• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, membawa perubahan pula dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu membawa akibat yaitu tuntutan yang lebih tinggi terhadap setiap individu untuk lebih meningkatkan kinerja mereka sendiri dan masyarakat luas. Agar eksistensi dini telah terjaga, maka setiap individu akan mengalami stres terutama bagi individu yang kurang dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. Misalnya saja seorang driver yang sudah lama bekerja pada perusahaan dan tidak pernah mendapat tugas untuk mengantar tamu asing dan tidak mempunyai kemampuan berbicara menggunakan bahasa inggris. Adanya perkembangan tersebut, mengakibatkan karyawan harus mengubah pola dan sistem kerjanya sesuai dengan tuntutan yang ada sekarang, yakni menggunakan bahasa inggris dalam menjalankan tugasnya.

Lingkungan kerja, sebagaimana lingkungan-lingkungan lainnya, juga menuntut adanya penyesuaian diri dari individu yang menempatinya. Dengan demikian, dalam lingkungan kerja ini individu memiliki kemungkinan untuk mengalami suatu keadaan stres. Stres kerja dapat dirumuskan sebagai suatu keadaan tegang yang dialami didalam suatu organisasi. Stres ini dapat merupakan akibat dari lingkungan fisik, sistem, dan teknik dalam organisasi, interaksi sosial interpersonal, isi atau struktur pekerjaan, tingkah laku individu sebagai anggota, dan aspek-aspek organisasi lainnya Leila, (2002).

Stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan. Sebagai hasilnya, pada diri karyawan berkembang berbagaimacam gejala stres yang dapat menggangu pelaksanaan kerja mereka Rivai, (2008).

(2)

Agar eksistensi diri tetap terjaga, maka setiap individu akan mengalami stress terutama bagi individu yang kurang dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. Misalnya saja seorang driver yang sudah lama bekerja pada perusahaan dan tidak pernah mendapat tugas untuk mengantar tamu asing dan tidak memiliki kemampuan berbicara dalam bahasa inggris. Adanya perkembangan tersebut, mengakibatkan karyawan harus mengubah pola dan sistem kerjanya sesuai dengan tuntutan yang ada sekarang yakni menggunakan bahasa inggris dalam menjalankan tugasnya.

Penggunaan tenaga kerja yang terarah dan efektif merupakan kunci keberhasilan perusahaan. Untuk itu, dibutuhkan kebijakan yang tepat dalam memanfaatkan tenaga kerja agar mampu bekerja lebih baik dan lebih produktif bagi perusahaan sehingga tujuan dari perusahaan dapat terwujud. Disini peranan manajemen puncak sebagai pimpinan sangat diperlukan untuk dapat memberikan motivasi atau dorongan kepada karyawan Firth,Meilor & loquen, (2004)

Motivasi merupakan suatu dorongan agar para karyawan dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapakan perusahaan. Pemberian motivasi kepada karyawan dapat mempengaruhi aktivitas bagi perusahaan dalam mengingkatkan produktivitas kerja. Tumbuhnya motivasi yang terjadi pada diri karyawan menjadi suatu proses kearah pencapaian tujuan pengelolaan sumber daya manusia Mangkunegara, (2002). Untuk keberhasilan pengelolaan, perlu pemahaman terhadap keinginan karyawan sebagai manusia yang memiliki harapan dan perlu pemahaman terhadap kebutuhan dari sikap individu yang terlibat didalamnya yang dapat mendorong atau memotivasi kegiatan kerja mereka (Gardner, 2001; Ishak & Hendi, 2003).

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi, AJB Bumiputera 1912 mempunyai usaha bermacam-macam antara lain menawarkan dan menjual program-program kepada calon nasabah atau pemegang polis, memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pemegang polis, dan memberikan informasi yang sebenarnya sesuai dengan kebutuhan pemegang

(3)

polis, kegiatan ini merupakan tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh para karyawan AJB Bumiputera 1912 pada bagian tenaga pemasaran atau yang disebut sebagai agen. Sedangkan bagi kepala cabang tiap daerah harus dapat mengawasi dan membina para tenaga pemasar atau agen, agar mereka lebih termotivasi dan terampil dalam mengerjakan tugas.

Dengan banyaknya tuntutan kerja di AJB Bumiputera 1912 tidak menutup kemungkinan para karyawan menglami stres kerja, karena dalam menyelesaikan pekerjaanya karyawan seringkali dihadapkan pada masalah-masalah, baik dari dalam lingkungan perusahaan ataupun dari luar lingkungan perusahaan. Dalam hal ini, karyawan mau tidak mau akan dihadapkan pada perasaan tertekan atau stres.

Setiap orang di manapun ia berada dalam suatu organisasi, dapat berperan sebagai sumber stres bagi orang lain. Mengelola stres sendiri berarti mengendalikan diri sendiri dalam kehidupan. Sebagai seorang manajer, mengelola sres pekerja di tempat kerja, lebih bersifat pemahaman akan penyebab stres orang lain dan mengambil tindakan untuk menguranginya dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Efektivitas proses komunikasi dua arah yang potensial dan pemecahannya, karena stres akan selalu menimpa siapapun yang terlibat dalam organisasi. Stres sebagai suatu ketidakseimbangan antara keinginan dan kemampuan memenuhinya sehingga menimbulkan konsekuesi penting bagi dirinya.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian pada AJB Bumiputera 1912 ingin mengetahui bagaimana pengarus stres kerja terhadap motivasi kerja karyawan pada AJB Bumiputera 1912, maka penulis tertarik untuk melakukan penelian dengan judul “PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA AJB BUMI PUTERA 1912”.

(4)

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas, maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai brikut:

1. Bagaimana tingkat stres kerja pada setiap individu pada AJB Bumiputera 1912?

2. Bagaimana motivasi kerja karyawan pada AJB Bumiputera 1912? 3. Seberapa besar pengaruh stres kerja terhadap motivasi kerja karyawan

pada AJB Bumiputera1912?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat stres kerja karyawan pada AJB Bumiputera 1912?

2. Untuk mengetahui motivasi kerja karyawan pada AJB Bumiputera 1912?

3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh stres kerja terhadap motivasi kerja karyawan di AJB Bumiputera 1912?

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Hasil penelitian ini memberikan informasi tambahan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam dunia perusahaan tentang stres kerja yang ada hubungannya dengan motivasi kerja karyawan sehingga dapat dilakukan usaha-usaha untuk mengurangi stres kerja pada karyawan. 2. Untuk menambah wawasan masyarakat awam/umum ataupun bagi

organisasi perusahaan yang menaruh minat terhadap permasalahan-permasalahan perusahaan dan yang masih peduli dengan nasib para karyawan.

(5)

3. Sebagai masukan bagi penelitian selanjutnya dalam mengembangkan penelitian mengenai tingkat stres kerja dihubungkan performance dan motivasi kerja karyawan.

1.5 Kerangka Pemikiran dan hipotesis

Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan. Unsur Manajemen Sumber Daya Manusia lebih memfokuskan pembahasannya mengenai pengaturan peranan manusia dalam mewujudkan tujuan yang optimal.

Suatu perusahaan didirikan karena adanya tujuan tertentu yang telah ditetapkan atas persetujuan bersama. Tujuan tersebut harus dicapai dengan tingkat efektifitas dan efisiensi yang optimal, salah satunya adalah dengan kemampuan dalam mengelolah setiap variabel stres kerja yang ada. Sehingga stres haruslah benar-benar dapat di minimalisir agar tidak sampai menggangu efektifitas dan efisiensi karyawan yang juga dapat mempengaruhi produktifitas perusahaan.

Untuk dapat meminimalisir tingkat stres kerja yang mempunyai dampak terhadap perusahaan, ada baiknya untuk mengetahui pengertian dari stres ini sendiri.

Menurut Stephen P. Robbin,(2003:376) mengemukakan bahwa:

“Stres kerja adalah suatu kondisi dinamika yang didalamnya seorang individu di konfrontasikan dengan suatu peluang, kendala (constaints) atau tuntutan (demands) yang dikaitkan dengan apa yang sangat diinginkan atau hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti dan penting.”

Pengaruh stres kerja ada yang menguntungkan maupun merugikan bagi perusahaan. Namun pada taraf tertentu, pengaruh yang menguntungkan perusahaan diharapkan akan memacu karyawan untuk dapat menyelesaikan

(6)

pekerjaan dengan sebaik-baiknya, karena dalam suatu perusahaan, setiap karyawan membawa tingkat pengendali stres dan juga beragam stres berbeda-beda kedalam situasi pekerjaan mereka, maka hal tersebut dapat mempengaruhi perilaku dalam aktivitas kerja mereka masing-masing. Karena biasanya stres akan menunjukan perubahan perilaku, dimana perubahan perilaku terjadi dalam diri manusia sebagai usaha mengatasi stres.

Kerangka konseptual ini (Gambar 1.1) dibentuk atas dasar sintesis dari teori Davis dan Newstrom (dalam Margiati, 1999,73-75) yang mengemukakan bahwa :

“Adanya perubahan karakteristik pekerjaan dan lingkungan kerja yang mengandung situasi stres antara lain adalah tugas/beban kerja yang terlalu banyak, supervisor yang kurang pandai, terbatasnya waktu dalam mengerjakan pekerjaan, kurang mendapat tanggungjawab yang memadai, ambiguitas peran, perbedaan nilai dengan perusahaan, frustasi, perubahan tipe pekerjaan dan konflik peran. Semua faktor tersebut dapat menimbulkan stres kerja”.

Yang tentunya mempunyai peran yang penting dalam hal motivasi karyawan. Dimana semuanya dapat memberikan dampak terhadap produktivitas perusahaa. Banyak hal yang dapat mempengaruhi produktifitas karyawan, salah satunya adalah motivasi kerja karyawan.

Motivasi didefinisikan oleh Stanford, yang dikutip oleh Mangkunegara (2002;93) bahwa:

“Motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia kearah suatu tujuan tertentu”

Dalam hubungan degan lingkungan kerja, McCormick, yang dikutip oleh Mangkunegara (2000;94) mengemukakan bahwa:

“Motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja”

(7)

Berdasarkan teori-teori tersebut yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka dapat dibuat secara skematis kerangka pemikiran dalam penelitian ini yang dapat ditunjukan sebagai berikut :

Berdasarkan gambar kerangka pemikiran,dapat dijelaskan bahwa stres kerja membentuk dan secara langsung mempengaruhi motivasi kerja.

Dari kerangka pemikiran diatas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut : “Jika stres kerja dapat dikelola dengan baik maka akan meningkatkan motivasi”

1.6 Metode Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, mengumpulkan data sebanyak mungkin sesuai dengan kebutuhan. Serta mengemukakan fakta-fakta serta menginterprestasikan dan terakhir mengambil kesimpulan.

Untuk keperluan tersebut maka penulis menggunakan bentuk-bentuk penelitian sebagai berikut :

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penulis terjun langsung ke lapangan yang menjadi objek penelian dengan meneliti secara langsung di tempat pelaksanaan kerja. Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara:

(8)

a. Wawancara

Yaitu penelitian yang dilakukam untuk memperoleh data yang bersifat aktual dan yang digunakan sebagai data pelamar.

b. Kuesioner

Seperangkat pertanyaan yang diberikan secara langsung kepada seseorang untuk diisi.

2. Penelitian Kepustakaan (Library research)

Penulis melakukan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis dan literatur, catatan-catan kuliah, bahan-bahan tulisan lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti sehingga dapat dijadikan sebagai data sekunder.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian untuk menyusun skripsi ini dilaksanakan pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Cirebon yang beralamat pada Jalan Siliwangi No.149 Cirebon Jawa Barat. Adapun waktu penelitian dilakukan sejak bulan Februari 2013 sampai dengan selesai.

Referensi

Dokumen terkait

ketika negara ingin membangun infrastruktur seharusnya alokasi anggaran ditingkatkan. Tidak akan tercapai pembangunan infrastruktur yang maksimal apabila tidak

Oleh karena itu, maka komunikasi penyuluhan yang dilakukan baik dari segi teknik, bahasa, dan sarana yang digunakan harus disesuaikan dengan daya nalar masyarakat yang dilihat

Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Puguh Harianto sebagai Ketua Pelaksana yaitu tugas dari dua divisi ini hampir sama dan sesuai dengan keputusan dari DPM agar

Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Islam "Ibnu Sina" Yarsi Sumbar Bukittinggi menunjukkan bahwa 54,7% perawat memiliki kecendrungan turnover, dari

value Teks default yang akan dimunculkan jika user hendak mengisi input maxlength Panjang teks maksimum yang dapat dimasukkan. emptyok Bernilai true jika user dapat tidak

Sebelumnya dikatakan bahwa Kecamatan Reok lolos untuk menjadi Pusat Kegiatan Lokal dikarenakan memiliki pelabuhan kelas III dan jalan areteri yang mendukung

Lokasi tersebut dipilih secara purposif dengan alasan (a) ja- lan lintas Papua merupakan jalan yang mengikuti garis perbatasan antara Indonesia dan Papua New Guinea

The species is a member of a taxon of which most of the species are The species is a member of a taxon of which most of the species are included in Appendix II under the