• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERMAINAN RAKYAT DI KOTA MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERMAINAN RAKYAT DI KOTA MEDAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERMAINAN RAKYAT DI KOTA MEDAN

Oleh : Jaya Arjuna

Kota Medan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590. Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur dengan topografi 37,5 meter di bahagian Selatan, miring ke utara hingga ketinggian 2,5 - di atas permukaan laut. Awalnya Medan sebagai pusat perdagangan berada di Labuhan, Dengan alasan sering terjadi banjir, maka pusat kegiatan perdagangan dipindahkan ke Kilometer Nol sekarang, yaitu di daerah Lapangan Medeka. Pembangunan Kota Medan mengacu ke gaya kota di Eropah sehingga disebut juga sebagai Parijs van Sumatra. Medan berada di jalur pelayaran Selat Malaka. Penduduk Kota Medan terdiri dari suku Melayu dari pesisir maupun Melayu dari Karo, Batak, Karo, Mandailing, Simalungun, Pak Pak, Nias, Minangkabau Aceh, Jawa, Cina dan India. Komunikasi masyarakat umum menggunakan bahasa Medan atau Bahasa Melayu dengan dialeg Medan, Sesama warga suku juga biasa menggunakan bahasa ibuya, sehingga Medan bisa disebut kota yang paling beragam etnis yang satu sama lain relative sangat berbeda bahasa, upacara adat, dan tradisi budaya.

Medan diidentikkan sebagai kota berpenghuni masyarakat yang lugas, keras, dinamis dan multikultur. Namun di sisi lain karakter manusia kota Medan juga diidentikkan sebagai masyarakat yang tidak disiplin, sesuka hati, keras kepala atau mungkin mental Kepala Preman Dunia (KPD), dan volume suaranya keras menggelegar. Masyarakat Medan yang multikultur meleburkan jati diri, tapi tetap terikat kuat dengan masing masing suku pembentuknya. Jadilah karakter orang Medan yang paling spesisifik di Indonesia. Mereka bangga sebagai orang Medan. Bahkan mereka yang tinggalnya ratusan kilometer dari Medan tapi masih di Sumatrera Utara, selalu mengaku sebagai orang Medan. Di Medan, tidak ada budaya lokal tau etnik yang dominan. Medan itu bukan Melayu, bukan Batak, bukan Karo, bukan Simalungun, bukan Mandailing dan juga bukan Minang dan Aceh. Walau orang Jawa banyak di Medan, Jawa Medan berbeda dengan Jawanya Jawa. Medan itu adalah Medan. Ini Medan bung, adalah kata khas yang selalu diucapkan dengan bangga untuk menyatakan dirinya sebagai orang Medan. Besar dan berkembangnya sesorang akan dipengaruhi oleh bacaannya atau perilaku orang di sekitarnya serta permainan yang dimainkannya. Dulu anak anak disuguhi cerita kancil yang cerdik bahkan sedikit licik, maka dewasanya mereka akan menganggap kelicikan, tipuan adalah jati diri yang hebat dan akan selalu melepaskan diri dari masalah walau ada orang lain yang akan dirugikan. Apalagi pada waktu itu mencuri dari milik Belanda atau Jepang adalah pahlawan,

(2)

Sebagai kota multi etnik, dulu Medan memiliki berberapa permainan yang umumnya akrab dimainkan oleh masyarakat Medan. Tentu saja permainan akan berbeda sesuai perkembangan usia. Namun hal yang pasti permainan yang aturannya dibuat bersama akan dipatuhi secara bersama, walau tak ada yang tertulis. Permainan jualah yang membuat orang berkomunikasi secara fair. Kompetesilah yang membuat orang bertarung secara jantan, terutama mau mengakui kekalahan dan kehebatan orang lain. Kik-kikan (bully membullly) yang jadi ciri khas anak Medan, terkadang teramat kasar bagi orang di luar Medan. Namun kik-kikan ini yang memuat kenangan manis dalam pergaulan anak Medan. Anak Medan menganggap biasa saja bila teman akrabnya memanggil Nyet (Monyet) atau Njing (Anjing). Bahkan ada permainan yang seseorang bebas memukul kawannya yang tak meletakkan tangan di punggung. Kik-kikan dan permainan inilah yang membuat Medan itu sulit dilupakan. Anak Medan di Perantaan siap hancur demi kawan (lagu anak Medan). Semua tentang Medan berupa pergaulan, permainan, kik-kikan akan menentukan bagaimana pertumbuhan jiwa dan ketrampilan serta tingkat empathi anak Medan. Agar permainan keseharian anak Medan ini tidak hilang, kita akan coba mengumpulkan permainan yang akrab dalam kehidupan anak Medan.

1. Kelereng atau Guli.

Anak anak di Medan biasanya main Guli atau Kelereng. Kelereng adalah mainan anak kecil berbentuk bulat yang terbuat dari kaca atau kadang kala hanya dari batu yang agak bulat. Makin kaya, maka jenis kelerengnya berbeda. Tak ada uang, batu bulat juga bisa jadi kelereng. Ada uang, bisa pakai kelereng kaca. Anak orang kaya kelerengnya bisa saja yang terbuat dari marmar. Ada berbagai jenis permainan kelereng, namun pemenangnya selalu akan dilihat dari banyaknya jumlah kelereng yang dimiliki pemain pada akhir permainan.

2. Congkak.

(3)

3. Galah Asin

Galah Asin merupakan permainan berkelompok. Masing masing kelompok terdiri dari 3, 4 hingga 5 orang. Permainannya dilakukan pada suatu lapangan yang diberi garis sejajar atau horizontal dan satu garis melintang atau vertical. Permainan dimulai dengan semua pemain garis horizontal dengan satu penjaga. Biasanya penjaga akan melepaskan pemain lain, dan hanya konsentrasi menjaga satu orang saja. Permainan berganti bila salah seorang tersentuh oleh penjaga. Pemenang permainan adalah kelompok yang seluruh anggotanya berhasil melewati penjaga dan kembali ketempatnya semula. Permainan ini mengandalkan kecepatan dan kecekatan.

4. Kasti

Kasti umumnya dimainkan pada waktu pelajaran olahraga di sekolah. Alatnya adalah bola tenis dan tongkat pemukul. Kasti dimainkan oleh dua kelompok 6 s.d. 8 orang. Main kasti dilakukan dengan berlari memutar beberapa cendong setelah memukul bola. Yang menjaga harus dapat menangkap bola yang dipukul dan berusaha melempar untuk mengenai badan lawannya yang sedang berlari memutar sebelum kembali ke gawang semula. Ada yang sekali memukul dia dapat lari berkeliling dan kembali ke gawang. Tentu saja mereka dapat point. Bila lemparan penjaga mengenai lawan sedang berlari, maka permainan berganti.

5. Layang Layang

Layang layang merupakan permainan anak Medan zaman dulu hingga akhir tahun 70an. Berkurangnya peminat layangan karena lahan tempat bermain sudah habis serta makin bersimpang siurnya kabel listrik dan telepon. Layang layang di Medan adalah jenis Layangan Aduan yang dinaikkan menggunakan benang yang berbalur tepung kaca. Biasanya menggunakan kaca bola lampu karena dianggap lebih tajam dan bisa digiling menjadi halus. Gilingan kaca dimasukkan kedalam larutan lem kayu (Lem Kak) yang terbuat dari kulit, tulang dan daging penyambung tulang binatang. Lem dengan serbuk kaca setelah kering menyatu dengan benang. Pertarungan dilakukan di udara. Pemenangnya adalah yang berhasil memutuskan benang lawan. Layangan yang putus atau disebut lewong menjadi rebutan anak anak lainnya. Layangan yang kalah menjadi milik siapa yang duluan memegang, baik tali maupun layangannya. Kecurangan yang terjadi adalah bila salah satu pemain menggunakan diameter benang yang lebih besar. Hal itu jarang terjadi, karena seninya akan berkurang bila ada ang bermain curang.

6. Alip Cendong

(4)

7. Laga Ikan

Melaga ikan merupakan salah satu permainan favorit anak Medan. Ikan laga (Betta Imbellis) adalah ikan kecil yang hidupnya dalam rawa. Ikan laga ditempatkan dalam botol atau toples kaca. Bila toples ikan saling didekatkan, maka warnanya akan berubah menjadi hitam. Indah tetapi ganas. Semua siripnya dikembangkan, termasuk insangnya diperlihatkan. Ikan laga yang terkenal dari rawa di Bakaran Batu karena lebih kuat dan tahan bertarung. Ikan yang agak Bacol biasanya berasal dari Gebang. Walau badannya kebih kecil, ikan laga Bakaran Batu bisa mengalahkan lawannya yang berbadan besar dari Gebang. Permainan ikan laga dilakukan dengan memasukkan dua ikan yang akan dilaga ke dalam toples yang sama. Biasanya ikan yang jadi tuan rumah masuk ke dalam toples lawannya yang datang. Pertarungan dimulai dengan kibasan ekor dan diikuti dengan gigitan. Pertarungan yang seru terlihat dari hancurnya sirip sirip ikan laga

tersebut. Laga mulut terjadi dengan sengit. Ikan yang merasa kalah mulai Cari Jalan

yang akhirnya lari dan warna kulitnya menjadi pucat. Ikan laga biasanya dijual di pasar ikan laga yang dulu dikenal dengan jalan Talaud. Bila tidak ada uang untuk membeli ikan, maka anak anak akan menangkap langsung ke rawa rawa di Bakaran Batu. Tentu saja resiko terbesar adalah ular, karena Kolam Belibis dan Kolam Teratai di Bakaran Batu (ujung jalan Bromo sekarang) terkenal banyak ikan dan juga ular. Permainan ikan laga disukai anak anak hingga preman yang dewasa. Ikan yang biasanya dilaga adalah Ikan Laga Kampung yang berasal dari rawa sekitar Medan, Tanjung Morawa dan Gebang, Walaupun bentuk lebih cantik dan ukuran lebih besar, Ikan Laga Katong/Ikan Laga Siam atau disebut juga Ikan Cupang jarang jadi aduan di Medan. Mungkin karena harganya lebih mahal dan biasanya hanya jadi ikan hias. Mainan ikan laga biasanya dan juga yang diikuti dengan taruhan uang. Bagi anak anak, hadiah bagi yang menang adalah dia boleh membawa ikan yang kalah. Bagi petaruh, kemenangannya tergantung pada ikan yang dijagokannya, tidak penting milik suapa.

8. Kepret Burung Merpati

Burung merpati juga merupakan permainan anak Medan. Lombanya dilakukan dengan melepas merpati jantan dari tempat yang sama dengan lawan tanding.. Pemenangnya adalah jantan yang paling duluan menghinggapi punggung betinanya. Pasar burung merpati yang terkenal dulu adalah di Jalan Talaud. Setelah jalan Talaud dibangun menjadi pertokoan, kegiatan pasar burung pindah ke jalan Jalan Bintang. Uniknya pasar Jalan Bintang karena transaksi bukan hanya dilakukan dengan pedagang. Pemilik burung bisa langsung mencari pembeli dan bertransaksi dengan bebas. Pemilik burung lebih senang menjual pada pembeli langsung dari pada dengan pembeli dari kedai burung. Kalau dengan pembeli langsung, ada kemungkinan burung itu lepas dan kembali ke kandang penjualnya. Uang dapat, burung kembali. Pasar burung jalan Talaud bukan hanya menjual binatang yang boleh diperdagangkan, binatang yang dilindungi kadangkala ada juga yang beredar di pasar.

9. Tebak Isi Manggis.

(5)

10. Laga Biji Para

Biji Para adalah biji dari pohon karet. Buah ini mudah didapat dan berserakan dibawah pohon karet. Laga biji para adalah memberikan tekanan pada dua biji para yang ditumpukkan. Permainan laga biji para diawali dengan menentukan biji para siapa yang berada dibagian bawah. Tekanan secara tiba tiba diberikan dengan pangkal tapak tangan. Pemenangnya adalah yang pemilik biji Para yang masih utuh.

11. Tek-Tek Bulu Ayam

Nama main Tek-Tek bulu ayam ini berasal dari suara yang terdengar waktu permainan berlangsung. Beberapa helai bulu ayam diikat dan di bahagian bawah dilengketkan pada tapak selop atau beberapa lapis kulit yang terlebih dahulu dibentuk menjadi bulatan. Permainan dapat dilakukan sendiri atau dengan beberapa pemain. Tek-Tek bulu ayam dimainkan pakai punggung atau samping kaki, diangkat-angkat dan dijaga agar tidak jatuh. Setiap kali Tek Tek terkena punggung atau samping kaki akan terdengar bunyi tek tek. Pemenang dari permainan adalah orang yang paling lama bisa bertahan mempermainkan Tek-tek dengan kakinya. Permainan bisa juga terdiri dari beberapa orang yang membuat lingkaran. Pemain akan mengangkat Tek Tek beberapa kali kemudian mengover pada pemain lain dalam lingkaran. Pemain akan kalah bila tidak mampu mempertahankan Tek Tek sehingga terjatuh ke tanah. Hukumannya adalah dia diharuskan memberikan atau melemparkan Tek Tek ke kaki lawannya. Pemain yang dilemparkan Tek-tek terkadang mentiko, tidak mau menyambut dan membiarkan saja Tek-teknya jatuh ke tanah dengan alasan kurang pas untuk disambut. Apa boleh buat. Yang kalah harus sabar dan paling tidak dia harus mengulang “mensersvice’ hingga tiga kali.

https://www.google.com/search?q=manggis&safe=strict&rlz=1C1JZAP_enID787ID791&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved =0ahUKEwjp_5_Xn73cAhVRIIgKHS_lD9oQ7AkIMw&biw=1366&bih=662

https://www.google.com/search?q=biji+para&safe=strict&rlz=1C1JZAP_enID787ID791&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=NScCLbl641VsJM%253

(6)

12. Cincin Mergat

Salah satu produk pohon Aren (Arenga pinnata) adalah Buah Mergat disamping Nira dan ijuk. Bila masih muda, daging Buah Mergat itu lunak dan biasanya dijadikan manisan Kolang Kaling. Isi yang lunak akan menjadi keras dan menyatu dengan cangkangnya. Cincin buah Mergat dibuat dengan mengupas cangkang pada salah satu ujungnya dan mengorek badannya sesuai dengan ukuran jari. Ujung buah Mergat berwarna putih dan sangat indah bila dibentuk seperti mata cincin. Untuk menghaluskan dan membuat mengkilap, biasanya digunaan daun Jati. Pisau yang paling sering duguakan untuk mengukir mata cincin dan mengorek lubang buah mergat adalah dengan menggunakan pisau Okapi.

13. Main Tuwok

Main Tuwok adalah permainan Judi murni menggunakan uang logam. Waktu penentu kemenangan juga sangat singkat. Sesingkat jatuhnya koin ke tanah. Koin mempunyai dua sisi yang berbeda. Satu sisi berbentuk gambar dan sisi yang lain adalah angka. Main Tuwok bisa menggunakan satu koin dan juga bisa menggunakan dua koin. Permainan dengan satu koin hanyalah memilih gambar atau angka. Sebelum koin dilempar ke atas, para pemain terlebih dahulu menurunkan taruhan dan menyatakan pilihan apakah angka atau huruf. Setelah koin jatuh, pemenang ditentukan oleh pilihannya. Bila dia pilih gambar dan kebetulan yang terlihat adalah gambar, maka dia berhak memenangkan taruhan. Permainan dua koin adalah dengan melempar dua koin sekaligus. Bila dua dua angka sama sama muncul, maka pemain menyebutnya dengan hidup. Bila satu gambar dan satu angka yang muncul, maka keadaan ini disebut dengan pilihan mati. Cara bermain juga sama, nyatakan pilihan apakah hidup atau mati.

ttps://www.google.co.id/search? safe=strict&rlz=1C1JZAP_enID7 87ID791&biw=1093&bih=530&t bm=isch&sa=1&ei=eHpaW9jqIs 7QrQHR062ADA&q=buah+mer gat+&oq=buah+mergat+&gs_l=i mg.12...125617.130798.0.13598 8.16.15.0.0.0.0.303.1741.4j7j1j1 .13.0....0...1c.1.64.img..6.3.561.. .0j0i7i30k1j0i30k1j0i5i30k1j0i8i3 0k1j0i24k1j0i8i7i30k1.0.5-Bs0KK0JWY#imgdii=R7s7IEXN _9THgM:&imgrc=Etbtiwr3CGL8 yM:

(7)

Jatuhkan taruhan, lempar koin. Bila hidup maka yang memilih hidup akan memenangkan taruhan, dan demikian sebaliknya.

14. Berenang

Salah satu permainan tradisional anak Medan adalah berenang. Sungai Deli dan Sungai Sulang Saling menjadi tempat bermain yang disukai. Airnya jernih. Kalau di sungai, mereka mencebur di hulu sekitar Gang Perwira dan naik di kampung Aur. Berhanyut istilahnya. Modalnya hanyalah kantong plastik untuk menyimpan baju agar tidak basah. Anak Kotamatsum umumnya berenang di Sembat (kolam renang) Simangaraja yang sekarang dikenal dengan nama Kolam Paradiso. Suka berenang ini membawa Sumatera Utara ketingkat Nasional melalui perenang legendaris Raja Nasution, Udin Gope, Indra, Syafii dll, Begitu juga dengan Tim Polo Air Medan tak terkalahkan di arena Nasional. Puluhan Tahun anak Medan memegang gelar juara Polo Air di Indonesia.

15. Main Bola

Main bola termasuk kesukaan bermain anak Medan. Dimana-mana masih ada lapangan rumput untuk main bola. Tidak heran turnamen Marah Halim Cup sangat ditunggu Gembira. Trup Gembira adalah permainan dalam ruang dengan modal cuma kartu dan tikar. Trup Gembira adalah permainan yang asli dan dimainkan orang Medan. Kefanatikan anak Medan dengan permainan ini bahkan sampai mempopulerkan ujar-ujar “Jangan mengaku anak Medan kalau tidak pandai main trup”. Namanya resminya adalah Trup Gembira. Kadang-kadang disebut juga dengan Trup Keling. Istilah Keling tidak ada di daerah lain kecuali hanya ada di Medan. Maka pasti, Trup Gembira adalah khas permainan kartu anak Medan.

(8)

Nama kartu disesuaikan dengan gambarnya yaitu; lekuk (heart), keling (spade), keriting (clover) dan luit (diamond) Penamaan kartu hati, keling, keriting dan luit juga hanya ditemui di Medan. Satu hal yang paling penting, permainan trup menunjukkan anak Medan memang menghargai hukum. Satu-satunya hukum yang masih bisa diakui bersama keampuhannya adalah hukum trup. Kalau hukum trup yang turun, tidak ada yang bisa mengalahkannya. Walau nilai kartu kecil, tapi kalau sudah dinyatakan sebagai trup, maka hukum yang manapun juga pasti kalah. Itulah hebatnya kesepakatan dalam trup. Permainan yang sangat sportif dan membiasakan diri akrab dengan hukum. Hanya main trup yang menyatakan bahwa kartu tertinggi nilainya 50 (lima puluh) adalah hukum, Tidak ada permainan kartu di dunia ini yang menjadikan hukum sebagai nilai tertinggi. Uniknya nilai tertinggi itu diwakili oleh angka tiga (3). Tiga dapat menggambarkan perlunya menjaga hubungan keseimbangan tiga unsur, (i) Hubungan dengan Allah sebagai yang Maha Kuasa, (ii) hubungan sesama manusia dan (iii) hubungan manusia dengan lingkungannya. Dalam kehidupan kita bisa menemukan bahwa segi tiga sama kaki dan sama sisi adalah bangunan terkuat. Enam segi tiga membentuk segi enam dan bisa membentuk bulatan seperti bola. Hand, Head dan Heart juga tiga. Iman, Ilmu dan Amal juga tiga. Legeslatif, Eksekutif dan Yudikatif juga tiga.

Menariknya Philosofi Trup bisa dikaitkan dengan dunia pendidikan. Mahasiswa yang mau ujian harus punya modal, Modalnya adalah belajar. Kalau tak cukup modal, bisa kalah dan ronggeng. Kalah, tentunya harus mengulang tahun depan. Pacaran harus punya modal. Kalau tidak, memang awak yang bawa tetapi pemotong banyak di tangan orang. Pening. Sekali disudi orang, lepas barang tu. Lambai. Di pemerintahan juga begitu. Walau awak yang bawa dan pegang kartu tertinggi tapi pemotong di tangan orang semua, jadinya orang yang mengatur permainan. Seorang yang jadi pemimpin dan bawa amanah sebagai pejabat bahkan harus takluk dengan keinginan kelompok yang banyak pemotong. Permainanpun jadi tak enak. Bisa bisa pekgo. Pekgo dalam sistem pemerintahan bisa dimakzulkan atau bisa digolkan ke penjara. Curi ayam hanya bisa dilakukan kalau pemain lain bodoh semua atau tak cermat. Kita harus tahu kode dari kawan, mana kekuatan yang bisa membantu. Jangan sudi pada kondisi tak jelas, bisa saja dihembat lawan.

Berkawan sangat penting artinya dalam permainan trup. Kuatnya ikatan berkawan dalam permainan trup terimbas kepada kuatnya persahabatan anak Medan. Apapun bisa terjadi dan dilalukan demi kawan. Kalau kartu kita bagus, harus pandai menyampaikan kepada kawan. Kita juga harus tahu kode alam dimana kawan yang punya kartu Hukum yang bukan Trup. Harus cermat menanggapi reaksi wajah kawan yang membawa. Kalau modalnya tak cukup, kita pula yang menyudi, maka jelaslah hasilnya akan Pek Go. Kita harus tahu kapan memotong dan kapan menurunkan kartu nilai tinggi. Bila kita punya kartu nilai tinggi dan takut dimakan lawan, harus tahu kapan menyeludupkannya. Perhitungan dan Feeling harus dimanfaatkan secara bersamaan. Kita jangan jadi penyebab kekalahan kelompok. Kalau kalah jangan cepat menyalahkan kawan.

(9)

kongsi biasa dalam permainan trup. Biasanya ada pemain yang hobinya menyalahkan lawan kalau kalah. Istilah pekong jadi popular saat ini bila ada Gubernur, Bupati atau Walikota yang hubungannya tidak harmonis dengan wakilnya.

Referensi

Dokumen terkait

19 .Menurut pendapat Anda , apakah materi pela jaran Idisiplin. kerjaqbermanfaat untuk meningkatkan kualitas kerja

Bagaimana pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan return on assets dan return on equity secara silmutan terhadap effective tax rate pada

Grafik disamping memperlihatkan Bahwa jumlah responden yang menilai Fasilitas Pendukung Layanan Layanan Perpustakaan Jurusan Bahasa lnggris Baik (hijau)

[r]

60, yang merupakan peninggalan (Alm) ST dengan (Almh) S alias T akan dilakukan pembagian harta warisan oleh Para Penggugat, namun ternyata Para Tergugat menolak

c) Modal sendiri merupakan faktor yang menjadi kekuatan yang sangat penting dengan bobot skala 0,08 karena modal tidak didapatkan dari sumber lain. menurut Disperta, pasar

The English teacher assumed that thematic progression patterns as writing strategy could enhance students’ motivation in hortatory exposition text. It helped students

Hasil pemodelan karakteristik gelombang menggunakan bantuan software SMS 10.0 modul STWAVE didapatkan bahwa tinggi gelombang signifikan pada musim Barat sebesar