PENGARUH CURRENT RATIO, RETURN ON EQUITY TERHADAP
STRUKTUR MODAL
Ayu Andrianie,
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Jl. Margonda Raya No. 100, Depok 16424, Jawa Barat
1
ayu_andrianie@staff.gunadarma.ac.id, 2,
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh likuiditas dan profitabilitas terhadap struktur modal dan melihat seberapa besar kedua variabel tersebut mempengaruhi struktur modal pada Perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2018
Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder. Sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria diperoleh sampel sebanyak 11 perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018, sehingga secara keseluruhan diperoleh 55 observasi. Teknik analysis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda
Hasil penelitian menunjukkan Current ratio (CR) berpengaruh negative dan signifikan terhadap Struktur Modal (Debt to Equity ratio) sedangkan Return on Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Modal (Debt to Equity ratio). Current ratio (CR) dan Return on Equity (ROE)
menjelaskan Struktur Modal sebesar 65 %.
Kata kunci : Return on Equity, Current ratio, Struktur Modal
Abstrak
This study aims to determine the effect of liquidity and profitability on capital structure, see how much these two variables affect the capital structure of food and beverage sub-sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2014-2018.
This research uses secondary data. The research sample was determined by the purposive sampling method. Based on the criteria obtained a sample of 11 food and beverage sub-sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2014-2018, so that in all 55 observations were obtained. Data analysis technique used is multiple regression analysis.
The results showed the Current ratio (CR) had a negative and significant effect on the Capital Structure (Debt to Equity ratio), while Return on Equity (ROE) had a positive and significant effect on the Capital Structure (Debt to Equity ratio). Current ratio (CR) and Return on Equity (ROE) explain the Capital Structure of 65%.
Keywords: Current ratio (CR), Return on Equity (ROE), Capital Structure
PENDAHULUAN
Berlakunya MEA pada 1 Januari 2016 membuat perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi tantangan untuk merebut peluang besar dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Perusahaan dituntut untuk memenuhi kebutuhan pemegang kepentingan perusahaan dalam mempertahankan berlangsungnya sebuah perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus mampu
menciptakan kreatifitas dan berinovasi untuk menciptakan produk, agar dapat bersaing di pasar dan mempertahankan perusahaan.
Hal penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan agar tujuan tersebut dapat tercapai adalah aspek pendanaan atau permodalan. Kebutuhan akan modal tersebut dapat dipenuhi dari berbagai sumber dan mempunyai jenis yang berbeda-beda. Modal terdiri atas modal sendiri (equity) dan hutang (debt) baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Penentuan proporsi hutang dan modal dalam penggunaannya sebagai sumber dana perusahaan berkaitan erat dengan istilah struktur modal (Nurul Anggun dan Listyorini, 2017).
Dalam penetapan struktur modal, suatu perusahaan perlu mempertimbangkan dan memperhatikan berbagai variabel yang mempengaruhinya. Keputusan struktur modal secara langsung akan mempengaruhi kondisi dan nilai perusahaan serta menentukan kemampuan perusahaan untuk tetap bertahan dan berkembang (Ni Made Noviana dkk, 2017).
Penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi struktur modal telah banyak dilakukan sebelumnya. Penelitian Ni Made Noviana dkk (2017), Nurul Anggun dan Listyiorini (2017), Anissa dan Ari (2017), Muhammad Hafiz dan Mochammad (2017), Aditya (2006), Wijaya dan Hadianto (2008), menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Putu (2017), Ilham dan Acong (2017) Likuiditas tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
Hasil penelitian lain menemukan bahwa profitabilitas juga mempengaruhi struktur modal diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Rika (2018), Ni Made Noviana dkk (2017), Murni (2017) profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal, sedangkan hasil penelitian Nurul Anggun dan Listyiorini (2017) menemukan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap struktur modal
Berdasarkan pada penjelasan di atas, penelitian ini akan menguji pengaruh likuiditas dan profitabilitas terhadap struktur modal dan melihat seberapa besar kedua variabel tersebut mempengaruhi struktur modal pada Perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
KERANGKA TEORI Pecking order theory
Pecking order theory diawali dengan kehadiran informasi yang tidak simetrik, yaitu tentang urutan prioritas para manajer dalam menentukan sumber pendanaanya. Pendanaan yang dilakukan perusahaan yaitu pertama kali menggunakan pendanaan internal, kemudian jika diperlukan akan menggunakan pendanaan eksternal (Ilham dan Acong, 2017). Perusahaan akan mengurangi penggunaan utangnya ketika proporsi aktiva berwujud meningkat.
Trade-off theory yang menekankan pada keseimbangan antara manfaat penggunaan utang melalui penghematan pajak dan biaya kebangkrutan yang ditimbulkan akibat penggunaan utang sebagai upaya untuk meningkatkan nilai perusahaan.
Likuiditas terhadap Struktur Modal
Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan sumber daya jangka pendek atau lancar. Rasio likuiditas dapat diukur
dengan Current ratio. Rasio tersebut merupakan perbandingan antara aset lancar dengan hutang lancar. Keduanya merupakan komponen yang saling berhubungan. Sehingga, peningkatan likuiditas akan menimbulkan penurunan struktur modal, begitupun sebaliknya. Semakin besar rasio likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan semakin besar dalam memenuhi kewajibannya. Perusahaan dengan likuiditas yang sehat memiliki tingkat likuiditas sebesar 100% atau 1. Semakin besar rasio likuiditas, semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya
Hasil penelitian Ni Made Noviana dkk (2017), Nurul Anggun dan Listyiorini (2017), Anissa dan Ari (2017), Muhammad Hafiz dan Mochammad (2017, Wijaya dan Hadianto (2008) menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah,
H1: Current ratio berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal Profitabilitas terhadap Struktur Modal
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari modal yang digunakan untuk menghasilkan laba (Martono dan Agus, 2007). Keuntungan merupakan bagian dari ekuitas, yang merupakan bagian dari struktur modal. Semakin tinggi laba, maka akan menimbulkan meningkatnya ekuitas, dan memperkecil rasio struktur modal karena perbandingannya dengan hutang (Muhammad Hafiz dan Mochammad (2017). Semakin besar profitabilitas yang didapatkan perusahaan maka akan menurunkan struktur modal perusahaan.
Perusahaan yang memiliki laba tinggi akan menggunakan utang yang relatif rendah. Hal tersebut sesuai dengan pecking order theory yang menyatakan bahwa perusahaan lebih suka untuk menggunakan dana internal (laba ditahan) daripada dana eksternal (hutang dan ekuitas saham) untuk membiayai pengeluaran modalnya. Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan Return on equity. Return on equity (ROE) merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan modal yang dimilikinya. Hasil penelitian M. Chaerul (2016), Kartika dan Dana (2015), Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah,
H2: Return on equity berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal
METODE PENELITIAN
Jenis data penelitian ini yaitu data kuantitatif, sedangkan sumber data penelitian adalah data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan sub sector makanan dan minuman yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia khususnya tahun 2014-2018 yang di dapat dari www.idx.co.id atau website masing-masing perusahaan.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang aktif diperdagangkan yaitu perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2018. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Tabel 1
Tabulasi Pengambilan Sampel Menggunakan Purposive Sampling
No Keterangan Jumlah
1 Populasi perusahaan barang konsumsi subsektor makanan dan
minuman selama periode penelitian 26
2 Perusahaan barang konsumsi subsektor makanan dan minuman yang tidak menerbitkan laporan keuangan tahunan per 31 Desember selama periode penelitian yaitu 2014, 2015, 2016, 2017, dan 2018
(13) 3 Perusahaan barang konsumsi subsektor makanan dan minuman
yang mengalami kerugian selama periode penelitian (2)
Jumlah sample kahir 11
Jumlah Observasi 55
Sumber: data yang diolah
Penelitian ini terdiri dari variabel independent yaitu Current ratio (CR) (X1), Return on Equity
(ROE) (X2). Variabel dependent Struktur Modal (Y). Selanjutnya penjelasan definisional dari
pengamatan ini sebagai berikut:
Tabel 2
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Pengukuran
1 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (X1)
Rasio Lancar mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutang jangka pendeknya pada 12 bulan ke depan menggunakan aktiva lancar 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 2 Return on Equity (X2)
Mengukur berapa besar pengembalian yang diperoleh pemilik perusahaan atas modal
𝑅𝑂𝐸 = 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 3. Struktur Modal
(Y)
Struktur modal merupakan perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri
𝐷𝐸𝑅 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 Modal sendiri
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Sebelum dilakukan perhitungan regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersasa-sama, maka akan diadakan Pengujian Normalitas data menggunakan probability plot (P-P Plot); Uji asumsi klasik terdiri dari: (1) Uji Multikolinieritas; (2) Uji Heteroskedastisitas. Persamaan regresi sebagai berikut:
Keterangan :
Y : Struktur modal
α : Konstanta
β1... β1 : Konstantan variabel independen X1 : Current ratio
X2 : Return on equity e : residual error HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif
Tabel 3
Deskriptif Statistik Variabel Penelitian
Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CR 55 ,51 8,64 2,4306 1,79600
ROE 55 ,02 1,44 ,2399 ,29915
DER 55 ,16 3,03 ,9013 ,53459
Valid N (listwise) 55
Sumber : data Diolah
Uji Normalitas Data
Hasil uji normalitas dengan uji normal probability plot (P-P Plot) menunjukkan titik-titik ploting atau data berada di dekat atau mengikuti garis diagonal (gambar 1) artinya nilai residual dalam model regresi berdistribusi normal.
Gambar 1
Hasil uji normal probability plot (P-P Plot)
Uji Asumsi Klasik
Tabel 4.
Hasil Uji Multikolinieritas
Model Collinearity Statistics Keterangan
Tolerance VIF 1 (Constant) Bebas Multikolinieritas CR ,968 1,033 ROE ,968 1,033
Sumber : data Diolah
Hasil uji multikolinieritas menunjukkan nilai VIF kurang dari 10. Hasil ini mengartikan bahwa model regresi tidak mengalami gejala multikolinieritas.
Gambar 2
Hasil Uji Heterokedastititas
Berdasarkan gambar 2 grafik Scatterplot menunjukkan tidak ada pola tertentu karena titik meyebar tidak beraturan di atas dan di bawah sumbu 0 pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi.
Analisis Regresi Berganda
Tabel 5
Hasil Analisis Regresi
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1,176 ,084 13,924 ,000 CR -,188 ,024 -,630 -7,785 ,000 ROE ,754 ,145 ,422 5,214 ,000
Dependent Variable: DER
Signifikansi F (Anova) = 0,000 Adjusted R Square = 0,657
Sumber : data Diolah
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui persamaan model regresi linear sebagai berikut: SM = α +β1CR +β2ROE+e
SM = 1.176 - 0.188 + 0.754+ e
Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa CR memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0.188. Hal ini mengartikan jika terjadi kenaikan CR maka presentase dari Struktur modal akan mengalami penurunan sebesar -18,8% dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan. Sedangkan pada variabel ROE memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.754. Hal ini mengartikan apabila terjadi kenaikan ROE maka akan menyebabkan presentase struktur modal mengalami kenaikan sebesar 75,4% dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan.
Koefisien determinasi adjusted R2 sebesar 0,657 menunjukkan bahwa variable CR dan ROE dapat menjelaskan Struktur Modal sebesar 65 % sedangkan sisanya 35% dipengaruhi oleh variable lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Pembahasan
Current ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal
Hasil uji t pada tabel 4 menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel CR 0,000 lebih kecil dari nilai toleransi kesalahan 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar -0,188 maka variable CR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang ada.
Berdasarkan Pecking Order Theory, perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tinggi akan cenderung tidak menggunakan pembiayaan dari utang. Hal tersebut dikarenakan perusahaan dengan tingkat likuiditas tinggi memiliki dana internal yang besar. Sehingga sebelum menggunakan utang untuk membiayai investasinya, perusahaan akan lebih menggunakan dana internal. .
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Nurul Anggun dan Listyiorini (2017), Anissa Mega dan Ari (2017), Ni Made Noviana dkk (2017), Wijaya dan Hadianto (2008). Namun,
bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putu (2017), Murni (2017) current ratio tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
Return on Equty berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal
Hasil uji t pada tabel 4 menunjukkan bahwa nilai signifikansi variable ROE 0,000 lebih kecil dari nilai toleransi kesalahan 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,754 maka variabel ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang ada yaitu Return on equity berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal
Hubungan positif antara profitabilitas dengan struktur modal mengartikan bahwa semakin besar tingkat profitabilitas yang diperoleh perusahaan maka struktur modal perusahaan yang berasal dari utang akan semakin meningkat. Hal tersebut menunjukkan besar pengembalian yang diperoleh pemilik perusahaan atas modal belum bias membiayai atau mendanai kegiatan opersional dan investasi perusahaan.
Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan Ilham dan Acong (2017), Putu (2017), namun bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Made Noviana dkk (2017), Muhammad Hafiz dan Mochammad (2017)
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis regresi linier dapat disimpulkan bahwa variabel: Current ratio (CR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Struktur Modal (Debt to Equity ratio), Return on Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Modal (Debt to Equity ratio). Current ratio (CR) dan Return on Equity (ROE) menjelaskan Struktur Modal sebesar 65 %. Saran yang dapat diberikan untuk peneliti selanjutnya, yaitu : Menambah jumlah populasi yang diteliti tidak hanya perusahaan sub sektor makanan dan minuman saja agar data lebih akurat; Pada penelitian ini hanya menggunakan 2 variabel bebas, diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar menambah variabel bebas lainnya yang diduga dapat mempengaruhi struktur modal.
DAFTAR PUSTAKA
Anissa Mega R. dan Ari C. (2017). Pengaruh Size, Likuiditas, Profitabilitas, Risiko Bisnis dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal pada Sektor Industri Properti. JRMB Vol. 12, No. 1, Juni 2017
Andika Pramukti (2019). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan. Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No. 1 Maret 2019
Dewi, A. S., & Wijaya, A. (2013). Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan pada NIlai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 358-372. Gultom, R., & Wijaya, S. W. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan Farmasi Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, 3(April), 51–60. Hardani, Siti dan Barbara Gunawan .(2010). Pengaruh Size, Likuiditas, Profitabilitas, Risiko,
Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia) Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 11 No. 2, Juli 2010 halaman: 148-165,
Hermuningsih, S. (2012). Pengaruh profitabilitas, Size Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Sruktur Modal Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Siasat Bisnis, 16.
Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan, 127–148
Ilham Thaib, Acong Dewantoro (2017). Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening (Studi pada Perusahaan Transportasi Laut di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Perbankan Manajemen dan Akuntansi Vol. 1 No. 1 2017 Kartika, I Komang Suarnata., dan Made Dana. 2015. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,
Ukuran Perusahaan, dan Tingkat PertumbuhaTerhadap Struktur Modal Perusahaan Food And Baverage yang terdaftdi BEI. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 4(3), hal: 606-625.
Marchyta , Nony Kezia dan Dewi Astuti.(2015). Pengaruh Struktur Modal dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan. FINESTA Vol. 3, No. 1, (2015) 13-18.
Muhammad Hafizh S. dan Mochammad Chabachib (2017). Pengaruh ROE, CR, Size dan Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening. Diponegoro Journal of Management Vol. 6 No. 4, 2017 Hal. 1-15 Murni Dahlena N. (2017). Pengaruh Likuiditas, Risiko Bisnis dan Profitabilitas Terhadap Struktur
Modal pada Perusahaan Textile dan Garment yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi & Bisnis Vol. 17, No. 2, September 2017
Ni Made N.C.D, Ni Luh Gede Erni S. dan Made Ari W. (2017). Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Struktur Modal Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Effek Indonesia Periode 2013-2015. e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 Vol. 7, No. 1 Tahun 2017
Ngurah, I. G., Rudangga, G., & Sudiarta, G. M. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No.7, 4394 – 4422
Nurul Anggun f. dan Listyorini Wahyu W (2017). Analisa Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Struktur Aktiva dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal. Prosiding Seminar Nasional, Multi Disiplin Ilmu & Call For Papers UNISBANK Ke 3 (SENDI_U3) Putu Artha W. (2017) Pengaruh Struktur Aktiva, Provitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas
Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2014-2015. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha Vol. 9 No. 1, Tahun 2017
Rahmawati, Amalia Dewi., Topowijono., dan Sri Sulasmiyanti. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Struktur Modal dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan : Studi Pada Perusahaan Sektor Properti Real Estate dan Building Contruction Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. Jurnal Administrasi Bisnis, 23(2), hal : 1-15.
Rika Prihasti P (2018). FAktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol. 7 No. 2, Februari 2018
Sugiyono (2007). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung
M. Chaerul Umam (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Likuiditas terhadap Struktur Modal dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Wijaya, M. S. V. dan Hadianto, B. 2008. Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran, Likuiditas, dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Ritel di Bursa Efek Indonesia: Sebuah Pengujian hipotesis Pecking Order. Jurnal Ilmiah Akuntansi, 7(1): 71-84.