A. Sikap dan Perilaku Wirausaha 1. Tujuan
Peserta dapat Menganalisis sikap dan perilaku untuk menjadi seorang Wirausaha.
2. Uraian Materi
Sikap dalam hal ini diartikan sebagai perbuatan yang berdasar pendirian. Tumbuhnya sikap berasal dari dalam diri individu. Perilaku adalah tindakan individu yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan sehari-hari. Sikap dan perilaku merupakan kesatuan sifat seseorang yang terbentuk karena kebiasaan sehari-hari. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor itu adalah hak kepemilikan (property right, PR), kemampuan/ kompetensi (competency/ability, C), dan insentif (incentive), sedangkan faktor eksternalnya meliputi lingkungan (environment, E). Dengan demikian Sikap dan perilaku dapat dirubah oleh diri sendiri dan atau oleh adanya tekanan/pengaruh lingkungan. Adanya pengaruh dari dalam diri sendiri dan dari luar lingkungan
Bertekat Bulat Ingin Berwirausaha
Memiliki Sikap Positif Menyukai
Menerapkan Sikap dan Perilaku Wirausaha
Mau Belajar dari Pengalaman Berani Mandiri dan Memimpin
WIRAUSAHA
bergaul maka tumbuhlah sikap dan perilaku individu yang spesifik.
Sebagai Wirausaha memiliki sikap-sikap dasar yang spesifik. Seorang wirausaha memiliki sikap bertekat bulat ingin berwirausaha. Bukan karena terpaksa. Ia ingin mandiri dan ingin berhasil. Karena ingin berhasil maka ia bersikap positif. Positif terhadap diri sendiri maupun positif terhadap orang lain. Namun dmikian masih ada kemungkinan untuk gagal, tetapi ia tidak gentar. Karena itu ia mau belajar dari pengalaman, termasuk dari kegagalannya. Yang pasti ia berani mandiri dan memimpin.
Bertolak pada adanya sikap dasar tersebut diatas kiranya terbentuknya perilaku wirausaha. Wirausaha memulai usahanya dengan berkomunikasi, dalam rangka mengumpulkan informasi, maupun menjalin relasi. Dalam situasi usaha pasti akan selalu terjadi perubahan. Untuk itu sebagai seorang wirausaha harus memiliki sikap terhadap perubahan, sekalipun Perubahan jarang dapat diterima secara total oleh setiap orang yang terlibat.
Berhitung Mengamankan Investasi Terhadap Resiko
Beroperasi sendiri atau Dalam Organisasi Berkreasi Menciptakan Nilai Tambah Berkembang Sebagai Wirausaha Berkomunikasi Mencari Informasi dan Relasi
WIRAUSAHA
Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Sikap dan Perilaku
- Efisiensi. Efisiensi dapat dirumuskan sebagai suatu teknik operasional yang berdampak Pada pencapaian tujuan secara optimal dan efektif, sehingga sumber daya, waktu, potensi, dan modal termanfaatkan secara penuh tanpa terbuang. Sejalan dengan itu, suatu manajemen yang sukses dapat diartikan sebagai cara yang tidak saja efektif dalam mencapai tujuan, tetapi juga efisien dalam memanfaatkan sumber daya.
- Perubahan lingkungan. Dinamika lingkungan ditunjukkan oleh perubahan yang sedemikian cepat terjadi di segala bidang. Perubahan lingkungan yang relevan dengan manajemen adalah polusi. Polusi lingkungan adalah akibat dari pengeksploitasian sumber daya dan industrialisasi. Banyak ahli Ekologi (Ilmuwan yang mempelajari hubungan manusia dan lingkungannya) melihat kemungkinan kerusakan sumber daya yang tidak dapat tergantikan kembali. Manajer dalam suatu organisasi sebagaimana masyarakat professi dan akademisi saat ini mulai menunjukkan minat terhadap ekologi. Telah disadari bahwa tindakan nyata harus diambil untuk meningkatkan kegiatan pengusaha sehingga mereka tidak menyebabkan perubahan lingkungan yang drastis dan merusak.
- Perubahan social. Perubahan dalam masyarakat yang dapat muncul adalah pertumbuhan populasi, perubahan kebutuhan masyarakat dan variasi aspek-aspek pengembangan. Hasilnya, seorang pengusaha harus berubah untuk memuaskan kebutuhan masyarakat.
- Persaingan. Persaingan termasuk pada usaha yang menjual produk-produk sejenis dan memberikan layanan yang sama sehingga bersaing untuk mendapatkan pelanggan yang sama. Terlepas dari barang dan jasa yang ditawarkan, Anda akan selalu dihadapkan dengan persaingan, bahkan persaingan terjadi walaupun Anda menawarkan barang atau jasa yang tidak sama dengan pesaing Anda.. Dengan demikian, mengenali pesaingan akan membantu Anda mengerti secara toal lingkungan usaha dimana Anda berusaha. Jika Anda tidak tahu bagaimana pesaing Anda bereaksi terhadap
rencana Anda, Anda mungkin menjalankan bisis Anda secara tidak efisien. Persaingan membuat seorang pengusaha meningkatkan kualitas barang dan/atau jasanya secara berkelanjutan. Ini berarti mutu barang/jasa meningkat seiring dengan waktu.
- Perubahan teknologi. Teknologi secara berkala berubah sesuai dengan permintaan konsumen. Pengembangan Teknologi baru dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa baru. Pengusaha seharusnya menyadari bahwa pengembangan teknologi baru akan mempengaruhi kegiatan usahanya. Ketergantungan Anda terhadap teknologi ditentukan oleh lingkungan dimana kegiatan usaha Anda beroperasi, dan kesuksesan usaha Anda tergantung pada produk itu sendiri, metode produksi dan strategi pemasarannya. Penerapan teknologi baru juga dipengaruhi oleh sifat dan keagresifan pesaing, ukuran keseluruhan industri dan tingkat pertumbuhan. - Perubahan Minat. Pengusaha menggunakan perilaku mereka untuk
mengendalikan situasi. Sikap mental positif membantu untuk tetap fokus pada kegiatan yang paling diminati dan hasil yang ingin dicapai. Sebagai tambahan, pengalaman, ketekunan dan kerja keras adalah inti suksesnya seorang pengusaha.
Konsekuensi Perubahan
Saat ini, faktor-faktor yang disebutkan di atas telah mengarah pada perubahan radikal dalam segala aspek perdagangan, industri dan jasa publik. Hal ini termasuk:
- Meningkatnya kompleksitas metode produksi
- Pekerjaan berubah atau berulang-ulang bagi tenaga kerja
- Kebutuhan terhadap tenaga kerja yang memiliki keahlian baru atau memperkaya kompetensi yang sudah dimiliki.
- Relokasi industri dan perpindahan tenaga kerja secara geografis.
- Ketergantungan terhadap komputer, teknologi informasi dan sistem pengambilan keputusan.
Alasan Penolakan Perubahan Sikap dan Perilaku
Salah satu alasan penolakan terhadap perubahan adalah karena biasanya perubahan memberikan manfaat kepada satu pihak dan sekaligus merugikan pihak lainnya. Kondisi ini benar apabila perubahan tersebut dilihat dapat merusak atau merugikan. Penolakan seperti ini dapat dibenarkan. Biasanya, perubahan juga ditolak bila hanya menguntungkan perorangan saja.
Secara umum alasan penolakan terhadap perubahan digolongkan dalam beberapa kategori, yaitu masalah ekonomi, masalah waktu dan daya upaya, masalah keamanan, masalah ketidakmampuan, dan sifat kera kepala.
Masalah Ekonomi. Banyak perubahan mengandung berbagai tingkat resiko keuangan, diantaranya keharusan menanamkan modal awal (investasi uang) atau kesulitan ekonomi jangka pendek sebelum keuntungan jangka panjang diraih. Dalam kondisi seperti ini, walaupun perubahan kemungkinan menguntungkan pemilik usaha kecil atau keharusan untuk mempertahankan sebuah usaha, perubahan masih juga ditentang. Sebagai contoh, perubahan lokasi usaha mensyaratkan investasi, tetapi diperlukan agar sebuah usaha. Dapat bertahan.
Masalah Waktu dan Daya Upaya. Pemilik usaha kecil bertanggungjawab mengetahui kapan perubahan diperlukan dan kemudian membuat rencana serta melaksanakannya, oleh karena itu, waktu dan upaya adalah faktor utama. Investasi waktu dan upaya ini yang dapat menyebabkan penolakan terhadap perubahan walaupun usaha mereka berada pada kondisi puncak keberhasilan..Sebagai contoh adalah adanya tuntutan menggunakan sistem pembukuan yang baru agar usaha berkembang. Perubahan ini menuntut upaya keras; tanpa itu, pengelolaan keuangan dapat membingungkan.
Masalah Keamanan. Satu dari kebutuhan utama manusia adalah rasa aman. Ketika usaha masih kecil, tampaknya berjalan mulus, namun dengan adanya perubahan akan menghadirkan ancaman terhadap rasa aman tersebut. Tetapi kesemuanya itu, pada setiap perubahan terdapat berbagai tingkat ketidakpastian. Dalam menjalankan usaha, tidak ada kepastian yang
benar-benar aman dengan mempertahankan kondisi yang ada di dalam perusahaan ketika segala sesuatu di lingkungan luar mengalami perubahan.
Masalah Ketidakmampuan. Sebagian orang menolak perubahan karena mereka merasa tidak mampu mengatasinya. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri, atau pencerminan rendahnya kepribadian, kemampuan, pendidikan atau pengalaman. Menolak perubahan tidak akan menghasilkan apapun. Rasa percaya diri dapat dibangun, dan ketidakmampuan dapat diatasi.
Masalah sifat Keras Kepala. Sebagian orang merasa bangga atas penolakan mereka terhadap perubahan, keras kepala, dan tidak mau tergantung pada pihak lain. Tidak perduli akan bukti-bukti yang ada sudah mengarah kepada keharusan berubah namun mereka bertahan bahwa perubahan itu harus berasal dari ide, keputusan, cara mereka atau tidak berubah sama sekali. Orang-orang tersebut bersikukuh mempertahankan harga diri dan emosi mereka walaupun akan menghancurkan kegiatan usahanya.
Masalah Faktor Perencanaan. Masalah perencanan berkaitan dengan tujuh faktor perencanaan wirausaha guna mengantisipasi perubahan, di masa depan, yaitu: 1). Modal, 2) Bahan baku, 3) Tenaga kerja, 4) Teknologi, 5) Situasi pasar, 6) Peraturan Pemerintah, dan 7) Manajemen.
Modal merupakan hal yang sulit dan mahal (suku bunga pinjaman) untuk diperoleh dan kemungkinan tidak tersedia bagi usaha kecil.
Bahan Baku akan mengalami kenaikan harga dan semakin sulit didapat. Usaha kecil harus mengandalkan ketersediaan bahan baku yang lebih banyak atau beralih pada bahan pengganti yang tersedia.
Tenaga kerja adalah sumber daya utama dalam usaha. Tenaga kerja yang tersedia merupakan kekuatan dalam menutupi kelangkaan modal.
Teknologi sangat penting bagi pengusaha kecil di masa yang akan datang dibandingkan dengan masa lalu. Usaha kecil akan mendapatkan manfaat
berkelanjutan dari keunggulan teknologi karena membantu memudahkan proses produksi, pemasaran, dan meningkatkan kinerja.
Pasar berbasis produk yang menggunakan sumber daya mahal cenderung mengalami penurunan, sedangkan yang menggunakan sumber daya pengganti yang lebih murah akan berkembang. Pada situasi inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang tidak pasti, kecenderungan konsumen tertuju pada harga dan pada daya tahan. Situasi ini mendorong pembeli memilih barang yang murah dengan kualitas barang yang lebih tahan lama. Hal ini mendorong usaha ritel (retail) berfokus pada perbaikan, penggunaan ulang dan daur ulang, contohnya:
- Perbaikan: mobil, barang elektronik, dan lain-lain
- Penggunaan ulang : botol aqua, botol minuman ringan, dan lain-lain
- Daur ulang: kerajinan tangan dari bahan kertas, mebel
Peraturan pemerintah seringkali berubah sesuai dengan kondisi dan tuntutan lingkungan politik, ekonomi, usaha. sosial, dan budaya.
Pengusaha harus menunjukkan profesionalisme yang tinggi dan memiliki wawasan ke masa depan dalam mengelola usaha kecil terutama pada saat situasi ekonomi yang sulit. Laba, menjadi hal yang sangat penting pada saat kondisi perkonomian menurun ,karena dengan meningkatnya biaya bahan baku, enerji, dan biaya pengelolaan lingkungan akan mempengaruhi tingginya harga jual sementara konsumen tidak senang dengan harga tinggi.
Masalah Faktor Lingkungan. Perubahan karena pengaruh lingkungan eksternal banyak terjadi dan itu harus dihadapi. Perubahan ini bisa bersifat positif yaitu yang menguntungkan bagi wirausaha. Disamping itu ada pula perubahan yang bersifat negatif yaitu merugikan bagi wirausaha dan bahkan bisa menyebabkan wirausaha tidak bisa bertahan.
- Lingkungan Sosial. Perubahan yang terjadi di masyarakat mempengaruhi permintaan barang/jasa.
Contoh: Ketika daerah sekitar berubah dari sebagian besar keluarga berpenghasilan rendah ke keluarga berpenghasilan menengah, permintaan konsumen juga akan berubah.
- Lingkungan Ekonomi. Bisnis merupakan bagian dari ekonomi, bukan sosial atau politik. dan sebagian besar orang menyadari faktor ekonomi berdampak langsung terhadap perkembangan usaha kecil.
Contoh: Ketika tingkat pengangguran tinggi dan uang sulit diperoleh, konsumen mengurangi pengeluarannya, sementara itu pengeluaran untuk usaha terus meningkat. Biaya hidup semakin meningkat dan pegawai menginginkan gaji yang lebih tinggi. Akhirnya, berdampak pada semua kegiatan usaha.
- Lingkungan Politik dan Pemerintahan. Iklim politik yang stabil akan membawa keberuntungan bagi usaha kecil. Meskipun demikian, usaha kecil harus menghadapi banyaknya aturan/prosedur dari pemerintah. Usaha kecil harus berurusan dengan pemerintah di tingkat kecamatan, kabupaten, propinsi; dan pada beberapa kasus dengan pemerintah pusat. Sebagai tambahan, pemerintah menyediakan perwakilan yang terlibat dalam pengembangan usaha kecil.
- Lingkungan Teknologi. Inovasi teknologi selalu membawa perubahan pada semua aspek kehidupan masyarakat. Di akhir dekade ini, inovasi teknologi telah mengalami peningkatan secara drastis/pesat. Semua hasil inovasi teknologi telah merubah gaya hidup manusia,. (kebutuhan keinginan dan kebiasaan). Pengusaha yang tidak tanggap terhadap inovasi teknologi akan dengan cepat menemukan barang dan jasanya menjadi usang.
Sikap Mengatasi Perubahan.
Beberapa sikap yang mampu mengatasi penolakan perubahan agar dapat membantu pengusaha mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha lebih efektif adalah:
Fleksibel dan Mudah Menerima. Sikap ini adalah lawan dari keras kepala dan pemikiran yang tertutup. Orang yang mau menerima ide baru dan tanggap terhadap kekuatan perubahan akan mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi perubahan tersebut. Ide baru dapat muncul atau didapat melalui membaca majalah dan atau literatur tentang perdagangan dan juga dengan mengamati usaha sejenis.
Percaya diri. Pengusaha yang percaya diri menerima perubahan dengan terbuka untuk dapat mengatasi tantangan, mengimbangi kekurangan dan memperkuat kemampuan. Takut terhadap ketidakmampuan dan takut akan gagal dalam mencoba sesuatu yang baru biasanya menghambat pertumbuhan dan pada akhirnya mengarah pada kegagalan.
Optimis dan semangat. Fokus pada aspek positif dari perubahan bukan pada aspek yang negatif, akan merubah cara pandang terhadap sesuatu. Setiap kejadian akan dilihat sebagai suatu tantangan bukan ancaman. Dengan demikian maka imbalan yang diterima akan lebih tinggi dibandingkan dengan biayanya, Ketika kita antusias melakukan sesuatu, akan lebih mudah menginvestasikan waktu, upaya dan uang untuk memperoleh dampak seperti yang kita inginkan. Tegas dan mampu mengendalikan diri. Mengatasi perubahan mensyaratkan kejernihan pikiran, dan memerlukan tindakan. Keadaaan yang melingkupi perubahan biasanya tidak seperti yang diharapkan, tidak adil, membuat frustasi, mengecewakan, menakutkan atau tidak menyenangkan. Pengendalian emosi sangat diperlukan pada saat melakukan tindakan agar dapat mengatasi perubahan.
Ingin Selalu Bersaing. Berdayasaing berarti menemukan cara yang lebih baik untuk memperbaiki situasi saat ini. Perbaikan adalah salah satu faktor yang selalu harus dipertimbangkan ketika merencanakan perubahan.
Ingin tahu dan berani mecoba. Tidak semua ide baru selalu ide yang bagus. Untuk menemukan ide yang bagus, Anda harus mencermati beberapa kemungkinan. Orang yang senang mencoba sesuatu yang baru dapat
mengatasi kekecewaan karena mereka menyeimbangkannya dengan imbalan yang diperoleh pada saat menemukan dan melaksanakan ide yang bagus. Pengendalian Untuk Menghadapi Perubahan
Pengendalian Internal Untuk Menghadapi Perubahan. Suatu kenyataan bahwa kita semua tergantung pada dunia di sekitar kita. Usaha kecil, seperti usaha perorangan lainnya dalam masyarakat, harus menghadapi perubahan lingkungan di sekitar mereka. Terdapat beberapa cara agar pengusaha kecil dapat mempengaruhi lingkungan eksternal untuk kepentingan mereka sendiri, meskipun sebagian besar lingkungan itu di luar kendali mereka.
Contoh : Bersama dengan pengusaha lain di lingkungan sekitar melakukan pembaharuan model yang dapat meningkatkan tampilan lingkungan yang menarik sehingga memicu tumbuhnya minat pelanggan. Pengusaha kecil hendaknya mendukung dan mematuhi peraturan pada semua tingkatan pemerintahan. Mereka juga dapat terlibat dalam masyarakat agar tercipta suatu daerah/tempat yang layak untuk melakukan usaha.
Mengantisipasi Perubahan. Aspek yang paling penting dalam menghadapi perubahan, adalah mengantisipasinya, dan membuat rencana untuk masa depan. Metode yang efektif untuk penyesuaian dan pengadopsian memerlukan waktu dalam penerapannya dan lebih lama lagi untuk mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan.
Contoh: Semakin lama seseorang menunggu untuk Berperilaku ketika perubahan dapat diantisipasi, semakin banyak pilihan tersedia dan tindakan.lebih efektif. Ketika antisipasi terhadap perubahan lingkungan eksternal dipertimbangkan, maka keputusan harus dibuat agar rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang menjadi satu kesatuan. Apapun isi rencana yang dibuat, langkah-langkah berikut harus diikuti:
- Tentukan sasaran,, tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
- Pertimbangkan beberapa pilihan dalam mencapai sasaran dan tujuan. - Pilih metode dan prosedur pelaksanaan.
- Cermati kembali dan evaluasi hasil untuk memperbaiki kesalahan.
Menanggapi perubahan. Terdapat tiga pola dalam menghadapi perubahan, yakni: 1) Ketika situasi sudah kritis Anda dituntut untuk menenangkan diri beberapa saat. .2) Solusi cepat dengan hasil segera biasanya dipilih, daripada melakukan tindakan yang memerlukan waktu lama walaupun dalam jangka panjang. Kemungkinan membawa hasil yang lebih baik, 3) Menanggapi perubahan pada saat perubahan telah terjadi, ini merupakan pola yang paling tidak dapat dietrima diantara pola lainnya.
Memahami dinamika perubahan. Pengusaha kecil umumnya menolak perubahan. Ketika perubahan terjadi, dapat saja diabaikan, namun tekanan terhadap penolakan akan berkembang terus dan pada saat bertemu dengan tekanan perubahan dari luar.,konsumen hilang dan laba menurun.. Pada akhirnya tekanan akan perubahan mengatasi penolakan , dan si pengusaha berubah namun sudah terlambat.
Sifat alami mendorong pengusaha kecil untuk berubah. Pada sisi lain, pengusaha kecil dengan sifat alamiahnya menuntun mereka untuk berubah. Para pengusaha kecil ini perlu tahu bahwa ada manfaat yang dapat diraih dari perubahan, kemudian siap untuk bergerak. Jangan menunggu dunia luar berubah, lihat ke depan dan antisipasi perubahan sebagai kekuatan. Sebagian besar pengusaha kecil gagal diantara dua keadaan ekstrem tersebut.. Dengan memahami bagaimana semua faktor yang berlainan saling mempengaruhi untuk membawa perubahan, akan dapat dibuat keputusan yang lebih berarti tetentang bagaimana menangani perubahan pada usaha yang digeluti.
Teknik Mengatasi Perubahan.
Perubahan mengandung konsekuensi stress pada tingkatan tertentu. Sebagian dari stress merupakan proses pembelajaran, karena perubahan mempengaruhi kebiasaan, perilaku dan gaya hidup seseorang. Sebagian dari stress berhubungan dengan kebimbangan dan kebingungan menentukan sikap terhadap perubahan. Cara yang paling efektif untuk mengurangi stress
berkenaan dengan perubahan adalah dengan memahami sikap penolakan kita dalam terhadap perubahan dan secara sadar membangun sikap lebih kondusif untuk berubah.
Langkah berikutnya adalah mengurangi kebimbangan dan kebingungan kita berproses dalam perubahan. Jangan biarkan perubahan mengendalikan diri Anda. Empat teknik dasar pengambilan keputusan dapat digunakan untuk mengatasi perubahan. Keempat langkah tersebut adalah:
- Memahami situasi. Kita perlu memahami kekuatan apa yang mendorong dan kekuatan apa yang mengendalikan, apakah hal tersebut akan meningkat atau menurun, dan bagaimana hal tersebut akan mempengaruhi usaha dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Coba cermati contoh perubahan situasi berikut dan ikuti satu persatu dari empat langkah proses pembuatan keputusan.. Asumsikan Anda sukses menjalankan sebuah toko di sebuah kota di kabupaten. Situasi berubah dengan berdirinya sebuah pusat perbelanjaan baru di pinggiran kota. Sekarang, langkah pertama dalam proses pengambilan keputusan adalah memahami situasi melalui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Perubahan apa yang dapat Anda antisipasi sebagai daya penggerak dan pengendali kekuatan usaha Anda?
2. Apakah pusat perbelanjaan baru tersebut akan menarik konsumen dari daerah pertokoan Anda sekarang?
3. Apakah perusahaan yang memiliki sebagian besar konsumen akan dipindahkan?
4. Apakah usaha di daerah Anda sekarang menunjukkan tanda-tanda kurang terurus?
5. Apakah konsumen sudah memperlihatkan tanda ketidaknyamanan dengan pelayanan pusat perbelanjaan yang sekarang?
6. Jika Anda tidak mengambil tindakan apapun, kemungkinan apa saja yang dapat terjadi yang mengakibatkan penurunan laba dan akhirnya gulung tikar?
Anda perlu melakukan penilaian terhadap setiap aspek dari situasi tersebut sebelum Anda dapat menetapkan masalah.
- Menetapkan masalah. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu kebutuhan untuk mengambil tindakan yang memiliki salah satu dari empat pengaruh yang berbeda, yaitu: 1) Cegah daerah pasar yang baru dari kegagalan usaha. 2) Kurangi dampak negatif di daerah pasar Anda semaksimal mungkin. 3) Jika mungkin, Berperilakulah secara positif untuk langsung mengatasi munculnya pasar yang baru. 4) Ambil keuntungan dari pasar yang baru dengan memindahkan usaha atau memperluas usaha ke daerah tersebut.
- Menemukan alternatif. Langkah ini sangat kompleks dan kritis dalam proses pengambilan keputusan. Anda perlu mencermati secara teliti guna memastikan bahwa Anda tidak menghilangkan alternatif yang mungkin saja merupakan alternatif terbaik. Kemudian ambil alternatif yang realistis dan gali potensinya, identifikasi keuntungan dan kekurangannya, biaya dan manfaatnya, jangka pendek dan jangka panjang, dan faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi keefektifan dari alternatif tersebut.
Keempat tindakan alternatif di atas, menggambarkan tingkat keterlibatan terhadap perubahan ketika masalah sudah dirumuskan. Salah satu dari keempat alternatif memiliki tindakan alternatif spesifik untuk mencapai tujuan.
Sebagai contoh, alternatif keempat, mengambil keuntungan dari pasar yang baru, menunjukkan beberapa alternatif tindakan. yaitu mengalihkan toko ke pasar baru ketika pusat perbelanjaan tersebut sudah dibuka, tetap mempertahankan toko yang sekarang dan membuka toko tambahan di pusat perbelanjaan baru, menutup usaha yang sekarang dan melakukan investasi ulang pada beberapa jenis usaha di pusat perbelanjaan baru, dan lainnya.
Alternatif yang ketiga, secara langsung Berperilaku positif atas munculnya pusat perbelanjaan baru, dengan menawarkan beberapa pilihan. Pertama,
bekerja dengan Pemerintah Kota untuk memperbaiki penampilan dan kenyamaan pusat perbelanjaan yang lama. Pemerintah kota akan kehilangan pendapatan dari pajak apabila pusat perbelanjaan lama rusak dan ditutup. Cara lainnya, adalah bekerja dengan pengusaha lain yang berdekatan untuk merancang sebuah model proyek pertokoan yang lebih menarik bagi konsumen.
Pengusaha kecil dapat mengganti dampak negatif muculnya pasar yang baru dengan berbagai cara yang tidak bertentangan. Toko dapat didekorasi ulang atau ditata sedemikian rupa menjadi lebih menyenangkan. Lini produk dapat ditambah untuk menarik konsumen baru atau menyediakan pilihan yang lebih baik atau juga menambahkan layanan baru. Secara singkat, lakukan upaya khusus untuk mempertahankan konsumen tetap puas.
- Memilih tindakan. Sekali pilihan sudah ditetapkan dan dampak serta peluang dari setiap pilihan sudah dipelajari, inilah saatnya untuk memilih tindakan yang paling baik yang sesuai dengan tujuan, kemampuan dan keterbatasan Anda dalam menjalankannya.
3. Rangkuman
Lima sikap dasar wirausaha, yaitu; 1. Bertekat bulat ingin berwirausaha, 2.Menyukai resiko sedang; 3. Memiliki sikap positif; 4. Berani mandiri dan memimpin; 5. Mau belajar dari pengalaman. Dengan sikap wirausha tersebut terbentuklah lima perilaku wirausaha yang spesifik, yaitu; 1. Berkomunikasi mencari informasi dan relasi; 2. Berkreasi menciptakan nilai tambah; 3. Berhitung mengamankan investasi terhadap resiko; 4 Beroperasi sendiri atau dalam kelompok; dan 5. Berkembang sebagai wirausaha. Berkaitan dengan kondisi tersebut maka wirausaha akan mungkin menghadapi perubahan yang harus disikapi. Seorang wirausaha harus Fleksibel dan Mudah Menerima, Percaya diri, Optimis dan semangat, Tegas dan mampu mengendalikan diri, Ingin Selalu Bersaing, dan selalu Ingin tahu serta berani mecoba. Oleh karena itu perlu dipahami bagaimana mengatasi perubahan dan sadar bahwa sikap penolakan terhadap perubahan merupakan penghambat bagi wirausaha untuk
menuju sukses. Tentunya dengan teknik mengatasi perubahan, yaitu Memahami situasi, Menetapkan masalah, Menemukan alternatif, dan memilih tindakan dengan mengingat adanya berbagai fakor yang mempengaruhi terjadinya perubahan.
4. Tugas
Dudi adalah seorang pemuda yang belum memilki pekerjaan tetap. Untuk menopang hidupnya masih mengandalkan belas kasih orang tua. Sekalipun demikian kemampuan memijit yang dimiliki sering diminta tolong orang dengan imbalan yang tidak seberapa. Kebutuhan biaya hidup semakin meningkat, dengan tanggungan istri dan anak yang masih kecil. Apa daya ekonominya semakin sulit. Tidak mempunyai kompetensi lain selain memijit. Diimbangi dengan sifatnya yang keras kepala tidak mudah menerima pendapat orang lain, tidak suka membaca dan kesehariannya hanyalah tidur, bermain, nonton TV, jika tidak ada orang yang memerlukan tenaganya untuk memijit. Nampaklah kehidupan yang remang-remang menutupi harapan gemilang. Apalagi situasi ekonomi didaerahnya dirasakan sulit untuk mendapatkan uang dan situasi keamanan yang sangat tidak menguntungkan bagi siapapun yang akan mengembangkan usaha. Sebenarnya dia sudah pernah diajak oleh salah satu pasiennya yang bernama Reza untuk menjalankan usaha pemasaran langsung (MLM), tetapi dia tidak yakin apakah bisa dia melakukannya, mengingat dia hanyalah tamatan sekolah dasar dan belum sampai selesai. Padahal usaha MLM itu sangat dekat dengan profesi memijit, yaitu menjual produk suplemen kesehatan. Dia merasa memiliki penampilan yang tidak representatif untuk menghadapi pelanggannya. Dia susah berbicara dengan baik atau boleh dikata berbicaranya kurang normal. Namun Reza tidak putus asa dan selalu mencoba untuk mengajak dan merubah Dudi menjadi seorang wirausaha agar bisa menjadi orang yang tidak lagi merasakan kesulitan dalam hidupnya. Dengan kerja keras Reza akhirnya Dudi berhasil menjadi orang yang kaya. Dudi menjalankan usahanya dengan begitu mudahnya bagaikan seorang pemain sirkus memainkan bola pimpongnya. Dudi sudah merasakan bebas finansial.
Apa yang dia inginkan sudah tercapai hanya dalam waktu tiga tahun. Rumah mewah, Menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi, Pergi ke tanah suci bersama semua keluarga, jalan-jalan ke luar negeri, dsb.
Sebenarnya rahasia apa yang dilakukan oleh kedua orang tersebut (Reza dan Dudi) sehingga mereka menjadi seorang yang sukses dalam berwirausaha bidang MLM? Lakukan analisis tentang sikap dan perilaku Reza dan Dudi sehingga mereka bisa sukses dibidang pemasaran langsung MLM! Gunakan format analisis seperti contoh dibawah ini.
Kebiasaan sikap dan perilaku saat ini, sebelum menjadi wirausaha sukses
Kebiasaan sikap dan perilaku seorang wirausaha sukses
Alternatif teknik upaya merubahnya
0. Kebiasaan bangun siang 0. Bangunnya pagi hari, karena selalu
mengefektifkan pemanfaatan waktu
0. Menemukan motivasi yang palng kuat mengapa harus bangin pagi. Mencari cara bagaimana agar bisa selalu bangun pagi. 00. Tidak suka bertemu orang
atau malu-malu
00. Suka menemuai siapa saja untuk bertukar ilmu dan pengalman. Berkeyakinan bahwa manusia ditakdirkan sama
00. Meyakinkan diri bahwa “saya bisa” dan “saya pemenang”. Untukitu harus selalu belajar dan
mencoba.
1. 1. 1.
... ... ...
5. Evidence of learning dan indikatornya
Bukti Belajar Indikator
Lembar analisis sikap dan perilaku seorang yang belum menjalankan usaha dan alternatif merubahnya untuk menjadi orang yang sukses.
a. Ada uraian sikap dan perilaku awal sebelum menjadi seorang
wirausaha
b. Ada uraian sikap dan perilaku seorang wirausaha yang sukses c. Ada alternatif cara merubah sikap
dan perilaku untuk menjadi seorag wirausaha yang sukses