Percobaan 1
Percobaan 1
Percobaan 1
Percobaan 1
Pengenalan
Pengenalan
Instrumentasi Laboratorium
Instrumentasi Laboratorium
Instrumentasi Laboratorium
Instrumentasi Laboratorium
Tujuan
Tujuan
Tujuan
Tujuan
•• Mempelajari penggunaan instrumentasi
Mempelajari penggunaan instrumentasi
Mempelajari penggunaan instrumentasi
Mempelajari penggunaan instrumentasi
Multimeter, Osiloskop, dan Pembangkit
Multimeter, Osiloskop, dan Pembangkit
Sinyal
Sinyal
Sinyal
Sinyal
•• Mempelajari keterbatasan penggunaan
Mempelajari keterbatasan penggunaan
multimeter
multimeter
multimeter
multimeter
•• Mempelajari cara membandingkan sinyal
Mempelajari cara membandingkan sinyal
i
t d
t t d
k
i
t d
t t d
k
input dan output dengan menggunakan
input dan output dengan menggunakan
osiloskop
Multimeter
Multimeter
Multimeter
Multimeter
Fungsi Dasar Multimeter
Fungsi Dasar Multimeter
Fungsi Dasar Multimeter
Fungsi Dasar Multimeter
•• Amperemeter DCAmperemeter DCAmperemeter DCAmperemeter DC •• Voltmeter DCVoltmeter DC
•• Voltmeter ACVoltmeter ACVoltmeter ACVoltmeter AC •• OhmmeterOhmmeter
Fungsi Tambahan Multimeter
Fungsi Tambahan Multimeter
Fungsi Tambahan Multimeter
Fungsi Tambahan Multimeter
•• Amperemeter AC
Amperemeter AC
Amperemeter AC
Amperemeter AC
•• Penguji dioda
Penguji dioda
P
ji t
i t
P
ji t
i t
•• Penguji transistor
Penguji transistor
•• Pengukur temperatur
Pengukur temperatur
•• Pengukur kapasitansi
Pengukur kapasitansi
Pengelompokan Multimeter
Pengelompokan Multimeter
Pengelompokan Multimeter
Pengelompokan Multimeter
•• Analog
Analog
Analog
Analog
–– menggunakan peraga jarum menggunakan peraga jarum moving coilmoving coil
besaran ukur dasar arus besaran ukur dasar arus –– besaran ukur dasar arusbesaran ukur dasar arus
•• NonNon--elektroniselektronis •• ElektronisElektronisElektronisElektronis
•• Digital
Digital
(elektronis)(elektronis)menggunakan peraga bilangan digital menggunakan peraga bilangan digital –– menggunakan peraga bilangan digital menggunakan peraga bilangan digital
–– besaran ukur dasar tegangan yang dikonversi besaran ukur dasar tegangan yang dikonversi ke sinyal digital
ke sinyal digital ke sinyal digital ke sinyal digital
Multimeter Nonelektronik
Multimeter Nonelektronik
Multimeter Nonelektronik
Multimeter Nonelektronik
•• Spesifikasi utama
Spesifikasi utama
Spesifikasi utama
Spesifikasi utama
–– batas ukur dan skala tegangan searah batas ukur dan skala tegangan searah (DC&ac) arus (DC) dan resistansi
(DC&ac) arus (DC) dan resistansi (DC&ac), arus (DC), dan resistansi (DC&ac), arus (DC), dan resistansi
–– sensitivitas pengukuran tegangan dalam sensitivitas pengukuran tegangan dalam ΩΩ/V/V –– ketelitian dalam %ketelitian dalam %
–– ketelitian dalam %ketelitian dalam %
–– jangkauan frekuensi tegangan bolakjangkauan frekuensi tegangan bolak--balik balik yang mampu diukur (misalnya antara 20 Hz yang mampu diukur (misalnya antara 20 Hz --yang mampu diukur (misalnya antara 20 Hz yang mampu diukur (misalnya antara 20 Hz 30 KHz).
30 KHz).
Multimeter Elektronis
Multimeter Elektronis
Multimeter Elektronis
Multimeter Elektronis
•• Besaran ukur dasar berupa tegangan
Besaran ukur dasar berupa tegangan
Besaran ukur dasar berupa tegangan
Besaran ukur dasar berupa tegangan
–– Rangkaian input menggunakan tabung vakum Rangkaian input menggunakan tabung vakum atau FET agar sensitivitas tinggi
atau FET agar sensitivitas tinggi –– Analog peraga tetap moving coilAnalog peraga tetap moving coil
•• Nama lain (untuk analog)
Nama lain (untuk analog)
(
(
g)
g)
–– ViltohmystViltohmyst
–– VTVM (Vacuum Tube Volt Meter)VTVM (Vacuum Tube Volt Meter) –– Solid State MultimeterSolid State Multimeter
Multimeter Digital
Multimeter Digital
Multimeter Digital
Multimeter Digital
•• Sensitivitas tinggiSensitivitas tinggiSensitivitas tinggi Sensitivitas tinggi dalam puluhan M dalam puluhan MΩΩ •• Mengukur besaran Mengukur besaran gg
dasar tegangan dasar tegangan menggunakan ADC menggunakan ADC •• Umumnya Umumnya autoranging autoranging
Pengukuran tegangan dan
Pengukuran tegangan dan
arus
arus
•• Sebelum mengukur
Sebelum mengukur
Sebelum mengukur
Sebelum mengukur
–– Perhatikan polaritas!Perhatikan polaritas!
Untuk tegangan tinggi perhatikan aturan Untuk tegangan tinggi perhatikan aturan –– Untuk tegangan tinggi perhatikan aturan Untuk tegangan tinggi perhatikan aturan
penggunaan probe penggunaan probe
•• Saat mengukur
Saat mengukur
•• Saat mengukur
Saat mengukur
–– Mulai dari skala terbesar!Mulai dari skala terbesar!
T k k l h hi di l h k l T k k l h hi di l h k l –– Turunkan skala penuh hingga diperoleh skala Turunkan skala penuh hingga diperoleh skala
maksimum tanpa
Pengukuran Tegangan AC
Pengukuran Tegangan AC
Pengukuran Tegangan AC
Pengukuran Tegangan AC
Mengg nakan
Mengg nakan rangkaianrangkaian pen earahpen earah •• MenggunakanMenggunakan rangkaianrangkaian penyearahpenyearah •• UmumnyaUmumnya hanyahanya berlakuberlaku untukuntuk bentukbentuk
gelombang
gelombang sinusoidsinusoid gelombang
gelombang sinusoidsinusoid
•• UntukUntuk pengukuranpengukuran akuratakurat harusharus menggunakanmenggunakan multimeter
multimeter truetrue rmsrms (didemonstrasikan di lab)(didemonstrasikan di lab)
multimeter
True
True--RMS vs NonTrue
RMS vs NonTrue--RMS
RMS
True
True RMS vs NonTrue
RMS vs NonTrue RMS
RMS
•• True RMS
True RMS –– dilakukan perhitungan
True RMS
True RMS dilakukan perhitungan
dilakukan perhitungan
dilakukan perhitungan
menggunakan persamaan RMS
menggunakan persamaan RMS
•• NonTrue RMS
NonTrue RMS
•• NonTrue RMS
NonTrue RMS
–– Mengukur tegangan hasil penyearahan Mengukur tegangan hasil penyearahan (tegangan rata
(tegangan rata rata)rata) (tegangan rata
(tegangan rata--rata)rata)
–– Menggunakan faktor skala untuk menentukan Menggunakan faktor skala untuk menentukan nilai efektif pada peraga
nilai efektif pada peraga nilai efektif pada peraga nilai efektif pada peraga
–– Nilai pada Peraga = hasil ukur * 0,707/0,637Nilai pada Peraga = hasil ukur * 0,707/0,637 = 1 11 x tegangan DC hasil penyearahan = 1 11 x tegangan DC hasil penyearahan 1,11 x tegangan DC hasil penyearahan 1,11 x tegangan DC hasil penyearahan
Akibat pada Non True RMS AC
Akibat pada Non True RMS AC
Akibat pada Non True RMS AC
Akibat pada Non True RMS AC
•• Sinusoid VSinusoid Vpp = 1V= 1V
DC terukur (nilai rata
DC terukur (nilai rata rata)rata)
•• Squarewave VSquarewave Vpp = 1V= 1V
–– DC terukur 1VDC terukur 1V –– DC terukur (nilai rataDC terukur (nilai rata--rata) rata)
0,637 0,637
–– Nilai efektif fitampilkan Nilai efektif fitampilkan pada peraga AC
pada peraga AC
DC terukur 1V DC terukur 1V
–– Peraga AC 1x1,11=1,11 VPeraga AC 1x1,11=1,11 V –– Nilai sebenarnya 1VNilai sebenarnya 1V
Nil i l h Nil i l h pada peraga AC pada peraga AC 0,637 x 1,11 = 0,707 V 0,637 x 1,11 = 0,707 V –– Nilai efektif sebenarnya Nilai efektif sebenarnya
0 707V 0 707V
Nilai peraga salah Nilai peraga salah
•• Segitiga VSegitiga Vpp = 1V= 1V
–– DC terukur 0 5DC terukur 0 5 0,707V
0,707V
Nilai peraga benar Nilai peraga benar
DC terukur 0,5 DC terukur 0,5 –– Peraga AC 0,5x1,11Peraga AC 0,5x1,11 = 0,55 V = 0,55 V Nilai sebenarnya 1/ Nilai sebenarnya 1/√√33 –– Nilai sebenarnya 1/Nilai sebenarnya 1/√√33
= 0,577 V = 0,577 V
Nilai peraga salah Nilai peraga salah
Pengukuran Arus
Pengukuran Arus
Pengukuran Arus
Pengukuran Arus
•• Mengukur arus pada keadaan
Mengukur arus pada keadaan
Mengukur arus pada keadaan
Mengukur arus pada keadaan
hot
hot
hot
hot
(arus
(arus
(arus
(arus
besar, rangkaian induktif!)
besar, rangkaian induktif!)
Hubungkan ammeter paralel dengan jalur Hubungkan ammeter paralel dengan jalur –– Hubungkan ammeter paralel dengan jalur Hubungkan ammeter paralel dengan jalur
arus pada titik ukur skala terbesar arus pada titik ukur skala terbesar
–– Putus hubungan jalur di atas hingga arusPutus hubungan jalur di atas hingga arusPutus hubungan jalur di atas hingga arus Putus hubungan jalur di atas hingga arus pindah lewat meter
pindah lewat meter
–– Hubungkan singkatkan kembali ammeterHubungkan singkatkan kembali ammeterHubungkan singkatkan kembali ammeter Hubungkan singkatkan kembali ammeter setiap hendak memperkecil skala
Mengukur Arus
Mengukur Arus
Hot
Hot
Mengukur Arus
Mengukur Arus
Hot
Hot
•• MenghubungkanMenghubungkanMenghubungkanMenghubungkan
1 2 3 A I? A A •• memutusmemutus A A A 1 2 3 1 2 3
Mengukur Resistansi
Mengukur Resistansi
Mengukur Resistansi
Mengukur Resistansi
•• PengukuranPengukuranPengukuran Pengukuran resistansi
resistansi
–– Set arus maksimum Set arus maksimum pada setiap pada setiap perubahan skala perubahan skala G k k l G k k l
–– Gunakan skala yang Gunakan skala yang memberi penunjukan memberi penunjukan meter di tengah skala meter di tengah skalagg
Pengukuran Resistansi
Pengukuran Resistansi
Pengukuran Resistansi
Pengukuran Resistansi
•• Pengukuran Two wirePengukuran Two wirePengukuran Two wirePengukuran Two wire
–– Pada multimeter biasa dengan mengukur arusPada multimeter biasa dengan mengukur arus
–– Kurang baik bila resistansi ukur satu orde dengan Kurang baik bila resistansi ukur satu orde dengan gg gg resistansi kontak resistansi kontak A
R=V/I
A V I RR=V/I
V konstan V IPengukuran Resistansi
Pengukuran Resistansi
Pengukuran Resistansi
Pengukuran Resistansi
•• Four Wire (didemostrasikan di laboratorium)Four Wire (didemostrasikan di laboratorium)Four Wire (didemostrasikan di laboratorium)Four Wire (didemostrasikan di laboratorium)
–– MencegahMencegah resistansiresistansi kontakkontak terukurterukur bersamabersama resistansi
resistansi yang yang sedangsedang diukurdiukur
–– Dilakukan dengan mengukur teganganDilakukan dengan mengukur tegangan
R V/I
R
I I i=0 V
R=V/I
Osiloskop
Osiloskop
Osiloskop
Osiloskop
Istilah
Istilah
Istilah
Istilah
•• Osiloskop?
Osiloskop?
Osiloskop?
Osiloskop?
–– Osilograf yang mencatat gelombang listrik Osilograf yang mencatat gelombang listrik secara visual pada suatu layar
secara visual pada suatu layar secara visual pada suatu layar secara visual pada suatu layar
•• Osilograf
Osilograf
Alat pencatat aliran atau tekanan listrik yang Alat pencatat aliran atau tekanan listrik yang –– Alat pencatat aliran atau tekanan listrik yang Alat pencatat aliran atau tekanan listrik yang
berubah berubah--ubahubah
KBBI
KBBI
KBBI
KBBI
Konsep
Konsep
Konsep
Konsep
•• MenggambarMenggambar padaMenggambarMenggambar padapada layarpada layarlayarlayar
–– y=f(x)=f(t)y=f(x)=f(t)
dengan
dengan x=t=x=t=waktuwaktu, y=, y=tegangantegangan
–– y=f(t) y=f(t) dandan x=f(t)x=f(t)
dengan
dengan x=x=tegangantegangan, y=, y=tegangantegangan disebut
disebut mode XYmode XY
disebut
disebut mode XYmode XY
•• LayarLayar gambargambar
–– CRT (CRT (TabungCRT (CRT (TabungTabung SinarTabung SinarSinar KatodaSinar KatodaKatoda)) pada osiloskop analogKatoda)) pada osiloskop analogpada osiloskop analogpada osiloskop analog –– LCD pada osiloskop digitalLCD pada osiloskop digital
Prinsip Kerja Umum
Prinsip Kerja Umum
Prinsip Kerja Umum
Prinsip Kerja Umum
P t
P t
Input Y
Pelat defleksi
mengubah gerakan/ posisi Penguat Penguat Y Y Input Y X Y elektron berdasarkan tegangan X Y CRT CRT Rangkaian Rangkaian Trigger
Trigger Time BaseTime BaseGeneratorGenerator PenguatPenguatXX Triger
Sinkronisasi
Sinkronisasi
Sinkronisasi
Sinkronisasi
•• Bila tidak sinkron gambar tampak
Bila tidak sinkron gambar tampak
Bila tidak sinkron gambar tampak
Bila tidak sinkron gambar tampak
bergerak
bergerak
•• Sinkronisasi, waktu
Sinkronisasi, waktu
Sinkronisasi, waktu
Sinkronisasi, waktu
saat mulai
saat mulai
saat mulai
saat mulai
sweep
sweep
sweep
sweep
(time base) disesuaikan terhadap rujukan
(time base) disesuaikan terhadap rujukan
tertentu
tertentu
–– sinyal inputsinyal input
–– sinyal jalasinyal jala--jala (line)jala (line) –– sinyal lain (ext.)sinyal lain (ext.)
Rangkaian Triger
Rangkaian Triger
Rangkaian Triger
Rangkaian Triger
•• Membentuk gelombang sweep
Membentuk gelombang sweep
Membentuk gelombang sweep
Membentuk gelombang sweep
berdasarkan perubahan (
berdasarkan perubahan (--) ke (+) atau
) ke (+) atau
sebaliknya
sebaliknya
sebaliknya
sebaliknya
•• Menghasilkan sinyal sweep yang sinkron
Menghasilkan sinyal sweep yang sinkron
I t
Penguat Y RangkaianTrigger GeneratorTimeBase Input
Dual Trace
Dual Trace
Dual Trace
Dual Trace
•• Ada 2 input Y yang digambarkan pada
Ada 2 input Y yang digambarkan pada
Ada 2 input Y yang digambarkan pada
Ada 2 input Y yang digambarkan pada
layar dengan “alternate” atau “chop”
layar dengan “alternate” atau “chop”
PreAmp Kanal A Input Kanal A Penguat Y Saklar Elektronik PreAmp Kanal B Input Kanal B
Sebelum Mengukur
Sebelum Mengukur
Sebelum Mengukur
Sebelum Mengukur
•• Perbaiki penampilan layar
Perbaiki penampilan layar
Perbaiki penampilan layar
Perbaiki penampilan layar
–– FokusFokus
–– IntensitasIntensitasIntensitasIntensitas
–– Trace Rotation (bila perlu)Trace Rotation (bila perlu)
•• Kalibrasi
Kalibrasi
Kalibrasi
Kalibrasi
–– Tempatkan semua kontrol pada posisi Tempatkan semua kontrol pada posisi terkalibrasi
terkalibrasi
Mengukur Tegangan
Mengukur Tegangan
Mengukur Tegangan
Mengukur Tegangan
•• Baca langsung dengan skala vertikal
Baca langsung dengan skala vertikal
Baca langsung dengan skala vertikal
Baca langsung dengan skala vertikal
Tegangan Sumber Vm A B Sumber Sinyal Yang akan Diukur 0 Waktu
Mengukur Fasa dengan Dual
Mengukur Fasa dengan Dual
Trace
Trace
•• Baca “beda” waktu dan hitung fasa
Baca “beda” waktu dan hitung fasa
Baca beda waktu dan hitung fasa
Baca beda waktu dan hitung fasa
φφ==ΔΔt/T*360
t/T*360
oo VA 0 t VA T A B Sumber Sinyal A V B T Δt Sumber Sinyal B 0 tMengukur Fasa dengan
Mengukur Fasa dengan
Lisajous
Lisajous
•• Gunakan mode xy baca c dan d
Gunakan mode xy baca c dan d
Gunakan mode xy, baca c dan d
Gunakan mode xy, baca c dan d
φφ=sin
=sin
--11(c/d)
(c/d)
c d X Y Sumber Sinyal A Sumber Sinyal BMengukur Frekuensi
Mengukur Frekuensi
Mengukur Frekuensi
Mengukur Frekuensi
•• Baca perioda T
Baca perioda T
Baca perioda T
Baca perioda T
f=1/T
f=1/T
Tegangan Sumber Vm T A B Sumber Sinyal Yang akan Diukur 0 WaktuMengukur Frekuensi dengan
Mengukur Frekuensi dengan
Pembanding
Pembanding
•• Gunakan kanal 2 untuk pembanding (dual
Gunakan kanal 2 untuk pembanding (dual
Gunakan kanal 2 untuk pembanding (dual
Gunakan kanal 2 untuk pembanding (dual
trace), ubah frekuensi hingga periode
trace), ubah frekuensi hingga periode
sama (f
sama (f
AA=f
=f
BB))
sama (f
sama (f
AAff
BB))
0 t VA TA A B Sumber Sinyal Ukur t VB 0 y Sinyal R j k t 0 TB RujukanMengukur Frekuensi dengan
Mengukur Frekuensi dengan
Lisajous
Lisajous
•• Gunakan mode xy baca perbandingan
Gunakan mode xy baca perbandingan
Gunakan mode xy, baca perbandingan
Gunakan mode xy, baca perbandingan
frekuensi x dan y (hanya untuk
frekuensi x dan y (hanya untuk
perbandingan bulat kecil)
perbandingan bulat kecil)
perbandingan bulat kecil)
perbandingan bulat kecil)
X Y Sumber Sinyal Ukur fx:fy=1:3 y Sinyal
Mengukur Faktor Penguatan
Mengukur Faktor Penguatan
(Amplifier)
(Amplifier)
•• Gunakan mode xy dengan skala sama
Gunakan mode xy dengan skala sama
Gunakan mode xy dengan skala sama
Gunakan mode xy dengan skala sama
slope=penguatan (hanya bila beda fasa 0
slope=penguatan (hanya bila beda fasa 0
atau 180
atau 180
oo))
atau 180
atau 180 ))
P b kit X Y Pembangkit Sinyal PenguatMengukur Faktor Penguatan
Mengukur Faktor Penguatan
(Amplifier)
(Amplifier)
•• Gunakan dual trace
Gunakan dual trace
Gunakan dual trace
Gunakan dual trace
penguatan=perbandingan amplituda
penguatan=perbandingan amplituda
P b kit A B Pembangkit Sinyal PenguatMengamati Karakteristik
Mengamati Karakteristik
Komponen Kutub Dua (1)
Komponen Kutub Dua (1)
•• Gunakan mode xy, rangkaian pengamatanGunakan mode xy, rangkaian pengamatanGunakan mode xy, rangkaian pengamatanGunakan mode xy, rangkaian pengamatan
Resistor arus Generator sinyal X Y Device Under Test
Mengamati Karakteristik
Mengamati Karakteristik
Komponen Kutub Dua (2)
Komponen Kutub Dua (2)
•• x mengukur teganganx mengukur teganganx mengukur teganganx mengukur tegangan
•• y mengukur arus secara tak langsung dengan y mengukur arus secara tak langsung dengan mengukur tegangan pada resistor
mengukur tegangan pada resistorgg g gg g pp •• Gunakan invert pada YGunakan invert pada Y
•• HatiHati--hati dan hitung dulu masalah nilai DCHatiHati hati dan hitung dulu masalah nilai DC hati dan hitung dulu masalah nilai DChati dan hitung dulu masalah nilai DC generator sinyal
Generator Sinyal
Generator Sinyal
Generator Sinyal
Generator Sinyal
Generator Sinyal
Generator Sinyal
Generator Sinyal
Generator Sinyal
•• MenghasilkanMenghasilkanMenghasilkan Menghasilkan •• KontrolKontrol gelombang
gelombang
–– SinusoidSinusoid
Kontrol Kontrol
–– Bentuk gelombangBentuk gelombang –– AmplitudoAmplitudo
–– PersegiPersegi –– SegitigaSegitiga
pp
–– FrekuensiFrekuensi
•• ImpedansiImpedansi OutputOutput
–– DC offset (tidak DC offset (tidak semua)
semua) –– Konektor–– KonektorKonektor 4mm 300Konektor BNC4mm 300ΩBNC Ω 50
50ΩΩ 50 50ΩΩ
Simak
Simak
video
video
cara penggunaan alat
cara penggunaan alat
ukur dan petunjuk keselamatan
ukur dan petunjuk keselamatan
ukur dan petunjuk keselamatan
ukur dan petunjuk keselamatan
sebelum melakukan praktikum
sebelum melakukan praktikum
Situs:
Situs:
http://labdasar ee itb ac id
http://labdasar ee itb ac id
http://labdasar.ee.itb.ac.id
http://labdasar.ee.itb.ac.id
Percobaan
Percobaan
Percobaan
Percobaan
Percobaan Multimeter
Percobaan Multimeter
Percobaan Multimeter
Percobaan Multimeter
1.
1. Mengumpulkan spesifikasi multimeterMengumpulkan spesifikasi multimeter 1.
1. Mengumpulkan spesifikasi multimeterMengumpulkan spesifikasi multimeter
–– Tujuan: memperoleh informasi tentang batasan Tujuan: memperoleh informasi tentang batasan kemampuan multimeter
kemampuan multimeter
2.
2. Mengukur arus searahMengukur arus searah
–– Tujuan: melatih cara mengukur arus: cara Tujuan: melatih cara mengukur arus: cara
h b k d k l k
h b k d k l k
menghubungkan dan skala ukur menghubungkan dan skala ukur
3.
3. Mengukur tegangan searahMengukur tegangan searah
T j l tih k t
T j l tih k t
–– Tujuan: melatih cara mengukur tegangan: cara Tujuan: melatih cara mengukur tegangan: cara menghubungkan dan memahami pengaruh
menghubungkan dan memahami pengaruh sensitivitas
Percobaan Multimeter
Percobaan Multimeter
Percobaan Multimeter
Percobaan Multimeter
4.
4. Mengukur tegangan searahMengukur tegangan searah 4.
4. Mengukur tegangan searahMengukur tegangan searah
–– Tujuan: melatih cara mengukur tegangan: memahami Tujuan: melatih cara mengukur tegangan: memahami pengaruh sensitivitas dan frekuensi sinyal
pengaruh sensitivitas dan frekuensi sinyal
5.
5. Mengukur resistansiMengukur resistansi
–– Tujuan: melatih cara mengukur resistansi dan Tujuan: melatih cara mengukur resistansi dan
b il i i t i
b il i i t i
membaca nilai resistansi membaca nilai resistansi
Demo Multimeter
Demo Multimeter
Demo Multimeter
Demo Multimeter
11 Pengukuran tegangan bolak
Pengukuran tegangan bolak--balik dengan
balik dengan
1.
1. Pengukuran tegangan bolak
Pengukuran tegangan bolak balik dengan
balik dengan
multimeter True RMS
multimeter True RMS
Tujuan: melihat pengaruh bentuk gelombang Tujuan: melihat pengaruh bentuk gelombang –– Tujuan: melihat pengaruh bentuk gelombang Tujuan: melihat pengaruh bentuk gelombang
pada pembacaan tegangan bolakbalik pada pembacaan tegangan bolakbalik
22 Pengukuran resistansi kecil dengan four
Pengukuran resistansi kecil dengan four
2.
2. Pengukuran resistansi kecil dengan four
Pengukuran resistansi kecil dengan four
wire
wire
Tujuan: melihat pengaruh resistansi kontak Tujuan: melihat pengaruh resistansi kontak –– Tujuan: melihat pengaruh resistansi kontak Tujuan: melihat pengaruh resistansi kontak
pada pengukuran resistansi kecil pada pengukuran resistansi kecil
Percobaan Osiloskop
Percobaan Osiloskop
Percobaan Osiloskop
Percobaan Osiloskop
1.
1. Mengumpulkan spesifikasi osiloskopMengumpulkan spesifikasi osiloskop 1.
1. Mengumpulkan spesifikasi osiloskopMengumpulkan spesifikasi osiloskop
–– Tujuan: memperoleh informasi tentang batasan Tujuan: memperoleh informasi tentang batasan kemampuan multimeter
kemampuan multimeter
2.
2. MemMem--verifikasi kalibrasi osiloskopverifikasi kalibrasi osiloskop
–– Tujuan: melatih cara memTujuan: melatih cara mem--verifikasi osiloskop, verifikasi osiloskop,
ifik i k l k il k
ifik i k l k il k
memverifikasi skala ukur osilskop memverifikasi skala ukur osilskop
–– Catatan: bila kalibrasi kurang baik Catatan: bila kalibrasi kurang baik –– anggap saja anggap saja kalibrasinya benar
kalibrasinya benar kalibrasinya benar kalibrasinya benar
Percobaan Osiloskop
Percobaan Osiloskop
Percobaan Osiloskop
Percobaan Osiloskop
3.
3. Mengukur tegangan DCMengukur tegangan DC 3.
3. Mengukur tegangan DCMengukur tegangan DC
–– Tujuan: mempelajari cara membaca tegangan Tujuan: mempelajari cara membaca tegangan (penggunaan tombol tombol kopling Gnd dan DC (penggunaan tombol tombol kopling Gnd dan DC serta Y
serta Y--pos)pos)
4.
4. Mengukur tegangan ACMengukur tegangan AC
T j l j i b t
T j l j i b t
•• Tujuan: mempelajari cara membaca tegangan Tujuan: mempelajari cara membaca tegangan (penggunaan tombol tombol kopling Gnd dan AC (penggunaan tombol tombol kopling Gnd dan AC serta tombol Y
Percobaan Osiloskop
Percobaan Osiloskop
Percobaan Osiloskop
Percobaan Osiloskop
5.
5. Mengukur beda fasaMengukur beda fasa 5.
5. Mengukur beda fasaMengukur beda fasa
–– Tujuan: mempelajari cara mengukur beda fasa Tujuan: mempelajari cara mengukur beda fasa
dengan dual trace dan lisajous pada mode xy (serta dengan dual trace dan lisajous pada mode xy (serta penggunaan tombol x position)
penggunaan tombol x position)
6.
6. Mengukur frekuensiMengukur frekuensi
T j l j i hit f k i
T j l j i hit f k i
–– Tujuan: mempelajari cara menghitung frekuensi Tujuan: mempelajari cara menghitung frekuensi dengan pembacaan langsung dan lisajous pada dengan pembacaan langsung dan lisajous pada mode xy
Percobaan Osiloskop
Percobaan Osiloskop
Percobaan Osiloskop
Percobaan Osiloskop
7.
7. Menggunakan osiloskop untukMenggunakan osiloskop untuk 7.
7. Menggunakan osiloskop untuk Menggunakan osiloskop untuk
menggambarkan karakteristik komponen dua menggambarkan karakteristik komponen dua terminal (arus vs tegangan)
terminal (arus vs tegangan)
–– Tujuan: mempelajari cara memanfaatkan osiloskop Tujuan: mempelajari cara memanfaatkan osiloskop untuk menggambarkan kurva i
untuk menggambarkan kurva i--v pada komponen v pada komponen dua terminal dan melihat kurva i
dua terminal dan melihat kurva i v resistorv resistor dua terminal dan melihat kurva i
dua terminal dan melihat kurva i--v resistor, v resistor, kapasitor, dan dioda