarakat Simalungun dalam melestarikan makna simbol yang terdapat pada ornamentik tersebut. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui fungsi dan makna simbol yang terdapat pada setiap ornamentik pada Gotong dn Bulang
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh ornamentik yang terdapat pada Gotong dan Bulang . adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 4 ornamentik yang terdapat pada Gotong dan 2 ornamentik yang terdapat pada Bulang. Sampel yang diambil dengan teknik Purposive sample yaitu sampel yang disesuaikan dengan kreteria perlengkapan ornamnetik pada Gotong dan Bulang dan dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriftif kualitatif penulis mendeskripsikan hasil dari data-data lapangan hal ini untuk mengetahui fungsi dan makna simbol dari ornamentik yang terdapat pada Gotong dan Bulang Simalungun. Adapun 4 ornamentik yang terdapat pada Gotong seperti Doramani, Rudang Hapias, Rante Gotong, Heper-heper dan pada Bulang terdapat 2 jenis yaitu Buah Ban-ban dan Sutting Hudung-hudung.
Makna simbol yang terdapat pada setiap bagian ornamentik pada dasarnya menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Simalungun seperti nilai-nilai kewibawa, dan nilai tanggung jawab. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ornamentik yang dikenakan pada Gotong dan Bulang pada acara adat terdapat beberapa macam bentuk yang bervariasi dan bahannya juga berbeda. ornamentik pada Gotong dan Bulang merupakan hiasan yang memiliki makna yang digunakan saat mengikuti prosesi adat Simalungun dan pengetahuan masyarakat terhadap makna serta aturan dalam penggunaan ornamentik pada Gotong dan Bulang masih rendah dimana mereka menganggap bahwa ornamentik tersebut hanya sebatas penghias saja.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan Kasih dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. Disamping persyaratan akademis juga ungkapan tanggung jawab penulis sebagai seorang akademisi, melalui usaha penelitian ilmiah yang diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Skripsi ini yang berjudul “ Analisis Ornamentik Pada Gotong Dan Bulang Ditinjau Dari Fungsi, dan Makna Simbol ” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Segala Sesuatu yang dilakukan dalam penulisan Skripsi ini tidak akan berjalan baik tanpa adanya dorongan, bimbingan, arahan dan motivasi dari beberapa pihak, oleh sebab itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
3. Drs. Mesra, M.Sn Ketua Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan..
4. Drs. Gamal Kartono, M.Si, Sekretaris Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
5. Dr. Daulat Saragi, M.Hum, Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan Skripsi ini.
6. Drs. Fuad Erdansyah, M.Sn, Dosen Pembimbing Akademik.
7. Drs. Brisman Silaban, M.Si, Dan Drs. Osberth Sinaga, M.Si, Dosen Penguji.
iii
9. Kedua Orang Tua Penulis ( Alm, Udin Delfinus Saragih dan Rasmauli Purba, SPd), atas bantuan doa, materi, moral dan motivasinya. Dan Seluruh Keluarga yang Penulis cintai dan Penulis sayangi atas dukungannya dan yang turut mendoakan dan memberi dukungan dalam penyusunan Skripsi Penulis ini.
10.Kepala Lurah Dalig Raya yang memberi izin untuk penelitian di kelurahan Dalig Raya.
11.Sanggar Tor-tor Elak-elak dan terkhusus kepada Kela Sahat Damanik yang telah membantu sebagai narasumber.
12.Teman – teman stambuk 2011 terima kasih atas kebersamaan, bantuan, dukungan dan doanya selama Penulis menyusun Skripsi ini terkhusus kepada Maylista Damanik, SPd, Sutrisni Manalu, SPd, Rutni Purba, SPd, Wahid Khairul Huda, SPd, dan Laeku Mustafa, SPd, Apriyanti Maya Sari, SPd, Punia Simatupang SPd, Wansix Sidauruk, SPd, dan untuk Pekjhon terus semangat dan seluruh kelompok Pameran GAZEBO 2015.
Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu Demikian yang
dapat penulis sampaikan, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Seni Rupa.
Medan, Juli 2016
Penulis,
Chris Tommy Oktafianus Saragih
iv
2. Pengertian Ornamen/Ornamentik ... 10
v BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34
vi
D. Gambar Bulang dengan Ornamentiknya ... 83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 86
B. Saran ... 87
DAFTAR PUSTAKA ... 89
LAMPIRAN DAFTAR WAWANCARA ... 91
DAFTAR NARASUMBER DAN LAMPIRAN ... 94
DAFTAR GAMBAR PENDUKUNG ... 104
GLOSARIUM ... 105
DAFTAR SURAT
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1: Jadwal Penelitian ... 34
Tabel 4.1 : jenis-jenis Gotong Simalungun ... 45
Tabel 4.2 : jenis-jenis Bulang Simalungun ... 47
Tabel 4.3 : . Bentuk dan Nama Ornamentik pada Gotong ... 49
Tabel 4.4 :. Bentuk dan Nama Ornamentik pada Bulang ... 49
Tabel 4.5 : Keterangan Fungsi dan Makna Simbol Ornamentik Gotong ... 84
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Teknik full repeat ... 11
Gambar 2.2 : Teknik full drop repeat ... 12
Gambar 2.3 : Teknik full half repeat ... 12
Gambar 2.4 : Teknik rotasi ... 13
Gambar 2.5 : Teknik reverse ... 13
Gambar 2.6 : Teknik interval ... 13
Gambar 2.7 : Teknik random ... 14
Gambar 2.8. Pola Geometris ... 15
Gambar 2.9. Pola Binatang ... 16
Gambar 2.10. Pola Tumbuh-tumbuhan ... 17
Gambar 2.11. Pola berbentuk Manusia ... 18
Gambar 2. 12. Pola Raksasa ... 19
Gambar 2.13. Pola Kosmos ... 19
Gambar 2.14. Gambar Gotong ... 20
Gambar 2.15. Gambar Detail Gotong ... 21
Gambar 2.16. Rudang Hapias ... 21
Gambar 2. 17. Rantei Gotong ... 22
Gambar 2. 18. Heper-heper ... 22
ix
Gambar 2. 20. Bulang ... 26
Gambar 2. 21. Bulang ... 27
Gambar 2. 22. Gambar Bulang Detail ... 27
Gambar 2. 23. Sutting Hudung-hudung ... 27
Gambar 2. 24. Gambar Bagan Kerangka Konseptual ... 33
Gambar 4.1. Peta Kecamatan Raya ... 40
Gambar 4.2. Gotong Sapari ... 53
Gambar 4.3. Gotong Potik………... 55
Gambar 4.4. Gotong Porsa……….. 57
Gambar 4.5. Gotong Pandihar………. 59
Gambar 4.6. Gotong Potik……….. 60
Gambar 4.7. Gotong………... 60
Gambar 4.8. Doramani………... 61
Gambar 4.9. Rudang Hapias………. 65
Gambar 4.10. Rante Gotong………. 68
Gambar 4.11. Heper-heper………. 70
Gambar 4.12. Bulang Salalu……… 75
Gambar 4.13. Bulang Sulappei……….. 76
Gambar 4.14. Bulang Teget………... 77
Gambar 4.15. Bulang Gijjang………. 79
x
Gambar 4.17. Sutting Hudung-hudung………... 81
Gambar 4.18. Gambar Detail Bulang………. 83
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Guru Besar Sanggar Tor-tor Elak-elak ... 97
Wawancara Dengan Bapak Markus Saragih ... 103
Foto Bersama Guru Besar Sanggar Tor-tor Elak-elak ... 104
Peneliti berada di Kator Lurah Sirpang Dalig Raya... 105
Peneliti berada di Sanggar Tor-tor Elak-elak ... 105
Wawancara Dengan Bapak Jan Vareadi Sumbayak ... 106
Peneliti berfoto di depan Kantor Bupati Simalungun ... 107
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang yang memiliki
kekayaan alam, budaya dan suku adat istiadat, yang braneka ragam. salah satu
contohnya di daerah Sumatera Utara yang memiliki kekayaan budaya yang
beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional, dan bahasa daerah.
Sumatera Utara juga terdiri dari beberapa suku, seperti Melayu, Nias, Batak
Toba, Pakpak, Karo, Simalungun, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan,serta
penduduk pendatang seperti Minang, Jawa dan Aceh yang membawa budaya serta
adat-istiadatnya masing-masing.
Sumatera Utara adalah daerah yang pantas untuk diperhitungkan sebagai
tujuan wisata, mulai dari wisata alam yang memiliki panorama yang indah, wisata
kuliner sampai dengan wisata sejarah yang memiliki berbagai situs yang tersebar
di wilayah Sumatera Utara. Salah satunya banyak para wisatawan berkunjung ke
daerah Simalungun karena Batak Simalungun memiliki kekayaaan nilai-nilai
budaya, adat istiadat, ritual agama, kesenian, arsitektur bangunan rumah adat,
benda-benda tradisional, dan pakaian tradisional salah satunya seperti Kain Adat
disebut Hiou atau dalam bahasa Batak Toba sering disebut dengan Ulos.
Sedangkan Penutup kepala lelaki disebut dengan Gotong, begitu juga penutup
2
Benda-benda seni Batak Simalungun sangatlah indah dan unik karna
setiap benda dihiasi dengan berbagai rangam hias atau sering disebut dengan
Ornamen/Ornamentik pada zaman dahulu Ornamen/Ornamentik merupakan alat
komunikasi yang memiliki makna-makna tersendiri yang diwujudkan dalam
bentuk visual dan Ornamen/Ornamentik juga memiliki simbol-simbol yang
dianggap memiliki kekuatan magis, Sedangkan menurut Fuad Erdansyah dalam
bukunya yang berjudul Gerga Rumah Adat Batak Karo Symbol dan
Pemaknaannya bahwa: Ornamen/Ornamentik juga dahulu digunakan sebagai
pelindung atau penangkal bagi roh-roh jahat dan ritual-ritual yang tidak terlepas
dengan sikap penghormatan kepada roh-roh nenenek moyang untuk menjamin
keselamatan keluarga (Erdansyah 2013:23). tetapi pada masa sekarang dengan
adanya Agama dan seiring majunya perkembangan zaman orang-orang sudah
meninggalkan dan melupakan makna-makna simbol yang terkandung. Dan pada
zaman sekarang juga generasi muda dan kebanyakan masyarakat awam tidak
mengerti bahkan mengabaikan fungsi dari setiap (ornamen/ornamentik) tersebut
dikarenakan terpesona akan keindahannya saja. Hal ini mengakibatkan nilai-nilai
yang terkandung dalam setiap hiasan ornamen/ornamentik kehilangan makna
yang sesungguhnya.
Gotong dan Bulang merupakan bagian dari struktur pakaian adat
Simalungun ditambah aksesoris untuk melengkapi. Hiou sebagai penutupi tubuh
sampai kaki (atau dengan sarung), dan selendang. Gotong yang berarti penutup
kepala (Bahasa Batak Toba Tahuluk) dikenal merupakan khas suku Batak
3
Gotong khusus digunakan pada saat ritual acara suka cita (perkawinan)
dan duka cita (meninggal dunia). Namun pada acara duka cita (meninggal dunia)
Gotong yang dikenakan oleh kaum laki-laki berwarna putih atau sering disebut
dengan Gotong Porsa sebagai tanda kehormatan dalam mengikuti prosesi adat.
Sedangkan kaum perempuan menggunakan Bulang yang berbahan dasar tenunan
Hiou Simalungun.
Demikian juga dengan Gotong dan Bulang merupakan produk seni yang
mengandung makna disetiap Ornamentik pada penerapannya.
Bahan yang digunakan pada umumnya bermotif Batik yang sering dan
bahkan kini semuanya dibuat untuk menjadi bahan dasar Gotong. Topi Kopiah
atau disebut juga peci juga sebagai bahan dalam pembuatan Gotong dan ada juga
Ornamentik yang di gunakan pada Gotong dan Bulang yaitu: Simbola pagar
atau rantei Gotong, Rudang Hapias, Heper-heper yang masing masing terbuat
dari perak maupun emas. Dan ada juga Doramani yang merupakan perwujudan
simbol hirarki pada masa pemerintahan di Simalungun, Doramani merupakan
hiasan di Gotong Simalungun letaknya di sebelah kiri Gotong, bergantung dengan
jumlah yang ganjil dan ukuran yang sama besar, Doramani berbentuk bulat
namun bolong di tengahnya seperti donat namun ukurannya lebih kecil dengan
tujuan sebagai tempat menggantungkan Doramani tersebut di Gotong. Dan ada
juga Buah Ban-ban dan Sutting Hudung-hudung yang terdapat sebagai
4
Namun pada masa sekarang orang-orang sudah lupa dengan makna simbol
yang terkandung pada setiap Ornamentik yang terdapat pada Gotong dan Bulang
bahkan pada masa sekarang orang sudah bebas menggunakan Ornamentik tanpa
memikirkan makna simbol sebenarnya. Begitu juga halnya dengan Bulang
Simalungun yang berbahan tenunan tangan asli dari Hiou Simalungun yang juga
memiliki ornamentik yang memiliki makna tersendiri. Namum pada masa
sekarang kaum wanita yang menggunakan Bulang tidak mengerti apa makna dan
simbol pada bulang yang dikenakannya. mereka mengaanggap Bulang hanya
sebagai penghias pada acara adat saja. Mereka sudah lupa dengan makna
simbol-simbol budaya yang terkandung pada Gotong dan Bulang.
Dahulu setiap tokoh adat, atau orang tua, diharuskan untuk memahami
jenis-jenis Ornamentik, dan makna simbol yang terdapat pada Gotong dan
Bulang. tujuanya agar memahami setiap motif, Ornamentik, dan simbol dan agar
mengerti makna yang terkandung pada setiap motif dan Ornamentik, juga mampu
menempatkan sesuai aturannya.
Dari Studi awal yang peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa Gotong
dan Bulang sarat dengan nilai dan fungsi makna simbol dari setiap Ornamentik.
kebanyakan masyarakat suku Batak Simalungun tidak mengerti makna dari setiap
Ornamentik yang terdapat pada Gotong dan Bulang. Karna pada sekarang ini
hanya digunakan untuk hiasan semata,dan sebagai pengindah pada acara-acara
5
Bedasarkan hal ini penulis tertarik untuk meneliti dan mengangkat tema
dengan judul. “Analisis Ornamentik Gotong dan Bulang Simalungun Ditinjau dari Fungsi, dan Makna Simbol”
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah di uraikan peneliti maka dapat identifikasi masalah dalam penelitian ini ialah:
1. Kebanyakan Generasi muda Simalungun sekarang sudah tidak
mengetahui lagi apa simbol yang terkandung pada Gotong dan Bulang
dikarenakan terpesona akan keindahanya saja.
2. Hilangnya makna simbol dan nilai estetis yang terkandung dalam
Ornamentik pada Gotong dan Bulang.
3. Adanya perubahan fungsi pada masa sekarang orang-orang sudah
bebas menggunakan Ornamentik atau hiasan dengan jumlah sesuka
hatinya tanpa memikirkan makna simbol yang terkandung didalamnya.
4. Kebanyakan Masyarakat awam dan generasi muda kurang mengerti
apa fungsi dari setiap Ornamentik yang diterapkan pada Gotong dan
6
C. Pembatasan Masalah
Bedasarkan dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang
telah dikemukakan tersebut, maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian
ini karena keterbatasan Waktu,dan menghindari terlalu luasnya masalah yang
akan diteliti. Penulis memfokuskan penelitian pada ruang lingkup tentang Fungsi
dan Makna Simbol Ornamentik pada Gotong dan Bulang Simalungun.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah diuraikan di atas,
maka penulis akan merumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah makna simbol dari Ornamentik yang diterapkan pada Gotong
dan Bulang.?
2. Bagaimana jenis Ornamentik yang diterapkan pada Gotong dan
Bulang?
E. Tujuan Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian tujuan merupakan langkah yang paling
awal dan mendasar. Sebab dengan penetapan tujuan tersebut arah langkah
penelitian akan lebih jelas dan terarah, sasaran yang diharapkan akan tercapai
7
Sesuai dengan judul penelitian, maka yang menjadi tujuan utama
penelitian ini adalah untuk mengetahui akan Kekayaan budaya yang dimiliki suku
Batak Simalungun diantaranya.
1.Untuk mengetahui jenis-jenis Ornamentik yang diterapankan pada benda
pakai tradisional yaitu Gotong dan Bulang.
2. Untuk mengetahui jenis dan makna fungsi Gotong dan Bulang
Simalungun.
3.Untuk mengetahui makna dan fungsi Ornamentik pada Gotong dan
Bulang Simalungun.
F. Manfaat Penelitian
Sesuai hasil penelitian ini di harapkan memberikan suatu mamfaat sebagai
berikut:
Manfaat secara Teoritis:
1. Sebagai refrensi dan masukan bagi Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan serta sumbangan pemikiran bagi dunia
pendidikan
2. Untuk lebih mengenal dan lebih memahami bagaimana penempatan
ornamentik, dan makna simbol yang sebenarnya
8
4. Sebagai bahan reprensi bagi penulis yang ingin melakukan penelitian
sejenisnya.
5. Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan setempat dan
lembaga pendidikan nasional.
Manfaat Praktis:
1. Sebagai Bahan masukan bagi masyarakat suku batak Simalungun agar
hendak nya mengetahui makna simbol Gotong dan Bulang
Simalungun.
2. Sebagai pelestarian budaya Batak Simalungun khususnya untuk
menjaga dan mengabadikan benda pakai taradisional.
3. Bagi masyarakat sebagai sumbangan pemikiran untuk memahami
fungsi, ornamentik, dan makna simbol yang sebenarnya yang terdapat
86
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan dari bab-bab terdahulu dan
berdasarkan data observasi lapangan maka dapat di buat kesimpulan bahwa
ada 4 jenis Gotong dan 4 jenis Bulang Simalungun dan Ornamentik yang
terdapat pada Gotong dan Bulang memiliki jumlah 6 jenis Ornamentik yang
terbagi menjadi dua bagian yaitu Dornamni, Rudang Hapias, Rante Gotong,
Heper-heper yang terdapat pada Gotong. Sedangkan pada Bulang terdapat
Ornamentik Buah Ban-ban dan Sutting Hudung-hudung
Makna simbol yang terdapat pada setiap bagian Ornamentik pada
Gotong da Bulang yang digunakan pada acara adat Simalugun pada intinya
menjunjung tinggi nilai-nilai budaya pada masyarakat Simalungun seperti
nilai-nilai kewibawaan, nilai-nilai kehormatan, nilai kesuburan dan
kemakmuran
Jenis-jenis Ornmentik yang digunakan pada saat acara adat simalungun
memiliki hubungan dengan simbol status keluarga dalam masyarakat
Simalungun. karena dalam Ornamentik pada Gotong dan Bulang seperti Buah
ban-ban memilki makna bahwa seorang perempuan telah memiliki suami.
Tiga bentuk Ornamentik yang dikenakan tersebut memilki makna bahwa
87
tiga ikatan yaitu: 1. Ikatan pertama diikat dan terikat kepada pasangan
(suami/istri), 2. Ikatan kedua di ikat dan terikat kepada orang tua dan keluarga
kedua belah pihak, dan 3. Ikatan ketiga terikat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
a. Ornamentik pada Gotong dan Bulang merupakan Hiasan yang
memiliki makna yang digunakan pada saat upacara adat Simalungun
dan tidak semua orang bisa menggunakan Hiasan ini karena dalam
penggunaannya memiliki aturan dalam setiap pemakaiannya.
b. Kesadaran dan pengetahuan masyarakat Suku Simalungun terhadap
makna serta aturan dalam penggunaan Ornamentik pada Gotong dan
Bulang masih rendah dimana mereka menganggap bahwa Ornamentik
tersebut hanya sebatas penghias saja.
c. Gotong dan Bulang adalah penutup Kepala yang digunakan saat
mengikuti acara adat. Penutup kepala ini merupakan kelengkapan dari
pakaian adat Simalungun yang memiliki makna tersendiri bagi
sipemakai dan masih banyak orang yang besukukan Simalungun yang
tidak mengerti tentang makna yang sesungguhnya.
B. Saran
a. Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan kepada pemerintah
daerah Simalungun untuk lebih memperhatikan hasil kebudayaan
daerah agar nilai-nilai yang terdapat di setiap benda peninggalan
sejarah tetap terpelihara dan wajib dilestarikan agar tidak hilang
88
luar masuk dan berkembang ditengah-tengah kehidupan generasi
muda.
b. Kepada Generasi muda Simalungun hendaknya agar tetap peduli dan
memelihara, serta menjaga dan menjunjung tinggi serta melestarikan
hasil budaya sendiri. Hendaknya mempelajari serta mengenal lebih
mendalam tentang Ornamentik pada Gotong dan Bulang serta makna
simbol yang terkandung di dalamnya.
c. Demi kelestarian Produk seni dalam kelengkapan dari pakain adat
Simalungun khususnya Ornamentik pada Gotong dan Bulang
hendaknya masyarakat Suku Simalungun di manapun berada agar tidak
melupakan akan kekayaan benda seni dan budaya sendiri.
d. Penyuluh tentang produk seni atau tentang adat Simalungun hendaknya
dilakukan secara berulang-ulang seperti mengadakan seminar-seminar
kecil dan penerbitan buku-buku pedoman bagi masyarakat oleh
pemakalah-pemakalah atau yang lebih paham tentang produk seni
Simalungun khususnya Ornamentik pada Gotong dan Bulang agar
masyarakat Suku Simalungun di berbagai daerah mengerti aturan
dalam penggunaannya dan tidak salah dalam menggunakan
89
DAFTAR PUSTAKA
Budiyono, 2008.Kriya Tekstil untuk SMK Jilid 2. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Erdansyah, Fuad, 2013 Gerga Rumah Adat Batak Karo. Medan : UNIMED
Gustami, Sp. 1980. Nukilan Seni Ornamen Indonesia. Yogyakarta:ASRI
Hermawati, 2008. Seni Budaya Jilid 2 untuk SMK .Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
KBBI. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Phoenix.
Lingga, Sayur. 2010. Seni Ukir Relief Motif Dan Rumah Adat Tradisional Simalungun. Pematang Raya.
Mayer, F. S. 1892. Hand Book Of Ornament. New York. United States Of America:
Dover Publications
Purba, Gandam. 2015. Simalungun Center. Simalungun. CV TRANSISI BINAAN
LSM IPAR SIMALUNGUN
Purba, Sukarman. 2014. Esensi dan Relevansi Nilai-nilai Seni-Budaya Tradisional
Simalungun dalam Kehidupan Modern, Hasil Seminar Kebudayaan Simalungun II . Pematang Siantar : Penerbit gop@s MULTIMEDIA.
Purba, Fransiskus. 2013. Mengenal Kabupaten Simalungun. Penerbit CV, MITRA
Pohan, Rusdin. 2007. Metodologi Penelitia Pendidikan. Yokyakarta ; LanarkaPublisher
Saragih, Jaiman. 2008. Arsitektur dan Seni Rupa Simalungun. Pematang Siantar.
Saragih, J.E. 1989. Kamus Simalungun Indonesia. Pematang Siantar : Sekawan
Saragi, Daulat. 2013. Buku ajar Estetika. Medan : UNIMED.
Sachari, Agus. 2005. Metodologi Penelitian Budaya Rupa. Jakarta :Erlangga
90
Sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan Aneka Model lukisan Cindera Mata Reproduktif. Jurnal Seni Rupa Vol 10. No. 02 FBS UNIMED
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan,
Kuantitatif,Kualitatif,
dan R&B). Bandung; Afabeta
Sugito. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Seni Rupa. Medan : UNIMED
Subagyo, Joko. 2015. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik. Jakarta :Rineka Cipta.
Sumbayak, St. Drs. Japiten. 2001. Repleksi Habonaron Do Bona Dalam AdatBudaya
Simalungun. Pematang Siantar.
Suryahadi.A, 2008. Seni Rupa Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif
Jilid 1 untuk SMK. Jakarta : Direktorat Pembina Sekolah Menengah Kejuruan.
Sirait, Baginda 1980. Desain Ornamen Tradisional Di Sumatera Utara. Medan:IKIP
Medan
Siahaan, E.K. dkk 1980/1981. Survei Monografi Kebudayaan Suku Batak Simalungun. Medan : Museum Negeri Sumatera Utara.
Sipayung, Hernauli. Ginting, Samaria. 2000. Tenunan Tradisional Batak Simalungun. Medan: Museum Negeri Medan
Sony Kartika, Dharsono. 2007. Kritik Seni. Bandung : Rekayasa Sains.
W. Triatmojo, TM Sitorus. 2012. Analisis penerapan Ornamen Tradisional Batak Toba Pada Alat Musik Tradisional Batak Toba Di Kabupaten Samosir. Jurnal Seni Rupa Vol. 09 No. 2 FBS UNIMED
https://id.wikipedia.org/wiki/Simbol
https:jurnalgorga.wordpress.com/2012/05/06/analisis-semiotika-ornamen batak/
http://www.kompasiana.com/janroipurba/penutup-kepala-pria-simalungun-gotong