[Type text]
Yusup Rahman Hakim, 2014
POLA PENDIDIKAN ISLĀM DALAM MEMBENTUK KARAKTER DISIPLIN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pola Pendidikan Islām dalam Membentuk Karakter Disiplin Peserta Didik di SMK Daarut Tauhiid Boarding School
TUJUAN PROGRAM PROSES EVALUASI
Tujuan Umum
Menanamkan nilai disiplin kepada
peserta didik, yaitu komitmen untuk
mematuhi peraturan dalam rangka
memperbaiki diri menuju pribadi
muslim yang mulia.
Tujuan Khusus
Mengetahui dan memahami pentingnya kedisiplinan sesuai dengan ajaran Islām.
Mengetahui dan memahami prinsip bahwa disiplin adalah harga diri dan sebuah kehormatan. Mampu disiplin dalam aktivitas ibadah dan belajar di sekolah Mampu mempraktekan disiplin kapanpun dan dimanapun, bukan karena mereka terikat aturan. Mengamalkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari peserta didik, sehingga hidup disiplin menjadi kebiasaan peserta didik.
1. PROGRAM KURIKULER Normatif
Pendidikan Agama Islam
(Tauhīd, Fiqh, Akhlaq) Pendidikan
Kewarganegaraan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Adaptif
Kewirausahaan Produktif
Teknik Komputer Jaringan
2. PROGRAM KOKURIKULER
Halaqaħ (mentoring)
Mutabba’aħ yaumiyaħ
Monitoring/pengawasan Ekstrakurikuler
Ceramah dan kajian bersama Aa Gym (MQ PAGI)
Mempelajari kitab ta’lim muta’alim.
Reward and Punishment
3. PROGRAM NON KURIKULER
Aktivitas harian terjadwal peserta didik, nasehat langsung, dan keteladanan.
1. PROGRAM KURIKULER
Dilaksanakan di dalam kelas dan sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar (KBM).
Metode yang digunakan adalah metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab.
Pembelajaran berupa pengajaran, motivasi, keteladanan, penegakan hukum/aturan, dan pembiasaan prilaku disiplin di sekolah. Media yang digunakan yaitu papan tulis, dan infocus.
2. PROGRAM KOKURIKULER
Dilaksanakan ketika peserta didik di luar program kegiatan belajar mengajar (KBM).
Bentuk pembinaan:
Halaqah/mentoring, pengasuhan santri, organisasi, dan monitoring aktivitas santri yaitu seluruh aktivitas santri mendapat pengawasan dari pihak sekolah.
Metode yang digunakan adalah metode ceramah, akronim positif, reward and punishment, monitoring, uswah.
3. PROGRAM NON KURIKULER
Dilaksanakan secara nonformal dan spontanitas, menggunakan metode keteladanan, teguran langsung, pembiasaan, dan pengawasan langsung.
1. EVALUATOR
Kepala Sekolah, Wakil kepala
pengasuhan/kepala asrama, Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, Wali kelas, Guru-guru, BK, Komdis (komisi disiplin siswa), Mudaris/wali peserta didik.
2. EVALUASI INSIDENTAL
Evaluasi Insidental dilakukan secara spontan, langsung menindak peserta didik yang indisipliner ditempat kejadian perkara jika ketahuan secara langsung oleh mudaris, misalnya memberikan sanksi pushup, dinasehati, atau ditegur.
3. EVALUASI RUTINAN a. EVALUASI PEKANAN
Dilaksanakan setiap sepekan sekali, dan mengevaluasi program kedisiplinan selama satu pekan yang lalu.
b. EVALUASI BULANAN
Dilaksanakan setiap sebulan sekali, dan mengevaluasi program kedisiplinan selama satu bulan yang lalu, kepala sekolah memeriksa data tingkat kedisiplinan peserta didik selama sstu bulan yang berupa catatan akumulasi poin peserta didik.
c. EVALUASI MID SEMESTER Peserta didik diperkenankan untuk pulang ke rumah masing-masing, dan
menyerahkan lembaran mutabba’aħ
yaumiyaħ untuk diperiksa dan ditandatangani oleh orang tuanya. d. EVALUASI AKHIR SEMESTER
Dilaksanakan diakhir semester, tujuannya untuk memperbaiki program kedisiplinan untuk semester yang akan datang.
1
6
[Type text]
Yusup Rahman Hakim, 2014
POLA PENDIDIKAN ISLĀM DALAM MEMBENTUK KARAKTER DISIPLIN
[Type text]
Yusup Rahman Hakim, 2014
POLA PENDIDIKAN ISLĀM DALAM MEMBENTUK KARAKTER DISIPLIN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu RIWAYAT HIDUP
Yusup Rahman Hakim dilahirkan di Subang hari Rabu, 20 Juni 1990. Merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, putra dari pasangan Bapak Nana Sumarna dan Ibu Yoyoh Rokayah, kini tinggal di kampung halaman tercinta Desa Pagon Rt 15/06 Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang. Pendidikan formalnya dimulai dari SDN PAGON (1997 - 2003), SMPN 2 PURWADADI (2003 - 2006), SMAN 1 PURWADADI (2006 - 2009). Setelah menyelesaikan pendidikan di SMAN 1 PURWADADI. Selama duduk di sekolah menengah pertama dan menengah atas, penulis aktif diberbagai organisasi, PRAMUKA, PASKIBRA, PMR, ROHIS, pernah menjadi Ketua OSIS SMPN 2 PURWADADI (2005), dan pernah menjadi Ketua OSIS di SMAN 1 PURWADADI (2008). Setelah menyelesaikan studi di SMAN 1 PURWADADI peneliti melanjutkan pendidikan ke Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam tahun 2009. Selama menjadi seorang mahasiswa, peneliti aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan yang ada di UPI. Pertama di BEM HIMA IPAI sebagai staff di kementerian Pengembangan Sumber Daya Organisasi (2010) dan sebagai Menteri Pengembangan Sumber Daya Organisasi (PSDO) pada tahun (2011), kedua di DPM HIMA IPAI sebagai ketua komisi PSDO (2012), ketiga di BEM REMA UPI sebagai staff Kementrian Dalam Negeri (2011) dan staff Kementrian Pengembangan Sumber Daya Organisasi (2012), keempat sebagai Staff Badan Semi Otonom di Unit Kegiatan Mahasiswa Belajar
Al-Qur`ān Intensif UPI (UKM BAQI) (2010-2011), kelima menjadi ketua