• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KELAYAKAN STUDI PADA ASPEK FINA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS KELAYAKAN STUDI PADA ASPEK FINA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU AJAR

ANALISIS KELAYAKAN STUDI PADA

ASPEK FINANSIAL

Oleh :

Harry Santoso

43114215672

Universitas Wijaya Putra

Fakultas Teknik

(2)

2012

1. Pengertian Investasi

Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang. Pengertian investasi menurut (Sunariyah, 2003) adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Pengertian investasi menurut (Kasmir dan Jakfar 2012) investasi dapat diartikan sebagai penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Penanaman modal yang ditanamkan dalam arti sempit berupa proyek tertentu baik bersifat fisik atau pun non fisik, seperti proyek pendirian pabrik, jalan, jembatan, pembangunan gedung dan proyek penelitian, dan pengembangan.

Investasi jangka panjang adalah investasi dimana dana yang Anda masukkan akan diputar dan baru dapat dicairkan setelah jangka waktu minimal 1 tahun. Berikut beberapa jenis investasi jangka panjang yang bisa anda pilih.

1. Emas

Emas merupakan salah satu logam mulia yang banyak diminati banyak orang. Harganya yang mahal dan selalu naik setiap tahun membuat banyak orang senang menggunakannya sebagai investasi jangka panjang. Selain itu, emas sangat aman dalam berbagai keadaan, serta stabil dan anti inflasi. Bayangkan jika harga emas selalu naik setiap tahunnya, dalam 5 tahun anda pasti akan mendapatkan banyak keuntungan.

2. Tanah dan bangunan

Jangan terburu-buru untuk menjual tanah atau bangunan, sebab keduanya dapat dijadikan sebagai investasi jangka panjang. Harga tanah setiap tahun semakin meningkat. Begitu pula dengan bangunan. Bisa jadi tanah dan bangunan anda yang sekarang harganya sangat murah, 5 tahun kedepan akan berlipat-lipat. Apalagi, anda bisa memanfaatkan bangunan untuk disewakan.

(3)

Banyak orang yang mungkin tidak paham jika asuransi bisa digunakan sebagai investasi, karena umumnya asuransi adalah bentuk jaminan. Padahal selain mendapat jaminan, anda bisa mendapatkan banyak keuntungan dari asuransi. Beberapa jenis asuransi yang menguntungkan adalah asuransi dwiguna dan asuransi unit lik. Itu tadi beberapa informasi mengenai investasi jangka pendek dan jangka panjang. Semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing. Anda pun bisa memilihnya sesuai dengan keadaan dan kebutuhan.

Tujuan Investasi Jangka Panjang:

1. Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainnya. 2. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan

ekspansi, kepentingan sosial.

3. Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui pemilikan sebagian ekuitas perusahaan tersebut.

4. Untuk mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang sejenis.

5. Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.

Investasi jangka pendek merupakan investasi dimana dana yang Anda masukkan akan diputar dan baru dapat dicairkan setelah jangka waktu yang relatif singkat. ada beberapa tujuan investasi jangka pendek. Berikut beberapa jenis investasi jangka pendek, yang bisa anda pilih.

1. Tabungan

Jika anda masih bingung menentukan jenis investasi, menabung di bank bisa jadi pilihan awal yang tepat. Meskipun terkesan sepele, namun sebenarnya dengan menabung uang di bank anda bisa mendapat keuntungan yang besar. Apalagi resiko untuk menyimpan uang dirumah dalam jumlah banyak akan lebih besar. Jika anda menyimpannya di bank, uang anda akan terjamin keamanannya. Selain itu, jika anda menabung dalam jumlah yang besar, bunga yang didapat juga akan lebih besar.

(4)

Deposito sebenarnya juga termasuk dalam tabungan, karena uang kita akan disimpan oleh bank. Perbedaannya, deposito mengharuskan nasabah untuk bisa mengambil uang dalam jangka waktu tertentu, minimal satu tahun. Artinya, uang anda tidak bisa diambil sewaktu-waktu. Meskipun demikian, bunga yang anda dapatkan akan jauh lebih besar dibanding tabungan.

3. Bisnis Pasar Saham Dan Forex

Secara umum tidak banyak masyarakat yang paham dengan bisnis pasar saham dan forex. Padahal sistem investasi ini sangat mudah. Anda bisa mencairkan keduanya sewaktu-waktu tanpa adanya batas waktu atau jangka waktu tertentu, asalkan profit dan margin financial anda sudah cukup.

Tujuan investasi jangka pendek:

1. Untuk mengendalikan perusahaan lain, supaya dapat menjamin bahan atau pasar yang diperlukan.

2. Untuk memperoleh bagian laba (deviden). 3. Untuk mendapatkan capital gain.

4. Untuk menguasai pesaing. 5. Untuk membentk dana tertentu.

Ditinjau dari ruang lingkup usaha, investasi dibagi 2, yaitu:

a. Investasi pada aktiva nyata (real assets atau rel investment), misalnya untuk pendirian pabrik-pabrik, pendirian hotel/restoran, perkebunan, dan lain-lain.

b. Investasi pada aktiva keuangan (financial assets atau financial investment), seperti pembelian surat-surat berharga, baik berupa saham maupun obligasi.

Ditinjau dari segi kepastian memperoleh keuntungan, ada 2, yaitu:

(5)

b. Investasi berisiko (risk investment). Yaitu investasi yang ditunjukan bagi pembeli saham biasa (investment in real assets), hal ini investasi dibidang aktiva nyata mempunyai EBIT (earning before interest and taxes) anggaran bisa berfluktuasi, artinya bisa untung bisa rugi.

2. Pengertian Investasi finansial

Investasi finansial merupakan investasi dalam bentuk likuid yang biasanya diwakilkan dengan adanya surat-surat berharga. Investasi ini dapat dilakukan secara langsung (misal : Saham), maupun tidak langsung yaitu diwakilkan oleh badan atau lembaga investasi tertentu (misal : Reksa dana).

Sehingga secara keseluruhan, investasi bidang finansial ini kami bagi menjadi 3 (tiga) bagian utama, yaitu:

1. Investasi pada Pasar Uang 2. Investasi pada Pasar Modal 3. Reksa dana

Investasi pada Aktiva Finansial yaitu Investasi yang berupa surat-surat berharga. Investasi pada Aktiva Finansial dapat dikategorikan dalam Investasi di Pasar Uang dan Investasi di Pasar Modal sebagai berikut:

Investasi di Pasar Uang 1. Deposito

Merupakan penyimpanan dana di bank dalam jangka waktu tertentu. Layaknya tabungan di bank, deposito juga memberi imbalan berupa bunga deposito. Berdasarkan waktu pembayaran bunganya, deposito dibagi menjadi Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito. Deposito berjangka adalah deposito yang bunganya didapat saat jatuh tempo.

2. Valuta Asing

(6)

ekonomi yang berubah-ubah merupakan faktor utama penentu keuntungan atau kerugian.

3. Sertifikat Bank Indonesia

Merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh Bank Indonesia untuk mengontrol kestabilan nilai Rupiah. Sertifikat ini dijual kepada bank-bank di Indonesia atau broker-broker yang ditunjuk setiap hari Kamis dengan sistem lelang. Keuntungan yang didapat dari pembelian sertifikat ini adalah bunga yang berkisar antara 1 – 2 % yang dipotong pada pembelian sertifikat.

4. Surat Berharga

adalah dokumen legitimasi atas kepemilikan uang untuk perdagangan, perlindungan bagi pemberi hutang dan orang yang melakukan perjalanan, Contoh-contoh surat berharga yang termasuk dalam investasi uang adalah wesel, cek, celen dan kwitansi.

Investasi di Pasar Modal a. Obligasi

Merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh perusahaan. Suatu perusahaan menerbitkan obligasi atau surat hutang dalam rangka mencari pinjaman modal dengan bunga yang lebih ringan daripada suku bunga kredit. Investasi ini menarik bagi para investor karena dapat menghasilkan bunga yang lebih tinggi dari bunga bank.

b. Saham

Merupakan salah satu investasi yang tergolong high risk high return. Saham secara singkat dapat diartikan sebagian kepemilikan atas suatu perusahaan yang dijual oleh perusahaan itu sendiri.

c. Reksadana

Merupakan bentuk inventasi di mana dana atau modal dari sekelompok investor dikumpulkan untuk dikelola oleh seorang manajer investasi dalam bentuk portofolio efek.

(7)

Investasi merupakan penggunaan modal untuk menciptakan uang, baik melalui sarana yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang lebih berorientasi ke risiko, yang dirancang untuk mendapatkan perolehan modal (Downes dan Goodman dalam Warsono, 2001). Sedangkan menurut (Halim, 2005) investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

Investasi pada umumnya dapat digolongkan menjadi dua bentuk yaitu, real asset dan financial asset. Real asset secara umum melibatkan asset berwujud seperti tanah, bangunan, dan mesin. Sedangkan financial asset adalah investasi berupa valas, deposito berjangka, saham dan obligasi yang diperdagangkan di pasar uang maupun pasar modal.

Dari pengertian tersebut dapat diambil arti bahwa investasi dibagi menjadi:

1. Real asset investment adalah komitmen mengikatkan aset pada sektor real. Seperti diketahui, istilah sektor real sering digunakan untuk menunjukkan sektor diluar keuangan, seperti perdagangan, industri, pertanian dan lain sebagainya.

2. Financial Asset Investment (investasi disektor keuangan) atau sering juga disebut portfolio investment (investasi portofolio) adalah komitmen untuk mengikatkan aset pada surat-surat berharga (securities), yang diterbitkan oleh penerbitnya.

4. Ciri – Ciri Real Asset dan Financial Asset

Ciri-ciri investasi di sektor real ini adalah perantara tidak mutlak. diperlukan dan informasi bisa didapat secara langsung dari lapangan, karena obyek investasinya bisa dilihat secara nyata, misalnya mutu bangunan ruko yang kita beli, dapat kita lihat langsung dari tampilan bangunan-bahan bangunannya baik, warnanya cocok, ukurannya tepat dan lain sebagainya.

(8)

mengandalkan kepercayaan, sehingga untuk melegitimasi kepercayaan tersebut diperlukan standar tertentu.

Kepercayaan menjadi sangat penting karena “komoditi” yang menjadi obyek transaksi adalah "barang" tak berwujud, yaitu hanya berupa kertas yang memuat pernyataan bahwa pemilik kertas tersebut memiliki hak tagih/bayar kepada penerbitnya. Bahkan dalam sistem perdagangan tanpa warkat (scriptless trading), atas saham-saham di BEJ (Bursa Efek Jakarta) investor sudah tidak lagi melihat wujud saham secara fisik, melainkan hanya laporan perusahaan pialang mengenai perubahan jumlah saham dan nilainya, tak ubahnya seperti kita menerima laporan rekening koran dari bank setiap bulan

5. Proses Investasi

Proses investasi menjelaskan bagaimana sebaiknya seoranginvestor melakukan investasi dalam sekuritas dengan membuat keputusanmengenai jenis sekuritas yang akan dipilih, berapa besar dan kapaninvestasi tersebut akan dilakukan. Menurut (Suad Husnan, 1993) terdapat lima langkah yang mendasari pengambilan keputusan dalam investasi, yaitu :

1. Menentukan kebijakan investasi 2. Analisis sekuritas

3. Pembentukan portofolio 4. Revisi portofolio

5. Evaluasi kinerja portofolio.

6. Resiko Investasi

Dalam melakukan investasi saham, investor akan memperkirakan tingkat penghasilan yang diharapkan (expected return) atas investasinyauntuk perioda tertentu dimasa yang akan datang. Akan tetapi belum tentu hasil yang diharapkan akan sama dengan hasil yang terealisasi hal inidisebabkan adanya suatu

(9)

a. Risiko Sistematik (systematic risk)

Risiko sistematik atau sering disebut juga market risk adalahbagian dari risiko sekuritas yang tidak dapat dihilangkan. Umumnyarisiko ini berasal dari faktor-faktor yang secara sistematik mempengaruhi perusahaan, seperti perang, inflasi, resesi seperti yangterjadi akhir-akhir ini, dan suku bunga yang tinggi. Karena faktor-faktor ini cenderung menimbulkan akibat buruk bagi semua saham,maka risiko ini tidak dapat dieleminasi melalui diversifikasi

(nondiversifiable risk). Risiko sistematis ini dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu:

1. Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga merupakan risiko yang timbul dari ketidakpastian dari nilai pasar dan imbal hasil dimasa depan yang diakibatkan oleh fluktuasi suku bunga, harga surat berharga, atau pergerakan harga saham yang berkebalikan dengan suku bunga pasar.

2. Risiko Daya Beli Risiko

daya beli adalah ketidakpastian mengenai daya beli dari penghasilan yang akan diterima di masa yang akan datangsebagai tingkat pengembalian dari suatu investasi. Risiko ini umumnya dikenal sebagai dampak dari inflasi dan deflasi dari suatu investasi. Inflasi adalah kondisi di mana terjadi peningkatanharga tinggi menyebabkan daya beli konsumen menurun,sedangkan deflasi merupakan kondisi yang berbeda seperti dari inflasi, yang merupakan koreksi dari harga tinggi.

3. Risiko Pasar Risiko pasar

adalah ketidakpastian terhadap harga saham yang disebabkan oleh antisipasi masyarakat terhadap tingkat pengembalian dari investasi. Perubahan perilaku masyarakat terhadap return saham dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,misalnya iklim politik, sosial budaya, ekonomi, dan juga olehfaktor

intangible, yang biasanya terkait dengan psikologi pasar. Risiko pasar ini biasanya disebabkan oleh reaksi masyarakat(semua investor) menuju kejadian yang

sebenarnya, misalnyapenurunan laba perusahaan, panic selling sehingga

(10)

b. Risiko Tidak Sistematik

Risiko tidak sistematik adalah risiko yang dapat dihilangkandengan menambah jumlah saham yang dimiliki. Risiko ini bersangkutan dengan risiko khusus perusahaan seperti gugatan hukum, pemogokan, program pemasaran yang gagal dan kejadian-kejadian lain yang unik bagi perusahaan tertentu.

7. Pengertian Laba

Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan usaha selama satu periode, kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi pemilik (Baridwan, 1992). Laba adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan tersebut selama periode tertentu (Soemarso, 2004).

Jenis - Jenis Laba

Menurut (Theodorus M. Tuanakotta, 2001) mengemukakan jenis-jenis laba dalam hubungannya dengan perhitungan laba, yaitu :

1. Laba kotor (Gross Profit) yaitu selisih dari pendapatan perusahaan atau penjualan dikurangi dengan biaya barang yang terjual atau harga pokok penjual.

2. Laba operasi (Operating Profit) yaitu selisih antara laba kotor dengan total beban biaya.

3. Laba bersih (Net Income) yaitu selisih antara total pendapatan dikurangi dengan total biaya, dengan kata lain, laba bersih merupakan selisih laba operasi dikurangi dengan biaya bunga dan pajak penghasilan.

Laba yang diperoleh oleh perusahaan dapat dibagi menjadi dua (2) bagian yaitu laba kotor dan laba bersih.

(11)

2. Laba bersih adalah laba yang diperoleh dari seluruh penghasilan dikurangi dengan seluruh biaya.

8. Tujuan Laba

Menurut (Anis dan Imam 2003) mengutamakan bahwa tujuan pelaporan laba adalah sebagai berikut :

a. Sebagai indikator efesiensi penggunaan dana yang tertahan dalam perusahaan yang diwujudkan dalam tingkat kembaliannya.

b. Sebagai dasar pengukuran prestasi manajemen. c. Sebagai dasar penentuan besarnya perencanaan pajak.

d. Sebagai alat pengendalian sumber daya ekonomi suatu negara. e. Sebagai kompensasi dan pembagian bonus.

f. Sebagai alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan. Menurut (Kasmir, 2008) Menyatakan bahwa secara umum manfaat yang dapat diperoleh dari analisis laba adalah.

1. Untuk mengetahui penyebab turunnya harga jual;

Dengan diketahuinya penyebab naik turunnya harga, pihak manajemen dapat memprediksi berbagai hal, terutama berkaitan dengan penentuan harga jual ke depan dan target harga jual yang lebih realistis.

2. Untuk mengetahui penyebab naiknya harga jual;

Kenaikkan harga jual perlu dicermati penyebabnya,sebab naikknya harga jual ini sangat mempengaruhi perolehan laba perusahaan. 3. Untuk mengetahui penyebab turunnya harga pokok penjualan

Di samping kenaikan harga jual, laba kotor juga dipengaruhi oleh penurunan harga pokok penjualan.

9. Pengertian Aspek finansial

Konsep cost of capital (biaya-biaya untuk menggunakan modal) dimaksudkan

(12)

bertujuan untuk menilai kelayakan suatu usaha untuk dijalankan atau tidak dijalankan dengan melihat dari beberapa indikator yaitu keuntungan, Break Event Point (BEP) dan Payback Period (PP) yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Keuntungan suatu perusahaan didapatkan dari hasil penjualan produk setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi produk tersebut.

2. Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan

menggunakan aliran kas, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa lama modal yang telah ditanamkan dapat kembali dalam satuan waktu.

3. Break Event Point (BEP) Analisis ini bertujuan untuk mengetahui sampai batas mana usaha yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau pada tingkat tidak rugi dan tidak untung (Syarif, 2011).

10. Aspek kriteria investasi

Menurut (Umar dan Syarif, 2011) studi kelayakan terhadap aspek keuangan perlu menganalisis bagaimana prakiraan aliran kas akan terjadi. Beberapa kriteria investasi yang digunakan untuk menentukan diterima atau tidaknya sesuatu usulan usaha sebagai berikut :

1. Net Present Value (NPV) merupakan ukuran yang digunakan untuk mendapatkan hasil neto (net benefit) secara maksimal yang dapat dicapai dengan investasi modal atau pengorbanan sumber-sumber lain.

2. Net Benefit/ Cost Ratio, perbandingan antara present value dari net benefit positif dengan present value dari net benefit negatif. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui berapa besarnya keuntungan dibandingkan dengan pengeluaran selama umur ekonomis proyek.

(13)

11. Metode Penelitian Investasi 1. Payback Period

Payback period adalah untuk mengukur lamanya dana investasi yang ditanamkan kembali seperti semula.

Jumlah investasi X 1 thn Payback period = Cash Inflow

Kriteria penilaian pada payback period adalah :

Jika Payback periodnya < waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut dapat diterima.

Jika Payback periodnya > waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut ditolak.

Rumus yang digunakan : Payback Period:Kas Masuk Bersih XNilai Investasi 1Tahun

Contoh :

Suatu proyek investasi bernilai Rp. 15.000.000,-. Proceed tiap tahunnya adalah sama, yaitu sebesar Rp. 4.000.000,-, maka periode pengembalian investasi tersebut adalah :

Rp.15.000 .000,Rp.4 .000.000, ¿

−¿X1Tahun=3, 75tahun¿¿

Ini berarti proyek investasi sistem informasi akan tertutup dalam waktu 3 tahun 9 bulan.

Bila proceed tiap tahun tidak sama besarnya, maka harus dihitung satu persatu. Misalnya nilai proyek adalah Rp. 15.000.000,- umur ekonomis proyek adalah 4 tahun dan proceed tiap tahunnya adalah :

Prceed tahun 1 sebesar Rp.

5.000.000,-Proceed tahun 2 sebesar Rp.

4.000.000,-Proceed tahun 3 sebesar Rp.

4.500.000,-Proceed tahun 4 sebesar Rp.

(14)

Rp.15.000.000,-Proceed tahun 1 = Rp.

5.000.000,-Sisa investasi tahun 2 = Rp.

10.000.000,-Proceed tahun 2 = Rp.

4.000.000,-Sisa investasi tahun 3 = Rp.

6.000.000,-Proceed tahun 3 = Rp.

4.500.000,-Sisa investasi tahun 4 = Rp.

1.500.000,-Sisa investasi tahun 4 tertutup oleh proceed tahun ke 4, sebagian dari sebesar Rp.6.000.000,- yaitu Rp.1.500.000,-/Rp.6.000.000,- =1/3 bagian. Jadi payback period investasi ini adalah 3 tahun3 bulan.

Kelebihan :

a. Metode payback period akan dengan mudah dan sederhana bisa di hitung untuk mennentukan lamanya waktu pengembalian dana investasi.

b. Memberikan informasi mengenai lamanya break even project.

c. Sangat mudah digunakan baik untuk perusahaan kecil maupun perusahaan besar.

d. Bisa digunakan sebagai alat pertimbangan resiko karena semakin pendek payback periodnya maka semakin pendek pula resiko kerugiannya. Kekurangan :

a. Tidak memperhatikan nilai waktu uang, dan Mengabaikan arus kas setelah periode payback.

b. Metode ini juga mengabaikan time value of money (nilai waktu uang). c. Tidak memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan. d. Payback period digunakan untuk mengukur kecapatan kembalinya dana,

dan tidak mengukur keuntungan proyek pembangunan yang telah direncanakan.

2. Ac Rate of Return

(15)

Jumlah EAT X 100% ARR =

Investasi

Kriteria penilaian ARR :

Jika ARR > 100%, Investasi diterima Jika ARR < 100%, Investasi Ditolak

Contoh :

Proyek butuh dana 280.000.000, umur 3 tahun, nilai sisa 40.000.000. Laba setelah pajak 3 tahun berturut-turut. Tahun ke-1 40.000.000, tahun ke-2 50.000.000 dan tahun ke-3 30.000.000

Jawab:

(40.000.000+ 50.000.000 + 30.000.000 ) : 3 ARR = ____________________________________ x 100%

( 280.000.000 + 40.000.000 ) / 2 = 40.000.000/160.000.000

= 0,25 = 25% Kelebihan :

a. Sederhana dan mudah dimengerti.

b. Metode ini menggunakan data akuntansi yang sudah tersedia sehingga tidak memerlukan perhitungan tambahan.

Kekurangan :

a. Tidak memperhitungkan “time value of money”.

b. Menitik beratkan pada laba akuntansi dan bukan pada arus kas dari investasi bersangkutan.

3. Net Present Value (NPV)

Metode Net Present Value adalah menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di masa yang akan datang.

(16)

Kriteria penilaian NPV adalah :

Jika NPV > 0, maka investasi diterima. Jika NPV < 0, maka investasi ditolak. Rumus yang digunakan :

NVP=

t=1 n

CFt

(1+K)t−¿I0¿

Dimana: CFt = Aliran Kas Pertahun pada periode t I0 = investasi awal pada tahun 0

K = suku bunga (discount Rate)

Misal jika suku bunga diasumsikan sama tiap tahunnya sebesar 12% dan arus kas masuk bersih pun sama yaitu sebesar Rp. 5.700.000,- serta nilai invvestasi awal sebesar Rp.18.000.000,- maka dengan perhitungan sederhana nilai NPV didapat sebesar Rp. 2.547.110,49-.

NVP = 5.700 .000,− ¿

(1+0,12)1¿ + 5.700 .000,(1+0,12)¿ 2¿ +

5.700 .000,− ¿

(1+0,12)3¿ + 5.700 .000,

¿

(1+0,12)4¿ +

5.700 .000,− ¿

(1+0,12)5¿ -

= 5.700 .000,1,12¿ ¿ + 5.700 .000,1,2544¿ ¿ + 5.700 .000,1,405¿ ¿ +

5.700 .000,1,5735¿ ¿ + 5.700 .000,1,7623¿ ¿ -

18.000.000,-= 5.089.285,71 + 4.544.005,10 + 4.056.939,50 + 3.622.497,61 +

3.234.409,57-

= 20.547.110,49 –

18.000.000,-= 2.547.110,49

(17)

perusahaan, tingkat diskonto ini adalah rata-rata tertimbang dari biaya dana atau rata-rata tertimbang dari struktur modal perusahaan itu. Untuk investor individu, tingkat diskonto yang relevan adalah biaya bunga pinjaman atau biaya modal sendiri.

Kelebihan :

a. Memperhatikan nilai waktu dari pada uang (time value of money). b. Mengutamakan aliran kas yang lebih awal.

c. Tidak mengabaikan aliran kas selama periode proyek atau investasi. Kekurangan :

a. Memerlukan perhitungan Cost Of Capital sebagai Discount Rate. b. Lebih sulit penerapannya dari pada Pay Back Period.

4. Internal Rate of Return (IRR)

IRR adalah tingkat pengembalian yang menyebabkan NPV proyek itu sama dengan nol. Ini merupakan suatu tingkat pengembalian persentase proyek berdasar pada arus kas yang diperkirakan itu.

IRR = P1 – C1 (P2 – P1) C2 – C1

Keterangan :

P1 = Tingkat bunga 1 C1 = NPV 1 P2 = Tingkat bunga 2 C2 = NPV 2 Kriteria penilaian IRR adalah :

Jika IRR > dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi diterima. Jika IRR < dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi ditolak. Contoh:

Hitunglah IRR dari sebuah investasi yang dapat memberikan arus kas bersih Rp5.000.000 secara terus-menerus jika investasi awal yang diperlukan Rp400.000.000

(18)

= 1,25 % per bulan = 15 % p.a Perhitungannya dapat menggunakan Rumus :

I0=

t=1

n

CFt

¿ ¿

Dimana : t = tahun ke

n = jumlah tahun

I0 = nilai investasi

CF = arus kas bersih

IRR = tingkat bunga yang dicari harganya Kelebihan :

a. Tidak mengakibatkan aliran kas selama periode proyek. b. Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang.

c. Mengutamakan aliran kas awal dari pada aliran kas belakangan. Kekurangan :

a. Memerlukan perhitungan COC (Cost Of Capital) sebagai batas minimal dari nilai yang mungkin dicapai.

b. Lebih sulit dalam melakukan perhitungan.

5. Profitability Indeks (PI)

Metode Profitability Index adalah menghitung melalui perbandingan antara lain nilai sekarang (present value) dari rencana penerimaan–penerimaan kas bersih di masa yang akan datang dengan nilai sekarang (present value) dari investasiyang telah dilaksanakan, jadi perhitungan profitability Index dapat dihitung dengan membandingkan antara Present Value kas masuk dengan Present Value kas keluar.

Total PV Kas bersih PI =

Total Investasi

Kriteria untuk Profitabilitas Indeks :

(19)

Contoh :

Sebuah proyek investasi membuka kafe baru membutuhkan investasi awal Rp400.000.000 dan mampu menghasilkan arus kas bersih Rp500.00.000 per bulan, berapakah indeks profitabilitasnya?

IP = 500.000.000/400.000.000 = 1,25

Kelebihan :

a. Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang (time value of money). b. Menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan digunakan. c. Konsisten dengan tujuan perusahaan, yaitu memaksimalkan kekayaan

pemegang saham.

Kekurangan :

a. Dapat memberikan panduan dan pilihan yang salah pada proyek-proyek-proyek yang mutually exsclusive yang memiliki unsure ekonomis dan skala yang berbeda.

12. Pengertian Break Even point

BEP (Break Even Point) adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit. BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur, diantara manfaat BEP adalah

1. Alat perencanaan untuk hasilkan laba.

2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.

3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.

(20)

Dalam menyusun perhitungan BEP, kita perlu menentukan dulu 3 elemen dari rumus BEP yaitu :

1. Fixed Cost (Biaya tetap) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyewa tempat usaha, perabotan, komputer dll. Biaya ini adalah biaya yang tetap kita harus keluarkan walaupun kita hanya menjual 1 unit atau 2 unit, 5 unit, 100 unit atau tidak menjual sama sekali.

2. Variable cost (biaya variable) yaitu biaya yang timbul dari setiap unit penjualan contohnya setiap 1 unit terjual, kita perlu membayar komisi salesman, biaya antar, biaya kantong plastic, biaya nota penjualan. 3. Harga penjualan yaitu harga yang kita tentukan dijual kepada pembeli.

Contoh penggunaan rumus untuk menghitung Break Even Point :

1. Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi Break Even Point :

Total Fixed Cost

__________________________________ Harga jual per unit dikurangi variable cost

Contoh :

Fixed Cost suatu toko lampu : Rp.200,000,-Variable cost Rp.5,000 / unit

Harga jual Rp. 10,000 / unit

Maka BEP per unitnya adalah Rp 200.000

__________ = 40 unit 10.000 – 5.000

(21)

2. Rumus BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP :

Total Fixed Cost

__________________________________ x Harga jual / unit Harga jual per unit dikurangi variable cost

Dengan menggunakan contoh soal sama seperti diatas maka uang penjualan yang harus diterima agar terjadi BEP adalah

Rp.200,000

Referensi

Dokumen terkait

Berikut ini akan disajikan hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada subjek S-2 terkait kemampuan melaksanakan rencana pemecahan masalah,

Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung. Namun hasil penelitian menunjukkan adanya variasi nilai yang tidak sama diantara dimensi- dimensi tersebut. Hasil

Desa Dadapan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan dalam mengelola keuangan desa sudah menggunakan standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu Peraturan

 – Fovea costalis superior &amp; inferior  – Pediculus arcus vertebra.  – Incisura vertebralis superior

7) PNS yang telah selesai menjalani hukuman disiplin (ringan dan sedang) dan mendapat surat keterangan telah selesai menjalani hukuman disiplin oleh pejabat yang berwenang

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendiskripsikan Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Melalui workshop di SD

Kemiskinan merupakan masalah yang sangat fatal karena berkaitan dengan ketidak mampuan masyarakat kota Medan yang berdampak pada meningkatnya kebutuhan hidup yang selama

Dalam tahap pelaksanaan tindakan dilaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Untuk dapat menyesuaikan rencana