PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
“ORTODOX TEA SHOP”: KEDAI & OUTLET ANEKA MACAM MINUMAN TEH INOVATIF
PKM KEWIRUSAHAAN
Disusun oleh:
Ketua Pelaksana : A. Dawamul Muthi F34061533/2006 Anggota : Nur Hidayat F34061189/2006 Aziz Wildan F34062160/2006 Febri Isni Prajayana F34061166/2006 Ryan Adam G74090041/2009
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul kegiatan : “Ortodox Tea Shop”: Kedai & Outlet Aneka Macam Minuman Teh Inovatif
c. Program studi : Teknologi Industri Pertanian
d. Alamat rumah/telp. : Jl. Raya Darmaga No. 8/08161160526 5. Anggota pelaksana kegiatan : 4 orang
6. Dosen pembimbing :
a. Nama lengkap : Andes Ismayana, S.TP, MT
b. NIP : 19701219 199802 1 001
c. Alamat Rumah/Telp. :JL. Raya Padjadjaran, Kampus IPB Baranangsiang/081514117033 7. Biaya kegiatan total :
a. DIKTI : Rp 9.785.000 b. Sumber lain : -
8. Jangka waktu pelaksanaan : 6 Bulan
Bogor, 26 0ktober 2009
Menyetujui,
Ketua Departemen TIN Ketua Pelaksana Kegiatan
Prof. Dr. Ir. Nastiti Siswi Indrasti A. Dawamul Muthi
NIP 19621009 198903 2 001 NRP F34061533
Wakil Rektor Dosen Pembimbing
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
A. JUDUL PROGRAM
“Ortodox Tea Shop”: Kedai & Outlet Aneka Macam Minuman Teh Inovatif
B. LATAR BELAKANG
Teh merupakan minuman penyegar yang sangat familiar dan banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Beberapa kandungan senyawa kimia dalam teh dapat memberi kesan warna, rasa, dan aroma yang memuaskan peminumnya. Sebagai sarana kesehatan kebiasaan minum teh sehari-hari akan lebih bermanfaat daripada dikonsumsi secara insidentil sebagai sarana pengobatan, oleh karena itu, teh lebih cocok diarahkan sebagai minuman fungsional daripada sebagai obat.
Karena kandungan senyawanya, terutama kandungan katekinnya, teh tampaknya dapat disebut minuman fungsional. Beberapa kenyataan yang dibuktikan melalui penelitian antara lain (Oguni, 1996) sebagai berikut.
1. Teh akan meningkatkan sistem pertahanan biologis tubuh terhadap kanker. 2. Teh mencegah timbulnya penyakit, seperti mengendalikan diabetes dan
tekanan darah tinggi.
3. Teh membantu penyembuhan penyakit, misalnya mencegah peningkatan kolesterol darah. teh, maka potensi teh menjadi minuman fungsional tampaknya tidak diragukan lagi.
setiap tahunnya (Food Review Indonesia, 2009). Beberapa jenis produk minuman yang beredar di pasaran antara lain adalah jus, air mineral, soft drink, kopi, dan teh.
Meminum teh memang sudah menjadi kebiasaan dan kebutuhan bagi masyarakat Indonesia, dimana teh merupakan minuman penyegar dengan semua kandungan kebaikan senyawa di dalamnya. Cara meminum teh sendiri di masyarakat berbeda-beda. Teh sebagai minuman pelepas dahaga biasa, teh sebagai minuman penyegar yang menawarkan kejutan-kejutan tertentu ketika dikombinasikan dengan komponen bahan lain, teh sebagai minuman kesehatan dan bahkan pada kalangan tertentu cara meminum teh akan memberikan prestise tersendiri bagi peminumnya. Produk minuman teh dan cara meminum teh menjadi dua faktor yang penting dalam menikmati minuman teh. Terbanyak produsen minuman teh saat ini masih terfokus dalam inovasi produk. Masih sangat jarang yang memadukan inovasi produk teh, cara penyajian, cara meminum dan kemudahan mendapatkan produk.
Konsep usaha minuman teh dengan memadukan inovasi produk teh dan kegunaanya bagi kesehatan dengan cara penyajian, cara meminum dan kemudahan dalam mendapatkan produk diharapkan bisa menjadi solusi bagi kepuasan dalam meminum teh.
C. PERUMUSAN MASALAH
Masalah yang melatarbelakangi program ini adalah:
1. Potensi pengembangan industri minuman teh yang besar.
2. Teh sebagai salah satu komoditi andalan Indonesia memiliki banyak jenis dengan rasa, warna, dan aroma masing-masing yang khas. Keragaman jenis teh tersebut tidak semua dapat dinikmati masyarakat luas karena lokasi produksinya jauh dari akses masyarakat. Oleh karena itu masyarakat perlu dikenalkan dan diberi kemudahan untuk dapat menikmati beragam jenis teh tersebut.
D. TUJUAN PROGRAM Program ini bertujuan untuk:
1. Mendapatkan keuntungan.
2. Mendirikan usaha mandiri yang mampu membuka peluang kerja dan mengangkat perekonomian masyarakat.
3. Memberikan nilai tambah pada teh, komoditas andalan dalam negeri. 4. Meningkatkan daya tarik produk.
5. Melatih kreativitas generasi muda dengan memadukan ilmu dan kreativitas untuk mengembangkan produk-produk berbasis pertanian.
6. Melatih kemampuan mahasiswa untuk berwirausaha sebagai sarana pembelajaran model agribisnis skala kecil.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Berdirinya Outlet Aneka produk yang menawarkan berbagai minuman olahan teh dengan citarasa yang khas menurut jenisnya, disajikan dengan menarik, ekslusif, dan dengan harga terjangkau.
F. KEGUNAAN PROGRAM 1. Bagi Perguruan Tinggi
Munculnya satu usaha kedai minuman penyedia berbagai jenis teh ini, dapat menumbuhkan iklim kompetitif dikalangan mahasiswa untuk bersaing melalui pengembangan intelektualitas dan kreatifitas, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi.
Program ini merupakan perwujudan dari Tridharma Perguruan Tinggi. Dengan program ini pula akan meningkatkan khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam penerapan teknologi yang dapat dikembangkan lebih lanjut.
2. Bagi Mahasiswa
Pelaksanaan program ini menuntut mahasiswa untuk dapat bekerja dalam tim yang akan menumbuhkan kesolidan dan kekuatan tim.
Program ini akan menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam berkarya dalam menerapkan teknologi sederhana yang berhasil guna. Program ini dapat menumbuhkan sikap kepedulian mahasiswa terhadap tuntutan konsumen dalam bidang minuman kesehatan.
3. Bagi Masyarakat
Adanya kedai minuman teh ini akan membantu konsumen dalam memenuhi kebutuhannya untuk dapat menikmati berbagai sajian minuman olahan teh. Kedai ini juga akan dapat membangkitkan prestise bagi konsumen yang pernah berkunjung dan mencoba produk yang ditawarkan.
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
“Kedai teh” merupakan outlet khusus yang menyediakan produk aneka inovasi minuman teh dan tempat berkumpul sambil menikmati minuman teh yang di sajikan. Produk yang kami tawarkan adalah teh original (hitam dan hijau), teh buah, teh susu/kopi, teh asam jawa, teh herbal (murbei dan rosela). Produk minuman teh tersebut akan dibuat sendiri dan disuplai dari beberapa produsen minuman teh untuk teh herbal dan teh yang khas. Tempat penjualan akan menggunakan dua bentuk yaitu outlet tetap dan outlet dinamis. Outlet tetap akan menggunakan konsep tempat yang lebih luas dengan memadukan konsep bentuk semi kafe dan konsep warung kopi tradisional, dimana ada tempat bersantai dan berkumpul menikmati minuman teh. Outlet dinamis untuk menjangkau pasar lebih luas dengan produk minuman yang sama.
Lokasi Usaha
Desain Outlet
Desain outlet tetap yang di buat menarik dan cocok untuk jadi tempat berkumpul dan santai. Lokasi “kedai teh” yang berada langsung di pinggir jalan raya, sehingga bisa langsung menarik orang dengan desain yang menarik dan nyaman. Desain outlet dinamis dibuat praktis namun masih tetap menarik orang untuk membeli produk yang ditawarkan.
Gambar 1. Contoh Outlet Dinamis Kerja sama dengan pemasok
Strategi Pemasaran
1) STP (Segmentation, Targetting, and Positioning) • Segmenting
“kedai teh” merupakan outlet inovasi minuman teh dengan segmentasi pasar sebagai berikut :
a) Kelompok Mahasiswa
Kelompok yang memiliki tingkat aktivitas yang tinggi, sangat dinamis dan membutuhkan tempat-tempat untuk berkumpul sambil menikmati produk tertentu.
b) Kelompok Masyarakat umum
Kelompok pasar di tempat-tempat keramaian dan ruang publik yang jumlahnya sangat besar dan luas.
• Targetting
Kegiatan targetting merupakan kegiatan penentuan fokus pasar. Target utama pemasaran produk “kedai teh” adalah mahasiswa yang sering membutuhkan tempat berkumpul dan bersantai yang nyaman dengan menikmati sajian makanan atau minuman tertentu. “kedai teh” sangat pas yang akanm enyediakan ruang untuk menikmati sajian inovasi minuman teh.
Sedangkan segmen kedua yaitu remaja merupakan segmen perluasan (agregasi) dari segmen utama, dengan jumlah yang besar dan mobilitas tinggi. Sebagai permulaan, pasar yang kami bidik adalah daerah Bogor. Dalam perkembangannya nanti diharapkan “kedai teh” dapat membuka cabang di berbagai daerah di Indonesia.
• Positioning
Positioning adalah suatu cara menempatkan produk dalam berbagai
2) Marketing Mix • Produk
Produk yang akan ditawarkan di “kedai teh” adalah teh original (hitam dan hijau), teh buah, teh susu/kopi, teh asam jawa, teh herbal (murbei dan rosela).
• Harga
Produk-produk “kedai teh” dengan harga sesuai tipe , dengan perincian biaya sebagai berikut: Teh Asam Jawa (Tamarine Tea)
Penentuan harga produk tersebut melalui bebarapa pertimbangan:
Harga jual sudah termasuk keuntungan untuk mitra kerja dan “kedai teh” Untuk mendorong rasa kepuasan dari para konsumen atas manfaat yang telah diperoleh dari harga yang telah ditetapkan (Customer Value).
Mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk pemasaran dan penjualan.
Keinginan untuk mendapatkan profit yang besar.
• Tempat
Outlet “kedai teh” tetap akan hadir di kawasan babakan tengah, karena lokasi tersebut merupakan pusat keramaian dan sentra aktivitas ekonomi utama di kawasan kampus IPB Darmaga. Lokasi yang mudah dijangkau dan strategis membuat “kedai teh”akan sangat dekat denngan segmen utama dari penjualan produk “kedai teh”. Untuk outlet dinamis akan hadir di kantin-kantin fakultas dan tempat keramaian di kawasan Bogor.
• Promosi
Pemasaran merupakan faktor penting dalam berwirausaha, dalam memasarkan produk-produk yang bersifat perishable (mudah rusak) dan bulky (memerlukan tempat), perlu adanya strategi yang baik sehingga usaha ini dapat terus berjalan.
a. Direct Selling Product
Kami akan mendatangi langsung pasar tempat berkumpulnya para pelaku pasar, sehingga jual beli langsung terjadi. Direct selling yang akan kami lakukan dengan menjual produk kami pada envent-event tertentu seperti bazar, ekspo, pameran, pasar rakyat untuk menjemput bola dan lebih memperkenalkan produk b. Internet
perawatan, harga, cara pembelian, penawaran jasa pelatihan, info-info yang berkaitan dengan produk dan testimoni masyarakat terhadap produk
c. Membuat katalog, brosur, leaflet, ex-banner
Katalog dibuat untuk mempermudah konsumen melihat detail produk, mengenai tipe dan harganya. Brosur dan leaflet diperbanyak sebagai sarana promosi kepada konsumen secara luas. Ex-banner dibuat sebagai sarana promosi ditempat umum, diharapkan kehadiranya dapat menjadi daya tarik konsumen. d. Kerja sama dengan pihak lain
Untuk meluaskan pasar, “kedai teh” dapat bekerjasama dengan lembaga atau independent dalam membantu penjualan produk. Sistem kerjasamanya adalah dengan konsinyasi dan atau sistem jual putus.
3) Aspek Finansial
Analisis Kelayakan Usaha digunakan untuk melihat bagaimanakah keunggulan produk, peluang penjualan, biaya produksi, sehingga mendatangkan laba dan layak untuk diproduksi dan menjamin keberlanjutan usaha setelah kegiatan PKM Kewirausahaan diusulkan. Analisis sensitivitas usaha meliputi analisis dengan Metode Payback Period, Metode Net Present Value (NPV), Metode Internal Rate of Return (IRR) dan Analisis Titik Impas (Break Even Point)
Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup
pengeluaran investasi dengan aliran kas. Secara matematis rumus untuk menghitung Payback Period adalah sebagai berikut :
Payback Period = Nilai Investasi X 1 Tahun
NPV yaitu selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun aliran kas terminal) di masa yang akan datang. Jika nilai NPV lebih besar dari 0 maka usulan usaha diterima, jika lebih kecil maka usulan usaha ditolak, jika sama dengan 0 maka usulan usaha dapat diterima atau ditolak. Secara matemetis rumus untuk menghitung NPV adalah sebagai berikut :
NPV = ∑ CFt . – Io (1+ K)t
Dimana : CFt = Aliran kas pertahun pada periode t Io = Investasi awal pada bulan ke 0 K = Suku Bunga
Metode Internal Rate of Return (IRR) digunakan untuk mencari tingkat
bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan dimasa datang. Secara matematis rumus untuk menghitung IRR adalah sebagai berikut :
Io = ∑ CFt . ( 1+ IRR )t
Dimana : t = Tahun ke-
Io = Nilai Investasi awal CFt = Arus Kas bersih
Analisis titik impas adalah adalah suatu analisa yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara beberapa variabel dalam proses produksi dengan pendapatan yang diterima perusahaan. Secara matematis rumus yang digunakan untuk menghitung BEP adalah sebagai berikut :
BEP = a . P – b
Dimana : BEP = Tingkat produksi pada titik impas a = Biaya Tetap Produksi
b = Biaya Variable P = Harga
(Perhitungan matematis kelima metode diatas disajikan dalam lampiran) 4) Aspek Manajemen dan Organisasi
• Struktur organisasi perusahaan
Keterangan :
Instruksional Laporan
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam organigram diatas dapat dilihat bahwa kinerja perusahaan kecil ini sangat efisien terutama dalam pemanfaatan tenaga kerja. Modal atau investasi didapat dari Dikti, penanggung jawab adalah dosen pendamping. Dalam perusahaan kecil ini kami terdapat lima orang pengelola utama dibantu oleh mitra kerja yaitu Suplier produk.
Tabel 1. Tugas Anggota “kedai teh”.
Jabatan Uraian Tugas
Project Manager (Nur Hidayat)
Bertanggung jawab secara keseluruhan atas kegiatan perusahaan, pembuat kebijakan, penentu arah kemajuan perusahaan
Marketing and Public Relation (Aziz Wildan)
di mata konsumen
Manajer Control Quality Product (A D Muthi)
Menjalin kerjasama dengan pemasok, mengontrol kuantitas dan kualitas produk yang di kumpulkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, memenuhi kebutuhan para konsumen.
Resource and Development (F.I. Prajayana)
Menentukan cara-cara atau dorongan untuk merangsang para konsumen untuk membeli. Merancang inovasi – inovasi baru dalam bidang pemasaran, peka mamahami kebutuhan konsumen, kemudian mengembangkan inovasi tersebut untuk pengembangan usaha
Aministration and Financial
(Sandra Setyawati)
Mempunyai tugas pokok mengatur administrasi dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan semua arus biaya yang keluar masuk keuangan perusahaan
• Penetapan insentif
Penetapan insentif berdasarkan sistem bagi hasil. Besarnya bagi hasil yang diperoleh dari tiap-tiap pelaksana kegiatan berdasarkan prestasi kerja yang telah dilakukan, prestasi kerja dapat dinilai dari lamanya waktu yang dikorbankan untuk melakukan tugas, penyelesaian tugas yang tepat waktu, pemenuhan target-target perusahaan, dan tingkat kepuasan konsumen.
H. METODOLOGI PELAKSANAAN PROGRAM
Metode pelaksanaan kegiatan ini berisi langkah-langkah untuk merealisasikan tujuan dari usulan PKM Kewirausahaan. Langkah-langkah tersebut diantaranya:
1. Lokasi
Kegiatan persiapan yang akan dilakukan meliputi membuat jadwal kegiatan, kegiatan survey pasar, membuat kontrak dengan pemasok, dan pembelian peralatan.
3. Pengumpulan Produk
Kerjasama dengan pemasok menggunakan sisten konsinyasi, dimana pembayaran barang yang diambil dilakukan dikemudian hari setelah barang terjual.
4. Promosi dan Pemasaran
Tahapan kegiatan promosi dan pemasaran dilakukan sebelum, selama, dan sesudah program berlangsung
Sebelum program berlangsung
• Pembuatan desain alat-alat promosi seperti katalog produk • Pembuatan desain interior toko
• Pembuatan desain web “kedai teh” Selama program berlangsung
• Promosi melalui internet • Penawaran ke pasar
• Mengikuti bazar, pameran, ekspo, dan lain-lain • Kerjasama pemasaran dengan pihak lainnya
5. Pelaporan Kegiatan
Pilot Plan
Studi Kelayakan
Dipasarkan Persiapan
Lolos
Pengumpulan Produk
Laporan Kegiatan
Konsumen
ya
ya
Gambar 3. Bagan Tahapan Pelaksanaan Program Layak
Layak Tidak
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
1 Konsultasi
2 Survey Alat dan Bahan
3 Pembelian Bahan
4 Pembelian Alat
5 Uji coba produksi skala kecil
6 Studi kelayakan
7 Riset pasar
8 Mencari Investor
9 Produksi dalam skala usaha
10 Promosi
11 Evaluasi
J. RANCANGAN BIAYA Biaya Investasi
Tabel 3. Biaya Investasi
Nama Bahan Satuan
Harga
Satuan Total harga
Sewa Tempat 6 bulan 2000000 2000000
Outlet Dinamis 2 buah 600000 1200000
Setting Tempat 2000000 2000000
Tupperware Tempat air 7 buah 100000 700000
Timbangan digital 1 buah 250000 250000
Saringan 4 buah 50000 200000
Biaya promosi awal
- iklan di Koran kampus 1 edisi 60.000 60000 - Spanduk dan standing
banner
250000
Galon air 3 40000 120000
Kompor gas 1 buah 100000 100000
Tabung Gas 1 buah 200000 200000
Total Biaya Investasi 7080000
Biaya Produksi
Tabel 4. Biaya Produksi
Nama Bahan Satuan
Harga
Satuan Total harga Biaya Variabel
Pembelian Teh Murbei 80 cup 2000 160000
Pembelian Teh Tamarine 80 cup 2000 160000
Cup Gelas 16 0z 100 cup 200 20000
Daun Teh 5 kg 100000 500000
Pipet 20 bungkus 1000 20000
Gula
2 kg 10000 20000
Biaya Tetap
Pekerja Produksi 1 300000 30000
Pekerja pemasaran 4 300000 1200000
Buku Kas 1 10000 10000
Kertas 1 35000 35000
Stempel Perusahaan 1 25000 25000
Alat Tulis 1 50000 50000
Kuitansi 1 100000 100000
Map File 5 2000 10000
Buku Administrasi Produksi 1 5000 5000
Transportasi I bulan 200000 200000
Total Biaya Produksi 2075000
K. LAMPIRAN
Nama dan Biodata Anggota Kelompok 1. Ketua Pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap : Ahmad Dhawamul Muthi
b. NIM : F34061533
c. Fakultas/ Departemen : Fateta/TIN
d. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 7 jam/ minggu
2. Anggota Pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap : Nur Hidayat
b. NIM : F34061189
c. Fakultas/ Departemen : Fateta/TIN
d. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 7 jam/ minggu
3. Anggota Pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap : Ryan Adam
b. NIM : G74090041
c. Fakultas/ Departemen : FMIPA/Fisika
d. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 7 jam/ minggu
4. Anggota Pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap : Aziz Wildan
b. NIM : F34062160
c. Fakultas/ Departemen : Fateta/TIN
d. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 7 jam/ minggu
5. Anggota Pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap : Febri Isni Prajayana
b. NIM : F34061166
c. Fakultas/ Departemen : Fateta/TIN
Nama dan Biodata Dosen Pendamping
Nama Lengkap : Andes Ismayana, S.TP, MT
NIP : 19701219 199802 1 001
Tanggal Lahir : 19-12-1970
Agama : Islam
Alamat : Departemen Teknologi Industri Pertanian Kampus Fateta IPB Darmaga PO Box 220 Bogor 16602, telp/fax. 0251-621974, 627830
Bidang Keahlian :Pengelolaan Lingkungan dan Pengolahan Limbah industri
Laboratorium : Teknik Manajemen Lingkungan
Jabatan : Staf Pengajar
Email : andesismayana@ipb.ac.id
Waktu untuk kegiatan PKM : 2 Jam/Minggu
PUBLIKASI : 1. Kajian Desain Parameter Proses Sarana Pengolahan Air Bersih Skala Kecil untuk Institusi Pendidikan pada Lingkar Kampus IPB, tahun 2005
2. Penerapan Membran Filtrasi dari Selulosa asetat dan Chitosan untuk Produksi Bersih pada Industri Pulp dan Kertas, 2004
3. Kajian Pengaruh Pelarut pada Pembuatan Membran Mikrofiltrasi (Pourous Membrane) dari Khitosan, 2003
1. ANALISIS USAHA
1.1 Peramalan Pendapatan Selama 1 Bulan
Tabel 5. Biaya Penyusutan Nama Bahan Total harga
Penyusutan 1 tahun
Penyusutan 1 bulan
Outlet Dinamis 1200000 120000 10000
Setting Tempat 2000000 200000 16666,67
Tupperware Tempat air 700000 70000 5833,333
Timbangan digital 250000 25000 2083,333
Saringan 200000 20000 1666,667
Galon air 120000 12000 1000
Kompor gas 100000 10000 833,3333
Tabung Gas 200000 20000 1666,667
Total Biaya Penyusutan 477000 39750
Tabel 6. Proyeksi laba/rugi
Rincian Biaya Jumlah Harga Satuan Total
Hasil Penjualan
Teh Murbei 20x20 3000 1200000
Teh Rosela 20x20 3000 1200000
Teh Tamarine 20x20 3000 1200000
Teh Buah 20x20 3500 1400000
Teh susu/kopi 20x20 3500 1400000
Teh Original 20x20 2500 1000000
Biaya Produksi 2075000
Biaya Penyusutan 39750
Laba per bulan 5285250
1.2 Analisis R/C Ratio
Analisi R/C ratio adalah untuk mengetahui perbandingan antara total penerimaan dengan biaya produksi yang dikeluarkan pada satu periode produksi yaitu enam bulan.
R/C = total penerimaan biaya variabel + biaya tetap+biaya penyusutan
= Rp 7.400.000,00 = 3,56 Rp 2.075.000,00
Perbandingan penerimaan dengan biaya adalah 3,56 artinya setiap mengeluarkan biaya Rp 1,00 akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 3,56 sehingga usaha ini efisien untuk dijalankan.
1.3 Analisis Payback Period
Estimasi jangka waktu pengembalian investasi usaha ini dapat ditunjukkan dengan menghitung nilai payback period. Payback period pada usaha kedai teh ini adalah :
Payback period = Nilai investasi Keuntungan per bulan = Rp 7.080.000,00 Rp 5.285.250,00 = 1,3 bulan
Dari hasil perhitungan payback period di atas, dihasilkan angka sebesar 1,3 bulan. Artinya, dalam jangka waktu 1,3 bulan modal ini akan kembali.
1.5. Analisis NPV (Net Present Value)
NPV yaitu selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun aliran kas terminal) di masa yang akan datang. Jika nilai NPV lebih besar dari 0 maka usulan usaha diterima, jika lebih kecil maka usulan usaha ditolak, jika sama dengan 0 maka usulan usaha dapat diterima atau ditolak.
NPV = ∑ CFt . – Io (1+ K)t
Tabel 7. Cashflow dan NPV
Dari perhitungan NPV di atas dapat dilihat NPV nya Rp 11.364.697,00. Karena NPV>0 maka usaha ini layak direalisasikan.
Uraian
Bulan ke-
1 2 3 4 5 6
a Inflow
penerimaan penjualan 5285250 5285250 5285250 5285250 5285250 5285250 Total inflow 5285250 5285250 5285250 5285250 5285250 5285250
total outflow 9194750 2114750 2114750 2114750 2114750 2114750
Selisih Inflow dan
Outflow -3909500 3170500 3170500 3170500 3170500 3170500
Net Benefit
DF 1 % 0,990099 0,9803 0,97059 0,96098 0,95147 0,94205 PV DF 17% -3.870.792 3108041 3077256 3046787 3016636 2986770