• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRACT. Keywords : Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS) model, students learning achievement.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRACT. Keywords : Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS) model, students learning achievement."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA (Studi Eksperimen di kelas XI SMA Negeri 2 Banjar)

(The Influence of Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS) model on Students’ Learning Achievement in Human Digestive System

Material)

Fanny Handayani, Purwati Kuswarini dan Diana Hernawati.

Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Jl Siliwangi No 24 Tasikmalaya-Jawa Barat.

E-mail: Fanny.adja@gmail.com

ABSTRACT

The aim of this research is to know the influence of ARIAS model on students’ learning achievement in human digestive system material at 11th Grade State Senior High School 2 Banjar.

This research is conducted in November 2015 to March 2016 at State Senior High School 2 Banjar. The method used true experimental. The population of this research was student of 11th Grade State Senior High School 2 Banjar, in number of 144 students. Sample was took using cluster random sampling at the rate of 2 classes, they are as experimental class and control class. The research instrument used is the test result in human digestive system material. The written test is the form of multiple choice with five options. The technique of analizyng the data is used t-test with α 0:05.

The results showed tcount is the rejection region H0. This indicates that there is the influence of ARIAS model on students’ learning achievement in human digestive system material at 11th Grade State Senior High School 2 Banjar.

Keywords : Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS) model, students’ learning achievement.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran ARIAS jika diterapkan pada proses pembelajaran mengenai materi sistem pencernaan manusia di kelas XI SMA Negeri 2 Banjar.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai dengan bulan Maret 2016 di SMA Negeri 2 Banjar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode true eksperimental. Populasi peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Banjar, dengan jumlah 144 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik cluster

random sampling sebanyak 2 kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

(2)

materi Sistem Pencernaan Manusia. Tes tertulis ini berupa pilihan ganda dengan lima option. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dengan α 0.05. Hasil penelitian menunjukkan thitung berada didaerah penolakan Ho. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar peserta didik pada materi sistem pencernaan manusia di kelas XI SMA Negeri 2 Banjar.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction (ARIAS), Hasil Belajar Peserta Didik.

Pendahuluan

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut perbaikan kualitas pendidikan. Hal ini diimbangi dengan berbagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Guru adalah salah satu komponen yang memiliki peran, tugas dan tanggung jawab yang sangat penting dalam proses belajar mengajar.

Pada kenyataannya masih banyak permasalahan yang dialami peserta didik yang disebabkan oleh peran guru yang mendominasi kelas. Hal tersebut diperkuat oleh fakta yang telah dikemukakan oleh Ardi, et.al., (2013), diperoleh informasi bahwa “strategi yang diterapkan dalam proses pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran langsung”. Maka proses pembelajaran hanya berpusat pada guru dan bersifat monoton, sementara peserta didik tidak banyak berperan aktif sehingga berpengaruh terhadap keefektifan pembelajaran di dalam kelas yang akan mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Menurut Ardi, et.al., (2013), mengemukakan bahwa “strategi yang digunakan guru biologi diharapkan dapat meningkatkan motivasi sehingga peserta didik lebih aktif dalam belajar”.

Berdasarkan fakta yang penulis temukan dilapangan dari hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi Biologi di SMA Negeri 2 Banjar kelas XI pada tanggal 26 November 2015, pada umumnya peserta didik menganggap bahwa pelajaran Biologi sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan sehingga motivasi belajar peserta didik menurun. Namun, dalam proses pembelajarannya pun guru masih menggunakan model pembelajaran langsung dimana informasi yang diterima oleh peserta didik hanya dari guru saja, sehingga peserta didik

(3)

hanya diam dan mendengarkan serta mengerjakan aktifitas lainnya. Selain itu ada beberapa peserta didik yang tidak memiliki buku pegangan dan fasilitas sekolah yang kurang memadai untuk dipergunakan dan mengoptimalkannya. Akan tetapi, berdasarkan hasil wawancara dari beberapa peserta didik diperoleh data bahwa, peserta didik merasa kesulitan dalam mempelajari Biologi dengan alasan model pembelajaran yang diterapkan monoton sehingga peserta didik dalam memahami materi Biologi kurang jelas.

Hal ini terlihat pada rata-rata nilai ulangan Biologi mengenai materi sistem pencernaan manusia tahun ajaran 2014/2015 mencapai 65 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimum di SMA Negeri 2 Banjar adalah sebesar 76. Hal ini menunjukkan kurangnya kemampuan pemahaman peserta didik dalam proses pembelajaran Biologi sehingga peserta didik tidak mampu memecahkan dan menyelesaikan soal-soal yang dievaluasikan. Maka guru dituntut untuk mampu mengembangkan kreativitas, ide dan gagasan peserta didik.

Model pembelajaran dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam proses pembelajarannya. Model pembelajaran ARIAS terdiri dari lima komponen. Komponen pertama assurance berhubungan dengan sikap percaya diri, kedua

relevance yaitu berhubungan dengan kehidupan peserta didik baik berupa

pengalaman sekarang maupun yang akan datang, ketiga interest yaitu berhubungan dengan minat dan perhatian peserta didik, keempat assessment yaitu berhubungan dengan evaluasi peserta didik, dan komponen kelima satisfaction yaitu berhubungan dengan rasa bangga atas hasil yang dicapai dikembangkan sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh guru sebagai dasar melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunkan metode true experimental design dengan adanya kelas lain yaitu sebagai kelas kontrol untuk pembanding. Kelas eksperimen mendapatkan perlakuan, sedangkan kelas kontrol tidak mendapatkan perlakuan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Banjar sebanyak 5 kelas dengan jumlah 144 orang. Sampel

(4)

diambil dengan menggunkan teknik cluster random sampling sebanyak 2 kelas, yaitu kelas eksperimen (XI IPA 1) dan kontrol (XI IPA 2).

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah control

group pretest-post test yang dilakukan pada kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen, perbedaan pencapaian dilihat dari pencapaian antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diambil dari hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen, serta perbandingan nilai gain yang dinormalisasi (N-gain) antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol . Tes yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dengan lima option dengan jumlah 40 soal. Soal yang diberikan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas XI SMAN 2 Banjar.

Setelah data dari penelitian diperoleh maka selanjutnya melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dengan menggunakan uji lilliefors dan uji homogenitas dengan menggunakan uji Fmaksimum. Karena data yang diperoleh berasal dari data yang berdistribusi normal dan homogen maka pengujiannya dilanjutkan dengan menggunakan uji statistik parametrik (uji t).

Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian

Data yang diperoleh dari penelitian ini meliputi data Pretest, posttest dan N-gain kelas kontrol dan kelas eksperimen sebagai berikut:

Tabel 1. Data Statistik Pretest, Posttest dan N-Gain di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik Pretest eksperimen Pretest Kontrol Posttest Eksperimen Posttest Kontrol N-gain eksperimen N-gain kontrol Skor minimum 14 13 26 22 0,33 0,23 Skor maksimum 25 24 37 33 0,80 0,63 Rata-rata 19,19 18,26 31,60 27,95 0,60 0,45 Varians 9,51 9,55 9,60 11,12 0,01 0,01 Standar deviasi 3,08 3,09 3,10 3,33 0,1 0,1

(5)

Untuk menguji kenormalan data digunakan uji lilliefors, Ringkasan perhitungan uji normalitas sebagai berikut:

Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Normalitas

Data Lo Lkritis Hasil

analisis Kesimpulan

Kesimpulan analisis Pretest eksperimen 0,0945 0,1634 Lo < Lkritis Terima Ho normal

Posttest eksperimen 0,1325 0,1634 Lo < Lkritis Terima Ho normal

N-gain eksperimen 0,1493 0,1634 Lo < Lkritis Terima Ho normal

pretest kontrol 0,0773 0,1634 Lo < Lkritis Terima Ho normal

posttest kontrol 0,123 0,1634 Lo < Lkritis Terima Ho normal

N-gain kontrol 0,1532 0,1634 Lo < Lkritis Terima Ho normal

Untuk mengetahui apakah kedua data hasil tes belajar tersebut variansnya homogen atau tidak, dilakukan uji homogenitas dua varians dengan menggunakan uji Fmaksimum, Ringkasan perhitungan uji homogenitas sebagai berikut:

Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Fmaksimum

Data Fhitung Ftabel Hasil

analisis Kesimpulan

Kesimpulan analisis pre – post test

eksperimen 1,01 1,88 Fhitung < Ftabel Terima Ho

Kedua varians homogen

pre – post test

kontrol 1,16 1,88 Fhitung < Ftabel Terima Ho

Kedua varians homogen N-gaineksperimen

N-gainkontrol 1 1,88 Fhitung < Ftabel Terima Ho

Kedua varians homogen

Setelah data memenuhi persyaratan normalitas dan homogenitas maka dilakukan pengujian hipotesis dengan uji t dependent dan uji t independent. Ringkasan perhitungan uji Hipotesis sebagai berikut:

Tabel 4. Ringkasan uji hipotesis

Data thitung ttabel Hasil Analisis Kesimpulan Kesimpulan Analisis

Pretest – Posttest

Eksperimen

-24,41 2,05 thitung < -ttabel Tolak Ho Hasil pretest tidak sama dengan hasil

posttest Pretest –

Posttest

Kontrol

-19,44 2,05 thitung < -ttabel Tolak Ho Hasil pretest tidak sama dengan hasil

posttest

N-gain Eksperimen - N-gain

7,5 2,004 thitung > +ttabel Tolak Ho Ada pengaruh model Pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar

(6)

Kontrol peserta didik pada materi sistem pencernaan manusia di kelas XI IPA SMA

Negeri 2 Banjar

Pembahasan

Berdasarkan hasil uji t skor N-gain eksperimen - skor N-gain kontrol maka diperoleh thitung = 7,5 dan ttabel = 2,004. Maka hasil analisis menunjukan thitung berada didaerah penolakan Ho, yang artinya ada pengaruh model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar peserta didik pada materi sistem pencernaan manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 2 Banjar Tahun Ajaran 2015/2016. Sedangkan untuk nilai rata-rata N-gain kelas eksperimen 0,60 dan untuk N-gain kontrol 0,45. Hal ini membuktikan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar, dimana hasil belajar kelas eksperimen yang proses pembelajarannya menggunkan model pembelajaran ARIAS jauh lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar di kelas kontrol yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran langsung.

Hal tersebut disebabkan karena dalam model pembelajaran ARIAS terdapat 5 komponen yang menyusun proses pembelajaran berupa Assurance,

Relevance, Interest, Assessment dan Satisfaction. Pada tahapan pertama

(Assurance), peserta didik diberikan motivasi untuk meningkatkan rasa percaya dirinya melalui penjelasan yang diberikan oleh guru sehingga peserta didik melihat gambaran pembelajaran yang akan dilaksanakan. Tahapan kedua (Relevance), peserta didik menghubungkan pengalaman sehari-harinya dengan proses pembelajaran karena pada tahapan ini berhubungan langsung dengan pengalaman peserta didik itu sendiri. Tahapan ketiga (Interest), untuk meningkatkan minat belajar peserta didik dalam proses pembelajarannya disertai dengan pengerjaan LKPD sebagai bahan diskusi dan presentasi. Tahapan keempat (Assessment), peserta didik mempresentasikan hasil pengerjaan LKPD dan diberikan tanggapan oleh peserta didik lainnya. Tahapan kelima (Satisfaction), peserta didik yang telah mendapatkan nilai terbaik diberikan pujian sehingga peserta didik merasa bangga atas hasil yang telah peserta didik capai. Sedangkan

(7)

dalam penggunaan model pembelajaran langsung peserta didik hanya mendengarkan penjelasan guru saja sehingga peserta didik terlihat jenuh dan kurang bersemangat dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran ARIAS lebih baik dari pada proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran langsung.

Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS terdapat beberapa kelebihan diantaranya pada tahapan Relevance, peserta didik dapat menghubungkan pengalaman dirinya sendiri dengan proses pembelajaran tersebut serta pada tahapan Interest, proses pembelajarannya disertai dengan pengerjaan LKPD untuk meningkatkan minat peserta didik dan pada tahapan Assessment, peserta didik melakukan presentasi dan diberikan tanggapan dari peserta didik lainnya sehingga peserta didik terlihat aktif. Pada tahapan

Satisfaction, diakhir pembelajaran peserta didik yang mendapatkan hasil terbaik

diberikan pujian agar peserta didik merasa bangga atas hasil yang telah peserta didik capai. Namun dalam pelaksanaanya pada tahap Assessment, guru belum bisa memotivasi peserta didik yang memiliki rasa kurang percaya diri ketika proses presentasi, sehingga peserta didik sulit mengemukakan dan memberikan tanggapan kepada peserta didik lainnya.

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka diperoleh simpulan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS) terhadap hasil belajar peserta didik

pada materi sistem pencernaan manusia di kelas XI SMA Negeri 2 Banjar Tahun Ajaran 2015/2016.

Daftar Pustaka

Ardi, et.al., (2013). Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS dengan Pendekatan

CTL terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMPN 1 Padang.

(tidak diterbitkan)

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara Budiyono, Setiadi. (2011). Anatomi Tubuh Manusia. Bekasi: Laskar Aksara

(8)

Heriawan, Adang, et.al., (2012). Metodologi Pembelajaran. Serang: KDT

Huda, Miftahul. (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Irianto, Koes. (2014). Anatomi dan Fisiologi. Bandung: Alfabeta

Jihad, Asep & Abdul Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Perindo

Meltzer, David E. (2002). “The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning in Physics: A Possible “hidden variable” in diagnostic pretest score”. American Association of Physics Teachers. (Desember, XII). Amerika.

Nasih, Ahmad Munjin dan. Kholidah, Lilik.Nur (2009). Metode dan Teknik

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT Refika Aditama

Piktoriawan, Putu Erwik, et.al., (2014). Implementasi Model Pembelajaran Arias

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas VI Semester I Di Sekolah Dasar Negeri 3 Patas Kecamatan Gerokgak Tahun Pelajaran 2013/2014. (tidak diterbitkan)

Poedjiadi, Anna, dan F.M Titin Supriyanti.(2005). Dasar - Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia

Rahman, Muhammat dan Sofan, Amri. (2014). Model Pembelajaran ARIAS. Jakarta: Prestasi Pustaka

Rynugraha, Abiseka Atma dan Edy Sulistyo. (2013). Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment and Satisfaction) Pada Standa Kompetensi Memperbaiki COMPACT CASSETTE RECORDER KelaS XI TAV 1 DI SMK Negeri 7 Surabaya.

Surabaya: Tidak Diterbitkan

Sanjaya, Wina. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada Media

Sayifudin, (2011). Anatomi Fisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

(9)

Sudiarti, Trini dan Yvonne M. Indrawani. (2000). Ilmu Gizi Dasar. Depok: Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Suharsono dan Popo Musthofa Kamil. (2012). Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia. (tidak diterbitkan)

Suharsono dan Popo Musthofa Kamil. (2012). Biologi Umum. (tidak diterbitkan) Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Widodo, Ari. (2005). Taksonomi Tujuan Pembelajaran Didaktis. 4(2), 61-69. (September). Bandung

Gambar

Tabel 1. Data Statistik Pretest, Posttest dan N-Gain di Kelas Eksperimen dan  Kelas Kontrol  Statistik  Pretest  eksperimen  Pretest  Kontrol  Posttest  Eksperimen  Posttest  Kontrol  N-gain  eksperimen  N-gain  kontrol  Skor  minimum  14  13  26  22  0,33
Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Normalitas

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, peneliti ingin melakukan penelitian untuk mengidentifikasi kegagalan usaha dari perajin tahu yang berasal dari Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara

Meskipun PP BBH sama sekali tidak menyebut Islam dalam menjelaskan prinsip bagi hasil, namun pemakaian istilah muamalat dan syariah telah cukup sebagai informasi bahwa yang

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat bahwa penelitian yang telah dilakukan hanya terdiri dari dua variabel yaitu kepuasan konsumen dan loyalitas merek, agar

Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya.. Bandung: PT

persoalan hierarki antara kedua perangkat hukum itu sehingga kemudian menimbulkan sudut pandang yang berbeda dalam aliran monisme. mengenai superioritas antara

For the random variables that denote times in Example 5-2, determine the conditional probability density function for Y given that X ⫽ x. First the marginal density function of x

Penelitian ini menggambarkan hubungan kebiasaan belajar siswa dan hasil akademik siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris para siswa kelas II SMP Pangudi Luhur Sedayu