III. METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Metode ini merupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika hubungan antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoadmodjo, 2010).
3.2 Tempat dan Waktu
3.2.1 Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di Kantor Pusat PT. Bank Lampung, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.
3.2.2 Waktu penelitian
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua karyawan pemakai komputer PT. Bank Lampung Pusat dan Cabang Utama dengan jumlah 76 orang.
3.3.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling yang merupakan suatu teknik penentuan sampel yang setiap anggota atau unit dari populasi menjadi sampel penelitian (Notoatmodjo, 2010) dan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 76 orang.
Penghitungan sampel dapat juga dengan menggunakan rumus slovin: Rumus slovin:
n = N / (1+Ne2)
Keterangan n = jumlah sampel
N = jumlah total populasi e = toleransi error
Akurasi 95%, toleransi error 5% n = N / (1 + Ne2)
n = 76 / (1 + 76(0,05)2) n = 64
3.4 Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi
3.4.1 Kriteria Inklusi
Adapun kriteria inklusi sampel penelitian adalah :
a. Operator komputer Bank Lampung yang menggunakan komputer dengan posisi komputer di atas meja.
3.4.2 Kriteria Eksklusi
Adapun kriteria eksklusi sampel penelitian adalah :
a. Operator komputer Bank Lampung yang sedang rutin mengonsumsi obat-obatan yang menimbulkan efek seperti keluhan CVS.
b. Operator komputer yang terkena sindrom mata kering.
c. Operator komputer Bank Lampung yang sedang menggunakan lensa kontak.
d. Operator komputer Bank Lampung yang tidak bersedia diambil sebagai sampel penelitian.
3.5 Identifikasi Variabel
3.5.1 Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab (Notoatmodjo, 2010). Variabel independen dalam penelitian ini adalah faktor- faktor yang mempengaruhi, yaitu :
Usia
Jenis kelamin
Lama bekerja di depan komputer Frekuensi istirahat mata pada komputer Pemakaian kacamata
Pencahayaan ruangan
Jarak pandang mata ke komputer
3.5. 2 Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Notoatmodjo, 2010). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Computer Vision Syndrome.
3.6 Definisi Operasional
Tabel 2.Definisi operasional
Variabel Definisi
Operasional
Alat Ukur
Hasil Ukur Skala
Dependen: Computer Vision Syndrome Sekelompok gangguan okuler yang dikeluhkan oleh seseorang yang menggunakan komputer dalam waktu cukup lama, yaitu mata kabur, mata kering dan iritasi, sakit kepala, sakit pada leher dan punggung, peka terhadap cahaya serta penglihatan ganda.
Kuesioner 0= Tidak ada (jika tidak mengalami lebih dari satu keluhan CVS) 1 = Ada (jika mengalami lebih dari satu keluhan CVS) (AOA, 2006). Kategorik Independen: Usia Jenis kelamin Lama waktu responden hidup yaitu sejak dilahirkan sampai ulang tahun terakhir. Gender responden. Kuesioner dan KTP Kuesioner 0 = Berisiko : usia > 45tahun 1 = Tidak beresiko : usia ≤ 45tahun (Guyton,1991) 0 = Laki-laki 1 = Perempuan Kategorik Kategorik
Lama bekerja di depan komputer Frekuensi istirahat mata Pemakaian kacamata Tingkat pencahayaan pada ruangan Jarak pandang mata ke monitor komputer
Lama waktu yang dibutuhkan responden saat menggunakan komputer secara terus menerus selama beberapa jam. Kegiatan mengistirahatkan mata responden setelah menatap layar monitor komputer 5 menit selama 30 menit penggunaan. Pengaruh responden yang memakai kacamata dan yang tidak terhadap gejala CVS. Jumlah cahaya yang diterima di area titik dilakukannya pengukuran yakni tempat diletakkannya monitor komputer yang dinyatakan dalam lux.
Jarak antara layar monitor dengan mata responden yang biasa dilakukan saat bekerja menggunakan komputer. Kuesioner Kuesioner Kuesioner Lux meter Meteran 0 = Tidak Beresiko < 3 jam 1 = Beresiko ≥ 3 jam (Firdaus,2013) 0= Tidak istirahat 1= Istirahat (NIOSH,2000) 0 = Pakai kacamata 1 = Tidak pakai kacamata (Dian, 2010) 0 = Beresiko, < 300 lux 1 = Tidak beresiko, ≥ 300 lux (Kepmenkes no. 1405) 0 = Beresiko, < 50cm 1 = Tidak beresiko, ≥ 50cm (OSHA, 1997) Kategorik Kategorik Kategorik Kategorik Kategorik
3.7 Alur Penelitian
Gambar 6. Alur Penelitian
Perizinan ke Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
Perizinan ke Bank Lampung
Menentukan sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan
Informed consent kepada karyawan yang akan menjadi sampel
tidak ya
Pengisian kuesioner, pengukuran luxmeter, dan pengukuran jarak
pandang mata ke komputer
Pengumpulan dan pengolahan data hasil wawancara kuisioner
3.8 Cara Kerja Penelitian
Cara pengumpulan data dengan melakukan pengisian lembar kuesioner. Data yang diambil dari penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
a. Data primer
Data primer yang diperoleh langsung dari responden dengan cara peneliti meminta responden mengisi lembar kuesioner.
b. Data sekunder
Data sekunder yang diperoleh dari perusahaan seperti profil perusahaan dan jumlah tenaga kerja. Kemudian peneliti juga melakukan pengukuran langsung ke lapangan, meliputi pengukuran pencahayaan ruangan dengan alat luxmeter dan pengukuran jarak pandang mata responden ke monitor komputer dengan meteran.
3.9 Instrumen Penelitian
1. Lux meter
Lux meter yang digunakan adalah digital lux meter untuk mengukur intensitas pencahayaan atau tingkat pencahayaan dan menggunakan lux dengan range 20-20000 Hz. Data pencahayaan diukur dengan metode direct reading dengan cara mengukur secara langsung tingkat
pencahayaan berdasarkan standar pengukuran SNI 16-7062-2004. Metode pengukurannya adalah sebagai berikut :
a. Hidupkan lux meter yang telah dikalibrasi dengan membuka penutup sensor.
b. Bawa alat ke tempat titik pengukuran yang telah ditentukan. Penentuan titik pengukuran setempat yang berupa objek kerja, meja kerja maupun peralatan.
c. Pada saat melakukan pengukuran pintu ruangan dalam keadaan sesuai dengan kondisi tempat pekerjaan dilakukan dan lampu ruangan dalam keadaan dinyalakan sesuai dengan kondisi pekerjaan.
d. Operator harus berhati-hati agar tidak menimbulkan bayangan dan pantulan cahaya yang disebabkan oleh pakaian operator.
e. Baca hasil pengukuran pada layar monitor setelah menunggu beberapa saat sehingga didapat nilai angka yang stabil.
f. Catat hasil pengukuran pada lembar hasil pencatatan untuk intensitas pencahayaan setempat.
g. Matikan lux meter setelah selesai dilakukan pengukuran intensitas pencahayaan.
2. Meteran
Digunakan untuk mengukur jarak antara monitor dengan mata responden yang dihitung dengan satuan centi meter. Jarak diukur mulai dari tengah layar monitor sampai ke mata responden dimulai dari angka 0 cm.
3. Kuesioner Mcmonnies
Kuesioner ini merupakan kuesioner berupa 12 pertanyaan dan mempunyai bobot nilai untuk mendiagnosa adanya sindrom mata kering pada operator komputer, mata kering adalah salah satu gejala dari CVS dan merupakan salah satu kriteria eksklusi sampel penelitian.
3.10 Analisis Dan Pengolahan Data
A. Pengolahan data
Tahap- tahap pengolahan data adalah sebagai berikut : a. Editing
Kegiatan editing dimaksudkan untuk meneliti kembali formulir data dan untuk memeriksa kembali data yang terkumpul apakah sudah lengkap, terbaca dengan jelas, tidak meragukan, terdapat kesalahan atau tidak, dan sebagainya.
b. Coding
Pengkodean dilakukan untuk mengubah data yang sudah terkumpul terbentuk yang lebih ringkas dengan menggunakan kode.
c. Data entry
Menyusun data dalam bentuk tabel-tabel yaitu tabel distribusi frekuensi.
d. Tabulating
Menyusun data dengan bantuan komputer. Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data diolah menggunakan komputer.
B. Analisis data
1. Analisis Univariat
Tujuan analisis univariat adalah untuk menerangkan karakteristik masing-masing variabel, baik variabel independen maupun dependen. Dengan melihat distribusi masing-masing variabel.
2. Analisis Bivariat
Tujuan analisis bivariat adalah untuk melihat ada tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi-square. Uji signifikan antara data yang diobervasi dengan data yang diharapkan dilakukan dengan batas kemaknaan (α<0,05) yang artinya apabila diperoleh <α, berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan variabel
dependen dan jika nilai p>α, berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. Jika uji chi square tidak memenuhi syarat dengan nilai expected count >20%, yang dianjurkan yaitu Uji Fisher.
3.10 Etika Penelitian
1. Informed consent (lembar persetujuan)
Yaitu lembar persetujuan untuk menjadi responden yang diedarkan sebelum penelitian dilaksanakan pada seluruh responden yang bersedia diteliti. Jika responden bersedia untuk diteliti maka responden harus mencantumkan tandatangan pada lembar persetujuan menjadi responden, dengan terlebih dahulu diberi kesempatan membaca isi persetujuan tersebut. Jika responden menolak untuk diteliti maka penulis tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan responden, maka dalam lembar pengumpulan data penelitian tidak dicantumkan nama tapi nomor.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijaga oleh peneliti. Data hanya akan disajikan atau dilaporkan dalam bentuk kelompok yang berhubungan dengan penelitian ini.
4. Protection From Discomfort.
Responden mendapat perlindungan dan merasan yaman.
5. Persetujuan
Penelitian dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dan Bank Lampung.