JOURNAL READING HUKUM
KESEHATAN
OLEH : DIARY ARINA QONITA 1610211137 PEMBIMBING : DR. NURTAKDIR KURNIA SETIAWAN, SP.S
PENEGAKAN HUKUM MALPRAKTIK
MELALUI PENDEKATAN MEDIASI
PENAL
PENDAHULUA N
Kesehatan sebagai salah satu kebutuhan pokok manusia dan merupakan hak dasar sosial (the right to health care) dan hak individu (the right of self determination) yang
harus diwujudkan dalam bentuk pemberian pelayanan kesehatan yang aman, berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.
Oleh karena itu setiap kegiatan dan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
harus dilaksanakan berazaskan perikemanusian, keseimbangan, manfaat, perlindungan,
penghormatan terhadap hak dan kewajiban,
Pelayanan
Harus
memperhatikan
setiap
aspek
yang
(
solus aegroti
salus suprema
lex
)
Layanan medik (kedokteran) adalah suatu sistem yang kompleks dan rentan akan terjadinya
kecelakaan, sehingga harus dilakukan dengan penuh hati-hati oleh orang-orang yang kompeten dan
Upaya meminimalkan tuntutan hukum terhadap rumah sakit beserta stafnya pada dasarnya merupakan upaya mencegah terjadinya preventable adverse events yang disebabkan oleh medical errors, atau berarti seluruh upaya mengelola risiko dengan berorientasikan kepada keselamatan pasien.
Tindakan medik yang dilakukan oleh dokter, pada dasarnya selalu memiliki resiko. Ketidak berhasilan seorang dokter dalam melakukan tindakan medik disebabkan oleh dua hal, pertama yang disebabkan oleh overmacht ( keadaan memaksa ), kedua yang disebabkan karena dokter melakukan tindakan medik yang tidak sesuai dengan standar profesi medik (Anny Isfandyarie,2005 :24 -25)
Hal tersebut dapat menyebabkan konfik antara dokter dengan pasien, sehingga dapat menyebabkan timbulnya sengketa, hal ini mungkin disebabkan oleh perubahan pola hubungan antara dokter dengan pasien (Hendrojono Soewono,2006: 25)
Mallpraktek
Mal :
Buruk
Praktik
Malpraktik berarti menjalankan
pekerjaan yang buruk kualitasnya,
tidak lege artis, tidak tepat
Malpraktik medik dapat diartikan sebagai kelalaian atau kegagalan seorang dokter atau
tenaga medis untuk mempergunakan tingkat keterampilan dan ilmu pengetahuan yang lazim
dipergunakan dalam mengobati pasien atau orang cedera menurut ukuran di lingkungan yang
•
Penelitian ini menggunakan pendekatan yang
bersifat yuridis normatif, Spesifkasi penelitian ini
adalah deskriptif analitis.
Jenis-Jenis Malpraktik
Malpraktek Etik
Malpraktek Yuridis
Malpraktek Etik
Yang dimaksud dengan malpraktek etik adalah tenaga kesehatan melakukan tindakan yang bertentangan dengan etika profesinya sebagai
tenaga kesehatan
Etik asuhan (ethics of the medical care)
merupakan etik kedokteran dalam kehidupan sehari-hari mengenai sikap dan tindakan seorang dokter terhadap
penderita yang menjadi tanggung jawabnya.
Berhubungan dengan sikap para dokter terhadap sejawatnya,
sikap dokter terhadap
pembantunya dan sikap dokter terhadap masyarakat
Etik Medik (medical
Malpraktek perdata terjadi apabila terdapat hal-hal yang menyebabkan
tidak terpenuhinya isi perjanjian (wanprestasi) didalam transaksi terapeutik oleh tenaga kesehatan, atau terjadinya perbuatan melanggar
hukum ( onrechtmatige daad ) , sehingga menimbulkan kerugian
kepada pasien
Dalam hal ini dokter tidak memenuhi kewajibannya yang timbul dari adanya
suatu perjanjian (tanggung jawab kontraktual).
BENTUK PELANGGARAN DALAM
• -Lembaga Penyelesaian Sengketa Medik merupakan salah satu lembaga yang dibentuk oleh Undang-Undang, dan anggotanya terdiri dari sarjana hukum, akademisi hukum kesehatan, praktisi dan perwakilan profesi kedokteran (Ikatan Dokter Indonesia dan Konsil Kedokteran).
• -Lembaga ini yang dapat dikontrol / diawasi secara langsung , adanya pembiayaan/ pendanaan yang rutin, keputusannya bersifat fnal dan bisa langsung dieksekusi.
• -Hal yang diperhatikan adalah penunjukan anggota dan advisor, pengalaman
seorang advisor diperlukan untuk dapat menerangkan posisi atau kedudukan masing-masing pihak dalam sengketa tersebut
KESIMPULAN
•Penegakan Hukum Malpraktik Melalui Pendekatan Mediasi Penal yaitu menggunakan persidangan mini / minitrial adalah proses untuk menyelesaikan sengketa, meskipun menggunakan pihak ketiga (advisor) tetapi prosedur / mekanisme persidangan merupakan bentuk perundingan / musyawarah langsung antara pihak-pihak yang bersengketa, dan hasilnya merupakan kesepakatan kedua belah pihak.
• Model penyelesaian sengketa melalui mini trial ini mempunyai
SARAN
• Dalam proses penyelesaian sengketa medik yang terjadi antara
penyedia layanan medik / dokter dan pasien / keluarganya harus dilakukan pendekatan ilmu kedokteran / kesehatan dan ilmu hokum secara proposional dan persuasif, pendekatan kepentingan antara kedua belah pihak melalui penyampaianinformasi maupun cara penyampaian yang lebih komunikatif.
• Diperlukan peran Pemerintah ,insitusi pelayanan kesehatan
• Daftar Pustaka
• Adami Chazawi. 2007. Malpraktik Kedokteran Tinjauan Norma Dan Doktrin Hukum, Malang: Bayu
• MediaPublishing.
• Anny Isfandyarie. 2005. Malpraktek Dan Resiko Medik Dalam Kajian Hukum Pidana. Jakarta: Prestasi
• Pustaka.
• Azwar. 2002. Sang Dokter. Bekasi: Megapoin.
• Bambang Sutiyoso. 2008. Hukum Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Yogyakarta: Gama
• Media.
• Eisenberg. 1976. Private Ordering Trough Negotation : Dispute Settlement and Rule making , 89 Harv.L.
• Fifth UN Congres, Report,1976,hal 4.Lihat dalam Nyoman Serikat Putra Jaya, 2008,
Beberapa Pemikiran
• Subekti, 1985, Hukum Perjanjian, Penerbit PT Intermasa
• Veronika Komalasari. 1989.Hukum dan Etika Dalam Pratek Dokter. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
• Artikel Jurnal:
• Bambang Tri Bawono, 2011, Kebijakan Hukum Pidana Dalam Upaya Penanggulangan Malpraktik Profesi
• ke Arah Pengembangan Hukum Pidana, Bandung:Citra Aditya Bakti.
• Fisher, Roger and William Ury. 1991. Getting to Yes ; Negotiating an Agreement Without Giving In ,
• London : Business Book , Ltd
• Gary Goodfaster. 1995. Tinjauan Terhadap Penyelesaian Sengketa. Seri Dasar-Dasar Hukum Ekonomi
• 2, Arbitrase di Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia.
• Gatot Soemartono. 2006. Arbitrase dan Mediasi di Indonesia. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama.
• G. . Peter Hoefnagels. 1996. The Other Side of Criminology. Holland : Kluwer-Deventer Holland.
• Huijbers. 1982. Filsafat Hukum. Yogyakarta: Kanisius.
• Mertokusumo, Sudikno. 1986. Mengenal Hukum ; Suatu Pengantar. Yogyakarta: Liberty.
• Saftri Hariyani. 2005. Sengketa Medik Alternatif Penyelesaian Perselsihan Antara Dokter dengan