• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Ko

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Ko"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

14

LANDASAN TEORI

2.1. Teori Umum

2.1.1. Komunikasi

A. Definisi

Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antarmanusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.

Dalam “bahasa” komunikasi pernyataan dinamakan pesan(message), orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator) sedangkan orang yang menerima pernyataan diberi nama komunikan (communicatee). Untuk tegasnya, komunikasi berarti proses penyampaian

pesan oleh komunikator kepada komunikan, jika dianalisis pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan (the content of the message), kedua lambang (symbol). Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan, lambang adalah bahasa. (Prof.Onong Uchjana Effendy., 2003: 28)

(2)

Untuk mengetahui lebih jauh definisi komunikasi, Prof. Onong Uchjana Effendy memaparkan definisi komunikasi menurut pakar-pakar komunikasi, yaitu sebagai berikut ini:

1. Harrold Lasswell

Para spesialis komunikasi tidaklah cukup memiliki keterampilan dalam melakukan survei, analisis, isi. Atau kegiatan teknik lainnya. Profesi yang sejati dapat dikatakan keterampilan yang dilengkapi dengan pencerahan. Dalam kasus komunikas, kondisi, dan proyeksi dari keseluruhan proses. Ini juga mencakup kapasitas dan menemukan dalam mengevaluasi kebijaksanaan dalam penyelesaian tujuan-tujuan yang dianggap dasariah

2. Kurt Lewin

(3)

otoriter dan demokratik mempengaruhi produktivitas kelompok? Bagaimana keterkaitan seseorang pada suatu kelompok mempengaruhi kesesuaian orang tersebut dengan norma kelompoknya?. Lewin oleh para sarjana komunikasi dewasa ini lebih dikenal karen akonsep gatekeepingnya, yakni proses pengendalian arus pesan dalam saluran komunikasi. Dewasa ini konsep gatekeeping digunakan secara luas dalam ilmu komunikasi, terutama dalam komunikasi organisasional.

3. Paul Lazarsfeld

Lazarsfeld terpengaruhi oleh pemikiran Freud yang menyebabkan ia berminat untuk melakukan studi terhadap sumber-sumber perilaku. Dalam melakukan penelitiannya ia menggunakan pedoman empirisme. Oleh karena metode penelitiannya tentang pengukuran dan pengambilan sampel semakin berkembang, maka ilmu komunikasi semakin mendapat penghargaan dari disiplin ilmu sosial lainnya.

(Prof.Onong Uchjana Effendy.,M.A., 2003:16-21)

(4)

B.Model Komunikasi

A. Lasswell’s Model (Model Lasswell)

Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan : Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa.

Adapun fungsi komunikasi menurut Lasswell adalah sebagai berikut:

a. The surveillance of the invironment (pengamatan lingkungan) yaitu kegiatan mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai peristiwa-peristiwa dalam suatu lingkungan.

b. The correlation of the parts of society in responding to the environment (korelasi kelompok-kelompok dalam masyarakat ketika menanggapi lingkungan) yaitu interpretasi terhadap informasi mengenai peristiwa yang terjadi di lingkungan. c. The transmission of the social heritage from one generation to

(5)

(Prof.Onong Uchjana Effendy., 2003:253-254)

Berdasarkan uraian diatas maka dapat peneliti simpulkan bahwa dalam proses komunikasi lasswell mempelajari kejadian-kejadian yang ada di lingkungan dengan mempelajari prosesnya dan masyarakatnya.

C. Fungsi Komunikasi

a. Menginformasikan (to inform) b. Mendidik (to educate)

c. Menghibur (to entertain) d. Mempengaruhi (to influence)

(Prof.Onong Uchjana Effendy., 2003:55)

Deddy Mulyana mengemukakan empat fungsi komunikasi yang diciptakan oleh William I. Gorden, yaitu: (Mulyana, 2008:5-38)

1. Komunikasi Sosial

(6)

masyarakat lainnya, ataupun secara vertical, dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Pada sisi lain, budaya menetapkan norma-norma (komunikasi) yang dianggap sesuai untuk suatu kelompok.

2. Komunikasi Ekspresif

Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut dikomunikasikan terutama melalui pesan-pesan non-verbal.

3. Komunikasi Ritual

Komunikasi ritual biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebagai rites of passage. Kegiatan ritual memungkinkan para pesertanya berbagi komitmen emosional dan menjadi perekat bagi kepaduan mereka, juga sebagai pengabdian kepada kelompok.

4. Komunikasi Instrumental

(7)

tindakan, dan juga menghibur. Bila diringkas, maka kesemua tujuan tersebut dapat disebut membujuk (bersifat persuasif).

Oleh karena itu maka peneliti simpulkan bahwa beraneka ragam fungsi komunikasi yang ada diatas, sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat dalam menjalankan aktifitasnya. Kaitannya dengan penelitian yang sedang diteliti ini yang dimaksud dengan sumber adalah program acara Indonesian Idol episode audisi dimana pesan yang disampaikan akan dikonsumsi

(8)

2.1.2. Komunikasi Massa.

a. Definisi

Komunikasi massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar.

Bentuk komunikasi massa hampir sama dengan bentuk komunikasi yang lainnya, yang mana sedikitnya memiliki enam unsur, yakni komunikator (penyampai pesan), pesan, media komunikan (penerima pesan), efek, dan umpan balik.(Ardianto, 2004:1).

Wilbur schramm mengatakan bahwa untuk berlangsungnya suatu kegiatan komunikasi, minimal diperlukan 3 komponen yaitu source/komunikator, message/pesan dan destination/komunikan. Proses komunikasi pada hakekatnya

merupakan proses pengoperan lambang-lambang yang berarti, yang dilakukan melalui saluran (channel), biasanya dikenal dengan media printed (press), media auditif (radio), media visual (gambar,lukisan) atau media audio visual (televisi dan film). Yang dimaksud media disini adalah alat yang dapat digunakan untuk mencapai massa (sejumlah orang tidak terbatas).(Karlinah, 2000).

(9)

menggunakan media massa untuk menyebarluaskan informasi terhadap khalayak dalam jumlah banyak yang dapat menimbulkan public opini yang berbeda-beda dan beraneka ragam, dapat berdampak positif maupun negatif.

Harold D Laswell yang sangat terkenal dengan teori dan penelitian komunikasi massa. Mengungkapkan suatu formula dalam menentukan scientific study dari suatu proses komunikasi massa dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.

Tabel 2.1. Tabel scientific study

WHO SAYS WHAT IN WHICH

Siapa Pesan/informasi Media Kepada siapa

Efek

Komunikator Pesan Media Penerima Efek

(10)

Penjelasan diatas menunjukkan bahwa sumber informasi menciptakan sebuah pesan untuk dikomunikasikan. Pesan diubah kedalam bentuk sinyal sesuai dengan saluran yang akan digunakan. Pesan yang diterima diteruskan melalui saluran kepada penerima. Saluran adalah media massa yang dapat menyalurkan isyarat dari pemancar kepada penerima. (effendy, 1993:37)

b. Fungsi komunikasi massa

Apabila komunikasi massa dipandang dari arti yang lebih luas tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar-menukar data, fakta, dan akan fungsinya dalam setiap sistim sosial adalah sbb: (Widjaja, 2002:64-66)

1. Informasi.

Pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran, berita, data, gambar, fakta dan pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi internasional, lingkungan, dan orang lain, dan agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

2. Sosialisasi.

(11)

3. Motivasi.

Menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginannya serta kegiatan individu dan kelompok yang akan dikejar.

4. Perdebatan dan diskusi.

Menyediakan dan saling tukar menukar antara fakta yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau penyelesaian perbedaan pendapat mengenai masalah publik.

5. Pendidikan.

Pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, pendidikan keterampilan, dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.

6. Memajukan Kehidupan.

(12)

7. Hiburan.

Penyebar luasan sinyal, symbol, suara dan citra dari drama, tari, kesenian, musik, dsb, untuk rekreasi dan kesenangan kelompok dan individu.

8. Integrasi.

Menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu kesempatan memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar dapat saling kenal dan mengerti serta menghargai kondisi, pandangan, dan keinginan orang lain.

Tabel 2.2 Fungsi Komunikasi Massa Alexis S. Tan

No Tujuan komunikator Tujuan Komunikan

1.

2.

Memberi informasi

Mendidik

Mempelajari ancaman dan peluang, memahami

lingkungan, menguji kenyataan, meraih keputusan.

Memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang

berguna memfungsikan dirinya secara efektif

dalam masyarakatnya, mempelajari nilai, tingkah

laku yang cocok agar diterima dalam

masyarakatnya.

(13)

c. c

c. komunikasi massa

1. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga

Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang. Artinya, gabungan antarbebagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud disini menyerupai sistem. Sebagaimana kita ketahui, sistem itu adalah “sekelompok orang, pedoman, dan dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyiampan, menuangkan ide, gagasan, simbol, lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi. Komunikator dalam komunikasi massa adalah organisasi sosial yang mampu memproduksi pesan dan mengirimkannya secara serempak ke sejumlah khalayak yang banyak dan terpisah. Menurut alexis. S

Menggembirakan, mengendorkan urat syaraf,

menghibur, dan mengalihkan perhatian dari

(14)

Tan komunikator dalam komunikasi massa biasanya adalah media massa (surat kabar, jaringan televisi, stasiun radio, majalah, atau penerbit buku). Media massa ini bisa disebut organisasi sosial karena merupakan kumpulan beberapa individu yang bertanggung jawab dalam proses komunikasi massa tersebut. (Tan, 1981). Komunikator dalam komunikasi massa merupakan lembaga karena elemen utama komunikasi massa adalah media massa. Media massa hanya bisa muncul karena gabungan kerja sama dengan beberapa orang. Jadi, Komunikator dalam komunikasi massa mempunyai ciri sebagai berikut :

a) Kumpulan individu

b) Dalam berkomunikasi individu-individu itu terbatasi perannya dengan sistem dalam media massa

c) Pesan yang disebarkan atas nama media yang bersangkutan dan bukan atas nama pribadi unsur-unsur yang terlibat

(15)

2. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen

Komunikan dalam komunikasi massa sifatnya heterogen/beragam. Artinya, penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau kepercayaan yang tidak sama pula. Heterogenitas ini banyak macamnya, meskipun tidak semua heterogenitas itu harus melekat pada diri komunikan. Dan kita mempunyai kebebasan untuk menonton atau tidak menonton acara tertentu.

3. Pesannya bersifat umum

Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesan nya ditujukan kepada khalayak yang plural. Oleh karena itu pesan-pesan yang dikemukakannya pun tidak boleh bersifat khusus. Khusus disini, artinya pesan memang tidak disengaja untuk golongan tertentu

4. Komunikasinya berlangsung satu arah

(16)

5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan

Dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan-pesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir bersamaan (relatif). Keserempakan ini sangat terasa kalau kita mengamati media komunikasi massa lain seperti internet. Melalui perantaraaan media ini, pesan akan lebih cepat disiarkan.

6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis

media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatn teknis. Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik (Televisi, radio). Peralatan teknis merupakan sebuah keniscayaan yang sangat dibutuhkan media massa. Tidak lain agar proses pemancaran atau penyebaran pesannya bisa lebih cepat dan serentak kepada khalayak yang tersebar.

7. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper

(17)

film/surat kabar/buku, manajer pemberitaan, penjaga rubrik, kameramen, sutradara, dan lembaga sensor film yang semuanya memengaruhi bahan-bahan yang akan dikemas dalam pesan-pesan dari media massa masing-masing. (Dr. Dedy Nur Hidayat, 2007:19-32)

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa komunikasi massa dapat berjalan jika ada faktor-faktor yang mendukung komunikasi massa tersebut agar pesan yang disampaikan dapat sampai ke khalayak banyak dan dapat dimengerti oleh masing-masing khalayak yang mempunyai ciri khas yang berbeda-beda.

d. Efek-efek komunikasi massa

Steven H. Chaffe menyebutkan ada lima hal tentang efek komunikasi massa dan keberadaanya sebgai benda fisik, yaitu : (Rakhmat, 2003 : 220- 222).

a. Efek Ekonomi

(18)

b. Efek Sosial

Berkenaan dengan perubahan struktur atau interaksi sosial akibat kehadiran media massa. Sudah diketahui bahwa kehadiran televisi menghadirkan status sosial pemiliknya. Di perdesaan, televisi telah membentuk jaringan–jaringan interaksi sosial yang baru. Pemilik televisi sekarang menjadi pusat jaringan sosial, yang menghimpun disekitarnya, tetangga dan penduduk desa sosiologi.

c. Efek pada penjadwalan kegiatan

Masuknya televisi ke kehidupan masyarakat mengakibatkan beberapa kegiatan sehari-sehari dikurangi dan beberapa kegiatan lainya dihentikan sama sekali, karena waktunya dipakai untuk menonton televisi.

d. Efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu

Orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan psikologis. Sering terjadi orang juga menggunakan media untuk menghilangkan rasa tidak enak. Misalnya kesepian, marah, kecewa dan sebagainya. Media digunakan tanpa mempersoalan isi pesan yang disampaikannya, media digunakan hanya sekedar untuk menenangkan kembali perasaanya.

e. Efek pada perasaan orang terhadap media

(19)

mungkin erat kaitanya dengan pengalaman individu bersama media tersebut.

Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul “ Dinamika Komunikasi”, mengatakan bahwa ada tiga dampak dari komunikasi,

yaitu:

1. Dampak Kognitif

Dampak kognitif adalah dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan ia menjadi tahu atau meningkatkan intelektualitasnya. Disini pesan yang ingin disampaikan komunikator ditujukan kepada pikiran si komunikan. Dengan lain perkataan, tujuan komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran dari komunikan.

2. Dampak Afektif

(20)

3. Dampaknya Konatif

Dampak Konatif adalah dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan (Effendy, 2003 : 7).

2.1.3 Media Massa

1. Definisi Media Massa

Media massa (mass media) merupakan berbagai macam media atau wahana komunikasi massa seperti pers (secara sempit diartikan sebagai surat kabar, sedangkan secara luas sebagai media pemberitahuan), media-media cetak pada umumnya (majalah dan jurnal), dan berbagai media elektronik seperti radio, bioskop dan televisi yang mampu menjangkau masyarakat luas (Jeffkins, 2004: 420).

2. Bentuk-Bentuk Media Massa

(21)

a. Media Cetak

Media cetak adalah suatu media yang statis yang mengutamakan pesan-pesan visual dalam melaksanakan fungsinya sebagai media penyampaian informasi, maka media cetak terdiri dari lembaram dengan sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna dan halaman putih, dengan fungsi utama adalah memberikan informasi atau menghibur. Media cetak juga adalah suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh sang jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar, foto, dan sebagainya.

b. Media Elektronik

Media elektronik merupakan media komunikasi atau media massa yang menggunakan alat-alat elektronik (mekanis), media elektronik terdiri dari:

1. Radio

(22)

fungsi lainnya yakni memberi informasi, menghibur, mendidik dan melakukan persuasi (Elvinaro, 2004: 115).

2. Televisi

Televisi (TV) adalah media massa yang menggunakan alat-alat elektronis dengan memadukan radio (broadcast) dan film (moving picture). Para penonton di rumah-rumah tak mungkin menangkap

siaran televisi, kalau tidak ada unsur-unsur radio. Dan tak mungkin dapat melihat-lihat gambar yang bergerak pada layar pesawat televisi, jika tidak ada unsur-unsur film (Effendy, 2000: 124)

2.1.4 Televisi

a. Sejarah Televisi

(23)

Kemunculan televisi pada awalnya ditanggapi biasa saja oleh masyarakat. Harga peswat televisi ketika itu masih mahal, selain itu belum tersedia banyak program untuk disaksikan. Pengisi acara pada televisi pada masa itu bahkan meragukan masa depan televisi, mereka tidak yakin televisi dapat berkembang dengan pesat.

Perang dunia ke-2 sempat menghenyikan perkembangan televisi. Namun setelah perang usai, teknologi baru yang telah disempurnakan selama perang, berhasil mendorong kemajuan televisi. Selain itu, layar televisi sudah menjadi lebih besar, terdapat lebih banyak program yang tersedia dan sejumlah stasiun televisi lokal mulai membentuk jaringan. Masa depan televisi mulai terlihat menjanjikan.

Awalnya di tahun 1945, hanya terdapat 8 stasiun televisi dan 8000 pesawat televisi di seluruh AS. Namun sepuluh tahun kemudian, jumlah stasiun televisi meningkat menjadi hampir 100 stasiun sedangkan jumlah rumah tangga yang memiliki pesawat televisi mencapai 35juta rumah tangga atau 67 persen dari total rumah tangga.

Pesawat televisi berwarna mulai diperkenalkan kepada publik pada tahun 1950-an. Siaran televisi berwarna dilaksanakan pertama kali oleh stasiun televisi NBC pada tahun 1960 dengan menayangkan program siaran berwarna selama tiga jam setiap harinya.

(24)

percobaan. Siaran resmi TVRI baru dimulai 24 Agustus 1962 jam 14.30 WIB yang menyiarkan secara langsung upacara pembukaan asian games ke-4 dari stadion utama Gelora Bung Karno. (Morrisan, 2008:6-9)

Dari uraian diatas peneliti menyimpulkan bahwa semakin berkembangnya jaman, televisi juga masih berkembang, walaupun pada awalnya banyak yang meng-under-estimate-kan televisi tapi dengan tekat yang kuat televisi semakin berkembang sehingga sekarang merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat untuk dapat mengetahui informasi-informasi yang ada di seluruh dunia, karena televisi dapat memperlihatkan gambar yang dapat menjadi bukti penting untuk masyarakat dalam keingintahuan-nya akan informasi. Tak heran televisi merupakan media massa yang sangat diunggulkan sampai saat sekarang.

b. Definisi televisi

(25)

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, televisi adalah “sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat di dengar. (Moeliono, 2001:1162)

Dari uraian diatas peneliti menyimpulkan siaran televisi ialah menyampaikan siaran informasi audio visual, sinkron, dan hidup, yang kemudian dilihat, didengar, ditangkap oleh khalayak pemirsa melalui pesawat penerima yang lazim disebut pesawat televisi.

c. Fungsi Televisi

Televisi sebagai media massa yang sudah akrab dengan kehidupan masyarakat jaman sekarang, mempunyai 3 fungsi yaitu:

1. Fungsi penerangan

Fungsi penerangan atau memberikan informasi ini diartikan bahwa televisi merupakan media massa yang dapat menyebarkan informasi yang dibutuhkan oleh pemirsanya (khalayak) yang bersangkutan sesuai dengan kepentingan mereka sebagai manusia sosial yang akan selalu merasa haus informasi tentang segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya.

2. Fungsi pendidikan

(26)

mendidik, salah satu cara mendidik yang dilakukan televisi adalah melalui pengajaran, nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada masyarakat atau pemirsa. Televisi melakukannya melalui acara drama. Fungsi ini terdapat pada acara-acara kuis, acara bimbingan rohani di televisi dan lain sebagainya.

3. Fungsi hiburan

Fungsi hiburan (entertainment) menunjuk pada tindakan-tindakan komunikatif yang terutama sekali dimaksudkan untuk menghibur dengan tidak mengindahkan efek-efek instrumental yang dimilikinya. Fungsi menghibur semata-mata untuk melemaskan ketegangan pikiran pemiorsa(khalayak) setelah melihat berita-berita yang berat-berat (hardnews). Fungsi ini terdapat pada program-program sinetron, musik, reality show, dan sebagainya. (Erdiyana, 2004: 128-130) d. Jenis-jenis program Televisi.

(27)

Acara televisi atau program televisi merupakan semua acara-acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi. Secara garis besar program televisi di bafi menjadi hanya dua, yaitu program berita dan non-berita.

Pada umumnya isi program siaran televisi meliputi acara seperti yang diterangkan berikut dengan penggunaan berbagai nama berbeda sesuai dengan keinginan stasiun televisi masing-masing. (Iskandar, 2005:9)

Berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu :

1. Program informasi (berita)

Manusia pada dasarnya memiliki sifat ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah masyarakat. Programmer dapat mengeksplorasi rasa ingin tahu orang ini untuk untuk menarik sebanyak mungkin audiens. Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada khalayak audien. Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang “dijual” kepada audien. Penyajian informasi termasuk talk show (perbincangan). Program informasi dapat menjadi dua bagian besar, yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news):

(28)

b. Berita langsung atau Straight news adalah suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mencakup 5W + 1H (who, what, where, when, why, and how) terhadap suatu peristiwa yang diberitakan.

Berita jenis ini sangat terikat waktu (deadline) karena informasinya cepat basi jika terlambat disampaikan kepada audien.

c. Berita ringan atau feature adalah berita yang ringan namun menarik (informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dsb) pada dasarnya berita semacam ini dapat disebut sebagai soft news karena tidak terlalu terikat dengan waktu penayangan, namun karena durasinya singkat, dan ia menjadi bagian dari program berita, maka feature masuk ke dalam kategori hard news. Program features sendiri dapat diartikan sebagai suatu

(29)

Ada juga yang mengartikan features sebagai suatu program yang membahas suatu pokok bahasan, satu tema, diungkapkan lewat pandangan yang saling melengkapi, mengurai, menyoroti secara kritis dan disajikan dalam berbagai format dalam satu produksi sekaligus (Wibowo, 1997: 124).

Fungsi features secara umum mencakup lima hal, yaitu :

a. Melengkapi sajian berita langsung (straight news)

b. Pemberi informasi tentang suatu situasi, keadaan, atau peristiwa yang terjadi

c. Penghibur dan pengembangan imajinasi yang menyenangkan

d. Wahana pemberi nilai dan makna terhadap suatu keadaan atau peristiwa

e. Sarana ekspresi yang paling efektif dalam memperngaruhi khalayak (Sumadiria, 2005: 16).

(30)

menjadi terasa segar, harus selalu dipikirkan, misalnya menghasilkan peristiwa atau wawancara yang mengandung humor. Sehingga isi dari keseluruhan acara features itu menjadi menarik untuk ditonton.

Semakin berkembangnya jaman dan kebutuhan pemirsa, format program features yang ada di televisi pun semakin banyak jenisnya. Tema program features yang sering ditayangkan televisi saat ini antara lain :

1. Features human interest: features ini mengandung banyak unsur rasa manusiawi, sentuhan manusiawi. Unsur atau segi yang diutamakan , isi acara langsung menyentuh rasa manusiawi pemirsa. Misalnya keharuan, kegembiraan, kesedihan, kebencian, simpati, cinta dan kasih sayang.

2. Features biografi: features ini menceritakan tentang riwayat hidup pribadi-pribadi mereka yang bernilai untuk diceritakan. Mungkin karena meraka tokoh-tokoh historis yang tetap bertahan lama sesudah mereka tiada. Karena itu sering juga disebut sebagai features sejarah atau riwayat hidup.

3. Features otobiografi: features ini hampir sama dengan features biografi, bedanya pada features ini memang khusus

(31)

umumnya tokoh-tokoh itu masih hidup, menunjukkan keintiman-keintiman pribadi, hal-hal yang bersifat subyektif, dari suatu sudut pandang tertentu, yang mungkin jarang diketahui orang lain.

4. Features perjalanan: features ini menceritakan tentang perjalanan ke tempat-tempat yang menarik atau masih jarang diketahui umum. Features ini dapat dikatakan juga sebagai features pariwisata.

5. Features sejarah: features ini mengangkat mengenai sejarah, sering ada kaitannya dengan tokoh-tokoh atau tempat terkenal (Pratikto, 1984: 99-101)

d. Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera ditayangkan (current affair, magazine, dokumenter, dan talk show.

(32)

merajalela bahkan ada beberapa stasiun Televisi yang hanya menyajikan tayangan berita dari pagi hingga malam hari, walaupun target audiens cenderung lebih sempit

2. Program hiburan.

Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan/game, musik, dan pertunjukan.

a. Drama adalah pertunjukan yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang yang diperankan oleh pemain yang melibatkan konflik dan emosi.

b. Sinetron adalah drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan. Masing-masing tokoh mrmiliki alur cerita sendiri – sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan.

c. Quiz show adalah bentuk program permainan yang paling sederhana dimana sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab sejumlah pertanyaan dan menekannkan pada kemampuan intelektualitas.

(33)

melakukan suatu permainan yang membutuhkan perhitungan dan strategi.

e. Reality show adalah menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan, atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya. Bentuk-bentuk reality show:

• Hidden camera

Hidden camera atau kamera tersembunyi. Ini merupakan program yang paling realistis yang menunjukkan situasi yang duhadapi seseorang secara apa adanya. Kamera ditempatkan secara tersembunyi yang mengamati gerak-gerik atau tingkah laku subjek yang berada di tengah situasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

• Competition show

(34)

• Relationship show

Pada program ini seorang kontestan harus memilih satu orang dari sejumlah orang yang berminat menjadi pasangannya.

Fly on the wall

Program ini memperlihatkan kehidupan sehari-hari dari seseorang (biasanya orang terkenal seperti artis).

f. Musik. Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan di lapangan/outdoor ataupun di dalam studio indoor. Program musik di TV saat ini angat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audien.

(35)

pertunjukan lawak, sulap, lenong, wayang, ceramah agama, dsb (paling banyak diproduksi oleh stasiun televisi sendiri)

Berdasarkan uraian diatas peneliti menyimpulkan bahwa jenis program Indonesian Idol episode audisi merupakan jenis program reality show dengan kategori competition show dimana para kontestan bersaing untuk mendapatkan golden ticket yang akan menghantarkan para kontestan ke babak selanjutnya

3. Penyiar ( presenter )

(36)

keberhasilan suatu acara televisi. Hal ini dikarenakan penyiar sebagai eksekutor dalam proses penyampaian informasi kepada pemirsa.

Dalam dunia penyiaran televisi, digolongkan menjadi tiga jenis penyiar, yaitu:

a) Continuity Presnter

Presenter jenis ini adalah mereka yang bertugas mengantarkan

acara-acara televisi kepada pemirsa. Mereka berfungsi sebagai jeda atau perangkai dari satu acara ke acara lain. Biasanya mereka mengulas materi berita yang akan hadir.

b) Host

Host secara umum diartikan sebagai orang yang memegang

sebuah acara tertentu. Kebaradaan host identik dengan acara yang dibawakannya. Kehadiran seseorang host yang berkarakter menjadi daya tarik sebuah acara. Untuk itu setiap produser acara harus betul-betul selektef memilih para host.

c) Anchor

(37)

Dulu, pembawa acara dikenal dengan sebutan master of ceremony (MC). MC biasanya untuk acara hiburan dan semi hiburan, sebab tuntutan kreavitas dan improvisasinya lebih tinggi. Seorang Master Of Ceremony harus mampu membaca situasi, menciptakan suasana sesuai dengan karakteristik acaranya, dan memungkinkan adanya dialog dengan audience (Aryati, 2004: 4).

Orang yang benar-benar cocok untuk profesi ini adalah orang yang memiliki kepribadian (Aryati, 2004: 6-7):

a. Ekstrovert yaitu orang-orang yang suka mengekpresikan apa yang ada dipikiran, dirasakan, kepada orang lain , pendek kata orang yang suka memperbincangkan berbagai hal dengan orang lain, secara terbuka.

b. Generalis yaitu orang yang memiliki banyak pengetahuan umum, yang

akan memungkinkan dia untuk “bicara apa saja”.

c. Fleksibel yaitu orang yang luwes, mudah menyesuaikan diri dengan situasi.

(38)

Persyaratan Utamanya adalah sebagai berikut :

a. Berpengetahuan dan pengalaman yang luas. b. cerdas.

c. Rasa Humor. d. Sabar. e. Imajinasi. f. Antusiasme.

g. Rendah Hati dan Bersahabat. h. Kemampuan Bekerjasama.

Dari uraian diatas peneliti akan meneliti apakah presenter Indonesian Idol yakni daniel ananta merupakan presenter yang atraktif dan komunikatif dalam membawakan acara Indonesian Idol episode audisi.

4. Juri

Juri (Inggris:Judge; Belanda:Rechter) adalah sebuah dewan untuk menilai atau menghakimi sesuatu atau seseorang. Sebuah dewan juri seringkali disusun dalam sebuah pengadilan di beberapa negara tertentu. Dalam sebuah pertandingan sebuah tim juri juga bisa disusun untuk menilai prestasi para peserta (sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Juri diakses pada tanggal 10 juli 2012)

berdasarkan uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa Juri

(39)

keinginannya dalam memilih kontestan yg terbaik, tetapi mereka harus bekerja sama untuk menentukan kontestan mana saja yang akan lolos ke babak selanjutnya.

5. Kontestan

Seorang peserta adalah seseorang yang mengambil bagian dalam sebuah kompetisi, biasanya sebuah kompetisi profesional atau sebuah acara permainan di televisi. Para peserta saling bersaing harus melalui putaran. Para pemenang mungkin harus bersaing di tahap akhir atau putaran sampai hanya ada satu pemenang ( sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Contestant diakses pada tanggal 9 Juli 2012 )

(40)

2.1.5 Definisi Pengaruh

Pengaruh adalah kegiatan keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.

(http: //latfrahmanto.blogspot.com/2011/10/ definisi pengaruh.html) diakses tanggal 28 november 2011 jam 11:56

2.2 Teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik dan Judul Penelitian

2.2.1 Teori Uses and Effects Theory

(41)

kebutuhan hanyalah salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan media. Asumsi Dasar Teori dan Uraian Teori. Asumsi dasar dari teori ini lebih menekankan bagaimana penggunaan media menghasilkan banyak efek terhadap suatu individu.

Hasil dari sebuah proses komunikasi massa dan beberapa kaitannya dengan penggunaan media akan membawa pada bagian penting berikutnya dari teori ini.

Hubungan antara penggunaan dan hasilnya dapat disajikan dalam beberapa bentuk yang berbeda, yaitu:

1. Penggunaan media hanya dianggap berperan sebagai perantara, dan hasil dari prosesnya dinamakan efek.

2. Penggunaan media dapat mengecualikan, mencegah, atau mengurangi aktivitas lainnya.

(42)

Gambar 2.1 Gambar Teori Uses and Effect

Hubungan teori uses and effect dengan pengaruh tayangan Indonesian Idol terhadap minat menonton mahasiswa Bina Nusantara Jurusan marketing

communication 2014 ,Di mana peneliti hanya akan menganalisis efek yang

(43)

2.3 Model Analisis

Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu variabel independen (X), dan variabel dependen (Y).

Gambar 2.2 Model Analisis

1. Variabel Independen (X)

Dalam penelitian ini variabel independennya adalah (X) Program “Indonesian idol episode audisi”

2. Variabel dependen (Y)

Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah (Y) Minat nonton mahasiswa Bina Nusantara jurusan Marketing Communication 2014

Program Acara

Indonesian Idol

Episode Audisi

(x)

Minat menonton

mahasiswa Bina

Nusantara jurusan

Marketing

Communication 2014

(44)

2.4 Minat

2.4.1 Pengertian Minat

Pengertian minat menurut bahasa (etimologi), ialah usaha dan

kemampuan mempelajari (learning) dan mencari sesuatu. Secara terminology, minat adalah keinginan, kesukaan, dan kemauan terhadap sesuatu hal. Minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan dalam diri seseorang. Minat dan motivasi memiliki hubungan dengan segi kognisi, namun minat lebih dekat dengan perilaku.

Krapp, Hidi, dan Renninger (Pintrich dan Schunk, 1996) membagi definisi minat secara umum menjadi tiga yaitu: minat pribadi, minat situasi, dan minat dalam ciri psikologi.

1. minat pribadi, diartikan sebagai karakteristik kepribadian seseorang yang relative stabil, yang cenderung menetap pada diri seseorang. Minat pribadi biasanya langsung membawa seseorang pada aktivitas atau topic yang spesifik. Minat pribadi dapat dilihat ketika seseorang menjadi sebuah aktivitas atau topic sebagai pilihan untuk hal yang pasti, secara umum menyukai topic atau aktivitas tersebut, menimbulkan kesenangan pribadi serta topic atau aktivitas yang dijalani

memiliki arti penting bagi seseorang tersebut.

(45)

3. Minat dalam ciri psikologi merupakan interaksi dari minat seseorang dengan ciri – ciri minat lingkungan. Renninger menjelaskan bahwa minat pada definisi ini tidak hanya pada karena seseorang lebih menyukai aktivitas atau topic, tetapi karena aktivitas atau topic tersebut memiliki nilai yang tinggi dan mengetahui lebih banyak mengenai topic atau aktivitas tersebut.

Berikut adalah pendapat beberapa ahli berkaitan dengan pengertian minat:

1. Hilgar (1988)

Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan memfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas.

2. Andi Marpare

Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut, atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu.

3. Sutjipto (2001)

(46)

Dari beberapa definisi minat di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai minat, bahwa minat merupakan sebuah motivasi untuk pembelajaran yang menjadi daya penggerak seseorang dalam melakukan aktivitas dengan penuh ketekunan dan cenderung menetap, dimana aktivitas tersebut merupakan proses pengalaman belajar yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan keseriusan.

2.4.2 Faktor Timbulnya Minat

Berdasarkan teori ”Acceptance Rejection” yang dikemukakan Fryer, bahwa keberadaan minat itu berdasarkan pada orientasi suka dan tidak sukanya individu terhadap objek, subjek atau aktivitas. Orientasi ini pada gilirannya akan mempengaruhi penerimaan individu. Jika individu suka terhadap objek,subjek atau aktivitas tersebut, maka individu akan menerimanya. Jika individu tidak suka kepada objek, subjek atau aktivitas tersebut, maka ia akan menolaknya. Penentuan minat ini didasarkan pada reaksi individu (menolakmenerima). Jika ia menerima berarti ia berminat, dan jika menolak berarti ia tidak berminat (Sarwono S.W, 2003: 71).

Faktor timbulnya minat, menurut Crow and Crow (1982), terdiri dari tiga faktor (Sarwono S.W, 2003: 76) :

(47)

membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktifitas lain yang menantang.

b. Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan

diri dari dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman.

c. Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan dapat meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang.

2.4.3 Aspek – Aspek atau Kategori Minat

Atkinson dan Hilgard (1976) mengemukakan bahwa minat termasuk dalam taksonomi afektif (istilah dari Bloom).

Taksonomi afektif Bloom ini meliputi lima kategori (Atkinson,Hilgard, Pengantar Psikologi, 2000) :

1. Penerimaan (receiving) yang terdiri dari sub-kesadaran kemauan untuk menerima perhatian yang terpilih.

(48)

3. Penilaian (valuing) yang terdiri dari sub-kategori penerimaan, pemilihan dan komitmen terhadap nilai – nilai tertentu.

4. Organisasi (organization) yang terdiri dari sub-kategori penggambaran dan pengorganisasian terhadap nilai.

5. Pencirian (characterization) yang terdiri dari sub-kategori pencirian dan pemasyarakatan nilai.

2.5Definisi dan Operasionalisasi Konsep

2.5.1 Definisi Konsep

Maksud dari definisi konsep ini adalah mendefinisikan variabel-variabel dari konsep masalah penelitian yang diteliti. Variabel-variabel tersebut adalah: 1. Variabel bebas (independent) atau variabel X

(49)

2. Variabel terikat (dependent) atau variabel Y

Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat menonton (Y). Dimensi yang digunakan dalam variabel terikat ini adalah minat penerimaan, tanggapan, penilaian, organisasi, pencirian.

2.5.2 Operasionalisasi Konsep

Operasional Konsep sering juga disebut variabel output kriteria, konsekuensi. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang Operasional adalah bagaimana sebuah variabel diukur (Singarimbun, 1989 : 23)

Konsep adalah suatu penyajian singkat tentang suatu fenomena Konseptualisasi merupakan suatu proses penetapan arti secara tepat tentang suatu fenomena.

Variabel adalah konsep yang memiliki variasi nilai (Hamidi, 2007 : 03) variabel terdiri atas :

a. Variabel Independen (variabel bebas)

(50)

antecendent. Dalam bahasa indonesia sering disebut variabel bebas (X).

Variabel bebas ialah ubahan yang menadai sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependen (Urman dan Akbar, 1996 : 9).

Di dalam penelitian ini peneliti membuat operasionalisasi konsep untuk variabel independen yang terdiri dari

b. Variabel Dependen (Variabel pengikat)

Variabel dependen adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya. Dengan kata lain variabel dependen merupakan variabel yang diobservasi dan nilainya diasumsikan tergantung pada efek dari variabel pengaruh.

Dalam penelitian ini, variabel (Y) terdiri dari fakor timbulnya minat diantaranya :

(51)

PENGARUH PROGRAM INDONESIAN IDOL EPISODE AUDISI DI RCTI TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI KASUS MAHASISWA BINA

NUSANTARA JURUSAN MARKETING COMMUNICATION 2014

Tabel 2.3 TABEL OPERASIONALISASI KONSEP

VARIABEL DIMENSI SUBDIMENSI INDIKATOR

(52)
(53)

audisi Indonesian Idol episode audisi melalui Internet

No Variabel Dimensi Indikator

1 Minat (Y) Penerimaan

Tanggapan

1.karakteristik dalam

bernyanyi finalis

2.memberikan tips-tips

dalam cara bernyanyi

yang baik.

3.Menghibur penonton

karena diselingi

humor-humor gaya finalis dalam

bernyanyi

4.Menghibur penonton

karena humor-humor

komentar juri terhadap

finalis.

1. program Indonesian

Idol episode audisi

(54)

Penilaian

variety show yang dapat

memberikan hiburan

kepada penontonnya

2. membuat rasa

keingintahuan kepada

penonton siapa kira-kira

yang akan lolos audisi

3. menjadi kontestan

merupakan keinginan diri

1.Banyaknya berbagai

macam karakteristik

kontestan yang dijadikan

bahan hiburan.

2.Penonton dapat tertawa

dengan melihat tingkah

laku kontestan

3.Penilaian juri terhadap

kontestan merupakan

salah satu efek yang kuat

dalam menghibur

Gambar

Tabel 2.1. Tabel scientific study
Tabel 2.2 Fungsi Komunikasi Massa  Alexis S. Tan
Gambar 2.1 Gambar Teori Uses and Effect
Gambar 2.2 Model Analisis
+2

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan perubahan kadar kolesterol total yang tidak bermakna antara kelompok perlakuan dan kontrol sesuai dengan penelitian Trully Kusumawardhani yang menyatakan

42 Lianganggang Cemerlang Kalimantan Selatan IUP_BB042_LIANGANGGANG 43 Makmur Bersama Kalimantan Selatan IUP_BB043_MAKMURBERSAMA 44 Mitra Bumi Sejahtera Kalimantan Selatan

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kebutuhan energi - Standard rata- rata metabolisme - Mengukur kebutuhan energi - Mengukur rata-rata metabolisme energi -

Bahwa benar antara Tergugat / Pembanding dengan Penggugat / Terbanding telah pisah tempat tinggal bersama karena Penggugat / Terbanding yang keluar dari rumah tempat

M engingat populasi burung kakatua di Pulau Komodo banyak ditemukan di lembah-lembah maka penting untuk melakukan penelitian seleksi habitat burung kakatua dengan variasi

Menurut Zastrow (Suharto, 2009) Pekerjaan sosial adalah: Aktivitas profesional untuk menolong individu, kelompok, masyarakat dalam meningkatkan atau memperbaiki

Hasil karakterisasi dari sifat listrik film tipis ZnO doping Al menggunakan I-V meter menunjukkan bahwa variasi tekanan oksigen yang diberikan pada proses annealing dapat

Lampiran 3.5: Penyusunan Laporan Pembimbingan dan Pelatihan Kepala Sekolah dalam Menyusun Program Sekolah, Rencana Kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah,