PROPOSAL
PENELITIAN LABORATORIUM
DANA ITS TAHUN 2020
Perhitungan Potensi dan Estimasi Produksi Listrik dari
Energi Gelombang Laut untuk Wilayah 3T (Tertinggal,
Terdepan dan Terluar) Indonesia
Tim Peneliti:
Ketua: Prof. Mukhtasor (Teknik Kelautan / FTK)
Anggota 1: Dr. Dendy Satrio, S.ST (Teknik Kelautan / FTK) Anggota 2: Dr.Eng. Shade R, ST., MT. (Teknik Kelautan / FTK) Anggota 3: Sholihin, MT. (Teknik Kelautan / FTK)
DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2020
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ………...…1 DAFTAR ISI ………...…...2 DAFTAR TABEL………...……3 DAFTAR GAMBAR ………..3 DAFTAR LAMPIRAN ………...…...3 BAB I RINGKASAN ………..4
BAB II LATAR BELAKANG ……….5
2.1 Latar Belakang ………..5
2.2 Perumusan Konsep dan Strategi Penelitian ………..6
2.3 Tujuan Penelitian………...7
2.4 Target Luaran ………7
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ...8
3.1 Kebutuhan Energi di Wilayah 3T ...8
3.2 Analisa Kondisi ...8
3.3 Potensi Energi Gelombang Laut di Indonesia ...8
3.4 Konversi Energi Gelombang Laut ...9
3.5 Metode Numerik ...19
3.6 Estimasi ...22
3.7 Peta Jalan Penelitian Energi Gelombang Laut ...23
BAB IV METODE ...25
BAB V JADWAL DAN ANGGARAN BIAYA ...27
5.1 Jadwal ...27
5.2 Anggaran Biaya ...27
BAB VI DAFTAR PUSTAKA ...30
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian……….28
Tabel 5.2. Justifikasi Anggaran Dana Penelitian Laboratorium………...29
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Persentase Rasio Elektrifikasi Provinsi-Provinsi di Indonesia per 2016 ……….…5
Gambar 3.1. Peta Potensi Energi Gelombang Laut di Indonesia………9
Gambar 3.2. Attenuator: Pelamis………..11
Gambar 3.3. Point Absorber: Ocean Power Technology's (OPT) Powerbuoy Wave Generation System...12
Gambar 3.4. Swedish heaving buoy dengan generator elektrik linier………...12
Gambar 3.5. Salter Duck Wave Energy………13
Gambar 3.6. Archimedes Wave Swing……….14
Gambar 3.7. Aquamarine Power Oyster………...15
Gambar 3.8. Jenis – jenis OWC (a) terpancang, dan (b) terapung………...16
Gambar 3.9. Konsep Oscillating Water Column Terminator………...17
Gambar 3.10. Wave Dragon Overtopping Device………18
Gambar 3.11. Interpolasi Linier………19
Gambar 3.12. Interpolasi Kuadratik………..20
Gambar 3.13. Interpolasi Polinomial………21
Gambar 3.14. Skema Estimasi………..22
Gambar 3.15. Peta Jalan Penelitian Pembangkit Listrik Gelombang Laut…………...23
Gambar 3.16. Roadmap Pengembangan Industri Energi Laut di Indonesia………….24
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Biodata Tim Peneliti………...31
BAB I RINGKASAN
Wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) merupakan daerah prioritas dalam upaya pembangunan infrastruktur sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2014. Untuk mendukung dan menjamin pembangunan dan keberlanjutan atau sustainability dari infrastruktur yang direncanakan nantinya, maka pemenuhan kebutuhan energi menjadi prioritas utama. . Dari berbagai potensi sumber energi laut terbarukan yang ada, penelitian ini fokus pada energi gelombang laut dengan mempertimbangkan faktor geografis wilayah 3T yang langsung menghadap Samudera Indonesia. Peta potensi energy gelombang laut secara nasional telah diluncurkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Balitbang ESDM) pada tahun 2014 lalu di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Diharapkan hasil perhitungan potensi pada wilayah 3T dapat melengkapi peta nasional tersebut dan dapat dilakukan pemilihan teknologi energy gelombang laut serta perencanaan pengembangan energy berkelanjutan pada wilayah tersebut. Pemodelan penjalaran gelombang dilakukan menggunakan Delft3D untuk mendapatkan data gelombang secara numerik. Data gelombang hasil penjalaran akan divalidasi dengan menggunaka data pengukuran lapangan. Data gelombang yang diperoleh dan divalidasi dalam tahapan ini akan menjadi factor input dalam melakukan perhitungan energy gelombang laut di tahap berikutnya. Target luaran dari kegiatan penelitian ini adalah dihasilkannya perhitungan potensi energi gelombang di daerah studi yang kemudian dituangkan dalam bentuk publikasi jurnal internasional.
Kata kunci: Energi gelombang laut, Peta potensi, Wilayah 3T, Pemodelan numerik, Gelombang laut.
BAB II
LATAR BELAKANG
2.1. Latar Belakang
Wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) merupakan daerah prioritas dalam upaya pembangunan infrastruktur sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2014. Untuk mendukung dan menjamin pembangunan dan keberlanjutan atau sustainability dari infrastruktur yang direncanakan nantinya, maka pemenuhan kebutuhan energi menjadi prioritas utama. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memaparkan bahwa per Maret 2017, rasio elektrifikasi di Indonesia adalah 91,16%. Apabila dibandingkan dengan persentase rerata nasional tersebut, daerah barat Pulau Sumatera, daerah selatan Pulau Jawa, dan Indonesia Timur memiliki rasio yang lebih rendah yaitu sekitar 47,78-89,52%, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.1. Kementerian ESDM sendiri memasang target 100% rasio elektrifikasi untuk seluruh wilayah Indonesia pada tahun 2021 dengan memprioritaskan pengembangan sumber energi terbarukan.
Gambar 2.1. Persentase Rasio Elektrifikasi Provinsi-Provinsi di Indonesia per 2016 (Sumber: LAKIN DJK, 2016)
Pada akhirnya, peningkatan pemenuhan energi di wilayah 3T bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara luas sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945. Pasal tersebut juga sekaligus merupakan landasan pengembangan sumber daya alam laut yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif selain minyak dan gas, terutama untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan di wilayah pesisir.
Konsekuensinya, diperlukan analisis terkait potensi sumber energi laut terbarukan di wilayah 3T. Dari berbagai potensi sumber energi laut terbarukan yang ada, penelitian ini fokus pada energi gelombang laut dengan mempertimbangkan faktor geografis wilayah 3T yang langsung menghadap Samudera Indonesia. Peta potensi energy gelombang laut secara nasional telah diluncurkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Balitbang ESDM) pada tahun 2014 lalu di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Diharapkan hasil perhitungan potensi pada wilayah 3T dapat melengkapi peta nasional tersebut dan dapat dilakukan pemilihan teknologi energy gelombang laut serta perencanaan pengembangan energy berkelanjutan pada wilayah tersebut.
2.2. Perumusan Konsep dan Strategi Penelitian
Konsep yang diusulkan pada kegiatan ini adalah perhitungan data potensi gelombang laut di wilayah 3T Indonesia dengan studi kasus pada daerah laut sebelah barat Pulau Sumatera, selatan Pulau Jawa dan Indonesia Timur. Penelitian ini akan menjadi langkah awal dalam pengembangan konversi energi laut terbarukan serta peningkatan distribusi listrik, terutama bagi komunitas di wilayah pesisir dan kepulauan (wilayah 3T). Dalam rangka identifikasi dan estimasi potensi energi gelombang, strategi penelitian yang diusulkan adalah berupa rekapitulasi data angin atau gelombang.
Selanjutnya, data tersebut kemudian akan direkapitulasi untuk mengetahui karakter potensi energi gelombang laut di daerah studi. Dalam penelitian ini juga akan dilakukan analisis hubungan atau keterkaitan antara data potensi energi gelombang laut tersebut dengan teknologi konversi energi gelombang laut yang tersedia di dunia. Hasil perhitungan potensi energi gelombang laut tersebut kemudian dijadikan data detail untuk peta potensi gelombang laut. Hal ini diperlukan untuk inisiasi sekaligus peningkatan kemampuan realisasi pengembangan pembangkit listrik energi gelombang
laut pada tahap berikutnya.
2.3. Tujuan Penelitian
Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan menganalisis potensi teknis energi gelombang laut di daerah studi. Hal ini merupakan langkah awal untuk mewujudkan pemanfaatan sumber daya energi laut terbarukan sekaligus peningkatan distribusi listrik bagi masyarakat pesisir. Perhitungan dan analisis sumber daya energi dari gelombang laut merupakan bagian dari proses menuju target kapasitas dari sektor energi terbarukan sebesar 22.5% sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2017. Sumber daya energi gelombang laut dapat menjadi solusi terhadap rendahnya rasio elektrifikasi di daerah studi kasus sekaligus menjaga kelestarian alam melalui teknologi ramah lingkungan.
2.4. Target Luaran
Target luaran dari kegiatan penelitian ini adalah dihasilkannya perhitungan potensi energi gelombang di daerah studi yang kemudian dituangkan dalam bentuk publikasi jurnal internasional. Hasil perhitungan dan analisis data gelombang laut di daerah studi digunakan sebagai data awal untuk mengetahui lokasi-lokasi yang potensial akan energi gelombang laut yang akan dislaurkan untuk wilayah 3T. Hasil dari analisis tersebut juga digunakan untuk menentukan bentuk pembangkit listrik energi gelombang laut yang sesuai dengan karakter gelombang di area perairan tersebut. Selanjutnya kerjasama dengan stakeholder energi laut dapat mengakselerasi pemanfaatan dan pengembangan potensi energi terbarukan gelombang laut sebagai upaya untuk mencapai kemandirian energi di Indonesia.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Kebutuhan Energi di Wilayah 3T
Elektrifikasi di wilayah 3T pada umumnya masih menggunakan bahan bakar berbasis minyak diesel. Penggunaan minyak diesel ini tidak terlepas dari kemudahan dan fleksibilitas instalasi teknologi generator diesel. Generator diesel dapat ditempatkan secara domestik dan dalam ukuran yang relatif kecil sehingga memudahkan pemanfaatannya di daerah pelosok dengan alat transmisi yang sederhana dan terbatas. Kondisi tersebut menyebabkan lambatnya pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur. Pemanfaatan potensi energi terbarukan dari sumber daya alam domestik menjadi prioritas utama demi mewujudkan kemandirian energi daerah serta mendukung pembangunan berkelanjutan.
3.2. Analisa Lokasi
Pada dasarnya prinsip kerja teknologi yang menkonversi energi gelombang laut menjadi energi listrik adalah mengakumulasi energi gelombang laut untuk memutar turbin generator. Oleh karena itu, sangatlah penting memilih lokasi yang tepat yang secara topografi memungkinkan akumulasi energi (Tarigan, 2010). Agar dapat diperoleh energi yang signifikan, gelombang air laut permukaan harus memiliki tinggi minimal 1,6 m. (Purba et. al, 2015).
Dalam penelitian yang dilakukan ini, akan dilakukan perbandingan potensi energi gelombang yang dapat dihasilkan di laut di sekitar wilayah 3T. Selain itu, akan dipertimbangkan pula beberapa hal lain seperti aksesibilitas, batimetri, kebutuhan akan listrik di daerah tersebut, dan lain-lain.
3.3 Potensi Energi Gelombang Laut di Indonesia
Gelombang laut dapat dikonversi menjadi energi listrik secara signifikan jika tinggi gelombang setidaknya 1,6 m. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Purba (2015), seluruh lokasi dibawah garis khatulistiwa di Indonesia memiliki tinggi gelombang laut yang melebihi batas minimal tersebut. Beberapa wilayah 3T merupakan lokasi yang memiliki potensi energi terbarukan dari sumber daya gelombang laut
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3.1. Tinggi gelombang di perairan tersebut berada pada kisaran 1,6 hingga 2,6 m berdasarkan estimasi wind-wave. Estimasi potensi secara regional ini belum mendefinisikan secara detail potensi lokal, yang mana nantinya akan sangat dibutuhkan untuk desain konverter energi gelombang laut yang efisien.
Gambar 3.1. Peta Potensi Energi Gelombang Laut di Indonesia (Mukhtasor, 2015)
3.4. Konversi Energi Gelombang Laut 3.4.1 Energi Gelombang Laut
Secara umum, energi gelombang laut didefinisikan sebagai flux energi di laut dalam untuk satu unit puncak gelombang dan dinyatakan dalam satuan kW/m. Kepadatan energi total, Et, per unit area adalah penjumlahan dari energi kinetik dan
potensial (Krongstad, 2000) yang dapat dinyatakan sebagai:
𝐸𝑖 = 𝜌𝑔 𝐻2
8...(1)
dimana 𝜌adalah densitas air laut, g adalah percepatan gravitasi, dan H adalah tinggi gelombang. Flux energi gelombang, P, tegak lurus arah perambatan gelombang dapat dinyatakan sebagai:
dimana Cg adalah kecepatan gelombang kelompok yang setara dengan g/2ω di laut dalam, dimana ω adalah frekuensi gelombang. Untuk real sea state, tinggi dan periode gelombang dapat didefinisikan sebagai berikut:
𝐻𝑚0 = 4√𝑚0...(3) 0 1 m m Te ………... (4)
Dimana mn merepresentasikan momen spectra orde ke-n. Dengan mensubtitusikan Hm0
dan Tepada persamaan (1) dan (2), kepadatan daya gelombang pada real sea state dapat
didefinisikan sebagai berikut (George dan Roger, 2003):
2 2
64
0 e mT H g P atau P xHm xTe 2 0 42 . 0 ...(5)Potensi energi gelombang yang diperkirakan jauh lebih besar ketimbang jenis energi terbarukan lainnya, seperti angin dan matahari, memotivasi pengembangan teknologi konversi energi gelombang di seluruh dunia (Falnes, 2007). Berbagai jenis teknologi dengan mekanisme yang berbeda telah diteliti dan diujicobakan agar se-efektif mungkin menyerap energi gelombang laut. Keberagaman teknologi tersebut ditentukan oleh perbedaan cara konversi energi dari gelombang laut, kedalaman air, dan lokasi instalasi (shoreline, near-shore, offshore).
3.4.2. Jenis Alat Konverter Energi Gelombang
Alat konverter energi gelombang memiliki variasi desain dan konsep yang sangat banyak. Secara umum konverter energi gelombang ini dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis utama, yaitu: attenuator, point absorber, dan terminator (Mukhtasor, 2015).
Attenuator
Attenuator terletak sejajar dengan arah gelombang dominan dan menaiki gelombang. Contoh alat konverter ini adalah Pelamis yang dikembangkan oleh Ocean Power Delivery, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.2. Ketinggian gelombang yang berbeda sepanjang alat akan menyebabkan meregangnya segmen yang terhubung. Segmen yang terhubung tersambung ke pompa hidrolik atau konverter lain untuk menghasilkan listrik selama energi gelombang bergerak melintasinya. Sebuah transformator di ujung unit akan menaikkan tegangan daya ke kabel untuk ditransmisikan ke pantai. Pelamis berhasil menghasilkan listrik sebesar 750 kW dengan panjang alat sekitar 120 meter dan diameter 3,5 m dan terdiri dari lima bagian.
Gambar 3.2. Attenuator: Pelamis
Point Absorber
Point absorber adalah alat konverter energi gelombang yang memiliki ukuran relatif kecil dibandingkan dengan panjang gelombang yang terjadi.Point absorber dapat berupa struktur yang terapung yang bergerak naik dan turun pada permukaan laut atau terendam di bawah laut.Gerakan naik dan turuninimenghasilkan pada perbedaan tekanan, dan digunakan untuk menggerakkan elektromekanis atau energi konverter hidrolik sehingga dapat menghasilkan daya.Karena ukurannya yang kecil, arah gelombang tidak begitu penting.Contoh dari alat converter ini adalah OPT Powerbouy, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3. Point Absorber: Ocean Power Technology's (OPT) Powerbuoy Wave
Generation System
Point absorberatau juga disebut dengan single-body heaving buoymerupakan salah
satu contoh oscillating body sederhana. Struktur lepas pantai pada dasarnya adalah
oscillating bodies, baik yang terapung maupun tercelup sempurna (submerged).
Keuntungan dari penggunaan oscillating bodies di laut dengan kedalaman lebih dari 40 m adalah ketersediaan energi gelombang laut yang lebih besar.Namun seiring dengan kelebihan tersebut, teknologi konversi energi lepas pantai secara umum lebih kompleks dan membutuhkan kabel listrik bawah laut yang dapat menambah biaya transmisi maupun pemeliharaannya.Uppsala University, Swedia, mengembangkan buoy yang ditambatkan dengan mooring dan menggunakan generator elektrik linier yang diinstall di dasar laut (Gambar 3.4).
Gambar 3.4. Swedish heaving buoy dengan generator elektrik linier (Courtesy: Uppsala University, dalam (Falcao, 2010))
Terminator
Alat terminator memiliki orientasi tegak lurus terhadap arah gelombang. Salah satu contoh dari terminator adalah Salter’s Duck, yang dikembangkan oleh University of Edinburg. Salter’s Duck pada dasarnya menghancurkan gelombang yang melewatinya, dan meninggalkan laut yang lebih tenang pada sisi yang lain.
Duck memiliki bentuk seperti tetesan air mata, dan banyak dari duck berbentuk tetesan air mata itu terhubung dengan batang panjang untuk membentuk seluruh sistem Salter. Ujung Duck berbentuk air mata akan menghadapi gelombang yang datang, lalu bergerak mengangguk ketika gelombang sudah lewat. Aksi gerakan inilah yang menangkap energi gelombang dan aksi anggukan tersebut dapat menangkap 90% energi gelombang yang besar ini sehingga mampu menjaga piston tetap berjalan. Lalu, piston akan menekan oli hidraulik. Ketika cukup bertekanan, minyak memasuki motor hidrolik yang menghasilkan listrik. Alat energi gelombangSalter Duck ini ditunjukkan pada Gambar 3.5.
3.4.3. Cara Pengoperasian Alat Konverter Energi Gelombang
Dari beberapa kategori jenis alat konverter energi gelombang yang telah dikelompokkan diatas, terdapat pengklasifikasian alat lebih lanjut yang ditentukan oleh cara pengoperasiannya. Cara pengoperasian alat konverter energi gelombangdiantaranya adalah submerged pressure differential, oscillating wave
surge, oscillating water column, danovertopping (Mukhtasor, 2015).
Submerged pressure differential
Alat submerged pressure differential adalah point absorber yang berada tenggelam di bawah laut yang menggunakan perbedaan tekanan di atas alat antara puncak gelombang (crest) dan lembah gelombang (trough). Alat ini terdiri dari dua bagian: pondasi tetap pada dasar laut dan silinder terisi udara yang dapat bergerak naik-turun. Ketika puncak gelombang melewati alat, tekanan air diatas alat akan memampatkan udara di dalam silinder sehingga bagian atas silinder bergerak ke bawah. Ketika lembah gelombang lewat, tekanan air di atas alat akanberkurang dan bagian atas silinder naik. Keuntungan dari alat ini adalah akibat tenggelam penuh di dasar laut, maka resiko tabrakan dengan benda yang mengapung menjadi sangat kecil dan mengurangi dampak visual. Perawatan alat ini juga memungkinkan.Sebab bagian dari alat ini melekat di dasar laut, maka alat ini biasanya terletak di dekat pantai (near shore).Salah satu contoh alat ini adalah Archimedes Wave Swing, seperti pada Gambar 3.6.
Oscillating Wave Surge Converter
Konverter oscillating wave surge ini terdiri dari deflektor yang berensel yang tegak lurus terhadap arah gelombang (sebuah terminator). Alat ini bergerak kembali dengan memanfaatkan kecepatan partikel horisontal dari gelombang. Salah satu contohnya, Aquamarine Power Oyster yang ditempatkan di dekat pantai (near
shore), dimana bagian atas deflektor berada di permukaan air laut dan engselnya
berada di dasar laut. Tutup berengsel Oyster, yang hampir seluruhnya di bawah air, bergerak ke belakang dan ke depan ketika ada gelombang di dekat pantai. Gerakan dari tutup Oyster akan membuat dua piston hidrolik mendorong air bertekanan tinggi di daratan melalui pipa bawah laut untuk menggerakkan turbin hidro-listrik konvensional. Gambar 3.7. menunjukkan alat Aquamarine Power Oyster.
Gambar 3.7. Aquamarine Power Oyster (Sumber: Aquamarine Power, 2012)
Oscillating Water Column (OWC)
Oscillating Water Columnterdiri dari ruangan yang terbuka ke laut di bawah
permukaan air. Ketika gelombang sampai ke alat, air masuk ke dalam ruangan dan menekan udara yang ada di ruangan. Udara ini akan lolos ke atmosfer melalui turbin. Ketika air gelombang mundur, udara akan tertarik melalui turbin juga. Turbin well bertekanan rendah sering digunakan dalam aplikasi ini karena turbin ini dapat
berputar dalam arah yang sama terlepas dari arah alirannya, sehingga menghilangkan kebutuhan untuk mengarahkan kembali aliran udara. Sehingga salah satu keunggulan dari konsep OWC adalah sederhana dan awet.
Prinsip dasar kerja dari OWC adalah timbulnya gerakan osilasi dari permukaan bebas internal oleh gelombang dan mendorong udara yang terperangkap di dalam OWC mengalir dan memutar turbin generator yang menghasilkan listrik.Teknologi OWC ini sendiri dikembangkan baik sebagai struktur terpancang di area pantai ataupun sebagai struktur apung di area lepas pantai.OWC terpancang umumnya terbuat dari beton dan dilengkapi dengan turbin udara.Kapasitas dayanya berkisar antara 60 – 500 kW.Salah satu contohnya adalah Pico OWC Plant yang dibangun pada tahun 1999 di Portugal (Gambar 3.8.a) dengan kapasitas 400 kW.Sedangkan untuk OWC tipe terapung (Gambar 3.8.b), telah banyak diujicobakan bahkan diaplikasikan untuk mendukung operasional navigasi lepas pantai di Jepang, Korea, China, Denmark dan Irlandia (Falcao, 2010).
(a) (b)
Gambar 3.8. Jenis – jenis OWC (a) terpancang, dan (b) terapung (Falcao, 2010)
Terdapat juga contoh dari OWC sebagai point absorber dan ada yang dibangun di garis pantai yang bertindak sebagai terminator. Salah satu contohnya adalah Wavegen Limpet yang dibangun di tepi pantai Pulau Islay, Skotlandia Barat, dan telah memproduksi listrik untuk kebutuhan jaringan nasional.Konsep OWC juga
dipakai oleh Oceanlix, pengembang yang berasal dari Australia, dan ditempatkan di daerah dekat pantai, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.9.
Gambar 3.9. Konsep Oscillating Water Column Terminator
Overtopping
Alat konverter energi gelombang jenis overtopping ini memiliki dinding seperti bendungan atau waduk yang terisi oleh gelombang yang masuk, sehingga menyebabkan adanya kenaikan tekanan air akibat hempasan air gelombang laut. Energi dari air yang jatuh ini akan digunakan untuk memutar turbin hidro. Lalu air gelombang yang telah masuk tersebut akan dilepaskan melalui turbin internal dan kemudian kembali ke laut. Alat ini dibangun khusus pada suatu platform yang mengambang dan terletak di laut lepas. Alat ini menggunakan sepasang reflektor berbentuk kurva besar yang berfungsi untuk mengumpulkan gelombang ke bagian tengah penerima.
Dengan kata lain, cara untuk mengkonversi energi gelombang laut adalah dengan memanfaatkan limpahan air yang ditimbulkan oleh pecahnya puncak gelombang yang mengenai struktur. Air limpahan tersebut kemudian ditampung pada reservoir yang terletak di atas muka air rata-rata, kemudian dialirkan untuk memutar turbin hidrolik konvensional. Metode ini diterapkan salah satunya pada teknologi konversi
energi gelombang laut keluaran Denmark, Wave Dragon (Falcao, 2010), yang ditunjukkan pada Gambar 3.10.
Gambar 3.10. Wave Dragon Overtopping Device
3.5. Metode Numerik
3.5.1 Konsep Metode Numerik
Metode numerik merupakan teknik untuk menyelesaikan permasalahan yang diformulasikan secara matematis menggunakan operasi hitungan. Metode ini dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan non-linier, persamaan simultan, differensial dan integral, serta interpolasi dan regresi. (Harinaldi, 2005)
Selanjutnya, untuk memecahkan permasalahan dengan menggunakan metode numerik, dilakukan tahap-tahap sebagai berikut:
1. Pendefinisian masalah, yakni mengetahui permasalahan yang ada dan tujuan penyelesaian masalah tersebut.
2. Pemodelan, yakni menerjemahkan permasalahan di dunia nyata menjadi persamaan matematika.
3. Penyederhanaan model, yakni menyederhanakan permodelan matematika yang mungkin terlalu kompleks yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Cara menyederhaakannya adalah dengan memasukkan parameter (variable). 4. Formulasi numerik dan pemograman, yakni menerjemahkan algoritma ke
2.5.2 Konsep Interpolasi
Interpolasi merupakan suatu pendekatan numerik yang perlu dilakukan, bila diperlukan nilai suatu fungsi y = y(x) yang tidak diketahui perumusannya secara tepat. Pada nilai argument x tertentu, bila nilainya pada argument lain di sekitar argument yang diinginkan diketahui. Macam-macam interpolasi adalah:
1. Interpolasi Linier
Interpolasi linier adalah menentukan titik-titik diantara 2 buah titik dengan menggunakan pendekatan fungsi garis lurus (Gambar 3.11).
Gambar 3.11. Interpolasi Linier
Persamaan garis lurus yang melalui 2 titik P1(x1,y1) dan P2(x2,y2) adalah
𝑦−𝑦1 𝑦2−𝑦1 =
𝑥−𝑥1
𝑥2−𝑥1 …...(6)
Sehingga diperoleh persamaan dari interpolasi linier: 𝑦 =𝑦2−𝑦1
2. Interpolasi Kuadratik
Interpolasi kuadratik (Gambar 3.12) adalah interpolasi yang menentukan titik-titik antara 3 buah titik dengan menggunakan pendekatan fungsi kuadrat 3 titik yang diketahui: P1(x1,y1), P2(x2,y2) dan P3(x3,y3).
Gambar 3.12. Interpolasi Kuadratik
Untuk memperoleh titik Q (x,y) maka digunakan persamaan sebagai berikut: 𝑦 = 𝑦1 (𝑥−𝑥2)(𝑥−𝑥3) (𝑥1−𝑥2)(𝑥1−𝑥3)+ 𝑦2 (𝑥−𝑥1)(𝑥−𝑥3) (𝑥2−𝑥1)(𝑥2−𝑥3)+ 𝑦3 (𝑥−𝑥1)(𝑥−𝑥2) (𝑥3−𝑥1)(𝑥3−𝑥2) ...(8) 3. Interpolasi Polinomial
Interpolasi polynomial (Gambar 3.13) adalah menentukkan titik-titik antara N buah titik dengan menggunakan pendekatan fungsi polynomial pangkat N-1 titik-titik yang diketahui: P1(x1,y1), P2(x2,y2), P3(y3,x3)…Pn(xn,yn)
Gambar 3.13. Interpolasi Polinomial
Persamaan polynomial pangkat N-1 adalah sebagai berikut:
...(9)
3.6.Estimasi
Adalah keseluruhan proses yang menggunakan sebuah estimator, untuk menghasilkan sebuah estimate dari suatu parameter (Harinaldi, 2005). Terdapat 2 jenis estimasi, yaitu:
3.6.1 Estimasi Titik
Sebuah estimate titik (point estimate) dari sebuah parameter (θ) adalah suatu angka tunggal yang dapat dianggap sebagai nilai yang masuk akal bagi θ.
Estimasi titik diperoleh dengan memilih statistik yang tepat dengan menghitung nilainya dari data sampel. Statistik yang dipilih disebut sebagai estimator
titik (point estimator) dan proses megestimasi dengan suatu angka tunggal disebut sebagai estimasi titik (point estimation).
3.6.2 Estimasi Interval
Sebuah estimate interval (interval estimate) dari sebuah parameter (θ) adalah suatu sebaran nilai-nilai yang digunakan untuk mengsestimasi θ. Proses mengestimasi dengan suatu sebaran nilai-nilai ini disebut estimasi interval (interval estimate)
2.6.3 Mengestimasi Mean dengan ukuran sampel lebih dari 30 (n>30) Dalam kebanyakan situasi, bukan hanya mean populasi, deviasi standard populasi pun tidak diketahui. Jadi, deviasi standard populasi harus diestimasi juga bersama-sama dengan mean populasinya. Hal tersebut dilakukan dengan prosedur pada Gambar 3.14.
Gambar 3.14. Skema Estimasi
3.7 Peta Jalan Penelitian Energi Gelombang Laut
Penelitian potensi energi gelombang laut merupakan salah satu cabang dari penelitian pembangkit listrik gelombang laut secara keseluruhan (Gambar 3.15). Pada peta jalan penelitian tersebut, ditunjukkan bahwa kegiatan penelitian ini merupakan kegiatan paralel dengan cabang penelitian yang dilakukan. Pada peta jalan penelitian, warna hijau merupakan penelitian yang telah dilakukan. Warna biru merupakan
penelitian yang akan dilakukan secara bersamaan, untuk mendapatkan hasil terbaik dalam mengimplementasikan teknologi pembangkit listrik energi gelombang laut.
Gambar 3.15. Peta Jalan Penelitian Pembangkit Listrik Gelombang Laut
Selain itu, penelitian ini juga merupakan tahap dari pengembangan industri energi laut nasional. Dengan menghitung potensi energi gelombang laut, maka penelitian ini masuk di dalam tahapan akademik. Dengan mempercepat langkah dalam tahapan ini, maka Indonesia juga akan cepat memiliki industri energi laut. Hal ini ditunjukkan melalui Gambar 3.16. Maka, penelitian ini menjadi penting untuk dilaksanakan demi menjawab kebutuhan kebutuhan listrik nasional.
Sains dan Teknologi Kelautan-Kebumian Pembangu nan Kapal Sumber Daya Energi Kelautan Energi
Arus Laut Energi Gelombang
Laut
Identifikasi Potensi Energi Gelombang laut
Perhitungan Potensi Energi Gelombang Laut
Studi Pemilihan Teknologi dan Power take off Energi Gelombang Laut Keselamatan dan Efektifitas Transportasi Laut Geodinami ka Pemodelan
Spasial Ekologi Kajian dan Wilayah Pesisir Infrastruktur Ramah Lingkungan
Gambar 3.16. Roadmap Pengembangan Industri Energi Laut di Indonesia (Mukhtasor, 2015)
Towards Establishment of Indonesia Marine Energy Centre (IMEC)
BAB IV METODE
Beberapa tahapan penelitian yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan pada bab awal proposal ini adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data Angin dan/atau Gelombang Laut
Pada tahap ini, peneliti akan mengumpulkan data yang diperlukan sebagai bahan penelitian. Adapun data yang akan digunakan meliputi data pengukuran gelombang, data gelombang sekunder, data angin, data batimetri nasional dan data prediksi elevasi pasang surut.
2. Pengaturan Model Numerik
Pemodelan penjalaran gelombang dilakukan menggunakan Delft3D untuk mendapatkan data gelombang secara numerik. Data gelombang hasil penjalaran akan divalidasi dengan menggunaka data pengukuran lapangan. Data gelombang yang diperoleh dan divalidasi dalam tahapan ini akan menjadi factor input dalam melakukan perhitungan energy gelombang laut di tahap berikutnya.
3. Perhitungan Potensi Energi Gelombang Laut di Daerah Studi
Langkah berikutnya, peneliti akan melakukan perhitungan potensi energi gelombang laut di wilayah 3T dengan batasa daerah studi berupa barat Pulau Sumatera, Selatan Pulau Jawa dan Indonesia Timur. Beberapa titik lokasi akan dipilih untuk diteliti lebih komprehensif dalam perhitungan potensi energy gelombang laut. Tahapan ini akan menghasilkan potensi teoritis.
4. Pemetaan Potensi Energi Gelombang Laut di Daerah Studi
Setelah potensi energy gelombang laut di daerah studi diperoleh, peneliti akan melakukan pemetaan lokasi penerapan teknologi konversi energi gelombang laut. Tahapan ini akan menghasilkan potensi teknis dan praktis dimana potensi teoritis akan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di sekitar daerah studi.
5. Estimasi Luaran Energi Berdasarkan Aplikasi Teknologi Konversi Energi yang Sudah Ada, untuk Lokasi–Lokasi Potensial
Tahapan ini peneliti akan melakukan identifikasi teknologi konversi yang dapat diterapkan di derah studi. Dengan asumsi generator yang akan digunakan, peneliti akan menyajikan daya listrik yang akan dihasilkan oleh energi gelombang laut di sekitar daerah studi.
BAB V
JADWAL DAN ANGGARAN BIAYA
5.1. Jadwal
Penelitian ini dijadwalkan akan berlangsung selama delapan bulan dengan Rencana Kegiatan dan alokasi waktu sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 5.1.
5.2. Anggaran Biaya
Total biaya yang diusulkan dalam penelitian ini adalah Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan rincian pengeluaran sebagaimana diberikan dalam Tabel 5.2.
Tabel 5.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No. Kegiatan Penanggung
Jawab Bulan ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Penyusunan program penelitian & koordinasi tim Prof. Ir. Mukhtasor, M.Eng., PhD. 2 Studi pustaka &
pengumpulan data angin dan atau gelombang laut Prof. Ir. Mukhtasor, M.Eng., PhD. dan Dr. Dendy Satrio, S.ST 3 Pengaturan Model Numerik Dr. Dendy Satrio, S.ST. 4 Perhitungan potensi energi gelombang laut Dr. Eng. Shade R., ST., MT. 5 Pemetaan potensi energi gelombang laut di daerah studi
Dr. Eng. Shade R., ST., MT.
6 Estimasi luaran energi berdasarkan aplikasi teknologi konversi energi yang sudah ada, untuk lokasi – lokasi potensial
Sholihin, ST., MT
7 Publikasi ilmiah dan pembuatan laporan
Dr. Dendy Satrio, S.ST
Tabel 5.2. Justifikasi Anggaran Dana Penelitian Laboratorium
1. Belanja Bahan
Harga Satuan
(Rp) (Rp)
Alat Tulis Kantor 10 Paket 45,000 450,000
Kertas A4 8 Rim 40,000 320,000
Tinta Printer 4 Paket 250,000 1,000,000
Penggandaan Laporan 8 Paket 35,000 280,000
Sub Total 1 (Rp) 2,050,000
Harga Satuan
(Rp) (Rp)
Peta Batimetri 35 buah 100,000 3,500,000
Publikasi Internasional 2 Paket 7,730,000 15,460,000
Konsumsi pengolah data 4 Paket 300,000 1,200,000
Konsumsi Rapat Koordinasi 20 Paket 150,000 3,000,000
Data Lingkungan 5 Paket 550,000 2,750,000
Sub Total 2 (Rp) 25,910,000
3. Belanja Perjalanan Lainnya
Biaya Satuan
(Rp) (Rp)
Perjalanan domestik Surabaya 20 Perjalanan 100,000 2,000,000 Perjalanan domestik Lokasi
Conference 8 Perjalanan 250,000 2,000,000
Perjalanan ke lokasi
Conference 4 (2x perjalanan PP untuk 2 orang) 3,000,000 12,000,000
Penginapan di lokasi
Conference 6 Paket (tiga malam) 750,000 4,500,000
Sub Total 3 (Rp) 20,500,000
4. Belanja Honorarium
Honor/ Satuan
(Rp) (Rp)
Pembantu Pengolah data
Nama : Sony Junianto 1 Program 1,540,000 1,540,000
NPWP :
-Alamat : Gang Makam/D22
Sub Total 4 (Rp) 1,540,000 50,000,000
Total
Item Bahan Volume Total
Satuan Satuan
2. Belanja Barang Non Operasional Lainnya
Item Barang Volume
Total
Item Honor Volume Total
Satuan Item Perjalanan Volume
Total Keseluruhan (Rp) Satuan
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Aquamarine Power. 2012. UK: Aquamarine Power Unveils Proposals for Lewis Wave Energy Project. Available at: http://subseaworldnews.com/2012/03/05/uk-aquamarine-power-unveils-proposals-for-lewis-wave-energy-project/
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan. 2016. Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (“LAKIN DJK”). hlm. 25.
Falcão AF de O. 2010. Wave energy utilization: A review of the technologies. Renew Sustain Energy Rev 14:899–918. doi: 10.1016/j.rser.2009.11.003
Falnes J. 2007. A review of wave-energy extraction. Mar Struct 20:185–201. doi: 10.1016/j.marstruc.2007.09.001
George H dan Roger B. 2003.Guidelines for preliminary estimation of power production by offshore wave energy conversion devices.Tech. Rep. E2I/EPRI-WP-001, Electric Power Research Institude (EPRI).
Harinaldi. 2005. Prinsip-prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains. Erlangga: Jakarta Krogstad, H.E dan Arntsen. 2000. Linear Wave Theory Part A, NTNU, Trondheim,
Norway
Manjula, E. V. P. J., Ariyaratne, W. K. H., Ratnayake, C., & Melaaen, M. C. (2017). A review of CFD modelling studies on pneumatic conveying and challenges in modelling offshore drill cuttings transport. Powder
Technology, 305, 782–793.
Mukhtasor. 2015. Mengenal Energi Laut. ICEES: Surabaya PT. PLN. 2010. Statistika Elektrifikasi.
Purba NP, Kelvin J, Sandro R, et al. 2015. Suitable Locations of Ocean Renewable Energy (ORE) in Indonesia Region – GIS Approached. Energy Procedia 65:230–238. doi:10.1016/j.egypro.2014.01.215
Tarigan, M. S., 2010. Studi Pendahuluan Energi Gelombang di Teluk Ambon Bagian
BAB VII LAMPIRAN
Lampiran 1 Biodata Tim Peneliti
BIODATA KETUA PENELITI
a. Nama Lengkap Prof. Ir. Mukhtasor, M.Eng., Ph.D b. Jenis Kelamin Laki-laki (L / P)
c. NIP 196904201994031003
d. Fungsional/Pangkat/Gol. Guru Besar/ Pembina Utama Madya/ IVd e. Jabatan Struktural -
f. Bidang Keahlian Rekayasa Energi Laut dan Lingkungan g. Fakultas/Departemen Teknologi Kelautan / Teknik Kelautan h. Alamat Rumah & No. Telp. Perumahan ITS Blok X-14, Surabaya
No. HP. 082232429069 i. Riwayat Penelitian/
Pengabdian
1. “Studi Eksperimen Pengembangan Kinerja Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut untuk Wilayah Perairan Indonesia”, Penelitian
Thesis/Pascasarjana – RISTEKDIKTI, 2019, Ketua Peneliti.
2. “Teknologi Turbin Arus Laut untuk Wilayah Indonesia dengan Kecepatan Arus Rendah”, Penelitian Dasar– RISTEKDIKTI, 2018-2019, Ketua Peneliti.
3. “Optimasi Sistem Bangunan Apung pada Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut”, Penelitian PMDSU–
RISTEKDIKTI, 2016-2018, Ketua Peneliti.
4. “Studi Numerik dan Eksperimental Kinerja Turbin untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut”, Penelitian PMDSU– RISTEKDIKTI, 2016-2018, Anggota Peneliti.
5. “Pengendalian Korosi pada Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut”, Penelitian PMDSU– RISTEKDIKTI, 2016-2018, Anggota Peneliti. 6. “Perhitungan dan Sosialisasi Potensi
Energi Gelombang Laut di Provinsi Nusa Tenggara Timur”, Pengabdian Masyarakat– ITS, 2018, Ketua Peneliti.
j. Riwayat Publikasi Jurnal Internasional:
1. “Effects of demi-hull separation ratios on motion responses of tidal current turbines-loaded catamaran”, In Press, 2020, Ocean Systems Engineering. 2. “Effects of nickel-aluminum bronze
pre-oxidized films on the cathodic kinetics of oxygen reduction”, In Press, 2019, Analytical Letters.
3. “Numerical Investigation of Contra Rotating Vertical-Axis Tidal-Current Turbine”, Vol. 17, No. 1, 2018, 208-215, Journal of Marine Science and Aplication.
4. “The Influence of Time Step Setting on CFD Simulation Result of Vertical Axis Tidal Current Turbine”, Vol. 12, No. 1, 3399-3409, Journal of
Mechanical Engineering and Sciences. 5. “Motion Response Modeling of
Catamaran Type for Floating Tidal Current Energy Conversion System in Beam Seas Condition”, Vol. 6, No. 1, 57-61, International Journal of
Advances in Sciences Engineering and Technology.
k. Riwayat Paten - “Ponton Tripod untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut”, No. P00201508367, Paten, 2015
l. Tugas Akhir, Tesis dan Disertasi
Tugas Akhir:
1. “Studi Potensi Energi Gelombang Laut di Pantai Selatan Banyuwangi
Menggunakan Sumber Data ERA5 (ECMWF) dan Pengukuran Lapangan”, Muhammad Yasyril Mumtaz (NRP. 04311640000131), 2020.
2. “Evaluasi Kegiatan Scrapping Kapal dan Alokasi Ruang Pesisir Kamal Berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan”, Muhammad Rasyid Ridha (NRP. 04311440000108), 2019
Tesis:
1. “Evaluasi Sumber Data Gelombang (Merged Altimetry, ERA5, dan
Windwave-05), Studi Kasus: Estimasi
Potensi Energi Gelombang Laut di Pantai Barat Kota Jayapura”, Muchammad Iqbal Havis (NRP. 04311750010006), Pascasarjana Teknik Kelautan ITS, 2019. 2. “Identifikasi dan Pemetaan Lokasi
Potensi Energi Arus Laut di Perairan Indonesia”, Thesyandra Mira
Anissabela Brigitta (NRP. 04311650030001), Pascasarjana Teknik Kelautan ITS, 2019. Disertasi:
1. “Studi Numerik dan Eksperimental Kinerja Turbin Arus Laut Sumbu Vertikal”, Dendy Satrio (NRP. 04111660010007), Pascasarjana Teknik Kelautan ITS, 2019.
2. “Terumbu Karang Sebagai Parameter Biologi untuk Pengendalian
Pencemaran Panas dari Air Bahang dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir”, Dian Saptarini (NRP.
04111160010001), Pascasarjana Teknik Kelautan ITS, 2019.
BIODATA ANGGOTA PENELITI 1
a. Nama Lengkap : Dr. Dendy Satrio, S.ST.
b. NPP : 1993202011013
c. Fungsional/Pangkat/Gol : Lektor/III/c d. Bidang Keahlian : Energi Laut
e. Departemen / Fakultas : Teknik Kelautan / Teknologi Kelautan f. Alamat Rumah dan No Telp. : Simo Gunung Kramat Barat 4d/ 16,
Surabaya 60255
Telp: 085730700115
g. Riwayat Penelitian / Pengabdian Masyarakat (2) yang paling Relevan
Tahun Kegiatan Posisi
2014-2014
Penelitian PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), Rancang Bangun Pembangkit Listrik Hybrid Menggunakan Kombinasi Turbin Sailwing dan Turbin Darrieus sebagai Alternatif Pembangkit Energi Terbarukan
Ketua
2016-2018
Penelitian PMDSU (Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul) Tahun, Studi Numerik dan Eksperimental Kinerja Turbin untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut
h. Publikasi (2) yang paling Relevan N
o. Judul Artikel / buku dan Penulis Penerbit, Tahun
1
The influence of time step setting on the CFD simulation result of vertical axis tidal current turbine. /
Dendy Satrio, I.K.A.P. Utama, Mukhtasor. Journal of Mechanical Engineering and Sciences, Vol. 12, Issue 1, Hal. 3399-3409. UMP Publisher, 2018. 2
Numerical Investigation of Contra Rotating Vertical-Axis Tidal-Current Turbine. /
Dendy Satrio, I.K.A.P. Utama, Mukhtasor. Journal of Marine Science and Application, Vol. 17, Hal. 208-215. Springer, 2018. i. Paten (2) terakhir -
j. Tugas Akhir, Thesis dan Disertasi (2 terakhir yang paling relevan) yang sudah selesai di bimbing
-
BIODATA ANGGOTA PENELITI 2
a. Nama Lengkap : Shade Rahmawati b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 1990201812030
d. Fungsional/Pangkat/Gol : III/b e. Jabatan Struktural : -
f. Bidang Keahlian : Rekayasa Energi Laut Terbarukan g. Departemen/Fakultas : Teknik Kelautan / Teknologi Kelautan h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember i. Alamat Rumah dan No.Telp:
- / 085236055540
j. Riwayat penelitian :
No. Judul Sumber Dana Tahun
1 Analisis Numerik Respon Gerak Dan Kekuatan Struktur
Offshore Aquculture “OCEAN
FARM-ITS”
k. Riwayat pengabdian :
No. Judul Sumber Dana Tahun
1 Perhitungan dan Sosialisasi Potensi Energi Gelombang Laut di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Dana Lokal LPPM ITS 2018
2 Pemetaan Hidro-Oseanografi
untuk Mendukung
Pengembangan Budidaya Perikanan Laut di Sendang Biru, Malang
Dana Lokal LPPM ITS 2019
3 Peningkatan Kompetensi Manajemen Operasi Keramba Jaring Apung bagi Nelayan Pantai Malang Selatan
Dana Lokal LPPM ITS 2019
l. Publikasi ilmiah :
No. Judul Publisher Tahun
1 Analisis Dinamik Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Sistem Bandul (PLTG SB) dalam Gelombang Regular
Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) X Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia
2013
2 Numerical estimation for tidal-current energy resources in Indonesia
The 26th International Ocean and Polar Engineering Conference
2016
3 Characteristics of a fish aggregating device with ocean energy harvester
Journal of Marine Science and Technology, Springer
2017
4 Numerical investigation into the restoration of ocean
environments using
steelmaking slag
Marine Pollution Bulletin, Elsevier
2018
5 Harvesting ocean energy with a small-scale tidal-current turbine and fish aggregating device in the Indonesian Archipelagos Sustainable Energy Technologies and Assessments 2019 m. Paten : -
BIODATA ANGGOTA PENELITI 3 a. Nama Lengkap : Sholihin
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIP : 1969 08282000121001
d. Fungsional/Pangkat/Gol : III/a e. Jabatan Struktural : -
f. Bidang Keahlian : Struktur Bangunan Laut
g. Departemen/Fakultas : Teknik Kelautan / Teknologi Kelautan h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
i. Alamat Rumah dan No.Telp: Semolowaru Elok E No. 2, Sukolilo Surabaya, 60111/ 081553130627
j. Riwayat penelitian :
No. Judul Sumber Dana Tahun
1 Pengembangan Model Floating
Concrete Breakwater Tipe Catamaran Berbarsis Nano Material untuk Perlindungan Pantai
Penelitian Unggulan LPPM ITS
2013
k. Riwayat pengabdian :
No. Judul Sumber Dana Tahun
1 Perhitungan dan Sosialisasi Potensi Energi Gelombang Laut di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Dana Lokal LPPM ITS 2018
l. Publikasi ilmiah :-
Lampiran 2 Surat Pernyataan Kesediaan Anggota Tim
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN ANGGOTA TIM PENELITIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini kami:
Nama : Dr. Dendy Satrio, S.ST
NIP : 1993202011013
Departemen/ Fakultas : Teknik Kelautan/ Teknologi Kelautan
menyatakan bersedia untuk melaksanakan tanggung jawab sebagai anggota tim penelitian:
Judul Penelitian : Perhitungan Potensi dan Estimasi Produksi Listrik dari Energi Gelombang Laut untuk Wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) Indonesia Listrik
Ketua Tim Peneliti : Prof. Ir. Mukhtasor, M.Eng., Ph.D dengan tugas:
- Membantu dalam mengumpulkan data angin/gelombang dan melakukan setting dalam pemodelan numerik
- Membantu dan menyempurnakan makalah yang akan dipublikasikan di jurnal internasional yang direncanakan submit ke Journal of Marine Energy and Ocean
Engineering
Surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya untuk digunakan seperlunya.
Surabaya, 6 Maret 2020 Yang membuat pernyataan
(Sudah dikonfirmasi secara online melalui SIMPEL)
Dr. Dendy Satrio, S.ST NIP. 1993202011013
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN ANGGOTA TIM PENELITIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini kami:
Nama : Dr. Eng., Shade Rahmawati, ST., MT.
NIP : 1990201812030
Departemen/ Fakultas : Teknik Kelautan/ Teknologi Kelautan
menyatakan bersedia untuk melaksanakan tanggung jawab sebagai anggota tim penelitian:
Judul Penelitian : Perhitungan Potensi dan Estimasi Produksi Listrik dari Energi Gelombang Laut untuk Wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) Indonesia Listrik
Ketua Tim Peneliti : Prof. Ir. Mukhtasor, M.Eng., Ph.D dengan tugas:
- Membantu dalam mensimulasikan penjalaran gelombang, mengolah data dan mengolah potensi energi gelombang laut
- Membantu dan menyempurnakan makalah yang akan dipublikasikan di jurnal internasional yang direncanakan submit ke Journal of Marine Energy and Ocean
Engineering
Surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya untuk digunakan seperlunya.
Surabaya, 6 Maret 2020 Yang membuat pernyataan
(Sudah dikonfirmasi secara online melalui SIMPEL)
Dr. Eng. Shade Rahmawati, ST., MT. NIP. 1990201812030
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN ANGGOTA TIM PENELITIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini kami:
Nama : Sholihin, ST., MT.
NIP : 1969 08282000121001
Departemen/ Fakultas : Teknik Kelautan/ Teknologi Kelautan
menyatakan bersedia untuk melaksanakan tanggung jawab sebagai anggota tim penelitian:
Judul Penelitian : Perhitungan Potensi dan Estimasi Produksi Listrik dari Energi Gelombang Laut untuk Wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) Indonesia Listrik
Ketua Tim Peneliti : Prof. Ir. Mukhtasor, M.Eng., Ph.D dengan tugas:
- Membantu dalam perhitungan energy listrik yang dihasilkan berdasarkan pemilihan teknologi konversi energy gelombang laut yang telah dikaji bersama. - Membantu dan menyempurnakan makalah yang akan dipublikasikan di jurnal internasional yang direncanakan submit ke Journal of Marine Energy and Ocean
Engineering
Surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya untuk digunakan seperlunya.
Surabaya, 6 Maret 2020 Yang membuat pernyataan
(Sudah dikonfirmasi secara online melalui SIMPEL)
Sholihin, ST., MT. NIP.196908282000121001
DATA USULAN DAN PENGESAHAN PROPOSAL DANA LOKAL ITS 2020
1. Judul Penelitian
Perhitungan Potensi dan Estimasi Produksi Listrik dari Energi Gelombang Laut untuk Wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) Indonesia
Skema : PENELITIAN LABORATORIUM
Bidang Penelitian : Sains dan Teknologi Kelautan-Kebumian Topik Penelitian : Sumber Daya Energi Kelautan
2. Identitas Pengusul Ketua Tim
Nama : Prof.Ir. Mukhtasor M.Eng.,Ph.D.
NIP : 196904201994031003
No Telp/HP : 082232429069
Laboratorium : Laboratorium Energi Laut Departemen/Unit : Departemen Teknik Kelautan Fakultas : Fakultas Teknologi Kelautan Anggota Tim
No Nama Lengkap Asal Laboratorium Departemen/Unit Perguruan
Tinggi/Instansi 1 Prof.Ir. Mukhtasor M.Eng.,Ph.D. Laboratorium Energi Laut Departemen Teknik Kelautan ITS 2 Dr. Dendy Satrio S.ST Laboratorium Komputasi dan Pemodelan Numerik Departemen Teknik Kelautan ITS 3 Dr.Eng. Shade Rahmawati ST., MT. Laboratorium Energi Laut Departemen Teknik Kelautan ITS
4 Sholihin ST.,MT Laboratorium Pantai dan Lingkungan Laut
Departemen Teknik
Kelautan ITS
3. Jumlah Mahasiswa terlibat : 0 4. Sumber dan jumlah dana penelitian yang diusulkan
a. Dana Lokal ITS 2020 :
b. Sumber Lain :
50.000.000,-Tanggal Persetujuan Nama Pimpinan Pemberi Persetujuan Jabatan Pemberi Persetujuan Nama Unit Pemberi Persetujuan QR-Code 08 Maret 2020
Prof. Ir. I Ketut Aria Pria Utama
M.Sc., Ph.D. Kepala Pusat Penelitian/Kajian/Unggulan Iptek Pusat Penelitian Sains dan Teknologi Kelautan-Kebumian 08 Maret 2020 Agus Muhamad Hatta , ST, MSi, Ph.D Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat