Rencana
Strategis
(Revisi 2017-2019)
SEKRETARIAT DAERAH
KOTA PONTIANAK
TAHUN 2015-2019
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan Revisi Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Daerah Kota Pontianak Tahun 2015-2019, dapat diselesaikan.
Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kota Pontianak ini disusun berdasarkan :
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ; 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
10. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2008-2028;
11. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Pontianak Tahun 2005-2025;
12. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pontianak Tahun 2015-2019;
13. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
Rencana Strategis disusun berdasarkan Visi dan Misi Sekretaris Daerah yang yang berisikan Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan yang disesuaikan dengan tugas dan fungsi Sekretariat Daerah dalam upaya mewujudkan Visi dan Misi Kota Pontianak.
Selanjutnya Dokumen Rencana Strategis digunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja (Renja) setiap tahunnya.
Pontianak, 2017
An. WALIKOTA PONTIANAK Pj. SEKRETARIS DAERAH
HJ. ZUMYATI. S.Sos. Msi Pembina Utama Muda NIP. 19571017 198303 2 002
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 1.2 1.3 1.4 LANDASAN HUKUM MAKSUD DAN TUJUAN SISTEMATIKA PENULISAN
2 3 3
BAB II GAMBARAN PELAYANAN OPD 4
2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI OPD 4
2.2 2.3 2.4
SUMBER DAYA OPD
KINERJA PELAYANAN OPD
TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN OPD
27 34 34
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
41
3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN OPD
41
3.2
3.3
TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH
PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
41 42 BAB IV 4.1 4.2 4.3
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
VISI DAN MISI OPD
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH OPD STRATEGI DAN KEBIJAKAN
43 43 44 48 BAB V BAB VI BAB VII
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJM
PENUTUP
52
63
DAFTAR TABEL
TABEL JUDUL TABEL
2.2.1 Jumlah SDM Sekretariat Daerah Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2012-2016
27
2.2.2 Jumlah SDM Sekretariat Daerah Berdasarkan Pangkat Golongan Tahun 2012-2016
28
2.2.3 Jumlah Pejabat Struktural Sekretariat Daerah Berdasarkan Tingkat Eselon Tahun 2012-2016
28
2.2.4 Jenis Kendaraan Dinas Sekretariat Daerah Tahun 2012-2016
29
2.2.5 Kondisi Sarana Pada Sekretariat Daerah Tahun 2012-2016
30
2.2.6 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Sekretariat Daerah Tahun 2012-2016
31
2.3.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Sekretariat Daerah Kota Pontianak
36
2.4.1 Matrik SWOT Analysis 40
4.2.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Sekretariat Daerah Kota Pontianak
46
4.3.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan 51
5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Sekretariat Daerah Kota Pontianak
53-62
6.1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
Sejalan dengan perubahan sistem pemerintahan daerah yang dilandasi oleh Undang-undang No.23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, maka perubahan sistem pemerintahan desentralisasi yang sedang berjalan diharapkan oleh semua pihak akan mendorong kemandirian daerah dan partisipasi masyarakat sesuai dengan kemampuannya. Harapan ini tidaklah mustahil akan terwujud apabila semua potensi yang ada di daerah baik sumberdaya alam, maupun sumberdaya manusia yang ada di kelola dengan baik demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Keberhasilan pembangunan daerah dalam era otonomi daerah, bukan lagi impian semata. Namun sudah ada di depan mata apabila dalam penyelenggaraan pemerintahan dilaksanakan secara baik dan benar dalam mengelola sumber daya yang ada oleh penyelenggara pemerintahan baik di daerah maupun di pusat. Keberhasilan pembangunan tidak semata-mata terletak pada pejabat-pejabat
pemerintahan atau birokrasi, juga sangat tergantung pada
masyarakat, swasta dan lembaga perwakilan rakyat selaku mitra pemerintah dalam menyusun berbagai kebijakan. Oleh karena itu, diperlukan birokrasi yang baik yang mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan masyarakat, lembaga wakil rakyat yang mau mendengar jeritan rakyat dan masyarakat yang mengerti tentang keterbatasan pemerintah.
Birokrasi berfungsi sebagai motor penggerak penyelenggara pemerintahan dan pembangunan, birokrasi memiliki peran yang sangat besar dalam mencapai keberhasilan pembangunan. Oleh karena itu, birokrasi harus dijalankan dengan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik yaitu transparansi, akuntabilitas, kesetaraan, partisipasi, konsensus, daya tanggap, efisiensi & efektifitas penggunaan sumber daya, visi strategis dan supermasi hukum.
Perkembangan politik di Indonesia sudah mencapai tataran yang cukup menggembirakan. Pemilihan kepada daerah sudah dapat dilakukan secara langsung oleh masyarakat. Dengan demikian kepala daerah merupakan pejabat politik yang berasal atau dicalonkan oleh partai-partai politik ataupun dari indipenden. Dengan kondisi yang
demikian, untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan
diperlukan birokrasi yang kuat dan solid mengingat kepala daerah adalah pejabat politik. Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 bahwa untuk mencapai tujuan
otonomi daerah diperlukan birokrasi yang kuat dan solid yang memiliki kepiawaian dalam membagi peran antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.
1.2 LANDASAN HUKUM
Landasan hukum dalam pelaksanaan penyusunan Revisi Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kota Pontianak Tahun 2015-2019 adalah :
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara ;
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
10. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2008-2028;
11. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Pontianak Tahun 2005-2025;
12. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pontianak Tahun 2015-2019;
13. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat
Daerah Kota Pontianak adalah untuk melaksanakan proses
perencanaan pembangunan yang sistematis dan berkelanjutan dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada.
Tujuan dari penyusunan Renstra Sekretariat Daerah Kota Pontianak adalah :
1. Menjabarkan Visi dan Misi Kepala Sekretariat kedalam bentuk strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang terukur secara objektif.
2. Suatu dokumen perencanaan untuk 5 (lima) tahun yang bersifat indikatif dengan program dan kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan.
3. Sebagai dasar dan acuan dalam menyusun Rencana Kerja (Renja). 4. Sebagai suatu tolok ukur untuk melakukan evaluasi dan capaian
kinerja dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
5. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas alokasi sumberdaya yang dimiliki Sekretariat Daerah Kota Pontianak.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Rencana Strategis disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan , dan Sistematika Penulisan
Bab II Gambaran Pelayanan OPD
Bab ini menguraikan Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi OPD, Sumber Daya OPD, Kinerja Pelayanan OPD, Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
BAB III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Dalam Bab ini memuat Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Penetuan Isu-isu Strategtis.
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Bab ini memuat uraian tentang Visi Misi OPD, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah OPD, Strategi dan Kebijakan OPD.
Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Bab VI Indikator Kinerja OPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
BABII
GAMBARANPELAYANAN OPD
2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI OPD
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengurus dan mengatur kepentingan masyarakat dengan prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Untuk mengatur Struktur Organisasi Perangkat Daerah Undang-Undang tersebut ditindaklanjuti oleh Pemerintah Pusat dengan dikeluarkannya PP No. 18 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Pontianak telah melakukan reorganisasi perangkat daerah, khusus untuk Sekretariat Daerah diwujudkan dalam bentuk Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 56 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kota Pontianak.
Berdasarkan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota tersebut, Sekretariat Daerah Kota Pontianak adalah unsur pelaksana pemerintah daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah. Sekretariat daerah dipimpin oleh seorang Sekretaris daerah. Sekretariat Daerah Kota Pontianak, berlokasi di Jalan Rahadi Usman Pontianak 78111 Telp. (0561) 732570-733040).
Merumuskan kebijakan Pemerintah Daerah dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Staf Ahli, Asisten, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain serta Kecamatan, monitoring dan evaluasi, pembinaan administrasi dan aparatur Pemerintah Daerah serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota.
Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan administratif;
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sekretariat Daerah menyelenggarakan fungsi:
a. pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah;
b. pengoordinasian pelaksanaan tugas Organisasi Perangkat Daerah; c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Daerah;
d. pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil negara pada instansi Daerah; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Sekretariat Daerah.
Sekretaris Daerah mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan Pemerintahan Daerah dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas Staf Ahli, Asisten, dan Perangkat Daerah, monitoring dan evaluasi, pembinaan administrasi dan aparatur Pemerintah Daerah serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Sekretaris Daerah mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan Pemerintahan Daerah;
b. pengoordinasian pelaksanaan tugas sekretariat daerah dan Perangkat Daerah;
c. monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintahan Daerah; d. penyelenggaraan administrasi pemerintahan;
e. pembinaan dan pengelolaan sumber daya aparatur, organisasi, keuangan, prasarana dan sarana Pemerintahan Daerah;
f. perumusan kebijakan pelaksanaan tugas dekonsentrasi, tugas pembantuan yang menjadi tugas dan tanggung jawab Kepala Daerah; g. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan;
i. penyelenggaraan tata usaha kesekretariatan; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris Daerah dalam perumusan kebijakan, melaksanakan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam perumusan dan
penyusunan kebijakan daerah dibidang pemerintahan umum,
kesejahteraan rakyat, hukum dan perundang-undangan serta Perangkat Daerah sesuai dengan pembidangan tugas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan kebijakan dan program dibidang
pemerintahan, kesejahteraan rakyat dan penyusunan peraturan perundang-undangan;
b. pengoordinasian penyelenggaraan tugas dan program perangkat daerah sesuai dengan pembidangan tugas asisten pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat;
c. pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan tugas dan program Perangkat Daerah sesuai dengan pembidangan tugas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat;
d. pelaksanaan pembinaan administrasi dibidang pemerintahan,
kesejahteraan rakyat dan penyusunan peraturan
perundang-undangan;
Ruang lingkup tugas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat meliputi bagian pemerintahan, bagian hukum dan bagian kesejahteraan rakyat dan koordinasi urusan pemerintahan dibidang pemerintahan umum, kependudukan, administrasi aparatur pemerintahan daerah dan otonomi daerah, pemerintahan kecamatan dan kelurahan, kepemudaan, olahraga, pendidikan, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana, kebudayaan, pariwisata, sosial, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi serta fasilitasi urusan agama.
Kepala Bagian Tata Pemerintahan
Kepala Bagian Tata Pemerintahan mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi dibidang pemerintahan dan administrasi kewilayahan.
Untuk melaksanakan tugas kepala bagian tata pemerintahan mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan dibidang tata pemerintahan; b. perumusan program kerja dibidang tata pemerintahan;
c. penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan tugas dibidang tata pemerintahan;
d. monitoring dan evaluasi kebijakan dibidang tata pemerintahan; e. pembinaan teknis dibidang tata pemerintahan;
f. pelaporan pelaksanaan tugas dibidang tata pemerintahan; g. pengelolaan administrasi bagian tata pemerintahan; dan
h. pelaksanaan tugas lain dibidang tata pemerintahan yang diberikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.
Ruang lingkup tugas Bagian Tata Pemerintahan meliputi urusan bidang tata pemerintahan umum dan administrasi kewilayahan.
Kepala Subbagian Tata Pemerintahan Umum
Kepala Subbagian Tata Pemerintahan Umum mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang tata pemerintahan umum.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Subbagian Tata Pemerintahan Umum mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dibidang tata pemerintahan umum;
b. penyelenggaraan kegiatan dibidang tata pemerintahan umum
berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang tata pemerintahan umum;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang tata pemerintahan umum; dan
e. pelaksanaan tugas lain dibidang tata pemerintahan umum yang diberikan oleh Kepala Bagian.
Ruang lingkup tugas Subbagian Tata Pemerintahan Umum meliputi fasilitasi penyiapan bahan untuk penyusunan perumusan kebijakan tentang penyerahan urusan pemerintahan pusat kepada daerah, pelaksanaan kebijakan dan pembinaan bidang pemerintahan, pembinaan, sosialisasi, bimbingan, konsultasi, supervisi, koordinasi, monitoring dan evaluasi serta pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan, harmonisasi Peraturan Daerah dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, kerjasama antara Pemerintah Daerah dalam dan luar negeri, Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), penataan batas wilayah kota, proses pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah dan wakil kepala daerah serta penyusunan dan pengolahan database, dan penyampaian Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD), fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan peringatan hari jadi kota, kode data wilayah dan adminstrasi pemerintahan, kerjasama antar pemuda dalam dan luar negeri.
Kepala Subbagian Administrasi Kewilayahan
Kepala Subbagian Administrasi Kewilayahan mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang administrasi kewilayahan.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Subbagian Administrasi Kewilayahan mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dibidang administrasi kewilayahan;
b. penyelenggaraan kegiatan dibidang administrasi kewilayahan berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang administrasi kewilayahan;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang administrasi kewilayahan; dan
e. pelaksanaan tugas lain dibidang administrasi kewilayahan yang diberikan oleh Kepala Bagian.
Ruang lingkup tugas Subbagian Administrasi Kewilayahan meliputi fasilitasi penyiapan bahan untuk penyusunan perumusan kebijakan, pembinaan, pengawasan dan monitoring terhadap tertib administrasi penyelenggaraan pemerintahan kecamatan dan kelurahan, pengkajian, pengawasan dan evaluasi terhadap pelimpahan kewenangan Walikota kepada Camat, penataan kecamatan dan kelurahan baik pemekaran, penggabungan, penghapusan maupun batas wilayah kecamatan dan kelurahan, koordinasi pembinaan kependudukan, serta pemberdayaan masyarakat Kecamatan dan Kelurahan, supervisi pembinaan dan sosialisasi pemberian nama-nama geografis, toponimi/rupabumi.
Kepala Bagian Hukum
Kepala Bagian Hukum mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi dibidang hukum.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Bagian hukum mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan dibidang hukum; b. perumusan program kerja dibidang hukum;
c. penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan tugas dibidang hukum; d. monitoring dan evaluasi kebijakan dibidang hukum;
e. pembinaan teknis dibidang hukum;
f. pelaporan pelaksanaan tugas dibidang hukum; a. pengelolaan administrasi bagian hukum; dan
g. pelaksanaan tugas lain dibidang hukum yang diberikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.
Ruang lingkup tugas Bagian Hukum meliputi urusan bidang penyusunan perundang-undangan, bantuan hukum serta pengkajian dan dokumentasi hukum.
Kepala Subbagian Perundang-undangan
Kepala Subbagian Perundang-undangan mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang perundang-undangan.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Subbagian Perundang-undangan mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dibidang perundang-undangan;
b. penyelenggaraan kegiatan dibidang perundang-undangan berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang perundang-undangan;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang perundang-undangan; dan
e. pelaksanaan tugas lain dibidang perundang-undangan yang diberikan oleh Kepala Bagian.
Ruang lingkup tugas Subbagian Perundang-undangan meliputi fasilitasi dan koordinasi penyusunan produk hukum daerah, bimbingan/pelatihan penyusunan produk hukum daerah, fasilitasi penerbitan Lembaran Daerah dan Berita Daerah.
Kepala Subbagian Bantuan Hukum
Kepala Subbagian Bantuan Hukum mempunyai tugas pokok
merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan, menelaah sengketa hukum dan membuat laporan sengketa hukum di bidang Bantuan Hukum.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Subbagian Bantuan Hukum mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dibidang bantuan hukum;
b. penyelenggaraan kegiatan dibidang bantuan hukum berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang bantuan hukum;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang bantuan hukum; dan e. pelaksanaan tugas lain dibidang bantuan hukum yang diberikan oleh
Kepala Bagian.
Ruang lingkup tugas Subbagian Bantuan Hukum meliputi fasilitasi penyelesaian sengketa Perdata dan penyelesaian sengketa Tata Usaha Negara, memberikan bantuan hukum untuk aparatur Pemerintah Daerah yang berkaitan dengan perkara perdata dan tata usaha negara, pengacara, penyuluhan dan sosialisasi hukum, dan fasilitasi dan koordinasi dengan aparat hukum.
Kepala Subbagian Pengkajian dan Dokumentasi Hukum
Kepala Subbagian Dokumentasi Hukum dan Penyuluhan Hukum mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang pengkajian dan dokumentasi hukum.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Subbagian Dokumentasi dan Penyuluhan Hukum mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dibidang dokumentasi dan penyuluhan hukum;
b. penyelenggaraan kegiatan dibidang dokumentasi dan penyuluhan hukum berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang dokumentasi dan penyuluhan hukum;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang dokumentasi dan penyuluhan hukum; dan
e. pelaksanaan tugas lain dibidang dokumentasi dan penyuluhan hukum yang diberikan oleh Kepala Bagian.
Ruang lingkup tugas Subbagian Dokumentasi Dan Penyuluhan Hukum meliputi fasilitasi penyiapan bahan untuk penyusunan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan dokumentasi dan penyuluhan hukum,
pengembangan Sistem Jaringan Informasi Hukum, pelaksanaan
dokumentasi hukum, fasilitasi kegiatan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia, fasilitasi kegiatan Kabupten/Kota peduli Hak Asasi Manusia, fasilitasi perjanjian
Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial
Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi dibidang kesejahteraan sosial.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan dibidang kesejahteraan sosial; b. perumusan program kerja dibidang kesejahteraan sosial;
c. penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan tugas dibidang kesejahteraan sosial;
d. monitoring dan evaluasi kebijakan dibidang kesejahteraan sosial; e. pelaporan pelaksanaan tugas dibidang kesejahteraan sosial; f. pengelolaan administrasi bagian kesejahteraan sosial; dan
g. pelaksanaan tugas lain dibidang kesejahteraan sosial yang diberikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial.
Ruang lingkup tugas Bagian Kesejahteraan Sosial meliputi urusan bidang kesejahteraan dan bina kehidupan beragama.
Kepala Subbagian Kesejahteraan
Kepala Subbagian Kesejahteraan mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang kesejahteraan.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Subbagian Kesejahteraan mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dibidang kesejahteraan;
b. penyelenggaraan kegiatan dibidang kesejahteraan berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang kesejahteraan; d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang kesejahteraan; dan e. pelaksanaan tugas lain dibidang kesejahteraan yang diberikan oleh
Kepala Bagian.
Ruang lingkup tugas Subbagian Kesejahteraan meliputi kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan koordinasi, pembinaan dan fasilitasi penyiapan bahan untuk penyusunan perumusan kebijakan dibidang sosial dan tenaga kerja, Kesehatan, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera,
Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak,
Pendidikan, kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, penyandang masalah sosial, bantuan bagi rakyat miskin dan kegiatan sosial/kemasyarakatan serta jaminan kesehatan masyarakat.
Kepala Subbagian Bina Kehidupan Beragama
Kepala Subbagian Bina Kehidupan Beragama mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang Bina Kehidupan Beragama.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Subbagian Bina Kehidupan Beragama mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dibidang bina kehidupan beragama;
b. penyelenggaraan kegiatan dibidang bina kehidupan beragama berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang bina kehidupan beragama;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang bina kehidupan beragama; dan
e. pelaksanaan tugas lain dibidang bina kehidupan beragama yang diberikan oleh Kepala Bagian.
Ruang lingkup tugas Subbagian Bina Kehidupan Beragama meliputi penyelenggaraan koordinasi, pembinaan dan fasilitasi penyiapan bahan untuk penyusunan perumusan kebijakan dibidang sarana peribadatan, sarana pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, organisasi keagamaan, peringatan hari-hari besar keagamaan, pemberdayaan lembaga keagamaan, pembinaan tokoh dan pemuka agama tingkat kecamatan dan kelurahan, fasilitasi penyelenggaraan urusan haji.
Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan
Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris Daerah dalam melaksanakan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam perumusan dan penyusunan kebijakan daerah dibidang Perekonomian, pembangunan, layanan pengadaan barang dan jasa pemerintah, penataan organisasi serta Perangkat Daerah
sesuai dengan pembidangan tugas Asisten Perekonomian dan
Administrasi Pembangunan.
Untuk melaksanakan tugas pokok Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan kebijakan dan program dibidang
Perekonomian dan Administrasi Pembangunan;
b. pengoordinasian penyelenggaraan tugas dan program perangkat daerah sesuai dengan pembidangan tugas asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan;
c. pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan tugas dan program Perangkat Daerah sesuai dengan pembidangan tugas Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan;
d. pelaksanaan pembinaan administrasi dibidang perekonomian dan administrasi pembangunan;
Ruang lingkup tugas Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan meliputi bagian organisasi, bagian Perekonomian dan Pembangunan, bagian Layanan Pengadaan dan koordinasi urusan pemerintahan dibidang penanaman modal dan BUMD, lingkungan hidup dan kegutanan serta sarana perkonomian dan pengembangan teknologi, Perencanaan Pembangunan Daerah, Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan, Pengelolaan Keuangan Daerah Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, perhubungan, Komunikasi dan Informastika, Persandian, Pertanahan serta energi dan Sumber daya mineral.
Kepala Bagian Organisasi
Kepala Bagian Organisasi mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi dibidang kelembagaan, ketatalaksanaanan dan kebijakan aparatur.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Bagian Organisasi mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan dibidang kelembagaan, ketatalaksanaanan dan kebijakan aparatur;
b. perumusan program kerja dibidang kelembagaan, ketatalaksanaanan dan kebijakan aparatur;
c. penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan tugas dibidang kelembagaan, ketatalaksanaanan dan kebijakan aparatur;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kebijakan dibidang kelembagaan, ketatalaksanaanan dan kebijakan aparatur;
e. pembinaan teknis dibidang kelembagaan, ketatalaksanaanan dan kebijakan aparatur;
f. pelaporan pelaksanaan tugas dibidang kelembagaan,
ketatalaksanaanan dan kebijakan aparatur; g. pengelolaan administrasi bagian organisasi; dan
h. pelaksanaan tugas lain dibidang organisasi yang diberikan oleh Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan;
Ruang lingkup tugas Bagian Organisasi meliputi urusan bidang kelembagaan, ketatalaksanaan, serta kebijakan aparatur.
Kepala Subbagian Kelembagaan
Kepala Subbagian Kelembagaan mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang kelembagaan.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Subbagian Kelembagaan mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dibidang kelembagaan;
b. penyelenggaraan kegiatan dibidang kelembagaan berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang kelembagaan; d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang kelembagaan; dan
e. pelaksanaan tugas lain dibidang kelembagaan yang diberikan oleh Kepala Bagian.
Ruang lingkup tugas Subbagian Kelembagaan meliputi pelaksanaan analisis data dan fasilitasi penyiapan bahan untuk penyusunan
perumusan kebijakan tentang pembentukan, penyempurnaan,
pengembangan, penghapusan organisasi perangkat daerah dan
penjabaran tugas pokok, fungsi, uraian tugas jabatan, dan tata kerja kelembagaan perangkat daerah, unit pelaksana teknis daerah dan lembaga ekstra struktural, penyusunan kebijakan dalam rangka pembinaan, pelaksanaan dan pengembangan pada penerapan sistem akuntabilitas kinerja di lingkungan pemerintah daerah, penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja dan penetapan kinerja pemerintah daerah, dan pembinaan, monitoring, dan evaluasi penerapan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) pada satuan kerja perangkat daerah.
Kepala Subbagian Ketatalaksanaanan
Kepala Subbagian Ketatalaksanaanan mempunyai tugas pokok
merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang Ketatalaksanaanan.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Subbagian Ketatalaksanaan mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dibidang ketatalaksanaan;
b. penyelenggaraan kegiatan dibidang ketatalaksanaan berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang
ketatalaksanaan;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang ketatalaksanaan; dan i. pelaksanaan tugas lain dibidang ketatalaksanaan yang diberikan oleh
Kepala Bagian.
Ruang lingkup tugas Subbagian Ketatalaksanaan meliputi fasilitasi penyiapan bahan dan penyusunan kebijakan dibidang penataan Ketatalaksanaan perangkat daerah, pembinaan, monitoring, dan evaluasi peningkatan kualitas pelayanan publik di lingkungan perangkat daerah, penyusunan kebijakan penataan sistem tata kerja, mekanisme kerja, prosedur kerja, dan standar operasional prosedur (SOP), penyusunan kebijakan, pembinaan dan monitoring reformasi birokrasi, penyusunan kebijakan dan fasilitasi, pembinaan dan monitoring inovasi daerah, pembinaan dan monitoring survey kepuasan masyarakat, pembinaan dan monitoring standar pelayanan, penyusunan kebijakan standarisasi sarana dan prasarana kerja aparatur, tata naskah dinas, ketentuan pakaian dinas, tata nama dan singkatan kelembagaan perangkat daerah dan pembinaan, monitoring, dan evaluasi penerapan standar pelayanan minimal (SPM) urusan pemerintahan daerah.
Kepala Subbagian Kebijakan Aparatur
Kepala Subbagian Kebijakan Aparatur mempunyai tugas pokok
merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang kebijakan aparatur.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Subbagian Kebijakan Aparatur mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dibidang kebijakan aparatur;
b. penyelenggaraan kegiatan dibidang kebijakan aparatur berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang kebijakan aparatur;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang kebijakan aparatur; dan e. pelaksanaan tugas lain dibidang kebijakan aparatur yang diberikan
oleh Kepala Bagian.
Ruang lingkup tugas subbagian kebijakan aparatur meliputi fasilitasi penyusunan kebijakan dibidang formasi kebutuhan pegawai negeri sipil, penataan dan pengembangan pola karir dan promosi pegawai negeri sipil, penyelenggaraan analisis jabatan dan analisis beban kerja dalam rangka penyusunan informasi jabatan, peta jabatan, dan kamus jabatan, penyusunan standar kompetensi jabatan struktural dan non struktural (fungsional) serta evaluasi jabatan di lingkungan pemerintah daerah dan pelaksanaan analisis pengembangan kebutuhan diklat/bimtek aparatur dan peningkatan kinerja aparatur pemerintah daerah serta pelaksanaan analisis dan evaluasi dibidang kebijakan aparatur dan analisis jabatan
dalam rangka penyempurnaan kebijakan pengembangan dan
pendayagunaan sumber daya aparatur.
Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan
Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi dibidang perekonomian dan pembangunan.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan dibidang perekonomian dan pembangunan; b. perumusan program kerja dibidang perekonomian dan pembangunan;
c. penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan tugas dibidang
kesekretariatan;
d. monitoring dan evaluasi kebijakan dibidang perekonomian dan pembangunan;
e. pembinaan teknis dibidang perekonomian dan pembangunan;
f. pelaporan pelaksanaan tugas dibidang perekonomian dan
pembangunan;
g. pengelolaan administrasi bagian perekonomian dan pembangunan; dan
h. pelaksanaan tugas lain dibidang perekonomian dan pembangunan yang diberikan oleh Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan.
Ruang lingkup tugas bagian perekonomian dan pembangunan meliputi urusan bidang perekonomian dan keuangan, bidang pengendalian pembangunan, bidang evaluasi dan pelaporan.
Kepala Subbagian Perekonomian dan Keuangan
Kepala Subbagian Perekonomian dan Keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang perekonomian dan keuangan.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 80, Kepala Subbagian Perekonomian dan Keuangan mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dibidang perekonomian dan keuangan; b. penyelenggaraan kegiatan dibidang perekonomian dan keuangan
berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang perekonomian dan keuangan;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang perekonomian dan keuangan; dan
e. pelaksanaan tugas lain dibidang perekonomian dan keuangan yang diberikan oleh Kepala Bagian.
Ruang lingkup tugas Subbagian Perekonomian Dan Keuangan meliputi penyelenggaraan koordinasi, pembinaan dan fasilitasi penyiapan bahan
untuk penyusunan perumusan kebijakan dibidang perekonomian,
perindustrian, perdagangan, peternakan, koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), pariwisata, pertanian, ketahanan pangan, penanaman modal, Badan Usaha Milik Daerah (BUMN), analisis dan kebijakan keuangan daerah, analisa satuan biaya dan standar biaya, promosi investasi, produk dan kerjasama dengan pihak swasta.
Kepala Subbagian Pengendalian Pembangunan
Kepala Subbagian Pengendalian Pembangunan mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang pengendalian pembangunan.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Subbagian Pengendalian Pembangunan mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dibidang pengendalian pembangunan;
b. penyelenggaraan kegiatan dibidang pengendalian pembangunan berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang pengendalian pembangunan;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang pengendalian pembangunan;dan
e. pelaksanaan tugas lain dibidang pengendalian pembangunan yang diberikan oleh Kepala Bagian.
Ruang lingkup tugas Subbagian Pengendalian Pembangunan meliputi penyelenggaraan koordinasi, pembinaan dan fasilitasi penyiapan bahan
untuk penyusunan perumusan kebijakan dibidang perencanaan
pembangunan daerah, penelitian dan pengembangan, statistik, bangunan gedung pemerintah, perumahan, penataan ruang, pekerjaan umum, perhubungan, lingkungan hidup dan penanggulangan bencana.
Kepala Subbagian Evaluasi dan Pelaporan
Kepala Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang evaluasi dan pelaporan.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 88, Kepala Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana kerja dibidang Evaluasi dan Pelaporan;
b. penyelenggaraan kegiatan dibidang Evaluasi dan Pelaporan berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang Evaluasi dan Pelaporan;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang Evaluasi dan Pelaporan; dan
e. pelaksanaan tugas lain dibidang Evaluasi dan Pelaporan yang diberikan oleh Kepala Bagian.
Ruang lingkup tugas subbagian evaluasi dan pelaporan meliputi penyelenggaraan koordinasi, pembinaan dan fasilitasi penyiapan bahan untuk penyusunan perumusan kebijakan serta monitoring dan evaluasi perkembangan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan, menyiapkan dan menyusun laporan realisasi penyerapan anggaran (TEPRA).
Kepala Bagian Layanan Pengadaan
Kepala Bagian Layanan Pengadaan mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi dibidang layanan pengadaan.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Bagian Layanan Pengadaan mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan dibidang layanan pengadaan; b. perumusan program kerja dibidang layanan pengadaan;
c. penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan tugas dibidang layanan pengadaan;
d. monitoring dan evaluasi kebijakan dibidang layanan pengadaan; e. pembinaan teknis dibidang layanan pengadaan;
g. pengelolaan administrasi bagian layanan pengadaan; dan
h. pelaksanaan tugas lain dibidang layanan pengadaan yang diberikan oleh Asisten Perekonomian Pembangunan.
Ruang lingkup tugas Bagian Layanan Pengadaan meliputi urusan bidang perencanaan dan pelaporan, layanan pengadaan jasa konstruksi dan konsultasi, pengadaan barang dan jasa lainnya.
Kepala Subbagian Perencanaan dan Pelaporan
Kepala Subbagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang perencanaan dan pelaporan.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Subbagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dibidang perencanaan dan pelaporan;
b. penyelenggaraan kegiatan dibidang perencanaan dan
pelaporanberdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan dan pelaporan;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang perencanaan dan pelaporan; dan
e. pelaksanaan tugas lain dibidang perencanaan dan pelaporan yang diberikan oleh Sekretaris.
Ruang lingkup tugas Subbagian Perencanaan Dan Pelaporan meliputi perencanaan kegiatan, inventarisasi paket-paket pengadaan barang/jasa, penyusunan bahan koordinasi kegiatan internal, pembinaan rencana program/kegiatan pelaporan satuan kerja, tindak lanjut Laporan Hasil Pemerintah (LHP) dan pengolahan pengaduan masyarakat, monitoring kegiatan pengadaan barang/jasa dilingkungan Pemerintah Kota Pontianak.
Kepala Subbagian Layanan Pengadaan Jasa Konstruksi dan Konsultasi
Kepala Subbagian Layanan Pengadaan Jasa Konstruksi dan Konsultasi mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang layanan pengadaan jasa konstruksi dan konsultasi.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Subbagian Layanan Pengadaan Jasa Konstruksi dan Konsultasi mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dibidang layanan pengadaan jasa konstruksi dan konsultasi;
b. penyelenggaraan kegiatan dibidang layanan pengadaan jasa konstruksi dan konsultasi berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang layanan pengadaan jasa konstruksi dan konsultasi;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang layanan pengadaan jasa konstruksi dan konsultasi; dan
e. pelaksanaan tugas lain dibidang layanan pengadaan jasa konstruksi dan konsultasi yang diberikan oleh Kepala Bagian.
Ruang lingkup tugas Subbagian Layanan Pengadaan Jasa Konstruksi dan Konsultasi meliputi penyiapan bahan rekomendasi, pengelolaan urusan pengadaan jasa konstruksi dan konsultasi, ferifikasi dokumen pengadaan, pelaksanaan pelelangan, pengawsan dan monitoring kegiatan Pokja pengadaan jasa konstruksi dan konsultasi.
Kepala Subbagian Pengadaan Barang dan Jasa Lainnya
Kepala Subbagian Pengadaan Barang dan Jasa Lainnya mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang Pengadaan Barang dan Jasa Lainnya.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Subbagian Pengadaan Barang dan Jasa Lainnya mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dibidang pengadaan barang dan jasa lainnya;
b. penyelenggaraan kegiatan dibidang pengadaan barang dan jasa lainnya berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang pengadaan barang dan jasa lainnya;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang pengadaan barang dan jasa lainnya; dan
e. pelaksanaan tugas lain dibidang pengadaan barang dan jasa lainnya yang diberikan oleh Kepala Bagian.
Ruang lingkup tugas Subbagian Pengadaan Barang dan jasa lainnya meliputi penyiapan bahan rekomendasi, pengelolaan urusan pengadaan barang dan jasa lainnya, verifikasi dokumen pengadaan, pelaksanaan pelelangan, pengawasan dan monitoring kegiatan Pokja pengadaan barang dan jasa lainnya.
Asisten Administrasi Umum
Asisten Administrasi Umum mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris Daerah dalam melaksanakan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam perumusan dan penyusunan kebijakan daerah dibidang administrasi umum, Rumah Tangga, Hubungan Masyarakat dan keprotokolan.
Untuk melaksanakan tugas pokok Asisten Administrasi Umum
mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan kebijakan dan program dibidang umum, rumah tangga, Humas dan keprotokolan;
b. pengoordinasian penyelenggaraan tugas dan program skpd sesuai dengan pembidangan tugas asisten administrasi umum;
c. pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan tugas dan program Perangkat Daerah sesuai dengan pembidangan tugas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat;
d. pelaksanaan pembinaan administrasi dibidang umum, rumah tangga, Humas dan Keprotokolan;
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Daerah;
Ruang lingkup tugas Asisten Administrasi Umum meliputi Bagian Umum,
Rumah Tangga, Humas dan Protokol dan koordinasi urusan
pemerintahan dibidang Komunikasi dan Informatika, Persandian, Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi.
Kepala Bagian Umum
Kepala Bagian Umum mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi dibidang umum.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Bagian Umum mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan dibidang umum; b. perumusan program kerja dibidang umum;
c. penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan tugas kerja dibidang umum; d. monitoring dan evaluasi kebijakan dibidang kerja dibidang umum; e. pembinaan teknis dibidang kerja dibidang umum;
f. pelaporan pelaksanaan tugas dibidang kerja dibidang umum; g. pengelolaan administrasi bagian umum; dan
h. pelaksanaan tugas lain dibidang umum yang diberikan oleh Asisten Administrasi Umum.
Ruang lingkup tugas Bagian Umum meliputi urusan Bidang Tata Usaha dan kepegawaian, Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Daerah.
Kepala Subbagian Tata Usaha dan Aparatur
Kepala Subbagian Tata Usaha dan Aparatur mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang Tata Usaha dan Aparatur pada Sekretariat Daerah.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Subbagian Tata Usaha dan Aparatur mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dibidang tata usaha dan aparatur;
b. penyelenggaraan kegiatan dibidang tata usaha dan aparatur berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang tata usaha dan aparatur;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang tata usaha dan aparatur; dan
e. pelaksanaan tugas lain dibidang tata usaha dan aparatur diberikan oleh Kepala Bagian.
Ruang lingkup tugas Subbagian Tata Usaha dan Aparatur meliputi administrasi surat menyurat, fasilitasi pertemuan/rapat, pelayanan informasi dan administrasi kepegawaian pada Sekretariat Daerah, fasilitasi administrasi Staf Ahli Walikota dan penyimpan serta pengurus barang pada Sekretariat Daerah.
Kepala Subbagian Perencanaan
Kepala Subbagian Perencanaan, mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang perencanaan.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Subbagian Perencanaan mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dibidang perencanaan;
b. penyelenggaraan kegiatan dibidang perencanaan berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan; d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang perencanaan; dan
e. pelaksanaan tugas lain dibidang perencanaan yang diberikan oleh Kepala Bagian.
Ruang lingkup tugas Subbagian Perencanaan meliputi penyusunan
bahan koordinasi kegiatan internal, pembinaan rencana
program/kegiatan, pelaporan perangkat daerah dan tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan pada Sekretariat Daerah.
Kepala Subbagian Keuangan
Kepala Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang keuangan pada Sekretariat Daerah.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Subbagian Keuangan mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dibidang keuangan;
b. penyelenggaraan kegiatan dibidang keuangan berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang keuangan: d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang keuangan; dan
e. pelaksanaan tugas lain dibidang keuangan yang diberikan oleh Kepala Bagian.
Ruang lingkup tugas Subbagian Keuangan meliputi administrasi keuangan, pelaporan keuangan, administrasi penerimaan/pendapatan, administrasi penganggaran dan pembinaan teknis terhadap fungsional tertentu bidang keuangan. pada Sekretariat Daerah.
Kepala Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga
Kepala Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi dibidang perlengkapan dan rumah tangga.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan dibidang perlengkapan dan rumah tangga; b. perumusan program kerja dibidang perlengkapan dan rumah tangga;
c. penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan tugas dibidang
perlengkapan dan rumah tangga;
d. monitoring dan evaluasi kebijakan dibidang perlengkapan dan rumah tangga;
e. pembinaan teknis dibidang perlengkapan dan rumah tangga;
f. pelaporan pelaksanaan tugas dibidang perlengkapan dan rumah tangga;
g. pengelolaan administrasi bagian perlengkapan dan rumah tangga; dan
h. pelaksanaan tugas lain dibidang perlengkapan dan rumah tangga yang diberikan oleh Asisten Administrasi Umum.
Ruang lingkup tugas bagian perlengkapan dan rumah tangga meliputi urusan bidang perlengkapan dan rumah tangga pada Sekretariat Daerah.
Kepala Subbagian Perlengkapan
Kepala Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang perlengkapan dan rumah tangga pada Sekretariat Daerah.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Subbagian Perlengkapan mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dibidang perlengkapan;
b. penyelenggaraan kegiatan dibidang perlengkapan berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang perlengkapan; d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang perlengkapan; dan
e. pelaksanaan tugas lain dibidang perelengkapan yang diberikan oleh kepala bagian.
Ruang lingkup tugas Subbagian Perlengkapan meliputi pengadaan pengadaan perlengkapan kantor, Rehabilitasi gedung kantor dan rumah jabatan, penyediaan pakaian kepala daerah, fasilitasi kegiatan lapangan dan perlengkapan acara, administrasi perkantoran (cetakan, penggandaan, souvenir, plakat, dll), administrasi barang dan pengelolaan kebersihan kantor.
Kepala Subbagian Rumah Tangga
Kepala Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang rumah tangga.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Subbagian Rumah Tangga mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dibidang rumah tangga;
b. penyelenggaraan kegiatan dibidang rumah tangga berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang rumah tangga; d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang rumah tangga; dan
e. pelaksanaan tugas lain dibidang rumah tangga yang diberikan oleh kepala bagian.
Ruang lingkup tugas Subbagian Rumah Tangga meliputi melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan kebutuhan Listrik, air, telpon dan intenet, Kebutuhan rumah tangga (makan minum harian, Kebutuhan dapur, dll), pemeliharaan gedung kantor dan rumah jabatan, pemeliharaan kendaraan dinas, pemeliharaan barang, fasilitasi kegiatan kepala daerah di rumah jabatan, kebersihan rumah jabatan dan claning service.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi dibidang Hubungan Masyarakat dan Protokol.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan dibidang hubungan masyarakat dan protokol; b. perumusan program kerja dibidang hubungan masyarakat dan
protokol;
c. penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan tugas dibidang hubungan masyarakat dan protokol;
d. monitoring dan evaluasi kebijakan dibidang hubungan masyarakat dan protokol;
e. pembinaan teknis dibidang hubungan masyarakat dan protokol;
f. pelaporan pelaksanaan tugas dibidang hubungan masyarakat dan protokol;
g. pengelolaan administrasi subbagian hubungan masyarakat dan protokol; dan
h. Pelaksanaan tugas lain dibidang hubungan masyarakat dan protokol yang diberikan oleh Asisten Administrasi Umum.
Ruang lingkup tugas Bagian Hubungan Masyarakat dan protokol meliputi urusan bidang hubungan masyarakat dan bidang protokol.
Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat
Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang Hubungan Masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dibidang hubungan masyarakat;
b. penyelenggaraan kegiatan dibidang hubungan masyarakat
berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang hubungan masyarakat;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang hubungan masyarakat; dan
e. Pelaksanaan tugas lain dibidang hubungan masyarakat yang diberikan oleh Kepala Bagian.
Ruang lingkup tugas Subbagian Hubungan Masyarakat meliputi penjadwalan kegiatan pimpinan, melaksanakan fungsi juru bicara Kepala Daerah dan Sekretaris Daerah, fasilitasi pelaksanaan press release, konferensi pers, dan pelayanan informasi kegiatan Kepala Daerah dan Sekretaris Daerah, pendokumentasian dan koordinasi penyiapan naskah pidato Walikota, publikasi informasi dan pemberitaan kegiatan Kepala Daerah dan Sekretaris Daerah, pengoordinasian tata usaha pimpinan, perjalanan dinas Walikota dan Wakil Walikota.
Kepala Subbagian Protokol
Kepala Subbagian Protokol mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan dibidang protokol.
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Subbagian Protokol mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja dibidang protokol;
b. penyelenggaraan kegiatan dibidang protokol berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
c. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang protokol; d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang protokol;dan
e. Pelaksanaan tugas lain dibidang protokol yang diberikan oleh Kepala Bagian.
Ruang lingkup tugas Subbagian Protokol meliputi penyelenggaraan penataan kegiatan upacara, rapat, pertemuan seremonial, pelayanan tamu, pelayanan operasional Walikota, Wakil Walikota dan Sekretaris Daerah.
Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu terdiri dari sejumlah Pegawai Negeri Sipil dalam jenjang jabatan fungsional tertentu berdasarkan bidang keahlian dan keterampilan tertentu.
(3) Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu dikoordinir oleh pejabat fungsional yang memiliki jenjang jabatan keahlian tertinggi yang berada dan bertanggung jawab secara langsung secara langsung kepada Asisten.
(4) Jabatan Fungsional Tertentu di lingkungan Sekretariat Daerah akan diatur dengan Keputusan Walikota sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
(5) Formasi Jabatan Fungsional Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dengan Keputusan Walikota.
SUSUNAN ORGANISASI
Struktur Organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari: a. Sekretaris Daerah.
b. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial. c. Kepala Bagian Tata Pemerintahan.
1. Kepala Subbagian Tata Pemerintahan Umum; dan 2. Kepala Subbagian Administrasi Kewilayahan. d. Kepala Bagian Hukum.
1. Kepala Subbagian Perundang-undangan; 2. Kepala Subbagian Bantuan Hukum; dan
3. Kepala Subbagian Pengkajian dan Dokumentasi Hukum.
e. Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial. 1. Kepala Subbagian Kesejahteraan; dan
2. Kepala Subbagian Bina Kehidupan Beragama. f. Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan. g. Kepala Bagian Organisasi.
1. Kepala Subbagian Kelembagaan;
2. Kepala Subbagian Ketatalaksanaan; dan 3. Kepala Subbagian Kebijakan Aparatur.
h. Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan. 1. Kepala Subbagian Perekonomian dan Keuangan; 2. Kepala Subbagian Pengendalian Pembangunan; dan 3. Kepala Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.
i. Kepala Bagian Layanan Pengadaan.
1. Kepala Subbagian Perencanaan dan Pelaporan;
2. Kepala Subbagian Layanan Pengadaan Jasa Konstruksi dan Konsultasi; dan
j. Asisten Administrasi Umum. k. Kepala Bagian Umum.
1. Kepala Subbagian Tata Usaha dan Aparatur; 2. Kepala Subbagian Perencanaan; dan
3. Kepala Subbagian Keuangan.
l. Kepala Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga 1. Kepala Subbagian Perlengkapan; dan
2. Kepala Subbagian Rumah Tangga.
m. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol 1. Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat; dan 2. Kepala Subbagian Protokol.
STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA PONTIANAK KA. SUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN KA. SUBBAG PERENCANAAN KA. SUBBAG KEUANGAN KA. BAGIAN HUKUM KA. SUBBAG PERUNDANG-UNDANGAN KA. SUBBAG BANTUAN HUKUM KA. SUBBAG PENGKAJIAN DAN DOKUMENTASI HUKUM KA. BAGIAN ORGANISASI KA. SUBBAG KELEMBAGAAN KA. SUBBAG TATALAKSANA KA. SUBBAG KEBIJAKAN APARATUR DAN ANALISIS JABATAN KA. BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT KA. SUBBAG KEAGAMAAN KA. SUBBAG KEMASYARAKATAN KA. BAGIAN PEMERINTAHAN KA. SUBBAG PEMERINTAHAN UMUM DAN OTONOMI
DAERAH KA. SUBBAG PEMERINTAHAN KECAMATAN DAN KELURAHAN ASISTEN ADMINISTRASI UMUM DAN PEMBANGUNAN WALIKOTA PONTIANAK
WAKIL WALIKOTA PONTIANAK
SEKRETARIS DAERAH STAF AHLI ASISTEN PEMERINTAHAN DAN KESRA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KA. BAGIAN TATA USAHA KA. BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT KA. SUBBAG HUBUNGAN MASYARAKAT KA. SUBBAG PROTOKOL DAN PERSANDIAN
KA. BAGIAN RUMAH TANGGA KA. SUBBAG PERLENGKAPAN DAN RUMAH TANGGA KA. SUBBAG RUMAH TANGGA PIMPINAN KA. BAGIAN PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN KA. SUBBAG PEREKONOMIAN KA. SUBBAG PEMBANGUNAN DAN JASA KONSTRUKSI
2.2 SUMBER DAYA OPD
Hal-hal lain yang berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sekretariat Daerah Kota Pontianak, yang juga merupakan lingkungan strategis adalah sebagai berikut :
Sumber Daya Manusia
Jumlah pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Pontianak sampai dengan akhir tahun 2013 berjumlah 124 orang tidak termasuk pegawai honor, sedangkan pejabat struktural berjumlah 33 orang.
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Pontianak, dijabarkan menurut tingkat pendidikan, pangkat dan golongan dengan jumlah pejabat struktural sebagai berikut :
Tabel 2.2.1
Jumlah SDM Sekretariat Daerah Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Tahun 2012-2016 No Pendidikan 2012 2013 2014 2015 2016 1 S3 - - 1 1 1 2 S2 15 17 18 16 19 3 S1/D4 41 35 38 37 43 4 D3 17 15 15 13 10 5 SLTA 56 55 48 48 40 6 SMP - - 3 1 2 7 SD 3 2 4 4 4 Jumlah 132 124 126 120 119
Jumlah Pegawai Sekretariat Daerah menurut Pangkat dan Golongan :
Tabel 2.2.2
Jumlah SDM Sekretariat Daerah Berdasarkan Golongan Tahun 2012-2016
No Golongan 2012 2013 2014 2015 2016 1 Golongan I - 1 1 2 2 2 Golongan II 51 45 40 33 26 3 Golongan III 65 63 66 65 76 4 Golongan IV 16 15 19 20 15 Jumlah 132 124 126 120 119
Jumlah Pegawai Sekretariat Daerah menurut struktural :
Tabel 2.2.3
Jumlah Pejabat Struktural Sekretariat Daerah Berdasarkan Tingkat Eselon Tahun 2012-2016
No Eselon 2012 2013 2014 2015 2016 1 2 3 4 Eselon II Eselon III Eselon IV Staf 8 8 19 97 6 8 18 92 8 8 19 91 7 8 19 86 5 7 19 88 Jumlah 132 124 126 120 119
Sarana dan Prasarana Setda Kota Pontianak a. Gedung Kantor
Sekretariat Daerah Kota Pontianak telah menempati gedung sendiri yang terletak di Jalan Rahadi Usman Pontianak, sebanyak 3 gedung.
b. Kendaraan
Tabel 2.2.4
Jenis Kendaraan Dinas Sekretariat Daerah Tahun 2012-2016
No Jenis
Kendaraan 2012 2013 2014 2015 2016
1 Roda Dua 12 Unit 12 Unit 12 Unit 11 Unit 11 Unit 2 Sedan 4 Unit 3 Unit 3 Unit 3 Unit 5 Unit 3 Mini Bus 13 Unit 12 Unit 12 Unit 14 Unit 14 Unit 4 Bus 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 5 Pick Up 2 Unit 2 Unit 2 Unit 2 Unit 2 Unit
Kendaraan dinas roda 4 jenis Sedan dengan Nomor Kendaraan KB 1A dan KB 12 A, serta Mini Bus KB 1334 A dihapuskan melalui Keputusan Walikota Pontianak Nomor 491/BPKAD/Tahun 2013 tentang Penghapusan Kendaraan Perorangan Dinas dan Kendaraan Dinas Operasional Milik Pemerintah Kota Pontianak dari Daftar Inventaris Barang Milik Pemerintah Kota Pontianak tanggal 16 Agustus 2013.
Kendaraan dinas roda 4 jenis Sedan dengan Nomor Kendaraan KB 5 A dihapuskan melalui Keputusan Walikota
Pontianak Nomor 634/BPKAD/Tahun 2013 tentang
Penghapusan Kendaraan Perorangan Dinas Milik Pemerintah Kota Pontianak dari Daftar Inventaris Barang Milik Pemerintah Kota Pontianak tanggal 20 Desember 2013.
Dengan demikian kendaraan dinas jenis Sedan yang pada tahun 2012 berjumlah 4 unit dengan penghapusan melalui Keputusan Walikota diatas tersisa 1 unit dan kendaraan jenis Mini Bus berjumlah 12 unit.
Pada tahun 2013 dilakukan pembelian kendaraan roda empat baru jenis Sedan Merk Honda Acord sebanyak 2 unit, dengan Kontrak Nomor 20/SPK/PPK/RT/SETDA/XI/2013 tnggal 20 Nopember 2013 dan dibayar pada tanggal 10 Desember 2013 sehingga jumlah keseluruhan kendaraan dinas roda 4 pada akhir tahun 2013 berjumlah 4 unit.
c. Sarana Pendukung dan Perlengkapan Kantor lainnya :
Tabel 2.2.5
Kondisi Sarana Pada Sekretariat Daerah Tahun 2012-2016
No Sarana 2012 2013 2014 2015 2016
1 Komputer 67 70 74 81 132
2 Laptop 11 11 13 13 18
3 Telepon 28 30 30 30 31
Dari data diatas terlihat jumlah komputer mengalami peningkatan sebanyak 51 unit dan Laptop meningkat sebanyak 5 unit, hal ini bukan karena adanya pengadaan sarana baru, namun karena pada tahun sebelumnya pencatatan dalam SIMBADA (Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah) komputer dan Laptop diletakkan pada pos Alat Kantor Lain-lain, seharusnya tercatat sebagai PC Unit/Komputer, untuk tahun 2016 telah dilakukan perbaikan pencatatan pada SIMBADA.
Sumber Dana
Sumber dana yang tersedia untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Sekretariat Daerah Kota Pontianak selama tahun 2012-2016, bersumber dari APBD Kota Pontianak berupa Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Sekretariat Daerah Kota Pontianak dengan perincian sebagai berikut :
Tabel 2.2.6
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Sekretariat Daerah Tahun 2009 - 2013
2.3 KINERJA PELAYANAN OPD
Dalam upaya pemerintah mewujudkan “Good Government” di lingkungan Pemerintahan adalah dengan melakukan pengukuran pencapaian sasaran srategis dari hasil yang di peroleh. Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan pendekatan di atas, tingkat pencapaian kinerja sasaran strategis Sekretariat Daerah Kota Pontianak rata-rata sangat berhasil dengan rincian capaian kinerja target sebagaimana tabel 2.3.1 dibawah ini :
2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
OPD
Tantangan dan peluang pengembangan OPD dapat kita uraikan melalui Analisis lingkungan strategis dilakukan terhadap lingkungan internal dan eksternal Hal ini antara lain dilakukan melalui metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats).
a. Lingkungan Internal
1) Strengths (Kekuatan)
a) Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota Pontianak. b) Peraturan Walikota Pontianak Nomor 60 Tahun 2011 tentang
Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kota Pontianak.
c) Tersedianya Sumber Daya Manusia dengan tingkat pendidikan yang cukup baik.
d) Tersedianya prasarana dan sarana untuk mendukung pelaksanaan tugas yang cukup memadai
e) Tersedianya Dokumen Program Tahunan dan Jangka
Menengah
2) Weaknesses (Kelemahan)
a) Koordinasi dengan OPD di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak dan koordinasi antar bagian masih kurang berjalan dengan baik.
b) Kurang tertibnya penanganan dokumen rekaman kegiatan yang sudah dilaksanakan sehingga terjadi keterlambatan bila diperlukan untuk pelaporan.
c) Kurangnya peningkatan kemampuan SDM dan pemahaman
terhadap tugas pokok dan fungsi masing-masing personil sehingga memperlambat proses kaderisasi.
d) Kurang spesifiknya penyusunan kegiatan dan serapan dana yang kurang maksimal pada beberapa kegiatan.
b. Lingkungan Eksternal
1) Opportunities (Peluang)
a) Adanya tawaran pelatihan, bimbingan teknis dan pendidikan formal untuk meningkatkan kompetensi SDM.
b) Tuntutan masyarakat akan transparansi informasi
pembangunan
c) Adanya komitmen pemerintah dan masyarakat untuk
memberantas korupsi di segala bidang, termasuk dalam proses pengadaan barang/jasa
2) Threats (Ancaman)
a) Adanya Perubahan Struktur Organisasi Perangkat Daerah baik di tingkat pusat, propinsi, dan kab/kota.
c. Analisis Strategis
Berdasarkan identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman tersebut, maka analisis strategisnya sebagai berikut: 1) Strategi kekuatan untuk memanfaatan peluang
a) Meningkatkan kemampuan SDM dengan mengikuti bimtek, pelatihan-pelatihan serta pendidikan formal lainnya.
b) Memanfaatkan teknologi informasi untuk menyampaikan informasi pembangunan serta transparansi dalam proses pengadaan barang/jasa
2) Strategi kekuatan untuk mengatasi ancaman
a) Meningkatkan kaderisasi guna menanggulangi perubahan SOPD dan intensitas perubahan personil yang cukup tinggi.
b) Meningkatkan pengelolaan data dan informasi dengan mbangun basis data.
c) Mempertegas tupoksi tiap-tiap unit kerja dan peningkatan pemahaman personil terhadap tupoksi.
3) Strategi menanggulangi kelemahan dengan memanfaatkan peluang
a) Menyusun kegiatan dan penganggaran yang terencana dengan baik sehingga tepat sasaran dan optimalisasi dalam penyerapan dana
b) Meningkatkan koordinasi antar bagian dan dengan seluruh OPD dilingkungan Pemerintah Kota Pontianak.