KATA PENGANTAR
Segala pujian dan hormat dipersembahkan hanya pada Allah Pencipta langit dan bumi yang
memperkenankan kami melakukan berbagai kegiatan melalui program Kementrian Perikanan
dan Kelautan , Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil yang bekerjasama
dengan Coastal Community Development International Fund for Agricultural Development
(CCD-IFAD) dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir sehingga
mampu keluar dari stigma masyarakat pesisir identik dengan masyarakat miskin .
Untuk maksud dan tujuan tersebut di atas maka PIU kota Kupang pada tahun 2014 telah
mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat pesisir dalam bentuk 24 kegiatan
masing masing 14 kegiatan untuk komponen 1 , 10 kegiatan untuk komponen 2 ditambah
dengan 3 kegiatan pada komponen 3.. Seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik
mencapai 100% , hanya tambahan kegiatan komponen 2 untuk Infrastruktur belum mencapai 100
% karena gagal lelang . Berbagai dinamika yang terjadi dalam masyarakat sasaran , sehingga
masyarakat tidak sebatas menjadi objek tetapi terlibat sebagai subjek dalam penerapan 24
kegiatan yang dilakukan oleh PIU kota Kupang.
Terlaksananya kegiatan sesuai time schedule yang ada dengan pencapaian realisasi kegiatan 100
% merupakan wujud tanggungjawab dan soliditas tim yang bekerja , terdiri dari unsur pimpinan
Bapak Walikota Kupang, Kepala Dinas selaku ketua PIU , konsultan individu ( Pemasaran
dan Pemberdayaan ) Komite Pemberdayaan , Koordinator Bidang, Fasilitator, TPD, VWG dan
Staf Sekretariat PIU kota Kupang
Menyadari bahwa masih banyak kendala yang harus menjadi perhatian kita untuk kelanjutan
kegiatan ini di tahun mendatang, sehingga berbagai saran dan usul yang konstruktif sangat
diperlukan untuk perbaikan laporan yang dibuat , diharapkan laporan ini dapat menjadi sebuah
model pembelajaran positif untuk implementasi kemandirian masyarakat pesisir dalam hal
pengelolaan sumberdaya pesisir yang berkelanjutan.
Semoga laporan ini menjadi berguna bagi kita , Tuhan memberkati jerih lelah orang orang yang
peduli sesamanya sebagai wujud solidaritas sosial yang bermakna abadi
Kupang , 17 Desember 2014
Sekretaris PIU Kota Kupang
Robby Y. Adam, S.St.Pi
NIP. 198006302006041016
KATA PENGANTAR
Segala pujian dan hormat dipersembahkan hanya pada Allah Pencipta langit dan bumi yang
memperkenankan kami melakukan berbagai kegiatan melalui program Kementrian Perikanan
dan Kelautan , Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil yang bekerjasama
dengan Coastal Community Development International Fund for Agricultural Development
(CCD-IFAD) dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir sehingga
mampu keluar dari stigma masyarakat pesisir identik dengan masyarakat miskin .
Untuk maksud dan tujuan tersebut di atas maka PIU kota Kupang pada tahun 2014 telah
mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat pesisir dalam bentuk 24 kegiatan
masing masing 14 kegiatan untuk komponen 1 , 10 kegiatan untuk komponen 2 ditambah
dengan 3 kegiatan pada komponen 3.. Seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik
mencapai 100% , hanya tambahan kegiatan komponen 2 untuk Infrastruktur belum mencapai 100
% karena gagal lelang . Berbagai dinamika yang terjadi dalam masyarakat sasaran , sehingga
masyarakat tidak sebatas menjadi objek tetapi terlibat sebagai subjek dalam penerapan 24
kegiatan yang dilakukan oleh PIU kota Kupang.
Terlaksananya kegiatan sesuai time schedule yang ada dengan pencapaian realisasi kegiatan 100
% merupakan wujud tanggungjawab dan soliditas tim yang bekerja , terdiri dari unsur pimpinan
Bapak Walikota Kupang, Kepala Dinas selaku ketua PIU , konsultan individu ( Pemasaran
dan Pemberdayaan ) Komite Pemberdayaan , Koordinator Bidang, Fasilitator, TPD, VWG dan
Staf Sekretariat PIU kota Kupang
Menyadari bahwa masih banyak kendala yang harus menjadi perhatian kita untuk kelanjutan
kegiatan ini di tahun mendatang, sehingga berbagai saran dan usul yang konstruktif sangat
diperlukan untuk perbaikan laporan yang dibuat , diharapkan laporan ini dapat menjadi sebuah
model pembelajaran positif untuk implementasi kemandirian masyarakat pesisir dalam hal
pengelolaan sumberdaya pesisir yang berkelanjutan.
Semoga laporan ini menjadi berguna bagi kita , Tuhan memberkati jerih lelah orang orang yang
peduli sesamanya sebagai wujud solidaritas sosial yang bermakna abadi
Kupang , 17 Desember 2014
Sekretaris PIU Kota Kupang
Robby Y. Adam, S.St.Pi
NIP. 198006302006041016
KATA PENGANTAR
Segala pujian dan hormat dipersembahkan hanya pada Allah Pencipta langit dan bumi yang
memperkenankan kami melakukan berbagai kegiatan melalui program Kementrian Perikanan
dan Kelautan , Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil yang bekerjasama
dengan Coastal Community Development International Fund for Agricultural Development
(CCD-IFAD) dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir sehingga
mampu keluar dari stigma masyarakat pesisir identik dengan masyarakat miskin .
Untuk maksud dan tujuan tersebut di atas maka PIU kota Kupang pada tahun 2014 telah
mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat pesisir dalam bentuk 24 kegiatan
masing masing 14 kegiatan untuk komponen 1 , 10 kegiatan untuk komponen 2 ditambah
dengan 3 kegiatan pada komponen 3.. Seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik
mencapai 100% , hanya tambahan kegiatan komponen 2 untuk Infrastruktur belum mencapai 100
% karena gagal lelang . Berbagai dinamika yang terjadi dalam masyarakat sasaran , sehingga
masyarakat tidak sebatas menjadi objek tetapi terlibat sebagai subjek dalam penerapan 24
kegiatan yang dilakukan oleh PIU kota Kupang.
Terlaksananya kegiatan sesuai time schedule yang ada dengan pencapaian realisasi kegiatan 100
% merupakan wujud tanggungjawab dan soliditas tim yang bekerja , terdiri dari unsur pimpinan
Bapak Walikota Kupang, Kepala Dinas selaku ketua PIU , konsultan individu ( Pemasaran
dan Pemberdayaan ) Komite Pemberdayaan , Koordinator Bidang, Fasilitator, TPD, VWG dan
Staf Sekretariat PIU kota Kupang
Menyadari bahwa masih banyak kendala yang harus menjadi perhatian kita untuk kelanjutan
kegiatan ini di tahun mendatang, sehingga berbagai saran dan usul yang konstruktif sangat
diperlukan untuk perbaikan laporan yang dibuat , diharapkan laporan ini dapat menjadi sebuah
model pembelajaran positif untuk implementasi kemandirian masyarakat pesisir dalam hal
pengelolaan sumberdaya pesisir yang berkelanjutan.
Semoga laporan ini menjadi berguna bagi kita , Tuhan memberkati jerih lelah orang orang yang
peduli sesamanya sebagai wujud solidaritas sosial yang bermakna abadi
Kupang , 17 Desember 2014
Sekretaris PIU Kota Kupang
Robby Y. Adam, S.St.Pi
NIP. 198006302006041016
GLOSSARY / DAFTAR ISTILAH
1. Coastal Community Development International Fund for Agricultural Development (
CCD-IFAD) adalah sebuah proyek pembangunan masyarakat pesisir (PMP) merupakan
kerjasama kementrian Kelautan dan Perikanan dengan IFAD
2. Masyarakat pesisir adalah nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar ikan dan
masyarakat lain yang hidupnya di wilayah pesisir dan tergantung pada sumberdaya ikan
dan bermukim di wilayah pesisir , melakukan usaha di pesisir ataupun usaha lainnya serta
kegiatan yang terkait dengan pelestarian lingkungan
3. Oversight Board (DOB) adalah Komite pemberdayaan tim teknis di kota Kupang yang
terdiri dari ( perwakilan Perguruan Tinggi, HNSI, BAPPEDA , Lurah, Camat, BKKPN
Kupang, DKP Provinsi NTT) yang bertugas memberikan saran , melakukan pengawasan
terbatas , dan memastikan keadilan social dalam alokasi input proyek
4. Project Implementation Unit ( PIU) adalah unit pelaksana proyek CCD IFAD di kota
Kupang
5. Tenaga Pendamping Desa (TPD) adalah orang yang mempunyai latar belakang
pendidikan dan pengalaman di bidang kelautan dan perikanan , tinggal di tengah
masyarakat sasaran, daan mendampingi kelompok masyarakat secara terus menerus
selama berlangsungnya proyek PMP
6. Village Working Group (VWG) atau Kelompok Kerja Masyarakat Desa adalah kelompok
yang dibentuk melalui pemilihan dari masing masing kelompok sasaran dalam pertemuan
desa
GLOSSARY / DAFTAR ISTILAH
1. Coastal Community Development International Fund for Agricultural Development (
CCD-IFAD) adalah sebuah proyek pembangunan masyarakat pesisir (PMP) merupakan
kerjasama kementrian Kelautan dan Perikanan dengan IFAD
2. Masyarakat pesisir adalah nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar ikan dan
masyarakat lain yang hidupnya di wilayah pesisir dan tergantung pada sumberdaya ikan
dan bermukim di wilayah pesisir , melakukan usaha di pesisir ataupun usaha lainnya serta
kegiatan yang terkait dengan pelestarian lingkungan
3. Oversight Board (DOB) adalah Komite pemberdayaan tim teknis di kota Kupang yang
terdiri dari ( perwakilan Perguruan Tinggi, HNSI, BAPPEDA , Lurah, Camat, BKKPN
Kupang, DKP Provinsi NTT) yang bertugas memberikan saran , melakukan pengawasan
terbatas , dan memastikan keadilan social dalam alokasi input proyek
4. Project Implementation Unit ( PIU) adalah unit pelaksana proyek CCD IFAD di kota
Kupang
5. Tenaga Pendamping Desa (TPD) adalah orang yang mempunyai latar belakang
pendidikan dan pengalaman di bidang kelautan dan perikanan , tinggal di tengah
masyarakat sasaran, daan mendampingi kelompok masyarakat secara terus menerus
selama berlangsungnya proyek PMP
6. Village Working Group (VWG) atau Kelompok Kerja Masyarakat Desa adalah kelompok
yang dibentuk melalui pemilihan dari masing masing kelompok sasaran dalam pertemuan
desa
GLOSSARY / DAFTAR ISTILAH
1. Coastal Community Development International Fund for Agricultural Development (
CCD-IFAD) adalah sebuah proyek pembangunan masyarakat pesisir (PMP) merupakan
kerjasama kementrian Kelautan dan Perikanan dengan IFAD
2. Masyarakat pesisir adalah nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar ikan dan
masyarakat lain yang hidupnya di wilayah pesisir dan tergantung pada sumberdaya ikan
dan bermukim di wilayah pesisir , melakukan usaha di pesisir ataupun usaha lainnya serta
kegiatan yang terkait dengan pelestarian lingkungan
3. Oversight Board (DOB) adalah Komite pemberdayaan tim teknis di kota Kupang yang
terdiri dari ( perwakilan Perguruan Tinggi, HNSI, BAPPEDA , Lurah, Camat, BKKPN
Kupang, DKP Provinsi NTT) yang bertugas memberikan saran , melakukan pengawasan
terbatas , dan memastikan keadilan social dalam alokasi input proyek
4. Project Implementation Unit ( PIU) adalah unit pelaksana proyek CCD IFAD di kota
Kupang
5. Tenaga Pendamping Desa (TPD) adalah orang yang mempunyai latar belakang
pendidikan dan pengalaman di bidang kelautan dan perikanan , tinggal di tengah
masyarakat sasaran, daan mendampingi kelompok masyarakat secara terus menerus
selama berlangsungnya proyek PMP
6. Village Working Group (VWG) atau Kelompok Kerja Masyarakat Desa adalah kelompok
yang dibentuk melalui pemilihan dari masing masing kelompok sasaran dalam pertemuan
desa
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
…………
i
KATA PENGANTAR
…………
ii
GLOSSARY/DAFTAR ISTILAH
…………
iii
DAFTAR ISI
…………
iv
DAFTAR GAMBAR
…………
v
DAFTAR TABEL
…………
vi
I
EXECUTIVE SUMMARY (RINGKASAN )
…………
2
II
PENDAHULUAN
………..
4
III
PENCAPAIAN PROSES DAN STRATEGI IMPLEMENTASI
KOMPONEN 1 CCDP-IFAD TAHUN 2014
………..
5
3.1
PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT
………..
5
3.2
PENILAIAN DESA BERBASIS MASYARAKAT
………..
7
3.3
SOSIALISASI DI 9 KELURAHAN
………..
9
3.4
PROSES DAN PENYALURAN BLM
………..
9
3.5
PERLENGKAPAN INVENTORY SUMBERDAYA
………..
15
3.6
PONDOK INFORMASI
………..
15
3.7
PENYADARAN MASYARAKAT
………..
16
3.8
BIMTEK BAGI KELOMPOK TABUNGAN
………..
17
3.9
FASILITASI P3MP
………..
18
3.10
PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN CO MANAGEMENT
GROUP
………..
18
3.11
WORKSHOP COASTAL MARINE RESOURCE CO
MANAGEMENT
………..
19
3.12
PENYUSUNAN DAN PELATIHAN SYSTEM MONITORING
SUMBERDAYA PESISIR
…………
20
3.13
PELATIHAN DAN DUKUNGAN TEKNIS BAGI POKMAS
…………
21
3.14
MARKET AWARENESS
………..
22
4
STATUS DAN KINERJA KELOMPOK MASYARAKAT DI 9
KELURAHAN
………..
23
4.1
KELOMPOK KERJA KELURAHAN
………..
23
4.2
KELOMPOK USAHA (ENTERPRISES)
………..
24
4.3
KELOMPOK PENGELOLA SUMBERDAYA PESISIR
………..
27
4.4
KELOMPOK INFRASTRUKTUR
………..
28
4.5
KELOMPOK TABUNGAN
………..
29
5
HASIL PROFIL / ANALISA USAHA KELOMPOK USAHA
………..
29
6
PENILAIAN KEBERHASILAN KELOMPOK USAHA
………..
30
7
ROADMAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
……….
31
8
AKTIFITAS PENGEMBANGAN KAPASITAS /PELATIHAN /
WORKSHOP
………..
33
9
KOORDINASI DAN KOMUNIKASI DALAM
………..
36
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
…………
i
KATA PENGANTAR
…………
ii
GLOSSARY/DAFTAR ISTILAH
…………
iii
DAFTAR ISI
…………
iv
DAFTAR GAMBAR
…………
v
DAFTAR TABEL
…………
vi
I
EXECUTIVE SUMMARY (RINGKASAN )
…………
2
II
PENDAHULUAN
………..
4
III
PENCAPAIAN PROSES DAN STRATEGI IMPLEMENTASI
KOMPONEN 1 CCDP-IFAD TAHUN 2014
………..
5
3.1
PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT
………..
5
3.2
PENILAIAN DESA BERBASIS MASYARAKAT
………..
7
3.3
SOSIALISASI DI 9 KELURAHAN
………..
9
3.4
PROSES DAN PENYALURAN BLM
………..
9
3.5
PERLENGKAPAN INVENTORY SUMBERDAYA
………..
15
3.6
PONDOK INFORMASI
………..
15
3.7
PENYADARAN MASYARAKAT
………..
16
3.8
BIMTEK BAGI KELOMPOK TABUNGAN
………..
17
3.9
FASILITASI P3MP
………..
18
3.10
PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN CO MANAGEMENT
GROUP
………..
18
3.11
WORKSHOP COASTAL MARINE RESOURCE CO
MANAGEMENT
………..
19
3.12
PENYUSUNAN DAN PELATIHAN SYSTEM MONITORING
SUMBERDAYA PESISIR
…………
20
3.13
PELATIHAN DAN DUKUNGAN TEKNIS BAGI POKMAS
…………
21
3.14
MARKET AWARENESS
………..
22
4
STATUS DAN KINERJA KELOMPOK MASYARAKAT DI 9
KELURAHAN
………..
23
4.1
KELOMPOK KERJA KELURAHAN
………..
23
4.2
KELOMPOK USAHA (ENTERPRISES)
………..
24
4.3
KELOMPOK PENGELOLA SUMBERDAYA PESISIR
………..
27
4.4
KELOMPOK INFRASTRUKTUR
………..
28
4.5
KELOMPOK TABUNGAN
………..
29
5
HASIL PROFIL / ANALISA USAHA KELOMPOK USAHA
………..
29
6
PENILAIAN KEBERHASILAN KELOMPOK USAHA
………..
30
7
ROADMAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
……….
31
8
AKTIFITAS PENGEMBANGAN KAPASITAS /PELATIHAN /
WORKSHOP
………..
33
9
KOORDINASI DAN KOMUNIKASI DALAM
………..
36
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
…………
i
KATA PENGANTAR
…………
ii
GLOSSARY/DAFTAR ISTILAH
…………
iii
DAFTAR ISI
…………
iv
DAFTAR GAMBAR
…………
v
DAFTAR TABEL
…………
vi
I
EXECUTIVE SUMMARY (RINGKASAN )
…………
2
II
PENDAHULUAN
………..
4
III
PENCAPAIAN PROSES DAN STRATEGI IMPLEMENTASI
KOMPONEN 1 CCDP-IFAD TAHUN 2014
………..
5
3.1
PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT
………..
5
3.2
PENILAIAN DESA BERBASIS MASYARAKAT
………..
7
3.3
SOSIALISASI DI 9 KELURAHAN
………..
9
3.4
PROSES DAN PENYALURAN BLM
………..
9
3.5
PERLENGKAPAN INVENTORY SUMBERDAYA
………..
15
3.6
PONDOK INFORMASI
………..
15
3.7
PENYADARAN MASYARAKAT
………..
16
3.8
BIMTEK BAGI KELOMPOK TABUNGAN
………..
17
3.9
FASILITASI P3MP
………..
18
3.10
PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN CO MANAGEMENT
GROUP
………..
18
3.11
WORKSHOP COASTAL MARINE RESOURCE CO
MANAGEMENT
………..
19
3.12
PENYUSUNAN DAN PELATIHAN SYSTEM MONITORING
SUMBERDAYA PESISIR
…………
20
3.13
PELATIHAN DAN DUKUNGAN TEKNIS BAGI POKMAS
…………
21
3.14
MARKET AWARENESS
………..
22
4
STATUS DAN KINERJA KELOMPOK MASYARAKAT DI 9
KELURAHAN
………..
23
4.1
KELOMPOK KERJA KELURAHAN
………..
23
4.2
KELOMPOK USAHA (ENTERPRISES)
………..
24
4.3
KELOMPOK PENGELOLA SUMBERDAYA PESISIR
………..
27
4.4
KELOMPOK INFRASTRUKTUR
………..
28
4.5
KELOMPOK TABUNGAN
………..
29
5
HASIL PROFIL / ANALISA USAHA KELOMPOK USAHA
………..
29
6
PENILAIAN KEBERHASILAN KELOMPOK USAHA
………..
30
7
ROADMAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
……….
31
8
AKTIFITAS PENGEMBANGAN KAPASITAS /PELATIHAN /
WORKSHOP
………..
33
9.1
PMO
………..
36
9.2
PIU KABUPATEN / KOTA
………..
37
9.3
KOMITE PEMBERDAYAAN (DOB)
………..
38
9.4
PROVINSI
………..
39
9.5
TIM PENDAMPING DESA (TPD)/PENYULUH
………..
39
9.6
KELOMPOK MASYARAKAT
………..
40
9.7
PIHAK LAIN YANG TERLIBAT (SWASTA,PERGURUAN
TINGGI, KONSULTAN DLL)
………..
40
10
PENGUATAN PERAN PEREMPUAN (GENDER
………..
41
11
INOVASI
………..
42
12
KENDALA DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI DAN
SOLUSI YANG DILAKUKAN
………..
43
13.
REKOMENDASI
………..
45
14
TESTIMONI PERWAKILAN POKMAS DAN PIHAK
TERKAIT CCDP-IFAD
………..
46
KOMPONEN 3
………..
49
15
PENUTUP
………..
50
LAMPIRAN
……….. 51
9.1
PMO
………..
36
9.2
PIU KABUPATEN / KOTA
………..
37
9.3
KOMITE PEMBERDAYAAN (DOB)
………..
38
9.4
PROVINSI
………..
39
9.5
TIM PENDAMPING DESA (TPD)/PENYULUH
………..
39
9.6
KELOMPOK MASYARAKAT
………..
40
9.7
PIHAK LAIN YANG TERLIBAT (SWASTA,PERGURUAN
TINGGI, KONSULTAN DLL)
………..
40
10
PENGUATAN PERAN PEREMPUAN (GENDER
………..
41
11
INOVASI
………..
42
12
KENDALA DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI DAN
SOLUSI YANG DILAKUKAN
………..
43
13.
REKOMENDASI
………..
45
14
TESTIMONI PERWAKILAN POKMAS DAN PIHAK
TERKAIT CCDP-IFAD
………..
46
KOMPONEN 3
………..
49
15
PENUTUP
………..
50
LAMPIRAN
……….. 51
9.1
PMO
………..
36
9.2
PIU KABUPATEN / KOTA
………..
37
9.3
KOMITE PEMBERDAYAAN (DOB)
………..
38
9.4
PROVINSI
………..
39
9.5
TIM PENDAMPING DESA (TPD)/PENYULUH
………..
39
9.6
KELOMPOK MASYARAKAT
………..
40
9.7
PIHAK LAIN YANG TERLIBAT (SWASTA,PERGURUAN
TINGGI, KONSULTAN DLL)
………..
40
10
PENGUATAN PERAN PEREMPUAN (GENDER
………..
41
11
INOVASI
………..
42
12
KENDALA DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI DAN
SOLUSI YANG DILAKUKAN
………..
43
13.
REKOMENDASI
………..
45
14
TESTIMONI PERWAKILAN POKMAS DAN PIHAK
TERKAIT CCDP-IFAD
………..
46
KOMPONEN 3
………..
49
15
PENUTUP
………..
50
DAFTAR TABEL
Halaman
1
Penilaian Desa Berbasis Masyarakat
7
2
Dana BLM untuk tahun 2014
11
3
Nama Kelompok di 9 Kelurahan dan Jenis Usaha Penangkapan Ikan
24
4
Kelompok Usaha Kelompok Usaha Pengolahan dan Jenis Usahanya
26
5
Kriteria Penilaian Keberhasilan Kelompok
30
6
Hasil Penilaian Keberhasilan Kelompok
30
7
Roadmap Pemberdayaan
31
8
Daftar Kegiatan Strategi Pemberdayaan
32
9
Kegiatan Pengembanagan Kapasitas / Pelatihan yang Dilakukan oleh
PIU
33
10
11
12
Jumlah Laki – Laki dan perempuan yang Terlibat Sebagai Anggota
Pokmas
Kendala Tantangan Serta Solusi yang Diberikan
Testimoni dari Perwakilan Pokmas dan Pihak Terkait
41
43
46
DAFTAR TABEL
Halaman
1
Penilaian Desa Berbasis Masyarakat
7
2
Dana BLM untuk tahun 2014
11
3
Nama Kelompok di 9 Kelurahan dan Jenis Usaha Penangkapan Ikan
24
4
Kelompok Usaha Kelompok Usaha Pengolahan dan Jenis Usahanya
26
5
Kriteria Penilaian Keberhasilan Kelompok
30
6
Hasil Penilaian Keberhasilan Kelompok
30
7
Roadmap Pemberdayaan
31
8
Daftar Kegiatan Strategi Pemberdayaan
32
9
Kegiatan Pengembanagan Kapasitas / Pelatihan yang Dilakukan oleh
PIU
33
10
11
12
Jumlah Laki – Laki dan perempuan yang Terlibat Sebagai Anggota
Pokmas
Kendala Tantangan Serta Solusi yang Diberikan
Testimoni dari Perwakilan Pokmas dan Pihak Terkait
41
43
46
DAFTAR TABEL
Halaman
1
Penilaian Desa Berbasis Masyarakat
7
2
Dana BLM untuk tahun 2014
11
3
Nama Kelompok di 9 Kelurahan dan Jenis Usaha Penangkapan Ikan
24
4
Kelompok Usaha Kelompok Usaha Pengolahan dan Jenis Usahanya
26
5
Kriteria Penilaian Keberhasilan Kelompok
30
6
Hasil Penilaian Keberhasilan Kelompok
30
7
Roadmap Pemberdayaan
31
8
Daftar Kegiatan Strategi Pemberdayaan
32
9
Kegiatan Pengembanagan Kapasitas / Pelatihan yang Dilakukan oleh
PIU
33
10
11
12
Jumlah Laki – Laki dan perempuan yang Terlibat Sebagai Anggota
Pokmas
Kendala Tantangan Serta Solusi yang Diberikan
Testimoni dari Perwakilan Pokmas dan Pihak Terkait
41
43
46
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1
Peta Lokasi Survei Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut
12
2
Contoh Lahan yang Diberikan Untuk Pondok Informasi
20
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Sosialisasi Melalui Pertemuan Desa
Contoh Pondok Informasi Kelurahan Lasiana dan Kelurahan Alak
Pondok Informasi Kelurahan Nunhila
Pondok Informasi Kelurahan Airmata
Contoh Liflet
Sosialisasi P3MP dan Sosialisasi HIV AIDS
Kegiatan Workshop Coastal Marine Resource Co Management
Kegiatan Konsultasi Publik untuk Pembuatan DPL dan Gerakan
Bersih Pantai
Konsultasi Publik Untuk Penentuan DPL
Pelatihan dan Dukungan Teknis Bagi Pokmas
Kegiatan Produksi Bernilai Tambah dan mampu Bersaing di Pasar
Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas pokmas dan VWG
Aktifitas Kegiatan Kelompok Pengelola Sumberdaya Pesisir
Aktifitas Kelompok Infrastruktur
Beberapa Aktivitas Kelompok Infrastruktur
Joint Review Mission
(PMO dan TIM IFAD)
Pertemuan Koordinasi Implementasi kegiatan Sekretariat PIU
Pertemuan dengan Komite Pemberdayaan
Keterlibatan Provinsi dalam Implementasi Kegiatan
Pertemuan Bersama PIU, Penyuluh , dan Fasilitator
Implementasi Kegiatan Pokmas
Keterlibatan Swasta dan Perguruan Tinggi dalam Implementasi
Kegiatan
32
15
16
16
17
18
19
20
21
22
22
24
28
28
29
37
38
38
39
40
40
41
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1
Peta Lokasi Survei Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut
12
2
Contoh Lahan yang Diberikan Untuk Pondok Informasi
20
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Sosialisasi Melalui Pertemuan Desa
Contoh Pondok Informasi Kelurahan Lasiana dan Kelurahan Alak
Pondok Informasi Kelurahan Nunhila
Pondok Informasi Kelurahan Airmata
Contoh Liflet
Sosialisasi P3MP dan Sosialisasi HIV AIDS
Kegiatan Workshop Coastal Marine Resource Co Management
Kegiatan Konsultasi Publik untuk Pembuatan DPL dan Gerakan
Bersih Pantai
Konsultasi Publik Untuk Penentuan DPL
Pelatihan dan Dukungan Teknis Bagi Pokmas
Kegiatan Produksi Bernilai Tambah dan mampu Bersaing di Pasar
Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas pokmas dan VWG
Aktifitas Kegiatan Kelompok Pengelola Sumberdaya Pesisir
Aktifitas Kelompok Infrastruktur
Beberapa Aktivitas Kelompok Infrastruktur
Joint Review Mission
(PMO dan TIM IFAD)
Pertemuan Koordinasi Implementasi kegiatan Sekretariat PIU
Pertemuan dengan Komite Pemberdayaan
Keterlibatan Provinsi dalam Implementasi Kegiatan
Pertemuan Bersama PIU, Penyuluh , dan Fasilitator
Implementasi Kegiatan Pokmas
Keterlibatan Swasta dan Perguruan Tinggi dalam Implementasi
Kegiatan
32
15
16
16
17
18
19
20
21
22
22
24
28
28
29
37
38
38
39
40
40
41
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1
Peta Lokasi Survei Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut
12
2
Contoh Lahan yang Diberikan Untuk Pondok Informasi
20
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Sosialisasi Melalui Pertemuan Desa
Contoh Pondok Informasi Kelurahan Lasiana dan Kelurahan Alak
Pondok Informasi Kelurahan Nunhila
Pondok Informasi Kelurahan Airmata
Contoh Liflet
Sosialisasi P3MP dan Sosialisasi HIV AIDS
Kegiatan Workshop Coastal Marine Resource Co Management
Kegiatan Konsultasi Publik untuk Pembuatan DPL dan Gerakan
Bersih Pantai
Konsultasi Publik Untuk Penentuan DPL
Pelatihan dan Dukungan Teknis Bagi Pokmas
Kegiatan Produksi Bernilai Tambah dan mampu Bersaing di Pasar
Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas pokmas dan VWG
Aktifitas Kegiatan Kelompok Pengelola Sumberdaya Pesisir
Aktifitas Kelompok Infrastruktur
Beberapa Aktivitas Kelompok Infrastruktur
Joint Review Mission
(PMO dan TIM IFAD)
Pertemuan Koordinasi Implementasi kegiatan Sekretariat PIU
Pertemuan dengan Komite Pemberdayaan
Keterlibatan Provinsi dalam Implementasi Kegiatan
Pertemuan Bersama PIU, Penyuluh , dan Fasilitator
Implementasi Kegiatan Pokmas
Keterlibatan Swasta dan Perguruan Tinggi dalam Implementasi
Kegiatan
32
15
16
16
17
18
19
20
21
22
22
24
28
28
29
37
38
38
39
40
40
41
1. EXECUTIVE SUMMARY (RINGKASAN)
Implementasi kegiatan CCDPIFAD di 9 kelurahan pad PIU Kota Kupang berjumlah 24 jenis
kegiatan untuk komponen 1,2 dan 3 , untuk saling berkoordinasi dan secara khusus untuk
implementasi komponen 1 adalah sebanyak 14 kegiatan utama, dan yang telah selesai
dilakukan adalah 13 kegiatan utama pada awal Desember tahun 2014 dan beberapa
kegiatan penunjang sesuai dengan kebutuhan masing masing kelompok masyarakat. Jumlah
kelompok usaha adalah 67 kelompok dengan rincian 30 kelompok usaha pengolahan , 16
kelompok usaha penangakapan ikan, 19 kelompok usaha pemasaran ikan segar dan
pemanggangan ikan, dan 2 kelompok usha budidaya ikan lele. Masing masing dinamika
terjadi pada 7 kelompok usaha , juga kelompok infrastruktur, kelompok pengelola
sumberdaya pesisir secara khusus di PIU kota Kupang dikenal dengan POKMASWAS.
Implementasi kegiatan menyerap dana sebear 5 Milyar rupiah . Satu kegiatan yang masih
harus diselesaikan pada akhir Desember 2014 adalah penilaian kelompok berbasis desa .
Terlaksananya implementasi 14 kegiatan utama dan kegiatan pendukung yang
menyertainya untuk 7 kelompok usaha yang tersebar di 9 kelurahan karena kerjasama,
koordinasi dan komunikasi yang intensif antara PIU, Penyuluh, Fasilitator dan TPD dengan
Konsultan dan Komite Pemberdayaan yang memberdayakan masing masing orang sesuai
dengan fungsi dan tugasnya . Upaya dan kerjasama yang intensif menyebabkan penyaluran
dana BLM untuk masing masing kelompok dapat terlaksana walaupun ada kendala , tetapi
dapat diatasi karena koordinasi yang baik. Tingkat keberhasilan 7 kelompok belum merata
bahkan ada yang belum berhasil yaitu 46,9 % hal ini disebabkan budaya menabung belum
menjadi gaya hidup sehingga membutuhkan pendampingan yang terus menerus.
Menyadari bahwa 98 % kelompok usaha yang terbentuk adalah anggota masyarakat yang
baru mulai usaha dengan komitmen kuat , sehingga inovasi strategis yang diupayakan oleh
PIU adalah pendekatan dan koordinasi berlapis selain Tenaga Pendamping Desa (TPD) juga
melibatkan tenaga penyuluh lapangan dan fasilitator yang masuk dalam struktur PIU yang
direvisi dengan SK Walikota dengan fungsi masing masing untuk berperan dalam
monitoring dan evaluasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh anggota secara individu
maupun secara kelompok. Seluruh implementasi di lapangan cukup baik karena manajerial
PIU yang cukup peka terhadap berbagai permasalahan serta berkoordinasi dengan
penanggungjawab komponen dan konsultan untuk berdiskusi mencari solusi praktis dalam
hal implementasi kegiatan lebih baik .
Strategi implementasi kegiatan di lapangan adalah pendekatan partisipatif yang menghargai
individu sebagai mitra untuk bekerja bersama sehingga anggota masyarakat lebih leluasa
mengungkapkan kendala yang mereka hadapi untuk dicarikan solusi bersama. Ketika
1. EXECUTIVE SUMMARY (RINGKASAN)
Implementasi kegiatan CCDPIFAD di 9 kelurahan pad PIU Kota Kupang berjumlah 24 jenis
kegiatan untuk komponen 1,2 dan 3 , untuk saling berkoordinasi dan secara khusus untuk
implementasi komponen 1 adalah sebanyak 14 kegiatan utama, dan yang telah selesai
dilakukan adalah 13 kegiatan utama pada awal Desember tahun 2014 dan beberapa
kegiatan penunjang sesuai dengan kebutuhan masing masing kelompok masyarakat. Jumlah
kelompok usaha adalah 67 kelompok dengan rincian 30 kelompok usaha pengolahan , 16
kelompok usaha penangakapan ikan, 19 kelompok usaha pemasaran ikan segar dan
pemanggangan ikan, dan 2 kelompok usha budidaya ikan lele. Masing masing dinamika
terjadi pada 7 kelompok usaha , juga kelompok infrastruktur, kelompok pengelola
sumberdaya pesisir secara khusus di PIU kota Kupang dikenal dengan POKMASWAS.
Implementasi kegiatan menyerap dana sebear 5 Milyar rupiah . Satu kegiatan yang masih
harus diselesaikan pada akhir Desember 2014 adalah penilaian kelompok berbasis desa .
Terlaksananya implementasi 14 kegiatan utama dan kegiatan pendukung yang
menyertainya untuk 7 kelompok usaha yang tersebar di 9 kelurahan karena kerjasama,
koordinasi dan komunikasi yang intensif antara PIU, Penyuluh, Fasilitator dan TPD dengan
Konsultan dan Komite Pemberdayaan yang memberdayakan masing masing orang sesuai
dengan fungsi dan tugasnya . Upaya dan kerjasama yang intensif menyebabkan penyaluran
dana BLM untuk masing masing kelompok dapat terlaksana walaupun ada kendala , tetapi
dapat diatasi karena koordinasi yang baik. Tingkat keberhasilan 7 kelompok belum merata
bahkan ada yang belum berhasil yaitu 46,9 % hal ini disebabkan budaya menabung belum
menjadi gaya hidup sehingga membutuhkan pendampingan yang terus menerus.
Menyadari bahwa 98 % kelompok usaha yang terbentuk adalah anggota masyarakat yang
baru mulai usaha dengan komitmen kuat , sehingga inovasi strategis yang diupayakan oleh
PIU adalah pendekatan dan koordinasi berlapis selain Tenaga Pendamping Desa (TPD) juga
melibatkan tenaga penyuluh lapangan dan fasilitator yang masuk dalam struktur PIU yang
direvisi dengan SK Walikota dengan fungsi masing masing untuk berperan dalam
monitoring dan evaluasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh anggota secara individu
maupun secara kelompok. Seluruh implementasi di lapangan cukup baik karena manajerial
PIU yang cukup peka terhadap berbagai permasalahan serta berkoordinasi dengan
penanggungjawab komponen dan konsultan untuk berdiskusi mencari solusi praktis dalam
hal implementasi kegiatan lebih baik .
Strategi implementasi kegiatan di lapangan adalah pendekatan partisipatif yang menghargai
individu sebagai mitra untuk bekerja bersama sehingga anggota masyarakat lebih leluasa
mengungkapkan kendala yang mereka hadapi untuk dicarikan solusi bersama. Ketika
1. EXECUTIVE SUMMARY (RINGKASAN)
Implementasi kegiatan CCDPIFAD di 9 kelurahan pad PIU Kota Kupang berjumlah 24 jenis
kegiatan untuk komponen 1,2 dan 3 , untuk saling berkoordinasi dan secara khusus untuk
implementasi komponen 1 adalah sebanyak 14 kegiatan utama, dan yang telah selesai
dilakukan adalah 13 kegiatan utama pada awal Desember tahun 2014 dan beberapa
kegiatan penunjang sesuai dengan kebutuhan masing masing kelompok masyarakat. Jumlah
kelompok usaha adalah 67 kelompok dengan rincian 30 kelompok usaha pengolahan , 16
kelompok usaha penangakapan ikan, 19 kelompok usaha pemasaran ikan segar dan
pemanggangan ikan, dan 2 kelompok usha budidaya ikan lele. Masing masing dinamika
terjadi pada 7 kelompok usaha , juga kelompok infrastruktur, kelompok pengelola
sumberdaya pesisir secara khusus di PIU kota Kupang dikenal dengan POKMASWAS.
Implementasi kegiatan menyerap dana sebear 5 Milyar rupiah . Satu kegiatan yang masih
harus diselesaikan pada akhir Desember 2014 adalah penilaian kelompok berbasis desa .
Terlaksananya implementasi 14 kegiatan utama dan kegiatan pendukung yang
menyertainya untuk 7 kelompok usaha yang tersebar di 9 kelurahan karena kerjasama,
koordinasi dan komunikasi yang intensif antara PIU, Penyuluh, Fasilitator dan TPD dengan
Konsultan dan Komite Pemberdayaan yang memberdayakan masing masing orang sesuai
dengan fungsi dan tugasnya . Upaya dan kerjasama yang intensif menyebabkan penyaluran
dana BLM untuk masing masing kelompok dapat terlaksana walaupun ada kendala , tetapi
dapat diatasi karena koordinasi yang baik. Tingkat keberhasilan 7 kelompok belum merata
bahkan ada yang belum berhasil yaitu 46,9 % hal ini disebabkan budaya menabung belum
menjadi gaya hidup sehingga membutuhkan pendampingan yang terus menerus.
Menyadari bahwa 98 % kelompok usaha yang terbentuk adalah anggota masyarakat yang
baru mulai usaha dengan komitmen kuat , sehingga inovasi strategis yang diupayakan oleh
PIU adalah pendekatan dan koordinasi berlapis selain Tenaga Pendamping Desa (TPD) juga
melibatkan tenaga penyuluh lapangan dan fasilitator yang masuk dalam struktur PIU yang
direvisi dengan SK Walikota dengan fungsi masing masing untuk berperan dalam
monitoring dan evaluasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh anggota secara individu
maupun secara kelompok. Seluruh implementasi di lapangan cukup baik karena manajerial
PIU yang cukup peka terhadap berbagai permasalahan serta berkoordinasi dengan
penanggungjawab komponen dan konsultan untuk berdiskusi mencari solusi praktis dalam
hal implementasi kegiatan lebih baik .
Strategi implementasi kegiatan di lapangan adalah pendekatan partisipatif yang menghargai
individu sebagai mitra untuk bekerja bersama sehingga anggota masyarakat lebih leluasa
mengungkapkan kendala yang mereka hadapi untuk dicarikan solusi bersama. Ketika
kendala atau tantangan yang dihadapi seperti ketidakaktifan anggota misalnya , maka TPD
segera menginformasikan kepada Ketua Kelompok juga VWG untuk sama sama melakukan
pendekatan awal jika masih belum diselesaikan maka koordinasi dengan konsultan ,
penyul;uh dan fasilitator kemudian diambil langkah secara bertahap. Jika sama sekali tidak
dapat diselesaikan maka anggota tersebut harus mundur dan VWG harus bersurat untuk
penggantian anggota. Model koordinasi yang bertahap partisipatif dan berlapis cukup
handal untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi di lapangan
Upaya dan strategi yang dilakukan berlapis, bertahap dan partisipatif , menjadi ciri khas
penyelesaian masalah di lapangan tetapi tidak 100 % berhasil , sehingga sikap tegas untuk
melakukan tindakan sangsi dan teguran adalah solusi yang terakhir, karena pada awalnya
untuk menjadi kelompok sudah memiliki komitmen kuat, sehingga komitmen itulah yang
digaungkan kembali untuk memotivasi kelompok dalam melakukan kegiatan sesuai rencana
kelompok
Walaupun tingkat keberhasilan kelompok masih hanya 19,6 % yang tergolong kategiori
cukup , tetapi ada cukup banyak cerita sukses yang dialami , seperti anggota yang dulunya
hanya buruh nelayan sekarang dapat melakukan usaha sendiri karena telah memiliki perahu
untuk kegiatan penangkapan ikan, demikian juga kelompok pengolahan yang belum pernah
melakukan usaha pemasaran ikan segar dengan pencatatan yang baik sekarang mendapat
pengetahuan baru untuk harus mencatat agar mengerti arus kas untuk menghitung
keuntungan uasaha, sementara di sisi lain kelompok pengolahan yang belum pernah
membuat produk tersebut , dapat membuatnya secara bertahap dan dapat dijual, itu
mungkin hal yang sederhana tetapi anggota kelompok merasakan bahwa itu sebuah
keberhasilan untuk pribadinya , demikian juga upatya untuk dapat bekrja secara
berkelompok merupakan hal baru bagi beberapa kelompok.Kebiasaan menabung menjadi
hal yang baru dan manggota kelompok 80 % harus bisa menyesuaikan dengan metode
pemberdayaan yang diterpakan program CCD IFAD .
Hal hal khusus yang perlu diantisipasi untuk implementasi tahun 2015 adalah ;
a. Sistem pencatatan masing masing kelompok sebagai data primer untuk mengetahui produksi adalah hal yang perlu diperhatikan dan tetap harus ditindaklanjuti
b. Penerapan sistem sangsi dan penghargaan untuk kelompok yang produktivitasnya baik per bulan selama satu semester
c. Sistem koordinasi dan komunikasi bertahap, berlapis dan partisipatif berdasarkan struktur organisasi yang cukup baik mampu membantu masyarakat unruk memacu produktivitas kerjanya
kendala atau tantangan yang dihadapi seperti ketidakaktifan anggota misalnya , maka TPD
segera menginformasikan kepada Ketua Kelompok juga VWG untuk sama sama melakukan
pendekatan awal jika masih belum diselesaikan maka koordinasi dengan konsultan ,
penyul;uh dan fasilitator kemudian diambil langkah secara bertahap. Jika sama sekali tidak
dapat diselesaikan maka anggota tersebut harus mundur dan VWG harus bersurat untuk
penggantian anggota. Model koordinasi yang bertahap partisipatif dan berlapis cukup
handal untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi di lapangan
Upaya dan strategi yang dilakukan berlapis, bertahap dan partisipatif , menjadi ciri khas
penyelesaian masalah di lapangan tetapi tidak 100 % berhasil , sehingga sikap tegas untuk
melakukan tindakan sangsi dan teguran adalah solusi yang terakhir, karena pada awalnya
untuk menjadi kelompok sudah memiliki komitmen kuat, sehingga komitmen itulah yang
digaungkan kembali untuk memotivasi kelompok dalam melakukan kegiatan sesuai rencana
kelompok
Walaupun tingkat keberhasilan kelompok masih hanya 19,6 % yang tergolong kategiori
cukup , tetapi ada cukup banyak cerita sukses yang dialami , seperti anggota yang dulunya
hanya buruh nelayan sekarang dapat melakukan usaha sendiri karena telah memiliki perahu
untuk kegiatan penangkapan ikan, demikian juga kelompok pengolahan yang belum pernah
melakukan usaha pemasaran ikan segar dengan pencatatan yang baik sekarang mendapat
pengetahuan baru untuk harus mencatat agar mengerti arus kas untuk menghitung
keuntungan uasaha, sementara di sisi lain kelompok pengolahan yang belum pernah
membuat produk tersebut , dapat membuatnya secara bertahap dan dapat dijual, itu
mungkin hal yang sederhana tetapi anggota kelompok merasakan bahwa itu sebuah
keberhasilan untuk pribadinya , demikian juga upatya untuk dapat bekrja secara
berkelompok merupakan hal baru bagi beberapa kelompok.Kebiasaan menabung menjadi
hal yang baru dan manggota kelompok 80 % harus bisa menyesuaikan dengan metode
pemberdayaan yang diterpakan program CCD IFAD .
Hal hal khusus yang perlu diantisipasi untuk implementasi tahun 2015 adalah ;
a. Sistem pencatatan masing masing kelompok sebagai data primer untuk mengetahui produksi adalah hal yang perlu diperhatikan dan tetap harus ditindaklanjuti
b. Penerapan sistem sangsi dan penghargaan untuk kelompok yang produktivitasnya baik per bulan selama satu semester
c. Sistem koordinasi dan komunikasi bertahap, berlapis dan partisipatif berdasarkan struktur organisasi yang cukup baik mampu membantu masyarakat unruk memacu produktivitas kerjanya
kendala atau tantangan yang dihadapi seperti ketidakaktifan anggota misalnya , maka TPD
segera menginformasikan kepada Ketua Kelompok juga VWG untuk sama sama melakukan
pendekatan awal jika masih belum diselesaikan maka koordinasi dengan konsultan ,
penyul;uh dan fasilitator kemudian diambil langkah secara bertahap. Jika sama sekali tidak
dapat diselesaikan maka anggota tersebut harus mundur dan VWG harus bersurat untuk
penggantian anggota. Model koordinasi yang bertahap partisipatif dan berlapis cukup
handal untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi di lapangan
Upaya dan strategi yang dilakukan berlapis, bertahap dan partisipatif , menjadi ciri khas
penyelesaian masalah di lapangan tetapi tidak 100 % berhasil , sehingga sikap tegas untuk
melakukan tindakan sangsi dan teguran adalah solusi yang terakhir, karena pada awalnya
untuk menjadi kelompok sudah memiliki komitmen kuat, sehingga komitmen itulah yang
digaungkan kembali untuk memotivasi kelompok dalam melakukan kegiatan sesuai rencana
kelompok
Walaupun tingkat keberhasilan kelompok masih hanya 19,6 % yang tergolong kategiori
cukup , tetapi ada cukup banyak cerita sukses yang dialami , seperti anggota yang dulunya
hanya buruh nelayan sekarang dapat melakukan usaha sendiri karena telah memiliki perahu
untuk kegiatan penangkapan ikan, demikian juga kelompok pengolahan yang belum pernah
melakukan usaha pemasaran ikan segar dengan pencatatan yang baik sekarang mendapat
pengetahuan baru untuk harus mencatat agar mengerti arus kas untuk menghitung
keuntungan uasaha, sementara di sisi lain kelompok pengolahan yang belum pernah
membuat produk tersebut , dapat membuatnya secara bertahap dan dapat dijual, itu
mungkin hal yang sederhana tetapi anggota kelompok merasakan bahwa itu sebuah
keberhasilan untuk pribadinya , demikian juga upatya untuk dapat bekrja secara
berkelompok merupakan hal baru bagi beberapa kelompok.Kebiasaan menabung menjadi
hal yang baru dan manggota kelompok 80 % harus bisa menyesuaikan dengan metode
pemberdayaan yang diterpakan program CCD IFAD .
Hal hal khusus yang perlu diantisipasi untuk implementasi tahun 2015 adalah ;
a. Sistem pencatatan masing masing kelompok sebagai data primer untuk mengetahui produksi adalah hal yang perlu diperhatikan dan tetap harus ditindaklanjuti
b. Penerapan sistem sangsi dan penghargaan untuk kelompok yang produktivitasnya baik per bulan selama satu semester
c. Sistem koordinasi dan komunikasi bertahap, berlapis dan partisipatif berdasarkan struktur organisasi yang cukup baik mampu membantu masyarakat unruk memacu produktivitas kerjanya
2.
PENDAHULUAN
Kota Kupang adalah salah satu dari 13 Kabupaten/Kota yang mendapat dukungan program
CCD-IFAD dalam upaya pemberdayaan masyarakat pesisir. Program ini dilakukan dengan
beberapa pendekatan antara lain:
a). Pemberdayaan masyarakat;
b). Pengembangan strategi berbasis mekanisme pasar;
c). Fokus kepada masyarakat miskin yang marginal namum mempunyai potensi
yang aktif untuk mengembangkan dirinya;
d). Replikasi keberhasilan dan peningkatan volume kegiatan ke Desa/Kelurahan
lain.
Fakta menunjukan bahwa kondisi sosial budaya dan tingkat kesejahteraan masyarakat yang
memang masih perlu mendapat perhatian sebab masih banyak masyarakat berpendapatan
rendah. Melalui program CCD-IFAD, 9 Kelurahan telah ditetapkan menjadi sasaran
pelaksanaan program ini yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Sembilan Kelurahan terpilih dalam program CCD-IFAD terdapat pada 3 Kecamatan antara
lain:
1. Kecamatan Alak meliputi: Kelurahan Alak, Nun Baun Sabu, Nun Baun Delha,
Namosain, dan Nunhila.
2. Kecamatan Kota Lama meliputi: Kelurahan Fatubesi, dan Airmata.
3. Kecamatan Kelapa Lima meliputi: Kelurahan Lasiana, dan Oesapa Barat.
Implementasi program CCD-IFAD sejak tahun 2013 hingga tahun 2014 telah menjangkau 9
Kelurahan di Kota Kupang dan letaknya dapat dilihat dalam Gambar 1
Gambar 1. Peta Lokasi Survei Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut Kota Kupang 2013
(Sumber: Modifikasi dari Kota Kupang Dalam Angka 2013)
2.
PENDAHULUAN
Kota Kupang adalah salah satu dari 13 Kabupaten/Kota yang mendapat dukungan program
CCD-IFAD dalam upaya pemberdayaan masyarakat pesisir. Program ini dilakukan dengan
beberapa pendekatan antara lain:
a). Pemberdayaan masyarakat;
b). Pengembangan strategi berbasis mekanisme pasar;
c). Fokus kepada masyarakat miskin yang marginal namum mempunyai potensi
yang aktif untuk mengembangkan dirinya;
d). Replikasi keberhasilan dan peningkatan volume kegiatan ke Desa/Kelurahan
lain.
Fakta menunjukan bahwa kondisi sosial budaya dan tingkat kesejahteraan masyarakat yang
memang masih perlu mendapat perhatian sebab masih banyak masyarakat berpendapatan
rendah. Melalui program CCD-IFAD, 9 Kelurahan telah ditetapkan menjadi sasaran
pelaksanaan program ini yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Sembilan Kelurahan terpilih dalam program CCD-IFAD terdapat pada 3 Kecamatan antara
lain:
1. Kecamatan Alak meliputi: Kelurahan Alak, Nun Baun Sabu, Nun Baun Delha,
Namosain, dan Nunhila.
2. Kecamatan Kota Lama meliputi: Kelurahan Fatubesi, dan Airmata.
3. Kecamatan Kelapa Lima meliputi: Kelurahan Lasiana, dan Oesapa Barat.
Implementasi program CCD-IFAD sejak tahun 2013 hingga tahun 2014 telah menjangkau 9
Kelurahan di Kota Kupang dan letaknya dapat dilihat dalam Gambar 1
Gambar 1. Peta Lokasi Survei Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut Kota Kupang 2013
(Sumber: Modifikasi dari Kota Kupang Dalam Angka 2013)
2.
PENDAHULUAN
Kota Kupang adalah salah satu dari 13 Kabupaten/Kota yang mendapat dukungan program
CCD-IFAD dalam upaya pemberdayaan masyarakat pesisir. Program ini dilakukan dengan
beberapa pendekatan antara lain:
a). Pemberdayaan masyarakat;
b). Pengembangan strategi berbasis mekanisme pasar;
c). Fokus kepada masyarakat miskin yang marginal namum mempunyai potensi
yang aktif untuk mengembangkan dirinya;
d). Replikasi keberhasilan dan peningkatan volume kegiatan ke Desa/Kelurahan
lain.
Fakta menunjukan bahwa kondisi sosial budaya dan tingkat kesejahteraan masyarakat yang
memang masih perlu mendapat perhatian sebab masih banyak masyarakat berpendapatan
rendah. Melalui program CCD-IFAD, 9 Kelurahan telah ditetapkan menjadi sasaran
pelaksanaan program ini yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Sembilan Kelurahan terpilih dalam program CCD-IFAD terdapat pada 3 Kecamatan antara
lain:
1. Kecamatan Alak meliputi: Kelurahan Alak, Nun Baun Sabu, Nun Baun Delha,
Namosain, dan Nunhila.
2. Kecamatan Kota Lama meliputi: Kelurahan Fatubesi, dan Airmata.
3. Kecamatan Kelapa Lima meliputi: Kelurahan Lasiana, dan Oesapa Barat.
Implementasi program CCD-IFAD sejak tahun 2013 hingga tahun 2014 telah menjangkau 9
Kelurahan di Kota Kupang dan letaknya dapat dilihat dalam Gambar 1
Gambar 1. Peta Lokasi Survei Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut Kota Kupang 2013
Program CCD-IFAD disetiap lokasi Kelurahan telah dilaksanakan melalui pembentukan
kelompok masyarakat yang terdiri dari: Kelompok usaha pengolahan hasil perikanan ( 30
kelompok) ; Kelompok usaha penangkapan ikan ( 16 kelompok ) ; Kelompok usaha
pemasaran ikan ( 19 kelompok) ; Kelompok budidaya ikan (2 kelompok) ; Kelompok
Infrastruktur ( 9 kelompok ) ; Kelompok Kerja Desa(VWG) 9 kelompok ; serta Kelompok
Pengelolaan Sumberdaya (9 kelompok ). Pelaksanaan program CCD-IFAD Kota Kupang tahun
2014 terfokus pada kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Pembentukan layanan fasilitator (TPD/Penyuluh).
2. Sosialisasi desa.
3. Review kegiatan desa berbasis masyarakat.
4. Pertemuan desa(perencanaan, pengawasan, dan evaluasi).
5. Pelatihan dan peningkatan kapasitas pokmas.
6. Pertemuan pokmas antar desa untuk sharing pembelajaran.
7. Perlengkapan inventori sumberdaya berbasis masyarakat.
8. Pondok informasi.
9. Penyadaran masyarakat.
10. Bimbingan teknis bagi kelompok tabungan(grameen bank).
11. Fasilitasi P3MP.
12. Pelatihan Co- management group .
13. Dana community enterprise group and infrastructure(BLM).
14. Market awareness.
15. Sinkronisasi perencanaan dan koordinasi.
16. Pertemuan teknis.
17. Kegiatan penunjang CCD-IFAD.
Implementasi kegiatan telah dilaksanakan berkat kerjasama, koordinasi dan komunikasi
antara Tim PIU, TPD, pemerintah, dan konsultan PIU serta semua kelompok masyarakat
penerima manfaat program CCD-IFAD. Implementasi kegiatan tidak dilihat dari jumlah
kegiatan yang telah dimplementasikan saja tetapi kualitas kegiatan dengan komitmen yang
kuat maka implenmentasi kegiatan yang dicapai merupakan ukuran kinerja atau ukuran
keberhasilan pelaksanaan program CCD-IFAD, sehingga dapat menjadi indicator untuk
keberlanjutan program di tahun 2015
3. PENCAPAIAN, PROSES DAN STRATEGIIMPLEMENTASI KEGIATAN
KOMPONEN 1 – CCDP-IFAD TAHUN 2014
3.1. PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT
Pembentukan kelompok masyarakat dimulai dengan pendekatan TPD, penyuluh , fasilitator bekerjasama dengan Lurah dan VWG yang telah dibentuk bersama sama melakukan identifikasi terhadap anggota masyarakat yang mungkin dapat menjadi sasaran penerima bantuan, dengan persyaratan :
Program CCD-IFAD disetiap lokasi Kelurahan telah dilaksanakan melalui pembentukan
kelompok masyarakat yang terdiri dari: Kelompok usaha pengolahan hasil perikanan ( 30
kelompok) ; Kelompok usaha penangkapan ikan ( 16 kelompok ) ; Kelompok usaha
pemasaran ikan ( 19 kelompok) ; Kelompok budidaya ikan (2 kelompok) ; Kelompok
Infrastruktur ( 9 kelompok ) ; Kelompok Kerja Desa(VWG) 9 kelompok ; serta Kelompok
Pengelolaan Sumberdaya (9 kelompok ). Pelaksanaan program CCD-IFAD Kota Kupang tahun
2014 terfokus pada kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Pembentukan layanan fasilitator (TPD/Penyuluh).
2. Sosialisasi desa.
3. Review kegiatan desa berbasis masyarakat.
4. Pertemuan desa(perencanaan, pengawasan, dan evaluasi).
5. Pelatihan dan peningkatan kapasitas pokmas.
6. Pertemuan pokmas antar desa untuk sharing pembelajaran.
7. Perlengkapan inventori sumberdaya berbasis masyarakat.
8. Pondok informasi.
9. Penyadaran masyarakat.
10. Bimbingan teknis bagi kelompok tabungan(grameen bank).
11. Fasilitasi P3MP.
12. Pelatihan Co- management group .
13. Dana community enterprise group and infrastructure(BLM).
14. Market awareness.
15. Sinkronisasi perencanaan dan koordinasi.
16. Pertemuan teknis.
17. Kegiatan penunjang CCD-IFAD.
Implementasi kegiatan telah dilaksanakan berkat kerjasama, koordinasi dan komunikasi
antara Tim PIU, TPD, pemerintah, dan konsultan PIU serta semua kelompok masyarakat
penerima manfaat program CCD-IFAD. Implementasi kegiatan tidak dilihat dari jumlah
kegiatan yang telah dimplementasikan saja tetapi kualitas kegiatan dengan komitmen yang
kuat maka implenmentasi kegiatan yang dicapai merupakan ukuran kinerja atau ukuran
keberhasilan pelaksanaan program CCD-IFAD, sehingga dapat menjadi indicator untuk
keberlanjutan program di tahun 2015
3. PENCAPAIAN, PROSES DAN STRATEGIIMPLEMENTASI KEGIATAN
KOMPONEN 1 – CCDP-IFAD TAHUN 2014
3.1. PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT
Pembentukan kelompok masyarakat dimulai dengan pendekatan TPD, penyuluh , fasilitator bekerjasama dengan Lurah dan VWG yang telah dibentuk bersama sama melakukan identifikasi terhadap anggota masyarakat yang mungkin dapat menjadi sasaran penerima bantuan, dengan persyaratan :
Program CCD-IFAD disetiap lokasi Kelurahan telah dilaksanakan melalui pembentukan
kelompok masyarakat yang terdiri dari: Kelompok usaha pengolahan hasil perikanan ( 30
kelompok) ; Kelompok usaha penangkapan ikan ( 16 kelompok ) ; Kelompok usaha
pemasaran ikan ( 19 kelompok) ; Kelompok budidaya ikan (2 kelompok) ; Kelompok
Infrastruktur ( 9 kelompok ) ; Kelompok Kerja Desa(VWG) 9 kelompok ; serta Kelompok
Pengelolaan Sumberdaya (9 kelompok ). Pelaksanaan program CCD-IFAD Kota Kupang tahun
2014 terfokus pada kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Pembentukan layanan fasilitator (TPD/Penyuluh).
2. Sosialisasi desa.
3. Review kegiatan desa berbasis masyarakat.
4. Pertemuan desa(perencanaan, pengawasan, dan evaluasi).
5. Pelatihan dan peningkatan kapasitas pokmas.
6. Pertemuan pokmas antar desa untuk sharing pembelajaran.
7. Perlengkapan inventori sumberdaya berbasis masyarakat.
8. Pondok informasi.
9. Penyadaran masyarakat.
10. Bimbingan teknis bagi kelompok tabungan(grameen bank).
11. Fasilitasi P3MP.
12. Pelatihan Co- management group .
13. Dana community enterprise group and infrastructure(BLM).
14. Market awareness.
15. Sinkronisasi perencanaan dan koordinasi.
16. Pertemuan teknis.
17. Kegiatan penunjang CCD-IFAD.
Implementasi kegiatan telah dilaksanakan berkat kerjasama, koordinasi dan komunikasi
antara Tim PIU, TPD, pemerintah, dan konsultan PIU serta semua kelompok masyarakat
penerima manfaat program CCD-IFAD. Implementasi kegiatan tidak dilihat dari jumlah
kegiatan yang telah dimplementasikan saja tetapi kualitas kegiatan dengan komitmen yang
kuat maka implenmentasi kegiatan yang dicapai merupakan ukuran kinerja atau ukuran
keberhasilan pelaksanaan program CCD-IFAD, sehingga dapat menjadi indicator untuk
keberlanjutan program di tahun 2015
3. PENCAPAIAN, PROSES DAN STRATEGIIMPLEMENTASI KEGIATAN
KOMPONEN 1 – CCDP-IFAD TAHUN 2014
3.1. PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT
Pembentukan kelompok masyarakat dimulai dengan pendekatan TPD, penyuluh , fasilitator bekerjasama dengan Lurah dan VWG yang telah dibentuk bersama sama melakukan identifikasi terhadap anggota masyarakat yang mungkin dapat menjadi sasaran penerima bantuan, dengan persyaratan :
1. belum pernah mendapat bantuan pemerintah , tetapi memiliki kegiatan usaha di bidang perikanan
2. Belum memiliki usaha tetapi memiliki komitmen kuat untuk melakukan kegiatan usaha perikanan
3. Masyarakat yang mau bekerja secara berkelompok dan memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan pendapatan keluarganya
Berdasarkan beberapa persyaratan yang ada maka masyarakat yang terpilih dapat dijadikan sebagai anggota kelompok dan mau siap bekerjasama untuk kemajuan kelompok. Jika bersedia menjadi bagian dari kelompok maka didaftarkan untuk dilakukan verifikasi oleh Komite pemberdayaan . hasil Verifikasi kelompok kemudian oleh TPD dikumpulkan bukti KTP untuk selanjutnya dibuatkan SK Kelompok ( contoh SK terlampir).
Setelah kelompok dibentuk dan diverifikasi oleh DOB , maka kelompok melakukan pertemuan untuk membuat rencana kerja , berdasarkan hasil sosialisasi desa dan pertemuan desa yang dilakukan oleh PIU di masing masing kelurahan . Kelompoik yang dimaksud meliputi kelompok usaha ( kelompok penangkapan ikan, kelompok pemasaran ikan segar, kelompok pengolahan ikan , kelompok pengelola sumberdaya pesisir yang secara spesifik khusus di PIU kota Kupang menggunakan istilah POKMASWAS , dengan anggota antara 5-10 orang dengan perbandingan perempuan dan laki laki ikut berada dalam satu kelompok. Ada juga kelompok infrastruktur yang membantu merencanakan juga membuat berbagai kebutuhan kelompok usaha maupun kelompok Pengelola Sumberdaya agar rencana kerjanya dapat dilaksanakan secara partisipatif , melibatkan masyarakat.
Secara khusus untuk kelompok infrastruktur dibantu oleh masyarakat dari kelompok untuk memperlancar kegiatan misalnya pembangunan Pondok informasi , keterlibatan masyarakat sebagai kontribusi tenaga maupun sumbangan lahan secara hibah untuk lokasi fisik bangunan tertentu, seperti di Kelurahan Alak masyarakat menghibahkan tanah (kepada pihak kelurahan ) untuk pembangunan Pondok Informasi yang selanjutnya akan digunakan secara berkelanjutan untuk kegiatan kemasyarakatan , bukan hanya untuk kegiatan IFAD
Gambar 2. Contoh Lahan yang diberikan untuk pondok informasi
1. belum pernah mendapat bantuan pemerintah , tetapi memiliki kegiatan usaha di bidang perikanan
2. Belum memiliki usaha tetapi memiliki komitmen kuat untuk melakukan kegiatan usaha perikanan
3. Masyarakat yang mau bekerja secara berkelompok dan memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan pendapatan keluarganya
Berdasarkan beberapa persyaratan yang ada maka masyarakat yang terpilih dapat dijadikan sebagai anggota kelompok dan mau siap bekerjasama untuk kemajuan kelompok. Jika bersedia menjadi bagian dari kelompok maka didaftarkan untuk dilakukan verifikasi oleh Komite pemberdayaan . hasil Verifikasi kelompok kemudian oleh TPD dikumpulkan bukti KTP untuk selanjutnya dibuatkan SK Kelompok ( contoh SK terlampir).
Setelah kelompok dibentuk dan diverifikasi oleh DOB , maka kelompok melakukan pertemuan untuk membuat rencana kerja , berdasarkan hasil sosialisasi desa dan pertemuan desa yang dilakukan oleh PIU di masing masing kelurahan . Kelompoik yang dimaksud meliputi kelompok usaha ( kelompok penangkapan ikan, kelompok pemasaran ikan segar, kelompok pengolahan ikan , kelompok pengelola sumberdaya pesisir yang secara spesifik khusus di PIU kota Kupang menggunakan istilah POKMASWAS , dengan anggota antara 5-10 orang dengan perbandingan perempuan dan laki laki ikut berada dalam satu kelompok. Ada juga kelompok infrastruktur yang membantu merencanakan juga membuat berbagai kebutuhan kelompok usaha maupun kelompok Pengelola Sumberdaya agar rencana kerjanya dapat dilaksanakan secara partisipatif , melibatkan masyarakat.
Secara khusus untuk kelompok infrastruktur dibantu oleh masyarakat dari kelompok untuk memperlancar kegiatan misalnya pembangunan Pondok informasi , keterlibatan masyarakat sebagai kontribusi tenaga maupun sumbangan lahan secara hibah untuk lokasi fisik bangunan tertentu, seperti di Kelurahan Alak masyarakat menghibahkan tanah (kepada pihak kelurahan ) untuk pembangunan Pondok Informasi yang selanjutnya akan digunakan secara berkelanjutan untuk kegiatan kemasyarakatan , bukan hanya untuk kegiatan IFAD
Gambar 2. Contoh Lahan yang diberikan untuk pondok informasi
1. belum pernah mendapat bantuan pemerintah , tetapi memiliki kegiatan usaha di bidang perikanan
2. Belum memiliki usaha tetapi memiliki komitmen kuat untuk melakukan kegiatan usaha perikanan
3. Masyarakat yang mau bekerja secara berkelompok dan memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan pendapatan keluarganya
Berdasarkan beberapa persyaratan yang ada maka masyarakat yang terpilih dapat dijadikan sebagai anggota kelompok dan mau siap bekerjasama untuk kemajuan kelompok. Jika bersedia menjadi bagian dari kelompok maka didaftarkan untuk dilakukan verifikasi oleh Komite pemberdayaan . hasil Verifikasi kelompok kemudian oleh TPD dikumpulkan bukti KTP untuk selanjutnya dibuatkan SK Kelompok ( contoh SK terlampir).
Setelah kelompok dibentuk dan diverifikasi oleh DOB , maka kelompok melakukan pertemuan untuk membuat rencana kerja , berdasarkan hasil sosialisasi desa dan pertemuan desa yang dilakukan oleh PIU di masing masing kelurahan . Kelompoik yang dimaksud meliputi kelompok usaha ( kelompok penangkapan ikan, kelompok pemasaran ikan segar, kelompok pengolahan ikan , kelompok pengelola sumberdaya pesisir yang secara spesifik khusus di PIU kota Kupang menggunakan istilah POKMASWAS , dengan anggota antara 5-10 orang dengan perbandingan perempuan dan laki laki ikut berada dalam satu kelompok. Ada juga kelompok infrastruktur yang membantu merencanakan juga membuat berbagai kebutuhan kelompok usaha maupun kelompok Pengelola Sumberdaya agar rencana kerjanya dapat dilaksanakan secara partisipatif , melibatkan masyarakat.
Secara khusus untuk kelompok infrastruktur dibantu oleh masyarakat dari kelompok untuk memperlancar kegiatan misalnya pembangunan Pondok informasi , keterlibatan masyarakat sebagai kontribusi tenaga maupun sumbangan lahan secara hibah untuk lokasi fisik bangunan tertentu, seperti di Kelurahan Alak masyarakat menghibahkan tanah (kepada pihak kelurahan ) untuk pembangunan Pondok Informasi yang selanjutnya akan digunakan secara berkelanjutan untuk kegiatan kemasyarakatan , bukan hanya untuk kegiatan IFAD