• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORITIS - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Manajerial Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB II KERANGKA TEORITIS - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Manajerial Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA TEORITIS

2.1 Pengertian Pendidikan Satu Atap

Landasan Pendidikan satu atap yaitu program wajib pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 17. Pada tahap awal pemerintah mengembangkan SD-SMP Satu Atap yang dimaksudkan pada tahun 2008/2009 program wajib belajar pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun harus tuntas. Dalam hal ini dilaksanakan beberapa program alternatif agar dapat meningkatkan angka yang partisipasi kasarnya (APK) masih rendah oleh Departemen Pendidikan Nasional yaitu Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Adapun program alternatif yang dilaksanakan selain pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) dan pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di sekolah-sekolah yang kelebihan siswa, adalah program pengembangan SD-SMP Satu Atap untuk daerah terpencil, terpencar dan terisolir.

(2)

Dasar Terpadu di tempat SD yang sudah ada tersebut yang selanjutnya disebut sebagai SD-SMP Satu Atap. Dalam Pengembangan Pendidikan Dasar Terpadu lokasi SMP dan lokasi SD disatukan yang mana sarana dan prasarana serta sumber daya yang ada pada SD tersebut dimanfaatkan secara bersama dengan SMP. (http://www.diknas.or.id).

2.2 Kepemimpinan

Menurut Wahyudi (2008) mendifinisikan kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan dan mempengaruhi pola pikir anggota untuk dapat bekerja secara mandiri dalam mewujudkan suatu tujuan yang sudah direncanakan. Sementara itu menurut Wahjosumidjo (2007:104) kepemimpinan merupakan salah satu kekuatan yang penting dan merupakan kunci bagi seorang manajer. Seseorang dapat menjadi pemimpin, karena adanya kepengikutan dan kemauan bawahan atau orang lain untuk dapat mengikuti apa yang diinginkan pemimpin. Dengan demikian, pemimpin terbentuk karena adanya bawahan dan pemimpin harus dapat menggerakkan bawahan agar tercapai tujuan organisasi.

(3)

Mulyasa (2008) mengartikan kepemimpinan itu sebagai kegiatan mempengaruhi orang-orang yang diarahkan untuk pencapaian tujuan organisasi. Sutisna (dalam Mulyasa,2008) menyampaikan untuk mencapai tujuan, kepemimpinan diperlukan sebagai proses untuk mempengaruhi aktifitas seseorang atau kelompok. Terry ( Herabudin, 2009) menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang lain untuk secara sukarela mau berjuang mencapai tujuan-tujuan kelompok.

Dengan demikian kepala sekolah memegang peran penting, selain mutu pendidikan di sekolah bergantung pada kepala sekolahnya. Demikian pula Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan harus memiliki kemampuan memimpin sesuai dengan Permendiknas No. 13 tahun 2007, dan harus sesuai dengan standar yang diatur di Undang-Undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli maka dalam penelitian ini kepemimpinan didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menggerakkan, mengarahkan, mempengaruhi pola pikir dan cara kerja agar mempunyai sikap mandiri untuk mencapai tujuan tertentu. Atau dapat dikatakan bahwa peningkatan kinerja bawahan dapat dipengaruhi karena meningkatnya kepercayaan atau keyakinan diri bawahan.

(4)

2.3 Peran Manajerial Kepala Sekolah

Menurut Rivai (2002 : 148) peran dapat diartikan sebagai harapan dan aturan dari perilaku seseorang pada posisi tertentu. Pemimpin dalam organisasi mempunyai peranan, setiap pekerjaan membawa serta harapan bagaimana penanggung peran berperilaku.

Pemimpin mempunyai strategi dalam mengarahkan dan memotivasi anggota agar secara sadar terlibat dalam kerjasama untuk mencapai tujuan Di sebuah sekolah pemimpin yang dimaksud adalah kepala sekolah, sedangkan anggota atau bawahan adalah guru dan staf sekolah. Kepala sekolah berperan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah tempat dimana proses belajar mengajar diselenggarakan (Wahjosumijo 2002). Peningkatan kemampuan kepala sekolah dalam berbagai aspek manajerialnya dengan adanya otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan maka diberi kewenangan yang luas sehingga dapat mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi sekolah.

(5)

Kepemimpinan kepala sekolah sangat menentukan keberhasilan sekolah untuk mencapai tujuan organisasi sekolah. Maka apabila kepala sekolah mampu menggerakkan akan tercapai tujuan yang optimal. Kepala sekolah sebagai manajer, manajer artinya menyelesaikan sesuatu melalui orang lain. Manajer membuat keputusan, mengalokasi sumber daya, dan mengarahkan kegiatan anak buahnya untuk mencapai sasaran (Robbins Stephen P , 2006:4).

Henri Fayol (dalam Robbins 2006) menulis bahwa semua manajer menjalankan lima fungsi manajemen yang antaralain, merencanakan, mengorganisasikan, memerintahkan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan. Namun dewasa ini kelima fungsi tersebut dipadatkan menjadi empat: perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian.

Henri Mintzberg (1973 dalam Robbins 2006) menyimpulkan bahwa para manajer menjalankan sepuluh peran berbeda, yang sangat berkaitan, atau serangkaian perilaku yang terkait dengan pekerjaan mereka. Kesepuluh peran ini dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama, yakni yang berkaitan dengan hubungan interpersonal, transfer informasi, dan pengambilan keputusan.

(6)

meliputi : kewirausahaan, penyelesai masalah, pengalokasi sumber daya dan perunding.

Peran pengambilan keputusan menurut Terry dalam Malayu (2010:54) adalah dua atau lebih alternatif yang ada yang dipilih dalam alternatif kelakuan dalam pengambilan keputusan. Sementara Malayu (2010:55) mengemukakan pengambilan keputusan adalah sejumlah alternatif yang terbaik untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang akan datang. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu tindakan yang harus diambil dalam menyelesaikan suatu masalah dengan memilih alternatif pemecahan masalah yang dianggap paling sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi.

Peran manajerial kepala sekolah di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan masih perlu ditingkatkan sehingga bisa seperti apa yang disampaikan beberapa ahli di atas.

2.4 Kinerja Guru

Istilah kinerja yang artinya adalah hasil kerja yang telah dicapai seseorang atau sekolompok orang dalam organisasi tertentu sesuai dengan Job Diskripstion tugas masing-masing dan tanggung jawab masing-masing untuk mewujudkan suatu tujuan.

(7)

(ability) dan motivasi. Dengan demikian, jika seorang rendah pada salah satu kemampuan maka prestasi kerjanya akan rendah pula.

Dalam Wibowo (2007:2) mengemukakan kinerja berhubungan dengan apa yang dikerjakan dan caranya dalam mengerjakannya suatu pekerjaan. Dipahami juga kinerja sebagai kemampuan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000:368) pengertian kinerja adalah apa yang sudah dapat dicapai, prestasi yang diperoleh dari kemampuan kerjanya. Sastrohardiwiryo (2002:235) menyatakan bahwa “pembinaan kinerja guru berkaitan erat terhadap upaya pimpinan dalam rangka meningkatkan kesetiaan, tanggung jawab, ketaatan, kerjasama dan inisiatif”.

Perencanaan kinerja merupakan suatu proses dimana guru dan kepala sekolah bekerja sama merencanakan apa yang harus dikerjakan guru pada tahun mendatang, menentukan bagaimana kinerja harus diukur, mengenali dan merencanakan cara mengatasi kendala, serta mencapai pemahaman bersama tentang pekerjaan itu. Keberhasilan di suatu lembaga pendidikan tidak terlepas dari kinerja guru, karena seluruh kegiatan belajar-mengajar langsung berinteraksi pada siswa sehari-hari.

Dalam kinerja guru mencerminkan kemampuan kerja guru yang terlihat dari penampilan kerja guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru. Jika kemampuan kerja seorang guru bagus, maka kinerjanya juga akan semakin tinggi. Sebaliknya jika kemampuan kerja seorang guru tidak bagus, maka kinerjanya juga akan semakin rendah. Kualitas pendidikan baik apabila kinerja guru yang dihasilkan baik dan kualitas pendidikan rendah apabila kinerja guru yang dihasilkan rendah pula.

(8)

sesuai apa yang digariskan oleh para ahli di atas dan perlu adanya peningkatan agar kinerja seluruh guru di SMP Negeri 4 Satu Atap Kedungjati Kabupaten Grobogan sesuai harapan bersama.

2.5 Penelitian Relevan

Referensi

Dokumen terkait

penelitian ini adalah untuk mengetahui efek asam sitrat sebagai sumber asam dan natrium bikarbonat sebagai sumber basa, atau interaksi keduanya yang dominan dalam menentukan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu nilai perbandingan manfaat biaya peternakan sapi rakyat di Desa Belabori Kecamatan Parangloe

Adapun hasil dari tugas akhir ini diperoleh informasi tentang penerapan layanan multimedia untuk mobile-phone berbasis SIP serta parameter dan spesifikasi minimum mobile-phone

Atas dasar gambaran fenomena tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak

Konsumen yang puas biasanya akan loyal kepada perusahaan dan akan tetap setia untuk waktu yang lama, pembelian berulang jika perusahaan mengeluarkan atau

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses implementasi kurikulum 2013 dalam meningkatkan mutu pembelajaran PAI di SMK Al-Hikmah Kalirejo dilakukan dengan beberapa

untuk mengetahui apakah metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar amoksisilin menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin memenuhi parameter validasi metode