• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1107176 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1107176 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ii

Mauluddin, 2015

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Dalam Pembelajaran Matematika Di Sd

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD

Oleh MAULUDDIN

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan langsung pada salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung yang menunjukkan permasalahan pada mata pelajaran Matematika masih rendah yaitu dari 21 orang siswa keseluruhan, 4 siswa mendapatkan nilai di atas KKM dengan Kriteria Ketuntasan 65. Sedangkan sisanya 17 siswa mendapatkan nilai dibawah KKM. Dari hasil pengamtan yang dilakukan pada saat pembelajaran yang dilakukan di kelas IIIb, pembelajaran masih didominasi oleh guru. Sedangkan siswa hanya bertindak sebagai penerima informasi. Metode yang digunakan oleh guru cenderung menggunakan metode ceramah dan jarang menggunakan metode yang bervariasi. Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pelakasanaan pembelajaran dan hasil pembelajaran dengan menerapkan model

cooperative learning tipe jigsaw. Penelitian ini mengacu pada metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Targart. Penelitian ini terdiiri dari dua siklus dimana dari setiap siklus melalui empat tahapan: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Instrumen pengungkap data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar evaluasi utuk mengungkap data Hasli belajar. Sedangkan instrumen pengungkap data proses, dengan menggunakan lembar observasi siswa dan guru. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model cooperative learning tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dapat dilihat dari hasil evaluasi siswa yang mengalami peningkatan pada setiap siklus. Adapun hasil penelitian pada siklus I dengan nilai rata-rata 68,52 dengan persentase ketuntasan siswa 57,89%, dan nilai rata-rata siswa pada siklus II adalah 79,11 dengan persentase ketuntasan siswa 94,44%. Selain itu, proses pembelajaran dari siklus I ke siklus II mengalami perubahan dan perkembangan. Hal ini dibuktikan dari observasi dan refleksi, temuan-temuan negatif yang muncul pada siklus I tidak muncul lagi pada siklus II. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model

cooperative learning tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika.

(2)

iii

Mauluddin, 2015

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Dalam Pembelajaran Matematika Di Sd

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

This research is directly observe of Negeri Elementary School in Bandung, which indicate problems in mathematics that still lower overall of 21 students, 4 students scored above the KKM with 65 completeness criterion. The remaining 17 students scored below KKM. The results of observations done in class III b, learning is still dominated by the teacher. Students only acts as a receiver of information. The methods is used by teachers and rarely using a variety of methods. According to these problems, this study aims to reveal the implementation of learning and learning results by implementing model of cooperative learning jigsaw type. This study refers for Penelitian Tindakan Kelas (PTK) that developed by Kemmis and Mc. Targart. This study consisted of two cycles. Each cycle concluded the four phases: planning action, action, observation and reflection. The Whistleblower instrument data used is evaluating sheet to reveal the results and the whistleblower instrument process data using observation sheet of students and teachers. The Results of this study concluded the application of the cooperative model learning jigsaw type which can improve student learning results. The results of evaluation of students have increased in each cycle such as an average value of the cycle I was 68.52% to 57.89% of student mastery, and the cycle II was 79.11 to 94.44% of the completeness students. Moreover, the lessons have learned from the cycle I to the cycle II changes and improvements. It is evidenced from the observation, reflection, negative findings that emerged in cycle I which does not appear again in cycle II. The application of the model of cooperative learning jigsaw type can improve student’s learning results in mathematics.

Referensi

Dokumen terkait

Jadi kesimpulannya adalah pembelajaran PKn materi pemerintahan pusat dengan penerapan metode cooperative learning tipe make a match dapat meningkatkan keaktifan

Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan model kooperatif tipe picture a nd picture dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas I

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belaja r Siswa Pada Mata.. Pelajaran IPA Dengan Materi Pesawat

Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Pendekatan Cooperative Learning Tipe Jigsaw pada Pokok Bahasan Sifat-Sifat Bangun Ruang Sederhana..

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana penerapan model kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa Sekolah

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN DISKUSI SISWA PADA.. MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa Sekolah

Dengan demikian, penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa menerapkan model cooperative learning tipe talking stick dapat meningkatkan keaktifan dan hasil