• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Studi Islam di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan Studi Islam di Indonesia"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Perkembangan Studi Islam di Indonesia 27

Retno Winahyu Kesumasari

Institut Agama Islam Negeri Metro Lampung

Jl. Ki. Hajar Dewantara 15A Kampus Kota Metro-Lampung 34111

E-mail: retnowinahyu30@gmail.com

Masuknya Islam di Indonesia juga mempengaruhi sistem yanga ada di Negara Indonesia. Islam hadir adalah menjadi pedoman hidup yang akan menjanjikan keluasan pendidikan dan juga menjadi rahmatan lil ‘alamin, maka diharapkan kontribusi dapat di peroleh sebagai pemacah permasalahan yang telah dihadapi dalam kehidupan umat muslim.1 Kebudayaan dan kebiasaan yang ada di Indonesia sudah lama tertanam didalam diri masyarakat menjadi suatu tantangan para penyebar Islam di Indonesia. Karena agar ajaran Islam dapat masuk menyesuaikan keadaan masyarakat yang ada pada saat itu. Maka dengan masuknya Islam pada saat ini didalam Negara Indonesia merupakan salah satu hasil usaha para penyebar Agama Islam pada zaman dahulu. Penyebaran Islam di Indonesia tidak terlepas dari kaum pedagang Muslim. Semua tidak dapat berkembang pada saat ini tidak terlepas dari peran Agama Islam yang memiliki sifat sangat fleksibel, mudah masuk disetiap kalangan.

Perubahan yang mulai nampak pada pekembangan dalam Studi di Indonesia adalah pada saat reformasi. Pada saat reformasi ini sudah dikelurkan aturan mengenai kebebasan dalam berpendapat, maka setiap manusia memiliki kebebasan dalam ngeluarkan apersepsinya. Karena bersamaan

dengan ini juga sudah dikeluarkannya hak asasi manusia yang memberikan apa yang harus diperoleh setiap warga negara, yaitu salah satunya kebebasan dalam berpendapat. Pada saat ini masyarakat Indonesia memiliki cita-cita dapat mewujudkan perubahan dalam segala asepek kehidupannya. Masyarakat sangat membutuhkan jalan keluar serta pola pendidikan yang dapat memberi jawaban mengenai segala permasalahan yang telah dihadapi. Tentu saja kesemuanya itu tidak dengan mudah dapat teratasi, karena melihat kembali kondisi geografis dalam negara Indonesia yang terdapat kultur serta budaya yang sangatlah beragam.

Peran pendidikan sangatlah mendorong pesatnya kemajuan sebuah negara, dengan ini seharusnya pendidikan yang dikembangkan hendaknya dapat dengan mudah diterima dalam masyarakat. Pendidikan yang memiliki sifat sosial sangat tinggi, dengan kata lain reformasi pendidikan yang ada harus mengutamakan realitas yang ada bukan hanya mengutamakan pada

(2)

etalase atau jargon-jargon pendidikan semata.2 Pembelajaran dan proses pembelajaran sangat diperlukan juga evaluasi dalam pembelajaran karena kesemuanya memiliki keterkaitan. Adanya evaluasi dalam pembelajaran kita seseorang mengetahui bahwa tujuan pembelajaran sebenarnya sudah telaksana atau tidak.3

Bahwa Ibnu Khaldun juga sudah mencoba menggabungkan antara ilmu Aqliyah dengan ilmu

Naqliyah atau yang biasa disebut ilmu filsafat dengan ilmu agama. Karena setlah dibuktikan ilmu tersebut sangatlah memiliki hubungan serta pengaruh yang kuat dalam pengembangan peserta didik melalui proses belajar mengajar.4 Maka disini studi Islam sangatlah diperlukan dalam

pengembangan potensi setiap diri anak. Akal yang dimiliki setiap manusia tidak akan terarah tanpa adanya akhlak yang baiak. Dan akhlak yang baik dapat dipelajari melalui studi atau pemdidikan Islam serta pembiasaan guru, orang tua terhadap peserta didiknya. Keduanya tidaklah dapat berjalan dengan sendirinya untuk memperoleh hasil yang sangat memuaskan.

Studi Islam dapat dipengaruhi oleh kenyataan atau realitas perubahan sosial yang ada pada setiap masyarakat, lingkungan yang memiliki sifat sosio kultural, dengan ini maksudnya dalam menentukan sistem pendidikan intitusinya harus pada pilihan-pilihan yang telah diprioritaskan.5 Agar tujuan pendidikan Islam dapat terwujud pelu diadakannya pula pembelajaran yang efektif, serta adanya sarana yang mendukung berlangsungnya pembelajaran yang baik.6 Studi pendidikan yang ada di Indonesia tidak dapat dilepaskan oleh para pendahulu yang memadukan antara konteks keIsalaman dengan keIndonesiaan yang dilakukan secara intensif, terus menerut tiada henti sampai sekarang Islam sudah sangat menyebar keseluruh penjuru.

Dahulu pada awalnya Islam memasuki Indonesia dengan cara dibentuknya halaqah-halaqah

yang sangat tradisional. Kemudian seiring kemajuan zaman yang ada pada saat ini, era moderinsasi sudah ikut juga memasuki Indonesia. Pertumbuhannya sangat cepat, kerena modern sudahlah menjadi tuntutan setiap negara dalam mengikuti perkembangan yang telah ada. Pendidikan Islam mulailah tampak menyesuaikan keadaan yang ada dengan adanya madrasah, sebagai salah satu pusat Pendidikan Islam selain Pendidikan Islam yang ada di Pesantren. Kesemuanya ada dan dilakukan agar target dan tujuan dari pendidikan Islam dalam mengorientasikan fokus untuk

2 Muh. Idris, “Reformasi Pendidikan Islam di Indonesia,” Marwah

Vol. 8, No. 1 (Juni 2013): h. 39. 3 Dedi Wahyudi, “Konsepsi Al Qur’an Tentang Hakikat Evaluasi dalam Pendidikan Islam,” Hikmah

Vol. 12, No. 2 (2016): h. 245.

4 Mujahidun, “Reformasi Pendidikan Islam: Telaah Pemikiran Ibnu Khaldun dan Implikasinya dalam Pendidikan Masa Kini,” Jurnal Fakultas Agama Islam Vol. 2, No. 2 (2012): h. 9.

5 M. Ihsan Dacholfany, “Reformasi Pendidikan Islam dalam Menghadapi Globlalisasi: Sebuah Tantangan dan Harapan,” Akademika Vol. 20, No. 01 (Juni 2015): h. 177.

(3)

kemajuan individu dan kemasyarakatan dapat terwujud.7 Kemajuan yang terus ada menjadi salah satu penentu adanya perkembangan dalm suatu lembaga.

Agama Islam merupakan agama yang dikaruniakan kepada umat muslim sebagai penutup serta penyempurna semua agama yang telah ada. Mengakuinya dengan cara mengimani adanya Allah dan RasulNya.8 Pengikut serta yang mengakui adanya Islam adalah orang muslim. Banyak sekali kajian mengenai Agama Islam, bahkan dalam mengartikan setiap kajiannya pun terdapat perbedaan pendapat dikalangan umat muslim. Itu semua tidak dapat terlepas, karena pengikut agama Islam adalah salah satu yang terbanyak yang ada didunia. Itu semua terbukti dengan adanya

para muslim yang sangat banyak disetiap penjuru. Al Qur’an yang diturunkan Allah melalui perantara malaikat Jibril untuk Nabi Muhammad agar disampaikan kepada para umat, adalah juga salah satu pedoman yang dimiliki umat Islam yang Allah sendiri menjajikan bahwa akan menjaga

kitab Al Qur’an. Maka dari itu banyak sekali para pembenci Islam bermaksud ingin merubah isi dan

makna Al Qur’an tetapi pada kenyataannya itu semua tidak berhasil dilakukan. Bahwa isi Al Qur’an

apabila diketahui arti dan maknanya sangatlah indah, tidak ada yang dapat menandingi. Bahkan penyair yang paling hebat didunia sekalipun.

Apabila melihat kembali studi Islam pada saat Nabi dan sahabat, pendidikan Islam disebarkan

melalui Masjid. Menurut yang ada pada agama Islam, Ilmu sudahlah tertulis didalam Al Qur’an.

Pembahasannya mengenai Ilmu dan Agama. Karena itulah dalam kehidupan sehari-hari manuisa yang memiliki pedoman sangatlah mempercayai bahwa beragama dan berilmu itu sangatlah berkaitan. Studi Islam sama artinya dengan Pendidikan Islam, keduanya sering disebutkan saling berkaitan. Hal ini dapat disebutkan melalui persoalan-persoalan yang dilihat dari berbagai dimensi bahan kajiannya. Studi Islam dapat berkebang seiring dengan adanya Islam itu sendiri, yang kemudian keberadaannya sekarang sangat berkembang pesat di kawasan Timur Tengah, Asia, Afrika, dan bahkan di kawasan belahan bumi bagian Barat.9 Kemudian karena faktor perkembangannya yang sangat berkembang pesat, Studi Islam ini menjadi salah satu Fokus Studi dikalangan para Ilmuan, baik di Timur maupun Barat.

Beberapa pendapat bahwa Islam masuk ke wilayah Nusantara sejak abad ke 7 M/1 H, dilihat

dari pengamatan tersebut memungkinkan bahwa praktik pendidikan aga Islam yang ada di

7 Khamami Zada, “Orientasi Studi Islam di Indonesia: Mengenal Pendidikan Kelas Internasional di Lingkungan PTAI,” Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, Januari-April 2006, Vol. 11, No. 2 (n.d.): h. 1.

8 Dedi Wahyudi dan Rahayu Fitri AS, “Islam dan Dialog antar Kebudayaan (Studi Dinamika Islam di Dunia Barat),” Fikri Vol. 1, No. 2 (Desember 2016): 268.

(4)

Indonesia sudah berlangsung cukup lama.10 Selain agama Islam adalah salah satu agama yang fleksibel, mudah masuk disetiap kalangan. Tidak mengenal keturunan dan kekayaan. Dan penyebarannya pun sudah lama terjadi, sehingga tidak bisa dipungkiri bahwa agama Islam saat ini sangat banyak pengikutnya. Karena dalam penyebaran agama Islam jugalah salah satu merupakan bagian dari yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan Islam juga.

Pengertian Studi Islam sendiri, secara sederhana dapat disebutkan salah satu usaha memperlajari mengenai hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam. Dapat pula dikatakan sebagai suatu usaha yang sistematis untuk memahami dan mengetahui secara mendalam tentang agama

Islam, baik dalam pembahasannya bisa dalam mempelajari sejarah, ataupun suatu sikap yang dilakukan oleh setuap manusia pada kesehariannya.11 Mengenai sikap dalam Studi Islam bisa disebut dengan Akhlak. Akhlak bukanlah suatu hal yang ada pada diri setiap orang apabila melakukannya memerlukan suatu pertimbangan, tetapi akhlak itu sendiri adalah suatu yang ada dalam diri setiap manusia, biasa disebut dengan budi pekerti, tabiat atau tingkah laku. Daripada itu kemudian muncullah suatu kebiasaan yang dilakukan secara spontan tanpa suatu pertimbangan sebelumnya.

Studi Islam yang sekarang dapat dilihat dari yang sudah berkembang di Indonesia dan nyata. Terdapat pada adanya perguruan-perguruan Tinggi di Indonesia. Perkembangannya terjadi di STAIN, IAIN, UIN. Orientasi Studi Islam yang ada di Timur dan Barat tetap diadakan guna mengembangkan pendidikan Islam yang ada di lingkungan PTAI seluruh Indonesia.

Refrensi

Dedi Wahyudi. “Konsepsi Al Qur’an Tentang Hakikat Evaluasi dalam Pendidikan Islam.” Hikmah

Vol. 12, No. 2 (2016).

Dedi Wahyudi dan Rahayu Fitri AS. “Islam dan Dialog antar Kebudayaan (Studi Dinamika Islam di Dunia Barat).” Fikri Vol. 1, No. 2 (Desember 2016).

Dedi Wahyudi, dan Lilis Marwiyanti. “Penerapan Model Pembelajaran Inside Outside Circle dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak.” Jurnal Mudarrisuna Vol. 7, No. 2 (Juli 2017).

Imam Mawardi. “Perbandingan Model Pendekatan Studi Islam di Timur Tengah dan Barat

(Formulasi Model Diskursus Pendidikan Islam di Indonesia).” Jurnal Penelitian Pendidikan Islam Vol. 9, No. 2 (Juli 2012).

10 Mohammad Kosim, “Kajian Historis Pendidikan Islam di Indonesia (Telaah Literatur),” Tadris

Vol. 1, No. 1 (2006): h. 1.

(5)

Khamami Zada. “Orientasi Studi Islam di Indonesia: Mengenal Pendidikan Kelas Internasional di

Lingkungan PTAI.” Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, Januari-April 2006, Vol. 11, No. 2: 258–70.

M. Ihsan Dacholfany. “Reformasi Pendidikan Islam dalam Menghadapi Globlalisasi: Sebuah Tantangan dan Harapan.” Akademika Vol. 20, No. 01 (Juni 2015).

Mohammad Kosim. “Kajian Historis Pendidikan Islam di Indonesia (Telaah Literatur).” Tadris Vol. 1, No. 1 (2006).

Muh. Idris. “Reformasi Pendidikan Islam di Indonesia.” Marwah Vol. 8, No. 1 (Juni 2013).

Mujahidun. “Reformasi Pendidikan Islam: Telaah Pemikiran Ibnu Khaldun dan Implikasinya dalam

Pendidikan Masa Kini.” Jurnal Fakultas Agama Islam Vol. 2, No. 2 (2012).

Referensi

Dokumen terkait

  Keywords: Liberalisasi Pendidikan, Pendidikan Islam, Humanisme, Pembebasan, Demokrasi 

Respons Gereja Menyikapi Sanksi Sosio-Kultural terhadap Pelanggaran Mapalus (Studi Kasus di GMIM Zaitun Palelon dengan Kajian Sosio-Teologis) Beserta perangkat yang ada (jika

Kenyataan seperti itu dapat dijadikan inspirasi baru bagi pengembangan pendidikan Islam, yaitu menjadi pusat pengembangan masyarakat muslim yang sifat hubungannya

transnasional dan Islam kultural dalam dunia akademik atau dalam kajian ilmiah digunakan sebagai pisau analisis dalam membantu menjelaskan fenomena sosial tentang

Adapun pendekatan kultural lebih menekankan pada penyadaran setiap individu dalam pelaksanaan syariat Islam. Jika setiap umat Islam sudah sadar untuk menjalankan

Kemudian realitas Tuhan sebagai sumber postulat dan prinsip- prinsip dasar hukum Islam dihubungkan dengan realitas ummat dalam ruang- waktu dan kondisi tempat ikhtiyar

Muhammad Ihsan, Pendidikan Islam dan Modernitas di Timur Tengah : Studi Kasus Mesir ,. Jurnal

barat dan timur dapat menghasilkan perkembangan studi islam yang lebih baik lagi dalam tindakan. yang menjadikan semata-mata adalah objek studi ilmiah yang secara luas