• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal PKM cangkul ergonomis indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Proposal PKM cangkul ergonomis indonesia"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

“ CANGKUL ERGONOMIS

DAN EFISIEN GUNA

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PETANI DESA

KENONGO ”

BIDANG KEGIATAN:

PKM KARSA CIPTA

DIUSULKAN OLEH :

Nama Ketua : Joko Utomo NIM: 121020700031 / Angkatan : 2012 Nama Anggota: Ede Ramadhin S NIM: 131020700002 / Angkatan : 2013 Nama Anggota: Aris Tri Yulianto NIM: 131020700025 / Aangkatan : 2013

(2)
(3)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Tabel dan Gambar ... iii

Ringkasan ... iv

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 tujuan program ... 2

1.3 Luaran yang diharapkan ... 2

1.4 Kegunaan ... 2

BAB 2. Tinjauan pustaka ... 3

BAB 3. METODE PELAKSANAAN ... 6

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 9

4.1 Anggaran Biaya ... 9

4.2 Jadwal Kegiatan ... 9

DAFTAR PUSTAKA ... 10

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua , Anggota dan dosen pembina... 14

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan... . 16

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas... 18

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti... 19

(4)

RINGKASAN

Sebagian besar penduduk desa kenongo adalah berprovesi menjadi petani, dengan luas wilayah 70% keseluruhan adalah lahan pertanian. Hampir setiap tahunnya lahan pertanian Desa Kenongo menghasilkan berbagai produk hasil pertanian seperti, tanaman padi sebagai beras, tanaman palawija dan tebu. Akan tetapi setelah dilakukan survey dengan metode wawancara para petani di Desa Kenongo sebagian besar mengalami sakit punggung pada kisaran umur 35 – 50 tahn. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami ingin membuat cangkul sebagai alat pertanian yang utama dengan metode ergonomi, antropometri dan psikologi industri sehingga para petani lebih nyaman dan efisien dalam menggunakan cangkul dan menekan jumlah penderita sakit punggung.

Potensi pertanian di Desa Kenongo yang berkembang menjadi alasan penduduk setempat menjadikan petani sebagai pilihan untuk menjadikan provesi, akan tetapi dengan cangkul biasa para petani terhambat waktu penggarapan sawah yang memakan waktu lama. Oleh karena itu dengan metode ergonomi kami berharap membuat cangkul yang efisien guna meningkatkan produktivitas para petani di Desa Kenongo.

(5)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pertanian adalah kegiatan sumberdaya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan .Sebagian besar masyarakat indonesia berprofesi sebagai petani, Menurut data sementara pertanian 2014 dari badan pusat statistik diindonesia adalah sebesar 35,09 persen dari sektor yang lainnya.

Gambar 1.1.1 presentase jumlah seluruh sektor diindonesia ( sumber:; BPS Pusat ,2014 “grafik sektor “)

Jumlah ini mengidentifikasi besarnya peran pertanian dan petani bagi kemajuan perekonomian indonesia .

(6)

psikologi industri sebagai dasar pembuatan cangkul yang diharapkan menjadi sebuah alat yang efektif bagi petani guna meningkatkan produktivitasnya.

Sebagian di Daerah Desa Kenongo Kecamatan Tulangan – Sidoarjo ini hampir 50% berprovesi sebagai petani dengan 70% lahan pertanian dari keseluruhan Desa ( Data Kependudukan Desa Kenongo ,tahun 2014 ). Akan tetapi penggunaan cangkul tradisional sebagian besar masih dipakai di Desa ini . Berdasarkan latar belakang diatas dibutuhkan alat cangkul yang sesuai dengan dasar metode guna meningkatkan produktivitas pertanian didaerah Desa Kenongo ini. Dengan membuat cangkul yang nyaman saat dipegang dengan penambahan spon di gagangnya, dan dimensi gagang yang bisa diatur tinggi rendahnya sehingga pengguna bisa menentukan panjang gagang cangkul yang sesuai dengan tinggi penggunanya. Selain itu mata cangkul di desain multifungsional sehingga selain bisa menjadi cangkul juga dapat digunakan menjadi bawak dan dimensi gagang cangkul yang bisa dilepas memungkinkan digunakan sebagai gathul yaitu alat untuk melobangi tanah guna tampat diletakkannya bibit.

Penerapan pendekatan ergonomi di aktivitas kerja (industri) telah banyak ditunjukkan dengan berbagai bukti nyata di masa lampau seperti halnya saat manusia melakukan perancangan produk, alat kerja maupun sistem kerja ( Sanders dan McCormick ;1992) dan sedangkan antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia, bentuk dan kekuatan, serta penerapan dari data tersebut digunakan untuk penanganan masalah desain (Stevenson ;1989). Atas dasar metode dan problematika kami membuat sebuah cangkul yang efisien tetap ringan dan nyaman akan penggunaannya.

1.2Tujuan program

Dengan memperhatikan latar belakang dan permaslahan dalam penggunaan cangkul maka tujuan dari program PKM-KC ini adalah membuat cangkul sesuai dengan metode ergonomi, dengan rincian sebagai berikut :

1. Merancang dan membuat sistem kerja pengaturan dimensi panjang gagang cangkul.

2. Merancang dan membuat multifungsional cangkul menjadi bawak ataupun gathul yang semua itu adalah alat utama dalam pertanian.

3. Merancang dan membuat cangkul tetap dengan bahan ringan dan kuat dan tetap nyaman saat dugunakan.

1.3 Luaran yang diharapan

1. Alat cangkul yang ergonomis dan efisien.

(7)

1.4 Kegunaan

(8)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Daerah Desa Kenongo kecamatan Tulangan kabupaten Sidoarjo merupakan wilayah dengan penghasilan hasil pertanian yang cukup tinggi. Lahan yang menjadi lahan pertanian cukup luas, tetapi selama ini masih terdapat

beberapa permasalahan terkait penggunaan alat – alat pertanian yang tradisional.

Setelah mengadakan survei tim PKM-KC Universitas Muhammadiyah Sidoarjo memutuskan memilih masyarakat sasaran untuk pembuatan cangkul yang ergonomis dan efisien adalah warga di Desa Kenongo, Kec. Tulangan, Kab. Sidoarjo.

Profesi warga Desa Kenongo umumnya adalah Petani, namun di tempat tersebut penggunaan alat pertanian tradisional sering kali menjadi penghambat produktivitas hasil pertanian di Desa tersebut. Adapun permasalahan yang sering dihadapi oleh para petani adalah ,

1. Cangkul yang tidak ergonomi sehingga mengakibatkan tinggi cangkul

tidak sesuai dengan tinggi petani, pemakaian yang terlalu lama menyebabkan petani mengalami kelelahan yang sangat dan berakibat pada stress kerja.

2. Gagang cangkul yang kasar sering kali membuat tangan terluka

3. Pergantian alat yang membuat petani harus menghentikan pekerjaannya

untuk mengambil alat yang lainnya, berakibat tidak efisiennya waktu kerja petani dan menambah tingkat kelelahan pada petani.

Setelah mengkaji potensi yang ada di wilayah tersebut dan permasalahan yang ada disepakati untuk membuat sebuah alat cangkul dengan metode ergonomi dan antropometri guna meningkatkan produktivitas hasil pertanian di Desa tersebut. Dari permasalahan ini kami tim PKM-KC berusaha membuat karsa cipta sebuah cangkul yang ergonomis dan efisisen sehingga para petani di daerah tersebut lebih nyaman dan efisien dalam proses cocok tanam di desa tersebut.

Gambaran dari pemakaian cangkul ini yaitu :

1. Gagang terbuat dari kayu yang dilapisi dengan plat dan busa sehingga

tetap kuat, ringan dan nyaman.

2. Mata cangkul yang bisa memutar memungkinkan pengguna menggunakan

fungsional cangkul ke bawak. Punggung cangkul bagian atas mempunyai dimensi agak lebar sehingga pemakaian sebagai bawak bisa nyaman saat ditekan oleh kaki.

3. Ujung gagang cangkul yang bisa dilepas digunakan untuk menjadi

fungsional menjadi gathul. Ujung badan cangkul terdapat pipa besi yang diberi drat untuk pemasangan mata gatul.

4. Penguncian gagang untuk mengatur tinggi rendahnya menggunakan sistem

(9)

sistem penguncian mur dan baut agar lebih kuat, dan dibagian penguncian diberi karet spone untuk meredam getaran saat cangkul ini digunakan .

Gambar cangkul tradisional dapat dilihat pada gambar 2.1 dan desain cangkul ergonomis dapat dilihat pada gambar 2.2 ,

Gambar 2.1 cangkul yang masih tradisional

(10)

BAB 3

METODE PELAKSANAAN

Bengkel pembuatan cangkul ini bertempat dirumah Bapak Ashari yakni beralamat di RT 08 RW 03 Desa kenongo, Kecamatan Tulangan-Kabupaten Sidoarjo.

Flowchart kegiatan pembuatan cangkul yang ergonomis dan efisien .

Tidak

Ya Perumusan masalah

Pengukuran data antropometri

Persiapan bahan

Perancangan alat

Perakitan/Pembuatan alat

Pengujian alat

Analisis hasil pengujian Mulai

Selesai

Kajian pustaka Survey

Kesimpulan

(11)

1. Perumusan masalah

Perumusan masalah dilakukan bertujuan untuk mengetahui dasar – dasar dilakukan penelitian dan sebagai bahan untuk kegiatan survey yang selanjutnya digunakan sebagai bahan dari pembuatan desain. Perumusan masalah berisi tentang problematika dan referensi yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini.

2. Pengukuran data antropometri

Pengukuran data menggunakan metode antropometri dengan indikator pengukuran tinggi badan petani untuk menciptakan dimensi cangkul yang benar – benar nyaman.

3. Persiapan bahan

Persiapan bahan baku dilakukan sesuai dengan hasil perumusan masalah, Bahan baku yang digunakan adalah material yang membuat cangkul kuat akan tetapi tetap ringan, nyaman dan terjangkau harga pembuatannya.

4. Perancangan alat

Perancangan alat dilakukan setelah diperoleh data dari perumusan masalah dan bahan baku yang diperoleh, perancangan yang sesuai dengan tujuan yaitu pembuatan cangkul yang ergonomis.

5. Perakitan/Pembuatan alat

Perakitan/pembuatan alat dilakukan dengan berdasarkan desain dan bahan yang sudah sesuai.

1. Gagang sebagian material kayu dan plat besi sehingga menjaga bobot cangkul tetap ringan.

2. Mata cangkul dibuat dengan tuas yang bisa memutar memungkinkan berganti fungsi menjadi bawak.

3. Ujung dalam gagang bagian atas terbuat dari material pipa besi yang dikasih drat untuk mata gatul / gejik.

4. Bagian tengah gagang dan bagian atas gagang dilapisi spone atau busa guna membuat nyaman tangan pengguna saat menggunakan cangkul.

6. Pengujian alat

Pengujian alat dilakukan pada lahan sawah untuk mengetahui cangkul sesuai dengan apa yang diharapan.

1. Secara ergonomi

Cangkul dengan bahan baku yang ringan dan didesain memiliki gagang yang empuk sehingga nyaman saat digunakan.

2. Kenyamanan alat

(12)

7. Analisis hasil pengujian

Analisis alat pasca pengujian dilakukan, jika alat belum sesuai dengan harapan maka dilakukan penyempurnaan pada alat cangkul dan sebaliknya jika memang dalam pengujian dilakukan sudah sesuai dengan apa yang tim harapkan maka cangkul sudah siap untuk disosialisasikan. 8. Kesimpulan

Setelah didapat data dari hasil analisis pengujian, Maka dapat disimpulkan bahwa alat sudah sesuai dengan harapan dan tujuan. Sehingga alat benar – benar siap untuk disosialisasikan kepada para petani.

9. Sosialisasi

(13)

BAB 4

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-M

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)

1 Peralatan penunjang Rp 2.270.000

2 Bahan habis pakai Rp 4.700.000

3 Perjalanan Rp 1.260.000

4 Lain-lain Rp 850.000

Jumlah Rp 9.080.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-M

No. Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 1 Survey 2 Analisa hasil survey

3

Perancangan dan persiapan bahan

baku q 4 Perakitan komponen 5 Pengujian alat

6 Analisa pengujian alat

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Arifrahman. Jurnal pengukuran sistem antropometri,2004

. Institut Teknologi Sepuluh november, Surabaya

Kristanti silvia. Jurnal faktor – faktor yang mempengaruhi stress kerja. 2014.Universitas Lambung Makurat. Banjar baru

Zutalaksana. I. Produk - Produk Ergonomis dan Strategi Mewujudkannya, 2000.

Bunga

(15)
(16)
(17)
(18)

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Mulyadi, ST.,MT

2 Jenis Kelamin L

3 Program Studi Teknik Industri

4 NIDN 0710037802

5 Tempat dan Tanggal Lahir Probolinggo, 10 Maret 1978

6 E-mail mymulyadi640@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 082141994307/031- 8921938

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3

Nama Institusi Univ. Muhammadiyah

,Sidoarjo ITS- Surabaya -

Jurusan Teknik Mesin Teknik Mesin (Sistem

manufaktur) -

Tahun Masuk - Lulus 2000-2004 2011-2014 -

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun terakhir

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah

D. Pengalaman Pengabdian Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Pada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber dana Jumlah

1 2014 Workshop Cadcam dan

2 2013 Workshop media pembelajaran autoplay untuk guru smp secabang dinaskab lumbang -probolinggo

CAPDIN 500.000

(19)
(20)

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan penunjang

Material

Sewa komputer Pembuatan desain cangkul

Mur & baut besar Pembuatan kunci

5 psang Rp 2000 Rp 10.000 Membeli

Gagang kayu Pembuatan cangkul

Mata cangkul Pembuatan cangkul

1 buah Rp 40.000 Rp 40.000 Membeli

Timbel bekas Mata gatul/gejik 1 buah Rp 150.000 Rp 150.000 Membeli Besi bekas Untuk tuas

cangkul

1 buah Rp 50.000 Rp 50.000 Membeli

Lem besi Untuk lem 2buah Rp 50.000 Rp 50.000 Membeli Cat dan vernis Finishing

cangkul

(21)

Pembelahan Kawat las Menyambung

komponen

TOTAL (KESELURUHAN) (Rp.) RP 9.080.000

(22)

No Nama /NIM Program Studi

Bidang Ilmu

Alokasi Waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas

1 Joko utomo Teknik industri

Industri 24jam/minggu Merancang prototipe cangkul ( ketua ) 2 Ede ramadhin .S Teknik

industri

Industri 20 jam/minggu Mencari responden ( anggota )

3 Aris tri yulianto Teknik industri

(23)
(24)

Gambar

Gambar 1.1.1 presentase jumlah seluruh sektor diindonesia ( sumber:; BPS Pusat ,2014 “grafik sektor “)
Gambar cangkul tradisional  dapat dilihat pada gambar 2.1 dan desain cangkul
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-M

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan kemampuan koneksi matematis A15 berada pada kategori sedang, karena Si mampu mengenali dan memanfaatkan hubungan-hubungan antar gagasan

Dalam pemakaian sehari-hari, contohnya cangkul, memerlukan material yang baik dan keras sehingga tahan terhadap benturan yang mungkin terjadi antara mata cangkul dengan batu

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sikap ilmiah peserta didik sebelum dan sesudah mengikuti metode eksperimen

Atau, ketika Anda presentasi ke 100 orang, yang dulunya hanya 20 orang yang tertarik, setelah tahu 17 Teknik CLOSING, harapannya 80% orang tertarik dengan presentasi

Dapat dilihat dari grafik psd pada sistem kendali bising aktif menggunakan sumber bising sinyal periodik dengan frekuensi 125 Hz, redaman yang terjadi pada

Gambaran tersebut sesuai dengan hasil penelitian Infiltrasi eosinofil tersebut akan terlihat semakin banyak pada gambaran bronkiolus tikus asma yang terpapar LPS

Anwar Mutaqin (Program Studi Pendidikan Matematika UNTIRTA) Solusi Persamaan Non Linear 17 Maret 2010 2 / 12... Solusi Persamaan Non Linear Anwar Mutaqin Pendahuluan Metode Bagi

Dan adapun istinbath hukum Imam Malik dalam menentukan waktu pengeluaran zakat perdagangan bagi muhtakir didasarkan pada qiyas mursal yakni suatu qiyas yang tidak