1
BAB I PENDAHULUAN1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Pelayanan Travel sudah meluas sepanjang lintas kota untuk menghubungkan berbagai daerah di nusantara dan mengembangkan industri pariwisata yang sangat potensial demi memajukan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan misi yang mengutamakan kualitas kenyamanan dan keamanan pelanggannya Cipaganti Travel telah memberikan warna baru dalam bisnis transportasi yang selama ini dirasakan pelanggan masih kurang mendapat fasilitas terbaik.
Dalam penelitian ini diambil objek Cipaganti Travel di Bandung. Penulis tertarik memilih Cipaganti Travel sebagai objek studi dalam tugas akhir ini karena merupakan merek travel yang masih bertahan saat ini sejak berdirinya tahun 1985 dan sebagai merek travel yang mendapatkan banyak penghargaan salah satunya adalah mendapatkan penghargaan sebagai Best Intercity Travel dalam penganugerahan “Top Brand Award 2012” yaitu merupakan penghargaan tertinggi dibidang merek yang hanya diberikan kepada merek yang meraih posisi puncak. Melihat hal tersebut penulis ingin mengetahui bagaimana atribut produk yang mempengaruhi proses keputusan pembelian pada Cipaganti Travel Bandung. Penulis melakukan penelitian di daerah kota Bandung hal ini dikarenakan selain penulis berdomisili di kota Bandung, kota Bandung juga merupakan tempat berdirinya Cipaganti Group di jalan Cipaganti No. 84 Bandung dan dengan melihat jalur Bandung-Jakarta yang lintasan kendaraan semakin padat, memungkinkan untuk perusahaan industri jasa mengembangkan transportasi travel. (Sumber: www.cipaganti.co.id, 20 November 2012)
2
1.1.1 Visi & Misi PT Cipaganti Citra Graha A. Visi:
Menjadi perusahaan tingkat dunia yang menyediakan jasa penyewaan peralatan pembangunan dan transportasi, juga menjadi kontraktor di bidang konstruksi dan pengolahan lahan, serta membangun industri terkait. Sehingga dapat menjadi aset nasional yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Bangsa dan Negara Indonesia.
B. Misi :
Menyediakan jasa dan kualitas produk terbaik untuk penyewaan peralatan pembangunan dan jasa kontraktor serta transportasi angkutan darat yang aman, efisien dan menguntungkan yang dijalankan oleh profesional yang kompeten dan bermotivasi tinggi.
(Sumber: www.cipaganti.co.id/TentangKami/VisiMisi) 1.1.2 Sejarah Cipaganti Travel
Seiring dengan perkembangan perekonomian nasional dan banyaknya perusahaan besar yang melakukan out source untuk kebutuhan kendaraan sebagai sarana transportasi dan operasional, serta pasar yang sedemikian luas dan pertumbuhan kebutuhan kendaraan sebagai pendukung usaha, maka Cipaganti Motor dikembangkan menjadi Cipaganti Rental yang menyewakan segala jenis dan merek kendaraan, mulai dari kendaraan angkutan barang, penumpang,pernikahan serta paket wisata. Pada tahun 2002 dilakukan diversifikasi usaha sejenis dengan target market retail, yaitu Travel & Paket layanan Door to Door dengan jurusan perdana Bandung - Bogor, kemudian Bandung - Jakarta, Bandung- Bandara Soekarno Hatta, Bandung - Tasikmalaya dan Bandung - Cirebon.
Tahun 2006 dengan adanya akses jalan tol Cipularang, terbuka peluang usaha baru dan Cipaganti Otojasa mengembangkan layanan Shuttle Service
3
sangat besar dan akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memerlukan sarana transportasi antar kota yang aman, nyaman, cepat dan ekonomis.
Tahun 2007 Cipaganti Group membuka 2 usaha baru yaitu Cipaganti
Tours & Airlines Ticketing dan Cipaganti Courier & Cargo. Tahun 2008
Cipaganti Group semakin lengkap dengan adanya layanan Bus Pariwisata dengan armada-armada terbaru serta beragam kapasitas (8 - 59 seats) yang mengutamakan kenyamanan penumpang. Semakin lengkapnya layanan transportasi ini, maka akan memudahkan masyarakat untuk mendapat kebutuhan transportasi. Pada tahun 2009 Cipaganti menghadirkan layanan Otojasa di kota-kota sepanjang Pulau Jawa- Bali dengan konsep layanan yang pertama kali di Indonesia yaitu Layanan Transportasi terpadu (Rental
Car, Travel, Shuttle, Tours & Airlines Ticketing, Courier & Cargo dan
4
Menambahkan rute merupakan salah satu strategi perusahaan Cipaganti
Travel untuk bersaing dengan perusahaan lain. Tabel 1.1 menjelaskan
banyaknya rute alternatif yang dilayani armada shuttle dan travel berdasarkan asal keberangkatannya.
Tabel 1.1
Jumlah Rute yang Dilayani oleh Armada Shuttle dan Travel berdasarkan Asal Keberangkatan
Kota Asal 2007 2008 2009 2010 2011 Juni 2012 Bandung 23 28 35 48 58 62 Jakarta 25 31 38 53 64 68 Jawa Tengah - - 16 22 26 28 Jawa Timur - - 17 24 29 31 Denpasar - - 3 4 5 5
Bandara Soekarno Hatta 2 3 3 5 6 6
Kal-Tim - - - - 8 8
TOTAL 50 62 112 156 196 208
Perseroan per Juni 2012
Dari tabel 1.1 menjelaskan Perseroan per Juni 2012 yang mencapai 208 rute. Rute yang dilayani oleh armada sub-unit usaha shuttle dan travel tidak hanya terbatas di area Jabodetabek, namun sudah tersebar di pulau Jawa, Bali dan Kalimantan. Penambahan rute yang dilakukan oleh sub-unit usaha shuttle dan travel telah memperhitungkan banyak faktor. Salah satu bahan pertimbangan adalah kemampuan daya beli masyarakat di daerah prospek, infrastruktur yang ada serta tingkat persaingan.
5
1.2. Latar Belakang PenelitianKegiatan perekonomian yang semakin maju dan meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam segala hal, oleh karena itu diperlukan adanya suatu sarana penunjang untuk memudahkan manusia mendapatkan kebutuhan yang diperlukan yaitu sarana transportasi. Transportasi adalah salah satu sarana yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dengan adanya transportasi, manusia akan mendapat kemudahan dalam melaksanakan aktivitas. Sarana transportasi menjadi hal penting yang selalu menjadi pertimbangan, apalagi jika Anda tinggal di kota besar seperti Jakarta dengan kepadatan lalu lintas yang luar biasa, tidak mudah untuk mendapatkan sarana transportasi publik antar kota yang mampu memberikan kenyamanan. Padatnya lalu lintas serta sarana transportasi yang jauh dari standar akhirnya menjadi kendala bagi kelancaran aktifitas.
Rute Jakarta-Bandung dan sebaliknya merupakan salah satu jalur lalu lintas yang cukup padat setiap harinya. Kondisi tersebut perlu didukung ketersediaan sarana transportasi yang mampu memberikan kenyamanan bagi para penggunanya, tidak mengherankan jika rute tersebut akhirnya sangat diminati oleh perusahaan jasa travel. Tabel 1.2 adalah daftar beberapa travel yang berkembang dikota Bandung dengan rute Bandung-Jakarta.
6
Tabel 1.2Travel Rute Bandung-Jakarta dikota Bandung No. Nama Travel Tahun Berdiri
1. 4848 1959 2. Cipaganti 1985 3. City Trans 2000 4. Baraya 2004 5. Primajasa 2004 6. X-Trans 2004 7. Day Trans 2004 8. Transline 2005 9. Tele Trans 2006 10 Metroline 2006
(Sumber: www.infobandung.com, diakses 30 Januari 2013)
Tabel 1.2 menjelaskan adanya beberapa merek travel rute Bandung-Jakarta yang bersaing di Bandung. Persaingan travel di Bandung, membuat perusahaan jasa berinovasi untuk membuat layanan pelengkap yang dapat menarik perhatian konsumen untuk memutuskan menggunakan jasa travel tersebut. Layanan pelengkap yang disediakan travel membantu konsumen untuk menangani keluhan-keluhan serta mempermudah proses transaksi. Tabel 1.3 menjelaskan layanan pelengkap yang disediakan beberapa travel di Bandung.
7
Tabel 1.3Layanan Pelengkap yang disediakan Beberapa Travel di Bandung No. Nama Travel Layanan Pelengkap
1. 4848 Call Center
2. Cipaganti
Call Center, SMS Booking, Website, Door to door service,
Reservasi 24 jam dan Perlindungan asuransi
3. CitiTrans Call center, website, Via online
booking dan CitiTrans card
4. Baraya Call Center
5. X-Trans Call Center, Reservasi online,
Website, Free Hotspot
6. Day Trans Call Center, Website, Reservasi
online, GPS Tracking System,
Sumber: www.bandungjakarta.wordpress.com, www.cititrans.co.id,
www.traveljakartabandung.co.id. www.xtrans.co.id
Layanan pelengkap yang disediakan perusahaan jasa harus sesuai dengan harga yang ditawarkan kepada konsumen. Persaingan perusahaan jasa yang semakin ketat di Bandung membuat perusahaan berusaha meningkatkan penjualan tiket, maka diperlukan upaya evaluasi mengenai penetapan harga yang akan dikeluarkan perusahaan. Tabel 1.4 adalah daftar harga beberapa
8
Tabel 1.4Daftar Harga Beberapa Travel rute Bandung-Jakarta di Bandung No. Nama Travel Harga (Rp)
1. X-Trans 90.000,- 2. Cipaganti 80.000,- 3. Day Trans 85.000,- 4. Citi Trans 70.000,- 5. Transline 65.000,- 6. Tele Trans 65.000,- 7. Farrameta 60.000,- 8. Baraya 58.000,- 9. Mega Trans 55.000,- 10 Primajasa 50.000,-
Sumber: Diolah dari berbagai sumber
Tabel 1.4 menunjukan persaingan harga, Primajasa Travel menawarkan harga yang lebih murah dan X-Trans Travel menawarkan harga lebih mahal dibanding dengan travel yang lain. Melihat daftar harga diatas, konsumen saat ini dihadapkan pada berbagai pilihan jasa travel dengan harga yang relatif sama serta konsep yang hampir sama memungkinkan konsumen untuk beralih dari satu travel ke jasa travel lain. Gambar 1.1 merupakan grafik jumlah rata-rata penumpang setiap bulan yang diberangkatkan oleh armada Shuttle dan
9
Perseroan per Juni 2012.Gambar 1.1
Jumlah rata-rata penumpang Cipaganti Travel di Bandung (Sumber: www.cipaganti.co.id, diakses 30 Januari 2013)
Dari gambar 1.1 di atas terlihat bahwa penumpang yang dapat diangkut oleh armada yang dioperasikan oleh sub-unit usaha shuttle dan travel Cipaganti Travel Bandung dari tahun 2007 hingga 2011 mengalami peningkatan, akan tetapi di tahun 2012 mengalami penurunan. Dengan banyaknya pilihan travel yang tersedia, mengakibatkan pelanggan cenderung berubah hal ini merupakan faktor yang menjadi penentu keputusan pelanggan dalam memilih industri penyedia layanan jasa transportasi travel. Dalam proses mengambil keputusan pembelian, atribut produk sangat diperlukan dimana, atribut produk itu sendiri merupakan sesuatu yang melekat dan menyertai produk tersebut seperti ; kualitas, merek, jaminan, layanan pelengkap dan harga. Menurut Tjiptono (2008:103) atribut produk merupakan
17,572 31,600 45,741 65,621 70,066 68,523 0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah (Orang) Tahun
10
unsur-unsur yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar proses pengambilan keputusan.
Berdasarkan fenomena tersebut, penulis membuat penelitian ini dengan judul “PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA CIPAGANTI TRAVEL di BANDUNG”
1.3. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan diteliti adalah :
1. Bagaimana atribut produk Cipaganti Travel di Bandung?
2. Bagaimana proses keputusan pembelian konsumen Cipaganti Travel di Bandung?
3. Seberapa besar pengaruh dari atribut produk terhadap proses keputusan pembelian konsumen secara simultan dalam menggunakan jasa Cipaganti Travel di Bandung?
4. Seberapa besar pengaruh dari atribut produk terhadap proses keputusan pembelian konsumen secara parsial dalam mengggunakan jasa cipaganti Travel di Bandung?
5. Bagaimana pengaruh langsung dan tidak langsung atribut produk terhadap proses keputusan pembelian konsumen dalam menggunakan jasa Cipaganti Travel di Bandung?
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk menjawab permasalahan diatas. Berikut ini tujuan dari penelitian, yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana kinerja Atribut Produk Cipaganti Travel Bandung.
11
2. Untuk mengetahui bagaimana proses keputusan pembelian konsumen dalam menggunakan Jasa Cipaganti Travel Bandung.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atribut produk terhadap proses keputusan pembelian konsumen secara simultan dalam menggunakan jasa Cipaganti Travel di Bandung.
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atribut produk terhadap proses keputusan pembelian konsumen secara parsial dalam menggunakan jasa Cipaganti Travel di Bandung.
5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh langsung dan tidak langsung atribut produk terhadap proses keputusan pembelian konsumen dalam menggunakan jasa Cipaganti Travel di Bandung
1.5. Kegunaan Penelitian
Dengan dibuatnya penelitian ini, penulis berharap bahwa hasilnya dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak yang membutuhkan seperti:
1. Kegunaan Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pemahaman dan pengetahuan peneliti mengenai atribut produk apa yang mempengaruhi keputusan pembelian dalam menggunakan jasa Cipaganti Travel di masyarakat melalui penerapan ilmu dan teori-teori yang didapatkan selama proses perkuliahan serta membandingkanya dengan kenyataan yang terdapat di lapangan. Selain itu diharapkan dengan penelitian ini dapat membantu peneliti untuk melatih kemampuan analisis dan berpikir.
2. Kegunaan Praktis
Hasil peneliatian ini dapat digunakan oleh Perusahaan PT Cipaganti Citra Graha karena penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan
12
informasi mengenai atribut produk apa yang mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen.
1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang tinjauan terhadap obyek studi, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi uraian umum mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian dan mendukung pemecahan permasalahan yaitu tinjauan literatur, teori tentang atribut produk, keputusan pembelian, serta kerangka pemikiran.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian yang digunakan, operasionalisasi variabel, skala pengukuran, jenis data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik sampling, uji validitas dan reliabilitas, serta teknik analisis data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan secara rinci tentang pembahasan dan analisa-analisa mengenai pengaruh atribut produk terhadap proses keputusan pembelian konsumen dalam menggunakan Jasa Cipaganti Travel, serta tentang data-data yang telah dikumpulkan dan diolah, kemudian dianalisis untuk mendapatkan gambaran atribut produk apa saja yang memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.
13
BAB V KESIMPULAN DAN SARANPada bab ini berisi kesimpulan akhir dari analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya serta saran-saran yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan berkaitan dengan pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian.