ANALISIS APLIKASI PENJADWALAN UNIT-UNIT
PEMBANGKIT PADA SISTEM KELISTRIKAN JAWA-BALI
DENGAN MENGGUNAKAN UNIT COMMITMENT, UNIT
DECOMMITMENT DAN MODIFIED UNIT DECOMMITMENT
Oleh:
Aris Heri Andriawan (2207201002)
PROGRAM PASCA SARJANA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS)
SURABAYA
Pembangkit mampu
melayani Fluktuasi
permintaan beban
Beban
(Fluktuasi)
Pembangkit
Line Transmisi
Penjadwalan unit
pembangkit agar biaya
operasi pembangkit
minimum
Metode Penjadwalan
Pembangkit
(Unit Commitment)
q
Unit Commitment
q
Unit Decommitment
q
Modified Unit
Decommitment
Rumusan Masalah
•
Penelitian ini akan memfokuskan pada
masalah penjadwalan pembangkitan dengan
metode
unit
commitment,
unit
decommitment,
dan
modified
unit
decommitment pada sistem kelistrikan Jawa
–Bali.
Batasan Masalah
•
Penelitian ini menggunakan data dari unit
pembangkit, sistem pembangkit Jawa – Bali
•
Karakteristik input-output masing-masing
Tujuan dan Manfaat
•
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
aplikasi metode Unit Commitment, Unit
Decommitment
dan
Modified
Unit
Decommitment untuk penjadwalan unit
pembangkit thermal pada sistem kelistrikan
Jawa-Bali.
•
Dengan menganalisis aplikasi metode Unit
Commitment, Unit Decommitment, dan
Modified
Unit
Decommitment
pada
penjadwalan
unit pembangkit thermal
diharapkan dapat diperoleh pendekatan
yang paling efisien untuk melakukan
penjadwalan.
Kontribusi
•
Dari hasil penelitian diperoleh pendekatan yang paling
efisien untuk melakukan penjadwalan sesuai kondisi di
lapangan.
•
Hasil penelitian memberikan masukan pada materi
bahan perkuliahan, berupa software baru yang berisi
tiga menu software yaitu UC, UD, dan MUD, serta
memberikan kontribusi kepada PLN metode alternatif
untuk menghasilkan penjadwalan yang ekonomis.
Tinjauan Pustaka
•
Sejarah penelitian untuk masalah UC (Unit Commitment):
1. Di tahun 1940-an - 1970-an disebut sebagai metode
pemrograman integer campuran, dan berdasar atas daftar
skala prioritas.
Kelebihan:
penyelesaiannya sederhana
2. Tahun 1980-an metode Branch dan Bound Algorithm dan
metode Dynamic Programming. Kelebihan: Kedua
metode solusinya optimal untuk jumlah unit pembangkit
yang kecil. Untuk unit pembangkit yang besar metode
pendekatan Lagrangian Relaxation. Waktu penyelesaian
yang lebih pendek bila dibandingkan dengan Dynamic
Programming. Kelemahan: metode ini sangat sensitif
terhadap
pengali
Lagrange,
sehingga
dengan
bertambahnya pengali lagrange sulit dicari solusinya.
3. Sequential Unit Commitment dikembangkan untuk
menyempurnakan metode Lagrangian Relaxation dan
metode Dynamic Programming. Kekurangan: Metode ini
membutuhkan
daftar
prioritas
heuristic
untuk
mendapatkan harga awal.
Kelebihan:
Selain prioritas tradisional, metode ini
menyeleksi unit yang paling menguntungkan untuk
commit pada basis operasi ekonomis dan permintaan
sistem selama proses iterasi.
4. Tahun 1990an, Chaoan Li menemukan metode unit
commitment baru berdasarkan pada prosedur dekomitmen .
Komitmen sistem diawali dengan semua unit tersedia pada
periode studi.
Kekurangan:
Permulaan jadwal unit memiliki cadangan
perputaran yang berlebih sehingga biaya operasi sistem tidak
ekonomis karena biaya operasional lebih besar. Untuk
mendapatkan biaya operasi yang ekonomis, beberapa unit
harus dipertimbangkan untuk shutdown pada satu atau semua
bagian selama periode waktu penjadwalan.
5. Feixiong Hu, pada tahun 2004 melakukan modifikasi metode
Unit Decomitmen dengan memperbaiki dan menambahkan
beberapa konstrain. Metode ini disebut dengan Modified Unit
Decommitment (MUD).
•
Penelitian ini mengaplikasikan Dynamic Progrmming pada metode
Unit Commitment, Unit Decommitment, dan Modified Unit
Decommitment
untuk penjadwalan unit pembangkit sistem
kelistrikan Jawa-Bali.
1. Unit Commitment
•
Fungsi kuadratik yang digunakan untuk pendekatan
biaya produksi, adalah :
•
Total biaya produksi:
( )
2
,
,
,
,
,
,
,
t
i
t
i
t
i
t
i
t
i
t
i
t
i
i
p
C
a
b
x
p
c
x
p
F
=
=
+
+
[
]
∑∑
=
=
−
−
+
=
− − −T
t
I
i
t
i
it
t
i
i
it
it
i
p
x
u
F
C
p
u
S
x
u
u
1
1
1
,
1
,
,
,
)
(
)
)
(
min
Subyek pada:
•
Batasan permintaan beban:
•
Batasan cadangan perputaran:
•
Batasan kapasitas pembangkit:
•
Batasan minimum up/down time
•
Persamaan keadaan transisi:
T
t
D
u
p
it it t I i,...,
1
1=
=
∑
=T
t
R
u
p
i it t I i,...,
1
max 1=
≥
∑
=T
t
I
i
p
p
p
i
max
≤
it
≤
i
max
=
1
,...,
;
=
1
,...,
<
≤
<
≤
=
− −lain
yang
kondisi
atau
t
x
jika
t
x
jika
u
on t i on t i it,
1
0
1
,
0
1
,
1
1 1 , 1 1 ,
=
−
=
+
=
−
−
0
,
1
)
0
,
(
min
1
,
1
)
0
,
(
max
1
,
1
,
it
t
i
it
t
i
it
u
jika
x
u
jika
x
x
Dynamic Programming
•
Algoritma dari dynamic programming dapat dinyatakan
dengan:
Dengan,
Fcost (K, I)
= total biaya paling kecil pada
state (K, I)
Pcost (K, I)
= biaya produksi untuk state (K, I)
Scost (K-1, L:K, I)
= biaya transisi dari state (K-1, L)
sampai dengan (K, I)
[
(
,
)
(
1
,
:
,
)
(
1
,
)
]
min
)
,
(
cos
cos
cos
}
{
cos
K
I
P
K
I
S
K
L
K
I
F
K
L
F
t
t
t
L
t
=
+
−
+
−
Gambar 2. Flowchart Algoritma Unit Commitment
2. Unit Decommitment (UD)
•
Fungsi objektif :
•
Batasan kesimbangan beban dengan multiplier λt,
•
Dengan menambahkan pada fungsi objektif diatas,
permasalahan optimisasi menjadi:
[
]
+
∑ ∑
(
)
*
(
−,
,
−)
min
t iC
itP
itU
itS
itX
i,t1U
itU
i,t1T
t
D
U
P
t
i
it
*
it
−
=
0
=
1
,
2
,...,
∑
(
)
[
]
−
−
+
∑ ∑
t
i
C
it
(
P
it
)
*
U
it
S
it
(
X
i
t
−
,
U
it
,
U
i
t
−
)
t
∑
i
P
it
*
U
it
D
t
min
,
1
,
1
λ
Subyek pada :
1. Nilai kelebihan cadangan perputaran,
2. Persamaan kondisi dinamik
3. Batasan-batasan yang lain: batas kemampuan
min/max pembangkit, minimum up/down time,
dan lain-lain.
0
*
−
−
≥
=
∑
req
t
t
i
it
it
t
R
U
D
R
EXS
−
=
−
=
−
−
≤
≤
+
−
−
=
=
−
=
=
−
≤
≤
+
=
≤
≤
=
− − − − − − − −1
)
(
1
1
1
)
(
1
1
)
(
1
)
(
1
1
1
)
(
1
1
1 , 1 , 1 , 1 , 1 , 1 , 1 , 1 , it cool i t i cool i t i dn i t i it up i t i it up i t i up i up i t i t i it dn i t i cool i itU
dan
T
X
jika
T
mati
harus
tetap
dan
mati
X
T
jika
X
mati
U
dan
T
X
jika
mati
mungkin
dan
hidup
U
dan
T
X
jika
T
hidup
tetap
harus
dan
hidup
T
X
jika
X
hidup
U
dan
T
X
T
jika
x
3. Modified Unit Decommitment
(MUD)
•
fungsi objektif
:
min{
}
•
Dari persamaan (1):
–
term pertama berarti biaya produksi;
–
term ke dua berarti penyalaan semua unit;
–
term ke 3 berarti biaya pemadaman (shut down).
∑∑
= =+
T t I i t i t i ip
xU
F
1 1 , ,)
(
∑∑
=− = +−
+
+−
+
1 0 1 , 1 , , 1 , ,((
)
)
/
2
T t I i t i t i t i t i i upU
U
U
U
C
∑∑
=− = +−
−
+−
1 0 1 , 1 , , 1 , ,(
(
))
/
2
T t I i t i t i t i t i i downU
U
U
U
C
•
subyek pada:
p
i,t
-
δ
i,t
≤
p
i,t+1
≤
p
i,t
+
δ
i,t
|X
i,t
|
≥
t
i
on
jika U
i,t+1
=0 & U
i,t
=1
|X
i,t
|
≥
t
i
off
jika U
i,t+1
=1 & U
i,t
=0
∑
=
=
−
I
i
t
i
t
i
xU
p
Dt
1
,
,
0
0
1 , max ,−
−
≥
∑
= I i up t t t i t ixU
D
R
p
max
i
t
,
i
min
i
p
p
p
≤
≤
Formulasi Metode MUD
•
Proses utama dari MUD hampir sama dengan metode
unit decomitmen, tetapi perbaikan dibuat dengan
lebih banyak batasan, seperti ramp rate, dan lain-lain,
yang dipertimbangkan. Penjadwalan hari berikutnya
dilakukan berdasarkan kondisi awal unit.
•
Solusi awal dimungkinkan menurut kondisi awal dari
unit yang dikerjakan, Jika :
X
i,t
>0 atau |X
i,t
|> t
i
off
Selanjutnya ditetapkan:
U
i,t
0
=1 t
∈
{t,…,T}
•
Subprogram Dynamic Programming digunakan
untuk
masing-masing
kandidat
unit
untuk
menentukan
dekomitmen
optimal
(atau
dekomitmen sebagian) unit dalam periode waktu
penelitian, sehingga didapatkan biaya produksi
minimum.
•
Sub-program economic dispatch, digunakan untuk
mendapatkan nilai minimum dari fungsi obyektif.
•
Jadwal dengan nilai paling rendah dipilih sebagai
hasil dari iterasi sekarang. Proses iterasi berlanjut
sampai tidak ada perubahan jadwal yang bisa
mereduksi lagi nilai fungsi obyektifnya.
Algoritma
Gambar 4. Flowchart Pelaksanaan Algoritma MUD
Analisis
•
Simulasi penjadwalan dengan metode unit commitment
dengan beban Minggu, 4 januari 2009 dan Senin, 5
Januari 2009.
•
Simulasi penjadwalan dengan metode unit
decommitment dengan beban Minggu, 4 januari 2009
dan Senin, 5 Januari 2009.
•
Simulasi penjadwalan dengan metode modified unit
decommitment
Gambar 5. Topologi Sistem Jawa - Bali
4.05 0.005771 24 2.45 12 24 150.00 400.00 1.92000 877.00 696.25 Unit 20 20. 1.36 0.005771 24 2.45 12 24 150.00 400.00 1.92000 877.00 696.03 Unit 19 19. 7.68 0.009616 24 4.55 12 24 100.00 200.00 0.00480 7.97 78.00 Unit 18 18. 4.65 0.009616 24 2.79 12 24 25.00 50.00 0.00980 20.00 260.00 Unit 17 17. 4.65 0.009616 24 2.79 12 24 25.00 50.00 0.00980 20.00 260.00 Unit 16 16. 0.00 0.000003 24 0.00 2 2 37.50 55.00 0.00200 22.10 451.01 Unit 15 15. 0.00 0.008960 24 0.00 2 2 20.00 50.00 0.00209 28.12 650.70 Unit 14 14. 0.00 0.008960 24 0.00 2 2 20.00 50.00 0.00209 28.12 650.70 Unit 13 13. 0.00 0.008960 24 0.00 2 2 20.00 50.00 0.00209 28.12 650.70 Unit 12 12. 0.00 0.000005 24 0.00 2 2 30.00 55.00 0.00413 25.92 660.80 Unit 11 11. 0.00 0.000005 24 0.00 2 2 30.00 55.00 0.00413 25.92 660.80 Unit 10 10. 0.00 0.000005 24 0.00 2 2 30.00 55.00 0.00413 25.92 660.80 Unit 9 9. 5.04 0.009616 24 3.03 24 24 150.00 508.00 2.10100 10.98 737.00 Unit 8 8. 3.48 0.009616 24 2.09 24 24 150.00 508.00 2.10100 10.98 737.00 Unit 7 7. 30.20 0.004259 24 18.12 48 48 340.00 579.00 0.00156 7.92 561.00 Unit 6 6. 30.20 0.004259 24 18.12 48 48 340.00 579.00 0.00156 7.92 561.00 Unit 5 5. 20.13 0.004259 24 12.08 24 24 240.00 381.00 6.18100 1306.00 388143.98 Unit 4 4. 20.13 0.004259 24 12.08 24 24 240.00 381.00 6.18100 1306.00 388143.98 Unit 3 3. 20.13 0.004259 24 12.08 24 24 240.00 381.00 6.18100 1306.00 388143.98 Unit 2 2. 20.13 .004259 24 12.08 24 24 240.00 381.00 6.18100 1306.00 388143.98 Unit 1 1. PT. INDONESIA POWER Biaya start up ($/kWh) Harga bahan bakar ($/MCal) Status awal Biaya tanpa beban ($/h) MDT (h) MUT (h) MinCap (MW) MaxCap (MW) C B A No. Unit No.
Tabel 1. Parameter Pembangkit Thermal
3.28 0.009636 24 1.97 0.5 48 250.00 550.00 0.00201 4.70 955.8401 Unit 12 12. 3.28 0.009636 24 1.97 0.5 48 250.00 550.00 0.00240 4.70 998.8195 Unit 11 11. 3.28 0.009636 24 1.97 0.5 48 250.00 550.00 1.13780 5.44 914.3642 Unit 10 10. 7.58 0.009636 24 4.54 48 48 50.00 200.00 0.00200 7.60 78.00 Unit 9 9. 1.67 0.005771 24 1.14 48 48 40.00 100.00 5.2800 2136.00 6000.00 Unit 8 8. 1.67 0.005771 24 1.14 48 48 40.00 100.00 5.2800 2136.00 6000.00 Unit 7 7. 20.0 0.009616 24 12.00 24 48 150.00 400.00 6.1800 1306.15 388144.17 Unit 6 6. 7.68 0.009616 24 4.55 10 10 70.00 100.00 4.4000 9.26 303100.0 Unit 5 5. 7.68 0.009616 24 4.55 10 10 70.00 100.00 4.4000 9.26 303100.0 Unit 4 4. 1.90 0.009616 24 1.14 10 10 40.00 100.00 9.7620 1968 375800.0 Unit 3 3. 1.90 0.009616 24 1.14 10 10 40.00 100.00 9.7620 1968 375800.0 Unit 2 2. 6.61 0.009616 24 3.97 4 4 150.00 508.00 4.8000 2600 251800.0 Unit 1 1.
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI
Biaya start up ($/kWh) Harga bahan bakar ($/MCal) Status awal Biaya tanpa beban ($/h) MDT (h) MUT (h) MinCap (MW) MaxCap (MW) C B A No. Unit No.
2 jam 20.00 – 22.00 PLTU M. Karang #B1 21 4 jam 20.00 – 24.00 PLTU M. Karang #1 22 3 jam 21.00 – 24.00 PLTU M. Karang #2 23 14,5 jam 00.00 - 08.00, 11.00 – 13.00, 14.30 – 15.00, 15.30 – 16.00, 21.30 – 24.00 PLTU Paiton #2 26 13,5 jam 00.00 - 08.00, 11.00 – 13.00, 21.30 – 24.00 PLTU Gresik #1 27 13,5 jam 00.00 - 08.00, 11.00 – 13.00, 21.30 – 24.00 PLTU Gresik #1 28 9 jam 00.00 - 08.00 11.30 – 12.30 PLTGU Gresik # B1 31 7,5 jam 00.00 - 07.30 PLTGU Gresik # B1 32 Senin, 5 Januari 2009 24 jam 00.00 s/d 24.00 PLTU Gresik #1 28 24 jam 00.00 s/d 24.00 PLTU Gresik #1 27 24 jam 00.00 s/d 24.00 PLTU Paiton #2 26 21 jam 00.00 - 18.00, 21.00 - 24.00 PLTGU Gresik # B1 31 19 jam 00.00 - 17.30, 21.30 - 22.00, 22.30 - 23.00, 23.30 - 24.00 PLTGU Gresik # B1 32 Minggu, 4 Januari 2009 Lama shutdown Periode waktu Nama Unit No. Unit Hari/tanggal
Tabel 2. Unit-unit yang mengalami shut down dengan UD
Tabel 3. Unit-unit yang mengalami shut down dengan MUD
2 jam 20.00 – 22.00 PLTU M. Karang #B1 21 4 jam 20.00 – 24.00 PLTU M. Karang #1 22 3 jam 21.00 – 24.00 PLTU M. Karang #2 23 14,5 jam 00.00 - 08.00, 11.00 – 13.00, 14.30 – 15.00, 15.30 – 16.00, 21.30 – 24.00 PLTU Paiton #2 26 13,5 jam 00.00 - 08.00, 11.00 – 13.00, 21.30 – 24.00 PLTU Gresik #1 27 13,5 jam 00.00 - 08.00, 11.00 – 13.00, 21.30 – 24.00 PLTU Gresik #1 28 9 jam 00.00 - 08.00 11.30 – 12.30 PLTGU Gresik # B1 31 7,5 jam 00.00 - 07.30 PLTGU Gresik # B1 32 Senin, 5 Januari 2009 24 jam 00.00 s/d 24.00 PLTU Gresik #1 28 24 jam 00.00 s/d 24.00 PLTU Gresik #1 27 24 jam 00.00 s/d 24.00 PLTU Paiton #2 26 21 jam 00.00 - 18.00, 21.00 - 24.00 PLTGU Gresik # B1 31 19 jam 00.00 - 17.30, 21.30 - 22.00, 22.30 - 23.00, 23.30 - 24.00 PLTGU Gresik # B1 32 Minggu, 4 Januari 2009 Lama shutdown Periode waktu Nama Unit No. Unit Hari/tanggal