USULAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM KEMITRAAN DESA (PKDes)
Kampung Asap Menuju Ramah Lansia Desa Penatarsewu Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur
TIM PENGUSUL :
Paramitha Amelia Kusumawardani, S.ST., M.Keb (0709048602) Siti Cholifah, S.ST., M.Keb (0705017902)
DR Eng. Rachmat Firdaus, ST., MT (0705126902)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO DESEMBER TAHUN 2019
Ringkasan
Lansia (lanjut usia) merupakan seseorang yang dikategorikan dalam usia yang mencapai 60 tahun atau lebih. Sedangkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo menyebutkan hingga kini ada sebanyak 168.738 orang lanjut usia (lansia) yang ada di Kab Sidoarjo. Namun hanya 112.785 atau 49,5% yang sudah mendapat layanan kesehatan. Salah satu desa yang kurang pelayanan kesehatan lansia yaitu desa Penatarsewu, yang ikut dalam cakupan puskesmas Tanggulangin. Pemerintah Desa Penatarsewu sudah mengadakan pelayanan kesehatan untuk lansia sebagai wujud kepedulian terhadap lansia dengan didirikan posbindu lansia tetapi pelayanan kesehatan yang disediakan untuk lansia tidak berjalan aktif. Kendala lain yang dihadapi pada pelayanan kesehatan lansia adalah kurangnya informasi tentang kesehatan lansia dan rendahnya bina keluarga lansia baik dari pelayanan kesehatan mental dan spiritual.
Selain itu, untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan lansia maka diperlukan pelayanan dalam mengatasi pelayanan yang masih minim sehingga pengabdian kepada masyarakat ini mampu memberikan dan menunjang derajat mutu kehidupan dan kesehatan lansia supaya dapat hidup mandiri, sehat dan berdaya guna serta berhasil guna setidaknya dapat mengurangi beban keluarga maupun masyarakat dan Desa Penatarsewu yang menjadi sasaran pelaksanaan Program Kemitraan Desa. Berdasarkan survey awal dan wawancara dengan pemerintah desa dan kader kesehatan desa Penatarsewu menjadi landasan dalam penyusunan proposal ini.
Solusi dan target luaran yang akan dicapai selama 3 tahun, yaitu di tahun pertama :
Mengadakan posyandu lansia rutin setiap satu bulan sekali. Memberikan pemeriksaan tekanan darah, asam urat, gula darah dan kolesterol secara gratis. Mengadakan senam lansia rutin setiap satu minggu sekali. Mengadakan posyandu lansia dengan home care untuk mengoptimalkan pemeriksaan kesehatan bagi lansia yang tidak dapat berkunjung ke posyandu lansia. Pelatihan dan pendampingan kader lansia. Pembuatan Kartu Menuju Sehat Lansia manual. Pembuatan leaflet tentang penyakit-penyakit degeneratif. Solusi yang akan dicapai di tahun kedua yaitu pembuatan menu sehat bagi lansia, pelatihan bagi kader lansia untuk pembuatan menu sehat bagi lansia, pembuatan buku saku dengan judul “Bahagia Sehat di Usia Senja” dan pembuatan leaflet tentang menu diet bagi lansia yang menderita penyakit degeneratif, kemudian penanaman tanaman obat keluarga dan pembuatan taman refleksi mini. Sedangkan solusi di tahun ketiga yaitu perancangan dan pembuatan Kartu Menuju Sehat lansia online dengan berbasis android, pemanfaatan tanaman obat keluarga dengan membuat minuman sehat dan pemanfaatan website desa sebagai media teknologi dan informasi.
Untuk target luaran yang akan dicapai Publikasi ilmiah dijurnal nasional (ber ISSN) dengan target publish, Publikasi pada media masa (cetak/elektronik) (terbit), Peningkatan Omset pada mitra yang bergerak dalam bidang ekonomi, Peningkatan kualitas dan kuantitas produk, Peningkatan pemahaman dan ketrampilan masyarakat, Peningkatan ketentraan/kesehatan masyarakat (mitra masyarakat umum), Jasa, model, rekayasa sosial, sistem, produk/barang, dan Hak kekayaan intelektual (paten sederhana, hak cipta, merk dagang, rahasia dagang, desaian produk industri, perlindungan varietas tanaman, perlindungan topografi).
1. Pendahuluan 1.1.Analisis situasi
Lansia (lanjut usia) merupakan seseorang yang dikategorikan dalam usia yang mencapai 60 tahun atau lebih. Di Indonesia perkembangan usia lansia mengalami peningkatan proporsinya dan dikategorikan dalam era penduduk berstruktur tua. Menurut WHO perhitungan pada tahun 2025 Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah lansia sebesar 41,4% yang merupakan peningkatan tertinggi di dunia. Sedangkan, pada 2020 diperkirakan menjadi 28,7 juta atau 11,34% . Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan lansia di Indonesia sebesar 7,56% sebagian besar mempunyai jenis kelamin perempuan.
Data statistik yang di lansir pada badan pusat statistik Jatim menunjukkan angka harapan hidup di kabupaten Sidoarjo adalah 73,71 lebih rendah dibandingkan Surabaya yang mencapai 73,88. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakatnya (Badan Pusat Statistik, 2018) dan angka harapan hidup adalah salah satu indikator atas kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah (Wayan and Ayuni, 2013). Banyaknya usia lansia yang mendiami suatu daerah juga memberikan implikasi terutama terkiat prosedur penanganan kesehatan yang dilakukan, terutama terhadap keluarga dimana lansia berada. Oleh karena itu penanganan atas kondisi lansia menjadi salah satu upaya yang akan mencerminkan kesuksesan keluarga dan masyarakat terutama pemerintah desa dalam memberikan kepastian kesehatan kepada lansia.
Banyaknya jumlah lansia di Indonesia juga dapat diartikan sebagai keberhasilan pembangunan manusia dengan indikator bertambahnya angka usia harapan hidup. Semakin meningkatnya usia harapan hidup manusia menyebabkan terus meningkatnya jumlah penduduk yang berusia lansia. Namun, hal tersebut masih menimbulkan berbagai permasalahan yang kompleks. Permasalahan yang ditimbulkan dari peningkatan jumlah penduduk lansia adalah peningkatan angka ketergantungan lansia. Setiap penduduk usia reproduktif akan menanggung semakin banyak penduduk usia lanjut. Oleh karena itu, pemerintah telah merumuskan berbagai program, kebijakan dan kegiatan seperti yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 4 Tahun 2010 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia yang bertujuan untuk menunjang derajat mutu kehidupan dan
kesehatan lansia supaya dapat hidup mandiri, sehat dan berdaya guna serta berhasil guna setidaknya dapat mengurangi beban keluarga maupun masyarakat.
Pemikiran pemberdayaan terhadap penduduk lansia yang merupakan kelompok rentan atau tidak berdaya yang menjadi tanggungan keluarga, masyarakat dan negara harus di rubah. Lansia dapat dijadikan sebagai aset bangsa yang perlu diberdayakan. Namun, hal ini tidak akan dapat dicapai, bila tidak dipersiapkan mulai dari sekarang dengan berbagai persiapan yang matang. Untuk menjadi lansia yang sehat, produktif dan mandiri harus dimulai dengan pola hidup sehat dan mempersiapkan masa depan lansia yang lebih baik. Dengan demikian, sasaran dari permasalahan lansia tidak hanya lansia itu sendiri tetapi juga penduduk usia muda.
Usia lansia merupakan usia yang rentan terhadap berbagai macam penyakit. Ada banyak perubahan baik secara fisik, kognitif, mental, psikososial dan spiritual dan dengan adanya banyak perubahan tersebut akan menjadi lebih baik jika lansia mendapatkan pelayanan yang lebih baik. Pelayanan dalam segala aspek bagi lansia di Indonesia belum mendapatkan sentuhan maksimal dari pemerintah. Dalam data yang di lansir bahwa manusia lansia memiliki resiko ancaman jiwa yang lebih besar, terutama perilaku hidup tidak sehat, khususnya lansia pria, yang memiliki perilaku merokok (Kemenkes RI, 2017), sehingga berperilaku hidup sehat adalah suatu keharusan.
Jumlah penduduk lansia >60 tahun di Kabupaten Sidoarjo pada 2017 adalah 160.329 orang dan yang mendapat pelayanan kesehatan 96.688 atau sebesar 60,31%. Hal ini ada penurunan dari tahun 2016 yang tercapai 66,82%. Sedangkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo menyebutkan hingga kini ada sebanyak 168.738 orang lanjut usia (lansia) yang ada di Kab Sidoarjo. Namun hanya 112.785 atau 49,5% yang sudah mendapat layanan kesehatan. Data dari hasil evaluasi pelayanan kesehatan lansia di Kab Sidoarjo sampai bulan September 2018 lalu, jumlah lansia yang telah diperiksa kesehatannya ada sebanyak 112.785 lansia atau sebesar 49,5% dari lansia yang ada. Salah satu desa yang kurang pelayanan kesehatan lansia yaitu desa Penatarsewu, yang ikut dalam cakupan puskesmas Tanggulangin.
Desa Penatarsewu termasuk desa dalam kecamatan Tanggulangin, mempunyai dua dusun yaitu dusun Sangangewu dan dusun Pelataran. Desa Penatarsewu disebut sebagai kampung asap dan sudah diresmikan menjadi kampung asap oleh pertamina. Hal ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat desa Penatardewu mempunyai usaha ikan mujair asap yang didistribusikan di pasar-pasar di Sidoarjo terutama pasar Larangan Sidoarjo dan di beberapa penjual makanan ikan asap.
Meskipun sudah diresmikan menjadi kampung asap, desa Penatarsewu masih belum banyak yang mengenal. Hal ini dikarenakan terbatasnya informasi dan promosi mengenai desa Penatarsewu, dimana website desa tidak aktif dan tidak update berita tentang desa Penatarsewu yang terbaru. Permasalahan juga terjadi pada lingkungan, dimana rumah-rumah penduduk yang mempunyai halaman luas belum dimanfaatkan dan tempat sampah kompos organik tidak dimanfaatkan lagi.
Selain itu, berdasarkan hasil survey awal yang dilaksanakan oleh Tim Pengusul pada pertengahan bulan Desember 2019 di Puskesmas Tanggulangin didapatkan jumlah lansia yang ada di desa tersebut sebanyak 6.163 lansia dengan lansia yang mendapatkan pelayanan hanya lansia laki-laki sebanyak 861 orang dan lansia perempuan sebanyak 1.728 orang sehingga yang mendapat pelayanan kesehatan hanya sebesar 42,50%. Hal ini menunjukkan cakupan pelayanan kesehatan lansia pada desa Penatarsewu kurang dari target yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan. Sedangkan data dari Pemerintah Desa Penatarsewu, jumlah lansia usia 65 tahun ke atas berjumlah 246 lansia.
Pemerintah Desa Penatarsewu sudah mengadakan pelayanan kesehatan untuk lansia sebagai wujud kepedulian terhadap lansia dengan didirikan posbindu lansia tetapi pelayanan kesehatan yang disediakan untuk lansia tidak berjalan aktif. Saat ini desa Penatarsewu sudah mengadakan posyandu lansia dan senam lansia setiap satu bulan sekali tetapi untuk saat ini tidak berjalan aktif. Rata-rata lansia yang mengikuti posyandu lansia masih rendah yaitu sekitar 50 lansia, pelayanan kesehatan pada lansia hanya terbatas pada pemeriksaan tekanan darah serta kurangnya fasilitas yang mendukung kesehatan lansia. Kendala lain yang dihadapi pada pelayanan kesehatan lansia adalah kurangnya informasi tentang kesehatan lansia dan rendahnya bina keluarga lansia baik dari pelayanan kesehatan mental dan spiritual.
Selain itu, untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan lansia maka diperlukan pelayanan dalam mengatasi pelayanan yang masih minim sehingga pengabdian kepada masyarakat ini mampu memberikan dan menunjang derajat mutu kehidupan dan kesehatan lansia supaya dapat hidup mandiri, sehat dan berdaya guna serta berhasil guna setidaknya dapat
mengurangi beban keluarga maupun masyarakat dan Desa Penatarsewu yang menjadi sasaran pelaksanaan Program Kemitraan Desa. Berdasarkan survey awal dan wawancara dengan pemerintah desa dan kader kesehatan desa Penatarsewu menjadi landasan dalam penyusunan proposal ini.
1.2.Permasalahan Mitra
Berdasarkan uraian pada analisis situasi tersebut, maka permasalahan utama mitra adalah
No Bidang
Permasalahan
Aspek Potensi Permasalahan
1. Bidang Kesehatan
Pelayanan kesehatan
Dalam satu KK terdiri dari beberapa anggota keluarga dan hidup berdampingan.
Terdapat posyandu lansia
Dilaksanakannya senam lansia satu bulan sekali Kurangnya kepedulian terhadap lansia dalam mendeteksi dini penyakit Kesibukan anggota keluarga Posyandu lansia tidak dilaksanakan dengan sistem 5 meja sehingga ada pelayanan kesehatan lansia yang terlewatkan. Pemeriksaan kesehatan yang tidak lengkap. Kader posyandu
lansia yang belum terlatih.
Senam lansia yang tidak berjalan aktif.
Perawatan
kesehatan lansia hanya pada waktu posyandu.
Pendidikan Kesehatan
KMS lansia
Lansia yang masih
Tidak terdapat
aktif melakukan kegiatan. lansia. Kurangnya penyuluhan tentang penyakit degeneratif pada lansia dan perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2. Bidang Lingkungan Fasilitas umum dan sarana di lingkungan untuk pendidikan kesehatan Terdapat lahan kosong. Kurangnya fasilitas umum untuk pemanfaatan taman refleksi mini bagi lansia. Kurang giatnya
penanaman toga (tanaman toga banyak yang sudah mati)
3. Bidang
teknologi dan informasi
Website desa Website sudah tersedia
Website tidak diperbarui dan tidak update berita desa.
Oleh karena itu, justifikasi pengusul bersama mitra 1 dan mitra 2 yang disepakati adalah Pelayanan kesehatan lansia, yaitu dengan melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Posyandu lansia setiap satu bulan satu kali dengan pemeriksaan 5 meja posyandu, yang terdiri dari pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan asam urat, gula darah dan kolesterol gratis, dan konseling informasi edukasi untuk lansia.
2. Senam lansia yang diadakan setiap seminggu sekali.
3. Peningkatan derajat kesehatan lansia dengan mengoptimalkan pemeriksaan kesehatan dirumah bagi lansia yang tidak dapat berkunjung ke posyandu lansia (home care).
4. Pelatihan dan pendampingan kader posyandu lansia. 5. Pembuatan Kartu Menuju Sehat bagi lansia.
6. Pemanfaatan lahan kosong untuk tempat refleksi mini bagi lansia. 7. Penanaman TOGA sebagai kegiatan lansia.
8. Pemberdayaan lansia dengan pemanfaatan tanaman obat keluarga. 9. Pemanfaatan website desa sebagai sumber informasi dan promosi.
Bab 2 Solusi Permasalahan
2.1 Solusi yang ditawarkan
Dengan adanya masalah tersebut pengusul akan membantu mitra untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Tabel 1. Solusi yang ditawarkan dan Target Luaran Tahun Pertama No Bidang Permasalahan Solusi yang ditawarkan Luaran
1. Kesehatan Kurangnya pelayanan
kesehatan pada lansia
Mengadakan
posyandu lansia rutin setiap satu bulan sekali.
Memberikan
pemeriksaan tekanan darah, asam urat, gula darah dan kolesterol secara gratis.
Mengadakan senam lansia rutin setiap satu minggu sekali.
Mengadakan
posyandu lansia dengan home care untuk
mengoptimalkan pemeriksaan
kesehatan bagi lansia yang tidak dapat
berkunjung ke posyandu lansia. Pelatihan dan pendampingan kader lansia. Pembuatan Kartu Menuju Sehat Lansia manual.
Meningkatnya kunjungan lansia ke posyandu lansia Posyandu lansia rutin
diselenggarakan setiap satu bulan sekali. Meningkatnya
kemampuan deteksi dini untuk penyakit
degeneratif yang terjadi pada lansia
Terselenggaranya senam lansia secara rutin setiap satu minggu sekali. Optimalnya pelayanan
kesehatan pada lansia. Terciptanya Kartu
Menuju Sehat Lansia manual sehingga kesehatan lansia lebih terpantau.
2. Belum adanya prasarana untuk edukasi tentang penyakit-penyakit degeneratif Pembuatan leaflet tentang penyakit-penyakit degeneratif Tersedianya leaflet penyakit-penyakit degeneratif.
Tabel 2. Solusi yang ditawarkan dan Target Luaran Tahun Kedua
No Bidang Permasalahan Solusi permasalahan Luaran 1. Kesehatan Perbaikan gizi
pada lansia Keberlanjutan
pelatihan kader lansia
Pembuatan menu sehat bagi lansia
Pelatihan bagi kader
lansia untuk
pembuatan menu sehat bagi lansia Pembuatan buku saku
dengan judul
“Bahagia Sehat di Usia Senja”
Pembuatan leaflet tentang menu diet bagi lansia yang menderita penyakit degeneratif
Terciptanya menu sehat bagi lansia
Terciptanya buku saku untuk lansia
Terciptanya leaflet tentang menu diet lansia yang mempunyai penyakit degeneratif 2. Lingkungan Kurangnya pemanfaatan lahan kosong yang dapat digunakan untuk kepentingan para lansia Penanaman tanaman obat keluarga Pembuatan taman refleksi mini
Terciptanya tanaman obat keluarga terutama tanaman yang berguna bagi masalah kesehatan lansia
Terciptanya taman refleksi mini di lahan-lahan kosong milik keluarga lansia
Tabel 3. Solusi yang ditawarkan dan Target Luaran Tahun Ketiga No Bidang Permasalahan Solusi permasalahan Luaran 1. Kesehatan Revitalisasi
posyandu lansia.
Perancangan Kartu Menuju Sehat online. Sosialisasi Kartu
Menuju Sehat lansia manual dan Online berbasis android.
Terciptanya model / draf sistem Kartu Menuju Sehat lansia online.
2. Sosial Pemberdayaan lansia Pemberdayaan lansia dengan pemanfaatan tanaman obat keluarga, dengan memberikan pelatihan pembuatan minuman sehat.
Terciptanya produk dari tanaman obat keluarga
3. Teknologi dan informasi Kurangnya pemanfaatan website desa Perbaikan website desa sebagai sarana informasi dan promosi desa.
Terciptanya website desa yang aktif sebagai sarana informasi dan promosi
Pelatihan teknologi informasi dan komunikasi bagi perangkat desa. Pelatihan internet
marketing.
Dengan pencetusan ide ini diharapkan Program Kemitraan Desa ini sebagai kegiatan yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi lansia sehingga tercapainya derajat mutu kehidupan dan kesehatan lansia supaya dapat hidup mandiri, sehat dan berdaya guna serta berhasil guna setidaknya dapat mengurangi beban keluarga maupun masyarakat sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 4 Tahun 2010 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Dan selain itu, diharapkan program kemitraan desa ini menjadikan desa Penatarsewu selain dikenal sebagai kampung asap juga dikenal sebagai “ Desa Ramah Lansia” .
2.2 Target Luaran
No Jenis Keluaran Indikator Pencapaian
1 Publikasi ilmiah dijurnal nasional (ber ISSN) Published 2 Publikasi pada media masa (cetak/elektronik) Terbit 3 Peningkatan Omset pada mitra yang bergerak dalam
bidang ekonomi Ada
4 Peningkatan kualitas dan kuantitas produk Ada 5 Peningkatan pemahaman dan ketrampilan masyarakat Ada 6 Peningkatan ketentraan/kesehatan masyarakat (mitra
masyarakat umum) Ada
7 Jasa, model, rekayasa sosial, sistem, produk/barang Produk
8
Hak kekayaan intelektual (paten sederhana, hak cipta, merk dagang, rahasia dagang, desaian produk industri, perlindungan varietas tanaman, perlindungan topografi)
Ada
Bab 3 Metode Pelaksanaan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, diketahui terdapat 10 (sepuluh) permasalahan yang dihadapi mitra dengan solusi dan target yang dicapai. Dalam rangka mendapatkan target yang ditentukan pengusul menyusun metode pelaksanaan untuk mengembangkan program kemitraan desa (PKDes). Metode pelaksanaan program kemitraan desa ini memiliki beberapa tahapan metode pelaksanaan. Uraian dari metode pelaksanaan untuk menangani 10 permasalahan yaitu :
1. Mengadakan posyandu lansia rutin setiap satu bulan sekali. Posyandu lansia ini diadakan rutin setiap satu bulan sekali, dengan mendatangkan lansia ke posbindu. Melalui posyandu lansia secara rutin maka lansia akan mendapatkan pelayanan kesehatan rutin dan posyandu lansia akan kembali aktif diadakan. Posyandu lansia ini akan terus diadakan. Partisipasi mitra untuk keberlanjutan program yaitu memberikan tempat (posbindu) untuk kegiatan posyandu lansia. Akan dilakukan evaluasi rutin setiap selesai mengadakan posyandu, sehingga kekurangan-kekurangan yang dihadapai dapat segera diberikan solusi penanganan.
2. Memberikan pemeriksaan kesehatan secara gratis (pemeriksaan berat badan, tekanan darah,gula darah, kolesterol dan asam urat). Dengan diadakannya pemeriksaan kesehatan secara gratis maka lansia akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal dan akan mempermudah para lansia dan keluarga mendeteksi secara dini penyakit-penyakit degeneratif yang biasanya dialami oleh lansia. Pemeriksaan kesehatan ini akan diadakan setiap posyandu lansia di adakan. Partisipasi mitra untuk keberlanjutan program ini yaitu mitra sebagai kader yang membantu mendeteksi penyakit-penyakit degeneratif yang terjadi.
3. Mengadakan senam lansia. Setelah posyandu lansia diadakan setiap sebulan sekali, maka pengusul juga mengadakan senam lansia setiap satu minggu sekali. Senam lansia yang diadakan akan mendatangkan instruktur senam dari mahasiswa kebidanan dan peserta dari para lansia. Senam lansia diadakan di posbindu sehingga memudahkan lansia untuk datang mengikutinya. Senam lansia yang rutin dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi, jantung dan diabetes, serta dapat meningkatkan suasana hati lansia. Pastisipasi mitra adalah dengan menjadi kader dan mendapatkan pelatihan tentang senam lansia, sehingga dapat menyelenggarakan senam lansia dengan mandiri.
4. Memberikan home care untuk posyandu lansia. setelah menyelenggarakan posyandu lansia di posbindu, home care posyandu lansia juga diadakan. Hal ini untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang optimal pada lansia. Lansia yang tidak dapat hadir di posyandu lansia, mungkin karena keterbatasan fisik maupun prasarana akan didatangi ke rumahnya oleh petugas kesehatan. Untuk keberlanjutan program ini, maka home care posyandu lansia akan dilanjutkan oleh kader kesehatan lansia.
5. Pelatihan dan pendampingan kader lansia. pelatihan kader lansia akan diselenggarakan secara maksimal, dimana kader-kader lansia akan diberikan pelatihan tentang cara melakukan pemeriksaan kesehatan (berat badan), senam lansia, home care posyandu lansia, cara mendeteksi dini penyakit-penyakit degeneratif pada lansia dan bagaimana cara menanganinya serta pembuatan menu sehat bagi lansia. Setelah diberikan pelatihan, kader-kader lansia akan di damping oleh petugas kesehatan dan pengusul serta mahasiswa-mahasiswa kebidanan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang sudah diberikan di pelatihan. Mitra bergerak aktif dalam keberlanjutan program ini karena mitra sebagai penggerak untuk memberikan pelayanan kesehatan lansia yang optimal.
6. Pembuatan Kartu Menuju Sehat lansia. Selama ini, posyandu lansia yang sudah berjalan tidak mempunyai kartu untuk pemeriksaan dan penulisan hasil pemeriksaan sehingga akan dibuatkan kartu yang bernama Kartu Menuju Sehat (KMS) lansia. Di dalam KMS lansia ini akan di desain untuk pemeriksaan kesehatan sehingga dengan KMS ini, pemantauan kesehatan kepada lansia dapat optimal. Di tahun pertama, KMS akan dilakukan secara manual, untuk tahun kedua, diadakan evaluasi untuk penggunaan KMS manual. Sedangakan tahun ketiga, diadakan perancangan KMS online dengan terlebih dahulu sosialisasi KMS manual dan Online berbasis android. Mitra akan berkerja sama dengan pengusul untuk merancang KMS online.
7. Pembuatan leaflet tentang penyakit-penyakit degeneratif pada lansia. pembuatan leaflet dilakukan untuk memudahkan lansia mendapatkan informasi tentang penyakit –penyakit degeneratif pada lansia. Dengan kemudahan informasi, maka mempermudah dilakukan deteksi dini penyakit lansia.
8. Perbaikan gizi pada lansia. Setelah kegiatan posyandu lansia, senam lansia, pemberian informasi tentang penyakit dan pembuatan KMS lansia di tahun pertama, maka kegiatan selanjutnya adalah pembuatan buku saku dengan judul “Bahagia Sehat di Usia Senja” dan pembuatan leaflet tentang menu diet bagi lansia yang menderita penyakit degeneratif. Hal ini dilakukan karena dengan pembuatan buku saku di tahun kedua maka akan melengkapi informasi –informasi kesehatan yang dibutuhkan untuk lansia dan keluarga.
9. Pemanfaatan lahan kosong yang digunakan untuk kepentingan lansia. Lahan –lahan kosong yang tersedia di halaman rumah akan dimanfaatkan untuk penanaman tanaman
obat keluarga (TOGA). Dimana toga akan di tanam khusus untuk tanaman –tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai minuman yang bermanfaat bagi kesehatan lansia. Penanaman toga ini dilakukan di tahun kedua, dan pada tahun ketiga tanaman obat keluarga ini akan dimanfaatkan untuk pemberdayaan lansia, yaitu dengan membuat minuman sehat untuk lansia. Selain itu kesehatan, tanaman obat keluarga ini juga untuk memberikan kegiatan aktif yang positif bagi lansia. Selain tanaman obat keluarga, dalam pemanfaatan lahan kosong di halaman rumah yaitu dengan membuat taman refleksi mini. Taman ini dapat bermanfaat sebagai tempat olahraga bagi lansia. Taman refleksi mini ini akan dilakukan pada tahun kedua.
10. Pemanfaatan teknologi dan informasi. Terciptanya website desa yang aktif sebagai sarana informasi dan promosi. Dengan website desa yang aktif maka desa Penatarsewu akan semakin dikenal oleh masyarakat Sidoarjo maupun luar Sidoarjo sebagai kampung asap yang ramah lansia. pemanfaatan website ini dilakukan dengan mengadakan pelatihan teknologi informasi dan komunikasi bagi perangkat desa dan pelatihan internet marketing terlebih dahulu. Partisipasi mitra untuk keberlajutan program ini dengan mengikuti pelatihan dan turut serta dalam memanfaatan teknologi dan informasi.
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan.
Program ini dilakukan di Desa Penatarsewu kecamatan Tanggulangin kabupaten Sidoarjo. Waktu2pelaksanaan dari2program ini2bulan Januari sampai Desember tahun 2020 di tahun pertama dan Januari – Desember tahun 2021 di tahun kedua dan Januari-Desember tahun 2022 di tahun ketiga.
3.2 Tahapan Pelaksanaan. analisis situasi permasalah an analisa permasalah an solusi evaluasi Luaran yang dihasilkan
3.3 Partisipasi mitra dalam pelaksanaan program.
Dalam pelaksanaan Program Kemitraan Desa ini, mitra berpartisipasi dengan melakukan pelaksanaan posyandu lansia secara rutin dan aktif, termasuk pemeriksaan kesehatan, penggunaan Kartu Menuju Sehat, dan senam lansia, kader-kader lansia aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan lansia. Mitra juga berpartisipasi dalam melakukan perawatan rutin tanaman obat keluarga di halaman rumah sehingga dapat terus berkembang. Hal ini dilakukan karena mitra adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana yang ada di lingkungan mitra dan bertanggung jawab serta mempunyai komitmen terhadap keberlangsungan pelayanan kesehatan lansia yang optimal. Sehingga dengan pelayanan kesehatan lansia yang optimal dapat menunjang derajat mutu kehidupan dan kesehatan lansia supaya dapat hidup mandiri, sehat dan berdaya guna serta berhasil guna setidaknya dapat mengurangi beban keluarga maupun masyarakat.
3.4 Evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program di lapangan setelah kegiatan PKDes selesai dilaksanakan.
Evaluasi program dilaksanakan setiap kegiatan dari solusi permasalahan selesai dilakukan, apabila setelah evaluasi metode dinilai kurang efektif maka pengabdi akan melaksanakan metode lain. Evaluasi program akan terus dilaksanakan sampai akhir dari kegiatan program kemitraan masyarakat institusi ini.
Keberlanjutan program di lapangan setelah selesai kegiatan PKDes yaitu program-program akan diteruskan oleh kader-kader lansia yang sudah diberikan pelatihan dan pendampingan selama program pengabdian ini. Selain itu, perangkat-perangkat desa juga akan meneruskan kegiatan – kegiatan yang sudah berlangsung.
Setelah produk dan sistem pelayanan kesehatan pada lansia dikembangkan sesuai dengan metode pelaksanaan diatas akan dilakukan rilis produk (KMS dan buku saku) dan evaluasi untuk melihat performa dari produk dan sistem yang dikembangkan, selanjutnya sistem dan produk akan disosialisasikan kebermanfaatannya bagi mitra dan masyarakat desa Penatarsewu khususnya dan kalayak umum melalui publikasi pada media cetak. Metode pelaksanaan sistem yang dikerjakan secara sistematis akan menghasilkan luaran yang telah direncanakan pada lampiran realisasi capaian tahuan program.
Gambar 3.1 Metode Pelaksanaan Program Kemitraan Desa Pengusul : Tim kesehatan Tim Informatika Mitra : Kepala Desa Kepala Dusun Posbindu lansia Permasalahan : Bidang kesehatan, lingkungan, sosial dan teknologi dan informasi
Rilis produk atau sistem pelayanan kesehatan lansia
Evaluasi produk atau sistem pelayanan kesehatan lansia Sosialisasi produk atau sistem
pelayanan kesehatan lansia
1. Publikasi kegiatan 2. Penyusunan laporan
1. Publikasi ilmiah dijurnal nasional (ber ISSN) 2. Publikasi pada media masa (cetak/elektronik)
3. Peningkatan Omset pada mitra yang bergerak dalam bidang ekonomi
4. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk
5. Peningkatan pemahaman dan ketrampilan masyarakat 6. Peningkatan ketentraan/kesehatan masyarakat (mitra
masyarakat umum)
7. Jasa, model, rekayasa sosial, sistem, produk/barang 8. Hak kekayaan intelektual (paten sederhana, hak cipta, merk
dagang, rahasia dagang, desaian produk industri, perlindungan varietas tanaman, perlindungan topografi)
L
ua
ra
4. Jadwal Kegiatan
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Program Kemitraan Desa (PKDes)
No Kegiatan Tahun pertama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Observasi pendahuluan 2 Rapat Koordinasi 3 Persiapan kegiatan 4 Pelatihan kader lansia
5 Evaluasi pelatihan kader lansia 6 Penyusunan Kartu Menuju Sehat
lansia
7 Penyusunan leaflet dan poster kesehatan penyakit degeneratif 8 Pelaksanaan kegiatan posyandu
lansia
9 Pelaksanaan posyandu lansia (home care)
10 Monitoring dan evaluasi 11 Publikasi di seminar 12 Publikasi di jurnal 13 Pelaporan
No Kegiatan Tahun Kedua
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Analisa Kebutuhan
2 Pengembangan posyandu lansia 3 Koordinasi kader untuk pelatihan
kedua
4 Pelatihan kedua untuk kader lansia 5 Pelaksanaan posyandu lansia 6 Pembuatan buku saku lansia 7 Pengembangan leaflet
8 Pelaksanaan penanaman TOGA 9 Pelaksanaan pembuatan taman
refleksi mini
10 Monitoring dan evaluasi 11 Penyusunan laporan 12 Publikasi di seminar
No Kegiatan Tahun Ketiga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Analisa Kebutuhan
2 Pengembangan posyandu lansia 3 Penyusunan KMS online 4 Implementasi KMS online 5 Pemberdayaan lansia
6 Pelatihan teknologi informasi dan komunikasi bagi perangkat desa. 7 Pelatihan internet marketing 8 Monitoring dan evaluasi 9 Publikasi di seminar 10 Publikasi di jurnal 11 Penyusunan laporan
5. Daftar pustaka
Alfin, M. (2012). Evaluasi Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Posyandu Lansia Terhadap Tingkat Kemandirian Lansia Di Posyandu Adji Yuswo Ngebel Tamantirta Kasihan Bantul. Publikasi Penelitian. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Keperawatan. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Depkes RI. (2005). Pedoman Pembinaan Kesehatan Lansia Bagi Petugas Kesehatan I. Jakarta.
__________. (2010). Pedoman Puskesmas Santun Lanjut Usia Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Komunitas.
Kementrian Kesehatan RI. (2013). Populasi Lansia Diperkirakan Meningkat Hingga Tahun 2020. www.depkes.co.id diakses tanggal 5 Desember 2019.
Mengko VV., Kandou GD,. Massie RGA. 2015. Pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Teling Atas Kota Manado. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Vol.5 No.2b.April 2015.ISSN: 2088-3552.
6. Gambaran IPTEK
Melalui diskusi dengan kelompok mitra perangkat desa Penatarsewu dan Kepala Dusun Pelataran, maka gambaran IPTEK prioritas yang akan ditangani adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan posyandu lansia rutin setiap satu bulan sekali.
Pelayanan kesehatan lansia yang maksimal dapat dilakukan dengan pelaksanaan posyandu lansia rutin setiap satu bulan sekali. Dalam kegiatan posyandu lansia, pemeriksaan kesehatan yang meliputi pemeriksaan berat badan, tekanan darah, pemeriksaan kadar gula darah, kolesterol dan asam urat dilaksanakan secara gratis dan rutin.
2. Kegiatan senam lansia setiap satu minggu sekali.
Senam lansia yang rutin dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi, jantung dan diabetes, serta dapat meningkatkan suasana hati lansia.
3. Kegiatan home care posyandu lansia.
Kegiatan home care ini dilakukan untuk memberikan pelayanan optimal pada lansia dengan keterbatasan fisik, waktu dan prasarana sehingga semua lansia mendapatkan pelayanan posyandu dan pemeriksaan kesehatan secara maksimal.
4. Pelatihan dan pendampingan kader lansia.
Pelatihan dan pendampingan kader lansia ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan tentang lansia, khususnya tentang kesehatan lansia. Dengan pelatihan ini, kader lansia dapat berkompeten memberikan pelayanan kesehatan pada lansia sehingga program akan terus dilaksanakan yang akhirnya meningkatkan optimalisasi pelayanan kesehatan lansia
5. Kartu Menuju Sehat lansia.
Kartu Menuju Sehat lansia (KMS) ini merupakan alat pemantauan perkembangan kesehatan untuk lansia. KMS juga menyuguhkan informasi kelengkapan dan pemantauan pemeriksaan penyakit degeneratif pada lansia. KMS dibuat secara manual di tahun pertama dan untuk tahun berikutnya KMS diperbaruhi dengan menggunakan KMS online berbasis android dan di sosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat.
6. Pembuatan leaflet – leaflet.
Leaflet-leaflet dibuat sebagai media informasi kesehatan yang terjadi pada lansia, diantaranya leaflet tentang penyakit-penyakit degeneratif. Selain itu, leaflet juga dibuat untuk membuat menu sehat dan menu diet penyakit-penyakit degeneratif pada lansia. 7. Penanaman tanaman obat keluarga dan taman refleksi mini.
Tanaman obat keluarga dan taman refleksi mini dibuat untuk memberikan kegiatan atau aktifitas fisik pada lansia, sehingga lansia tidak bosan dan memberikan suasana hati yang
menyenangkan. Selain itu, tanaman obat keluarga juga dapat di manfaatkan sebagai minuman kesehatan, sedangkan taman refleksi mini digunakan sebagai sarana olahraga yang dapat digunakan semua umur khususnya lansia.
8. Pemanfaatan website desa.
Website desa kembali di aktifkan dan diperbaruhi untuk menunjang kegiatan informasi dan promosi desa Penatarsewu. Hal ini dilakukan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan tentang teknologi dan informasi dan pelatihan internet marketing. Dengan adanya website yang aktif dan kegiatan teknologi dan promosi, desa Penatarsewu akan semakin dikenal sebagai kampung asap dan desa ramah lansia.
Lampiran 1 1. Honorarium Honorarium Honor/ hari (Rp) Waktu (jam/ Minggu) Minggu
Honor per Tahun (Rp) Tahun I Tahun II Tahun III Enumerator 1 25.000 8 3 375.000 SUB TOTAL (Rp) 375.000 2. Bahan Habis Pakai dan Peralatan
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Harga Peralatan Penunjang (Rp) Tahun I Tahun II Tahun III
ATK Kertas A4 80 gram 2 50.000 100.000
Foto Copy Foto copy 380 250 95.000
Refile Tinta berwarna/hitam Tinta L360 epson 2 paket 250.000 500.000 Penyusunan Laporan 1 Penyusunan
laporan 4 paket 200.000 800.000 Penyusunan Laporan 2 Penjilidan 4 paket 50.000 200.000 Bahan pembuatan alat 1 KMS 1 paket 1.500.000 1.500.000 Bahan pembuatan Alat 2 alkes 1 buah 2.500.000 2.500.000 Pelatihan kader kesehatan 1 paket 1.100.000 1.100.000
ATK 3 Materai 5 lbr 7.500 30.000 SUB TOTAL (Rp) 6.825.000 3. Transportasi Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Harga Peralatan Penunjang (Rp) Tahun I Tahun II Tahun III Perjalanan lokal Survey mitra 3 orang 160.000 480.000
Perjalanan lokal Pembelian bahan 2 hari 160.000 320.000 SUB TOTAL (Rp) 800.000 4. Lain-lain Kegiatan Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Harga Peralatan Penunjang (Rp) Tahun I Tahun II Tahun III Publikasi Publikasi di jurnal
ilmiah 1 paket 2.000.000 2.000.000 SUB TOTAL (Rp) 2.000.000 TOTAL ANGGARAN 10.000.000
Lampiran 4 Dokumentasi Teknologi Tepat Guna yang akan diterapkan
Tanaman Obat Keluarga
Taman refleksi mini
Lampiran 5 Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul Biodata Ketua Pengusul
M.Keb
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli 4 NIP/NIK/Identitas lainnya 214391
5 NIDN 0709048602
6 Tempat dan Tanggal Lahir Purwokerto, 09 April 1986
7 E-mail [email protected]
8 Nomor Telepon/HP 082140617108
9 Alamat Kantor Jl. Raya rame 04 Pilang Wonoayu Sidoarjo 10 Nomor Telepon/Faks (031) 8961733
11 Mata Kuliah yg Diampu 1. Biologi Reproduksi
2. Ketrampilan Dasar Praktek Klinik II 3. Ilmu Kealaman dasar
4. Asuhan Kebidanan 2 Persalinan 5. Organisasi Manajemen Kebidanan 6. Kewirausahaan
A. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Tinggi
STIKES Insan Unggul Surabaya
Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Bidang Ilmu Kebidanan Kebidanan
Tahun Masuk – Lulus 2009-2010 2014-2016
Judul
Skripsi/Thesis/Disertasi
Hubungan pengetahuan ibu dengan Pemberian ASI Bayi usia 0-1 tahun
Pengaruh ekstrak jahe terhadap mual muntah pada ibu hamil trimester I
Nama Pembimbing /Promotor
Dr. dr. Tri Ratih Agustina, M.Kes
Prof.dr. H. Moh. Hakimi, Sp.OG(K), Ph.D
B. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir No Tahun Judul Penelitian
Pendanaan Sumber * Jumlah
(Juta Rp) 1 2017
Pengaruh pemberian wedang jahe terhadap penurunan mual muntah pada ibu hamil trimester I di BPM Sidoarjo
Hibah
Internal 2.000.000
2 2017 Hubungan Anemia dengan Kejadian
Dismenore pada Remaja Putri Mandiri 2.000.000
3 2018
Perbandingan Pengaruh Minuman Jahe dan Dark Chocolate (Coklat Hitam) Terhadap Penurunan Nyeri Haid (Dismenore)
Hibah
Internal 5.000.000
4 2018 Predisposing Faktor Kunjungan
Gedangan Sidoarjo 5 2018
Hubungan Riwayat Kelahiran Prematur dan Hidramnion dengan kejadian BBLR
Mandiri 2.000.000
6 2018
Pengaruh Faktor Predisposisi Terhadap Perilaku Bidan Dalam Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Ibu Nifas
Hibah
Internal 5.000.000
7 2018
Aplikasi Pemberian Kurma Sebagai Upaya Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri yang Mengalami Anemia
Hibah
Internal 6.500.000
8 2018
Health Related Quality of Life Hemodialysis Patients : A Single Center Study
Internal 5.000.000
9 2019
Newsboy Problem Guna
Optimalisasi Ketersediaan Supply Ikan Bandeng
Hibah
Internal 7.000.000
10 2019
The Influence of Industry criteria 4.0 In Increasing The Competitiveness Of Bottled Drinking Water Brands In Indonesia
Mandiri 5.000.000
C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir No Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan Sumber Jumlah 1 2016 Penyuluhan Kesehatan Gigi dan
Mulut, Cuci tangan di SDN Sedengan Mijen Krian
Mandiri Rp. 1.000.000
2 2017 Ibm Optimalisasi Peran Palang Merah Remaja untuk Meningkatkan Deteksi Dini Kanker Payudara pada Remaja
Mandiri Rp. 1.000.000
3 2017 Penyuluhan ASI pada Kelompok ASI di desa Grogol kec. Tulangan
Mandiri Rp. 1.000.000 4 2017 Penyuluhan Pentingnya Imunisasi
Campak dan Rubella di Desa Kajartengguli Prambon
Mandiri Rp. 1.000.000 5 2018 PKM Pelaku Usaha Lele di Jawa
Timur
Hibah Internal
Rp. 6.000.000 6 2018 PPM-TKP Karang Taruna Desa
Sambibulu Kecamatan Taman kabupaten Sidoarjo
Hibah Internal
Rp. 4.500.000 6 2019 Abdimas-UMKM Pengrajin Batik
Tulis di Desa Kenongo Kecamatan Tulangan
Hibah Internal
Rp. 7.000.000
Kecamatan Tulangan Internal 7.000.000 8 2019 PKM Santri Pondok Al-Hamdaniyah
Desa Siwalan Panji Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo
DIKTI Rp.
38.000.000
D. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Artikel Nama Jurnal
1 2018 Predisposing Faktor Kunjungan Balita Ke Posyandu Di Desa Ketajen Gedangan Sidoarjo
Midwiferia
2 2018 Hubungan Riwayat Kelahiran Prematur dan Hidramnion dengan kejadian BBLR
Midwiferia 3 2018 Health Related Quality of Life
Hemodialysis Patients : A Single Center Study
Indian Journal of
Public Health
Research
E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Dalam 5 Tahun Teakhir No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1 Seminar nasional
Pengabdian Masyarakat
Ibm Optimalisasi Peran Palang Merah Remaja untuk Meningkatkan Deteksi Dini kanker Payudara Pada Remaja
April 2017
Universitas Aisyiyah Yogyakarta
2 ICIGR Effect of ginger drinks
on nausea vomiting in the first trimester of pregnancy September tahun 2017 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
3 UPHEC The Relations between
Anemia and Female Adolescent’s Dysmenorrhea Februari Tahun 2018 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
4 NTUNHS Effectiveness Of Extract
Ginger On Nausea Vomiting
April Tahun 2018 NTUNHS Taiwan
5 ICHST The Comparison Of
Effectiveness Between Ginger Drinks and Dark Chocolate in Reduced Dysmenorrhea Oktober Tahun 2018 Universitas Aisiyah Yogyakarta
6 NICTE The Relations History of
Premature Birth and Hidramnion With Low Birth Weigth
IOP Conference 2018 Medan
7 URECOL Abdimas PKM Taman Baca Kecamatan Tulangan URECOL Stikes Muhammadiyah Gombong 2019
F. Pengalaman Penulisan Buku Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Buku ISBN
1 2018 Biologi reproduksi ISBN
978-602-591-412-6
2 2019 Konsep Dasar Persalinan ISBN
978-602-5914-75-1
3 2019 Ilmu Kesehatan Masyarakat ISBN
978-602-5914-93-5
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu syarat dalam hibah Riset dan Abdimas Institusi.
Sidoarjo, 14 Desember 2019
Paramitha Amelia. K, S.ST, M.Keb
Biodata Anggota Pengusul 1
1. Nama : Siti Cholifah, SST.,M.Keb 2. NIK / NIDN : 214389/ 0705017902
3. Tempat, Tgl. Lahir : Sidoarjo, 5 januari 1979 4. Program Studi : Pendidikan Profesi Bidan Fakultas : Ilmu Kesehatan
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
5. Alamat Kantor : Jl. Raya Rame no. 4 Pilang Kec. Wonoayu Kab. Sidoarjo Alamat Rumah : Njaretan RT: 18 RW 07 Kelurahan Urangagung Kec. Sidoarjo
Contact Person : 085850108139 6. Pendidikan
No Universitas/Institut dan Lokasi
Gelar Tahun Selesai Bidang Studi
1 UNPAD Bandung SST 2005 Kebidanan
2 STIKES Aisyah Yogyakarta M.Keb 2016 Pasca Sarjana
7. Karya ilmiah yang dipublikasikan:
No Judul Tahun Keterangan
1 Pengaruh Aromaterapi Inhalasi Lemon Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif
2016 Jurnal Kebidanan dan
Keperawatan Vol 12
http://id.portalgaruda.org/?ref=b rowse&mod=viewarticle&articl e=533403
2 Pengaruh Pemberian
Wedang Jahe Terhadap Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester 1
2017 Prosiding Internasional
(AASEC 2017
IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering 288
(2018) 012161
doi:10.1088/1757-899X/288/1/012161
3 Aromaterapi lemon menurunkan mual muntah pada ibu hamil trimester I
2018 Oral Presentasi 3 rd UGM
public Health Symposium
https://conference.ugm.ac.id/ind ex.php/ikmfkugm/phs3/paper/vi ew/588 http://ojs.umsida.ac.id/index.ph p/midwiferia/article/view/1844 3 PPMUMKM Pada
kelompok Usaha Keripik Pare di Kab. Sidoarjo
2018 http://jurnal.stkippgritulungagu
ng.ac.id/index.php/jadimas/artic le/view/677
4 the relation between birth spacing and low birth weight cases
2018 Uphec Akmad Dahlan
5 The Relationship between hygiene and Sanitation to escheria coli contamination on foods in a campus cafetaria
2018 Prosiding Internasional (NICTE
2018)
https://iopscience.iop.org/article
/10.1088/1757-899X/288/1/012161/pdf
6 Pelatihan Higiene dan sanitasi makanan pada pedagang makanan di kantin Sekolah Dasar
2019 http://ejournal.unikama.ac.id/in
dex.php/jpm/article/download/3 241/2122/
8. Pengalaman Penelitian:
No Judul Tahun Keterangan
1 Pengaruh Pemberian Wedang Jahe terhadap penurunan mual muntah pada ibu hamil TM 1
2017 Hibah internal
2 Aromaterapi lemon menurunkan mual muntah pada ibu hamil trimester I
2018 Hibah internal
3 Analisis keselamatan kerja, higiene dan sanitasi dengan kontaminasi E. Coli pada makanan jajanan di kantin UMSIDA
2018 Hibah internal
9. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat
1 Deteksi Dini Kanker servik di Kecamatan Porong 2016 Pembicara 2 Penyuluhan gosok gigi dan cuci tangan pada siswa
SDN sedengan Mijen Krian
2016 Pembicara
3 Donor Darah , Tes GDA, Tekanan darah dan penyuluhan Pola Hidup sehat Lansia
2016 Pembicara
4 Penyuluhan deteksi Ca serviks di desa Sambibulu kecamatan taman
2017 Pembicara
5 Penyuluhan Sex education dan karakter pada – anak sejak anak sejak dini dan pencegahan penyakit menular di desa tambak kemerakan Krian
2017 Pembicara
6 PPMTKP pada guru TK melati Kec. Buduran dan TK Tunas Bangsa Kec. Candi Kab. Sidoarjo
2018 Hibah internal
7 PPMUMKM Pada kelompok Usaha Keripik Pare di Kab. Sidoarjo
2018 Hibah internal
8 Pelatihan Higiene dan sanitasi makanan pada pedagang makanan di kantin Sekolah Dasar
2019 Hibah Internal
Sidoarjo, 15 Desember 2019
Siti Cholifah, SST.,M.Keb
Biodata Anggota Pengusul 2 A. Identitas Diri
1 Nama lengkap (dengan gelar) DR Eng. Rachmat Firdaus, ST., MT
2 Jabatan Fungsional Asisten Ahli/IIIB
3 Jabatan struktural Dosen
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 19691205200501004
6 Tempat dan tanggal lahir Sidoarjo, 5 Desember 1969
7 Alamat rumah Cemeng Bakalan RT 17 RW 4 Sidoarjo
8 No. Telp HP 085704809149
9 Alamat kantor Jl. Mojopahit 666B Sidoarjo
10 Nomor telp 031-8945444
11 Alamat e-mail [email protected]
12 Lulusan yang telah dihasilkan S-1 = 32
13 Mata kuliah yang diampu 1. Mekanika Teknik I 2. Thermodynamika 3. Mesin Konversi Energy I 4. Mesin Konversi Energy II 5. Fisika Dasar I B. Riwayat Pendidikan S-1 S-2 S-3 Nama perguruan tinggi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Kanazawa University
Bidang Ilmu Teknik Mesin Rekayasa Energi
Teknik Mesin Rekayasa Energi
Teknik Mesin
Innovative Technology and Science
Tahun Lulus 1994 2006 2015
Judul Skripsi Analisa Converging Nozzle Jet Rolls Royce Spey
Pengaruh alur square and triangle terhadap aliran turbulen pada plat datar
Numerical and Experiment VAWTs with variable Picth Blade
Nama Pembimbing
DR Ir. I Made Arya Jhoni, Msc
Dr. Ir Sutardi M Sc Prof. DR Kiwata Takahiro
C. Pengalaman Pengabdian Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Pada Masyarakat Pendanaan
Sumber dana Jumlah
1 2 2018 2019 Dosen pembimbing KKN Dosen pembimbing KKN Institusi Institusi
D. Pengalaman Menyampaikan Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/ Seminar Ilmiah Pada 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan Tempat
1 2 International Conference Journal International AASEC
Journal of Fluid Science and Technology (JFST) Vol.10, No.1, 2015
Bandung 2018
Japan, 2015
3 International Conference
ICJSW Nagoya Japan 2013
4 International Conference
ISETS1 Japan 2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini kami buat dengan sebenarnya.
Sidoarjo, 20 Desember 2019