• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Praktikum Kimia Kelas 11 Semester Ganjil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Modul Praktikum Kimia Kelas 11 Semester Ganjil"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10

1

MODUL I Pembuatan Larutan

I. Tujuan percobaan

- Membuat larutan dengan metode pelarutan padatan.

- Melakukan pengenceran larutan dengan konsentrasi tinggi untuk mendapatkan larutan yang

diperlukan dengan konsentrasi yang lebih rendah.

- Mampu menggunakan alat – alat yang diperlukan dalam analisis kuantitatif dengan teknik yang

benar untuk memperoleh larutan dengan konsentrasi tertentu.

II. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan :

 1 buah labu volumetri 250 mL

 1 buah pipet volum 25 mL

 1 buah pipet tetes

 1 buah gelas kimia 50 mL

 2 buah botol reagen 250 mL

 1 buah botol semprot

 Corong, kaca arloji, dan neraca

Bahan yang diperlukan :

 padatan KmnO4

 larutan asam oksalat 1M

aquadest

III. Prosedur percobaan

A. Pembuatan larutan KmnO40.01M 1. Siapkan kaca arloji dan neraca.

2. Hitung massa KmnO4 (Mr = 159 g/mol) yang diperlukan kemudian timbang padatan KmnO4 sesuai dengan massa yang diperoleh dari perhitungan.

3. Masukkan padatan yang telah ditimbang ke dalam labu volumetri dengan menggunakan corong.

4. Bilas kaca arloji dan corong-yang-digunakan dengan air hingga semua padatan yang tertimbang benar – benar masuk ke dalam labu.

5. Bersihkan bagian leher labu takar dengan mengalirkan air dari dalam botol cuci.

6. Homogenkan larutan dalam labu dengan cara menggoyangkannya! Setelah benar – benar homogen, tambahkan air hingga volume tepat 250 mL sesuai batas yang tertera pada leher labu. Jangan mengisi air hingga 250 mL sebelum padatan terlarut dengan sempurna dan

diperoleh larutan yang benar – benar homogen!

7. Setelah dilakukan penambahan air hingga volume tepat 250 mL, keringkan leher labu kemudian pasang penutupnya dan kocok larutan dalam labu.

8. Pastikan kembali larutan dalam labu benar – benar homogen dengan cara mengocoknya beberapa kali.

9. Setelah diperoleh larutan yang benar – benar homogen, pindahkan larutan dalam labu ke dalam botol reagen yang diberi label ”Larutan KmnO40.01 M; Kelompok X; kelas XI – IA Y”.

B. Pengenceran larutan Asam Oksalat 1M

1. Siapkan satu buah pipet volum 25 mLyang telah benar – benar bersih. Untuk memastikannya, cucilah dengan air kran kemudian keringkan.

2. Setelah bersih, bilaslah pipet volum dengan menggunakan larutan yang akan diambil. Lakukan 2 – 3 kali.

3. Ambil larutan asam oksalat 1 M sebanyak 25 mL menggunakan pipet volum yang telah disediakan dengan cara menyedotnya hingga tepat 25 mL.Hati – hati saat menyedot larutan asam oksalat 1Mdengan pipet volum, jangan sampai masuk ke dalam mulut atau tertelan!

(2)

Pada saat praktikum jangan lupa membawa :

satu rol tissue/kelompok

buku catatan (jurnal) praktikum

alat tulis

tersebut tertinggal dalam pipet volum. Jangan meniup pipetataumengeluarkan sisa larutan dalam pipet volum!

5. Bersihkan bagian leher labu takar dengan mengalirkan air dari dalam botol cuci.

6. Homogenkan larutan dalam labu dengan cara menggoyangkannya! Setelah benar – benar homogen, tambahkan air hingga volume tepat 250 mL sesuai batas yang tertera pada leher labu. Jangan mengisi air hingga 250 mL sebelum diperoleh larutan yang benar – benar

homogen!

7. Setelah dilakukan penambahan air hingga volume tepat 250 mL, keringkan leher labu kemudian pasang penutupnya dan kocok larutan dalam labu.

8. Pastikan kembali larutan dalam labu benar – benar homogen dengan cara mengocoknya beberapa kali.

9. Setelah diperoleh larutan yang benar – benar homogen, pindahkan larutan dalam labu ke dalam botol reagen yang diberi label ”Larutan asam oksalat X M; Kelompok P; kelas XI – IA Q”.

IV. Tugas Pendahuluan

(kerjakan pada kertas ukuran A4, dikumpulkan sebelum praktikum dimulai)

1. Tuliskan rumus – rumus yang berkaitan dengan praktikum kali ini!

2. Pada percobaan pertama, mengapa kaca arloji, corong, dan leher labu harus dibilas/dialiri air sebelum larutan dihomogenkan? Jelaskan!

3. Setelah volume larutan tepat 250 mL, mengapa leher labu harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum larutan dikocok?

4. Mengapa pipet volum harus dibilas dengan larutan yang akan diambil sebelum digunakan? 5. Apa yang akan terjadi jika kita :

a. mengeluarkan larutan dalam pipet volum dengan cara meniupnya?

(3)

Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10

3

MODUL II T E R M O K I M I A

Kalorimetri

I. Sasaran Praktikum

- Siswa mampu membedakan reaksi endoterm dan eksoterm.

- Siswa mampu mengukur kalor reaksi kimia dengan metode kalorimetri.

- Siswa mampu menentukan perubahan entalpi reaksi penetralan HCl oleh NaOH.

II. Pendahuluan

Energi dalam reaksi kimia merupakan salah satu aspek penting yang teramati karena dalam reaksi kimia penataan ulang atom – atom pada senyawa yang bereaksi akan melibatkan sejumlah energi dalam bentuk panas yang dikenal dengan kalor reaksi. Kalor yang terlibat tersebut terjadi akibat adanya perbedaan tingkat energi yang secara termodinamika antara senyawa pada awal dan akhir reaksi. Berdasarkan energi yang terlibat tersebut dikenal dua jenis reaksi, yaitu reaksi endoterm dan reaksi eksoterm. Reaksi endoterm merupakan suatu reaksi yang ditandai dengan penurunan suhu yang terbaca oleh termometer sedangkan reaksi eksoterm akan menyebabkan peningkatan suhu yang terbaca oleh termometer. Oleh karena itu, energi yang terlibat dalam suatu reaksi tidak dapat diukur secara langsung, namun dapat diketahui dengan mengukur perubahan energi-lingkungan di sekitar sistem reaksi.

III. Alat dan Bahan

Tugas Anda menuliskan alat dan bahan yang akan Anda gunakan dalam praktikum kali ini.

IV. Langkah Kerja(dalam jurnal praktikum buatlah diagram alir)

A. Reaksi Eksoterm dan Endoterm

1. Sediakan dua buah tabung reaksi kemudian beri nama tabung A dan tabung B.

2. Masukkan padatan ammonium klorida, NH4Cl, ke dalam tabung reaksi A dan padatan NaOH ke dalam tabung reaksi B kemudian tambahkan 5 mLair dan aduk campuran. 3. Rasakan suhu masing – masing dasar tabung reaksi.

4. Campurkan kedua larutan kemudian cium uap yang dihasilkan! (Perhatikan cara menghirup uap larutan dengan benar)

B. Kalorimetri

 Penentuan kapasitas kalor kalorimeter

1. Sediakan air sebanyak 50 mLmasing – masing ke dalam dua buah gelas kimia.

2. Panaskan air pada salah satu wadah hingga suhu sekitar 85oCkemudian biarkan suhunya turun hingga 80oC.

3. Ukur suhu air dalam wadah lain kemudian masukkan ke dalam kalorimeter.

4. Siapkan tutup kalorimeter yang telah dilengkapi dengan termometer dan kawat pengaduk.

5. Masukkan air yang bersuhu 80 oC ke dalam bejana kalorimeter kemudian pasang tutup kalorimeter dengan segera dan pastikan ujung termometer menyentuh larutan dalam kalorimeter.

6. Catat suhu yang ditunjukkan oleh kalorimeter setiap 5 detik!

 Penentuan kalor reaksi penetralan HCl oleh NaOH

1. Masukkan 50 mLlarutan HCl ke dalam gelas kimia 100 ml dan ukur suhunya.

(4)

Pada saat praktikum jangan lupa membawa :

satu rol tissue/kelompok

buku catatan (jurnal) praktikum

alat tulis

3. Campurkan larutan HCl dan Larutan NaOH ke dalam bejana kalorimeter kemudian pasang tutup kalorimeter dengan segera dan pastikan ujung termometer menyentuh larutan dalam kalorimeter.

4. Catat suhu yang ditunjukkan oleh kalorimeter setiap 5 detik!

V. Tugas Pendahuluan

(kerjakan pada kertas ukuran A4, dikumpulkan sebelum praktikum dimulai)

1. Apa yang dimaksud dengan sistem dan lingkungan secara termodinamika? 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reaksi eksoterm dan endoterm! 3. Gejala apa yang ditunjukan pada reaksi eksoterm dan endoterm?

4. Perkirakan apa yang akan terjadi pada percobaan A! Jika dihasilkan gas, tunjukkan persamaan reaksi pembentukan gas tersebut!

5. Bagaimana cara menghitung kalor reaksi berdasarkan percobaan menggunakan kalorimeter? Tuliskan persamaan – persamaan matematis yang digunakan!

(5)

Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10

5

MODUL III T E R M O K I M I A

Hukum Hess

I. Sasaran Praktikum

- Siswa mampuMempelajari Hukum Hess.

II. Pendahuluan

Lavoiser dan laplace mengenal bahwa kalor yang diabsorbsi dalam penguaraian senyawa harus sama dengan kalor yang dilepaskan dalam pembentukkannya pada kondisi yang sama. Jadi, bila dikembalikan reaksi yang ditulis, tanda berubah. Hess menunjukkan bahwa kalor dari reaksi kimia total pada tekanan tetap adalah sama tanpa memperhatikan tahap antara yang terjadi.

III. Alat dan Bahan

Tugas Anda menuliskan alat dan bahan yang akan Anda gunakan dalam praktikum kali ini.

IV. Langkah Kerja(dalam jurnal praktikum buatlah diagram alir)

A. Reaksi 1

1. Masukkan 50 ml larutan HCl 0,5 M ke dalam kalorimeter dari bejana plastik dan catat suhunya (suhu awal).

2. Timbang 1 gram NaOH padat.

3. Masukkan NaOH padat itu ke dalam kalorimeter guncangkan kalorimeter untuk melarutkan NaOH dan catat suhu mantap yang dicapai sesudah semua NaOH larut (suhu akhir).

B. Reaksi 2

a.

1. Masukkan 25 mL air ke dalam kalorimeter dan catat suhu nya (suhu awal) 2. Timbang 1 gram NaOH padat.

3. Masukkan NaOH padat itu ke dalam kalorimeter guncangkan kalorimeter untuk melarutkan NaOH dan catat suhu mantap yang dicapai sesudah semua NaOH larut (suhu akhir).

b.

1. Pindahkan larutan NaOH dari reaksi (2.a) kedalam gelas kimia. 2. Masukkan 25 ml larutan HCl 1 M kedalam gelas kimia lain.

3. Letakkan kedua gelas kimia didalam benjana berisi air, sampai suhu kedua larutan itu sama. Catat suhu itu (suhu awal)uhunya.

4. Tuangkan kedua larutan kedalam kalorimeter guncangkan dan catat suhu mantap yang dicapai (suhu akhir)

5. Catat suhu yang ditunjukkan oleh kalorimeter setiap 5 detik!

(6)

Pada saat praktikum jangan lupa membawa :

satu rol tissue/kelompok

buku catatan (jurnal) praktikum

alat tulis V. Tugas Pendahuluan

(kerjakan pada kertas ukuran A4, dikumpulkan sebelum praktikum dimulai)

1. Tuliskan bunyi hukum Hess !

2. Gambarkan diagram hukum Hess untuk reaksi pada percobaan ini!

(7)

Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10

7

MODUL IV Kinetika Kimia

Pengaruh Luas Permukaan dan Konsentrasi terhadap Laju Reaksi

I. Sasaran Praktikum

- Siswa mampu mendeskripsikan faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

- Siswa mampu membuat grafik pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.

II. Pendahuluan

Suatu reaksi kimia berlangsung suatu interval waktu tertentu. Pada umumnya, laju reaksi dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi pereaksi, luas permukaan rekstan, suhu lingkungan saat reaksi berlangsung, dan penggunaan katalis. Dalam hal ini, suhu dimanfaatkan oleh setiap partikel dalam sistem reaksi untuk meningkatkan energi kinetiknya sehingga terjadi tumbukan dengan intensitas lebih tinggi. Sedangkan katalis digunakan dalam reaksi untuk menurunkan energi aktifasi sehingga interaksi antar pereaksi dalam sistem reaksi lebih mudah terjadi.

III. Alat dan Bahan

Tugas Anda menuliskan alat dan bahan yang akan Anda gunakan dalam praktikum kali ini.

IV. Langkah Kerja(dalam jurnal praktikum buatlah diagram alir)

A. Pengaruh Luas Permukaan terhadap Laju Reaksi

1. Masukkan 10 mL larutan HCl 2 M kedalam gelas kimia kemudian tambahkan 0.5 gram kepingan pualam.

2. Catat waktu yang diperlukan agar semua pualam habis bereaksi.

3. Ulangi langkah 1 – 2 dengan mengganti kepingan pualam dengan serbuk pualam.

B. Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju Reaksi 1

1. Buatlah tanda silang pada sehelai kertas putih dengan menggunakan spidol hitam.

2. Masukkan 5 mLlarutan HCl 2Mkedalam gelas kimia dan letakkan gelas itu di atas tanda silang dan tambahkan 25 mLlarutan Na2S2O30,1M.

3. Catat waktu reaksi berlangsung mulai dari saat larutan Na2S2O3ditambahkan hingga tanda silang yang berada di dasar gelas kimia hilang tertutup oleh endapan belerang yang terbentuk dari hasil reaksi.

4. Ulangi langkah 1 hingga 3 dengan menggunakan konsentrasi larutan Na2S2O3 yang berbeda yang dibuat dengan cara pengenceran :

Larutan Volume Na2S2O3 Volume air

1 20 mL 5 mL

2 15 mL 10 mL

3 10 mL 15 mL

4 5 mL 15 mL

C. Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju Reaksi 2

1. Buatlah tanda silang pada sehelai kertas putih dengan menggunakan spidol hitam.

2. Masukkan 25 mLlarutan Na2S2O30,1Mkedalam gelas kimia dan letakkan gelas itu di atas tanda silang dan tambahkan 5 mLlarutan HCl 2M.

3. Catat waktu reaksi berlangsung mulai dari saat larutan HCl ditambahkan hingga tanda silang yang berada di dasar gelas kimia hilang tertutup oleh endapan belerang yang terbentuk dari hasil reaksi.

(8)

Pada saat praktikum jangan lupa membawa :

satu rol tissue/kelompok

buku catatan (jurnal) praktikum

alat tulis

Larutan Volume HCl Volume air

1 4 mL 1 mL

2 3 mL 2 mL

3 2 mL 3 mL

4 1 mL 4 mL

V. Tugas Pendahuluan

(kerjakan pada kertas ukuran A4, dikumpulkan sebelum praktikum dimulai) 1. Sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi! Jelaskan! 2. Tuliskan reaksi – reaksi yang terjadi pada percobaan ini!

3. Apa yang dimaksud dengan tumbukan efektif?

(9)

Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10

9

MODUL V Kesetimbangan Kimia

Pengaruh perubahan pH dan Suhu Larutan terhadap Sistem Reaksi Setimbang

I. Sasaran Praktikum

- Siswa mampu mengamati suatu reaksi yang berada dalam keadaan setimbang secara makroskopis.

- Siswa mampu mendeskripsikan pengaruh suhu terhadap suatu reaksi bolak - balik.

II. Pendahuluan

Reaksi kimia dapat berlangsung satu arah jika reaksi hanya menghasilkan produk dan tidak dapat

diubah kembali menjadi reaktannya dan dapat pula berlangsung dua arah jika produk reaksi dapat

sekaligus berperan sebagai pereaksi untuk menghasilkan kembali reaktan yang terlibat pada awal

reaksi. Jika suatu aksi (gangguan) diberikan pada suatu sistem kesetimbangan reaksi, maka sistem

kesetimbangan tersebut akan meminimalkan pengaruh dari aksi tersebut dengan cara menggeser

arah reaksi. Gangguan tersebut dapat berupa perubahan jumlah produk dan reaktan, tekanan

sistem, atau pun perubahan suhu.

III. Alat dan Bahan

Tugas Anda menuliskan alat dan bahan yang akan Anda gunakan dalam praktikum kali ini.

IV. Langkah Kerja(dalam jurnal praktikum buatlah diagram alir)

A. Reaksi kesetimbangan dalam keadaan pH berbeda.

1. Masukkan 25 mLlarutan kalium kromat ke dalam labu erlenmeyer.

2. Tambahkan asam klorida tetes demi tetes hingga terjadi perubahan warna pada larutan kalium kromat dalam labu erlenmeyer.

3. Amati perubahan yang terjadi!

4. Setelah terjadi perubahan warna, tambahkan natrium hidroksida tetes demi tetes hingga warna larutan kembali seperti semula.

B. Pengaruh suhu terhadap reaksi kesetimbangan.

1. Masukkan 50 ml larutan CuSO4 ke dalam gelas kimia kemudian tambahkan 2.5 gram padatan NaCl

2. Amati warna larutan yang terjadi!

3. Panaskan campuran larutan CuSO4– NaCl tersebut dalam penangas air di atas pembakar spirtus.

4. Amati warna larutan saat pemanasan berlangsung!

5. Siapkan es batu yang telah di pecahkan ke dalam gelas kimia besar yang berisi sedikit air. 6. Rendam gelas kimia yang berisi campuran CuSO4dan NaCl panas tersebut ke dalam gelas

berisi es.

(10)

Pada saat praktikum jangan lupa membawa :

satu rol tissue/kelompok

buku catatan (jurnal) praktikum

alat tulis

Es Batu untuk satu kelompok V. Tugas Pendahuluan

(kerjakan pada kertas ukuran A4, dikumpulkan sebelum praktikum dimulai)

1. Jelaskan pengertian reaksi bolak balik!

2. Alat apa saja yang digunakan pada kedua percobaan tersebut? 3. Tuliskan reaksi yang terjadi pada kedua percobaan!

4. Menurut Anda, bagaimanakah pengaruh suhu terhadap kesetimbangan?

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian pengembangan rm adalah: (I) mengembangkan lluku Petunjuk Praktikum Kimia SMA Kelas XI Semester Ganjil Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menstandarisasi buku penuntun praktikum kimia SMA kelas XI semester ganjil berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Bahan ajar adalah segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh satu kompetensi yang akan dikuasai

Pada kelas kontrol rata-rata hasil belajar siswa mencapai 50,67 (tidak mencapai KKM 75), Hal ini dikarenakan pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa mampu

Hasil akhir media Modul ekonomi berbasis teka teki silang oleh ahli media, ahli materi dan peserta didik yaitu sebagai berikut: Berdasarkan hasil yang telah diperoleh peneliti

Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.. Definisi

3.6 Penilaian Sikap Pada Penggunaan Buku Penuntun dan Kit Praktikum Kimia Hasil penilaian sikap praktikan yang melaksanakan praktikum menggunakan buku penuntun dan kit praktikum

Kemudian membuat tulisan dari materi tersebut dan hasilnya dipresentasikan dengan bimbingan guru Refleksi Peserta Didik dan Guru Refleksi Guru Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan