88
Ratri Isharyadi, 2015
Pengaruh Penerapan Pendekatan Kontekstual terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Beliefs Matematis Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, hasil analisis data dan pembahasan hasil
penelitian sebagaimana yang telah diuraikan pada BAB I sampai BAB IV, maka
diperoleh kesimpulan dan saran sebagai berikut.
1. Pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapat
pembelajaran dengan pendekatan kontekstual lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
2. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang
mendapat pembelajaran dengan pendekatan kontekstual lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
3. Tidak terdapat perbedaan beliefs matematis siswa yang mendapat
pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dibandingkan dengan siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
4. Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa
yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dibandingkan dengan siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan saintifik bila beliefs matematis digunakan sebagai kovariat.
4.2 Saran
Dari hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, dikemukakan beberapa
saran berikut:
1. Proses pembelajaran pada penelitian ini, setelah dilakukan presentasi kelas
dan mengambil kesimpulan, beberapa kelompok yang dirasa bagus dalam hal
diskusi dan menyajikan hasil diskusi, diberikan penghargaan berupa hadiah
oleh peneliti. Peneliti menganggap hal tersebut bagus dilakukan untuk
membantu memotivasi siswa dalam berdiskusi.
89
Ratri Isharyadi, 2015
Pengaruh Penerapan Pendekatan Kontekstual terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Beliefs Matematis Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagi peneliti yang ingin menerapkan pendekatan kontekstual, hendaknya
memberikan porsi waktu yang lebih pada tahap diskusi kelas dan presentasi,
karena pada tahap tersebut terjadi penyamaan persepsi yang membutuhkan
banyak waktu.
3. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa beliefs matematis juga mempengaruhi
kemampuan pemecahan masalah matematis. Pada penelitian selanjutnya,
dapat digali kembali faktor-faktor lain sejenis beliefs yang mungkin dapat
mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematis.
4. Pada penelitian ini, pendekatan kontekstual tidak memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap beliefs matematis. Salah satu kemungkinan penyebabnya
adalah waktu penelitian yang terlalu singkat untuk dapat mengubah beliefs
matematis siswa. Untuk peneliti selanjutnya yang berfokus pada beliefs