Uji Normalitas Tingkat Pelayanan dan Kepuasan Sarana dan Prasarana Pendidikan Delina Anatya
1Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Pasundan,delinaanatya27@gmail.com
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Pasundan Bandung. Jl. Dr. Setiabudi. No. 193, Kota Bandung.
I. PENDAHULUAN
Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat vital dan hal yang sangat penting
dalam menunjang kelancaran atau kemudahan dalam proses pembelajaran, dalam kaitannya
dengan pendidikan yang membutuhkan sarana dan prasarana dan juga pemanfaatannya baik
dari segi intensitas maupun kreatifitas dalam penggunaannya oleh guru maupun oleh siswa
dalam kegiatan belajar mengajar. Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan
dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian
tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien. 1
pendidikan baik formal maupun non formal berusaha untuk memberikan dan
melengkapi fasilitas yang ada di lembagannya untuk memenuhi kebutuhan semua warga
sekolah baik itu guru, staf-staf, peserta didik dan orang tua murid. Dalam upaya melengkapi
fasilitas yang ada sebuah lembaga pendidikan dikatakan maju apabila ketersediaan sarana dan
prasarananya memadai berkaitan dengan proses belajar peserta didik. Proses belajar mengajar
dapat meningkat dengan didukung adanya sarana dan prasarana yang memadai.
Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar mengajar.2 Hal ini
merupakan faktor yang harus diperhatikan oleh sebuah lembaga pendidikan karena
mempengaruhi kelangsungan proses belajar mengajar di sekolah. Adanya sarana dan
prasarana banyak membantu kelangsungan belajar mengajar di sekolah. Sarana dan prasarana
sangat diperlukan untuk menunjang proses belajar mengajar, agar siswa lebih berminat dan
mudah menerima penjelasan dari guru. Apabila sarana dan prasarana yang disediakan kurang,
maka dapat mempengaruhi minat siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar. Jika siswa
memiliki minat dalam mengikuti proses belajar mengajar maka dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa.
Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok di lembaga
pendidikan, ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran tergantung pada
proses belajar yang dialami siswa sebagai peserta didik. Dalam proses belajar mengajar
Peserta didik juga harus mencapai kecakapan yang dinyatakan dengan prestasi belajar
mempengaruhi proses belajar baik faktor dari dalam diri peserta didik (faktor internal) dan
faktor dari luar diri peserta didik (faktor eksternal). Pada umumnya prestasi belajar adalah
keinginan yang dicapai oleh individu, dalam hal ini peserta didik atas proses belajar yang
telah dilakukannya. Prestasi belajar juga merupakan implementasi dari suatu keberhasilan
siswa setelah melakukan proses belajar. Di dalam proses pendidikan terutama pada sistem
pembelajaran siswa diharapkan meningkatkan prestasi belajar yang baik dan bermutu, agar
siswa menjadi lulusan yang berintelektual, kreatif serta menjadi calon-calon tenaga pendidik
yang profesional maupun pribadi yang bertanggung jawab.3
Salah satu yang mempengaruhi peningkatan prestasi belajar siswa adalah kelengkapan
sarana dan prasarana di sekolah tersebut. Sarana merupakan peralatan dan perlengkapan yang
secara langsung digunakan dan menunjang proses pendidikan khususnya proses belajar
mengajar. Seperti : gedung, kelas, meja, kursi serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun
prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan
atau pengajaran. Seperti : halaman, taman, kebun, jalan menuju sekolah. Tetapi apabila
digunakan secara langsung seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah
untuk lapangan olahraga maka itu termasuk prasarana pendidikan.4
Sarana prasarana sekolah harus memenuhi standar minimum dalam hal ini dapat dilihat
dari PERMENDIKNAS No.24 tahun 2007 pasal 1 menyebutkan bahwa standar sarana
prasarana untuk sekolah dasar/ madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah
pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTS), dan sekolah menenggah atas/ Madrasah Aliyah
(SMA/MA) mencakup kriteria minimum sarana dan kriteria minimum prasarana. Untuk
menjamin terwujudnya kegiatan pembelajaran yang aktif, efektif, kreatif, efisien dan
menyenagkan diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Kriteria minimum
yang yang harus dimiliki oleh sekolah formal baik dari Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/ MTs), dan Sekolah
Menengah Atas/ Madrasah Aliyah (SMA/MA) meliputi : ruang kelas, ruang perpustakaan,
ruang laboratorium biologi, ruang laboratorium fisika, ruang laboratorium kimia, ruang
laboratorium komputer, ruang laboratorium bahasa, ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata
usaha, tempat beribadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang organisasi kesiswaan, jamban,
gudang, ruang sikulasi dan tempat bermain/ berolahraga.
Proses pendidikan memang memerlukan fasilitas atau peralatan, akan tetapi semua
peralatan atau fasilitas harus diadakan sesuai dengan kebutuhan. Jika semua peralatan dan
fasilitas sudah ada harus dimanfaatka dan dikelola secara baik dan benar. Kegiatan
penghapusan serta penataan.5 Sarana dan prasarana yang baik dapat menciptakan suasana
yang menyenagkan baik bagi guru maupun murid, sehingga prestasi belajar dapat meningkat
dan lembaga pendidikan dapat pula meningkatkan mutu pembelajarannya, karena fasilitas
sudah memadai untuk semua proses pembelajaran.
Tetapi pada kenyataannya belum semua lembaga pendidikan memiliki sarana dan
prasarana yang memadai untuk menunjang prestasi belajar siswanya serta meningkatkan
mutu proses pembelajaran yang ada disekolah. Namun pemerintah selalu berupaya untuk
selalu meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dari semua jenjang pendidikan yang
ada. Begitupula dari pihak sekolah selalu berupaya melengkapi sarana dan prasarana belajar
yang ada agar peserta didik dapat meningkatkan prestasinya secara maksimal.
Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proposisi atau anggapan yang mungkin
benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan/pemecahan persoalan
ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut. Hipotesis statistik ialah suatu pernyataan tentang
bentuk fungsi suatu variabel atau tentang nilai sebenarnya suatu parameter. Suatu pengujian
hipotesis statistik ialah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu
keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang dipersoalkan/diuji.
Hipotesis (atau lengkapnya hipotesis statistik) merupakan suatu anggapan atau suatu
dugaan mengenai populasi. Sebelum menerima atau menolak sebuah hipotesis, seorang
peneliti harus menguji keabsahan hipotesis tersebut untuk menentukan apakah hipotesis itu
benar atau salah. H0 dapat berisikan tanda kesamaan (equality sign) seperti : = , ≤ , atau ≥.
Bilamana H0 berisi tanda kesamaan yang tegas (strict equality sign) = , maka Ha akan berisi
tanda tidak sama (not-equality sign). Jika H0 berisikan tanda ketidaksamaan yang lemah
(weak inequality sign) ≤ , maka Ha akan berisi tanda ketidaksamaan yang kuat (stirct
inequality sign) > ; dan jika H0 berisi ≥, maka Ha akan berisi <.
Istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata hupo dan thesis. Hupo
artinya sementara, atau kurang kebenarannya atau masih lemah kebenarannya. Sedangkan
thesis artinya pernyataan atau teori. Karena hipotesis adalah pernyataan sementara yang
masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya, sehingga istilah hipotesis ialah
II. Teori
A. Definisi Tingkat Pelayanan
Pengertian kualitas pelayanan jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan
keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan
pelanggan.Wyckof (1990) seperti dikutip Tjiptono (2005) mendefinisikan kualitas pelayanan
sebagai “tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan”. Parasuraman et al.,(1988) seperti dikutip
Christina (2011) mendefinisikan kualitas pelayanan sebagai “refleksi persepsi evaluatif
konsumen terhadap pelayanan yang diterima pada suatu waktu tertentu”. Berdasarkan dua
definisi kualitas pelayanan di atas dapat diketahui bahwa terhadap dua faktor utama yang
mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu
pelayanan yang diharapkan (expected service)konsumen dan pelayanan yang diterima
atau dirasakan (perceived service)oleh konsumen atau hasil yang dirasakan.
B.Definisi Kepuasan
Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin satis artinya cukup baik, memadai
dan facio artinya melakukan atau membuat. Kepuasan bisa diartikan sebagai upaya
pemenuhan sesuatu (Tjiptono, 1997). Menurut kamus psikologi, satisfaction adalah perasaan
enak subyektif setelah suatu tujuan dicapai baik tujuan itu fisik ataupun psikologis
(Budiardjo, 1991).Oxford Advanced
Learner’s Dictionary (Tjiptono& Gregorius,2005) mendeskripsikan kepuasan adalah perasaan baik ketika Anda mendapatkan sesuatuatau ketikasesuatu yang Anda ingin terjadi
tidak terjadi, tindakan memenuhikebutuhan atau keinginan.
C. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana pada Pembelajaran
Menurut Nana Syaodih (2009, h.49) “Fasilitas belajar merupakan semua yang
diperlukan dalam proses belajar mengajar baik bergerak maupun tidak bergerak agar
tercapai tujuan pendidikan berjalan lancar, teratur, efektif dan efisien”.
Dalam pembelajaran Ekonomi pada materi ajar kerjasama internasional sarana dan
prasarana yang dibutuhkan untuk memudahkan siswa yang utama adalah buku sumber
pelajaran Ekonomi dan sumber belajar yang berhubungan dengan materi kerjasama
internasional, selain itu juga penggunaan media powerpoint yang ditampilkan melalui
infocus akan dapat memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan. Kondisi
ruang belajar juga diharapkan bisa membuat siswa nyaman sehingga tujuan utama
C. Uji Kolmogorov Smirnov
Selain diuji dengan uji tanda dan uji Wilcoxon, uji untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan yang signifikan untuk dua sampel yang independen juga bisa dilakukan dengan uji
Kolmogorov Smirnov. Untuk itu, dengan uji tanda dan Wilcoxon yang lalu, namun
pengerjaannya dengan uji Kolmogorov Smirnov.
Uji Kolmogorov Smirnov (Chakravart, Laha, dan Roy, 1967) dalam Engeneering
Statistics Handbook (2009) digunakan untuk memutuskan apakah sampel berasal dari
populasi dengan distribusi tertentu. Uji Kolmogorov Smirnov (KS) didasarkan pada fungsi
distribusi empiris (ECDF). Mengingat data terstruktur di titik N Y 1, Y 2, ..., Y N, ECDF
didefinisikan sebagai:
Dengan n (i) adalah jumlah titik kurang dari Y i dan Y i diberikan dari nilai terkecil
hingga terbesar. Ini adalah langkah fungsi yang meningkat sebesar 1pada nilai setiap titik
data terstruktur.
Gambar di bawah ini adalah sebaran empiris fungsi distribusi normal komulatif
dengan fungsi distribusi normal untuk 100 angka acak. Uji KS yang didasarkan pada jarak
maksimum antara dua kurva.
Gambar Kurva Normal untuk Uji Kolmogorov Smirnov
Gambaran yang menarik dari tes ini adalah distribusi dari statistik uji KS itu
sendiri tidak tergantung pada fungsi distribusi komulatif yang mendasari pengujian.
Kelebihan lainnya yaitu ketika sebuah tes eksak (Uji keselarasan chi-kuadrat
tergantung.Selain memiliki beberapa kelebihan tersebut, Uji KS juga memiliki
beberapa keterbatasan (kelemahan) yang cukup penting untuk diketahui, yaitu:
1. Hanya berlaku untuk distribusi kontinu.
2. Uji KS cenderung lebih sensitif di dekat pusat distribusi daripada di ekor
(ujung).
3. Mungkin keterbatasan yang paling serius yaitu distribusinya harus
benar-benar ditentukan. Artinya, jika lokasi, skala, dan bentuk parameter
diperkirakan dari data, daerah kritis dari pengujian KS tidak lagi berlaku.
Biasanya harus ditentukan dengan simulasi.
Karena keterbatasan 2 dan 3 di atas, banyak Analis lebih suka menggunakan
Uji kebaikan Anderson-Darling. Namun, uji Anderson-Darling hanya tersedia
untuk beberapa distribusi tertentu saja.
2. Definisi
3.
Uji Kolmogorov Smirnov didefinisikan sebagai berikut:
0= Data mengikuti distribusi tertentu
1= Data tidak mengikuti distribusi tertentu
Uji Statistik: Uji statistik Kolmogorov Smirnov didefinisikan sebagai:
Dengan F adalah distribusi kumulatif teoretis dari distribusi yang sedang diuji yang
harus berdistribusi kontinu (tidak ada masalah seperti distribusi diskrit binomial atau
Poisson), dan harus sepenuhnya ditentukan (yaitu, lokasi, skala, dan bentuk parameter
tidak dapat diperkirakan dari data).
Signifikansi:
Nilai Kritis : Hipotesis mengenai bentuk distribusi ditolak jika uji statistik, D, adalah lebih
besar daripada nilai kritis yang diperoleh dari tabel. Ada beberapa variasi tabel ini dalam
literatur yang menggunakan skala agak berbeda untuk statistik uji KS dan daerah-daerah
kritis. Rumusan alternatif ini harus setara, tetapi diperlukan untuk memastikan bahwa uji
statistik dihitung dengan cara yang konsisten dengan bagaimana nilai-nilai kritis dalam
tabel.
III. Aplikasi Dalam SPSS
A. Signifikasi Secara Teoritikal
Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Uji Normalitas Kolmogorov -
Smirnov dengan pada taraf signifikansi 0,05.
B. Dasar Pengambilan Keputusan
Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal.
Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak
berdistribusi normal.
IV. Hasil dan Pembahasan
A. Tahapan Pengerjaan
Berikut merupakan langkah-langkah dalam menggunakan Uji Normalitas
Kolmogorof-Smirnov pada SPSS, diantaranya:
1. Buka SPSS
2. Klik Variabel View, kemudian pada bagian Name tulis saja Pelayanan, kemudian
di baris selanjutnya Harga, dan baris berikutnya Kepuasan, pada kolom Type ubah menjadi Numeric.
3. Kemudian pindahkan ke bagian Data View dan lengkapi data seperti
5. Selanjutnya akan muncul kotak dengan nama One-Sample Kolmogorov– Smirnov Test, masukkan dengan cara memilih pelayanan, harga dan kepuasan ke dalam Test Variable List. Kemudian pastikan checklist Normal di kolom Test Distribution.
Dalam pengambilan keputusan, dapat dilihat dari nilai Asymp. Sig. pada
Tabel One Sample Kolmogorov – Smirnov Test. Maka dapat dilihat kesimpulannya sebagai berikut:
a) Berdasarkan variabel tingkat pelayanan : Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,200 yang lebih kecil dari 0,05, maka kesimpulannya
variabel pelayanan memiliki distribusi data yang tidak normal.
b) Berdasarkan variabel kepuasan : Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,200 yang lebih besar dari 0,05, maka kesimpulannya variabel
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.walisongo.ac.id/6668/2/BAB%20I.pdf, Maret 01 2018
http://www.statistikdasar.com/files/materi/hipotesis.pdf, Maret 01 2018
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/34813/Chapter%20II.
pdf?sequence=3&isAllowed=y, Maret 01 2018
Engineering Statistics Handbook. (2009). Kolmogorov-Smirnov
Goodness-of-FitTest.USA: NIST Sematech