• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

16 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada tahun ajaran 2011 / 2012. Tempat penelitian ini di SD Negeri 3 Tunggak, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. Alasan mengambil tempat tersebut dengan pertimbangan, penulis bekerja di sekolah tersebut sehingga memudahkan dalam mengumpulkan data serta tidak mengganggu proses belajar mengajar.

Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Februari sampai bulan April 2012. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan sebagai berikut :

1. Bulan Februari 2012 menyusun proposal penelitian.

2. Bulan Maret 2012 minggu III dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I (3x pertemuan)

3. Bulan Maret 2012 minggu IV dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II (3x pertemuan)

4. Bulan April 2012 minggu ke I dilakukan analisis data dan penyusunan laporan

3.1.2. Karakteristik Subjek Penelitian

Kelas IV SD Negeri 3 Tunggak, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan sebanyak 20 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Latar belakang siswa berasal dari keluarga petani dan pedagang. Ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua umumnya adalah tamatan SMP bahkan perguruan tinggi. Sehingga animo masyarakat terhadap pendidikan anak sangat besar. Pengamat dalam hal ini adalah guru kelas IV SD Negeri 3 Tunggak Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan tempat peneliti bekerja.

Berdasarkan teori perkembangan Jean Piaget menyatakan bahwa perkembangan anak dibagi menjadi 4, yaitu : 1) Tahap sensorik motorik (usia kurang dari 2 tahun), 2) Tahap peta operasi (usia antara 2 sampai 7 tahun) 3) Tahap operasi konkret (usia antara 7 sampai 11 tahun) 4) Tahap operasi formal (usia 11 sampai ke atas). Jadi, siswa SD kelas

(2)

IV SD Negeri 3 Tunggak pada umumnya berusia 7 – 12 tahun, sehingga terletak pada tahap operasi kongkret. Oleh karenanya pembelajaran IPA di SD di buat kongkret. Berdasarkan pendapat dan teori para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dapat bermakna bagi siswa jika siswa melibatkan secara aktif sebagai subjek pembelajaran, siswa mengalami apa yang dipelajarinya sehingga menemukan sendiri konsep – konsep yang dipelajarinya, dan siswa membangun pengetahuannya berdasarkan pengalaman yang dimilikinya. Selain itu, materi pelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak dan memanfaatkan media serta sumber belajar yang mendukung sangat diperlukan untuk penanaman pemahaman dan penguasaan konsep yang dipelajarinya.

3.2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari variabel input, variabel proses dan variabel terikat.

3.2.1. Variabel input

Siswa dan Guru kelas IV Semester 2 SD Negeri 3 Tunggak Tahun 2011 / 2012. 3.2.2. Variabel Proses

Penerapan Metode Inkuiri ( X ) 3.2.3. Variabel Output

Hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPA ( Y ).

3.3. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari dua siklus yang setiap siklusnya terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Masing-masing siklus dilaksanakan selama 3 pertemuan. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan bentuk kajian yang sistematis dan reflektif dilakukan oleh guru untuk memperbaiki kondisi pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bersifat reflektif maksudnya dalam proses penelitian guru bertindak sebagai peneliti yang harus memecahkan masalah yang terjadi di dalam kelas (Suyanto dalam Subyantoro, 2007:7). Penelitian Tindakan Kelas ini dibagi menjadi dua siklus. Tiap siklusnya terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

(3)

4.2.1. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti merencanakan persiapan dan langkah-langkah kegiatan yang tertuang dalam rencana pembelajaran Siklus I. Pada tahap perencanaan peneliti melaksanakan kegiatan:

1) Menyusun rencana pembelajaran berdasarkan refleksi sebelum pembelajaran dengan menekankan metode inkuiri.

2) Menyusun lembar observasi sebagai panduan pengamat dalam mengamati pelaksanaan proses pembelajaran.

3) Menyusun lembar kerja siswa untuk diskusi

4) Merancang alat evaluasi yang berupa soal uraian, kunci jawaban dan pedoman penilaian.

5) Rencana pembentukan kelompok diskusi.

4.2.2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada kegiatan akhir setiap siklus dilaksanakan tes formatif. Adapun uraian kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut :

Siklus 1 Pertemuan 1 1. Kegiatan Awal

 Melakukan pengkondisian kelas

 Memberikan apersepsi : Bagaimana seseorang dapat mengangkat sebuah meja ? mengapa disaat orang lapar memerlukan makanan ?

 memberikan motivasi dengan demonstrasi dan tanya jawab tentang demonstrasi  menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

 Siswa dikelompokkan dalam tiap kelompok terdiri dari lima murid. Seorang sebagai ketua, seorang pencatat, seorang pengarah, seorang pemantau diskusi dan seorang perangkum.

 Guru mengajukan permasalahan kepada siswa dalam bentuk LKS  Siswa melakukan diskusi dan percobaan dengan bimbingan guru

(4)

 Keterangan-keterangan yang terkumpul dari hasil percobaan diolah, diklasifikasikan dan ditabulasi dalam laporan kerja kelompok

 Laporan hasil diskusi kelompok  Tanggapan dari kelompok lain

 Guru memberikan penegasan dan penguatan terhadap hasil diskusi siswa dan menarik kesimpulan umum.

3. Kegiatan Penutup

 Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi pelajaran.  Guru memberikan latihan kepada siswa secara individual

 Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual

Pertemuan 2 1. Kegiatan Awal

 Melakukan pengkondisian kelas

 Memberikan apersepsi : sebutkan 3 cara perpindahan panas ?

 Guru memberikan motivasi dengan pujian karena telah berhasil melaksanakan beberapa percobaan di pertemuan 1

 Menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti

 Siswa berkelompok masing-masing 5 anak

 Guru mengajukan permasalahan kepada siswa dalam bentuk LKS  Siswa melakukan diskusi dan percobaan dengan bimbingan guru

 Keterangan-keterangan yang terkumpul dari hasil percobaan diolah, diklasifikasikan dan ditabulasi dalam sebuah laporan

 Laporan hasil diskusi kelompok  Tanggapan dari kelompok lain

 Guru memberikan penegasan dan penguatan terhadap hasil diskusi siswa dan menarik kesimpulan umum.

3. Kegiatan Penutup

 Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi pelajaran.  Guru memberikan latihan kepada siswa secara individual

 Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual

(5)

Pertemuan 3 1. Kegiatan Awal

 Apersepsi dilakukan dengan tanya jawab tentang materi pada pertemuan sebelumnya.

 Guru memberikan motivasi agar sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran  Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

 Guru mengulang penjelasan singkat materi pembelajaran tentang energi panas dan energi bunyi

 Tanya jawab materi yang telah disampaikan

 Mengulang kembali membaca rangkuman materi pelajaran 3. Kegiatan Penutup

 Guru memberikan tes formatif kepada siswa secara individual

 Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai  Guru melakukan analisis hasil tes formatif dan memberikan tindak lanjut. Siklus II

Pertemuan 1 1. Kegiatan Awal

 Melakukan pengkondisian kelas

 Memberikan apersepsi : Mengapa sepeda motor dapat berjalan

 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar hemat energi, misalnya berangkat sekolah dengan jalan kaki.

 Menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti

 Siswa dikelompokkan dalam tiap kelompok terdiri dari lima murid.  Guru mengajukan permasalahan kepada siswa dalam bentuk LKS  Siswa melakukan diskusi dan percobaan dengan bimbingan guru

 Keterangan-keterangan yang terkumpul dari hasil percobaan diolah, diklasifikasikan dan ditabulasi kemudian disusun menjadi laporan kelompok

 Laporan hasil diskusi kelompok  Tanggapan dari kelompok lain

 Guru memberikan penegasan dan penguatan terhadap hasil diskusi siswa serta memberikan kesimpulan umum

(6)

3. Kegiatan Penutup

 Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi pelajaran.  Guru memberikan latihan kepada siswa secara individual

 Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual

Pertemuan 2

1. Kegiatan Awal (5 menit)

 Melakukan pengkondisian kelas

 Apersepsi : sebutkan sumber-sumber energi alternatif ?

 Guru memberikan motivasi dengan pujian bagi siswa yang dapat menjawab soal apersepsi

 Menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti

 Siswa berkelompok masing-masing 5 anak

 Guru mengajukan permasalahan kepada siswa dalam bentuk LKS  Siswa melakukan diskusi dan percobaan dengan bimbingan guru

 Keterangan-keterangan yang terkumpul dari hasil percobaan diolah, diklasifikasikan dan ditabulasi.

 Laporan hasil diskusi kelompok  Tanggapan dari kelompok lain

 Guru memberikan penegasan dan penguatan terhadap hasil diskusi siswa 3. Kegiatan Penutup

 Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi pelajaran.  Guru memberikan latihan kepada siswa secara individual

 Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual

Pertemuan 3 1. Kegiatan Awal

 Apersepsi dilakukan dengan tanya jawab tentang materi pada pertemuan sebelumnya.

 Guru memberikan motivasi agar sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran  Menyampaikan tujuan pembelajaran.

(7)

2. Kegiatan Inti

 Guru mengulang penjelasan singkat materi pembelajaran tentang energi alternatif  Tanya jawab materi yang telah disampaikan

 Mengulang kembali membaca rangkuman materi pelajaran 3. Kegiatan Penutup

 Guru memberikan tes formatif kepada siswa secara individual

 Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai  Guru melakukan analisis hasil tes formatif dan memberikan tindak lanjut. 4.2.3. Pengamatan

Pada tahap pengamatan peneliti dibantu oleh teman sejawat, yaitu guru kelas III SD Negeri 3 Tunggak . Hal-hal yang diamati yaitu aktivitas guru selama mengajar dan aktivitas siswa selama jalannya proses pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri selanjutnya pengamat mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran berlangsung termasuk hasil yang dicapai siswa.

Hal yang diamati yaitu aktivitas guru selama mengajar dan aktivitas siswa selama jalannya proses pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri kemudian pengamat mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran berlangsung termasuk hasil yang dicapai siswa. Aspek pengamatan yang menjadi perhatian meliputi :

1) Guru meneliti hasil belajar siswa melalui hasil belajar siswa atau hasil tes 2) Mengamati aktifitas belajar siswa secara individu maupun kelompok

3) Mencatat masalah-masalah saat tindakan kemudian menjadi refleksi sebagai tindak lanjut.

4.2.4. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi peneliti melakukan kerja sama dengan teman sejawat untuk mendiskusikan temuan yang telah dialami oleh peneliti, baik kekurangan maupun kelebihan dalam waktu pembelajaran. Hasil refleksi pada siklus pertama akan digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya dan selanjutnya sampai benar-benar diperoleh hasil yang maksimal dari tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

(8)

3.4. Teknik Pengumpulan Data 3.4.1. Sumber Data

1. Siswa kelas IV SD Negeri 3 Tunggak Semester 2 tahun pelajaran 2011 / 2012

2. Guru SD Negeri 3 Tunggak Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan 3.4.2. Pengumpulan Data

1. Data tentang hasil belajar siswa diperoleh melalui teknik tes evaluasi diakhir materi.

2. Data dari aktivitas belajar siswa dan guru diperoleh melalui observasi terhadap fokus masalah yang telah ditentukan sebelumnya.

3.4.3. Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data pada penelitian ini antara lain instrumen tes dan non tes 3.4.3.1. Instrumen tes

Dalam instrumen tes terdapat beberapa aspek yang harus dikerjakan oleh siswa setelah mempelajari matematika tentang simbiosis dan rantai makanan dapat dilihat dari tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1. Kisi-kisi soal tertulis

Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator No Item Jumlah Item 8.1 Mendeskripsikan

energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya Energi dan penggunaannya 1. Energi panas 2. Energi Bunyi 1. Mengidentifikasi sumber-sumber energi panas. 2. Menjelaskan perpindahan panas 3. Memberikan contoh

konduktor dan isolator 4. Menyebutkan

jenis-jenis sumber bunyi 5. Menunjukkan bahwa bunyi dapat dipantulkan atau diserap. 1,2 3,4 5,6 7,8 9,10 2 2 2 2 2 Jumlah Item 10

(9)

Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator No Item Jumlah Item 8.2. Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaan nya Energi dan penggunaannya 1. Energi Alternatif 1. Menyebutkan sumber-sumber energi alternatif 2. Menyebutkan cara memanfaatkan energi alternatif 3. Menyebutkan keuntungan dan kerugian energi dari bahan fosil 4. Memberikan contoh benda-benda yang memanfaatkan energi alternatif 1,2 3,4,5 6,7 8,9,10 2 3 2 3 Jumlah Item 10 3.4.3.2. Instrumen Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik penelitian yang sangat penting. Pengamatan itu digunakan karena berbagai alasan. Ternyata ada beberapa tipologi pengamatan. Terlepas dari jenis pengamatan, dapat dikatakan bahwa pengamatan terbatas dan tergantung pada jenis dan variasi pendekatan (Moleong, 2007: 242).

Jorgensen dalam Mulyana (2004:164), mengemukakan bahwa metode pengamatan berperanserta dapat didefinisikan berdasarkan tujuh ciri berikut : minat khusus pada makna dan interaksi manusia berdasarkan perspektif orang-orang dalam atau anggota-anggota situasi atau keadaan tertentu, fondasi penelitian dan metodenya adalah kedisinian dan kekinian kehidupan sehari-hari, bentuk teori dan penteorian yang menekankan interpretasi dan pemahaman eksistensi manusia, logika dan proses penelitian yang terbuka, luwes, oportunistik, dan menuntut redefinisi apa yang problematic, berdasarkan fakta yang diperoleh dalam situasi nyata eksustensi manusia, pendekatan

(10)

dan rancangan yang mendalam, kualitatif, dan studi kasus, penerapan peran partisipan yang menuntut hubungan.

Menurut Arikunto (2006:229), sebagai contoh dapat dikemukakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui proses belajar mengajar di kelas. Variabel yang akan diungkap didaftar, kemudian di tally kemunculannya, dan jika perlu kualitas kejadian itu dijabarkan lebih lanjut. Teknik observasi ini digunakan untuk mengamati secara langsung proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dengan penerapan pembelajaran inquiry. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan :

1. Lembar Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi dilakukan dengan observasi partisipan yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil bagian dalam objek yang diamati. Data yang ingin diperoleh dari kegiatan observasi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran yang dilakukan guru serta perkembangan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajarnya melalui pembelajaran inquiri. Untuk mendapatkan data observasi yang valid digunakan lembar observasi. Adapun kisi-kisi observasi tersebut dapat dilihat pada tabel. 3.2 dibawah ini:

Tabel 3.2

Kisi-kisi observasi kegiatan guru

Langkah

Kegiatan Aspek yang diobservasi Item

No. Item

Kegiatan Awal 1. Apersepsi

2. Guru memberikan motivasi

3. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

1. Apakah guru melakukan

apersepsi sesuai dengan RPP

2. Apakah guru sudah

memberikan motivasi kepada siswa

3. Apakah guru sudah

menyampaikan tujuan

pembelajaran

1 2

3

Kegiatan Inti 1. Guru mengelompokan

siswa

2. Guru memberikan

permasalahan dalam

bentuk LKS

1. Apakah guru sudah

mengelompokan siswa ?

2. Apakah guru sudah

mengajukan permasalahan

dalam bentuk LKS ?

4 5

(11)

Langkah

Kegiatan Aspek yang diobservasi Item

No. Item

3. Guru melakukan bimbingan kepada siswa

4. Guru memberikan arahan

kepada siswa agar

menyimpulkan hasil

percobaan

5. Guru memfasilitasi siswa untuk menyampaikan hasil diskusi

6. Guru memberikan

penegasan dan penguatan terhadap hasil diskusi siswa

dan memberikan

kesimpulan umum

3. Apakah guru melaksanakan bimbingan kepada siswa ?

4. Apakah guru memberikan

arahan kepada siswa agar

menyimpulkan hasil

percobaan?

5. Apakah guru memfasilitasi

siswa untuk menyampaikan hasil diskusi

6. Apakah guru memberikan

penegasan dan penguatan terhadap hasil diskusi siswa dan memberikan kesimpulan umum ?

5 6

7

8

Kegiatan Akhir 1. Guru memberikan tes

formatif

2. Guru melakukan analisis

tes formatif dan

memberikan tindak lanjut

1. Apakah guru memberikan tes

formatif sesuai dengan

indikator ?

2. Apakah guru melakukan

analisis tes formatif dan memberikan tindak lanjut ?

9

10

Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru dengan menggunakan pembelajaran inquiri dalam pembelajaran dinilai dengan rumus berikut ini:

Nilai =∑

∑ x 100

Dengan kriteria nilai : 85 – 100 = Sangat Baik 75 – 84 = Baik

65 – 74 = Cukup 55 – 64 = Kurang

54 – 0 = Sangat kurang

3.5. Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah hasil akhir yang menjadikan prasyarat bagi siswa untuk tercapainya keberhasilan dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini pembelajaran dikatakan berhasil bila nilai rata – rata kelas adalah 75 dan mencapai ketuntasan klasikal di atas 80 %, bila nilai rata – rata klasikal yang dicapai siswa belum menunjukkan ketuntasan klasikal maka perlu di adakan perbaikan ( di bawah 60 ).

(12)

3.6. Analisis Data

Analisis data yang akan digunakan sesuai dengan metode dan jenis data yang dikumpulkan. Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan berbentuk kuantitatif maupun kualitatif. Data kuantitatif menggunakan analisis diskriptif komparatif yaitu membanding-kan hasil nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus 1 dan nilai tes setelah siklus 2. Data kualitatif hasil pengamatan maupun wawancara menggunakan analisis diskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus. Data kuantitatif diperoleh melalui rumus sebagai berikut :

Ketuntasan Individu : x 100 %

Referensi

Dokumen terkait

Para pemangku kepentingan ini adalah (a) perempuan yang dirugikan, dikucilkan, ditangkap, ditahan dan/atau dihukum karena dianggap melanggar kebijakan daerah, (b) legislatif, (c)

Individu dengan disposisi bersyukur yang kuat kemungkinan akan merasa bersyukur pada keluarga, pekerjaan, kesehatan, dan kehidupan dengan variasi yang berbeda

Untuk parameterisasi mikrofisik, Skema 3 (THOMPSON) lebih baik dibanding Skema 1 (WSM3) dan Skema 2 (WSM6), hal ini ditunjukkan dengan hasil verifikasi Skema 3

Jika Anda mengenakan lensa bifocal, trifocal atau progresif, mungkin Anda merasakan, bahwa Anda harus menahan posisi tubuh yang tidak nyaman untuk menggunakan kacamata saat

Tes undulasi : suatu tes untuk menandakan adanya cairan dalam rongga abdomen 8.Capillary refill time : tes yang dilakukan cepat pada daerah dasar kuku untuk 

Yuansa Abadi Lestari membutuhkan solusi untuk perencanaan jumlah produksi dan alternatif produksi yang dapat meningkatkan keefektifan dan keefisienan aktivitas

Hubungan pernikahan jarak jauh ini juga dirasakan oleh para istri pelaut, dimana suami diharuskan untuk berlayar dan meninggalkan rumah dalam jangka waktu yang sangat lama.. Dalam

jumlah advetorial yang dicetak 9 cetak jumlah ILPPD yang terpenuhi 1 kegiatan komunikasi publik melalui. dialog interaktiv, radio dan