• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Kupang, 17 Desember 2014 Sekretaris PIU Kota Kupang. Robby Y. Adam, S.St.Pi NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Kupang, 17 Desember 2014 Sekretaris PIU Kota Kupang. Robby Y. Adam, S.St.Pi NIP"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Segala pujian dan hormat dipersembahkan hanya pada Allah Pencipta langit dan bumi yang

memperkenankan kami melakukan berbagai kegiatan melalui program Kementrian Perikanan

dan Kelautan , Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil yang bekerjasama

dengan Coastal Community Development International Fund for Agricultural Development

(CCD-IFAD) dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir sehingga

mampu keluar dari stigma masyarakat pesisir identik dengan masyarakat miskin .

Untuk maksud dan tujuan tersebut di atas maka PIU kota Kupang pada tahun 2014 telah

mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat pesisir dalam bentuk 24 kegiatan

masing masing 14 kegiatan untuk komponen 1 , 10 kegiatan untuk komponen 2 ditambah

dengan 3 kegiatan pada komponen 3.. Seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik

mencapai 100% , hanya tambahan kegiatan komponen 2 untuk Infrastruktur belum mencapai 100

% karena gagal lelang . Berbagai dinamika yang terjadi dalam masyarakat sasaran , sehingga

masyarakat tidak sebatas menjadi objek tetapi terlibat sebagai subjek dalam penerapan 24

kegiatan yang dilakukan oleh PIU kota Kupang.

Terlaksananya kegiatan sesuai time schedule yang ada dengan pencapaian realisasi kegiatan 100

% merupakan wujud tanggungjawab dan soliditas tim yang bekerja , terdiri dari unsur pimpinan

Bapak Walikota Kupang, Kepala Dinas selaku ketua PIU , konsultan individu ( Pemasaran

dan Pemberdayaan ) Komite Pemberdayaan , Koordinator Bidang, Fasilitator, TPD, VWG dan

Staf Sekretariat PIU kota Kupang

Menyadari bahwa masih banyak kendala yang harus menjadi perhatian kita untuk kelanjutan

kegiatan ini di tahun mendatang, sehingga berbagai saran dan usul yang konstruktif sangat

diperlukan untuk perbaikan laporan yang dibuat , diharapkan laporan ini dapat menjadi sebuah

model pembelajaran positif untuk implementasi kemandirian masyarakat pesisir dalam hal

pengelolaan sumberdaya pesisir yang berkelanjutan.

Semoga laporan ini menjadi berguna bagi kita , Tuhan memberkati jerih lelah orang orang yang

peduli sesamanya sebagai wujud solidaritas sosial yang bermakna abadi

Kupang , 17 Desember 2014

Sekretaris PIU Kota Kupang

Robby Y. Adam, S.St.Pi

NIP. 198006302006041016

KATA PENGANTAR

Segala pujian dan hormat dipersembahkan hanya pada Allah Pencipta langit dan bumi yang

memperkenankan kami melakukan berbagai kegiatan melalui program Kementrian Perikanan

dan Kelautan , Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil yang bekerjasama

dengan Coastal Community Development International Fund for Agricultural Development

(CCD-IFAD) dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir sehingga

mampu keluar dari stigma masyarakat pesisir identik dengan masyarakat miskin .

Untuk maksud dan tujuan tersebut di atas maka PIU kota Kupang pada tahun 2014 telah

mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat pesisir dalam bentuk 24 kegiatan

masing masing 14 kegiatan untuk komponen 1 , 10 kegiatan untuk komponen 2 ditambah

dengan 3 kegiatan pada komponen 3.. Seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik

mencapai 100% , hanya tambahan kegiatan komponen 2 untuk Infrastruktur belum mencapai 100

% karena gagal lelang . Berbagai dinamika yang terjadi dalam masyarakat sasaran , sehingga

masyarakat tidak sebatas menjadi objek tetapi terlibat sebagai subjek dalam penerapan 24

kegiatan yang dilakukan oleh PIU kota Kupang.

Terlaksananya kegiatan sesuai time schedule yang ada dengan pencapaian realisasi kegiatan 100

% merupakan wujud tanggungjawab dan soliditas tim yang bekerja , terdiri dari unsur pimpinan

Bapak Walikota Kupang, Kepala Dinas selaku ketua PIU , konsultan individu ( Pemasaran

dan Pemberdayaan ) Komite Pemberdayaan , Koordinator Bidang, Fasilitator, TPD, VWG dan

Staf Sekretariat PIU kota Kupang

Menyadari bahwa masih banyak kendala yang harus menjadi perhatian kita untuk kelanjutan

kegiatan ini di tahun mendatang, sehingga berbagai saran dan usul yang konstruktif sangat

diperlukan untuk perbaikan laporan yang dibuat , diharapkan laporan ini dapat menjadi sebuah

model pembelajaran positif untuk implementasi kemandirian masyarakat pesisir dalam hal

pengelolaan sumberdaya pesisir yang berkelanjutan.

Semoga laporan ini menjadi berguna bagi kita , Tuhan memberkati jerih lelah orang orang yang

peduli sesamanya sebagai wujud solidaritas sosial yang bermakna abadi

Kupang , 17 Desember 2014

Sekretaris PIU Kota Kupang

Robby Y. Adam, S.St.Pi

NIP. 198006302006041016

KATA PENGANTAR

Segala pujian dan hormat dipersembahkan hanya pada Allah Pencipta langit dan bumi yang

memperkenankan kami melakukan berbagai kegiatan melalui program Kementrian Perikanan

dan Kelautan , Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil yang bekerjasama

dengan Coastal Community Development International Fund for Agricultural Development

(CCD-IFAD) dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir sehingga

mampu keluar dari stigma masyarakat pesisir identik dengan masyarakat miskin .

Untuk maksud dan tujuan tersebut di atas maka PIU kota Kupang pada tahun 2014 telah

mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat pesisir dalam bentuk 24 kegiatan

masing masing 14 kegiatan untuk komponen 1 , 10 kegiatan untuk komponen 2 ditambah

dengan 3 kegiatan pada komponen 3.. Seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik

mencapai 100% , hanya tambahan kegiatan komponen 2 untuk Infrastruktur belum mencapai 100

% karena gagal lelang . Berbagai dinamika yang terjadi dalam masyarakat sasaran , sehingga

masyarakat tidak sebatas menjadi objek tetapi terlibat sebagai subjek dalam penerapan 24

kegiatan yang dilakukan oleh PIU kota Kupang.

Terlaksananya kegiatan sesuai time schedule yang ada dengan pencapaian realisasi kegiatan 100

% merupakan wujud tanggungjawab dan soliditas tim yang bekerja , terdiri dari unsur pimpinan

Bapak Walikota Kupang, Kepala Dinas selaku ketua PIU , konsultan individu ( Pemasaran

dan Pemberdayaan ) Komite Pemberdayaan , Koordinator Bidang, Fasilitator, TPD, VWG dan

Staf Sekretariat PIU kota Kupang

Menyadari bahwa masih banyak kendala yang harus menjadi perhatian kita untuk kelanjutan

kegiatan ini di tahun mendatang, sehingga berbagai saran dan usul yang konstruktif sangat

diperlukan untuk perbaikan laporan yang dibuat , diharapkan laporan ini dapat menjadi sebuah

model pembelajaran positif untuk implementasi kemandirian masyarakat pesisir dalam hal

pengelolaan sumberdaya pesisir yang berkelanjutan.

Semoga laporan ini menjadi berguna bagi kita , Tuhan memberkati jerih lelah orang orang yang

peduli sesamanya sebagai wujud solidaritas sosial yang bermakna abadi

Kupang , 17 Desember 2014

Sekretaris PIU Kota Kupang

Robby Y. Adam, S.St.Pi

NIP. 198006302006041016

(2)

GLOSSARY / DAFTAR ISTILAH

1. Coastal Community Development International Fund for Agricultural Development (

CCD-IFAD) adalah sebuah proyek pembangunan masyarakat pesisir (PMP) merupakan

kerjasama kementrian Kelautan dan Perikanan dengan IFAD

2. Masyarakat pesisir adalah nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar ikan dan

masyarakat lain yang hidupnya di wilayah pesisir dan tergantung pada sumberdaya ikan

dan bermukim di wilayah pesisir , melakukan usaha di pesisir ataupun usaha lainnya serta

kegiatan yang terkait dengan pelestarian lingkungan

3. Oversight Board (DOB) adalah Komite pemberdayaan tim teknis di kota Kupang yang

terdiri dari ( perwakilan Perguruan Tinggi, HNSI, BAPPEDA , Lurah, Camat, BKKPN

Kupang, DKP Provinsi NTT) yang bertugas memberikan saran , melakukan pengawasan

terbatas , dan memastikan keadilan social dalam alokasi input proyek

4. Project Implementation Unit ( PIU) adalah unit pelaksana proyek CCD IFAD di kota

Kupang

5. Tenaga Pendamping Desa (TPD) adalah orang yang mempunyai latar belakang

pendidikan dan pengalaman di bidang kelautan dan perikanan , tinggal di tengah

masyarakat sasaran, daan mendampingi kelompok masyarakat secara terus menerus

selama berlangsungnya proyek PMP

6. Village Working Group (VWG) atau Kelompok Kerja Masyarakat Desa adalah kelompok

yang dibentuk melalui pemilihan dari masing masing kelompok sasaran dalam pertemuan

desa

GLOSSARY / DAFTAR ISTILAH

1. Coastal Community Development International Fund for Agricultural Development (

CCD-IFAD) adalah sebuah proyek pembangunan masyarakat pesisir (PMP) merupakan

kerjasama kementrian Kelautan dan Perikanan dengan IFAD

2. Masyarakat pesisir adalah nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar ikan dan

masyarakat lain yang hidupnya di wilayah pesisir dan tergantung pada sumberdaya ikan

dan bermukim di wilayah pesisir , melakukan usaha di pesisir ataupun usaha lainnya serta

kegiatan yang terkait dengan pelestarian lingkungan

3. Oversight Board (DOB) adalah Komite pemberdayaan tim teknis di kota Kupang yang

terdiri dari ( perwakilan Perguruan Tinggi, HNSI, BAPPEDA , Lurah, Camat, BKKPN

Kupang, DKP Provinsi NTT) yang bertugas memberikan saran , melakukan pengawasan

terbatas , dan memastikan keadilan social dalam alokasi input proyek

4. Project Implementation Unit ( PIU) adalah unit pelaksana proyek CCD IFAD di kota

Kupang

5. Tenaga Pendamping Desa (TPD) adalah orang yang mempunyai latar belakang

pendidikan dan pengalaman di bidang kelautan dan perikanan , tinggal di tengah

masyarakat sasaran, daan mendampingi kelompok masyarakat secara terus menerus

selama berlangsungnya proyek PMP

6. Village Working Group (VWG) atau Kelompok Kerja Masyarakat Desa adalah kelompok

yang dibentuk melalui pemilihan dari masing masing kelompok sasaran dalam pertemuan

desa

GLOSSARY / DAFTAR ISTILAH

1. Coastal Community Development International Fund for Agricultural Development (

CCD-IFAD) adalah sebuah proyek pembangunan masyarakat pesisir (PMP) merupakan

kerjasama kementrian Kelautan dan Perikanan dengan IFAD

2. Masyarakat pesisir adalah nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar ikan dan

masyarakat lain yang hidupnya di wilayah pesisir dan tergantung pada sumberdaya ikan

dan bermukim di wilayah pesisir , melakukan usaha di pesisir ataupun usaha lainnya serta

kegiatan yang terkait dengan pelestarian lingkungan

3. Oversight Board (DOB) adalah Komite pemberdayaan tim teknis di kota Kupang yang

terdiri dari ( perwakilan Perguruan Tinggi, HNSI, BAPPEDA , Lurah, Camat, BKKPN

Kupang, DKP Provinsi NTT) yang bertugas memberikan saran , melakukan pengawasan

terbatas , dan memastikan keadilan social dalam alokasi input proyek

4. Project Implementation Unit ( PIU) adalah unit pelaksana proyek CCD IFAD di kota

Kupang

5. Tenaga Pendamping Desa (TPD) adalah orang yang mempunyai latar belakang

pendidikan dan pengalaman di bidang kelautan dan perikanan , tinggal di tengah

masyarakat sasaran, daan mendampingi kelompok masyarakat secara terus menerus

selama berlangsungnya proyek PMP

6. Village Working Group (VWG) atau Kelompok Kerja Masyarakat Desa adalah kelompok

yang dibentuk melalui pemilihan dari masing masing kelompok sasaran dalam pertemuan

desa

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

…………

i

KATA PENGANTAR

…………

ii

GLOSSARY/DAFTAR ISTILAH

…………

iii

DAFTAR ISI

…………

iv

DAFTAR GAMBAR

…………

v

DAFTAR TABEL

…………

vi

I

EXECUTIVE SUMMARY (RINGKASAN )

…………

2

II

PENDAHULUAN

………..

4

III

PENCAPAIAN PROSES DAN STRATEGI IMPLEMENTASI

KOMPONEN 1 CCDP-IFAD TAHUN 2014

………..

5

3.1

PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT

………..

5

3.2

PENILAIAN DESA BERBASIS MASYARAKAT

………..

7

3.3

SOSIALISASI DI 9 KELURAHAN

………..

9

3.4

PROSES DAN PENYALURAN BLM

………..

9

3.5

PERLENGKAPAN INVENTORY SUMBERDAYA

………..

15

3.6

PONDOK INFORMASI

………..

15

3.7

PENYADARAN MASYARAKAT

………..

16

3.8

BIMTEK BAGI KELOMPOK TABUNGAN

………..

17

3.9

FASILITASI P3MP

………..

18

3.10

PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN CO MANAGEMENT

GROUP

………..

18

3.11

WORKSHOP COASTAL MARINE RESOURCE CO

MANAGEMENT

………..

19

3.12

PENYUSUNAN DAN PELATIHAN SYSTEM MONITORING

SUMBERDAYA PESISIR

…………

20

3.13

PELATIHAN DAN DUKUNGAN TEKNIS BAGI POKMAS

…………

21

3.14

MARKET AWARENESS

………..

22

4

STATUS DAN KINERJA KELOMPOK MASYARAKAT DI 9

KELURAHAN

………..

23

4.1

KELOMPOK KERJA KELURAHAN

………..

23

4.2

KELOMPOK USAHA (ENTERPRISES)

………..

24

4.3

KELOMPOK PENGELOLA SUMBERDAYA PESISIR

………..

27

4.4

KELOMPOK INFRASTRUKTUR

………..

28

4.5

KELOMPOK TABUNGAN

………..

29

5

HASIL PROFIL / ANALISA USAHA KELOMPOK USAHA

………..

29

6

PENILAIAN KEBERHASILAN KELOMPOK USAHA

………..

30

7

ROADMAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

……….

31

8

AKTIFITAS PENGEMBANGAN KAPASITAS /PELATIHAN /

WORKSHOP

………..

33

9

KOORDINASI DAN KOMUNIKASI DALAM

………..

36

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

…………

i

KATA PENGANTAR

…………

ii

GLOSSARY/DAFTAR ISTILAH

…………

iii

DAFTAR ISI

…………

iv

DAFTAR GAMBAR

…………

v

DAFTAR TABEL

…………

vi

I

EXECUTIVE SUMMARY (RINGKASAN )

…………

2

II

PENDAHULUAN

………..

4

III

PENCAPAIAN PROSES DAN STRATEGI IMPLEMENTASI

KOMPONEN 1 CCDP-IFAD TAHUN 2014

………..

5

3.1

PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT

………..

5

3.2

PENILAIAN DESA BERBASIS MASYARAKAT

………..

7

3.3

SOSIALISASI DI 9 KELURAHAN

………..

9

3.4

PROSES DAN PENYALURAN BLM

………..

9

3.5

PERLENGKAPAN INVENTORY SUMBERDAYA

………..

15

3.6

PONDOK INFORMASI

………..

15

3.7

PENYADARAN MASYARAKAT

………..

16

3.8

BIMTEK BAGI KELOMPOK TABUNGAN

………..

17

3.9

FASILITASI P3MP

………..

18

3.10

PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN CO MANAGEMENT

GROUP

………..

18

3.11

WORKSHOP COASTAL MARINE RESOURCE CO

MANAGEMENT

………..

19

3.12

PENYUSUNAN DAN PELATIHAN SYSTEM MONITORING

SUMBERDAYA PESISIR

…………

20

3.13

PELATIHAN DAN DUKUNGAN TEKNIS BAGI POKMAS

…………

21

3.14

MARKET AWARENESS

………..

22

4

STATUS DAN KINERJA KELOMPOK MASYARAKAT DI 9

KELURAHAN

………..

23

4.1

KELOMPOK KERJA KELURAHAN

………..

23

4.2

KELOMPOK USAHA (ENTERPRISES)

………..

24

4.3

KELOMPOK PENGELOLA SUMBERDAYA PESISIR

………..

27

4.4

KELOMPOK INFRASTRUKTUR

………..

28

4.5

KELOMPOK TABUNGAN

………..

29

5

HASIL PROFIL / ANALISA USAHA KELOMPOK USAHA

………..

29

6

PENILAIAN KEBERHASILAN KELOMPOK USAHA

………..

30

7

ROADMAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

……….

31

8

AKTIFITAS PENGEMBANGAN KAPASITAS /PELATIHAN /

WORKSHOP

………..

33

9

KOORDINASI DAN KOMUNIKASI DALAM

………..

36

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

…………

i

KATA PENGANTAR

…………

ii

GLOSSARY/DAFTAR ISTILAH

…………

iii

DAFTAR ISI

…………

iv

DAFTAR GAMBAR

…………

v

DAFTAR TABEL

…………

vi

I

EXECUTIVE SUMMARY (RINGKASAN )

…………

2

II

PENDAHULUAN

………..

4

III

PENCAPAIAN PROSES DAN STRATEGI IMPLEMENTASI

KOMPONEN 1 CCDP-IFAD TAHUN 2014

………..

5

3.1

PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT

………..

5

3.2

PENILAIAN DESA BERBASIS MASYARAKAT

………..

7

3.3

SOSIALISASI DI 9 KELURAHAN

………..

9

3.4

PROSES DAN PENYALURAN BLM

………..

9

3.5

PERLENGKAPAN INVENTORY SUMBERDAYA

………..

15

3.6

PONDOK INFORMASI

………..

15

3.7

PENYADARAN MASYARAKAT

………..

16

3.8

BIMTEK BAGI KELOMPOK TABUNGAN

………..

17

3.9

FASILITASI P3MP

………..

18

3.10

PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN CO MANAGEMENT

GROUP

………..

18

3.11

WORKSHOP COASTAL MARINE RESOURCE CO

MANAGEMENT

………..

19

3.12

PENYUSUNAN DAN PELATIHAN SYSTEM MONITORING

SUMBERDAYA PESISIR

…………

20

3.13

PELATIHAN DAN DUKUNGAN TEKNIS BAGI POKMAS

…………

21

3.14

MARKET AWARENESS

………..

22

4

STATUS DAN KINERJA KELOMPOK MASYARAKAT DI 9

KELURAHAN

………..

23

4.1

KELOMPOK KERJA KELURAHAN

………..

23

4.2

KELOMPOK USAHA (ENTERPRISES)

………..

24

4.3

KELOMPOK PENGELOLA SUMBERDAYA PESISIR

………..

27

4.4

KELOMPOK INFRASTRUKTUR

………..

28

4.5

KELOMPOK TABUNGAN

………..

29

5

HASIL PROFIL / ANALISA USAHA KELOMPOK USAHA

………..

29

6

PENILAIAN KEBERHASILAN KELOMPOK USAHA

………..

30

7

ROADMAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

……….

31

8

AKTIFITAS PENGEMBANGAN KAPASITAS /PELATIHAN /

WORKSHOP

………..

33

(4)

9.1

PMO

………..

36

9.2

PIU KABUPATEN / KOTA

………..

37

9.3

KOMITE PEMBERDAYAAN (DOB)

………..

38

9.4

PROVINSI

………..

39

9.5

TIM PENDAMPING DESA (TPD)/PENYULUH

………..

39

9.6

KELOMPOK MASYARAKAT

………..

40

9.7

PIHAK LAIN YANG TERLIBAT (SWASTA,PERGURUAN

TINGGI, KONSULTAN DLL)

………..

40

10

PENGUATAN PERAN PEREMPUAN (GENDER

………..

41

11

INOVASI

………..

42

12

KENDALA DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI DAN

SOLUSI YANG DILAKUKAN

………..

43

13.

REKOMENDASI

………..

45

14

TESTIMONI PERWAKILAN POKMAS DAN PIHAK

TERKAIT CCDP-IFAD

………..

46

KOMPONEN 3

………..

49

15

PENUTUP

………..

50

LAMPIRAN

……….. 51

9.1

PMO

………..

36

9.2

PIU KABUPATEN / KOTA

………..

37

9.3

KOMITE PEMBERDAYAAN (DOB)

………..

38

9.4

PROVINSI

………..

39

9.5

TIM PENDAMPING DESA (TPD)/PENYULUH

………..

39

9.6

KELOMPOK MASYARAKAT

………..

40

9.7

PIHAK LAIN YANG TERLIBAT (SWASTA,PERGURUAN

TINGGI, KONSULTAN DLL)

………..

40

10

PENGUATAN PERAN PEREMPUAN (GENDER

………..

41

11

INOVASI

………..

42

12

KENDALA DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI DAN

SOLUSI YANG DILAKUKAN

………..

43

13.

REKOMENDASI

………..

45

14

TESTIMONI PERWAKILAN POKMAS DAN PIHAK

TERKAIT CCDP-IFAD

………..

46

KOMPONEN 3

………..

49

15

PENUTUP

………..

50

LAMPIRAN

……….. 51

9.1

PMO

………..

36

9.2

PIU KABUPATEN / KOTA

………..

37

9.3

KOMITE PEMBERDAYAAN (DOB)

………..

38

9.4

PROVINSI

………..

39

9.5

TIM PENDAMPING DESA (TPD)/PENYULUH

………..

39

9.6

KELOMPOK MASYARAKAT

………..

40

9.7

PIHAK LAIN YANG TERLIBAT (SWASTA,PERGURUAN

TINGGI, KONSULTAN DLL)

………..

40

10

PENGUATAN PERAN PEREMPUAN (GENDER

………..

41

11

INOVASI

………..

42

12

KENDALA DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI DAN

SOLUSI YANG DILAKUKAN

………..

43

13.

REKOMENDASI

………..

45

14

TESTIMONI PERWAKILAN POKMAS DAN PIHAK

TERKAIT CCDP-IFAD

………..

46

KOMPONEN 3

………..

49

15

PENUTUP

………..

50

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

1

Penilaian Desa Berbasis Masyarakat

7

2

Dana BLM untuk tahun 2014

11

3

Nama Kelompok di 9 Kelurahan dan Jenis Usaha Penangkapan Ikan

24

4

Kelompok Usaha Kelompok Usaha Pengolahan dan Jenis Usahanya

26

5

Kriteria Penilaian Keberhasilan Kelompok

30

6

Hasil Penilaian Keberhasilan Kelompok

30

7

Roadmap Pemberdayaan

31

8

Daftar Kegiatan Strategi Pemberdayaan

32

9

Kegiatan Pengembanagan Kapasitas / Pelatihan yang Dilakukan oleh

PIU

33

10

11

12

Jumlah Laki – Laki dan perempuan yang Terlibat Sebagai Anggota

Pokmas

Kendala Tantangan Serta Solusi yang Diberikan

Testimoni dari Perwakilan Pokmas dan Pihak Terkait

41

43

46

DAFTAR TABEL

Halaman

1

Penilaian Desa Berbasis Masyarakat

7

2

Dana BLM untuk tahun 2014

11

3

Nama Kelompok di 9 Kelurahan dan Jenis Usaha Penangkapan Ikan

24

4

Kelompok Usaha Kelompok Usaha Pengolahan dan Jenis Usahanya

26

5

Kriteria Penilaian Keberhasilan Kelompok

30

6

Hasil Penilaian Keberhasilan Kelompok

30

7

Roadmap Pemberdayaan

31

8

Daftar Kegiatan Strategi Pemberdayaan

32

9

Kegiatan Pengembanagan Kapasitas / Pelatihan yang Dilakukan oleh

PIU

33

10

11

12

Jumlah Laki – Laki dan perempuan yang Terlibat Sebagai Anggota

Pokmas

Kendala Tantangan Serta Solusi yang Diberikan

Testimoni dari Perwakilan Pokmas dan Pihak Terkait

41

43

46

DAFTAR TABEL

Halaman

1

Penilaian Desa Berbasis Masyarakat

7

2

Dana BLM untuk tahun 2014

11

3

Nama Kelompok di 9 Kelurahan dan Jenis Usaha Penangkapan Ikan

24

4

Kelompok Usaha Kelompok Usaha Pengolahan dan Jenis Usahanya

26

5

Kriteria Penilaian Keberhasilan Kelompok

30

6

Hasil Penilaian Keberhasilan Kelompok

30

7

Roadmap Pemberdayaan

31

8

Daftar Kegiatan Strategi Pemberdayaan

32

9

Kegiatan Pengembanagan Kapasitas / Pelatihan yang Dilakukan oleh

PIU

33

10

11

12

Jumlah Laki – Laki dan perempuan yang Terlibat Sebagai Anggota

Pokmas

Kendala Tantangan Serta Solusi yang Diberikan

Testimoni dari Perwakilan Pokmas dan Pihak Terkait

41

43

46

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1

Peta Lokasi Survei Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut

12

2

Contoh Lahan yang Diberikan Untuk Pondok Informasi

20

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

Sosialisasi Melalui Pertemuan Desa

Contoh Pondok Informasi Kelurahan Lasiana dan Kelurahan Alak

Pondok Informasi Kelurahan Nunhila

Pondok Informasi Kelurahan Airmata

Contoh Liflet

Sosialisasi P3MP dan Sosialisasi HIV AIDS

Kegiatan Workshop Coastal Marine Resource Co Management

Kegiatan Konsultasi Publik untuk Pembuatan DPL dan Gerakan

Bersih Pantai

Konsultasi Publik Untuk Penentuan DPL

Pelatihan dan Dukungan Teknis Bagi Pokmas

Kegiatan Produksi Bernilai Tambah dan mampu Bersaing di Pasar

Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas pokmas dan VWG

Aktifitas Kegiatan Kelompok Pengelola Sumberdaya Pesisir

Aktifitas Kelompok Infrastruktur

Beberapa Aktivitas Kelompok Infrastruktur

Joint Review Mission

(PMO dan TIM IFAD)

Pertemuan Koordinasi Implementasi kegiatan Sekretariat PIU

Pertemuan dengan Komite Pemberdayaan

Keterlibatan Provinsi dalam Implementasi Kegiatan

Pertemuan Bersama PIU, Penyuluh , dan Fasilitator

Implementasi Kegiatan Pokmas

Keterlibatan Swasta dan Perguruan Tinggi dalam Implementasi

Kegiatan

32

15

16

16

17

18

19

20

21

22

22

24

28

28

29

37

38

38

39

40

40

41

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1

Peta Lokasi Survei Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut

12

2

Contoh Lahan yang Diberikan Untuk Pondok Informasi

20

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

Sosialisasi Melalui Pertemuan Desa

Contoh Pondok Informasi Kelurahan Lasiana dan Kelurahan Alak

Pondok Informasi Kelurahan Nunhila

Pondok Informasi Kelurahan Airmata

Contoh Liflet

Sosialisasi P3MP dan Sosialisasi HIV AIDS

Kegiatan Workshop Coastal Marine Resource Co Management

Kegiatan Konsultasi Publik untuk Pembuatan DPL dan Gerakan

Bersih Pantai

Konsultasi Publik Untuk Penentuan DPL

Pelatihan dan Dukungan Teknis Bagi Pokmas

Kegiatan Produksi Bernilai Tambah dan mampu Bersaing di Pasar

Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas pokmas dan VWG

Aktifitas Kegiatan Kelompok Pengelola Sumberdaya Pesisir

Aktifitas Kelompok Infrastruktur

Beberapa Aktivitas Kelompok Infrastruktur

Joint Review Mission

(PMO dan TIM IFAD)

Pertemuan Koordinasi Implementasi kegiatan Sekretariat PIU

Pertemuan dengan Komite Pemberdayaan

Keterlibatan Provinsi dalam Implementasi Kegiatan

Pertemuan Bersama PIU, Penyuluh , dan Fasilitator

Implementasi Kegiatan Pokmas

Keterlibatan Swasta dan Perguruan Tinggi dalam Implementasi

Kegiatan

32

15

16

16

17

18

19

20

21

22

22

24

28

28

29

37

38

38

39

40

40

41

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1

Peta Lokasi Survei Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut

12

2

Contoh Lahan yang Diberikan Untuk Pondok Informasi

20

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

Sosialisasi Melalui Pertemuan Desa

Contoh Pondok Informasi Kelurahan Lasiana dan Kelurahan Alak

Pondok Informasi Kelurahan Nunhila

Pondok Informasi Kelurahan Airmata

Contoh Liflet

Sosialisasi P3MP dan Sosialisasi HIV AIDS

Kegiatan Workshop Coastal Marine Resource Co Management

Kegiatan Konsultasi Publik untuk Pembuatan DPL dan Gerakan

Bersih Pantai

Konsultasi Publik Untuk Penentuan DPL

Pelatihan dan Dukungan Teknis Bagi Pokmas

Kegiatan Produksi Bernilai Tambah dan mampu Bersaing di Pasar

Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas pokmas dan VWG

Aktifitas Kegiatan Kelompok Pengelola Sumberdaya Pesisir

Aktifitas Kelompok Infrastruktur

Beberapa Aktivitas Kelompok Infrastruktur

Joint Review Mission

(PMO dan TIM IFAD)

Pertemuan Koordinasi Implementasi kegiatan Sekretariat PIU

Pertemuan dengan Komite Pemberdayaan

Keterlibatan Provinsi dalam Implementasi Kegiatan

Pertemuan Bersama PIU, Penyuluh , dan Fasilitator

Implementasi Kegiatan Pokmas

Keterlibatan Swasta dan Perguruan Tinggi dalam Implementasi

Kegiatan

32

15

16

16

17

18

19

20

21

22

22

24

28

28

29

37

38

38

39

40

40

41

(7)

1. EXECUTIVE SUMMARY (RINGKASAN)

Implementasi kegiatan CCDPIFAD di 9 kelurahan pad PIU Kota Kupang berjumlah 24 jenis

kegiatan untuk komponen 1,2 dan 3 , untuk saling berkoordinasi dan secara khusus untuk

implementasi komponen 1 adalah sebanyak 14 kegiatan utama, dan yang telah selesai

dilakukan adalah 13 kegiatan utama pada awal Desember tahun 2014 dan beberapa

kegiatan penunjang sesuai dengan kebutuhan masing masing kelompok masyarakat. Jumlah

kelompok usaha adalah 67 kelompok dengan rincian 30 kelompok usaha pengolahan , 16

kelompok usaha penangakapan ikan, 19 kelompok usaha pemasaran ikan segar dan

pemanggangan ikan, dan 2 kelompok usha budidaya ikan lele. Masing masing dinamika

terjadi pada 7 kelompok usaha , juga kelompok infrastruktur, kelompok pengelola

sumberdaya pesisir secara khusus di PIU kota Kupang dikenal dengan POKMASWAS.

Implementasi kegiatan menyerap dana sebear 5 Milyar rupiah . Satu kegiatan yang masih

harus diselesaikan pada akhir Desember 2014 adalah penilaian kelompok berbasis desa .

Terlaksananya implementasi 14 kegiatan utama dan kegiatan pendukung yang

menyertainya untuk 7 kelompok usaha yang tersebar di 9 kelurahan karena kerjasama,

koordinasi dan komunikasi yang intensif antara PIU, Penyuluh, Fasilitator dan TPD dengan

Konsultan dan Komite Pemberdayaan yang memberdayakan masing masing orang sesuai

dengan fungsi dan tugasnya . Upaya dan kerjasama yang intensif menyebabkan penyaluran

dana BLM untuk masing masing kelompok dapat terlaksana walaupun ada kendala , tetapi

dapat diatasi karena koordinasi yang baik. Tingkat keberhasilan 7 kelompok belum merata

bahkan ada yang belum berhasil yaitu 46,9 % hal ini disebabkan budaya menabung belum

menjadi gaya hidup sehingga membutuhkan pendampingan yang terus menerus.

Menyadari bahwa 98 % kelompok usaha yang terbentuk adalah anggota masyarakat yang

baru mulai usaha dengan komitmen kuat , sehingga inovasi strategis yang diupayakan oleh

PIU adalah pendekatan dan koordinasi berlapis selain Tenaga Pendamping Desa (TPD) juga

melibatkan tenaga penyuluh lapangan dan fasilitator yang masuk dalam struktur PIU yang

direvisi dengan SK Walikota dengan fungsi masing masing untuk berperan dalam

monitoring dan evaluasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh anggota secara individu

maupun secara kelompok. Seluruh implementasi di lapangan cukup baik karena manajerial

PIU yang cukup peka terhadap berbagai permasalahan serta berkoordinasi dengan

penanggungjawab komponen dan konsultan untuk berdiskusi mencari solusi praktis dalam

hal implementasi kegiatan lebih baik .

Strategi implementasi kegiatan di lapangan adalah pendekatan partisipatif yang menghargai

individu sebagai mitra untuk bekerja bersama sehingga anggota masyarakat lebih leluasa

mengungkapkan kendala yang mereka hadapi untuk dicarikan solusi bersama. Ketika

1. EXECUTIVE SUMMARY (RINGKASAN)

Implementasi kegiatan CCDPIFAD di 9 kelurahan pad PIU Kota Kupang berjumlah 24 jenis

kegiatan untuk komponen 1,2 dan 3 , untuk saling berkoordinasi dan secara khusus untuk

implementasi komponen 1 adalah sebanyak 14 kegiatan utama, dan yang telah selesai

dilakukan adalah 13 kegiatan utama pada awal Desember tahun 2014 dan beberapa

kegiatan penunjang sesuai dengan kebutuhan masing masing kelompok masyarakat. Jumlah

kelompok usaha adalah 67 kelompok dengan rincian 30 kelompok usaha pengolahan , 16

kelompok usaha penangakapan ikan, 19 kelompok usaha pemasaran ikan segar dan

pemanggangan ikan, dan 2 kelompok usha budidaya ikan lele. Masing masing dinamika

terjadi pada 7 kelompok usaha , juga kelompok infrastruktur, kelompok pengelola

sumberdaya pesisir secara khusus di PIU kota Kupang dikenal dengan POKMASWAS.

Implementasi kegiatan menyerap dana sebear 5 Milyar rupiah . Satu kegiatan yang masih

harus diselesaikan pada akhir Desember 2014 adalah penilaian kelompok berbasis desa .

Terlaksananya implementasi 14 kegiatan utama dan kegiatan pendukung yang

menyertainya untuk 7 kelompok usaha yang tersebar di 9 kelurahan karena kerjasama,

koordinasi dan komunikasi yang intensif antara PIU, Penyuluh, Fasilitator dan TPD dengan

Konsultan dan Komite Pemberdayaan yang memberdayakan masing masing orang sesuai

dengan fungsi dan tugasnya . Upaya dan kerjasama yang intensif menyebabkan penyaluran

dana BLM untuk masing masing kelompok dapat terlaksana walaupun ada kendala , tetapi

dapat diatasi karena koordinasi yang baik. Tingkat keberhasilan 7 kelompok belum merata

bahkan ada yang belum berhasil yaitu 46,9 % hal ini disebabkan budaya menabung belum

menjadi gaya hidup sehingga membutuhkan pendampingan yang terus menerus.

Menyadari bahwa 98 % kelompok usaha yang terbentuk adalah anggota masyarakat yang

baru mulai usaha dengan komitmen kuat , sehingga inovasi strategis yang diupayakan oleh

PIU adalah pendekatan dan koordinasi berlapis selain Tenaga Pendamping Desa (TPD) juga

melibatkan tenaga penyuluh lapangan dan fasilitator yang masuk dalam struktur PIU yang

direvisi dengan SK Walikota dengan fungsi masing masing untuk berperan dalam

monitoring dan evaluasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh anggota secara individu

maupun secara kelompok. Seluruh implementasi di lapangan cukup baik karena manajerial

PIU yang cukup peka terhadap berbagai permasalahan serta berkoordinasi dengan

penanggungjawab komponen dan konsultan untuk berdiskusi mencari solusi praktis dalam

hal implementasi kegiatan lebih baik .

Strategi implementasi kegiatan di lapangan adalah pendekatan partisipatif yang menghargai

individu sebagai mitra untuk bekerja bersama sehingga anggota masyarakat lebih leluasa

mengungkapkan kendala yang mereka hadapi untuk dicarikan solusi bersama. Ketika

1. EXECUTIVE SUMMARY (RINGKASAN)

Implementasi kegiatan CCDPIFAD di 9 kelurahan pad PIU Kota Kupang berjumlah 24 jenis

kegiatan untuk komponen 1,2 dan 3 , untuk saling berkoordinasi dan secara khusus untuk

implementasi komponen 1 adalah sebanyak 14 kegiatan utama, dan yang telah selesai

dilakukan adalah 13 kegiatan utama pada awal Desember tahun 2014 dan beberapa

kegiatan penunjang sesuai dengan kebutuhan masing masing kelompok masyarakat. Jumlah

kelompok usaha adalah 67 kelompok dengan rincian 30 kelompok usaha pengolahan , 16

kelompok usaha penangakapan ikan, 19 kelompok usaha pemasaran ikan segar dan

pemanggangan ikan, dan 2 kelompok usha budidaya ikan lele. Masing masing dinamika

terjadi pada 7 kelompok usaha , juga kelompok infrastruktur, kelompok pengelola

sumberdaya pesisir secara khusus di PIU kota Kupang dikenal dengan POKMASWAS.

Implementasi kegiatan menyerap dana sebear 5 Milyar rupiah . Satu kegiatan yang masih

harus diselesaikan pada akhir Desember 2014 adalah penilaian kelompok berbasis desa .

Terlaksananya implementasi 14 kegiatan utama dan kegiatan pendukung yang

menyertainya untuk 7 kelompok usaha yang tersebar di 9 kelurahan karena kerjasama,

koordinasi dan komunikasi yang intensif antara PIU, Penyuluh, Fasilitator dan TPD dengan

Konsultan dan Komite Pemberdayaan yang memberdayakan masing masing orang sesuai

dengan fungsi dan tugasnya . Upaya dan kerjasama yang intensif menyebabkan penyaluran

dana BLM untuk masing masing kelompok dapat terlaksana walaupun ada kendala , tetapi

dapat diatasi karena koordinasi yang baik. Tingkat keberhasilan 7 kelompok belum merata

bahkan ada yang belum berhasil yaitu 46,9 % hal ini disebabkan budaya menabung belum

menjadi gaya hidup sehingga membutuhkan pendampingan yang terus menerus.

Menyadari bahwa 98 % kelompok usaha yang terbentuk adalah anggota masyarakat yang

baru mulai usaha dengan komitmen kuat , sehingga inovasi strategis yang diupayakan oleh

PIU adalah pendekatan dan koordinasi berlapis selain Tenaga Pendamping Desa (TPD) juga

melibatkan tenaga penyuluh lapangan dan fasilitator yang masuk dalam struktur PIU yang

direvisi dengan SK Walikota dengan fungsi masing masing untuk berperan dalam

monitoring dan evaluasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh anggota secara individu

maupun secara kelompok. Seluruh implementasi di lapangan cukup baik karena manajerial

PIU yang cukup peka terhadap berbagai permasalahan serta berkoordinasi dengan

penanggungjawab komponen dan konsultan untuk berdiskusi mencari solusi praktis dalam

hal implementasi kegiatan lebih baik .

Strategi implementasi kegiatan di lapangan adalah pendekatan partisipatif yang menghargai

individu sebagai mitra untuk bekerja bersama sehingga anggota masyarakat lebih leluasa

mengungkapkan kendala yang mereka hadapi untuk dicarikan solusi bersama. Ketika

(8)

kendala atau tantangan yang dihadapi seperti ketidakaktifan anggota misalnya , maka TPD

segera menginformasikan kepada Ketua Kelompok juga VWG untuk sama sama melakukan

pendekatan awal jika masih belum diselesaikan maka koordinasi dengan konsultan ,

penyul;uh dan fasilitator kemudian diambil langkah secara bertahap. Jika sama sekali tidak

dapat diselesaikan maka anggota tersebut harus mundur dan VWG harus bersurat untuk

penggantian anggota. Model koordinasi yang bertahap partisipatif dan berlapis cukup

handal untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi di lapangan

Upaya dan strategi yang dilakukan berlapis, bertahap dan partisipatif , menjadi ciri khas

penyelesaian masalah di lapangan tetapi tidak 100 % berhasil , sehingga sikap tegas untuk

melakukan tindakan sangsi dan teguran adalah solusi yang terakhir, karena pada awalnya

untuk menjadi kelompok sudah memiliki komitmen kuat, sehingga komitmen itulah yang

digaungkan kembali untuk memotivasi kelompok dalam melakukan kegiatan sesuai rencana

kelompok

Walaupun tingkat keberhasilan kelompok masih hanya 19,6 % yang tergolong kategiori

cukup , tetapi ada cukup banyak cerita sukses yang dialami , seperti anggota yang dulunya

hanya buruh nelayan sekarang dapat melakukan usaha sendiri karena telah memiliki perahu

untuk kegiatan penangkapan ikan, demikian juga kelompok pengolahan yang belum pernah

melakukan usaha pemasaran ikan segar dengan pencatatan yang baik sekarang mendapat

pengetahuan baru untuk harus mencatat agar mengerti arus kas untuk menghitung

keuntungan uasaha, sementara di sisi lain kelompok pengolahan yang belum pernah

membuat produk tersebut , dapat membuatnya secara bertahap dan dapat dijual, itu

mungkin hal yang sederhana tetapi anggota kelompok merasakan bahwa itu sebuah

keberhasilan untuk pribadinya , demikian juga upatya untuk dapat bekrja secara

berkelompok merupakan hal baru bagi beberapa kelompok.Kebiasaan menabung menjadi

hal yang baru dan manggota kelompok 80 % harus bisa menyesuaikan dengan metode

pemberdayaan yang diterpakan program CCD IFAD .

Hal hal khusus yang perlu diantisipasi untuk implementasi tahun 2015 adalah ;

a. Sistem pencatatan masing masing kelompok sebagai data primer untuk mengetahui produksi adalah hal yang perlu diperhatikan dan tetap harus ditindaklanjuti

b. Penerapan sistem sangsi dan penghargaan untuk kelompok yang produktivitasnya baik per bulan selama satu semester

c. Sistem koordinasi dan komunikasi bertahap, berlapis dan partisipatif berdasarkan struktur organisasi yang cukup baik mampu membantu masyarakat unruk memacu produktivitas kerjanya

kendala atau tantangan yang dihadapi seperti ketidakaktifan anggota misalnya , maka TPD

segera menginformasikan kepada Ketua Kelompok juga VWG untuk sama sama melakukan

pendekatan awal jika masih belum diselesaikan maka koordinasi dengan konsultan ,

penyul;uh dan fasilitator kemudian diambil langkah secara bertahap. Jika sama sekali tidak

dapat diselesaikan maka anggota tersebut harus mundur dan VWG harus bersurat untuk

penggantian anggota. Model koordinasi yang bertahap partisipatif dan berlapis cukup

handal untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi di lapangan

Upaya dan strategi yang dilakukan berlapis, bertahap dan partisipatif , menjadi ciri khas

penyelesaian masalah di lapangan tetapi tidak 100 % berhasil , sehingga sikap tegas untuk

melakukan tindakan sangsi dan teguran adalah solusi yang terakhir, karena pada awalnya

untuk menjadi kelompok sudah memiliki komitmen kuat, sehingga komitmen itulah yang

digaungkan kembali untuk memotivasi kelompok dalam melakukan kegiatan sesuai rencana

kelompok

Walaupun tingkat keberhasilan kelompok masih hanya 19,6 % yang tergolong kategiori

cukup , tetapi ada cukup banyak cerita sukses yang dialami , seperti anggota yang dulunya

hanya buruh nelayan sekarang dapat melakukan usaha sendiri karena telah memiliki perahu

untuk kegiatan penangkapan ikan, demikian juga kelompok pengolahan yang belum pernah

melakukan usaha pemasaran ikan segar dengan pencatatan yang baik sekarang mendapat

pengetahuan baru untuk harus mencatat agar mengerti arus kas untuk menghitung

keuntungan uasaha, sementara di sisi lain kelompok pengolahan yang belum pernah

membuat produk tersebut , dapat membuatnya secara bertahap dan dapat dijual, itu

mungkin hal yang sederhana tetapi anggota kelompok merasakan bahwa itu sebuah

keberhasilan untuk pribadinya , demikian juga upatya untuk dapat bekrja secara

berkelompok merupakan hal baru bagi beberapa kelompok.Kebiasaan menabung menjadi

hal yang baru dan manggota kelompok 80 % harus bisa menyesuaikan dengan metode

pemberdayaan yang diterpakan program CCD IFAD .

Hal hal khusus yang perlu diantisipasi untuk implementasi tahun 2015 adalah ;

a. Sistem pencatatan masing masing kelompok sebagai data primer untuk mengetahui produksi adalah hal yang perlu diperhatikan dan tetap harus ditindaklanjuti

b. Penerapan sistem sangsi dan penghargaan untuk kelompok yang produktivitasnya baik per bulan selama satu semester

c. Sistem koordinasi dan komunikasi bertahap, berlapis dan partisipatif berdasarkan struktur organisasi yang cukup baik mampu membantu masyarakat unruk memacu produktivitas kerjanya

kendala atau tantangan yang dihadapi seperti ketidakaktifan anggota misalnya , maka TPD

segera menginformasikan kepada Ketua Kelompok juga VWG untuk sama sama melakukan

pendekatan awal jika masih belum diselesaikan maka koordinasi dengan konsultan ,

penyul;uh dan fasilitator kemudian diambil langkah secara bertahap. Jika sama sekali tidak

dapat diselesaikan maka anggota tersebut harus mundur dan VWG harus bersurat untuk

penggantian anggota. Model koordinasi yang bertahap partisipatif dan berlapis cukup

handal untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi di lapangan

Upaya dan strategi yang dilakukan berlapis, bertahap dan partisipatif , menjadi ciri khas

penyelesaian masalah di lapangan tetapi tidak 100 % berhasil , sehingga sikap tegas untuk

melakukan tindakan sangsi dan teguran adalah solusi yang terakhir, karena pada awalnya

untuk menjadi kelompok sudah memiliki komitmen kuat, sehingga komitmen itulah yang

digaungkan kembali untuk memotivasi kelompok dalam melakukan kegiatan sesuai rencana

kelompok

Walaupun tingkat keberhasilan kelompok masih hanya 19,6 % yang tergolong kategiori

cukup , tetapi ada cukup banyak cerita sukses yang dialami , seperti anggota yang dulunya

hanya buruh nelayan sekarang dapat melakukan usaha sendiri karena telah memiliki perahu

untuk kegiatan penangkapan ikan, demikian juga kelompok pengolahan yang belum pernah

melakukan usaha pemasaran ikan segar dengan pencatatan yang baik sekarang mendapat

pengetahuan baru untuk harus mencatat agar mengerti arus kas untuk menghitung

keuntungan uasaha, sementara di sisi lain kelompok pengolahan yang belum pernah

membuat produk tersebut , dapat membuatnya secara bertahap dan dapat dijual, itu

mungkin hal yang sederhana tetapi anggota kelompok merasakan bahwa itu sebuah

keberhasilan untuk pribadinya , demikian juga upatya untuk dapat bekrja secara

berkelompok merupakan hal baru bagi beberapa kelompok.Kebiasaan menabung menjadi

hal yang baru dan manggota kelompok 80 % harus bisa menyesuaikan dengan metode

pemberdayaan yang diterpakan program CCD IFAD .

Hal hal khusus yang perlu diantisipasi untuk implementasi tahun 2015 adalah ;

a. Sistem pencatatan masing masing kelompok sebagai data primer untuk mengetahui produksi adalah hal yang perlu diperhatikan dan tetap harus ditindaklanjuti

b. Penerapan sistem sangsi dan penghargaan untuk kelompok yang produktivitasnya baik per bulan selama satu semester

c. Sistem koordinasi dan komunikasi bertahap, berlapis dan partisipatif berdasarkan struktur organisasi yang cukup baik mampu membantu masyarakat unruk memacu produktivitas kerjanya

(9)

2.

PENDAHULUAN

Kota Kupang adalah salah satu dari 13 Kabupaten/Kota yang mendapat dukungan program

CCD-IFAD dalam upaya pemberdayaan masyarakat pesisir. Program ini dilakukan dengan

beberapa pendekatan antara lain:

a). Pemberdayaan masyarakat;

b). Pengembangan strategi berbasis mekanisme pasar;

c). Fokus kepada masyarakat miskin yang marginal namum mempunyai potensi

yang aktif untuk mengembangkan dirinya;

d). Replikasi keberhasilan dan peningkatan volume kegiatan ke Desa/Kelurahan

lain.

Fakta menunjukan bahwa kondisi sosial budaya dan tingkat kesejahteraan masyarakat yang

memang masih perlu mendapat perhatian sebab masih banyak masyarakat berpendapatan

rendah. Melalui program CCD-IFAD, 9 Kelurahan telah ditetapkan menjadi sasaran

pelaksanaan program ini yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

Sembilan Kelurahan terpilih dalam program CCD-IFAD terdapat pada 3 Kecamatan antara

lain:

1. Kecamatan Alak meliputi: Kelurahan Alak, Nun Baun Sabu, Nun Baun Delha,

Namosain, dan Nunhila.

2. Kecamatan Kota Lama meliputi: Kelurahan Fatubesi, dan Airmata.

3. Kecamatan Kelapa Lima meliputi: Kelurahan Lasiana, dan Oesapa Barat.

Implementasi program CCD-IFAD sejak tahun 2013 hingga tahun 2014 telah menjangkau 9

Kelurahan di Kota Kupang dan letaknya dapat dilihat dalam Gambar 1

Gambar 1. Peta Lokasi Survei Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut Kota Kupang 2013

(Sumber: Modifikasi dari Kota Kupang Dalam Angka 2013)

2.

PENDAHULUAN

Kota Kupang adalah salah satu dari 13 Kabupaten/Kota yang mendapat dukungan program

CCD-IFAD dalam upaya pemberdayaan masyarakat pesisir. Program ini dilakukan dengan

beberapa pendekatan antara lain:

a). Pemberdayaan masyarakat;

b). Pengembangan strategi berbasis mekanisme pasar;

c). Fokus kepada masyarakat miskin yang marginal namum mempunyai potensi

yang aktif untuk mengembangkan dirinya;

d). Replikasi keberhasilan dan peningkatan volume kegiatan ke Desa/Kelurahan

lain.

Fakta menunjukan bahwa kondisi sosial budaya dan tingkat kesejahteraan masyarakat yang

memang masih perlu mendapat perhatian sebab masih banyak masyarakat berpendapatan

rendah. Melalui program CCD-IFAD, 9 Kelurahan telah ditetapkan menjadi sasaran

pelaksanaan program ini yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

Sembilan Kelurahan terpilih dalam program CCD-IFAD terdapat pada 3 Kecamatan antara

lain:

1. Kecamatan Alak meliputi: Kelurahan Alak, Nun Baun Sabu, Nun Baun Delha,

Namosain, dan Nunhila.

2. Kecamatan Kota Lama meliputi: Kelurahan Fatubesi, dan Airmata.

3. Kecamatan Kelapa Lima meliputi: Kelurahan Lasiana, dan Oesapa Barat.

Implementasi program CCD-IFAD sejak tahun 2013 hingga tahun 2014 telah menjangkau 9

Kelurahan di Kota Kupang dan letaknya dapat dilihat dalam Gambar 1

Gambar 1. Peta Lokasi Survei Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut Kota Kupang 2013

(Sumber: Modifikasi dari Kota Kupang Dalam Angka 2013)

2.

PENDAHULUAN

Kota Kupang adalah salah satu dari 13 Kabupaten/Kota yang mendapat dukungan program

CCD-IFAD dalam upaya pemberdayaan masyarakat pesisir. Program ini dilakukan dengan

beberapa pendekatan antara lain:

a). Pemberdayaan masyarakat;

b). Pengembangan strategi berbasis mekanisme pasar;

c). Fokus kepada masyarakat miskin yang marginal namum mempunyai potensi

yang aktif untuk mengembangkan dirinya;

d). Replikasi keberhasilan dan peningkatan volume kegiatan ke Desa/Kelurahan

lain.

Fakta menunjukan bahwa kondisi sosial budaya dan tingkat kesejahteraan masyarakat yang

memang masih perlu mendapat perhatian sebab masih banyak masyarakat berpendapatan

rendah. Melalui program CCD-IFAD, 9 Kelurahan telah ditetapkan menjadi sasaran

pelaksanaan program ini yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

Sembilan Kelurahan terpilih dalam program CCD-IFAD terdapat pada 3 Kecamatan antara

lain:

1. Kecamatan Alak meliputi: Kelurahan Alak, Nun Baun Sabu, Nun Baun Delha,

Namosain, dan Nunhila.

2. Kecamatan Kota Lama meliputi: Kelurahan Fatubesi, dan Airmata.

3. Kecamatan Kelapa Lima meliputi: Kelurahan Lasiana, dan Oesapa Barat.

Implementasi program CCD-IFAD sejak tahun 2013 hingga tahun 2014 telah menjangkau 9

Kelurahan di Kota Kupang dan letaknya dapat dilihat dalam Gambar 1

Gambar 1. Peta Lokasi Survei Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut Kota Kupang 2013

(10)

Program CCD-IFAD disetiap lokasi Kelurahan telah dilaksanakan melalui pembentukan

kelompok masyarakat yang terdiri dari: Kelompok usaha pengolahan hasil perikanan ( 30

kelompok) ; Kelompok usaha penangkapan ikan ( 16 kelompok ) ; Kelompok usaha

pemasaran ikan ( 19 kelompok) ; Kelompok budidaya ikan (2 kelompok) ; Kelompok

Infrastruktur ( 9 kelompok ) ; Kelompok Kerja Desa(VWG) 9 kelompok ; serta Kelompok

Pengelolaan Sumberdaya (9 kelompok ). Pelaksanaan program CCD-IFAD Kota Kupang tahun

2014 terfokus pada kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Pembentukan layanan fasilitator (TPD/Penyuluh).

2. Sosialisasi desa.

3. Review kegiatan desa berbasis masyarakat.

4. Pertemuan desa(perencanaan, pengawasan, dan evaluasi).

5. Pelatihan dan peningkatan kapasitas pokmas.

6. Pertemuan pokmas antar desa untuk sharing pembelajaran.

7. Perlengkapan inventori sumberdaya berbasis masyarakat.

8. Pondok informasi.

9. Penyadaran masyarakat.

10. Bimbingan teknis bagi kelompok tabungan(grameen bank).

11. Fasilitasi P3MP.

12. Pelatihan Co- management group .

13. Dana community enterprise group and infrastructure(BLM).

14. Market awareness.

15. Sinkronisasi perencanaan dan koordinasi.

16. Pertemuan teknis.

17. Kegiatan penunjang CCD-IFAD.

Implementasi kegiatan telah dilaksanakan berkat kerjasama, koordinasi dan komunikasi

antara Tim PIU, TPD, pemerintah, dan konsultan PIU serta semua kelompok masyarakat

penerima manfaat program CCD-IFAD. Implementasi kegiatan tidak dilihat dari jumlah

kegiatan yang telah dimplementasikan saja tetapi kualitas kegiatan dengan komitmen yang

kuat maka implenmentasi kegiatan yang dicapai merupakan ukuran kinerja atau ukuran

keberhasilan pelaksanaan program CCD-IFAD, sehingga dapat menjadi indicator untuk

keberlanjutan program di tahun 2015

3. PENCAPAIAN, PROSES DAN STRATEGIIMPLEMENTASI KEGIATAN

KOMPONEN 1 – CCDP-IFAD TAHUN 2014

3.1. PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT

Pembentukan kelompok masyarakat dimulai dengan pendekatan TPD, penyuluh , fasilitator bekerjasama dengan Lurah dan VWG yang telah dibentuk bersama sama melakukan identifikasi terhadap anggota masyarakat yang mungkin dapat menjadi sasaran penerima bantuan, dengan persyaratan :

Program CCD-IFAD disetiap lokasi Kelurahan telah dilaksanakan melalui pembentukan

kelompok masyarakat yang terdiri dari: Kelompok usaha pengolahan hasil perikanan ( 30

kelompok) ; Kelompok usaha penangkapan ikan ( 16 kelompok ) ; Kelompok usaha

pemasaran ikan ( 19 kelompok) ; Kelompok budidaya ikan (2 kelompok) ; Kelompok

Infrastruktur ( 9 kelompok ) ; Kelompok Kerja Desa(VWG) 9 kelompok ; serta Kelompok

Pengelolaan Sumberdaya (9 kelompok ). Pelaksanaan program CCD-IFAD Kota Kupang tahun

2014 terfokus pada kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Pembentukan layanan fasilitator (TPD/Penyuluh).

2. Sosialisasi desa.

3. Review kegiatan desa berbasis masyarakat.

4. Pertemuan desa(perencanaan, pengawasan, dan evaluasi).

5. Pelatihan dan peningkatan kapasitas pokmas.

6. Pertemuan pokmas antar desa untuk sharing pembelajaran.

7. Perlengkapan inventori sumberdaya berbasis masyarakat.

8. Pondok informasi.

9. Penyadaran masyarakat.

10. Bimbingan teknis bagi kelompok tabungan(grameen bank).

11. Fasilitasi P3MP.

12. Pelatihan Co- management group .

13. Dana community enterprise group and infrastructure(BLM).

14. Market awareness.

15. Sinkronisasi perencanaan dan koordinasi.

16. Pertemuan teknis.

17. Kegiatan penunjang CCD-IFAD.

Implementasi kegiatan telah dilaksanakan berkat kerjasama, koordinasi dan komunikasi

antara Tim PIU, TPD, pemerintah, dan konsultan PIU serta semua kelompok masyarakat

penerima manfaat program CCD-IFAD. Implementasi kegiatan tidak dilihat dari jumlah

kegiatan yang telah dimplementasikan saja tetapi kualitas kegiatan dengan komitmen yang

kuat maka implenmentasi kegiatan yang dicapai merupakan ukuran kinerja atau ukuran

keberhasilan pelaksanaan program CCD-IFAD, sehingga dapat menjadi indicator untuk

keberlanjutan program di tahun 2015

3. PENCAPAIAN, PROSES DAN STRATEGIIMPLEMENTASI KEGIATAN

KOMPONEN 1 – CCDP-IFAD TAHUN 2014

3.1. PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT

Pembentukan kelompok masyarakat dimulai dengan pendekatan TPD, penyuluh , fasilitator bekerjasama dengan Lurah dan VWG yang telah dibentuk bersama sama melakukan identifikasi terhadap anggota masyarakat yang mungkin dapat menjadi sasaran penerima bantuan, dengan persyaratan :

Program CCD-IFAD disetiap lokasi Kelurahan telah dilaksanakan melalui pembentukan

kelompok masyarakat yang terdiri dari: Kelompok usaha pengolahan hasil perikanan ( 30

kelompok) ; Kelompok usaha penangkapan ikan ( 16 kelompok ) ; Kelompok usaha

pemasaran ikan ( 19 kelompok) ; Kelompok budidaya ikan (2 kelompok) ; Kelompok

Infrastruktur ( 9 kelompok ) ; Kelompok Kerja Desa(VWG) 9 kelompok ; serta Kelompok

Pengelolaan Sumberdaya (9 kelompok ). Pelaksanaan program CCD-IFAD Kota Kupang tahun

2014 terfokus pada kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Pembentukan layanan fasilitator (TPD/Penyuluh).

2. Sosialisasi desa.

3. Review kegiatan desa berbasis masyarakat.

4. Pertemuan desa(perencanaan, pengawasan, dan evaluasi).

5. Pelatihan dan peningkatan kapasitas pokmas.

6. Pertemuan pokmas antar desa untuk sharing pembelajaran.

7. Perlengkapan inventori sumberdaya berbasis masyarakat.

8. Pondok informasi.

9. Penyadaran masyarakat.

10. Bimbingan teknis bagi kelompok tabungan(grameen bank).

11. Fasilitasi P3MP.

12. Pelatihan Co- management group .

13. Dana community enterprise group and infrastructure(BLM).

14. Market awareness.

15. Sinkronisasi perencanaan dan koordinasi.

16. Pertemuan teknis.

17. Kegiatan penunjang CCD-IFAD.

Implementasi kegiatan telah dilaksanakan berkat kerjasama, koordinasi dan komunikasi

antara Tim PIU, TPD, pemerintah, dan konsultan PIU serta semua kelompok masyarakat

penerima manfaat program CCD-IFAD. Implementasi kegiatan tidak dilihat dari jumlah

kegiatan yang telah dimplementasikan saja tetapi kualitas kegiatan dengan komitmen yang

kuat maka implenmentasi kegiatan yang dicapai merupakan ukuran kinerja atau ukuran

keberhasilan pelaksanaan program CCD-IFAD, sehingga dapat menjadi indicator untuk

keberlanjutan program di tahun 2015

3. PENCAPAIAN, PROSES DAN STRATEGIIMPLEMENTASI KEGIATAN

KOMPONEN 1 – CCDP-IFAD TAHUN 2014

3.1. PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT

Pembentukan kelompok masyarakat dimulai dengan pendekatan TPD, penyuluh , fasilitator bekerjasama dengan Lurah dan VWG yang telah dibentuk bersama sama melakukan identifikasi terhadap anggota masyarakat yang mungkin dapat menjadi sasaran penerima bantuan, dengan persyaratan :

(11)

1. belum pernah mendapat bantuan pemerintah , tetapi memiliki kegiatan usaha di bidang perikanan

2. Belum memiliki usaha tetapi memiliki komitmen kuat untuk melakukan kegiatan usaha perikanan

3. Masyarakat yang mau bekerja secara berkelompok dan memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan pendapatan keluarganya

Berdasarkan beberapa persyaratan yang ada maka masyarakat yang terpilih dapat dijadikan sebagai anggota kelompok dan mau siap bekerjasama untuk kemajuan kelompok. Jika bersedia menjadi bagian dari kelompok maka didaftarkan untuk dilakukan verifikasi oleh Komite pemberdayaan . hasil Verifikasi kelompok kemudian oleh TPD dikumpulkan bukti KTP untuk selanjutnya dibuatkan SK Kelompok ( contoh SK terlampir).

Setelah kelompok dibentuk dan diverifikasi oleh DOB , maka kelompok melakukan pertemuan untuk membuat rencana kerja , berdasarkan hasil sosialisasi desa dan pertemuan desa yang dilakukan oleh PIU di masing masing kelurahan . Kelompoik yang dimaksud meliputi kelompok usaha ( kelompok penangkapan ikan, kelompok pemasaran ikan segar, kelompok pengolahan ikan , kelompok pengelola sumberdaya pesisir yang secara spesifik khusus di PIU kota Kupang menggunakan istilah POKMASWAS , dengan anggota antara 5-10 orang dengan perbandingan perempuan dan laki laki ikut berada dalam satu kelompok. Ada juga kelompok infrastruktur yang membantu merencanakan juga membuat berbagai kebutuhan kelompok usaha maupun kelompok Pengelola Sumberdaya agar rencana kerjanya dapat dilaksanakan secara partisipatif , melibatkan masyarakat.

Secara khusus untuk kelompok infrastruktur dibantu oleh masyarakat dari kelompok untuk memperlancar kegiatan misalnya pembangunan Pondok informasi , keterlibatan masyarakat sebagai kontribusi tenaga maupun sumbangan lahan secara hibah untuk lokasi fisik bangunan tertentu, seperti di Kelurahan Alak masyarakat menghibahkan tanah (kepada pihak kelurahan ) untuk pembangunan Pondok Informasi yang selanjutnya akan digunakan secara berkelanjutan untuk kegiatan kemasyarakatan , bukan hanya untuk kegiatan IFAD

Gambar 2. Contoh Lahan yang diberikan untuk pondok informasi

1. belum pernah mendapat bantuan pemerintah , tetapi memiliki kegiatan usaha di bidang perikanan

2. Belum memiliki usaha tetapi memiliki komitmen kuat untuk melakukan kegiatan usaha perikanan

3. Masyarakat yang mau bekerja secara berkelompok dan memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan pendapatan keluarganya

Berdasarkan beberapa persyaratan yang ada maka masyarakat yang terpilih dapat dijadikan sebagai anggota kelompok dan mau siap bekerjasama untuk kemajuan kelompok. Jika bersedia menjadi bagian dari kelompok maka didaftarkan untuk dilakukan verifikasi oleh Komite pemberdayaan . hasil Verifikasi kelompok kemudian oleh TPD dikumpulkan bukti KTP untuk selanjutnya dibuatkan SK Kelompok ( contoh SK terlampir).

Setelah kelompok dibentuk dan diverifikasi oleh DOB , maka kelompok melakukan pertemuan untuk membuat rencana kerja , berdasarkan hasil sosialisasi desa dan pertemuan desa yang dilakukan oleh PIU di masing masing kelurahan . Kelompoik yang dimaksud meliputi kelompok usaha ( kelompok penangkapan ikan, kelompok pemasaran ikan segar, kelompok pengolahan ikan , kelompok pengelola sumberdaya pesisir yang secara spesifik khusus di PIU kota Kupang menggunakan istilah POKMASWAS , dengan anggota antara 5-10 orang dengan perbandingan perempuan dan laki laki ikut berada dalam satu kelompok. Ada juga kelompok infrastruktur yang membantu merencanakan juga membuat berbagai kebutuhan kelompok usaha maupun kelompok Pengelola Sumberdaya agar rencana kerjanya dapat dilaksanakan secara partisipatif , melibatkan masyarakat.

Secara khusus untuk kelompok infrastruktur dibantu oleh masyarakat dari kelompok untuk memperlancar kegiatan misalnya pembangunan Pondok informasi , keterlibatan masyarakat sebagai kontribusi tenaga maupun sumbangan lahan secara hibah untuk lokasi fisik bangunan tertentu, seperti di Kelurahan Alak masyarakat menghibahkan tanah (kepada pihak kelurahan ) untuk pembangunan Pondok Informasi yang selanjutnya akan digunakan secara berkelanjutan untuk kegiatan kemasyarakatan , bukan hanya untuk kegiatan IFAD

Gambar 2. Contoh Lahan yang diberikan untuk pondok informasi

1. belum pernah mendapat bantuan pemerintah , tetapi memiliki kegiatan usaha di bidang perikanan

2. Belum memiliki usaha tetapi memiliki komitmen kuat untuk melakukan kegiatan usaha perikanan

3. Masyarakat yang mau bekerja secara berkelompok dan memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan pendapatan keluarganya

Berdasarkan beberapa persyaratan yang ada maka masyarakat yang terpilih dapat dijadikan sebagai anggota kelompok dan mau siap bekerjasama untuk kemajuan kelompok. Jika bersedia menjadi bagian dari kelompok maka didaftarkan untuk dilakukan verifikasi oleh Komite pemberdayaan . hasil Verifikasi kelompok kemudian oleh TPD dikumpulkan bukti KTP untuk selanjutnya dibuatkan SK Kelompok ( contoh SK terlampir).

Setelah kelompok dibentuk dan diverifikasi oleh DOB , maka kelompok melakukan pertemuan untuk membuat rencana kerja , berdasarkan hasil sosialisasi desa dan pertemuan desa yang dilakukan oleh PIU di masing masing kelurahan . Kelompoik yang dimaksud meliputi kelompok usaha ( kelompok penangkapan ikan, kelompok pemasaran ikan segar, kelompok pengolahan ikan , kelompok pengelola sumberdaya pesisir yang secara spesifik khusus di PIU kota Kupang menggunakan istilah POKMASWAS , dengan anggota antara 5-10 orang dengan perbandingan perempuan dan laki laki ikut berada dalam satu kelompok. Ada juga kelompok infrastruktur yang membantu merencanakan juga membuat berbagai kebutuhan kelompok usaha maupun kelompok Pengelola Sumberdaya agar rencana kerjanya dapat dilaksanakan secara partisipatif , melibatkan masyarakat.

Secara khusus untuk kelompok infrastruktur dibantu oleh masyarakat dari kelompok untuk memperlancar kegiatan misalnya pembangunan Pondok informasi , keterlibatan masyarakat sebagai kontribusi tenaga maupun sumbangan lahan secara hibah untuk lokasi fisik bangunan tertentu, seperti di Kelurahan Alak masyarakat menghibahkan tanah (kepada pihak kelurahan ) untuk pembangunan Pondok Informasi yang selanjutnya akan digunakan secara berkelanjutan untuk kegiatan kemasyarakatan , bukan hanya untuk kegiatan IFAD

Gambar

Gambar 1.  Peta Lokasi Survei Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut Kota Kupang 2013 (Sumber: Modifikasi dari Kota Kupang Dalam Angka 2013)
Gambar 2. Contoh Lahan yang diberikan untuk pondok informasi
Gambar 3. Sosialisasi melalui pertemuan desa
Tabel 1 Realisasi dana BLM untuk tahun 2014
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adanya persamaan lokasi imunoekspresi pada CD10, BCL6 dan Caspase-3 yang terekspresi pada daerah germinal center dapat dilihat pada penelitian ini bahwa DLBCL subtipe

2.6.1.1 Viskometer Bola Jatuh Yang Memenuhi Hukum Stokes Menurut hukum Stokes, sebuah bola dengan jari-jari r yang bergerak dengan kecepatan rendah v di dalam fluida

Dengan ini penulis menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “Kewenangan Diskresi Kepolisian Negara Republik Indonesia Dalam Menentukan Rehabilitasi Pengguna Narkotika”

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penelitian ini memberikan implikasi bahwa kemampuan pengelolaan tata ruang permukiman bantaran sungai (aktif dan efektif)

Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Desa Kembang Janggut yang merupakan ibukota kecamatan dengan jumlah penduduk mencapai 3.752 orang (13,50%), sedangkan yang paling

anhidritpun bisa terbentuk dipermukaan ketika gipsum tersingkap dan terjadi evaporasi lanjut hingga gipsum kehilangan air (GRECO (CNRS) volume 52 1994

SHAHIRAN IZNAN B MOHD YUSOF @ HAMID EA08086 MUHAMMAD NAZIRUL AFIQ YAHYA EA08105. KHAIROL

Lebih lanjut, Pemerintah telah mengatur pemberian pinjaman untuk mendukung proyek dengan skema KPBU dan proyek yang mendapatkan pinjaman langsung. Peraturan