ABSTRAK
PERBANDINGAN EFEK SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN
TINGGI LEMAK
Stella Victoria, 2016 Pembimbing I : Fen Tih, dr., M.Kes. Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt
Dislipidemia dapat terjadi akibat peningkatan kolesterol LDL yang berfungsi membawa kolesterol dari hati ke jaringan perifer. Salah satu bahan herbal yang digunakan untuk menurunkan kolesterol adalah teh. Terdapat beberapa jenis teh, diantaranya teh hitam, teh hijau, dan teh putih. Penelitian ini bertujuan membandingan efek seduhan teh hitam, teh hijau, dan teh putih dalam menurunkan kadar LDL.
Desain penelitian ini bersifat eksperimental sungguhan. Subjek penelitian adalah 30 ekor tikus yang dibagi enam kelompok; diberikan masing – masing 4,5 ml STH (seduhan teh hitam), STHJ (seduhan teh hijau), dan STP (seduhan teh putih); KP (diberi simvastatin 0,18 mg); KN (diet tinggi lemak); KNorm (pakan standar); perlakuan diberikan selama 14 hari. Pemeriksaan kadar LDL dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Analisis data menggunakan uji ANAVA dilanjutkan uji Tukey HSD, α = 0,05, dengan nilai kemaknaan 0,05 .
Hasil penelitian penurunan kadar LDL sesudah diberikan STH (6,58 %), STHJ (5,86 %), dan STP (8,41%), yang berbeda bermakna dengan kelompok kontrol negatif (-29,10%). Kelompok STH, STHJ, dan STP memiliki efek yang sama dengan simvastatin (11,40%) (p>0.05).
Simpulan penelitian teh hitam, teh hijau dan teh putih berefek sama dalam menurunkan kadar LDL dan memiliki efek setara dengan simvastatin.
ABSTRACT
THE COMPARISON OF EFFECT OF BLACK TEA, GREEN TEA, AND WHITE TEA STEEPING TOWARDS LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) LEVEL ON MALE WISTAR RAT (Rattus norvegicus) INDUCED WITH HIGH-FAT FEED
Stella Victoria, 2016 Tutor 1st : Fen Tih, dr., M.Kes.
Tutor 2nd: Rosnaeni, dra., Apt.
Dyslipidemia occurs due to an increase in LDL cholesterol which serves to carry cholesterol from the heart to peripheral tissues. One of herbal ingredients used to lowering cholesterol is tea. There are types of tea, including black tea, green tea, and white tea. This research aims to compare the effect of black tea, green tea, and white tea steeping in lowering LDL level.
This research was true experimental research design. Subjects were 30 rats divided into six group; given 4,5 ml STH (black tea steeping), STHJ (green tea steeping), and STP (white tea steeping); positive control group was given simvastatin 0,18 mg; negative control group (high-fat feed); normal group (standard feed); given for 14 days. LDL level was examined before and after treatment. Data was analyzed with ANOVA then tested with Tukey HSD, α = 0,05, with p value < 0,05.
This research results LDL levels decrease after given STH (6.58%), STHJ (5.86%), and STP (8,41%), have significance difference with negative control group (-29.10%). STH, STHJ, and STP have same effect with simvastatin (11.40%) (p > 0.05).
The conclusion is black tea, green tea and white tea have same effect in lowering LDL levels and have same effect with simvastatin.
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 3
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3
1.3.1 Maksud Penelitian ... 3
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1 Manfaat Akademis ... 3
1.4.2 Manfaat Praktis ... 4
1.5 Kerangka Pemikiran ... 4
1.6 Hipotesis Pemikiran ... 5
2.1.2 Terapi Dislipidemia ... 6
2.2.5.2 Very Low Density Lipoprotein (VLDL) ... 9
2.2.5.3 Intermediate Density Lipoprotein (IDL) ... 9
2.2.5.4 Low Density Lipoprotein (LDL) ... 10
2.2.5.5 High Density Lipoprotein (HDL)... 10
2.2.5.6 Apoprotein ... 11
2.3.3.1 Komposisi Teh Hitam ... 15
2.3.3.2 Hubungan Teh Hitam dengan Profil Lemak ... 15
2.3.4 Teh Hijau ... 16
2.3.4.1 Komposisi Teh Hijau ... 16
2.3.4.2 Hubungan Teh Hijau dengan Profil Lemak ... 17
2.3.5 Teh Putih ... 17
2.3.5.1 Komposisi Teh Putih ... 18
2.3.5.2 Hubungan Teh Putih dengan Profil Lemak ... 19
2.4 Simvastatin ... 19
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 21
3.1 Alat, Bahan dan Subjek Penelitian ... 21
3.1.1 Alat Penelitian ... 21
3.3.1 Pembuatan pakan tinggi lemak ... 22
3.3.2 Persiapan hewan coba ... 23
3.3.3 Persiapan bahan uji ... 23
3.4 Metode Penelitian ... 23
3.4.1 Desain Penelitian ... 23
3.4.2 Variabel penelitian dan Definisi Operasional ... 23
3.4.2.1 Variabel Terkendali, Variabel Perlakuan, Variabel Respon ... 23
3.4.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 24
3.4.3 Besar Sampel Penelitian ... 25
3.5 Prosedur Kerja ... 25
3.6 Metode Analisis ... 26
3.6.1 Hipotesis Penelitian ... 27
3.6.2 Kriteria Uji ... 27
3.7 Aspek Etik Penelitian ... 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29
4.1 Hasil penelitian ... 29
4.2 Pembahasan Penelitian ... 31
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 34
5.1 Simpulan ... 34
5.2 Saran ... 34
DAFTAR PUSTAKA ... 35
LAMPIRAN ... 39
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tanaman Teh ... 14
Gambar 2.2 Teh Hitam ... 14
Gambar 2.3 Teh Hijau ... 16
Gambar 2.4 Teh Putih ... 18
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Interpretasi kadar lipid plasma ... 6
Tabel 4.1 Rerata Kadar LDL Sebelum dan Sesudah Perlakuan... 29
Tabel 4.2 Tes Homogenitas Varian Levene Test ... 30
Tabel 4.3 Uji ANAVA ... 30
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Alur penelitian ... 39
Lampiran 2 Berat Badan Tikus ... 40
Lampiran 3 Perhitungan Dosis dan Cara Pembuatan Bahan Uji ... 41
Lampiran 4 Kadar LDL Hewan Coba Sebelum dan Sesudah Perlakuan ... 43
Lampiran 5 Analisis Data Statistik ... 44
Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian ... 46
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida serta penurunan kadar kolesterol HDL. Kolesterol LDL berfungsi untuk membawa kolesterol dari hati ke jaringan perifer sehingga apabila kadarnya melebihi normal maka dapat menyebabkan kadar kolesterol meningkat dalam serum darah atau hiperlipidemia (Gordon, 2003).
Prevalensi dislipidemia di Indonesia diperkirakan makin meningkat setiap tahunnya. Menurut data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004 prevalensi penyakit dislipidemia di Indonesia mencapai 14% (Ginting, 2011). Dislipidemia menjadi masalah kesehatan dan harus segera diatasi sedini mungkin. Dislipidemia dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi, antara lain Penyakit Jantung Koroner (PJK), aterosklerosis, stroke, kelainan pembuluh darah serta pankreatitis akut (Dahlia, 2012).
Pengobatan dislipidemia biasanya dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan, salah satunya adalah simvastatin. Simvastatin adalah obat golongan statin yang menghambat sintesis kolesterol dalam hati dengan menghambat enzim HMG CoA reduktase. Keuntungan simvastatin adalah dapat ditoleransi dengan baik dan memiliki sediaan generik sehingga harga lebih terjangkau. Efek samping dari simvastatin adalah miopati. Miopati ditandai dengan myalgia hebat, mula – mula di lengan dan paha, kemudian di seluruh tubuh serta rasa lelah (Robert et al., 2012).
anti-inflamasi, antikanker, anti-kolesterol, anti-obesitas dan anti-diabetes. Ada beberapa varian teh yaitu teh hitam, teh hijau, teh merah serta teh putih yang dikonsumsi dalam bentuk minuman. Bentuk sediaan teh adalah daun teh, teh celup, hingga teh yang dikemas dalam botol (Almajano et al., 2008; Xiao et al., 2008; Yang et al., 2011; Forester et al., 2011).
Teh hitam merupakan teh yang digemari dan paling umum dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia. Di antara ketiga jenis teh lainnya, teh hitam mengalami proses oksidasi yang paling lama. Oksidasi ini terjadi karena adanya enzim polyphenol oksidase (Hartoyo, 2003; Rossi, 2010). Pengolahan teh hitam cukup
rumit bila dibanding teh hijau atau teh putih. Teh hitam dilayukan selama 14-18 jam kemudian digiling dan dikeringkan (Rohdiana, 2009). Teh hitam bermanfaat untuk menurunkan kadar LDL karena katekin yang dikandungnya. Kadar katekin yang dikandung dalam teh hitam sebesar 4,2 %, kadar ini lebih kecil jika dibandingkan dengan kadar katekin teh hijau dan teh putih (Hillal, 2007).
Teh hijau diproses dengan menginaktivasi enzim polifenol oksidase untuk mencegah terjadi oksimatis yang merubah polifenol menjadi theaflavin dan thearubigin. Teh hijau diolah dengan mesin pelayuan kemudian dikeringkan sampai kadar air tertentu (Rohdiana, 2009). Teh hijau berkhasiat untuk menurunkan kolesterol darah serta menurunkan kadar LDL darah, menurunkan kadar gula dalam darah, menurunkan berat badan, antikanker dan antimikroba (Merry, 2007). Teh hijau bermanfaat untuk menurunkan kadar LDL. Penurunan kadar LDL terjadi dikarenakan katekin yang dikandung teh hijau. Teh hijau mengandung katekin dengan kadar sebesar 12,95 %, kadar ini lebih besar jika dibandingkan dengan kadar katekin teh hitam (Hillal, 2007).
putih berperan untuk menurunkan kadar LDL dalam darah (Alcazar, 2007). Teh putih memiliki kadar katekin paling tinggi bila dibandingkan teh hitam dan teh hijau yaitu 13,22 % (Hillal, 2007).
Berdasarkan uraian di atas mengenai proses pengolahan dan kadar katekin pada masing – masing teh di atas, belum diketahui perbandingan efeknya terhadap penurunan kadar LDL. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan efek seduhan teh hitam, teh hijau, dan teh putih dalam menurunkan kolesterol LDL.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, identifikasi masalah penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat perbedaan efek penurunan LDL pada pemberian seduhan teh
hitam (STH), teh hijau (STHJ), dan teh putih (STP).
2. Apakah terdapat perbedaan efek penurunan LDL pada pemberian seduhan teh hitam (STH), teh hijau (STHJ), dan teh putih (STP) dibandingkan simvastatin.
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan efek penurunan LDL pada pemberian seduhan teh hitam, teh hijau, dan teh putih.
menurunkan kadar kolesterol LDL serta dapat digunakan sebagai bahan pengembangan penelitian selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang penggunaan air seduhan teh hijau, teh hitam, dan teh putih sebagai salah satu pengobatan herbal bagi penderita dislipidemia serta perbandingan mana diantara tiga teh tersebut yang lebih efektif untuk menurunkan kadar kolesterol LDL.
1.5 Kerangka Pemikiran
Teh hitam, teh hijau, dan teh putih berasal dari tanaman yang sama yaitu Camellia sinensis L. yang membedakan dari ketiga jenis teh ini adalah proses pengolahannya sehingga memengaruhi kadar katekin yang dikandungnya. Kadar katekin yang terkandung dalam teh hitam ± 4,2 %, teh hijau ± ,95 %, dan teh putih ± 13,22 %.
Kandungan katekin dalam teh dibagi menjadi 4 jenis yaitu : Epigallocatechin 3-gallate (EGCG), Epicatechin 3-gallate (ECG), Epigallocatechin (EGC), dan Catechin (C). Katekin yang dikandung dalam teh bermanfaat untuk menurunkan kadar LDL. EGCG merupakan katekin yang aktifitas biologisnya paling aktif terhadap LDL (Rohdiana, 2011). Mekanisme katekin dalam menurunkan LDL dapat melalui berbagai cara, diantaranya adalah menghambat prokses oksidasi LDL (dengan cara mereduksi pembentukan radikal bebas, menjaga dan meregenerasi ∝-tokoferol dan antioksidan lain), menurunkan aktivitas 3-hydroxy-methylglutaryl Coenzim A (HMG-CoA) reduktase (regulator enzim dan biosintesis kolesterol), meningkatkan ekspresi reseptor LDL, serta menurunkan absorbsi kolesterol diet dan reabsorbsi asam empedu (Hartoyo, 2003).
reduktase secara kompetitif. Obat ini menghambat aktivitas enzim HMG-CoA
reduktase yang mengubah Asetil-CoA menjadi asam mevalonat. Pada proses sintesis kolesterol di hati simvastatin dapat meningkatkan aktivitas reseptor LDL sehingga kecepatan metabolisme LDL oleh hati menjadi lebih cepat dan simpanan LDL plasma menjadi berkurang (Katzung, 2002).
1.6Hipotesis Penelitian
1. Terdapat perbedaan efek penurunan LDL pada pemberian seduhan teh hitam (STH) , teh hijau (STHJ) , dan teh putih (STP).
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
1. Seduhan teh hitam, teh hijau dan teh putih memiliki efek yang sama dalam
menurunkan kadar LDL.
2. Seduhan teh hitam, teh hijau, dan teh putih memiliki efek yang sama dengan
simvastatin dalam menurunkan kadar LDL.
5.2SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang seduhan teh hitam, teh hijau,
dan teh putih dengan dosis yang bervariasi untuk mengetahui dosis yang paling
efektif serta waktu penelitian yang lebih lama untuk melihat efek penggunaan
jangka panjang untuk menurunkan kadar LDL secara maksimal dan efek samping
DAFTAR PUSTAKA
Alberti, K. G., Zimmet,P., and Shaw, J. 2005. IDF Epidemiology Task Force
Consensus Group. The Metabolic Syndrom-A New Wordwide Definition.
Lancet 366 (9491):1059-1062.
Alcazar. 2007. Differentiation of green, white, black, Oolong, and Pu-erh teas
according to their free amino acids content. Journal of Agricultural and Food Chemistry, v.55, n. 15, p. 5960-5.Available from http://dx.doi.org /10.1021/jf070601a.
Almajano M. P., Carbo R., Jimenez JAL, Gordon MH. 2008. Antioxidant and
Antimicrobial activities of tea infusions. Food Chemical., 108 (1): 55 - 63.
Cabrera G, Cardenas G, Taboada E, and Rinaudo M., (2006) “Synthesis and
Characterization of chitosan alkyl phosphate” J.Chil. Vol:51 No:1
Dalimartha S dan Dalimartha F A. 2014. Tumbuhan Sakti Atasi Kolesterol. Jakarta:Penebar Swadaya.
Dahlia, F.M Delly.2012. Pemberian Ekstrak Teh Putih (Camellia Sinensis) Oral
Mencegah Dislipidemia Pada Tikus (Rattus Norvegicus) Jantan Galur Wistar
Yang Diberi Diet Lemak. http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-1180-1097268977-tesis%20delly.pdf diunduh tanggal 24 Januari 2015
Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK UI. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Bagian Farmakologi FK UI.
Desvina, Merry Lia . 2007. Perbandingan kadar polifenol seduhan teh hijau pada berbagai merek teh hijau. http://core.ac.uk/download/files/379/11721408.pdf diunduh tanggal 24 Januari 2015
Dias, T. R., Tomas, G., Teixeira, N. F., Alves, M. G., Oliveira, P. F., & Silva, B. M.
2013.White Tea (Camellia Sinensis (L.)): Antioxidant Properties and
Beneficial Health Effects.
Ekawati.2007. Pengaruh Teh Hitam (Camellia sinensis (L.)O.K.) Terhadap
Ketebalan Dinding Arteri Koronaria Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diberi Diet Tinggi Lemak, PKMI, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta
Forester SC, Lambert JD .2011. The role of antioksidant versus prooxidant effect of
Gordon, P.M. 2003. Hyperlipidemia and Dyslipidemia.In Ehrman JK.Clinical Exercise Physiology. Champaign: Human Kinetics. p. 169-184.
Ginting, Hamdani S.P. 2011. Konsumsi Makanan Tinggi Karbohidrat, Protein,
Lemak, sebagai Faktor Risiko Kejadian Dislipidemia pada Dosen Universitas Gadjah Mada yang Melakukan Medical Check-Up di GMC Health Center Yogyakarta. Tesis. Fakultas Kedokteran UGM.
Gunawan G.S, Nafrialdi R.S, Elysabeth, editors. 2007. Farmakologi dan Terapi.
Edisi 5. Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.
Guyton A.C. dan J.E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC.
Guyton, A.C. and Hall, J.E., 2015. Textbook of Medical Physiology. 13th ed.
Philadelphia, PA, USA: Elsevier Saunders.
Hanafiah, K.A. 2005. Rancangan Percobaan, Teori dan Aplikasi. Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Palembang. PT Raja Grafinda Persada, Jakarta.
Hartoyo A. 2003. Teh dan Khasiatnya bagi Kesehatan. Yogyakarta: Kanisius.
Herin M. dan Retty R. 2012. Penghambatan Peningkatan Kadar Kolesterol Pada Diet Tinggi Lemak Oleh Epigallocatechin Gallate (EGCG) Teh Hijau Klon Gmb4. Jurnal
Hillal, Y; Engelhardt, U. 2007.Characterisation of white tea – Comparison to green
and black tea. J. Verbr. Lebensm. 2 (2007): 414 – 421.
Handoko D. 2007. Pengaruh Tekanan dan Suhu Pada Kondisi Evaporasi Ekstrak Daun Teh Hijau.Institut Pertanian Bogor. Skripsi
Hutapea JR, Djumidi, Sutjipto, Sugiarso S, Soerahso, Sihotang, dkk. 2001. Dalam: Darwanto, penyunting. Inventaris tanaman obat Indonesia, Ocimum sanctum L. (Selasih). Volume ke-1. Jilid ke-2. Jakarta: Departemen Kesehatan.
Katzung, B.G. (2002). Farmakologi Dasar dan Klinik, Ed.8, Salemba Medika, Jakarta
Kersshaw, E.E., and Flier, J.S. 2004. Adipose Tissue as an Endocrine Organ.The
Tranport.In Present Knowledge in Nutrition. 8th Ed. p 93-103. ILSI Press,Washington DC.
Liu Di, Xu Jia-Ying, Jiao Yang. 2009. Effects of Puer Tea Aqueous Extracts and
Green Tea Polyphenols on the Expression of Longevity Related Gene CETP. Chinese Journal of Gerontology 2012-02.
Mahley, R. W., Weisgraber, K.H., and Farese, R.V. 2003. Disorder of Lipid
Metabolism. In William Textbook of Endocrinology. 10th Ed. Saunders : Philadelphia P. 1642 - 1680
Mayes P. A, Botham KM. 2003.Lipid Transport and Storage.Harper's illustrated
Biochemistry. 26 th ed. USA. Mc Graw Hill. 205-18.
Moderno P, Carvalho M, Silva B. 2009. Recent patents on Camellia sinesis :
source of health promoting compounds. Recent Patents on Food, Nutrition and Agriculture 1(13) : 182
Murray, K., R., Granner, K. D., Mayes, A. P., Rodwell, W. V. 2003. Harper’s
Biochemistry. 26 th Ed. Appleton & Lange Medical Books.
Nugroho. 2009. Respirasi Seluler.[cited 2011 March 2]. Available from http://biodas.files.wordpress.com/2007/09/04-respirasi-sel.ppt.
Noni S. 2007.Sehat dan Cantik Berkat Teh Hijau. Bogor: Penebar Swadaya.
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI).Konsensus pengelolaan dislipidemia di Indonesia.Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UI; 2012.
Rader, D. J.And Hobbs, H.H. 2005.In Harrison’s Principles of Internal
Medicine.16th Ed. p 2286-2298.McGraw-Hill. New York.
Robert W.Mahley, Thomas P.Bersot. 2012. Terapi Obat Untuk Hiperkolesterolemia dan Dislipidemia. Dalam: Harman, J.G., dan Limbird, L.E. (editor).
Goodman & Gilman’s Dasar Farmakologi Terapi . Edisi 10, Vol.2. Diterjemahkan oleh Tim Alih Bahasa Sekolah Farmasi ITB.Jakarta :EGC. 36: 943-968
Rohdiana.D. "Talk Show - Efek Teh Hitam dalam Mencegah dan Mengatasi Risiko Penyakit Jantung Koroner" 24 November 2007. Auditorium RSJPDH. Diakses dari: URL :http://www.pjnhk.go.id/content/view/647/31/
Seeram N. P., Henning S.M., Yantao N., Lee R., Scheuller H.S., Heber D.2006.
cardiovascular health. Molecular Nutrition & Food Research 50(2) : 218 – 228.
Sulistia G.G. 2005. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: Gaya Baru. pp: 427-8, 364-5
Velayutham, P.,Babu, A. and Liu, P. 2009. Green Tea Catechins and
CardiovaskulerHealth : An Update. Curr Med Chem.
Xiao. J., Chen. X, Zhang. L, Talbot. S.G, Li G.C, Xu M. 2008.Investigation of the
Mechanism of Enhanced Effect of EGCG on Huperzine A’s inhibition of Acetylcholinesterase Activity in Rats by a Multispectroscopic method. J. Agric. Food Chem., 56(3): 910-915.
Yang, C.S. and Landau, J, M. 2000.Effect of Tea Consumption on Nutrition an
Health. J Nutr., 130 : 2409 – 2412.
Yang C. S, Wang. 2011. Mechanistic issues concerning cancer prevention by tea
catechins. Mol. Nurt. Food Res.
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013. pdf diunduh pada 13 januari2015
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131782835/abstrak%20kajian%20tentang%2 0potensi%20bahan%20%e2%80%93%20bahan%20alami%20untuk%20me
nurunkan%20kadar%20kolesterol%20%20darah.pdf diunduh pada 13
januari 2015 prosiding seminar nasional penelitian, pendidikan dan penerapan mipa.fakultas mipa, universitas negeri yogyakarta